TEKNOLOGI INFORMASI UPN ”VETERAN” JATIM
MENGGUNAKAN PRINSIP MODEL TEAF
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
ALDO LAURENSO KLAVERT
0734010074
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“
JAWA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
DI LABORATORIUM PENGEMBANGAN & PENERAPAN
TEKNOLOGI INFORMASI UPN ”VETERAN” JATIM
MENGGUNAKAN PRINSIP MODEL TEAF
Disusun Oleh :
ALDO LAURENSO KLAVERT
0734010074
Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang V Tahun Akademik 2010 / 2011
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pambangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Basuki Rahmat, S.Si, MT
NPT. 36907 060 2091
Pembimbing Utama
Basuki Rahmat, S.Si, MT
NPT. 36907 060 2091
Pembimbing Pendamping
PERANCANGAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DI
LABORATORIUM PENGEMBANGAN & PENERAPAN TEKNOLOGI
INFORMASI UPN ”VETERAN” JATIM MENGGUNAKAN PRINSIP
MODEL TEAF
Disusun Oleh :
ALDO LAURENSO KLAVERT
0734010074
Telah Dipertahankan di Hadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 10 Juni 2011
Pembimbing,
Tim Penguji,
1.
1.
Basuki Rahmat, S.Si, MT
Barry Nuqoba, S.Si, M.Kom
NPT. 36907 060 2091
2.
2.
Budi Nugroho, S.Kom
Delta Ardy Prima, S.ST, MT
NPT. 38006 050 2051
NPT. 38608 100 2971
3.
James F. Tomasouw, S.Kom
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) tepat pada waktunya. Laporan TA
sebagai akumulasi serta dokumentasi dari seluruh kegiatan penulis selama
melaksanakan Tugas Akhir, dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi program Teknik Informatika yang telah ditetapkan UPN
"Veteran" Jatim. Pembuatan laporan TugasAkhir ini tidak sempurna tanpa
dukungan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tuhan YME yang selalu memberikan kesehatan, rezeki, kemudahan, dan
kasih-Nya yang besar baik bagi penulis sendiri maupun orang – orang di
sekitar penulis.
2. Bapak Sutiyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Industri Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jatim.
3. Bapak Basuki Rahmat,S.Si, MT., selaku Kepala Jurusan Teknik
Informatika FTI UPN "Veteran" Jatim sekaligus Dosen Pembimbing
pelaksanaan Tugas Akhir dan juga Bapak Budi Nugroho, S.Kom yang
telah membimbing, memberikan arahan, dan nasehat Terima Kasih
Banyak atas bimbingan dan semua nasehat serta arahan yang telah
diberikan.
4. Orang tua yang sangat penulis kasihi, Ayah yang selalu memberikan kasih
percaya akan terus menyertai dan hidup di hati penulis . tak lupa juga
untuk kakak – kakak kami yang juga turut memberi masukan dan nasehat
agar kami terus membenahi diri dan mandiri, terimakasih atas seluruh
dukungan, semangat dan doa-doanya.
5. Saudara – saudara-ku “Ice Tea 12” yang selalu menghibur untuk
melupakan penat sejenak dan selalu memberikan bantuan, semangat, serta
masukan yang sangat berguna untuk terus berusaha memberikan yang
terbaik, juga kepada member “Play-Group” yang senantiasa loyal dan
setia memberi suntikan semangat dan dukungan penuh, tetap semangat
member tetap!, Cak Tri Golden ways!,semoga dilancarkan dalam
perjuangannnya…,Semua Indah Pada Waktunya….amen
6. Teman-teman GKJW “Kepuh Permai” Pak Wid, Pak Dhor, Pak yang juga
selalu memberikan inspirasi melalui sharing-sharingnya sehingga mampu
memacu kami dan memberikan pengertian serta wawasan yang lebih lagi
membentuk pribadi dan rohani kami menjadi lebih baik.
7. Terimakasih buat Gus a.k.a moon-watcher a.k.a NDK untuk Dukungan,
Doa, dan Semangatnya semoga sukses mbuat “Atap”,sukses selalu dalam
Padus maupun studinya,.amen. semoga bisa lebih sering balapan (x P),
amen.Gbu…<3
8. Terimakasih buat semua teman – teman “EA” seperjuangan, Bapak Hayu
Awwal, Bapak Adi Three, Bapak Nophz Hendra, Bapak Rizarru, Bapak
suatu PILIHAN. Namun tak dapat dipungkiri, Kita Satu tubuh-Satu Jiwa
dalam Ice Tea 12,Uuuyeeeaaahhh!.
9. Terimakasih juga buat semua teman-teman Yudisium 10 Juni 2011, atas
segala saran, nasehat, semangat dan kekuatannya, untuk dapat melewati
semuanya, Sukses selalu untuk melangkah ke jenjang berikutnya.
Penulis menyadari Laporan PKL ini masih jauh dari sempurna, sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, Semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi civitas akademi FTI UPN
"Veteran" Jatim.
Surabaya, 26-05-2011
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Tugas Akhir ... 3
1.5 Manfaat Tugas Akhir ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Enterprise Arsitektur ... 6
2.2 Tujuan Dasar Enterprise Arsitektur ... 7
2.3 Framework Arsitektur Enterprise ... 10
2.3.1 Sejarah Framework Arsitektur Enterpris ... 11
2.3.2 Evolusi Framework Arsitektur Enterprise ... 12
2.4 Treasury Enterprise Architecture Framework ... 14
2.4.1 Matrix TEAF ... 17
A. View (Tampilan) ... 18
B. Perspective ... 20
2.4.3 Produk TEAF ... 22
2.4.4 TEAF - EA Work Products ... 24
2.4.5 Essential And Supporting ... 26
A. OMB Circular A-130 ... 27
2.4.6 Prinsip TEAF ... 28
2.5 Power Designer ... 30
2.6 Microsoft Office Visio ... 31
2.7 EDraw Max ... 32
BAB III ANALISIS OBYEK ... 41
3.1 Strategi Enterprise ... 41
3.1.1 Visi ... 36
3.1.2 Misi ... 36
3.1.3 Tujuan ... 37
3.2 Laboratorium PPTI ... 40
3.2.1 Teknologi Saat Ini ... 40
3.3 Proses Bisnis ... 42
3.3.1 Bagan Struktur Organisasi ... 43
3.3.2 Bagan Proses Bisnis Pelatihan ... 44
3.3.3 Bagan Proses Bisnis Praktikum ... 46
3.4 Strategi dan Kebijakan ... 51
BAB IV PERANCANGAN SISTEM ... 43
4.1 Pendefinisian Langkah Kerja ... 43
4.1.1 EA Direction – Work Products ... 54
4.2.1 Information Assurance Policy ... 60
4.2.2 Enterprise Architecture Roadmap ... 61
A. Analisa tujuan Organisasi-Unit Organisasi ... 61
B. Ruang Lingkup Organisasi ... 65
C. Stakeholder dan Peranan ... 66
4.3 EA Direction – Supporting Work Products ... 67
4.3.1 Enterprise Principles ... 68
4.4 EA Description – Essential Work products ... 69
4.4.1 Mission and Vision Statements ... 70
A. Visi ... 70
B. Misi ... 70
C. Tujuan ... 71
4.4.2 Information Dictionary ... 74
4.4.3 Organization Chart ... 80
4.4.4 Standards Profile ... 82
4.4.5 Activity Model ... 87
4.4.6 Information Assurance Trust Model ... 92
4.4.7 Data Function / Data System CRUD Matrices ... 94
4.4.8 Logical Data Model ... 95
4.4.9 Physical Data Model ... 96
4.4.10 Enterprise Transition Strategy ... 97
A. Hardware ... 100
B. Software ... 105
4.4.12 GAP Analysis ... 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 107
5.1 Kesimpulan ... 111
5.2 Saran ... 112
DAFTAR PUSTAKA ... xii
Gambar 2.1 Evolusi Framework Arsitektur enterprise ... 13
Gambar 2.2 Roadmap cetak biru untuk Treasury IT Modernisasi ... 15
Gambar 2.3 Model View TEAF ... 15
Gambar 2.4 Overview Framework ... 16
Gambar 2.5 Matrix dasar TEAF ... 18
Gambar 2.6 Matrix View kolom ... 19
Gambar 2.7 Matrix View Baris ... 20
Gambar 2.8 Enterprise Life Cycle ... 22
Gambar 2.9 Matriks TEAF dengan Produk Kerja Esensial dan Pendukung ... 23
Gambar 2.10 Fase dalam EA - TEAF Work Product ... 25
Gambar 3.1 Denah Laboratorium PPTI ... 41
Gambar 3.2 Struktur Organisasi saat ini ... 45
Gambar 3.3 Proses Bisnis Pelatihan saat ini ... 47
Gambar 3.4 Proses Bisnis Praktikum saat ini ... 50
Gambar 4.1 Fase dalam TEAF - 2 macam produk kerja ... 54
Gambar 4.2 Ruang Lingkup Struktur Organisasi ... 66
Gambar 4.3 EA Direction ... 68
Gambar 4.4 EA Description – Fase Menengah ... 70
Gambar 4.5 Struktur Organisasi Perencanaan ulang ... 76
Gambar 4.6 Proses Bisnis Praktikum ... 80
Gambar 4.7 Proses Bisnis Pelatihan ... 82
Gambar 4.9 Physical Data Model hasil generate Logical Data Model ... 88
Tabel 2.1 Prinsip Treasury Arsitektur ... 29
Tabel 3.1 Spesifikasi Teknologi ... 41
Tabel 4.1 Stakeholder dan Peranan ... 67
Tabel 4.2 Tabel Standard Profile ... 77
Tabel 4.3 Penjelasan Simbol UML ... 79
Tabel 4.5 Information Assurance Trust Model ... 85
Tabel 4.6 Fungsi data / Sistem data CRUD Matrices ... 86
Tabel 4.7 Technology Forecast ... 99
Tabel 4.8 Spesifikasi Hardware ... 91
Tabel 4.9 Daftar Aplikasi ... 98
Tabel 4.10 Deskripsi Aplikasi ... 99
Tabel 4.11 GAP EA (Arsitektur Sistem Informasi) ... 108
Tabel 4.12 GAP EA (Arsitektur Teknologi) ... 109
Judul : Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan & Penerapan
Teknologi Informasi UPN ”VETERAN” JATIM
Menggunakan Prinsip Model TEAF
Nama : Aldo Laurenso Klavert
NPM : 0734010074
Dosen Pembimbing I : Basuki Rahmat S,Si, MT Dosen Pembimbing II : Budi Nugroho S.Kom
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM Surabaya
ABSTRAK
Pesatnya perkembangan teknologi diiringi perubahan lingkungan ekonomi yang sangat cepat, dan meningkatnya kebutuhan bagi sebuah lembaga untuk terus beradaptasi terhadap perubahan tersebut membuat manajemen eksekutif maupun legislatif harus memiliki informasi terkini setiap waktu, sehingga lembaga / organisasi dapat mengelola bisnisnya secara lebih efektif. Untuk mengatasi hal tersebut, dengan tetap menjaga enterprise dari disintegrasi, konsep perancangan arsitektur enterprise telah menjadi salah satu opsi enterprise sejak diperkenalkan oleh John H. Zachman pada tahun 1987.Untuk kemudian berkembang menjadi bermacam jenis sesuai kebutuhan enterprise, salah satunya TEAF yang merupakan framework treasury departemen keuangan amerika. Arsitektur enterprise merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem informasi dalam sebuah perusahaan.
Dengan menganut prinsip arsitektur yang benar, langkah - langkah yang dilakukan dapat lebih terpetakan dan dapat menghasilkan prioritas pengerjaan yang tidak tumpang tindih yang disesuaikan dengan strategi manajemen bisnis yang ada. Perusahaan yang membangun sistemnya tanpa menggunakan Arsitektur Enterprise beresiko menimbulkan duplikasi sistem, tidak kompatibel, ambigu dan membutuhkan biaya yang tidak perlu baik untuk integrasi maupun pemeliharaannya.
Kata kunci: TEAF, Enterprise Architecture Framework, Arsitektur Teknologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi diiringi perubahan lingkungan
ekonomi yang sangat cepat, dan meningkatnya kebutuhan bagi sebuah
lembaga untuk terus beradaptasi terhadap perubahan tersebut membuat
manajemen baik eksekutif maupun legislatif harus memiliki informasi
terkini setiap waktu, sehingga lembaga / organisasi dapat mengelola
bisnisnya secara lebih efektif. Untuk mengatasi hal tersebut, dengan tetap
menjaga enterprise dari disintegrasi, konsep arsitektur enterprise telah
menjadi salah satu opsi enterprise sejak diperkenalkan oleh John H.
Zachman pada tahun 1987. Arsitektur enterprise merupakan tahap awal
dalam pengembangan sistem informasi dalam sebuah perusahaan.
Dengan menganut prinsip arsitektur yang benar, langkah - langkah
yang dilakukan dapat lebih terpetakan dan dapat menghasilkan prioritas
pengerjaan yang tidak tumpang tindih yang disesuaikan dengan strategi
manajemen bisnis yang ada. Perusahaan yang membangun sistemnya
tanpa menggunakan Arsitektur Enterprise beresiko menimbulkan
duplikasi sistem, tidak kompatibel, ambigu dan membutuhkan biaya yang
tidak perlu baik untuk integrasi maupun pemeliharaannya.
Suatu Lembaga / Perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda
- beda, sehingga tentu arsitektur yang dibutuhkan juga berbeda,
perusahaan itu sendiri dan sinkronisasi dengan model framework yang
akan diterapkan.
Untuk memudahkan Perusahaan untuk mandiri dalam membuat
arsitektur, berkembanglah berbagai teori tentang framework arsitektur
enterprise untuk meminimalkan proses pembuatan arsitektur yang lebih
efektif dan efisien untuk masing-masing enterprise. Pengorganisasian
pengetahuan tentang arsitektur enterprise,khususnya tentang framework
akan membantu praktisi dan akademisi dalam mengaplikasikan arsitektur
enterprise dengan lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang kerangka terpadu berupa framework sebagai
model pengembangan dan pemeliharaan teknologi informasi yang
ada.
2. Bagaimana operasi / pengambilan keputusan teknologi informasi
dapat terintegrasi antara badan rencana, dan pengelolaan sumber daya
manusia.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada hakikatnya bertujuan agar fokus penelitian terarah
pada batasan – batasan yang jelas, sesuai dengan penjelasan asumsi
penulis yang dijelaskan berikut:
1. Objek penelitian pemetaan arsitektur enterprise teknologi informasi
yang digunakan sebagai studi kasus dalam penelitian adalah
Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi
Jurusan Teknik Informatika, UPN “Veteran” Jawa timur.
2. Penelitian ini berdasarkan pada kondisi saat ini yang akan
menghasilkan suatu arsitektur enterprise dengan berprinsip pada
Treasury Enterprise Architecture Framework untuk pengembangan
teknologi informasi dan unsur bisnis ke depan.
3. Penelitian ini hanya akan menghasilkan solusi pengembangan dan
perancangan arsitektur, tanpa menghasilkan rancang - bangun aplikasi
/ software.
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Melaksanakan Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi di
Laboratorium Pengembangan & Penerapan Teknologi Informasi UPN
“Veteran” Jatim, dengan menggunakan Framework untuk menghasilkan
Arsitektur Enterprise dan mengelola aset arsitektur dalam jangka waktu
1.5 Manfaat Tugas Akhir
Manfaat yang dapat diperoleh dalam Perancangan Arsitektur
Teknologi Informasi di Laboratorium Pengembangan & Penerapan
Teknologi Informasi UPN “Veteran” Jatim antara lain :
1. Menyeimbangkan dan mengevaluasi baik dari segi bisnis maupun
teknologi informasi untuk keperluan laboratorium.
2. Meciptakan peningkatan Efisiensi fungsi Laboratorium baik internal
maupun eksternal.
3. Mampu memberikan solusi dari dampak resiko dari rancangan arsitektur
yang baru.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan ini akan menjelaskan secara teori dan teknis tentang mendesain
manajemen jaringan dan tentang setting aplikasi – aplikasi di linux dan
konfigurasi mikrotik RouterOs. Agar memudahkan pembaca, laporan ini dibagi
menjadi lima bab yang lengkap dengan penjelasan langkah dan juga ilustrasi.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Manfaat, dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan tentang Landasan Teori yang dipakai sebagai
penunjang pembuatan laporan ini. Penjelasannya meliputi pengetahuan tentang
Arsitektur Enterprise, Framework Arsitektur Enterprise dan penjelasan Metode
BAB 3 ANALISIS OBYEK
Berisi tentang Arsitektur kondisi Laboratorium PPTI saat ini mulai dari
Visi, misi dan tujuan Laboratorium saat ini, Proses bisnis dan dan gambaran
arsitektur jaringan di Laboratorium PPTI .s
BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi Tentang Arsitektur Laboratorium PPTI kedepan mulai dari Proses
bisnis dan Alur pelatihan sampai dengan arsitektur untuk kedepan dengan
menggunakan methodology Gartner EA.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis dan merupakan bab
terakhir dari skripsi.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini dipaparkan tentang sumber-sumber literature yang
digunakan untuk pembuatan laporan ini baik berupa literature fisik atau digital
seperti blog, website dan atau forum.
LAMPIRAN
Pada bagian ini berisi tentang konsep kebijakan yang telah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Enterprise Arsitektur
Demi mengikuti perubahan jaman dan transformasi teknologi maupun
perkembangan ekonomi yang sangat pesat, dengan tetap menjaga enterprise dari
disintegrasi, salah satu cara untuk menentukan bentuk sistem informasi yang
dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan selaras dengan perkembangan bisnis
organisasi adalah mengembangkan suatu arsitektur enterprise.
Arsitektur enterprise adalah pengorganisasian logis untuk proses bisnis
dan infrastruktur TI terkait dengan kebutuhan integrasi dan standarisasi dari
sebuah Operating Model yang ada. Arsitektur enteprise menggambarkan suatu
proses untuk mengorganisasikan dan mengarahkan rencana pengembangan
sistem informasi, yang terdiri dari arsitektur data, arsitektur aplikasi dan
arsitektur teknologi untuk memperoleh dukungan dan komitmen manajemen
dalam mengimplementasikan pengembangan sistem informasi yang terintegrasi.
Arsitektur Enterprise diperkenalkan oleh John H. Zachman pada tahun
1987. Arsitektur enterprise merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem
informasi dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya arsitektur yang benar,
langkah-langkah yang dilakukan bisa lebih terpola dan dapat menghasilkan
prioritas pengerjaan yang tidak tumpang tindih yang disesuaikan dengan strategi
manajemen bisnis yang ada . Arsitektur enterprise menyediakan pendekatan
sistematis untuk mengelola aset sistem dan informasi serta mengarahkan
keputusan strategis dengan membantu mengelola perubahan, menelusuri dampak
perubahan organisasi dan bisnis terhadap sistem.
Tanpa arsitektur enterprise perusahaan akan membeli dan membangun
sistem yang penuh duplikasi, tidak kompatibel, dan membutuhkan biaya yang
tidak perlu baik untuk integrasi maupun pemeliharaannya.
2.2 Tujuan Dasar Enterprise Arsitektur
Dengan penerapan mendalam konsep teknologi informasi, Teknologi
informasi lebih erat terkait dengan bisnis, tetapi Teknologi informasi juga
dihadapkan dengan masalah peningkatan, seperti bisnis dan kesenjangan TI,
fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan jaman yang pesat, kekacauan
sistem teknis yang kompleks, standar teknis tidak kompatibel, interoperabilitas,
sistem teknologi yang lemah, kerentanan sistem keamanan, sistem TI yang tidak
terstandarisasi.
Dengan proses IT Review konstruksi, kita akan menemukan
masalah-masalah ini, yang semuanya adalah alasan penting untuk pengembangan IT dari
sudut pandang organisasi, akibat dari tidak adanya suatu kerangka menyeluruh
untuk perencanaan dan desain.
Seringkali kebutuhan departemen bisnis yang berbeda, IT departemen
untuk server yang berbeda, platform perangkat lunak dan database untuk
memenuhi kebutuhan bisnis, perusahaan mendapatkan sepotong IT bulan
arsitektur. Harus dikatakan bahwa setiap perusahaan memiliki arsitektur TI
sendiri, tapi ini alami membingungkan dan kompleks arsitektur IT, TI dukungan
Dalam konteks ini, para manajer organisasi membutuhkan solusi atau ide untuk
menjawab:
1. bagaimana membuat dan menerapkan strategi TI dan strategi bisnis,
sistem TI?
2. Bagaimana menerapkan sistem TI fleksibilitas dan interoperabilitas,
untuk lebih cepat merespon kebutuhan bisnis?
3. Bagaimana Mengurangi investasi TI dan biaya operasi, dan lebih dari
pengembalian investasi IT?
4. Bagaimana mengelola kerumitan struktur TI?
Apakah justru karena ini, perusahaan arsitektur (EA) dari teori dan metode yang
lebih dan lebih oleh pemerintah, perusahaan dan perhatian vendor TI. Harapan
dasar dari arsitektur enterprise adalah dapat memahami strategi bisnis dan proses,
berdasarkan desain tingkat atas teknologi informasi untuk menciptakan struktur
IT kuat dan fleksibel, membangun lingkungan TI yang harmonis.
Arsitektur enterprise pada umumnya mencakup beberapa model dan
artifak yang berkaitan :
1. Arsitektur informasi : entitas bisnis, relasi, atribut, defenisi dan nilai
referensi.
2. Arsitektur proses : fungsi, aktivitas, aliran kerja, kejadian, siklus, produk
dan prosedur.
3. Arsitektur bisnis : tujuan, strategi, aturan, struktur organisasi, lokasi.
4. Arsitektur sistem : aplikasi, komponen perangkat lunak, antarmuka,
5. Arsitektur teknologi : jaringan, perangkat keras, platform perangkat lunak,
standar, protokol.
6. Informasi analisa rantai nilai : memetakan hubungan antara data, proses,
bisnis, sistem dan teknologi.
Arsitektur enterprise merupakan pengetahuan khusus tentang aset yang
memberikan beberapa keuntungan. Arsitektur enterprise merupakan tool untuk
perencanaan, tata kelola TI dan manajemen portofolio.
Beberapa manfaat dari arsitektur enterprise ialah :
1. Memungkinkan integrasi data, proses, teknologi dan usaha
2. Menyelaraskan sistem informasi dengan strategi bisnis
3. Memungkinkan penggunaan dan koordinasi sumberdaya yang lebih efektif
4. Mengembangkan komunikasi dan pemahaman dalam organisasi
5. Mengurangi biaya pengelolaan infrastruktur TI
6. Mengarahkan perbaikan proses bisnis
7. Memungkinkan organisasi untuk merespon secara efektif terhadap
perubahan peluang pasar dan tantangan industri. Arsitektur enterprise
membantu mengevaluasi risiko bisnis, mengelola perubahan, meningkatkan
efektivitas dan akuntabilitas bisnis.
Enterprise memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tentu saja
arsitektur yang dibutuhkan berbeda pula. Untuk memudahkan enterprise untuk
membuat arsitekturnya sendiri, berkembanglah berbagai teori tentang framework
efektif dan efisien untuk masing-masing enterprise. Arsitektur enterprise
berevolusi secara cepat namun masih merupakan disiplin yang belum dewasa.
2.3 Framework Arsitektur Enterprise
Enterprise Arsitektur Framework adalah suatu bentuk kerangka kerja
untuk Arsitektur Enterprise yang mendefinisikan bagaimana mengatur struktur
dan menjelaskan pandangan-pandangan terkait dengan Arsitektur Enterprise.
Framework arsitektur enterprise dapat menjadi solusi pendukung awal
dalam pengembangan arsitektur enterprise. Ketiga komponen kerangka
arsitektur enterprise adalah:
Views : menyediakan mekanisme untuk mengkomunikasikan informasi
tentang hubungan yang penting dalam arsitektur
Methods : memberikan disiplin untuk mengumpulkan dan mengatur data
dan membangun pandangan dengan cara yang membantu memastikan
integritas, ketepatan dan kelengkapan
Training/Experience : mendukung penerapan metode dan penggunaan
alat-alat
Karena disiplin rekayasa Enterprise dan Enterprise Architecture begitu
luas, dan karena perusahaan dapat besar dan kompleks, model yang terkait
dengan disiplin juga cenderung besar dan kompleks. Untuk mengelola skala dan
kompleksitas, sebuah Kerangka Arsitektur menyediakan alat dan metode yang
2.3.1 Sejarah Framework Arsitektur Enterprise
Enterprise Architecture dimulai dengan Kerangka Zachman pada tahun
1987. Implementasi awal lain dari sebuah kerangka Arsitektur Enterprise adalah
Technical Architecture Framework for Information Management (TAFIM). Draft
pertama dari TAFIM diselesaikan pada tahun 1991 dengan TAFIM Technical
Reference Model (TAFIM TRM). Model referensi teknis ingin menggunakan
sistem terbuka dan teknologi baru yang tersedia di pasar komersial, untuk
mengembangkan aplikasi DoD. TOGAF TRM awalnya berasal dari Technical
Architecture Framework for Information Management (TAFIM), yang pada
gilirannya berasal dari model IEEE 1003,0 atau POSIX Open System
Environment : standar "untuk membangun sistem informasi, pengolahan
termasuk konsumen, sistem, aplikasi integrator, pengembang sistem, penyedia
dan pengadaan" instansi.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi jelas bahwa manfaat utama
yang bisa diperoleh dari arsitektur Enterprise adalah kemampuan untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam mengubah bisnis. Karena Enterprise
Architecture menyatukan banyak model bisnis (misalnya model proses , bagan
organisasi , dll) dan juga model teknis (misalnya arsitektur sistem , model data ,
diagram negara , dll) adalah mungkin untuk melacak dampak perubahan
organisasi terhadap sistem, dan juga dampak usaha perubahan sistem.
Karena manfaat ini telah muncul, banyak kerangka seperti DoDAF , MODAF ,
atau AGATE yang telah mengadopsi standar meta model yang mendefinisikan
didasarkan pada model ini dapat kemudian query informasi arsitektur yang
mendasari, menyediakan mekanisme yang sederhana dan kuat untuk melacak
strategi untuk dampak organisasi dan teknologi.
2.3.2 Evolusi Framework Arsitektur Enterprise
EA Framework mengidentifikasikan jenis informasi yang dibutuhkan
untuk mendeskripsikan arsitektur enterprise, mengorganisasikan jenis informasi
dalam struktur logis, dan mendeskripsikan hubungan antara jenis informasi
tersebut. Informasi dalam arsitektur enterprise sering dikategorikan dalam
model-model atau sudut pandang arsitektural. Dalam mengembangkan arsitektur
enterprise, perlu diadopsi atau dikembangkan sendiri suatu EA framework untuk
arsitektur enterprise. Terdapat berbagai macam framework yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan arsitektur enterprise, seperti: Zachman
Framework, Federal
Enterprise Architecture Framework (FEAF), DoD Architecture Framework
(DoDAF), Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF), The Open
Group Architectural Framework (TOGAF), dan lain-lain.
Perkembangan EA framework ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 sejak John
Zachman memperkenalkan konsep enterprise architecture-nya pada 1987 hingga
Gambar 2.1 Evolusi Framework Arsitektur Enterprise
Dalam pengembangan atau pengelolaan produk arsitektur enterprise terdapat
berbagai proses/metodologi yang dapat diadopsi. Contoh EA Proses misalnya:
DODAF Six Step Process, Enterprise Architecture Planning (EAP) oleh Steven
Spewak yang berbasis pada Zachman Framework, Building Enterprise
Information Architecture: Reengineering Information Systems oleh Melissa A.
Cook yang juga berbasis pada Zachman Framework, Practical Guide to the
Federal Enterprise Architecture yang berbasis pada Federal Enterprise
Architecture Framework (FEAF), dan TOGAF Architecture Development
Method (ADM).
Kerangka arsitektur umumnya digunakan dalam teknologi informasi dan
sistem informasi pemerintahan. Organisasi mungkin ingin memerintahkan
pemodelan arsitektur tertentu diproduksi sebelum desain sistem dapat disetujui.
digunakan dalam dokumentasi sistem diperoleh - dalam Departemen Pertahanan
AS menyatakan bahwa khusus DoDAF pandangan disediakan oleh pemasok
peralatan untuk proyek modal di atas nilai tertentu. Framework menghapus
banyak stigma yang yang menganggap arsitektur enterprise sebagai diagram yang
tidak komprehensif karena tidak bisa diubah, karena terlalu banyak
ketergantungan antar diagram - diagramnya. [5]
2.4 Treasury Enterprise Architecture Framework
Treasury Enterprise Architecture Framework atau biasa disingkat dengan
TEAF, TEAF menggambarkan kerangka arsitektur yang mendukung proses
bisnis Departemen Keuangan dalam bentuk produk kerja. Panduan Framework
ini pengembangan dan desain ulang proses bisnis untuk berbagai biro(lembaga)
untuk memenuhi persyaratan peraturan undang-undang baru-baru ini dalam
lingkungan teknologi yang cepat berubah dan berkembang pesat. TEAF
mengatur pandangan arsitektur dan satu set produk kerja penting dan
mendukung untuk menggambarkan pandangan ini.
Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF) berasal dari
perbendaharaan model sebelumnya, yaitu model US Treasury Information
System Architecture Framework ( TISAF ) dirilis tahun 1997, dan Federal
Enterprise Architecture Framework (FEAF), dirilis pada tahun 1999. Versi
Gambar 2.2 Roadmap cetak biru untuk Treasury IT Modernisasi.
Arsitektur organisasi, informasi, dan fungsionalitas TEAF, manjadi
pandangan kolektif model proses dari organisasi, prosedur, dan operasi bisnis
yang ada. Dengan landasan arsitektur dalam bisnis organisasi, TEAF
mendefinisikan prosedur dan proses bisnis inti perusahaan. Melalui model
eksplisit, sebuah arsitektur berbasis TEAF memungkinkan identifikasi dan
penalaran tingkat / level kepentingan sistem dan kebutuhan perusahaan serta
keputusan investasi.
Gambar 2.3 Model View TEAF
TEAF menjelaskan :
- Panduan untuk Lembaga Keuangan tentang pengembangan dan evolusi
EA Description EA Accomplishment EA Direction Functional
View InformationView OrganizationalView InfrastructureView
Pla nne r Per s pec tiv e Ow ner Pe rspe cti v e De si g n er Per s pec tiv e Bu il d e r Per sp ectiv e
- Konsep pemersatu, prinsip-prinsip umum, teknologi, dan standar untuk sistem
informasi,dan,
- Sebuah template untuk pengembangan Arsitektur Enterprise.
Dalam milenium baru Treasury Enterprise Architecture Framework
(TEAF) telah berkembang menjadi Treasury Enterprise Architecture (TEA),
yang bertujuan untuk mendirikan peta jalan untuk modernisasi dan optimalisasi
Departemen Keuangan AS proses bisnis dan lingkungan TI. Departemen
Keuangan Enterprise Architecture akan menyediakan kerangka kerja untuk
memandu TI perencanaan investasi, merampingkan sistem, dan memastikan
bahwa program-program TI sejalan dengan kebutuhan bisnis dan tujuan
strategis. Gambar berikut mengilustrasikan kerangka TEAF:
Gambar 2.4 Overview Framework
TEAF membagi sebuah Arsitektur Enterprise menjadi 3 bagian:
Views (Tampilan)
The TEAF mengidentifikasi, seperti ditunjukkan pada sumber daya
gambar, dan produk pekerjaan yang memberikan arahan untuk pengembangan
EA, produk kerja yang merupakan deskripsi EA, dan produk bekerja
mendokumentasikan bagaimana keberhasilan implementasi EA. Sumber daya
dan produk kerja untuk arah EA dan prestasi bukan bagian dari deskripsi EA itu
sendiri, namun dikembangkan dan diterapkan selama siklus hidup perusahaan
secara keseluruhan. Matrix TEAF, mengatur subdivisi dari deskripsi EA dan
menunjukkan hubungan antara mereka.
2.4.1 Matriks TEAF
Matriks TEAF adalah gambaran sederhana dari struktur EA untuk membantu
dalam memahami aspek-aspek penting dari berbagai titik pandang EA baik
pandangan maupun perspektif (view / perspective).
Matrix TEAF bertujuan untuk memberikan struktur yang sederhana dan
seragam untuk seluruh kerangka Seperti digambarkan dalam gambar, Matrix
TEAF terdiri dari empat pandangan arsitektural (fungsional, Informasi,
Organisasi, dan Infrastruktur), yang ditampilkan sebagai kolom, dan empat
perspektif (Planner, Owner, Designer, dan Builder), yang muncul sebagai baris.
Matrix TEAF adalah matriks empat kali empat dengan total 16 sel.
Functional View Infrastructure View Organizational View Information View P e rs pecti v es Views Planner Owner Designer Builder Functional View Infrastructure View Organizational View Information View P e rs pecti v es Views Planner Owner Designer Builder
Gambar 2.5 Matrix dasar TEAF
Ketika sebuah deskripsi produk kerja EA ditampilkan dalam satu sel
Matrix TEAF, itu berarti bahwa titik pandang utama yang digunakan untuk
pengembangan produk kerja sesuai dengan kolom (view) dan baris (perspektif).
Namun, informasi dari tampilan lain (dan kadang-kadang perspektif yang lain)
diperlukan untuk menghasilkan produk kerja. Tidak semua sel harus "diisikan "
dengan menghasilkan produk pekerjaan yang terkait. Biro / Lembaga
Masing-masing harus menentukan rencana dalam Surat Roadmap EA untuk memproduksi
dan menggunakan EA sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
A. Views(Tampilan)
Tampilan terdiri kelompok produk kerja yang pengembangannya memerlukan
Functional View Infrastructure View Organizational View Information View Views Per specti v es Planner Owner Designer Builder Business functions, processes, and activities that capture manipulate, and manage the business information to support business operations
All information needed to perform enterprise business operations and the relationships among that information The organizational structure of the enterprise, major operations performed by organizations, types of workers, work locations, and the distribution of the organizations to locations
The hardware, software, networks, telecommunications, and general services constituting the operating environ-ment in which business applica-tions operate Functional View Infrastructure View Organizational View Information View Views Per specti v es Planner Owner Designer Builder Business functions, processes, and activities that capture manipulate, and manage the business information to support business operations
All information needed to perform enterprise business operations and the relationships among that information The organizational structure of the enterprise, major operations performed by organizations, types of workers, work locations, and the distribution of the organizations to locations
The hardware, software, networks, telecommunications, and general services constituting the operating environ-ment in which business applica-tions operate "bagaimana," "siapa," "mana," "ketika," atau "mengapa" dari perusahaan. Sebagai
contoh, Fungsional Lihat produk kerja menjawab pertanyaan "bagaimana misi
yang dilakukan?" Mereka yang paling mudah dikembangkan oleh para ahli di
dekomposisi fungsional menggunakan pemodelan proses dan aktivitas. Mereka
menunjukkan perusahaan dari sudut pandang fungsi. Mereka juga dapat
menunjukkan komponen organisasi dan informasi, tetapi hanya karena terkait
dengan fungsi.
View / Tampilan diwakili oleh kolom dalam Matrix TEAF dan memotong
perspektif dari masing – masing stakeholder. View memungkinkan pengguna
untuk menguji sebagian dari EA yang berkaitan dengan bidang minat tertentu.
Sebagai contoh, Lihat Informasi dapat hadir semua fungsi, organisasi, teknologi,
dll yang menggunakan sepotong informasi tertentu, sedangkan organisasi dapat
hadir Lihat semua fungsi, teknologi, dan informasi yang menjadi perhatian
organisasi tertentu.
Functional View Infrastructure View Organizational View Information View Views P e rs pecti v e s Planner Owner Designer Builder
The perspective focusing on strategic plans, enterprise-level processes, key information and infrastructure important to the enterprise, and the structure of the organization and its operating locations
The perspective focusing on the logical business process design, logical information model, component and application design, and system distribution and deployment approach
The perspective considering the constraints of tools, technology, and materials. The builder must translate the designer’s specifications into plans for physical implementation. The builder also focuses on integration and test.
The perspective focusing on conceptual-level models of business processes, information, business logistics, and IT infrastructure
Functional View Infrastructure View Organizational View Information View Views P e rs pecti v e s Planner Owner Designer Builder
The perspective focusing on strategic plans, enterprise-level processes, key information and infrastructure important to the enterprise, and the structure of the organization and its operating locations
The perspective focusing on the logical business process design, logical information model, component and application design, and system distribution and deployment approach
The perspective considering the constraints of tools, technology, and materials. The builder must translate the designer’s specifications into plans for physical implementation. The builder also focuses on integration and test.
The perspective focusing on conceptual-level models of business processes, information, business logistics, and IT infrastructure
B. Perspective
Perspektif umumnya merupakan kelompok produk pekerjaan yang
menarik bagi (dan umumnya dibangun oleh) kelompok tertentu pemangku
kepentingan fungsi-atau organisasi berbasis. Secara umum, tidak ada satu orang
atau organisasi berkembang atau terlihat pada model seluruh perusahaan.
Sebaliknya, masing-masing menyumbang, dan menggunakan, komponen yang
relevan dengan perspektif mereka sendiri. Perspektif menggambarkan kombinasi
dari spesialisasi fungsional dan tempat tertentu yang diduduki dalam hirarki
organisasi. Eksekutif dan perencana tingkat perusahaan, manajer area bisnis, dan
pengembang aplikasi adalah contoh dari stakeholder yang memiliki perspektif
yang berbeda.
The TEAF telah mengadopsi satu set generik perspektif (berasal dari
Framework Zachman) untuk membentuk barisan Matrix TEAF.[1]
2.4.2 Enterprise Life Cycle
Enterprise Life cycle mengintegrasikan manajemen, bisnis, dan proses
life-cycle teknik rekayasa yang mendalami perusahaan untuk dapat
menyelaraskan bisnis dan kegiatan TI didalamnya. Enterprise Life Cycle pada
umumnya mengacu pada pendekatan sebuah organisasi untuk mengelola kegiatan
dan pengambilan keputusan selama penyegaran praktek bisnis dan teknis
terus-menerus untuk mendukung misi perusahaan tersebut. Kegiatan ini termasuk
manajemen investasi, definisi proyek, manajemen konfigurasi, akuntabilitas, dan
bimbingan untuk pengembangan sistem menurut Pengembangan Sistem Life
Cycle (SDLC). Enterprise Life Cycle berlaku untuk kegiatan perencanaan
enterprise-luas dan pengambilan keputusan. Sebaliknya, Pengembangan Sistem
Life Cycle(SDLC) umumnya mengacu pada praktek untuk membangun sistem
individu. Menentukan sistem-sistem apa yang akan dibangun adalah keputusan
tingkat perusahaan.
Angka - angka pada gambar menggambarkan kegiatan nosional dari
sebuah metodologi Enterprise Siklus Hidup. Dalam konteks dokumen ini,
Enterprise life cycle tidak mengacu pada metodologi tertentu atau pendekatan
biro / lembaga khusus tertentu. Setiap organisasi perlu mengikuti Enterprise
didokumentasikan Hidup Siklus metodologi yang sesuai dengan ukuran,
8. Management Oversight
9. Technical Oversight
• Improve business processes • Develop business requirements • Update Enterprise Architecture • Identify candidate projects
• Ensure enterprise-level consistency Under the IMP:
• Analyze acquisition alternatives • Prepare business cases • Prioritize and select projects • Plan enterprise transitions
• Business process engineering/redesign • Infrastructure
Development Under the SDLC: • Requirements analysis • Project planning • Acquisition
• Software Development • System Integration • Train pilot users
& staff
• Implement processes • Test systems • Evaluate security • Train users
• Deploy production systems • Operate systems & processes • Support systems
• Gather operational data • Develop/refine mission
• Develop business vision and objectives
• Develop Strategic Plan
• Manage risks
• Manage cost and schedule • Manage resources
• Manage contracts • Review products/outcomes • Improve processes • Evaluate technical processes
• Perform technical risk assessment • Conduct independent technical review
• Technology forecasts • Technology assessment • Product evaluation
4. Project Execution 1. Strategic Planning 3. Enterprise Planning 5. Enterprise Integration 6. Operations 7. Evaluation 2. Enterprise Engineering
• Analyze process data • Solicit/analyze user feedback • Validate cost-benefit
analysis predictions • Identify improvements Technology Drivers
Market Forces Legislative
Drivers
8. Management Oversight
9. Technical Oversight
• Improve business processes • Develop business requirements • Update Enterprise Architecture • Identify candidate projects
• Ensure enterprise-level consistency Under the IMP:
• Analyze acquisition alternatives • Prepare business cases • Prioritize and select projects • Plan enterprise transitions
• Business process engineering/redesign • Infrastructure
Development Under the SDLC: • Requirements analysis • Project planning • Acquisition
• Software Development • System Integration • Train pilot users
& staff
• Implement processes • Test systems • Evaluate security • Train users
• Deploy production systems • Operate systems & processes • Support systems
• Gather operational data • Develop/refine mission
• Develop business vision and objectives
• Develop Strategic Plan
• Manage risks
• Manage cost and schedule • Manage resources
• Manage contracts • Review products/outcomes • Improve processes • Evaluate technical processes
• Perform technical risk assessment • Conduct independent technical review
• Technology forecasts • Technology assessment • Product evaluation
4. Project Execution 1. Strategic Planning 3. Enterprise Planning 5. Enterprise Integration 6. Operations 7. Evaluation 2. Enterprise Engineering
• Analyze process data • Solicit/analyze user feedback • Validate cost-benefit
analysis predictions • Identify improvements Technology Drivers
Market Forces Legislative
Drivers
Gambar 2.8 Enterprise Life Cycle
2.4.3 Produk TEAF
TEAF menyediakan konsep pemersatu, istilah umum dan prinsip-prinsip,
standar umum dan format, konteks normal untuk perencanaan strategis dan
penyusunan anggaran, dan pendekatan universal untuk menyelesaikan kebijakan
dan isu-isu manajemen. Ini menggambarkan arsitektur informasi perusahaan
sistem dan komponen, termasuk tujuan arsitektur, manfaat, karakteristik, dan
struktur. TEAF memperkenalkan pandangan berbagai arsitektur dan
menggambarkan beberapa teknik pemodelan. Setiap tampilan didukung dengan
Angka ini menunjukkan matriks dengan empat pandangan dan empat perspektif.
produk Esensial(pokok) ditampilkan di dua baris atas matriks. Perlu diketahui
bahwa TEAF mencakup Informasi Assurance Trust Model, Technical Reference
Model, dan profil standar sebagai produk kerja penting. Ini tidak sering dibahas
sebagai komponen kerangka kerja kritis. Salah satu kerangka kerja ini harus
menyediakan sarana untuk secara logis struktur dan mengatur EA produk yang
dipilih. Sekarang, agar dapat secara efektif menciptakan dan menjaga produk EA,
toolset yang harus dipilih.
Functional View Infrastructure View Organizational View Information View
Data CRUD Matrices
Logical Data Model Business Process/
System Function Matrix
Event Trace Diagrams
State Charts
System Functionality
Description
Physical Data Model
Mission & Vision Statements
Information
Dictionary Organization Chart
Technical Reference Model Information Exchange Matrix (Conceptual) Node Connectivity Description (Conceptual) Activity Model Information Assurance Trust Model System Interface Description Level 1 Information Assurance Risk Assessment Node Connectivity Description (Logical) System Interface Description Levels 2 & 3
Node Connectivity Description (Physical) System Interface Description Level 4 System Performance Parameters Matrix Standards Profile Information Exchange Matrix (Logical) Information Exchange Matrix (Physical) Planner Perspective Owner Perspective Designer Perspective Builder Perspective Essential Work Products Supporting Work Products Functional View Infrastructure View Organizational View Information View
Data CRUD Matrices
Logical Data Model Business Process/
System Function Matrix
Event Trace Diagrams
State Charts
System Functionality
Description
Physical Data Model
Mission & Vision Statements
Information
Dictionary Organization ChartOrganization Chart
Technical Reference Model Information Exchange Matrix (Conceptual) Information Exchange Matrix (Conceptual) Node Connectivity Description (Conceptual) Node Connectivity Description (Conceptual) Activity Model Information Assurance Trust Model System Interface Description Level 1 Information Assurance Risk Assessment Node Connectivity Description (Logical) Node Connectivity Description (Logical) System Interface Description Levels 2 & 3
Node Connectivity Description (Physical) System Interface Description Level 4 System Performance Parameters Matrix Standards Profile Information Exchange Matrix (Logical) Information Exchange Matrix (Logical) Information Exchange Matrix (Physical) Information Exchange Matrix (Physical) Planner Perspective Owner Perspective Designer Perspective Builder Perspective Essential Work Products Supporting Work Products
2.4.4 TEAF - EA Work Products
Work products merupakan sebuah dokumen yang berisi tentang kumpulan
informasi yang saling berhubungan untuk keperluan arsitektur enterprise. Work
products dihasilkan oleh pengembang yang kadangkala dihasilkan secara
otomatis dari work products lain atau dari informasi arsitektur yang tersedia pada
repository arsitektur enterprise yang ada.
Terdapat banyak macam bentuk yang dapat diambil, antara lain berupa
dokumen, presentasi, diagram, matriks, grafik, tabel, maupun model. Sebuah
produk kerja mungkin juga dapat berupa inventaris sederhana berbentuk daftar
yang menggambarkan komponen dari sebuah tipe tunggal yang dapat
memberikan capture berisi hubungan antara satu jenis komponen atau dari tipe komponen yang berbeda. Suatu Data models, activity models, functional
decomposition diagrams, and mission descriptions adalah contoh-contoh dari
Work products. Work products dikategorikan menjadi 3 sumber utama yang
merupakan komponen penting bagi aktivitas arsitektur enterprise dalam sebuah
organisasi :
EA Direction – Resource dan Work products TEAF menghasilkan petunjuk
untuk keperluan persiapan atau pembaharuan suatu arsitektur enterprise. Sumber
yang merupakan petunjuk arsitektur enterprise dan work products mengendalika
perubahan terhadap arsitektur enterprise.
EA Description – Work products TEAF adalah bagian dari arsitektur enterprise
yang menggambarkan target dan menyesuaikan aspek yang ada terhadap
arsitektur di suatu perusahaan tertentu. Diperlukan petunjuk dari work products
suatu arsitektur enterprise sebelum melakukan persiapan atau meng-update suatu
arsitektur.
EA Accomplishment – Work products TEAF merupakan dokumentasi yang
menerangkan bagaimana implementasi suatu Arsitektur pada suatu perusahaan.
Work products ini mendokumentasikan strategi transisi yang memerlukan work
Essential Work Products Supporting Work Products
EA
Description
EA
Accomplishment
EA
Direction
Other Resources Legislation & Directives Agency Policies Strategic Plans Enterprise Principles Information Assurance Policy Enterprise Requirements Enterprise Architecture Roadmap Enterprise Transition Strategy Forecasts Pl a nne r Pe rs p e c ti ve Ow n e r Pe rs pe c ti ve D esi g n e r Pe rs p e c ti ve Bu il d e r P er spect iv e FunctionalView InformationView OrganizationalView InfrastructureView
Data CRUD Matrices Logical Data Model Business Process/
System Function Matrix Event Trace Diagrams
State Charts
System Functionality
Description
Physical Data Model Mission & Vision
Statements
Information
Dictionary Organization Chart
Technical Reference Model Information Exchange Matrix (Conceptual) Node Connectivity Description (Conceptual) Activity Model Information Assurance Trust Model System Interface Description Level 1 Information Assurance Risk Assessment Node Connectivity Description (Logical) System Interface Description Levels 2 & 3
Node Connectivity Description (Physical) System Interface Description Level 4 System Performance Parameters Matrix Standards Profile Information Exchange Matrix (Logical) Information Exchange Matrix (Physical) Essential Work Products Essential Work Products Supporting Work Products Supporting Work Products
EA
Description
EA
Accomplishment
EA
Direction
Other Resources Legislation & Directives Agency Policies Strategic Plans Enterprise Principles Enterprise Principles Information Assurance Policy Information Assurance Policy Enterprise Requirements Enterprise Architecture Roadmap Enterprise Architecture Roadmap Enterprise Transition Strategy Enterprise Transition Strategy Forecasts Forecasts Pl a nne r Pe rs p e c ti ve Ow n e r Pe rs pe c ti ve D esi g n e r Pe rs p e c ti ve Bu il d e r P er spect iv e FunctionalView InformationView OrganizationalView InfrastructureView
Data CRUD Matrices Logical Data Model Business Process/
System Function Matrix Event Trace Diagrams
State Charts
System Functionality
Description
Physical Data Model Mission & Vision
Statements
Information
Dictionary Organization ChartOrganization Chart
Technical Reference Model Information Exchange Matrix (Conceptual) Information Exchange Matrix (Conceptual) Node Connectivity Description (Conceptual) Node Connectivity Description (Conceptual) Activity Model Information Assurance Trust Model System Interface Description Level 1 Information Assurance Risk Assessment Node Connectivity Description (Logical) Node Connectivity Description (Logical) System Interface Description Levels 2 & 3
Node Connectivity Description (Physical) System Interface Description Level 4 System Performance Parameters Matrix Standards Profile Information Exchange Matrix (Logical) Information Exchange Matrix (Logical) Information Exchange Matrix (Physical) Information Exchange Matrix (Physical)
2.4.5 Essential
Vs
Supporting
Pekerjaan produk dibagi menjadi dua kategori: penting dan mendukung.
• Essential work product adalah bagian dari matrix yang harus dibangun untuk
semua deskripsi produk arsitektur.
• Supporting work product adalah produk kerja organisasi individu tambahan
yang mungkin dibangun untuk memenuhi kebutuhan yang unik yang tidak
dipenuhi oleh produk-produk kerja essential. Produk ini tidak dimandatkan oleh
TEAF, tetapi mungkin diterapkan oleh organisasi individual yang khusus spesifik
bergerak di bidang keuangan (Treasury).
Kriteria berikut ini digunakan untuk menentukan komposisi produk kerja penting:
• Kriteria 1: produk kerja essential, secara kolektif, harus sesuai sebagai dasar
analitis untuk keputusan Departemen - Wide
• Kriteria 2: Setiap views (tampilan) TEAF Matrix harus berisi setidaknya satu
produk kerja essential
• Kriteria 3: Setiap produk kerja essential harus membantu memenuhi setidaknya
salah satu komponen arsitektur yang diperlukan oleh ‘OMB Circular A-130’, dan
masing-masing komponen yang diperlukan harus didukung oleh setidaknya satu
A. OMB Circular A-130
OMB Circular A-130, berjudul Manajemen Sumber Daya Informasi
Federal, adalah salah satu dari banyak surat edaran Pemerintah yang dihasilkan
oleh Pemerintah Federal Amerika Serikat untuk menetapkan kebijakan untuk
departemen dan lembaga eksekutif.
Edaran A-130 pertama kali dikeluarkan pada bulan Desember 1985 untuk
memenuhi kebutuhan informasi manajemen sumber daya yang termasuk dalam
Dokumen Pengurangan Undang-Undang (PRA) tahun 1980. Secara khusus, PRA
diserahi tanggung jawab kepada Direktur OMB untuk mengembangkan dan
mempertahankan seperangkat kebijakan manajemen informasi sumber daya
untuk digunakan di seluruh pemerintah Federal, dan untuk mempromosikan
penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan penggunaan dan
penyebarluasan informasi dalam operasi Federal program. [1] rilis awal Edaran
menyediakan kerangka kebijakan untuk pengelolaan sumber daya informasi
(IRM) di pemerintah Federal.
Sejak saat rilis pertama Edaran di tahun 1985, Kongres telah
mengesahkan beberapa hukum tambahan dan OMB mengeluarkan beberapa
dokumen pedoman yang berkaitan dengan manajemen informasi teknologi di
lembaga-lembaga federal. Untuk menjelaskan hukum-hukum baru dan
bimbingan, OMB telah merevisi tiga Edaran kali, pada tahun 1994, [2] 1996, [3]
dan 2000 [4].. Lengkap menulis ulang dari Edaran untuk memperbarui baik dan
untuk mengoreksi kekurangan yang dikenal telah dianggap setidaknya sejak
Seperti yang diungkapkan di AS Federal CIO Council Arsitektur Alignment dan
Panduan Penilaian (2000), Edaran A-130 dapat dianggap sebagai "dokumen
one-stop shopping untuk OMB kebijakan dan pedoman manajemen teknologi
informasi".
2.4.6 Prinsip
TEAF
Kaidah arsitektur adalah pernyataan arah disukai atau praktek. Prinsip
merupakan aturan, kendala, dan perilaku dengan sebuah biro yang sesuai dalam
kegiatan sehari-hari selama jangka waktu yang panjang. Prinsip dapat berubah
sebagai misi biro atau perubahan bisnis, atau sebagai perubahan operasional
lingkungan. Prinsip harus dikembangkan untuk mencerminkan tujuan organisasi
dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penyesuaian terhadap prinsip-prinsip
arsitektur harus kecil, jarang, dan dilakukan serius.
Prinsip Arsitektur membentuk dasar untuk memperoleh konsensus
organisasi dan membimbing pengembangan solusi yang tepat. Ekspresi prinsip
dapat membantu berkomunikasi kesadaran keprihatinan sebuah arsitektur di
seluruh Biro (lembaga). Arsitektur prinsip membangun dasar yang stabil untuk
membuat keputusan manajemen investasi dan keputusan teknis tingkat tinggi.
Setiap organisasi akan merumuskan prinsip-prinsip arsitektur sesuai
dengan misi dan juga situasi dalam organisasi. Prinsip harus menyatakan
kepercayaan dasar biro. Setiap prinsip harus disertai dengan pernyataan prinsip
Tabel 2.1 Prinsip Treasury Arsitektur
1. Informasi kegiatan pengolahan harus memenuhi hukum yang berlaku,
perintah, dan peraturan.
2. tujuan bisnis harus didefinisikan dengan baik sebelum memulai solusi
teknologi informasi.
3. Nilai bisnis total adalah tujuan utama ketika membuat keputusan
teknologi informasi.
4. Arsitektur Enterprise adalah bagian integral dari Proses Manajemen
Investasi.
5. Keputusan Arsitektur akan memaksimalkan interoperabilitas dan
reusabilitas.
6. Arsitektur Enterprise harus mengambil keuntungan dari standardisasi
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan umum dan untuk menyediakan
fungsi umum.
7. Organisasi teknologi informasi Treasury harus bekerja sama untuk
berbagi informasi, data, dan infrastruktur yang dibutuhkan oleh unit
usaha.
8. Bisnis dan kebutuhan teknologi informasi harus mengadopsi teknologi
komersial off-the-shelf pada tempat yang tepat daripada disesuaikan atau
menggunakan solusi in-house
9. Informasi dan infrastruktur adalah aset vital yang harus dikelola, dapat
dikendalikan, dan aman.
10. Arsitektur Enterprise harus konsisten dengan pedoman departemen /
Selain prinsip-prinsip inti, biro masing-masing mungkin, dan harus, menyiapkan
prinsip-prinsip yang membantu keputusan fokus untuk kebutuhan khusus biro.
Prinsip dapat dihasilkan baik di tingkat tinggi kekhususan atau pada tingkat yang
lebih rinci.[1]
2.5 Power Designer
Power Designer merupakan tool pemodelan yang dikeluarkan oleh Sybase
untuk membangun sebuah sistem informasi yang cepat, terstruktur dan efektif.
Power Designer mendukung beberapa pemodelan sebagai berikut :
• Requirement Management
• Business Process
• Data Modelling
• XML Modelling
• Application Modelling dengan UML
• Information Liquidity Modelling
• Integrated Modelling
Power Designer pada umumnya digunakan untuk melakukan pemodelan
data (data modeling) untuk kemudian dapat digunakan untuk melakukan
perancangan basis data.
Secara sederhana, untuk melakukan pemodelan data pada Power
Designer, kita harus memulainya pada level Conceptual Data Model, dimana
pemodelan data dilakukan dengan menggunakan metode Entity Relationship
spesifik terhadap suatu database tertentu. Tahap kedua adalah membuat Physical
Data Model (PDM), PDM merupakan bentuk spesifik dari CDM yang telah kita
bangun. Power Designer memiliki banyak dukungan target database, sehingga
kita tidak perlu bingung mengenai tipe – tipe data yang dipergunakan, karena
Power Designer akan menyesuaikan seperti pada tipe data yang kita definisikan
sebelumnya pada tahap CDM.
Tahap terakhir adalah men-generate script Data Definition Language
(DDL) dari PDM yang telah dibuat. Melalui DDL inilah kita dapat mengenerate
objek – objek database (table, trigger, view, procedure) sehingga kemudian
DDL script ini dapat kita eksekusi ke software database lain seperti Oracle atau
MySQL, atau dapat juga kita buat koneksi dan mengeksekusinya langsung via
Power Designer.
2.6 Microsoft Office Visio
Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program
aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir
(flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft
Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat
diagram-diagramnya.
Visio orisinal bukanlah buatan Microsoft Corporation, melainkan buatan
Visio Corporation, yang diakusisisi oleh Microsoft pada tahun 2000. Versi yang
telah menggunakan nama Microsoft Visio adalah Visio 2002, Visio 2003, dan
menawarkan antarmuka pengguna yang sama, tapi seri Professional
menawarkan lebih banyak pilihan template untuk pembuatan diagram yang
lebih lanjut dan juga penataan letak (layout). Selain itu, edisi Professional juga
memudahkan pengguna untuk mengoneksikan diagram-diagram buatan mereka
terhadap beberapa sumber data dan juga menampilkan informasi secara visual
dengan menggunakan grafik.
2.7 EDraw Max
Edraw Max merupakan tool yang berfungsi sebagai pembuatan stuktur
organigram, tapi bukan hanya itu saja Edraw Max ini juga software grafis yang
memudahkan untuk membuat diagram alur yang tampak profesional, bagan
organisasi, diagram jaringan, presentasi bisnis, rencana pembangunan, peta
pikiran, fashion desain, diagram UML, alur kerja, struktur program, diagram
desain web, listrik teknik diagram, arah peta, diagram database dan lain – lain.
Edraw menyediakan solusi serbaguna, mudah, cepat dan profesional
untuk membiarkan anda menikmati pekerjaan Anda. Dalam lingkungan
perusahaan, orang-orang atas sumber daya manusia harus mampu untuk membuat
diagram organisasi, beberapa presentasi bisnis, dan mungkin beberapa peta arah
dan lantai bangunan rencana untuk memandu pengunjung melalui fasilitas
BAB III
ANALISIS OBYEK
Framework Arsitektur Enterprise atau Metode arsitektur enterprise pada
akhirnya memerlukan sebuah obyek selain sebagai pihak yang berperan sebagai
sebuah enterprise itu sendiri, Pengaplikasian serta penerapan akan dilaksanakan
dalam sebuah enterprise(lembaga / organisasi / unit) yang ditunjuk sebagai
obyek.
Pada Tugas Akhir ini Obyek yang ditunjuk adalah salah satu
Laboratorium Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur, yaitu
Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI), yang
didirikan tahun 2009, Laboratorium PPTI didirikan atas dasar kepentingan
Pendidikan dan memiliki fungsi utama sebagai pusat pembelajaran mahasiswa
yang lebih memfokuskan pengembangan pendidikan teknologi informasi
khususnya ditujukan untuk mahasiwa Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa
Timur.
Laboratorium PPTI bukanlah sebuah laboratorium yang berdiri sendiri
namun laboratorium ini merupakan aset dari Teknik Informatika dimana segala
yang dilakukan dalam laboratorium atau oleh PPTI merupakan kegiatan yang
dapat menunjang dan berkaitan dengan Teknik Informatika. Laboratorium PPTI
juga bukan sebuah organisasi, melainkan sebuah laboratorium penunjang sebuah
organisasi dalam hal ini adalah Teknik Informatika. Selain itu Teknik Informatika
bergantung atau bernanung pada Fakultas Teknologi Industri dimana Fakultas ini
merupakan salah satu Fakultas milik Universitas yaitu UPN “Veteran” Jatim.
Saat ini Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan dalam Fakultas
Teknologi Industri yang mempunyai akreditasi B dan dalam tahap pengembangan
dan perbaikan untuk mendapatkan akreditasi A. Jurusan Teknik Informatika
merupakan sebuah organisasi, dalam organisasi ini terdapat aset yang mendukung
tujuan serta kebijakan jurusan. Beberapa aset tersebut antara lain adalah
Laboratorium PPTI yang merupakan tempat dimana pengembangan dan
penerapan Teknologi Informasi dilakukan.
Saat ini Laboratorium PPTI berfungsi sebagai Laboratorium untuk
pelatihan serta pembelajaran bagi umum, mahasiswa, ataupun dosen dengan
sembilan unit Personal Computer (PC) yang dioperasikan untuk keperluan
pelatihan dan pembelajaran tersebut serta satu Personal Computer (PC) untuk
Ketua Laboratorium. Laboratorium PPTI memiliki fungsi yang cukup lengkap
mulai dari PC yang mampu menangani software terbaru sampai akses internet
untuk kegiatan bertema jaringan, walau belum maksimal untuk dalam beberapa
aspek kegiatan.
Dalam beberapa waktu ini Laboratorium PPTI digunakan sebagai
laboratorium multifungsi dimana selain untuk keperluan utama pengembangan
dan penerapan juga digunakan untuk pelaksanaan praktikum mahasiswa yaitu
praktikum basis data. Penggunaan laboratorium sebagai laboratorium praktikum
dimulai sejak tahun 2011 dimana saat itu terjadi perombakan arsitektur Teknik
Laboratorium PPTI pada umumnya digunakan sebagai lokasi pelatihan
dan pendidikan baik bagi umum, dosen maupun mahasiswa guna memperluas
wawasan dan meningkatkan kemampuan (skill).
Pengalihan fungsi laboratorium PPTI sebagai laboratorium praktikum
dimulai sejak tahun 2011 dimana saat itu perombakan arsitektur Teknik
Informatika menjadi dua jurusan yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
Mulai saat itu Laboratorium PPTI juga digunakan sebagai penyelenggaraan
praktikum bagi mahasiswa teknik informatika pada khususnya.
Laboratorium PPTI merupakan salah satu laboratorium yang dimiliki
oleh jurusan teknik informatika UPN “Veteran” Jatim, berikut ini merupakan data
lengkap Laboratorium PPTI :
KodeLab : 3402
Nama Lab : Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi
Progdi : 34
Ka.Lab : BUDI NUGROHO, S.KOM Fasilitas :
1. Komputer AMD Atlhon X2, 1.6Ghz, Memory 1Gb, HD250GB sejumlah 10 Unit (9 Client PC dan 1 Admin PC).
2. Digital Oseoloskop 3 Unit
3. Digital Multi Tester Sanwa 5 Unit
Kompetensi :
1. Pendidikan Pemrograman Antar Muka berbasis Delphi, Java, C, Database (My SQL, Oracle, PostgreSQL,dll.)
2. Pemrograman Robotika
3.1 Strategi Enterprise
Perumusan strategi enterprise tercermin pada visi, misi, dan tujuan
yang ditetapkan. Dari visi dan misi maka tujuan dapat dirumuskan
sehingga kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat dan tidak bertolak
belakang dengan visi dan misi tersebut. Dalam kondisi saat ini,
laboratorium PPTI tidak memiliki visi dan misi namun masih mengikuti
visi dan misi Teknik Informatika yang berarti segala kegiatan PPTI
merupakan kebijakan dari Teknik Informatika dan harus dapat menunjang
organisasi tersebut (Teknik Informatika).
3.1.1 Visi
Laboraotorium PPTI tidak memiliki visi, namun sebagai
laboratorium penunjang jurusan maka PPTI harus dapat mendukung visi
dari jurusan yaitu Teknik Informatika. Berdasarkan visi pada Jurusan
Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim yang berbunyi “Menghasilkan
Sarjana Komputer yang Unggul dalam Bidang Teknologi Informasi dan
Mampu Berkompetisi di Pasar Global” maka PPTI bertindak sebagai
media untuk mahasiswa agar dapat menjadi Sarjana yang unggul sesuai
dengan visi yang ada pada Jurusan.
3.1.2 Misi
Untuk mewujudkan apa yang menjadi visi Teknik