• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Informasi Teknik Informatika, UPN ”Veteran” Jatim Menggunakan Zachman Framework.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Informasi Teknik Informatika, UPN ”Veteran” Jatim Menggunakan Zachman Framework."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

Pembimbing I : Basuki Rahmat, S.Si, M.T Pembimbing II : Budi Nugroho, S.Kom  Penyusun : Adi Tri Purwanto 

 

ABSTRAK

Ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang terkelola dengan baik juga merupakaan dambaan banyak organisasi. Dalam konteks ini, diperlukan satu arsitektur skala enterprise yang diterapkan secara

spesifik pada ruang lingkup pengelolaan data. Zachman Framework digambarkan

dalam bentuk matriks yang memperlihatkan hubungan antar perspektif dan abstraksi. Tiap-tiap baris mewakili tingkat perspektif, yaitu perencana, pemilik, pengembang, subkontraktor, dan functioning enterprise, sedangkan tiap-tiap kolom menggambarkan abstraksi/aspek tertentu dari proses, yaitu data, fungsi, jaringan, orang, waktu dan motivasi.

Perancangan arsitektur teknologi informasi ini diharapkan sebagai roadmap untuk menentukan langkah yang diambil dan dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi, serta sebagai dasar / pegangan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas dalam laboratorium sehingga dapat menciptakan sistem yang terintegrasi.

Dalam mendukung aktivitas bisnis di butuhkan banyak hal yang perlu dikembangkan dari laboratorium PPTI, misalnya pembangunan sistem informasi berbasis website yang akan memudahkan penilaian dan pendataan mahasiswa praktikum, dan membantu dalam me-manage pelatihan yang dilaksanakan pada laboratorium PPTI. Supaya bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan praktikum dan pelatihan maka lebih baik bila dibuatkan sebuah jaringan internet tersendiri. Perlunya banyak perubahan untuk laboratorium PPTI seperti penambahan server untuk database dan website. Karena dengan adanya server ini diharapkan mampu menunjang kegiatan praktikum ataupun pelatihan itu sendiri.

Keywords : Arsitektur Interprise, Zachman Framework, Arsitektur Teknologi

(2)

TEKNOLOGI INFORMASI, TEKNIK INFORMATIKA UPN

”VETERAN” JATIM MENGGUNAKAN ZACHMAN

FRAMEWORK

SKRIPSI

Oleh :

ADI TRI PURWANTO

NPM. 0734010067

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam era teknologi dan sistem informasi yang berkembang semakin

pesat. Pembangunan system yang mengacu pada penerapan teknologi

informasi merupakan dasar bagi organisasi untuk berkembang ke arah yang

lebih baik dalam hal efektifitas dan efisiensi kinerja organisasi. Dengan

menerapkan teknologi informasi diharapkan organisasi dapat meningkatkan

kemampuan bersaing dengan para pesaingnya.

Pentingnya integrasi data di satu organisasi berskala besar atau lazim

disebut dengan enterprise sudah banyak dibahas di berbagai referensi.

Ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang terkelola

dengan baik juga merupakaan dambaan banyak organisasi. Untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan pemilihan strategi dan perencanaan yang

akurat.

Pada suatu kasus diperlukan satu kerangka kerja yang jelas untuk

menganalisis data-data tersebut berdasarkan fungsional organisasi dan

pemanfaatan data tersebut di berbagai fungsi terkait. Kerangka kerja ini

minimal harus dapat menyediakan sudut pandang terintegrasi terhadap ruang

(4)

enterprise yang diterapkan secara spesifik pada ruang lingkup pengelolaan

data.

Membangun arsitektur teknologi informasi adalah kegiatan

merumuskan strategi dengan memanfaatkan analisa entitas arsitektur. Salah

satu metodologi yang banyak digunakan untuk membangun arsitektur

teknologi adalah model Zachman Framework yang merupakan salah satu

enterprise architecture yang paling banyak digunakan di dunia selain TOGAF

(The Open Group Architecture Framework). Zachman Framework juga

merupakan titik awal dari framework yang lain yang bermunculan dari konsep

Zachman Framework tersebut. Zachman Framework digambarkan dalam bentuk matriks yang memperlihatkan hubungan antar perspektif dan abstraksi.

Tiap-tiap baris mewakili tingkat perspektif, yaitu perencana, pemilik,

pengembang, subkontraktor, dan functioning enterprise, sedangkan tiap-tiap kolom menggambarkan abstraksi/aspek tertentu dari proses, yaitu data, fungsi,

jaringan, orang, waktu dan motivasi. Enam aspek ini masing-masing berkaitan

dengan pertanyaan dasar: apa, bagaimana, dimana, siapa, kapan, dan mengapa.

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika memiliki

Laboratorium Pengembangan & Penerapan Teknologi Industri (PPTI) yang

merupakan tempat untuk diadakanya pelatihan dan sarana pembelajaran yang

bersifat komersil. Namun penggunaan Lab PPTI ini belum secara maksimal

(5)

ada pada infrastruktur yang telah berdiri sehingga dapat mencapai tujuan

komersil bagi Lab PPTI tersebut.

1.2Perumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang di atas, maka didapatkan beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana mendefinisikan penggunaan arsitektur teknologi informasi

dalam mendukung aktifitas bisnis di laboratorium PPTI.

b. Bagaimana merancang arsitektur teknologi informasi agar sesuai dengan

kebutuhan laboratorium PPTI saat ini.

c. Memberikan evaluasi melalui arsitektur tenologi informasi yang baru.

1.3Batasan Masalah

Agar di dalam pembahasan persoalan dapat lebih terarah, maka

batasan masalah yang dikerjakan dalam tugas akhir ini adalah:

a. Penelitian ini berdasarkan studi kasus di Laboratorium PPTI, Teknik

Informatika, UPN “Veteran” Jatim.

b. Penelitian ini berdasarkan kondisi saat ini yang akan menghasilkan

enterprise architecture untuk pengembangan strategis ke depan.

c. Penelitian ini hanya memberikan solusi dari setiap permasalahan yang ada

tanpa mendesain software aplikasinya.

d. Penelitian ini sesuai dengan data yang bisa diberikan dan bila diperlukan

akan dilakukan asumsi secara generik.

(6)

1.4Tujuan

Melakukan perancangan arsitektur teknologi informasi di

Laboratorium Pengembangan & Penerapan Teknologi Informasi, Teknik

Informatika, UPN “Veteran” Jatim sesuai model Zachman Framework.

1.5Manfaat

Dengan merancang arsitektur teknologi informasi di Laboratorium

Pengembangan & Penerapan Teknologi Informasi pada Teknik Informatika

UPN “Veteran” Jatim bisa mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Perencanaan arsitektur teknologi informasi diharapkan sebagai roadmap

untuk menentukan langkah yang diambil dan dilaksanakan untuk

mencapai visi dan misi.

b. Perencanaan arsitektur teknologi informasi diharapkan sebagai dasar /

pegangan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas dalam laboratorium

sehingga dapat menciptakan sistem yang terintegrasi.

1.6Metodologi Penulisan

Pembuatan tugas akhir ini dilakukan dengan mengikuti metodologi

sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang diperlukan dan

berkaitan dengan studi kasus yang diambil. Informasi tersebut dapat

(7)

b. Pengumpulan Data dan Analisa Proses Bisnis

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dari Laboratorium PPTI

Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim dengan cara wawancara

langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan studi kasus

yang diambil. Kemudian dilakukan analisa dari data-data yang telah

dikumpulkan agar lebih mengerti tentang proses bisnis organisasi

tersebut.

c. Analisa Kebutuhan dan Perancangan Enterprisre Architecture

Pada tahap ini dilakukan pengindetifikasian kebutuhan pada

perencanaan arsitektur enterprise untuk meningkatkan kinerja

pelayanan Laboratorium PPTI itu sendiri. Berdasarkan analisa

kebutuhan tersebut dilakukan perancangan strategi dan perancangan

arsitektur interprise.

d. Penyusunan Buku Tugas Akhir

Pada tahap ini akan dilakukan penyusunan laporan yang menjelaskan

segala hal yang berhubungan dengan tugas akhir ini mulai dari teori

hingga metode yang digunakan dalam tugas akhir.

1.7Sistematika Pembahasan

Laporan ini akan menjelaskan secara teoritis disertai diagram dan table

(8)

Framework. Agar memudahkan pembaca, laporan ini dibagi menjadi lima bab

yang lengkap dengan penjelasan langkah dan juga ilustrasi.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan tentang Latar Belakang,

Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Manfaat,

Metodologi Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan tentang Landasan Teori yang

dipakai sebagai penunjang pembuatan laporan ini. Penjelasannya

meliputi pengetahuan tentang Arsitektur Enterprise, Framework

Arsitektur Enterprise dan penjelasan Metode dan Prinsip kerja

Zacman Frawework dan Enterprise Architecture Planning.

BAB 3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN ORGANISASI

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana kondisi laboratorium

saat ini, berdasarkan keterangan dari pihak-pihak yang berwenang

terhadap laboratorium PPTI tersebut.

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana merencanakan

perkembangan yang lebih baik dengan menggunakan Zachman

(9)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas perancangan

arsitektur interprese yang telah dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Enterprise Arcitecture

Enterprise Architecture disingkat EA yang merupakan salah satu

disiplin dalam Teknologi Informasi memiliki definisi seperti:

a. Deskripsi misi para stakeholder mencakup parameter informasi,

fungsionalitas, lokasi, organisasi, dan kinerja. EA menjelaskan rencana

untuk membangun sistem atau sekumpulan sistem.

b. Pendekatan logis, komprehensif, dan holistic untuk merancang dan

mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama.

c. Basis aset informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan

teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi

untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap

perubahan kebutuhan misi.

d. EA memiliki empat komponen utama: arsitektur bisnis, arsitektur

informasi (data), arsitektur teknologi, dan arsitektur aplikasi.

e. Sehubungan dengan keempat komponen ini, produk EA adalah berupa

grafik, model, dan/atau narasi yang menjelaskan lingkungan dan

rancangan enterprise. [12]

2.2Enterprise Arcitecture Framework

(11)

arsitektur enterprise, mengorganisasikan jenis informasi dalam struktur logis,

dan mendeskripsikan hubungan antara jenis informasi tersebut. Informasi

dalam arsitektur enterprise sering dikategorikan dalam model-model atau

sudut pandang arsitektural.

Dalam mengembangkan arsitektur enterprise, perlu diadopsi atau

dikembangkan sendiri suatu EA framework untuk arsitektur enterprise.

Terdapat berbagai macam framework yang dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan arsitektur enterprise, seperti:

a. Zachman Framework,

b. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF),

c. DoD Architecture Framework (DoDAF),

d. Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF),

e. The Open Group Architectural Framework (TOGAF),

f. dan lain-lain.

Perkembangan EA framework ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 sejak

John Zachman memperkenalkan konsep enterprise architecture-nya pada 1987

hingga tahun 2005. Dari zachman dikembangkan menjadi EAP pada tahun 1992, dari EAP inilah akhirnya muncul banyak macam model framework

seperti FEAF pada tahun 1999, TISAF pada tahun 1997, IAF pada tahun

(12)

Gambar 2.1 Timeline Enterprise Architecture [12]

Dalam pengembangan atau pengelolaan produk arsitektur enterprise

terdapat berbagai proses/metodologi yang dapat diadopsi. Contoh EA Proses

misalnya:

a. DODAF Six Step Process,

b. Enterprise Architecture Planning (EAP) oleh Steven Spewak yang

berbasis pada Zachman Framework,

c. Building Enterprise Information Architecture: Reengineering

Information Systems oleh Melissa A. Cook yang juga berbasis pada

Zachman Framework,

d. Practical Guide to the Federal Enterprise Architecture yang

berbasis pada Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF),

(13)

2.3The Zachman Framework

Salah satu framework untuk pengembangan enterprise architecture

adalah framework yang diperkenalkan oleh Zachman atau disebut dengan

Framework Zachman. Framework Zachman merupakan suatu alat bantu yang

dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi dari berbagai sudut

pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh.

Framework Zachman untuk arsitektur enterprise dapat diilustrasikan seperti

pada Gambar 2.2.

Framework Zachman adalah framework Arsitektur Enterprise yang

menyediakan cara untuk memandang dan mendefinisikan sebuah enterprise

secara formal dan terstruktur dengan baik. Framework ini terdiri atas matriks

klasifikasi dua dimensi yang dibangun dari kombinasi beberapa pertanyaan

umum.

Beberapa sumber literatur memperkenalkan implementasi Framework

Zachman dalam berbagai hal, misalnya:

 Framework untuk mengorganisasi dan menganalisis data.

 Framework untuk arsitektur enterprise

 Sistem klasifikasi atau skema klasifikasi

 Matriks dalam bentuk 6x6.

(14)
(15)

Kerangka kerja zachman dipublikasikan oleh John Zachman. Kerangka

ini memungkinkan untuk membuat struktur, klasifikasi dan dokumentasi

tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan manajemen dan pembangun

sistem dalam suatu enterprise. Zachman Framework pada dasarnya digunakan

untuk mengelola artifak suatu enterprise.

Gambar 2.3 Abstaksi dan Prespektif di Zachman Framework [11]

Sumbu vertikal menyediakan berbagai cara pandang/perspektif dari

keseluruhan enterprise. Sumbu horizontal merupakan abstraksi klasifikasi

berbagai artifak dari arsitektur. Kerangka kerja Zachman membantu

(16)

2.3.1 Komponen Framework

Zachman framework menggambarkan EA dalam 6 komponen yaitu :

 Data (what), berfokus pada relasi entitas. Kolom ini menggambarkan

kebutuhan organisasi akan informasi yang terbuat dari data. Kolom ini

juga menggambarkan hubungan antardata.

 Fungsi (How), berfokus pada proses dan fungsi termasuk input dan

output yang dihasilkan.

 Jaringan (where), berfokus pada node-node dan link-link. Kolom ini

memberikan gambaran mengenai arus informasi dan pekerjaan dalam

dalam enterprise.

 Orang (who), berfokus pada kontributor (agen) pekerjaan yang terkait.

Kolom ini berhubungan dengan alokasi pekerjaan dan struktur

tanggung jawab dan otoritas dalam organisasi. Kolom ini

menguraikan orang dalam enterprise dan pekerjaan yang

dilaksanakan.

 Waktu (when), berfokus pada waktu dan siklus. Kolom ini digunakan

untuk mendesain, merancang relasi dari serangkaian kejadian yang

menentapkan kriteria kinerja dan tingkatan kuantitatif untuk sumber

daya enterprise.

 Motivasi (why), berfokus pada sasaran dan tujuan serta strategi atau

(17)

Tabel 2.1 Tabel Perpektif Zachman Framework

Tiap komponen digambarkan atau dilihat dari perspektif yang berbeda

yaitu :

 Perspektif planner (Perencanaan): Menghasilkan cakupan (gambaran

kontekstual).

 Perspektif owner: Menghasilkan model enterprise (rancangan

konseptual).

 Perspektif disigner:Model Sistem Logis (rancangan logis).

 Perspektif Builder:Model Teknologi (rancangan fisik).

 Perspektif sub-kontraktor: representasi detail (rancangan out of

context).

(18)

2.3.2 Kaidah Zachman Framework

a. Dimension Importance

Setiap kolom tidak memiliki prioritas atau pola barisan, dan urutan

kolom dalam kerangka kerja dapat berubah-ubah, tetapi urutan dari kiri ke

kanan dan dari atas ke bawah sudah menjadi konvensi dalam

implementasinya.

b. Dimension Simplicity

Setiap kolom yang ada sangat sederhana, merupakan model dasar yang

digunakan untuk menggambarkan bagian dari organisasi dan aristektur

teknologi informasi. Akan tetapi model ini tidak berdiri sendiri, setiap kolom

saling bergantung 1 sama lainnya.

c. Dimension Uniqueness

Model dasar dari setiap kolom harus bersifat unik, dengan model yang

unik ini dimungkinkan bahwa setiap artifak dari enterprise dapat

diklasifikasikan secara pasti.

d. Perspective Uniqueness

Setiap baris menampilkan sebuah perspektif yang unik dan berbeda,

berhubungan dengan partisipan atau sekelompok partisipan di dalam

(19)

e. Cell Uniqueness

Setiap sel harus unik. Konsekuensinya isi salah satu sel tidak terdapat

dalam sel lainnya. Contohnya entitas bisnis hanya dapat dicari pada

perpotongan dari model enterprise dan dalam kolom function.

f.Dimension Necessity

Keenam dimensi tersebut dibutuhkan untuk merepresentasikan secara

lengkap setiap perspektif yang ada. Dengan kata lain, gabungan atau integrasi

seluruh model sel dalam satu baris merupakan model lengkap dari perspektif

baris tersebut.

g. Logic Recursiveness

Kerangka kerja bersifat berulang berkenaan dengan versi, yakni

deskripsi sistem alternatif dan dekomposisinya, selain itu sel-sel dalam

kerangka kerja dapat dan mungkin ditampilkan pada berbagai level detail.

(20)

Pada Tabel 2.2 bisa dilihat, bahwa tiap kolom menjelaskan tentang

gambaran dari Zachman Framework itu sendiri. Oleh karena itu terdapat 6 kolom dengan pertanyaan berbeda yang mewakili 6 kolom di dalam Zachman

Framework. Sedangkan pada tiap baris di Tabel 2.2 merupakan perwakilan

dari 6 gambaran perspektif di Zachman Framework. Dari baris pertama

hingga keenam mewakili gambaran perspektif yaitu perencanaan, pemilik,

desain, pengembang, sub-kontraktor dan model fungsional enterprise.

2.4Sybase Power Designer

Sybase Power Designer merupakan tool pemodelan yang dikeluarkan

oleh Sybase untuk membangun sebuah sistem informasi yang cepat,

terstruktur dan efektif. Sybase Power Designer mendukung beberapa

pemodelan sebagai berikut :

Requirement Management

Business Process

Data Modelling

(21)

Information Liquidity Modelling

Integrated Modelling

Secara sederhana, untuk melakukan pemodelan data pada Power

Designer, kita harus memulainya pada level Conceptual Data Model (CDM), dimana pemodelan data dilakukan dengan menggunakan metode Entity

Relationship Diagram. Pada CDM, tipe data yang dipergunakan bersifat

general, dan tidak spesifik terhadap suatu database tertentu.

Tahap kedua adalah membuat Physical Data Model (PDM), PDM merupakan bentuk spesifik dari CDM yang telah kita bangun. Power Designer

memiliki banyak dukungan target database, sehingga kita tidak perlu bingung

mengenai tipe – tipe data yang dipergunakan, karena Power Designer akan

menyesuaikan seperti pada tipe data yang kita definisikan sebelumnya pada

tahap CDM.

Tahap terakhir adalah men-generate script Data Definition Language

(DDL) dari PDM yang telah dibuat. Melalui DDL inilah kita dapat

men-generate objek – objek database (table, trigger, view, procedure) sehingga

kemudian DDL script ini dapat kita eksekusi ke softwaredatabase lain seperti Oracle atau MySQL, atau dapat juga kita buat koneksi dan mengeksekusinya

langsung via Power Designer. [5]

(22)

Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program

aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram

alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft

Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat

diagram-diagramnya.

Visio aslinya bukanlah buatan Microsoft Corporation, melainkan

buatan Visio Corporation, yang diakusisisi oleh Microsoft pada tahun 2000.

Versi yang telah menggunakan nama Microsoft Visio adalah Visio 2002,

Visio 2003, dan Visio 2007 yang merupakan versi terbaru. Visio 2007

Standard dan Professional menawarkan antarmuka pengguna yang sama, tapi

seri Professional menawarkan lebih banyak pilihan template untuk pembuatan

diagram yang lebih lanjut dan juga penataan letak (layout). Selain itu, edisi

Professional juga memudahkan pengguna untuk mengoneksikan

diagram-diagram buatan mereka terhadap beberapa sumber data dan juga menampilkan

informasi secara visual dengan menggunakan grafik. [3]

1. Versi-versi Visio

a) Visio 5.0

b) Visio 2000

c) Microsoft Visio 2002 (dikenal juga dengan sebutan Visio XP)

d) Microsoft Office Visio 2003

(23)

a) *.VSD

Rational Rose merupakan salah satu software yang paling banyak

digunakan untuk melakukan design software melalui pendekatan UML

(Unified Modelling Language). Rational Rose merupakan software yang

menyediakan banyak fungsi - fungsi seperti : design proses, generate code,

reverse engineering, serta banyak fungsi-fungsi yang lain. Rational Rose

merupakan tool yang sangat mudah karena sudah menyediakan contoh-contoh

design dari beberapa software.

2.6.1 Langkah Pertama Dalam Rational Rose

Untuk membuat file Rational Rose, buka aplikasi Rational Rose

sehingga anda akan dihadapkan pada beberapa pilihan seperti terlihat pada

gambar 2.4, contohnya: jdk-12,jdk-116, jenterprise, jfc-11, Oracle Database ,

Rational Unified Process (RUP), VB6 Standard serta model-model yang lain.

Model-model ini merupakan pilihan apakah ingin membuat file

(24)

C++. Hal ini dibutuhkan ketika nanti akan melakukan generate code

(membuat contoh code) dari design yang telah dibuat.

Gambar 2.4 Tampilan Awal Rational Rose [8]

Rational Unified Proses (RUP ) merupakan pilihan yang tepat untuk membuat suatu design yang lengkap dengan cara mudah karena model ini

merupakan template,sehingga kita dapat langsung melakukan perubahan

dengan mengganti use case, actors, class diagram yang telah ada pada

template RUP.

Namun jika anda tidak ingin memilih salah satu dari model-model

diatas ada dapat menekan tombol cancel, sehingga akan didapatkan tampilan

(25)

Gambar 2.5 Kanvas Awal di Rational Rose [8]

2.6.2 Membuat Use Case diagram

Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan

proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case, Undirectional Association,

Generalization.

a. Actor

Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subjek

(pelaku) dalam suatu proses.

b. Use Case

Use case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu software.Use

(26)

c. Relasi

Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case. Relasi-relasi tersebut dapat dibagi menjadi:

Undirectional Association

Generalization

Dependency

Untuk membuat use case Diagram berikut langkah –langkah yang

harus dilakukan adalah klik tanda (+) pada use case view kemudian double

klik pada main sehingga muncul kanvas use case diagram seperti gambar 2.6 diatas. Berikut ini penjelasan menu-menu yang ada pada use case

diagram.perhatikan menu yang ada di sebelah kiri kanvas use case diagram:

a. Menu no 1 adalah textbox untuk menulis di kanvas.

b. Menu no 2 adalah Notes: catatan untuk komentar dari suatu use

case atau actor

c. Menu no 3 line untuk menghubungkan notes dengan komponen

yang akan diberikan komentar.

d. Menu no 4 untuk membuat suatu package. e. Menu no 5 untuk membuat suatu use case.

f. Menu no 6 untuk membuat suatu actor.

g. Menu no 7 adalah undirectional association untuk

(27)

Untuk membuat suatu use case diagram klik pada pilihan menu di sebelah kiri tersebut kemudian drag pada kanvas putih di sebelah kanan.

Bentuk use case diagram yang telah dibuat adalah seperti pada gambar 2.6. [8]

(28)

BAB III

STRATEGI DAN KEBIJAKAN ORGANISASI

Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi

disingkat PPTI merupakan salah satu dari tiga laboratorium milik Teknik

Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang

berdiri pada tahun 2009, dimana saat itu terdapat dua program studi pada

Teknik Informatika. Laboratorium PPTI diresmikan pada tahun 2009 dimana

peresmian ditandai dengan pengalihan fungsi Laboratorium Multimedia

menjadi laboratorium untuk praktikum Bahasa Pemrograman dan

Laboratorium Bahasa Pemrograman yang lama dirubah menjadi

Laboratorium PPTI. Sejak saat itu Laboratorium PPTI menjadi pusat

pengembangan dan penerapan software oleh mahasiswa terutama mahasiwa

Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

Laboratorium PPTI bukanlah sebuah laboratorium yang berdiri sendiri

namun laboratorium ini merupakan aset dari Teknik Informatika dimana

segala yang dilakukan dalam laboratorium atau oleh PPTI merupakan

kegiatan yang dapat menunjang dan berkaitan dengan Teknik Informatika.

Laboratorium PPTI juga bukan merupakan sebuah organisasi, melainkan

sebuah laboratorium penunjang untuk sebuah organisasi dalam hal ini adalah

Teknik Informatika. Selain itu Teknik Informatika sendiri juga masih belum

(29)

bernaung pada Fakultas Teknologi Industri dimana Fakultas ini merupakan

salah satu Fakultas milik Universitas yaitu UPN “Veteran” Jatim.

Saat ini Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan dalam

Fakultas Teknologi Industri yang mempunyai akreditasi B dan dalam tahap

pengembangan dan perbaikan untuk mendapatkan akreditasi A. Jurusan

Teknik Informatika merupakan sebuah organisasi, dalam organisasi ini

terdapat aset yang mendukung tujuan serta kebijakan jurusan. Beberapa aset

tersebut antara lain adalah Laboratorium PPTI yang merupakan tempat

dimana pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dilakukan.

Saat ini Laboratorium PPTI berfungsi sebagai Laboratorium untuk

pelatihan serta pembelajaran bagi umum, mahasiswa, ataupun dosen dengan

beberapa unit Personal Computer (PC) sebagai penunjang untuk keperluan pelatihan dan pembelajaran tersebut. Laboratorium PPTI memiliki fungsi

yang cukup lengkap mulai dari PC yang mampu menangani software terbaru

sampai akses internet untuk kegiatan bertema jaringan, walau belum

maksimal di dalam beberapa aspek kegiatan.

Dalam beberapa waktu ini Laboratorium PPTI digunakan sebagai

laboratorium multifungsi dimana selain untuk keperluan utama

pengembangan dan penerapan juga digunakan untuk pelaksanaan praktikum

mahasiswa yaitu praktikum Basis Data. Penggunaan laboratorium sebagai

(30)

perombakan arsitektur jurusan Teknik Informatika menjadi dua program studi

yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Namun fungsi utama

Laboratorium PPTI tetap tidak berubah dan masih tetap dijalankan sesuai

kebijakan yang ada. Lebih jelas mengenai Laboraotorium PPTI dan organisasi

yang didukungnya yaitu Jurusan Teknik Informatika akan dijelaskan sebagai

berikut.

3.1Strategi Enterprise

Perumusan strategi enterprise tercermin pada visi, misi, dan tujuan

yang ditetapkan. Dari visi dan misi maka tujuan dapat dirumuskan sehingga

kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat dan tidak bertolak belakang

dengan visi dan misi tersebut. Dalam kondisi saat ini, laboratorium PPTI

tidak memiliki visi dan misi namun masih mengikuti visi dan misi Teknik

Informatika yang berarti segala kegiatan PPTI merupakan kebijakan dari

Teknik Informatika dan harus dapat menunjang organisasi tersebut (Teknik

Informatika).

3.1.1 Visi

Laboratorium PPTI tidak memiliki visi, namun sebagai laboratorium

penunjang jurusan maka PPTI harus dapat mendukung visi dari jurusan yaitu

Teknik Informatika. Berdasarkan visi pada Jurusan Teknik Informatika UPN

“Veteran” Jatim yang berbunyi “Menghasilkan Sarjana Komputer yang

(31)

Pasar Global” maka PPTI bertindak sebagai media untuk mahasiswa agar

dapat menjadi sarjana yang unggul sesuai dengan visi yang ada pada jurusan.

3.1.2 Misi

Untuk mewujudkan apa yang menjadi visi Teknik Informatika UPN

“Veteran” Jatim, maka dibutuhkan target atau strategi yang bedasar pada visi

itu sendiri. Adapun misi dari Jurusan Teknik Informatika UPN adalah

1. Menghasilkan anggota masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat

ilmiah serta memiliki kemampuan akademik yang memadai dan

sanggup berkinerja baik, serta mampu menerapkan, mengmbangkan

dan melakukan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi

bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat..

2. Membekali mahasiswa dengan pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan

dan iklim yang baik agar mampu dan mempunyai kepercayaan diri

yang tinggi untuk bersaing di pasar global.

3. Menyebarkan hasil penelitian dan teknologi terapan untuk

dimanfaatkan dalam kegiatan produktif dan peningkatan mutu

kehidupan masyarakat.

3.1.3 Tujuan

Tujuan merupakan penerjemahan visi dan misi yang telah disebutan

(32)

(sesuai buku pedoman akademik tahun 2010) terbagi dalam beberapa sudut

pandang, antara lain adalah :

a. Mahasiswa

1. Mengupayakan mahasiswa untuk berpartisipasi secara penuh

di dalam semua aspek aktivitas dan Program Studi

2. Membekali lulusan dengan pengetahuan, kecakapan dan nilai

yang dibutuhkan

3. Bagi mereka untuk melanjutkan studi atau berpartisipasi dalam

masyarakat.

b. Proses Belajar

1. Selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas proses

belajar-mengajar

2. Mengupayakan staf pengajar untuk menggunakan metode

proses belajar mengajar yang bersifat kekinian (up to date)

3. Menggunakan metode student based learning untuk membekali

lulusan yang trampil, professional, beretika dan mampu untuk

berkarya secara mandiri.

c. Penelitian

1. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan untuk

melakukan penelitian dengan kualitas berskala nasional atau

(33)

2. Mengupayakan agar bersedia infrastruktur untuk melakukan

penelitian dengan kualitas yang baik.

d. Sumber Daya Manusia

1. Mengupayakan untuk merekrut dan mempertahankan staf

dengan kualitas tinggi, serta memberikan penghargaan bagi

staf yang berprestasi tinggi

2. Meningkatkan kompetensi staf dalam hal pendidikan dan

pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

e. Lingkungan Fisik dan Lainnya

1. Menyediakan lingkungan fisik yang nyaman, aman dan sehat

2. Mengupayakan untuk selalu mempunyai strategi pencarian dan

pembelanjaan dana yang efisien dan efektif.

f. Kerjasama dengan Masyarakat dan Pemerintah

1. Meningkatkan citra Program Studi dalam hal fungsi, peran dan

kontribusinya agar lebih dikenal oleh masyarakat

2. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah, bisnis,

industri dan alumni

3. Mengupayakan untuk melibatkan tenaga ahli yang dimiliki

oleh Program Studi untuk berpartisipasi dalam pengembangan

kebijakan pemerintah dalam bidang teknologi komputer dan

(34)

g. Internasional

1. Mengupayakan untuk memposisikan Program Studi agar dapat

memenuhi standar internasional

Target yang telah dicanangkan akan sulit berhasil tanpa didukung oleh

atmosfer akademik yang baik. Dalam rangka menciptakan atmosfer akademik

yang baik perlu memberi motivasi, sehingga diperoleh :

1. Kesadaran yang tinggi masing masing individu (dosen,

mahasiswa, teknisi laboratorium, petugas TU, cleaning service)

dalam menjalankan misi di Program Studi teknik informatik

2. Komitmen yang tinggi masing masing individu dalam mencapai

tujuan dan target Program Studi

Dari penjelasan visi, misi, dan tujuan Teknik Informatika yang sudah

disebutkan bisa dirumuskan peran PPTI dalam menunjang organisasi yang

menaunginya. Untuk visi dan misi Jurusan Teknik Informatika sudah jelas

dan pasti bahwa PPTI dapat mendukung visi dan misi tersebut, namun dalam

mendukung tujuan yang ada PPTI belum bisa menjamah beberapa sudut

pandang seperti lingkungan fisik dan internasional.

3.2Proses Bisnis

Laboraotorium PPTI yang merupakan penunjang jurusan dalam hal ini

(35)

penunjang tidak memiliki level bisnis namun merujuk pada proses bisnis

Jurusan Teknik Informatika dalam melakukan kegiatan.

Dalam kondisi saat ini yang terdapat pada laboratorium PPTI kegiatan

yang paling sering dilakukan adalah kegiatan pelatihan yang merupakan

kegiatan untuk menunjang kemampuan mahasiwa serta sertifikasi mahasiswa.

Dalam sebuah kegiatan seperti pelatihan yang dilakukan PPTI pasti ada

sebuah kerangka kerja dan organisasi atau orang yang menjalankannya. Tidak

terlalu rumit penggambaran sktruktur organisasi dalam kegiatan

Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi karena

dalam keadaan sekarang memang tidak ada organisasi secara rinci, hanya

terdapat Kepala Laboratorium dan beberapa bawahan yang terbentuk ketika

pelatihan berjalan.

Diluar dari kegiatan Laboratorium PPTI ada juga organisasi tetap

yang terbentuk setiap enam bulan sekali untuk kegiatan praktikum yang

merupakan fungsi lain dari laboratorium saat ini. Jadi kalab melakukan

pendaftaran untuk para assisten laboratorium pada 6 bulan sekali (satu

semester), tapi biasanya kalab memaksimalkan assprak pada semester

sebelumnya untuk menjadi assiten praktikum lagi pada praktikum selanjutnya

sebelum membuka pendaftaran baru. Penerimaan assisten biasanya dibatasi

hanya sampai 6-8 mahasiswi – mahasiswa saja. Lebih lengkap mengenai

(36)
(37)

 

(38)

Bisa dilihat pada Gambar 3.1 bagan organisasi bahwa laboratorium

PPTI memiliki satu Ketua Laboratorium yang juga menangani kegiatan

laboratorium jaringan yang saat ini juga menangani praktikum basis data

karena penggunaan laboratorium PPTI sebagai laboratorium praktikum basis

data. Pada bagan tersebut terlihat bahwa setiap laboratoium pada Teknik

Informatika jurusan Informatika maupun Sistem Informasi memiliki Ketua

Laboratorium sendiri dan juga bawahan (tidak digambarkan karena batasan

bahasan hanya pada Laboratoium PPTI) sama seperti yang ada pada

Laboratorium PPTI.

Dalam kondisi saat ini penggunaan Laboratorium PPTI tidak hanya

untuk pelatihan dan pembelajaran namun juga digunakan untuk kegiatan

praktikum Basis Data khusus nya saat semester genap. Penggunaan

laboratorium sebagai laboratorium praktikum merupakan kebijakan baru

sejak jurusan Teknik Informatika dirombak menjadi dua program studi seperti

yang terlihat pada bagan organisasi tersebut.

Dalam kegiatan selama ini, laboratorium PPTI seperti fungsinya

digunakan untuk pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen

sesuai dengan tema atau bahasan yang dilaksanakan. Sesuai dengan fungsi

(39)

 

Gambar 3.2Bussiness Process Pelatihan

PEMBAGIAN / PEMBENTUKAN 

PROPOSAL

(40)

  Bisa dilihat dengan jelas bagaimana proses bisnis terutama proses

pelatihan terjadi dalam kegiatan Laboratorium PPTI pada Gambar 3.2 dimana

input awal yang terjadi dalam bagan tersebut adalah proposal yang berisi

segala sesuatu tentang pelatihan yang diperlukan seperti tema pelatihan,

tujuan pelatihan, dan juga rincian biaya.

Sesuai bagan proses bisnis tersebut maka selanjutnya proposal

diajukan kepada Ketua Laboratorium yaitu Budi Nugroho, S.Kom yang

natinya ditunjukkan pada jurusan dan fakultas untuk mendapat ijin

pelaksanaan serta pembuatan oraganisasi untuk pelatihan. Setelah ijin didapat

maka proses berjalan dalam area lingkup Teknik Informatika terutama

Laboratotium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI)

dimana pembuatan organisasi dilakuakan hingga nantinya terbentuk

divisi-divisi yang akan bertugas dan bertanggung jawab dalam berjalannya pelatihan

tersebut.  

 

   Selain sebagai tempat pelatihan, laboratorium PPTI seperti

fungsinya lainnya yaitu sebagai laboratorium praktikum basis data. Dimana

pada saat pelaksanaan praktikum dapat disimulasikan dengan bagan proses

bisnis pada Gambar 3.3, sesuai dengan fungsi laboratorium tersebut maka

(41)

KE TE R A N G AN

(42)

Proses pengelolaan praktikum diikuti oleh mahasiswa angkatan 2006 –

2009 yang mendaftar melalui KRS online yang hanya merupakan keterangan

bahwa mahasiswa yang bersangkutan mengambil praktikum yang dimaksud.

Lalu mahasiswa angkatan 2006 – 2008 melakukan pendaftaran ulang di loket

tata usaha FTI dan mendapatkan kwitansi pembayaran. setelah itu, mahasiswa

angkatan 2006 – 2008 melakukan pendaftaran ulang lagi di Lab PPTI dengan

membawa bukti kwitansi pembayaran untuk menentukan jadwal praktikum

dan parallel yang diikuti. Sedangkan khusus mahasiswa angkatan 2009 hanya

melakukan sekali pendaftaran ulang di Lab PPTI saja, hal ini dikarenakan

biaya praktikum mahasiswa angkatan 2009 merupakan satu paket dengan

pembayaran SPP, namun tetap saja memerlukan daftar ulang melalui asisten

untuk penjadwalan dan penentuan paralel. Setelah selesai melakukan daftar

ulang, pihak asisten memberi laporan kepada Kepala Lab tentang kebutuhan

untuk praktikum, seperti modul dan lain – lain. Kepala Lab mencetak absensi

mahasiswa sesuai KRS dan mencetak modul untuk praktikum dan diserahkan

kepada asisten. Dan setelah semua kebutuhan terpenuhi praktikum dapat

dilaksanakan.

3.3Strategi dan Kebijakan

Laboratorium PPTI yang merupakan milik Jurusan Teknik Informatika

dan berada dalam naungan Teknik Informatika berfungsi utama sebagai

laboratorium pengembangan. Kegiatan yang dilakukan pada Laboratorium

(43)

Teknik Informatika. Laboratorium PPTI bukan sebuah organisasi

namun hanya sebuah laboratorium yang menunjang sebuah organisasi dalam

hal ini Teknik Informatika sehingga proses bisnis dilakukan lebih banyak oleh

Teknik Informatika bukan PPTI.

Saat ini Teknik Informatika yang merupakan organisasi yang

menaungi Laboratorium PPTI masih belum berdiri sendiri dimana Teknik

Informatika masih masuk kedalam organisasi yang lebih besar yaitu Fakultas

Teknologi Industri. Namun saat ini Teknik Informatika juga masih berusaha

untuk lepas dari Fakultas Teknologi Industri sehingga dapat berdiri sebagai

sebuah Fakultas dan dapat menangani proses bisnis dan yang lain dengan

lebih mandiri.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim (UPN) pengelola

Fakultas Teknologi Industri sangat memperhatikan perkembangan dan

kebutuhan jurusan, salah satu nya adalah kerja sama UPN dengan Microsoft

dalam hal lisensi dimana UPN berhak menggunakan software original dari

Microsoft sesuai dengan aturan yang ada. Beberapa software original dari

Microsoft yang memiliki lisensi untuk digunakan oleh UPN antara lain adalah

Microsoft Office, Windows OS, dan beberapa software pemrograman seperti

Visual Basic dan sebagainya. Keja sama ini sangat membantu Teknik

Informatika terutama Laboratorium PPTI dimana seluruh PC pada

(44)

3.4Analisa Kondisi Saat Ini dengan Zachman Framework

Untuk menganalisa kondisi saat ini dengan menggunakan Zachman

Framework pada Laboratorium PPTI Teknik Informatika UPN “Veteran”

Jawa Timur diperlukan data dan informasi yang telah dikumpulkan baik

melalui survey langsung maupun wawancara. Metode yang akan dilaksanakan

untuk menganalisanya yaitu mengurutkan matriks 6x6 berdasarkan perspektif,

jadi pengerjakan akan dilakukan perbaris dari matriks tersebut.

3.4.1 Scope (Contextual)

Baris pertama pada Zachman Framework ini mengenai sasaran dan

lingkup (“Objectives/Scope”) menurut perspektif perencana (“Planner”). Baris

ini sering disebut dengan arsitektur kontekstual. Pada arsitektur ini

didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement

external organisasi.

Gambar 3.4 Baris Pertama Zachman Framework [1]

Pada baris ini akan dijelaskan tentang motivasi bagaimana tujuan akhir

dari organisasi bisnis yang biasanya akan ditanamkan melalui visi misi serta

tujuan. Pada baris ini pula akan dijelaskan bagaimana fungsi-fungsi bisnis

(45)

bisnis beserta siklus waktu fungsi bisnis tersebut. Untuk lebih jelasnya akan

dijabarkan per kolom dari baris scope zachman framework ini.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.5 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom why. Pada kolom why di baris pertama ini berisikan tujuan dan

objektif bisnis.

Gambar 3.5 Baris Pertama Kolom Why Zachman Framework [1]

Dalam kondisi saat ini, laboratorium PPTI belum memiliki visi dan

misi namun masih mengikuti visi dan misi Teknik Informatika yang berarti

segala kegiatan PPTI merupakan kebijakan dari Teknik Informatika dan harus

dapat menunjang tujuan organisasi tersebut (Teknik Informatika). Untuk

penjabaran visi, misi dan tujuan telah dijelaskan pada subbab sebelumnya.

