iv
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 793 K/PDT.SUS/2011 TENTANG PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT NASABAH PADA TRANSAKSI JUAL BELI KONTRAK BERJANGKA
NILAI TUKAR MATA UANG ASING
Oleh : Medwino Syahid
1101 1006 0250 ABSTRAK
Klausul dalam perjanjian kerjasama investasi yang biasanya dibuat secara sepihak oleh perusahaan pialang berjangka serta tidak dijelaskan secara rinci oleh perusahaan pialang berjangka, sehingga akan menimbulkan resiko kerugian yang besar terhadap investasi nasabah, disebabkan mereka tidak mampu memprediksikan apa yang akan terjadi dengan investasi mereka. Hj. Hartini selaku nasabah PT. Millenium Penata Futures yang telah mengikat perjanjian dengan PT. Millenium Penata Futures. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui kewenangan BPSK dalam penyelesaian kasus perjanjian pemberian amanat nasabah pada transaksi jual beli kontrak berjangka nilai tukar mata uang asing ditinjau dari Undang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Perdagangan Berjangka Komoditi dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Makamah Agung pada putusan No. 793 K/Pdt.Sus/2011 tentang perjanjian pemberian amanat nasabah pada transaksi jual beli kontrak berjangka nilai tukar mata uang asing ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah yurisdis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analisis. Menggunakan data hukum primer yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor No. 793 K/PDT.SUS/2011 dianalisis dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara yuridis kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan.