1 A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini pendidikan adalah suatu hal yang sangat mutlak diperlukan dalam suatu bangsa supaya dapat bertahan dan bersaing dengan dunia luar yang perkembangan dan kemajuannnya sudah tidak bisa dibendung lagi. Mereka yaitu peradaban luar negeri sudah sangat maju dengan pesat meninggalkan negara-negara berkembang dan negara-negara tertinggal. Negara Indonesia termasuk dalam negara berkembang yang harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk memajukan bangsa salah satunya adalah dari dunia pendidikan. Pemerintah telah mengatur dalam UUD tahun 1945 pasal 31 yang bunyinya adalah bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Sehingga sudah selaknya semua warga negara Indonesia baik yang berada di kota dan desa, kaya atau miskin, dari suku mana saja, agama, ras, keturunan, tua, muda, termasuk untuk anak usia dini semua wajib mendapatkan pendidikan.
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sebagai tindak lanjut dari UU No. 20 Tahun 2003 pemerintah mengeluarkan berbagai aturan pelaksaannya termasuk Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar PAUD.
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang sangat dibutuhkan dan wajib diberikan pada mereka anak-anak usia antara satu sampai dengan enam tahun. Pendidikan pada anak usia dini diperlukan karena pada masa tersebut anak mengalami perkembangan otak yang sangat pesat (golden age) sehingga memerlukan rangsangan dan stimulasi yang tepat dan cermat sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung secara optimal. Pendidikan Anak usia Dini salah satu tujuannya adalah untuk membantu anak untuk mencapai kesiapan belajar akademik di jenjang pendidikan selanjutnya serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Pendidikan Anak Usia Dini salah satu fungsinya adalah mempersiapkan anak memasuki jenjang sekolah selanjutnya sehingga anak sudah dibekali berbagai macam kegiatan yang menunjang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak. Di PAUD termasuk TK terdapat lima bidang pengembangan dan salah satunya adalah bidang kognitif.
bahkan ada sebagian yang sudah mengenal mata uang. Menurut Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Tk tahun 2007 bahwa “Permainan berhitung merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk
menumbuhkembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar”.
Pada usia TK adalah masa yang sangat sesuai untuk mengenalkan berhitung di jalur matematika, karena anak usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungannya. Menurut hasil penelitian Orborn dalam Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Tk tahun 2007 bahwa perkembangan intelektual pada anak berkembang sangat pesat pada kurun usia nol sampai dengan pra sekolah (0-6 tahun). Oleh karena itu materi/pengajaran berhitung permulaan sangat tepat diterapkan pada anak TK untuk mengembangkan potensi intelektual mereka yang sangat bermanfaat untuk mempersiapkan anak ke jenjang pendidikan selanjutnya dan untuk membekali anak mengatasi masalah yang muncul dalam mengarungi kehidupannya yang memerlukan cara berpikir logis dan sistematis, memperkirakan kemungkinan urutan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
adanya suatu permainan. Dengan bermain anak akan merasa senang, urat syarafnya menjadi rileks sehingga memudahkan anak untuk menerima suatu informasi/pengetahuan yang baru. Anak tidak merasa terbebani dengan hitung-hitungan yang rumit yang sering dialami oleh orang yang lebih dewasa pada umumnya namun mereka bisa belajar seraya bermain dan bermain seraya belajar dengan gembira dan tidak tegang. Anak juga dapat bereksplorasi melalui permainan dan dapat mengembangkan daya imajinasinya karena sifat bermain tidak mengikat akan tetapi apabila anak sudah mulai jenuh maka setiap saat mereka dapat berhenti dari permainannya.
Permainan yang tepat dapat bermanfaat yang sangat besar bagi perkembangan anak terutama di bidang kognitif. Pembelajaran berhitung permulaan di TK sangat sesuai jika diterapkan dengan melalui permainan. Menurut Hetherington Dan Parke (dalam Moeslichatoen, 2004: 34) bahwa “Anak akan lebih senang dan tidak terlalu kaget dengan alat/media yang
yang langsung dapat ia lihat. Bahan dari alam digunakan sebagai sarana pembelajaran karena benda tersebut mudah didapat di lingkungan sekolah atau pun lingkungan rumah anak yang berada di desa. Bahan alam yang dipakai juga lebih efektif karena anak sering menjumpainya dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak akan lebih cepat untuk memahami terhadap penbelajaran yang berlangsung.
Berdasarkan latar belakang di atas peniliti bermaksud mengkaji kemampuan berhitung permulaan melalui penelitian yang berjudul: :
”Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan
Bahan Alam Pada Anak Kelompok A Di TK Islam Bakti II Ngesrep Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak melebar dan terarah maka kemampuan berhitung permulaan dibatasi antara satu sampai dengan sepuluh dan penggunaan bahan alam dibatasi bahan-bahan yang terbuat dari hasil tanaman (Seperti; macam-macam daun, biji-bijian, , lidi,), dan batu.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka dirumuskan bahwa : “Apakah permainan bahan alam dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok A di TK Islam Bakti II Ngesrep Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013?”
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A di TK Islam Bakti II Ngesrep Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan bahan alam pada anak kelompok A di TK Islam Bakti II Ngesrep Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.
E. Manfaaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini. Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan referensi dalam pemilihan metode pembelajaran dalam pengembangan aspek kognitif (berhitung permulaan).
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengembangan dan peningkatan dalam pembelajaran agar lebih tepat dan optimal sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
b. Bagi Anak
Dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak melalui cara dan pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat belajar anak.
c. Bagi Sekolah