2) Kolom How (Function)

Pada Gambar 3.6 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom how. Diaman pada kolom how di baris pertama ini berisikan

(46)

Gambar 3.6 Baris Pertama Kolom How Zachman Framework [1]

Pada kondisi saat ini berikut merupakan fungsi bisnis utama yang ada

pada laboratorium PPTI :

a. Sebagai laboratorium pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa,

dosen maupun umum.

b. Sebagai laboratorium praktikum basis data khusus mahasiswa

program studi Teknik Informatika.

3) Kolom What (Data)

Pada Gambar 3.7 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom what. Dmana pada kolom what di baris pertama ini berisikan High

Level Data Class terkait dengan masing-masing fungsi.

Gambar 3.7 Baris Pertama Kolom What Zachman Framework [1]

Berikut merupakan kelas data yang saat ini terdapat pada tiap fungsi

pada subbab sebelumnya:

(47)

d. Assisten Praktikum

e. Mahasiswa

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.8 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama

di kolom who. Dimana pada kolom who di baris pertama ini berisikan stakeholder yang terkait dengan fungsi.

Gambar 3.8 Baris Pertama Kolom Who Zachman Framework [1]

Stakeholder dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan

isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Stakeholder dalam hal ini dapat

juga dinamakan pemangku kepentingan. [4]

Berikut merupakan stakeholder pada laboratorium PPTI:

a. Kepala Laboratorium PPTI

b. Koordinator Laboratorium

c. Assisten Praktikum

d. Ketua Panitia Pelatihan

e. Panitia Pelatihan

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.9 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom where. Pada kolom where di baris pertama ini berisikan berbagai

(48)

Gambar 3.9 Baris Pertama Kolom Where Zachman Framework [1]

Lokasi bisnis Laboratorium PPTI berada di lantai 2 Gedung Giri Reka

pada kompleks UPN “Veteran” Jatim di jalan Raya Rungkut Madya Gunung

Anyar, Surabaya.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.10 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom when. Pada kolom when di baris pertama ini berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi.

Gambar 3.10 Baris Pertama Kolom When Zachman Framework [1]

Event-event pada laboratorium PPTI adalah sebagai berikut:

a. Praktikum basis data dilakukan selama satu semester.

b. Pelatihan dilakukan sesuai jumlah peserta.

3.4.2 Business Plan (Conceptual)

(49)

sering disebut dengan arsitektur konseptual. Pada arsitektur ini didefinisikan

model-model proses bisnis, Alokasi fungsi bisnis, proses eliminasi

fungsi-fungsi yang overlap dan ambigu.

Gambar 3.11 Baris Kedua Zachman Framework [1]

Pada baris kedua ini akan dijelaskan berbagai macam aturan dan

prosedur standart dari masing-masing proses bisnis yang sedang berjalan, serta

menjelaskan pula proses-proses bisnis apa saja yang sedang dijalankan pada

saat ini. Demi menunjangnya proses bisnis yang berjalan, pada baris ini juga

akan dijabarkan list busines data yang ada pada saat ini. Di baris ini juga akan dijelaskan keterkaitan pihak-pihak dalam proses bisnis beserta

tanggungjawabnya saat ini. Dan juga akan menjelaskan berbagai macam

lokasi proses bisnis yang sedang dijalankan saat ini, beserta siklus waktu

proses bisnis berjalan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan perkolomnya pada

sub-bab berikutnya.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.12 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua

(50)

Gambar 3.12 Baris Kedua Kolom Why Zachman Framework [1]

Prosedur standart yang terjadi pada laboratorium PPTI pada proses

pelatihan adalah: pengajuan proposal pelatihan pada Kalab yang nantinya akan

diteruskan kepada Kaprogdi Teknik Informatika, apabila disetujui maka

laboratorium PPTI bisa digunakan sebagai tempat pelatihan yang dikelola oleh

panitia yang merupakan pengaju proposal tadi, panitia akan segera

mempersiapkan tentor, publikasi, pendaftaran, dan lain-lain. Setelah pelatihan

selesai maka tindakan selanjutnya memberikan sertifikat pada peserta

pelatihan dengan tanda tangan dari Kaprogdi Teknik Informatika dan Kalab

PPTI.

Sedangkan prosedur standart yang terjadi pada saat proses praktikum

saat ini adalah: mahasiswa peserta praktikum melakukan pembayaran kepada

loket FTI yang nantinya akan daftar ulang di laboratorium PPTI, pendaftaran

dilakukan oleh assprak, setelah pendaftaran selesai maka assprak akan

mengajukan jadwal sesi praktikum ke Kalab PPTI. Selanjutnya praktikum

akan berlangsung dibawah bimbingan assprak, penilaian akan dilakukan

assprak yang nantinya akan di serahkan kepada Kalab PPTI yang pada

(51)

2) Kolom How (Function)

Pada Gambar 3.13 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom how. Diman pada kolom how di baris kedua ini berisikan penjelasan

proses-proses bisnis.

Gambar 3.13 Baris Kedua Kolom How Zachman Framework [1]

Proses bisnis dilaboratorium PPTI saat ini telah dijelaskan pada subbab

sebelumnya. Pemodelan bussines proses yang ada laboratorium PPTI, bisa

dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.

3) Kolom What (Data)

Pada Gambar 3.14 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom what. Pada kolom what di baris kedua ini berisikan

tentang business data.

(52)

Berikut ini akan diuraikan mengenai kebutuhan data para entitas

saat ini. Penguraian dilakukan melalui penggambaran diagram relasional

entitas bisnis yang dibagi menjadi dua yaitu diagram relasional entitas

bisnis praktikum basis data (gambar 3.15) dan diagram relasional entitas

bisnis pelatihan (gambar 3.16).

Kepala

Gambar 3.15 Diagram Relasional Entitas Bisnis Praktikum Basis Data

Berikut ini keterangan dari gambar 3.15 tentang diagram relasional

entitas bisnis praktikum basis data:

a. Assprak memberikan nilai dan pelajaran kepada mahasiswa

praktikum.

b. Koorlab mengatur jadwal pengajaran para assprak dan

memberikan wewenang kepada setiap tim untuk menyimpan

penilaian masing-masing mahasiswa.

(53)

 

Gambar 3.16 Diagram Relasional Entitas Bisnis Pelatihan

Berikut ini keterangan dari gambar 3.16 tentang diagram relasional

entitas bisnis pelatihan:

a. Kalab mengawasi kinerja panitia pelatihan, mulai dari

persiapan tentor hingga pendaftaran peserta.

b. Panitia Pelatihan mengatur jadwal pelatihan untuk para Peserta

Pelatihan.

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.17 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom who.

