PEMAKATAN
DIAPER,SDAN
EFEK TERIIADAP KEMAMPUAN TOILET
TRAINING
PADA ANAK
USIA TODDLER
Indanahl, Noor Azizah2, Tutiek Handayani3
t2'STIKES
Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha Purwosari Kudus Jawa Tengah 593l6,Indonesia *Email : nok_iin75@yahoo.com
Abstrak
Pemakaian diapers dalam jangka panjang dan dipakai setiap saat, dapat menimbulkan efek yang berbahaya serta bisa menghambat kemampuan toilet training anak. Penelitian kuantitatif dengan desain cros sectional
ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi dan lamanya pemakaian diapers terhadap kemampuan toilet training pada anak usia toddler di wilayah X.
Penelitian
ini
menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi kemampuan toilet training, frekuensi danlamanya pemakaian diapers. Penelitian dilakukan dari tanggal 24 Januari hingga 27 Januai 2014. Populasi
dalam penelitian ini adalah anak usia toddler di wilayah
X
sejumlah 48 anak, -dengan teknik pengambilansampel menggunakan total populasi dengan sampel sebanyak 48 responden.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara frekuensi pemakaiat diapers dengan kemampuan toilet training anak usia toddler (p= 0,020; u:0,05), ada hubungan yang signifikan anatara lama pemakaian
diapers dengan kemampuan toilet training anak toddler
(p:
0,000; u:0,05). Penelitian ini merekom.endasikanorang tua yang memakaikart diapers pada anak untuk mengganti diapers lebih sering karena semakin kurang frekuensi dan lama pemakaian diapers maka kamampuan toilet training anak tidak akan terganggu.
Kata Kunci : Pemakaian Diapers, Toilet training,Ilsia Toddler Daftar Pustaka :2001 - 2013
PENDAHULUAN
penjelasan sederhana,
anak
mulai
meniruToilet
training
adalah
suatu
prosespengajaran serta usaha melatih kemampuan
anak untuk mengontrol buang
air
kecil
(BAK) dan
buangair
besar(BAB)
secara benar dan teratur (Hidayat, Zal\,era,2008).Tak
ada patokanwaktu
yang ideal
untukmemulai latihan
toilet
training.
Patokan utamanya adalah kesiapanfisik
dan mentalaiiak
sefia
kesiapan
dari
orangtua itu
sendiri. Ada
beberapa tandapenting
yaitudimana
kebiasaanbuang
air
yang
jarangpada anak, anak mengerti perintah
dankebiasaan
orang
dewasadi
kamar
mandi,anak
tidak
suka
saat
dirinya
basah
ataukotor (Wong, 2008).
Toilet
training
atau latihan berkemih
dandefekasi merupakan
salah
satu
tugasperkembangan
anak pada
usia
toddler, dimanapada usia
ini
kemampuan untukmengontrol
rasa ingin
berkemih,mengontrol
rasa
ingin
defekasi
mulaiberkembang.
Menurut
Wong
(2000)melalui
toilet
training
anakakan
belajarbagaimana
mereka
mengendalikankeinginan
untuk
buang
air
kecil
danselanjutnya
mereka menjadi
terbiasa menggunakantoilet
secara mandiri.Irawan
(2003)
mengungkapkanbahwa
di Singapuradidapatkan
bahwa
15
%o anak tetap mengompol diusia 5 tahun dan sekitar I,3Yo anaklaki-laki
serta 0,3Yountuk
anakperempuan,
sedangkandi
Inggris
masihmemiliki
kebiasaan
BAB
sembaranganpada usia 7 tahun dimana hal
ini
disebabkankarena
kegagalan
toilet
training.Hasll
penelitian
lain
menyebutkanbahwa
90
%dari
anak anak usia
2-3
tahun
berhasil diajarkan melakukantoilet traing
dan 80 %dari
anak-anak mendapat kesuksesan tidakmengoimpol dimalam
hari
antarausia
3-4tahun
(Brazelton,
2003). Beidasar
haltersebut
mehggambarkan
bahwa
toilet
training
pada
anak
toddler menjadi
hal yang penting dilakukan.Menurut Brazelton
(2001) toilet
h"ainingperlu
diperkenalkan seca{a
dini
untuk mengantisipasireflek
pengeluaranurin
dan fesesbayi
padawaktu
yangtepat.
Hal ini
penting
dilakukan
untuk
melatihkemandirian
anak dan
sebagai
stimulasiuntuk
perkembangan
lainnya.
ToiletIraining
dilakukan
untuk
menanamkankebiasaan
baik
pad,a
anak,
terutama mengenaikebersihan
diri.
Toilet
training
harus
dilakukan pada
usia
yang
tepat.Apabila waktu
pelaksanaantoilet
training
tidak
tepat, maka akan terjadi
kesulitanpada
perkembangan
kemampuan
anak.Mengajarkan
toilet training
pada
anak bukanlahhal
yang mudahuntuk
dilalalkan.Blum
&
Taubman
(2003)
menyatakanbahwa
toilet
training
yang
diajarkan pada sekelompok anak usia kurangdan24
bulan, 68Yo dapat menyelesaikannya sebelum usia3
tahun. Sedangkan pada sekelompok yang berusia >24 bulan,harrya 54o/o yangmampumenyelesaikannya sebelum 3 tahun. Sebuah
studi
di
Belgia juga menghasilkan konklusi bahwa pelaksanaarltoilet traning
yang lebihdini akan
mempercepat
tercapainyakemampuan
kontrol kernih (Blum,
2003).Berdasar
hal
tersebut
menggambarkanbahwa
toilet
trainlng
khususnya anak usiatoddler
memerlukanlatihan. Melatlh toilet
training
pada
anak membutuhkan
waktu dan kesabaran, hal tersebut memungkinkan sebagian orangtua
memilih
menggunakandiapers
supaya
lebih efisien
(
Febrida, 2011).Diapers
adalahpopok sekali pakai
yangdibuat
dari
plastik dan
campuran
bahankimia
mempunyar daya serapyang
tinggiuntuk
menampung
air
seni
dan
feses(Diena, 2009). Orangtua membiasakan anak memakai diapers karena hanya melihat dari sudut pandang kepraktisan dan kenyamanan
saja. Padahal menggunakan
diapers
yangterlalu sering dapat
menimbulkan
iritasikulit
dan anaktidak
terbiasa ketoilet
untuk buang air(Listyanti,
2012).Anak
yang
terbiasa memakaidiapers
danbayi hingga
agak
besaratau
usia
balita, akan mengalami. beberapa perbedaan darianak
anak yang
lain,
seperti
anakkesulitan
untuk
mengontrol
keinginan untuk buangair
kecil
atau buangair
besar,anak
tidak
memberitahu
orang
tuanya ketika buangair
kecil
atau buangair
besar,anak malas
ke
kamar mandi, bahkan sikapanak
cendemng' ceroboh
maupun
keras kepala (Hidayat, 2005).Pemakaian
diapers
yangterlalu iama
seftasering
mampu
menghambat keberhasilandalam
toilet
trdining. Namun
terkadang karenaunsur
kepraktisandan
kemudahan dalam pemakaian diapers, terkadang orangtua
kurang
memperhatikan
aspek
yanghams
diperhatikan
jika
memakaikandiapers pada anak,
Tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
untukmengetahui
hubungan
antara
pemakaian diapers terhadap kemampuantoilet training
pada anak usia toddler.METODE
Penelitian
ini
merupakan
penelitiankuantitatif
dengan menggunakan deskripsianalitik
dengan desain penelitian
crosssectional.
Penelitian
dilakukan
daritanggal24
Januari hingga27
Jarntari2014.Populasi
dalampenelitian
ini
adalah anak usia toddler di wilayahX
sejumlah 48 anak,dengan
teknik
pengambilan
sampel menggunakantotal populasi dan
sampelsebanyak
48
responden dengan kriteria
inklusi
anakusia
1-3
tahun
Ibulkeluargabersedia apabila anak
menjadi
respondenpenelitian,
mampu membaca, menulis, danberkomunikasi secara
verbal dan
non verbal.Pengumpulan
data pada
penelitian ini
menggunakan
kuisioner yangberisi
daftarpeftanyaan
tentang
data
demografi,frekuensi,lama
pemakaiandiapers
dankemampuan
toilet
training
anak
yang sudah dilakukanuji
validitas dan reliabilitasdengan
dengan menggunakan
korelasiP ears on pr oduct moment.
Data
pada
penelitian
ini
dianalisismenggunakan satu program komputer. Data
dianalisis
dengan menggunakan
analisisunivariat dan bivariat.
Analiiis
univariatdilakukan
pada variabel usia,
jenis kelamin,frekuensi,
lama dan kemampuantoilet training
anak.
Analisisbivariat
yang digunakan adalahanalisis
cfti squere.HASIL PENELITIAN
Penelitian
ini
membuktikan dan menjawab pertanyaan penelitianyang
diajukan bahwa apakah ada hubungan anlara frekuensi danlama
pemakaian
diapers
dengankemampuan
toilet training
pada anak usia toddlerKarakteristik
responden dalam peneltianini
menunjukkan
bahwaorang
tua
responden sebagian besar24 (50
%)
berpendidikanSMA
dan
berdagang sebagai
pekerjaan utamanya(
19I
40Yo)Hasil
analisis
dapatdi
lihat
pada diagram
I
dan
2.Diagram 1
Distribusi Responden Berdasarkan pendidikan ibu (n :48)
$il1 gAFJA.r{a
r i6?.4j 1{z_.s{l 1i! 5 i11irj
Berdasarkan
analisis
univariat
terhadapvariabel
frekuensi
pemakaian
diapeismenunjukkan
bahwa
sebagian
besarresponden
(34 respondenl7l'
)
memakaikan
diaperspada
anaknya
jika
bepergian
saja.
Hasil
analisis
dapat di
lihat
padadiagram
3.Diagram2
Distribusi Responden Berdasarkan pekerjaan ibu (n :48)
f:rgl:jgt
',rYirs:::r ir.i;
Diagram 3
Distribusi Responden Berdasarkan frekuensi
pemakaian diapers anak toddler (n:48)
Lama
pemakaiandiapers
pada respondendapat dij elaskan pada dtagr am 4
Diagram 4
Distribusi Responden Berdasarkan Lama
Pemakaian Diapers pada anak toddler (n:a8)
Tklak
r*k':lth ,1Uhi
Pada Diagram
4
menunjukkan
bahwa sebagian besar (23148
%) ibu
menggantidiapers
setelah>
3jam
pemakaian.Analisis
Univariat
yal.rg
dilakukan
padavariabel
Kemampuantoilet training
padaanak
toddlermenuniukkan
bahwa kemampuantoilet training
pada anak usiaroddler
sebagian
besar
menunjukkankategori baik yaitu
sebanyak27
responden(56%).
Hal
tersebut
dapat
di
lihat
padaDiagram 5.
Diagram 3
Distribusi Responden Berdasarkan kemanpuan Toilet training anak toddler (n-48)
Distribusi Responden Menurnt Frekuensi
Dari
hasil
analisis
bivariat
didapatkanhasil,
terdapathubungan
yang
signifikan
antara frekuensi
dan
lama
pemakaiandiapers
dengankemampuan
kemampuantoilet training
pada
anaktoddler.
Hal
rni
dapat dilihat daritabel
I
dan2
Berdasarkan
tabel
1.
Dapat
dijelaskan bahwa ada hubungan yangsignifikan
antarafrekuensi
pemakaian
diapers
dengan kemampuantoilet training (p
:
0,020;cr:
0,05).
Pada
kelompok
ibu
yang
memakaikan
diapers
pada
saat bepergianmenunjukkan
kemampuan
anak
dalamtoilet
training
yang
baik
(56%).
Padakelompok
ibu
yang
memakaikan diaperssetiap
hari
pada
anak,
menunjukkan kemampuananak
dalam
toilet
training
vang kurang baik.Berdasarkan
lama
pemakaian
diapersdan
kemampuan
toilet
truining
anak,hasil
penelitian menunjukkan
bahwa
pada
kelompok
ibu
yang
mengganti
diopers
<
3
jarn, memiliki
anak
dengankemampuan
toilet
training
yang
baik
(87%\
Tabel I
Pernakaian Diapers dan liemamptianToilet training pada anak toddler 0r:48)
JIKK Vol. 5. No. 3 Agustus 2014
:61-68
Total
%65
Setiap hari I2 85,7 {5 0 14,3 L4 100 1,4
-39,2
7,600 100 48 56,22l
43,8 TotalHasil
analisis
menunjukkan
adahubungan yang
signifikan
antara
lama
pemakaian
diapers dengan kemampuan
toilet training anak (p
:
0,000;cr:
0,05),dapat di
lihat
pada tabel. 2PEMBAHASAN
Frekuensi
Pemakaian DiapersFrekuensi pemakaian diaper.r
merupakanukuran
jumlah
pemakaian diapers
dalamsatuan
waktu
yang
diberikan,
semakinsering
anakmemakat diapers maka
anak akan tidak terbiasauntuk
buans airdi toilet
(Listyanti,
2012).Orang
tua memiliki
perananyang
sangatpenting didalam membantu
menentukan kapan dan lamanya pemakaian diapers padaanak.
Pemakaian
diapers pada
balitahendaknya
menjadi
perhatian
orang
tua,tidak
dilakukan sepanjanghari.
Orang tuahendaknya membatasi
penggunaannyadiapers, pemilihan
waktu
pemakaian danlama pemakaian harus
menjadi
perhatian orangtua.
PemakaianDiapers
hendaklahdilakukan
saat hendak bepergian atau padamalam
hari
saat
tidur..
Pemakaiandiapers pada setiap
aktifitasanak men:mbulkan
resiko
peningkaran kelembabankulit.
Kondisikulit
yang terlalu lembab rentan akan gesekan seperli gesekankulit
dengan diapers,
sehingga
menjadi lecet dan akhimya iritasi.Berdasarkan
hasil
uji
statistik padatabel
1dengan
menggunakan
uji
Chi
Square, diketahui bahwa ada hubungan yang cukupsignifikan
antara frekuensi
pemakaian diapers dengan kemampuantoilet
training
pada anak usia toddler, dengannilai
7,600dan
p
value
:
0,020
(
p<
0,05),
dapatdiartikan
bahwa
frekuensi
pemakaian diapers pada anak dapat berpengaruh pada kemampuantoilet
training
pada anak usia toddlerHasil riset
ini
sesuai dengan penelitian yangdikemukakan
oleh
Lestari (2013)
yang
menyatakan bahwa tingkat pengetahuanibu
tentang
toilet
training
yang
baik
berpengaruh
terhadap
frekuensipenggunaan
diapers,
artinya
frekuenst penggnnaandiapers
terhadap kemampuan toilettraining
bisa menjadi salah satufaktor
yang mempengaruhinyaTabel2
Distribusi Responden Menurut Lama Pemakaian Diapers dan Kemampuan Toilet training pada
>3 jam
<3jam
96,0 13,0 4,0 87,0 I 100 I 100 160,000 t5.4 r660,4 25 L) Toddler (n:48) Jumlah l1 22,9 JIan J7,I 48 I 100Lama
PemakaianDiapers
Berdasarkan
hasil
uji
statistik
pada tabel 2dengan
menggunakan
uji
Chi
SQuare,diketahui bahwa ada hubungan yang cukup
signifikan
antaralama
pemakaian diapersdengan kemampuan
toilet
training
pada anak usiatoddler(p
value:0,000; u:0,05),
dapat diartikan bahwa lawta
pemakaian diapers pada anak dapat berpengaruh pada kemampuantoilet training
pada anak usiatoddler Larna
penggantian
diaperstergantung
dari
frekuensi
buang
airkecilibesar
bayi,
banyak atau
sedikitnyabayi
minum.
Penelitian
pada
lama
pemakaian diapers didapatkan
hasil
bahwaibu
yang
menggantidiapers
anaknya<
3larn
I
tidak lama
sebagianbesar
berhasildaiam
toilet
training.
Hal
ini
sesuai,teoriFaniyati (2012) yang
menyatakanpenggnnaan
diapers yang tepat,
termasukpenggantian
diapers
dimana
pemakaiandiapers
tidak
lebih
dari
3
jam,
dapat menghindarkananak
dari
iritasi.
Dengan begitu anak akan merasa nyaman dan tidakrewel
sehingga dapat menunjang
proses tumbuh kembangnya.Hasil riset
ini
sesuai dengan penelitian yangdilakukan
oleh
Istichomah
(2010)
yang mendapatkanhasil
bahwa
kesibukan
ibuberpengaruh
terhadap
lama
pemakaiandiapers
yang
mengakibatkan
ibu
tidak mempedulikanwaktu
penggantian diapersanaknya, sehingga anak gelisah, menangis
sampai
popoknya
kotor,
artinya
semakinlama
ibu
mengganti
diapers anak
makakemampuan
toilet
training
anak
sulit tercapai.KESIMPULAN
Kemampuan.
toilet
training anak
usiatoddler
berhubungan denganfrekuensi
dan lama pemak aian diapers.REKOMENDASI
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
mampumeningkatkan peran
perawatmeningkatkan
kemampuantoilet
training
anak
dengan
meningkatkanpemahaman dan kesadaranibu
tentangefek
pemakaiandiapers
terhadap
kemampuantraining
anaktoilet
training.toilet
DAFTARPUSTAKA
Diena.2009.
Popok
Moderen
bisasebabkan
mandul.http:llDiena
anakbunda.net/ned.
Diakses
16Oktober 2013
Faziyati,
Wardah. 2010,
Popk
seknlipakai
Dianggap lebihPr akt i s .http : I I female.kompas.comhea
d/ 20 1 1 / 0 | / 1 0 I 1 7 A B 5 4 5 lP op ok.S ekali
.Pakai.Dianggap.Lebih.
Praktis. Diakses26
Oktober 2013Febrida,
Melly
2011.Telat"Toilet
training
" Bikin
Anak
Rawan
Infeksi.http :/lhealth. liputan6. com/read/3 4 809 2/telat-toi I et-traini n g-biki
n-anak-rawan-infeksi.
Diakses23
Oktober 2413Hidayat,
Aziz
Alimul.
2005,
PengantarIlmu
Keperawatan Anak.Jakafia
:Salemba Medika
Istichomah,
2010.
Hubungan
tingkatpengetahuan
ibu
asuh
denganpelaksanaan
toilet
training
secaramandiri
pada
anak
usia toddler
di
TPA
Citra
RSU
Rajawali
Citra Bantul. Diakses 21 November 2013Lestari,
Puji.
2013, Hubungan
antaratingkat
pengetahuanibu
tentangtoilet
training
denganpraktik
ibu
dalam penggunaandiapers pada
anak usiatoddler
(1-3 tahun)di
kelurahan PutatPurwodadi
tahun 2013.
Diakses
16Oktober 2013
Listyanti,
Agita
Sukma. 2012,
Beri
ToiletTraining, Hilangkan
Ketergantungan
Anak
padaPopokAvailable
from
:http ://m. suiuasurabalza.net/kel anakot a/. Diakses 23 Oktober 2013
Notoatmodjo,
Soekidjo.
20t07,Metodologi
PenelitianKe s ehat an.J akarta : Rineka Cipta
Riyadi,
Sujono
&
Sukarmin.
2A09"4suhanKeperawatan
Pada Anak
Edisi
l,Yogyakarta
: GrahaIlmu
Sugiyono.
2A07. "Metode
PenglitianKuantitatif
Kualitatif
dan nAn".
Bandung:Alfabeta
Wong, Donna L. 2008,
BukuAj arKeperaw aton P e
diatrik.
Jakarta :EGC