• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) (Studi Kasus di Puskesmas Bangetayu Tahun 2015).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) (Studi Kasus di Puskesmas Bangetayu Tahun 2015)."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
Gambar 2.2. Perbedaan Patogenesis Asma dan PPOK (PDPI 2003)
Tabel 2.1. Skala Sesak
Tabel 2.2. Perbedaan Klinis dan Hasil Pemeriksaan Spirometri pada PPOK, Asma
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Apakah Pseudomonas aeruginosa lebih sering ditemukan pada PPOK derajat berat yang mengalami

Dimana orang yang mempunyai kebiasaan merokok lebih berisiko 7 kali terkena Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai kebiasaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup (konsumsi garam, kebiasaan merokok, status konsumsi minuman beralkohol, dan kebiasaan olahraga) dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Genetik, Kebiasaan Merokok dan Stress terhadap Kejadian Penyakit Hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas

Secara umum, keterpajanan asap rokok pada populasi yang tidak merokok (perokok pasif) mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian PPOK, dengan nilai OR:

Meski selama ini ditetapkan merokok merupakan faktor penyebab utama terjadinya penyakit ini, namun hasil studi epidemiologi telah menunjukkan bukti yang konsisten bahwa pada

Hubungan Asupan Makan dan Status Merokok dengan Status Gizi pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Rawat Jalan di Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan

Secara umum, keterpajanan asap rokok pada populasi yang tidak merokok (perokok pasif) mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian PPOK, dengan nilai OR: