• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DEWA

(Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG

BERBEDA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperolah Derajat Sarjana S-1

Disusun Oleh :

FAUZIAH GALUH KUSUMA NINGRUM

A 420 060 019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia, habitat asalnya di tanah Papua dan kemudian masuk ke Keraton Mangkunegara Solo dan Keraton Yogyakarta

yang digunakan untuk keperluan pengobatan. Bagian tanaman yang dapat

dimanfaatkan untuk pengobatan adalah daun, kulit, daging, cangkang dan biji (Harmanto, 2001).

Beberapa keunggulan mahkota dewa dijadikan sebagai salah satu tanaman obat yang mendapat porsi sangat penting untuk terus dikembangkan. Saat ini ada beberapa negara yang sudah mengembangkan mahkota dewa sebagai obat untuk penyembuhan beberapa penyakit, diantaranya Belanda, Taiwan, Singapura dan Malaysia (Winarto, 2007).

Seiring dengan berkembangnnya peluang usaha dibidang pengobatan tradisional maka mahkota dewa sebagai salah satu komoditas tanaman obat yang saat ini banyak diperbincangkan oleh orang kemudian dikembangkan menjadi suatu usaha komersial berskala ekspor. Banyak orang tidak menduga bahwa dengan berbisnis mahkota dewa maka hidup akan lebih sejahtera (Winarto, 2007).

(3)

oleh masyarakat. Secara umum mahkota dewa dapat dibudidayakan dengan mudah dan dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi.

Perbanyakan mahkota dewa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Secara generatif menggunakan biji sedangkan secara vegetatif contohnya dengan pencangkokan. Perbanyakan dengan biji merupakan cara yang paling banyak dilakukan karena memang paling mudah.

Agar tanaman mahkota dewa dapat tumbuh dengan baik maka harus diperhatikan kelembapan medianya, penyiramannya, dan pemberian pupuk kandang atau kompos (Harmanto, 2001)

Penyiraman biasanya menggunakan air biasa tetapi salah satu alternatif untuk mempercepat pertumbuhan tanaman tanpa harus tercemar bahan kimia yaitu menggunakan air kelapa. Pemberian pupuk sebaiknya menggunakan pupuk organik agar tanaman yang dihasilkan tidak mengandung bahan kimia beracun sehingga pemberian ampas teh merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesubuaran tanaman serta ramah lingkungan.

(4)

tumbuhan tertentu, misalnya siraman air kelapa pada anggrek. Air kelapa merupakan bahan yang dapat memberikan pengaruh yang baik jika diberikan pada suatu tanaman.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los Baños

(dalam penelitian Plantus, 2006) menunjukkan bahwa Air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.

Masyarakat Indonesia tidak asing lagi dengan minuman teh akan tetapi banyak orang yang kurang mengetahui manfaat dari ampas teh tersebut karena setelah menyeduh teh, ampasnya langsung dibuang ditempat sampah. Ampas teh dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman karena ampas teh mengandung karbohidrat yang berperan untuk pembentukan klorofil pada daun – daun yang mengalami pertumbuhan di tempat yang gelap (Dwidjoseputro, 1994).

(5)

sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman (Dadan Rodiana, dalam penelitian Khazali dkk, 2009).

Faktor utama yang menyuburkan tanah yaitu bahan organik. Seperti pada penggunaan ampas teh seduh pada tanaman sangat baik untuk tanaman karena pada ampas banyak terkandung berbagai macam unsur seperti Besi (Fe), Timbale (Pb), Tembaga (Cu), Magnesium (Mg) (Randy, 2009).

Menurut Khazali dkk (2009) cara lain yang biasa digunakan untuk meningkatkan efesiensi nutrisi tanaman apabila tanah dilindungi atau ditutup dengan bahan organik. Keuntungan penutupan tanah (pemakain mulsa) bahan organik dapat memperbaiki kelembaban, menjaga pemadatan, dan menambah humus tanah. Salah satu contoh pemberian mulsa atau penutup tanah adalah ampas teh.

