FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) (Studi Kasus di Puskesmas Bangetayu Tahun 2015).
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
• Apakah Pseudomonas aeruginosa lebih sering ditemukan pada PPOK derajat berat yang mengalami
Dimana orang yang mempunyai kebiasaan merokok lebih berisiko 7 kali terkena Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai kebiasaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup (konsumsi garam, kebiasaan merokok, status konsumsi minuman beralkohol, dan kebiasaan olahraga) dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Genetik, Kebiasaan Merokok dan Stress terhadap Kejadian Penyakit Hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas
Secara umum, keterpajanan asap rokok pada populasi yang tidak merokok (perokok pasif) mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian PPOK, dengan nilai OR:
Meski selama ini ditetapkan merokok merupakan faktor penyebab utama terjadinya penyakit ini, namun hasil studi epidemiologi telah menunjukkan bukti yang konsisten bahwa pada
Hubungan Asupan Makan dan Status Merokok dengan Status Gizi pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Rawat Jalan di Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan
Secara umum, keterpajanan asap rokok pada populasi yang tidak merokok (perokok pasif) mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian PPOK, dengan nilai OR: