• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki,

perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik.

Manajemen keuangan memiliki arti penting di semua jenis bisnis,

seperti perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya sekaligus

juga perusahaan-perusahaan industri dan ritel. Manajemen keuangan

adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

bagaimana memperoleh dana, dan mengelola aset sesuai tujuan

perusahaan secara menyeluruh (Martono dan Harjito, 2008).

Menurut Sudana (2011) Manajemen keuangan merupakan

bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam

suatu organisasi perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan

nilai melalui pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya

yang tepat. Manajemen keuangan merupakan manajamen fungsi

keuangan yang terdiri atas keputusan investasi, pendanaan, dan

(2)

2. Tujuan Manajemen Keuangan

Menurut Horne dan Wachowicz (2005) tujuan manajemen

keuangan yang efisiensi membutuhkan keberadaan beberapa tujuan

atau sasaran, karena penilaian untuk apakah suatu keputusan keuangan

efisiensi atau tidak harus berdasarkan pada beberapa standar tertentu.

Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan

(memaksimumkan kemakmuran pemegang saham) yang diukur dari

harga saham perusahaan.

3. Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut Martono dan Harjito (2008) ada 3 fungsi utama dalam

manajemen keuangan, anatara lain sebagai berikut :

a. Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva

apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi

merupakan keputusan yang paling penting karena keputusan

investasi ini berpengaruh secara langsung terhadap besarnya laba

investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan

datang.

b. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan menyangkut tentang sumber-sumber

dana yang berada di sisi aktiva. Ada beberapa hal mengenai

keputusan pendanaan, yaitu keputusan mengenai penetapan sumber

(3)

tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering

disebut struktur modal yang optimum.

c. Keputusan Pengelolaan Aktiva

Apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat,

maka aset-aset tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien.

Manajer keuangan bersama manajer-manajer lain diperusahaan

bertanggung jawab terhadap berbagai tingkatan dari aset-aset yang

ada. Tanggung jawab tersebut menuntut manajer keuangan lebih

memperhatikan pengelolaan aktiva lancar daripada aktiva tetap.

Manajer keuangan yang konservatif akan mengalokasikan dananya

sesuai dengan jangka waktu aset yang didanai.

B. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Menurut Martono dan Harjito (2008) pasar modal adalah suatu

pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal

sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang yang diperdagangkan

tersebut diwujudkan dalam bentuk surat-surat berharga.

Dalam pasal 1 keputusan presiden No. 60 tahun 1988

tertanggal 20 desember 1988, bahwa yang disebut pasar modal adalah

bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan

permintaan jangka panjang dalam bentuk efek. Jadi pasar modal

(4)

umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan

tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut sebagai Bursa

efek, dengan demikian bursa efek merupakan arti pasar modal secara

fisik (Tandelilin, 2001).

2. Manfaat Pasar Modal

Menurut Martono dan Harjito (2008) ada beberapa manfaat

pasar modal yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan penerbit

sekuritas (emiten), pemodal (investor), pemerintah maupun lembaga

penunjang pasar modal. Manfaatnya antara lain :

a. Bagi emiten

Manfaat pasar modal bagi perusahaan (emiten) adalah :

1) Jumlah dana yang di dapat dihimpun berjumlah besar, dan

dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.

2) Tidak ada beban finansial yang tetap, profesionalisme

manajemen meningkat.

3) Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar

daripada harga nominal perusahaan yang berisiko tinggi.

4) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra

perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil. Jangka

(5)

b. Bagi investor

Manfaat pasar modal bagi pemodal (investor), seperti pemegang

obligasi dan pemegang saham :

1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.

2) Sebagai pemegang saham investor memperoleh dividen, dan

sebagai pemegang saham obligasi investor memperoleh bunga

setiap tahun.

3) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS ,

dan hak suara dalam RUPO bagi pemegang obligasi.

4) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen

untuk memperkecil risiko keseluruhan dan memaksimumkan

keuntungan.

c. Bagi Pemerintah

Manfaat pasar modal bagi pemerintah antara lain :

1) Mendorong laju pembangunan.

2) Mendorong investasi.

3) Penciptaan lapangan kerja.

4) Bagi BUMN mengurangi beban anggaran.

d. Bagi lembaga penunjang

Manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang antara lain :

1) Menuju ke arah profesional di dalam memberikan

pelayanannya sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

(6)

3) Semakin bervariasinya jenis lembaga penunjang.

4) Likuiditas efek semakin tinggi.

3. Tujuan Pasar Modal

Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani

aliran dana dari pihak yang memiliki dana (investor), dengan pihak

perusahaan yang membutuhkan dana (untuk ekspansi usaha ataupun

untuk memperbaiki struktur modal perusahaan) sedangkan untuk kasus

pasar modal indonesia, cakupan tujuan dan misi yang diemban pasar

modal Indonesia bersifat lebih luas, sesuai dengan idealisme bangsa

Indonesia yang berusaha untuk menjalankan perekonomian Indonesia

yang berusaha untuk menjalankan perekonomian yang berazaskan

kekeluargaan (Publikasi dan brosur informasi BAPEPAM, dalam

Tandelilin, 2001).

4. Jenis-Jenis Pasar Modal :

a. Pasar Perdana

Pasar perdana berlangsung pada saat perusahaan

mengedarkan saham untuk pertama kali. Sebelum melakukan

penawaran umum di pasar perdana, langkah yang dilakukan oleh

perusahaan emiten adalah menerbitkan informasi mengenai

perusahaan secara detail, yang disebut sebagai prospektus.

Prospektus berfungsi sebagai media informasi yang menjelaskan

(7)

investor dapat mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan

datang, yang pada akhirnya diharapkan calon investor tergerak

untuk membeli saham tersebut. Proses penawaran umum ini juga

sekaligus merupakan proses untuk go publik bagi perusahaan.

b. Pasar sekunder

Beberapa lama setelah saham emiten diperdagangkan di

saham perdana, saham tersebut diperjual belikan oleh antar

investor di pasar sekunder. Pada pasar sekunder memungkinkan

para investor untuk mendpatkan keuntungan yang berupa selisih

harga beli dengan harga jual yang disebut sebagai capital gain.

Sehingga sikap optimis atau pesimisnya investor terhadap saham

yang diperjual belikan di pasar perdana sangat menentukan

likuiditas tidaknya suatu sekuritas. Pasar sekunder biasanya

digunakan untuk perdagangan saham biasa, saham preferen,

obligasi, waran, dan sekuritas derivatif (opsi dan futures).

Sedangkan untuk kasus Indonesia, sekuritas yang umumnya

diperdagangkan di pasar sekunder adalah saham biasa, saham

preferen, obligasi, waran, bukti right, dan reksa dana. Ada dua

jenis pasar yang dapat dilakukan di pasar sekunder :

1) Pasar lelang (auction market). Pasar sekunder yang

merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang

melibatkan proses pelelangan (penawaran) pada sebuah

(8)

2) Pasar negosiasi (negotiated market). Pasar negosiasi terdiri

dari jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar

tersendiri di luar lantai bursa bagi sekuritas, dengan cara

membeli dari dan menjual ke investor.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal

Menurut Husnan (2003) suatu pasar modal akan berhasil bila

ditunjang oleh faktor-faktor pendukung, baik dalam pasar modal

maupun dari luar pasar modal. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Demand akan sekuritas

Faktor ini berarti harus terdapat anggota masyarakat yang

memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan

membeli sekuritas yang ditawarkan.

b. Supply sekuritas

Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia

menerbitkan sekuritas di pasar modal.

c. Kondisi politik dan ekonomi

Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu

pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply

dan demand akan sekuritas.

d. Masalah hukum dan peraturan

Kebenaran informasi yang disediakan oleh

perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas menjadi sangat penting.

(9)

dari informasi yang tidak benar dan menyasatkan sangat

diperlukan.

C. Saham

1. Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau

kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau

perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan

ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di

perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001).

Menurut Fahmi (2012) Saham adalah tanda bukti penyertaan

kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan. saham berbentuk

kertas tang tercantum jelas nilai nominal, nama perusahaan, disertai

dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap

pemegangnya.

2. Jenis-Jenis Saham

Menurut Fahmi (2012) Saham merupakan surat berharga yang

paling populer dan dikenal luas di masyarakat. Saham dilihat dari

manfaatnya, saham tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis, antara

(10)

a. Saham Biasa

Saham biasa adalah surat berharga yang di jual oleh suatu

perusahaan yang menjelaskan nilai nominal dimana pemegangnya

diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) serta berhak untuk menentukan membeli right issue

(penjualan saham terbatas) atau tidak. Pemegang saham ini di akhir

tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen.

Karakteristik utama saham biasa :

1) Saham merupakan sekuritas yang memberikan penghasilan

yang tidak tetap bagi pemiliknya.

2) Pemegang saham akan menerima penghasilan dalam bentuk

dividen dan perubahan harga saham.

3) Pemegang saham biasa akan memperoleh dividen pada akhir

tahun pembukuan, hanya apabila perusahaan tersebut

mendapatkan laba.

b. Saham Preferen

Menurut Brigham dan Houston (2001) saham preferen

adalah saham yang memberikan sejumlah dividen yang tetap

jumlahnya dan telah dinyatakan sebelumnya.

Karakteristik saham preferen :

1) Saham preferen memberikan dividen yang tetap setiap

(11)

2) Saham preferen ini tidak memiliki jatuh tempo.

3) Dividen saham preferen dinyatakan dalam prosentase tertentu

dari nilai nominalnya.

c. Saham Treasuri

Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah

pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh

perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi dimpan sebagai

treasuri. Perusahaan emiten membeli kembali saham beredar

saham treasuri dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1) Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan

harapan meningkatkan nilai pasarnya.

2) Menambah jumlah lembar saham yang tersedia untuk

digunakan menguasai perusahaan lain.

3) Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk

menaikkan laba per lembarnya.

3. Keuntungan dalam memiliki saham

Pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa

keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima.

Keuntungan-keuantungan tersebut antara lain :

(12)

b. Memperoleh keuntungan modal modal (capital gain), yaitu

keuntungan pada saat saham yang dimiliki tersebut di jual kembali

pada harga yang lebih mahal.

4. Harga Saham

Menurut Widoatmodjo (2000) menyatakan harga saham

merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan untuk

memperoleh keuntungan atas suatu saham. Harga saham adalah faktor

yang membuat para investor menginvestasikan dananya di pasar modal

dikarenakan dapat mencerminkan tingkat pengembalian modal. Pada

prinsipnya investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen

serta menjual saham tersebut pada harga yang lebih tinggi (capital

gain). Para emiten yang dapat menghasilkan laba yang semakin tinggi

akan meningkatkan tingkat kembalian yang diperoleh investor yang

tercermin dari harga saham perusahaan tersebut.

Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor intern

maupun ekstern perusahaan yang menyebabkan harga ini dapat

mengalami kenaikan atau penurunan. Jika perusahaan memperoleh

laba besar, maka perusahaan akan dapat membagikan dividen dalam

jumlah besar dan harga saham diharapkan meningkat. Sedangkan

saham yang banyak diminati juga akan mengalami kenaikan harga

(13)

D. Rasio Profitabilitas

1. Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan,

seperti total aktiva, investasi, modal sendiri, atau penjualan

perusahaan.

Menurut Husnan (2002) Rasio profitabilitas dimanfaatkan oleh

investor untuk memprediksi seberapa besar perubahan nilai atas saham

yang dimiliki. Rasio profitabilitas akan memberikan informasi bagi

investor, misalnya pemegang saham akan melihat keuntungan yang

benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.

2. Jenis-Jenis Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain:

a. Return On Assets (ROA)

Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan

dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan keuntungan. Semakin besar return on assets, berarti

(14)

lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang

lebih besar, dan sebaliknya. Rasio ini dapt dirumuskan sebagai

berikut :

Return On Assets (ROA) = Laba Bersih −−−−−−−−−−

Total Aktiva

b. Return On Equity (ROE)

Return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal

sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka

semakin efisien penggunaan modal sendiri oleh pihak manajemen

perusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Return On Equity (ROE) = Laba Bersih −−−−−−−−−−−−

Modal Sendiri

c. Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan.

Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Net Profit Margin (NPM) = Laba Bersih

−−−−−−−−−−−−−−

(15)

E. Penelitian Terdahulu

Trisno dan Soejono (2008) melakukan penelitian tentang

pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham pada

perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa variabel NPM tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel

ROA menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham, dan ROE juga menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham. Secara bersama-sama rasio profitabilitas

(NPM, ROA, ROE) berpengaruh terhadap harga saham.

Linda Kumala (2012) melakukan penelitian tentang

pengaruh analisis rasio profitabilitas terhadap harga saham pada

perusahaan food and beverage di BEI Tahun 2004-2009. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA dan NPM

berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan variabel ROE tidak

perpengaruh terhadap harga saham.

Devi (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh

analisis rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel

(16)

saham, dan NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

saham. Secara bersama-sama rasio profitabilitas (ROA, ROE,

NPM) secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil tina ieu panalungtikan dipiharep bisa ngajembaran ajén kaislaman anu aya dina khasanah budaya jeung karya sastra Sunda, sarta pikeun nambahan pangaweruh

pada Bank BRI Syariah Cabang Semarang, nasabah dapat mengajukan permohonan. mendapatkan qardh pada Bank BRI Syariah

Di semua masyarakat, spesies ikan tertentu sangat digemari dan karenanya memiliki tingkat permintaan lebih tinggi serta harga yang lebih mahal dari spesies

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil tingkat kebisingan lalu lintas kendaraan pada 3 (tiga) lokal yang ada di gedung I STTIND Padang,

[r]

Bank Central Asia Tbk, yang dianalisis pada periode 2004 samapai dengan 2008 dengan memperhitungkan aspek capital, assets, earnings, dan liquidity memiliki

7.. For the three months ended 31 March 2016, severance costs were incurred from cost reduction programs implemented by the Group. Litigation and legacy tax Litigation charges