(6)

Dalam media tanam tanah tersedia faktor – faktor utama untuk

pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya

sebagai media tunjangan mekanik akar dan suhu tanah .

Media sekam padi memiliki kondisi lingkungan tumbuh khususnya

sifat fisik dan kima yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman karena

lebih cepat mengalami proses pelapukan dan dekomposisi, mengandung

unsur hara N, P, K, Cl dan Mg.

Serbuk gergaji mengandung sedikit N, P, K dan Mg serta kapasitas

penyangga baik dan kapasitas pegang air baik sampai sangat baik (Erlan,

2005), sehingga serbuk gergaji baik digunakan sebagai media tanaman.

Berdasarkan penelitian Sulistyowati (2005) bahwa air kelapa berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun pada tanaman kamboja jepang (Adenium sp).

Berdasarkan penelitian Fatimah Nur Isnaeni (2006) bahwa pemberian ampas teh seduh dan kotoran ayam sebagai kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman lidah mertua (Sanseviera trifasciata) pada media tanah liat.

Berdasarkan penelitian Kurnia widya asmara (2007) air kelapa dan ampas teh berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun pada tanaman Anthurium crystallianum.

(7)

Berdasarkan uraian tersebut yaitu kandungan yang terdapat pada air kelapa dan ampas teh serta penelitian terdahulu maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan Judul ‘‘EFEKTIVITAS AIR KELAPA

DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM

(8)

B. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah dan untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian maka masalah dibatasi sebagai berikut :

1. Subyek penelitian : Air kelapa yang diperoleh dari pasar dan ampas teh Cap Gopek yang sudah direndam selama 1 malam tanpa diberi gula. Media tanam yang digunakan adalah media tanam arang sekam dan serbuk gergaji.

2. Obyek penelitian : Pertumbuhan tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa).

3. Parameter penelitian : Tinggi tanaman dan jumlah daun setelah dua bulan penelitian.

C. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah :

1.Bagaimanakah pengaruh penyiraman air kelapa dan pemberian ampas teh terhadap pertumbuhan Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) ? 2.Bagaimanakah pengaruh media tanam arang sekam dan serbuk gergaji

terhadap pertumbuhan Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)?

(9)

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh penyiraman air kelapa dan pemberian ampas teh terhadap pertumbuhan Phaleria macrocarpa.

2. Mengetahui Pengaruh media tanam arang sekam dan serbuk gergaji terhadap pertumbuhan Phaleria macrocarpa

3. Mengetahui pengaruh interaksi antara penyiraman (air kelapa, ampas teh) dengan media tanam yang berbeda (arang sekam, serbuk gergaji) terhadap pertumbuhan Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi IPTEK :

a. Menambah khasanah keilmuwan, pengetahuan tentang penyiraman tanaman khususnya peneliti dan para pembaca.

b. Memberi informasi tambahan tentang manfaat air kelapa dan ampas teh.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa (1) kemampuan koneksi matematis antara siswa yang belajar dengan pendekatan tematik integratif

Proyek Akhir ini bertujuan untuk memodifikasi sistem konvensional (karburator) pada engine 5K TOYOTA KIJANG menjadi EFI ( Electronic Fuel Injection )dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ” Praktek Budidaya Kakao dan Prospek Pemanfaatan Semut Hitam dan Semut Rangrang untuk Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao di

Objek dalam penelitian ini adalah prinsip Transparansidalam sharia governance pada Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah).Dalam laporan GCG BJB Syariah tahun 2012,

dengan judul ″ Pembuatan Jamu Godhog Asam Urat ″ Di Merapi Farma

Selaras dengan pendapat Freudhental dalam (Tarigan, 2006) bahwa matematika sebagai kegiatan manusiawi adalah aktivitas pemecahan masalah, pencarian masalah, tetapi juga

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pedagang yang terdata resmi didalam Pasar Tradisional Bulu kota Semarang dengan jumlah total pedagang sebanyak 1.456 (Seribu