• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM Dasar Program Rusunawa Di Mojosongo Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Modern Tropis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM Dasar Program Rusunawa Di Mojosongo Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Modern Tropis."

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DASAR PROGRAM

RUSUNAWA DI MOJOSONGO SURAKARTA DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS

Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

pada Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarata

Disusun Oleh :

HENDRA BUDIAWAN D 300 100 008

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iv KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang. Sehingga Penulis berhasil menyelesaikan dan menyusun Laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul “ RUSUNAWA DI MOJOSONGO SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS”.

Laporan ini disusun guna untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan sebagai salah satu syarat untuk menempuh gelar S-1 pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan Laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini berkat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Suryaning Setyowati, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Arsitektur FakultasTeknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Ibu Suryani, selaku Koordinator Tugas Akhir Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Nur Rahmawati S, ST, MT., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah membimbing sehingga terselesaikan laporan ini.

4. Bapak Ir. Nurhasan MT, selaku Dosen Pembimbing II, yang juga telah membimbing sehingga terselesaikan laporan ini

5. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya sebagai bekal dan modal dalam penyusunan laporan ini.

6. Ibu, dan Ayah, serta Adikku dan Keluargaku tercinta terima kasih atas doa dukungan dalam penyusunan laporan ini.

(7)

v 8. Nining Said yang telah memberi semangat dan motivasi dalam mengerjakan tugas ini tentang Rusunawa di Mojosongo Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Modern Tropis.

9. Lia Badriani Mumthahannah yang telah memberi semangat dan motivasi dalam mengerjakan tugas ini tentang Rusunawa di Mojosongo Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Modern Tropis.

10.Teman Studioku Ajis, Kharis, Rika, Yogi, Evan, Muksin dan Agung yang telah sama-sama dalam pertempuran terakhir kuliah.

Penulis menyadari adanya keterbatasan dan kekurangan pada laporan ini sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini akan bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 14 Juli 2014

(8)

v MOTTO

“ Beribadahlah kalian kepada Allah S.W.T dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dgn sesuatupun dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua.” (An-Nisa’: 36)

“ Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain.” (Shahih Muslim No.4684)

“ Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli). Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya makadia serupa dengan seorang mujahid dijalan Allah Azza Wajalla. “

“ Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orangtuanya, niscaya terputuslah rezeki daripadanya. ”

“ Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil tangan sendiri. “

" Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar."

“ Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta,

(9)

vi ABSTRAKSI

Latar belakang Rumah Susun Sewa Di Mojosongo Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Modern Tropis adalah Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertical, sebagai tempat hunian sewa yang beradaptasi dengan lingkungan tropis dengan tidak melupakan sisi estetika serta memiliki ornament yang sangat minim dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini.

Permasalahan yang muncul adalah masih banyak bangunan yang berdiri tanpa izin pembangunan dan masih banyak bangunan yang kumuh.

Tujuan dari penulisan ini adalah menyediakan tempat tinggal yaitu rusunawa, agar masyarakat yang masih tinggal di bangunan tanpa izin bisa pindah ke rumah susun serta mengurangi kekumuhan di daerah kota ini, dengan pendekatan arsitektur modern tropis sebagai wajah bangunannya.

Keluaran yang ingin dicapai dari pembangunan rumah susun ini adalah dapat menjadikan tempat untuk berkumpul antara keluarga satu dengan keluarga lainya serta menjalani sistem hidup sehat.

(10)

vi

BAB II. TINJAUAN PEREMAJAAN PERMUKIMAN, RUMAH SUSUN DAN STUDI BANDING RUMAH SUSUN ... 11

2.1. Peremajaan Permukiman ... 11

2.1.1. Permukiman Kumuh ... 11

2.1.2. Faktor-faktor Peremajaan Permukiman ... 11

2.1.3. Arahan Peremajaan Lingkungan ... 12

2.1.4. Rumah Susun Sebagai Alternatif Peremajaan ... 13

2.2. Rumah Susun ... 14

2.2.1. Pengertian ... 14

2.2.2. Sejarah Dan Perkembangan Rumah Susun ... 14

2.2.3. Klasifikasi Rumah Susun ... 15

(11)

vii 2.2.5. Persyaratan Rumah Susun ( Peraturan Menteri PU

No.60/PRT/1992) ... 20

2.2.6. Fleksibilitas Ruang ... 21

2.2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Rumah Susun ... 22

2.3. Studi Banding ... 24

2.3.1. Rumah Susun Urip Sumoharjo di Surabaya ... 24

2.3.2. Rumah Susun Pekunden Semarang ... 31

2.3.3. Rumah Susun Sederhana Bandarharjo Semarang ... 37

2.3.4. Rumah Susun Sederhana Bengalon Surakarta ... 46

2.4. Denah Tata Ruang Rumah Susun Melalui Studi Banding ... 53

2.6. Teori tentang konsep Arsitektur Tropis ... 63

2.7. Teori tentang konsep Arsitektur Modern ... 67

BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN ... 70

3.1. Tinjauan Lokasi Surakarta ... 70

3.1.1. Letak Geografis Kota Surakarta ... 70

3.2. Situasi Dan Kondisi Umum Kota Surakarta ... 71

3.2.1. Kondisi Klimatologis ... 71

3.2.2. Kondisi Geologis ... 71

3.2.3. Rencana Pengembangan Guna Tata Lahan ... 72

3.2.4. Rencana Tata Bangunan ... 73

3.2.5. Prospek Pengembangan Kota Surakarta ... 75

3.2.6. Lokasi Rumah Susun Di Surakarta ... 76

3.3. Rencana Lokasi Rumah Susun Di Surakarta ... 77

BAB IV. ANALISA DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA ... 84

4.1. Analisa Dan Konsep Tapak ... 84

4.1.1. Penentuan Tapak ... 84

(12)

viii

4.1.3. AnalisaSite ... 89

4.2. Program Ruang ... 93

4.2.1. Kapasitas Dan Besaran Ruang ... 98

4.3. Analisa dan Konsep Bangunan ... 109

4.3.1. Gubahan Masa ( Penzoningan ) ... 109

4.3.2. Analisa Dan Konsep Tampilan Arsitektur ... 110

4.3.3. Konsep Ramp ... 113

4.3.4. Bentuk Bangunan ... 113

4.3.5. Kepadatan Dan Tata Letak Bangunan ... 114

4.4. Analisa dan Konsep Ruang... 114

4.4.1. Ruang Dalam ... 114

4.4.2. Ruangan Luar ... 118

4.5. Penyediaan Fasilitas Penunjang ... 119

4.5.1. Fasilitas Sosial ... 119

4.5.2. Fasilitas Umum ... 120

4.6. Utilitas ... 120

(13)

ix

Gambar 2.1. Single-loaded corridor ... 16

Gambar.2.2. Double-loaded corridor ... 16

Gambar.2.3. Cross-plan ... 16

Gambar 2.13. Eksisiting Bangunan Rumah Susun Urip Sumoharjo ... 25

Gambar 2.14. Dua Blok Rumah Susun Urip Sumoharjo ... 25

Gambar 2.15 Perspektif Udara Rumah Susun Urip Sumoharjo ... 27

(14)

x

Gambar 2.31. Struktur Rangka dengan Kolom dan Balok Beton Bertulang 37 Gambar 2.32. Tampak Depan Rumah Susun Sederhana Bandarharjo

Gambar 2.48. Tempat jemuran pakaian terletak di belakang hunian ... 48

(15)

xi

Gambar 2.58. Penzoningan dari rumah susun pekunden ... 53

Gambar 2.59. Denah Salah Satu lantai Rumah Susun Bandarharjo ... 54

Gambar 2.60. Salah Satu Tipe Denah Dari Rumah Susun Bandarharjo ... 54

Gambar 2.61. Penzoningan dari rumah susun Bandarharjo ... 54

Gambar 2.62. Salah satu denah Lantai Rumah Susun Begalon ... 55

Gambar 2.63. Salah Satu Tipe Denah Dari Rumah Susun Begalon ... 55

Gambar 2.64. Penzoningan dari rumah susun Begalon ... 55

Gambar 2.65. Salah satu Contoh Denah Lantai Rumah Susun ... 60

Gambar 2.66. Salah Satu Contoh Ruang Unit Hunian Rumah Susun ... 60

(16)

xii

Gambar 4.6. Modul Ruang Hunian Rusun Tipe 27 ... 102

Gambar 4.7. Penzoningan Kawasan dan Vertikal ... 109

Gambar 4.8. Eksterior Rusun ... 112

Gambar 4.9. Interior Rusun tipe 21 ... 112

Gambar 4.10. Interior Rusun tipe 27 ... 113

Gambar 4.11. Kemiringan Ramp ... 113

Gambar 4.12. Contoh Penataan ruang denah rusun melalui studi banding .. 115

Gambar 4.13. Tempat jemuran di belakang hunian ... 115

Gambar 4.14. Penataan perabotansesuai besar ruangan ... 116

Gambar 4.15. Laci Pendek Pada Kursi ... 116

Gambar 4.16. Pengabungan Laci Pendek pada meja ... 116

Gambar 4.17. Penempatan halaman depan koridor ... 118

Gambar 4.18. Fasilitas Umum ... 120

Gambar 4.19. Pendistribusian air bersih dengan downfeed system ... 121

Gmbarr 4.20. Skema Pipa ganda ... 121

Gambar 4.21. Skema Jaringan listrik ... 122

Gambar 4.22. Skema Penanggulangan Kebakaran ... 123

Gambar 4.23. Skema Penangkal Petir ... 123

Gambar 4.24. Pondasi ... 125

(17)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Tabel Kecamatan Surakarta ... 6

Tabel 2.1. Tabel Komparasi Studi Banding ... 56

Tabel 3.1. Tabel Arahan dan Fungsi BWK Surakarta tahun 2010-2030 ... 73

Tabel 4.1. Analisis Kebutuhan Ruang ... 95

Tabel 4.2. Studi Besaran Ruang Kelompok Hunian Tipe 21 ... 100

Tabel 4.3. Studi Besaran Ruang Kelompok Hunian Tipe 27 ... 101

Tabel 4.4. Studi besaran ruang kelompok utama ... 103

Tabel 4.5. Daftar Jumlah KK di Mojosongo ... 104

Tabel 4.6. Studi Besaran Ruang Kelompok Penunjang ... 105

Tabel 4.7. Studi Besaran Ruang Kelompok Servis ... 107

Tabel 4.8. Fasilitas Sosial ... 119

(18)

xiv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan IV.1. Tabel kegiatan parkir ... 90

Bagan IV.2. Tabel kegiatan pengelola ... 90

Bagan IV.3. Tabel kegiatan operasional ... 91

Bagan IV.4. Tabel kegiatan operasional ... 91

Bagan IV.5. Tabel kegiatan parkir ... 93

Bagan IV.6. Tabel kegiatan penunjang parkir ... 93

Bagan IV.7. Tabel kegiatan pengelola ... 93

Bagan IV.8. Tabel kegiatan operasional ... 94

Bagan IV.10. Jalur Jaringan Air Bersih... 110

Bagan IV.11. Jalur Jaringan Air Kotor ... 111

Bagan IV.12. Jalur Jaringan Air Hujan ... 111

Bagan IV.13. Jalur Jaringan Fire Hidrant ... 112

Bagan IV.14. Jalur Jaringan Sprinkle ... 113

Bagan IV.15. Jalur Jaringan Listrik ... 113

Bagan IV.16. Jalur Sirkulasi Parkir Sistem Tradisional ... 119

Bagan IV.17. Jalur Sirkulasi Parkir APS(Automated Parking System) ... 119

Referensi

Dokumen terkait

“Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi mengenai suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh alat perekam (sensor)

1 menyerahkan brg ke pembeli input transaksi di K-system update data mulai menerima permintaan cek persediaan di K-system(711) ada/ tidak 1 mengambil barang yang di beli

Bagi Auditor, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kantor akuntan publik khususnya auditor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independensi,

Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pembelajaran model Problem Posing yang dilengkapi macromedia flash dapat meningkatkan keterampilan proses siswa yaitu 61,11%

Bahwa sebagai akibat dari Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Selatan di Provinsi Sulawesi Tenggara

Perumusan masalah dalam Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-N) ini adalah bagaimanakah gambaran analisis pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Rheumatic Heart Disease

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat

Dari hasil pengukuran densitas dan porositas untuk magnet permanen barium heksaferit yang telah disinterring pada suhu 900 o C – 1100 o C dengan interval 50 o C yang