• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul PLPG R 124 Tahun 2013 = 2015 modul paud 1 24 new

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul PLPG R 124 Tahun 2013 = 2015 modul paud 1 24 new"

Copied!
423
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Ade Dwi Utami, M.Pd
    • Azizah Muis, M.Pd
    • Dr. Hapidin, M.Pd
    • Dra. Nurbiana Dhieni, M.Psi
    • Dr. Sofia Hartati, M.Si
    • Sri Indah Pujiastuti, M.Pd
    • Dra. Winda Gunarti
    • Dra. Sri Wulan, M.Si
    • Dr. Asep Supena, M.Psi
    • Dra. Edwita, M.Pd
    • Dra. Gusti Yarmi, M.Pd
    • Dr. Yuliani Nuraini Sudjiono
    • Dra. Suprayekti, M.Pd
    • Dr. Rusilanti, M.Si
    • Dr. Supriyadi, M.Pd
    • Dr. Umasih
    • Drs. Abrar, M.Hum
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. Sudarwan Danim
  • Sekolah: Universitas Negeri Makassar
  • Mata Pelajaran: Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
  • Topik: Modul PLPG R 124 Tahun 2013 = 2015 modul paud 1 24 new
  • Tipe: modul
  • Tahun: 2013
  • Kota: Jakarta

I. Pendahuluan

Modul ini berfungsi sebagai sumber belajar untuk guru yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), mengacu pada regulasi yang mengharuskan guru memiliki kualifikasi akademik dan sertifikasi. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan guru dapat meningkatkan kompetensi dan mengubah paradigma pembelajaran di kelas. Modul ini juga membahas kebijakan pengembangan profesi guru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

1.1 Deskripsi

Modul ini disusun untuk memberikan pengayaan substansial dan pedagogik kepada guru peserta PLPG. Dengan adanya modul ini, diharapkan guru dapat meningkatkan kompetensi dan mengimplementasikan pembelajaran yang lebih baik di kelas. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang menuntut guru untuk beradaptasi dengan perkembangan pendidikan dan teknologi.

1.2 Prasyarat

Peserta PLPG tidak memerlukan prasyarat spesifik, namun pemahaman mengenai regulasi penyelenggaraan PLPG, teori pembelajaran, metodologi penelitian, dan teknik penilaian akan sangat membantu dalam memahami modul ini. Pengetahuan dasar ini akan mempercepat proses belajar dan penerapan materi yang diajarkan.

1.3 Petunjuk Penggunaan Modul

Peserta dianjurkan untuk membaca bagian substansi modul sesuai dengan materi yang diberikan oleh instruktur. Latihan-latihan yang disediakan di bagian akhir setiap bab harus dikerjakan untuk mengukur pemahaman. Jika ada kesulitan, peserta dapat berdiskusi dengan instruktur atau mencari referensi tambahan.

1.4 Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kinerja sebagai guru profesional yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh undang-undang. Hal ini mencakup pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan pendidikan dan kemampuan untuk menerapkan metode pembelajaran yang efektif.

II. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru

Bab ini menjelaskan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan profesi guru, termasuk tujuan dan uraian materi yang mendukung pembinaan dan pengembangan kompetensi guru. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru.

2.1 Tujuan Antara

Peserta diharapkan dapat menganalisis kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai guru profesional. Pemahaman ini penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan secara keseluruhan.

2.2 Uraian Materi

Materi mencakup kebijakan pengembangan profesi guru, hakikat guru profesional, dan kompetensi yang diperlukan. Hal ini memberikan gambaran yang jelas tentang peran dan tanggung jawab guru dalam konteks pendidikan nasional.

III. Materi Pembelajaran 1: Model dan Perangkat Pembelajaran

Bab ini membahas berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan interaksi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Pemilihan model yang tepat akan membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif.

3.1 Konsep Model Pembelajaran

Model pembelajaran berfungsi sebagai panduan dalam merancang proses belajar yang efektif. Memahami konsep ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif.

3.2 Model Pembelajaran Ekspositori

Model ini menekankan pada penyampaian informasi secara langsung oleh guru. Meskipun efektif untuk menyampaikan pengetahuan dasar, model ini perlu diimbangi dengan metode lain untuk melibatkan siswa secara aktif.

3.3 Model Pembelajaran Inkuiri

Model ini mendorong siswa untuk bertanya dan mencari tahu informasi sendiri. Hal ini meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa, yang sangat penting dalam pendidikan modern.

3.4 Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam model ini, siswa dihadapkan pada masalah nyata untuk dipecahkan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk situasi kehidupan nyata.

3.5 Model Pembelajaran Kooperatif

Model ini melibatkan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Melalui interaksi ini, siswa belajar untuk berkolaborasi dan menghargai pandangan orang lain, yang merupakan keterampilan penting di dunia kerja.

3.6 Model Pembelajaran PAKEM

Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik. Dengan pendekatan ini, siswa lebih termotivasi untuk belajar.

3.7 Lesson Study

Lesson study adalah metode kolaboratif di mana guru merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran bersama. Ini membantu guru meningkatkan praktik mengajar mereka melalui umpan balik dan diskusi.

3.8 Pengembangan Silabus dan RPP

Pengembangan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah bagian penting dari perencanaan pembelajaran. Kedua dokumen ini harus mencerminkan tujuan pembelajaran yang jelas dan metode yang akan digunakan.

IV. Materi Pembelajaran 2: Penelitian Tindakan Kelas

Bab ini membahas pentingnya penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui PTK, guru dapat mengidentifikasi masalah dalam proses belajar dan mencari solusi yang tepat.

4.1 Materi Penelitian Tindakan Kelas

PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri. Ini memungkinkan guru untuk melakukan refleksi terhadap praktik mengajar dan membuat perbaikan yang diperlukan.

4.2 Contoh Penelitian Tindakan Kelas

Contoh-contoh PTK yang berhasil dapat memberikan inspirasi bagi guru lain untuk melakukan penelitian serupa. Ini menunjukkan bahwa penelitian dapat berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan.

V. Materi Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Bab ini membahas pendekatan dan strategi pengajaran yang efektif untuk pendidikan anak usia dini. Fokus pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak merupakan hal yang krusial dalam pendidikan pada tahap ini.

5.1 Evaluasi

Evaluasi dalam pendidikan anak usia dini harus dilakukan secara holistik, mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan anak. Ini membantu guru untuk memahami kebutuhan dan potensi masing-masing anak.

5.2 Lembar Kunci Jawaban

Lembar kunci jawaban berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi pemahaman peserta terhadap materi yang telah dipelajari. Ini penting untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.

5.3 Asesmen

Asesmen di pendidikan anak usia dini harus bersifat formatif dan sumatif, untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang perkembangan anak. Ini membantu dalam perencanaan pembelajaran yang lebih baik.

Gambar

Gambar 4.2. Jenis Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru
Tabel Umpan Bailk Guru terhadap Perilaku Siswa
Gambar Langkah Pembelajaran PAKEM
Tabel Penerapan PAKEM
+7

Referensi

Dokumen terkait

berhubungan dengan Ilmu Kimia atau mol. Stoikiometri dengan faktor konversi. Pengetahuan massa atom relatif, massa molekul relatif, atau massa rumus relatif, persaman

Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif

Dalam keadaan biasa (dafault), windows menampilkan informasi singkat tentang isi dari windows explorer. Untuk mengubah tampilan isi folder dilakukan dengan mengklik menu

sedangkan pasangan sisi yang lain tidak sejajar. Berdasarkan pengertian tersebut jelas bahwa jajargenjang bukanlah kejadian khusus dari trapesium. PSG Rayon 1 24

Meskipun jika dicermati secara mendalam, penanganan pengembangan diri peserta didik secara utuh dan maksimal itu lebih banyak terkait dengan wilayah layanan guru, yaitu

Beberapa contoh materi yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pengembangan diri, baik dalam diklat fungsional maupun kegiatan kolektif guru, antara lain: (1)

Beberapa contoh materi yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pengembangan diri, baik dalam diklat fungsional maupun kegiatan kolektif guru, antara lain: (1) perencanaan pendidikan

Beberapa contoh materi yang dapat di kembangkan Dalam kegiatan pengembangan diri, baik dalam diklat fungsional maupun Kegiatan kolektif guru, antara lain: (1)