(54)

Pada kolom who di baris kedua ini berisikan berbagai macam role dan tanggungjawab (responsibilities) dari masing-masing aktor atau pihak yang

terkait pada masing-masing proses. Berikut penjelasan tentang aktor dan

tanggung jawabnya :

Table 3.1 Tabel aktor dan pertanggungjawabanya

No. Aktor Proses Tanggung Jawab

1. Kepala Laboratorium Proses praktikum dan

proses pelatihan

Mengawasi seluruh

kinerja yang terjadi di

laboratorium PPTI.

2. Koordinator Laboratorium Proses praktikum

Mengatur jadwal sesi dan

assisten laboratorium,

menilai kinerja assisten

laboratorium.

3. Assisten Laboratorium Proses praktikum

Memberikan pelajaran

praktek dan nilai pada

mahasiswa.

4. Ketua Panitia Pelatihan Proses pelatihan

Mengatur dan membagi

tugas para panita

pelatihan.

5. Panitia Pelatihan Proses pelatihan

(55)

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.18 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom where. Pada kolom where di baris kedua ini berisikan berbagai

macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing proses bisnis.

Gambar 3.18 Baris Kedua Kolom Where Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini hanya berada pada lingkup jurusan

dan sebagai unit pembantu mencapai visi, misi dan tujuan jurusan maka tidak

terkait pada proses bisnis yang lain.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.19 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom when. Pada kolom when di baris kedua ini berisikan event-event dan

siklus waktu yang terkait dengan masing-masing proses.

(56)

Pada laboratorium PPTI saat ini proses pelatihan dilakukan bila ada

yang megajukan jadi tidak ada kepastian kapan akan diadakan pelatihan lagi.

Sedangkan untuk proses praktikum terjadi setiap hari dari hari senin sampai

jumat kecuali hari libur atau ada UTS dan UAS selama 6x pertemuan.

.

3.4.3 System Model (Logical)

Baris ketiga pada Zachman Framework ini mengenai bentuk logika

System Model” dan menurut perspektif perancang (“Designer”). Baris ketiga

ini sering disebut dengan arsitektur logikal. Pada arsitektur ini didefinisikan

model-model logikal, manajemen proyek, dan pendefinisian requirement

(functional requirement).

Gambar 3.20 Baris Ketiga Zachman Framework [1]

Pada baris ini akan dijelaskan bagaimana aturan dan standart yang

terkait dengan model aturan bisnis itu sendiri yang terjadi pada kondisi

laboratorium PPTI saat ini. Pada baris ini juga akan menunjukan bagaimana

presentasi logis dari sistem informasi yang ada pada lab saat ini beserta

data-data logis yang telah terkoneksi. Hak akses masing-masing user pada tiap

sistem di laboratorium saat ini juga dibahas pada baris ini. Disini juga akan

(57)

Untuk lebih jelasnya maka akan dijabarkan lebih rinci pada perkolom pada

baris ini.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.21 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom why.

Gambar 3.21 Baris Ketiga Kolom Why Zachman Framework [1]

Pada kolom why di baris ketiga ini berisikan berbagai macam policy, prosedur dan standar yang terkait dengan model business rule. Belum ada

aturan standart bisnis yang pasti berlaku di laboratorium PPTI.

2) Kolom How (Function)

Pada Gambar 3.22 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga

di kolom how. Pada kolom how di baris ketiga ini berisikan representasi logik dari sistem informasi dan hubungannya.

(58)

Pada laboratorium PPTI belum ada sistem informasi yang khusus

membantu dalam mempermudah mengelola informasi untuk ke dua proses

bisnis tersebut. Tapi ada beberapa software yang cukup untuk membantu

terjalanya kedua proses bisnis tersebut, antara lain MySQL, SQLYog,

PostgreSQL, Windows XP sp 2, Mozilla Firefox, dan lain-lain.

3) Kolom What (Data)

Pada Gambar 3.23 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom what. Pada kolom what di baris ketiga ini berisikan tentang

pembahasan dari entitas-entitas lebih lanjut, seperti pembahasan atribut-atribut

dari tiap entitas.

Gambar 3.23 Baris Ketiga Kolom What Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI dari data entitas yang ada maka ini nanti akan

dijabarkan tentang atribut per entintas.

a. Kepala Laboratorium:

- NIP

- Nama Kalab

(59)

- Nama assisten

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.24 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga

di kolom who. Pada kolom who di baris ketiga ini berisikan representasi logik dari hak akses (privileges) masing-masing user ke sistem berdasarkan role &

(60)

Gambar 3.24 Baris Ketiga Kolom Why Zachman Framework [1]

Pada laboratorium masing-masing computer memiliki 2 hak akses

yaitu admin dan guest. Untuk admin yang berhak mendapat password adalah

assisten laboratorium, coordinator laboratorium, panitia pelatihan, ketua

panitia pelatihan dan kepala laboratorium. Sedangkan user guest dikhususkan

untuk mahasiswa dan peserta pelatihan.

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.25 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga

di kolom where. Pada kolom where di baris ketiga ini berisikan representasi logik mengenai arsitektur sistem terdistribusi untuk masing-masing lokasi.

Gambar 3.25 Baris Ketiga Kolom Where Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI seperti yang dijelaskan diatas, lokasi hanya

(61)

networking laboratorium PPTI yang terhubung pada server Teknik Informatika.

SWITCH

SERVER

ISP SPEEDY

RUANG SERVER

RUANG PPTI PC User

PC Kalab

Gambar 3.26 Arsitektur Network Saat Ini.

Pada gambar 3.26 switch di laboratorium PPTI menerima input dari

server informatika yang nantinya akan dibagikan dengan topologi star di

setiap komputer user dan kalab.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.27 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga

(62)

Gambar 3.27 Baris Ketiga Kolom When Zachman Framework [1]

Event-event yang dihasilkan dari businnes event saat ini belum ada

pada laboratorium PPTI.

3.4.4 Technology Model (Physical)

Baris keempat pada Zachman Framework ini mengenai bentuk phisik

Technology Model” menurut perspektif pengembang (“Builder”). Baris

keempat ini sering disebut dengan arsitektur teknologi. Pada arsitektur ini

didefinisikan model-model fisik, manajemen teknologi, dan pendefinisian

solusi dan pengembangannya.

Gambar 3.28 Baris Keempat Zachman Framework [1]

Pada baris ini akan dijabarkan tentang berbagai macam aturan bisnis

yang sesuai dengan standart teknologi informasi yang berjalan di laboratorium

PPTI saat ini. Di baris ini juga akan dijabarkan bagaimana spesifikasi aplikasi

(63)

akses masing-masing user pada masing-masing teknologi informasi yang ada

pada laboratorium saat ini. Perangkat jaringan yang ada pada laboratorium

saat ini juga akan dijelaskan pada baris ini. Disini juga akan menjelaskan

pemicu dalam merespon event-event yang ada pada laboratorium saat ini.

Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan perkolomnya pada sub-bab berikutnya.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.29 merupakan potongan gambar cell pada baris keempatdi kolom why. Pada kolom why di baris ketiga ini berisikan berbagai

macam business rules yang sesuai dengan standar teknologi informasi.

Gambar 3.29 Baris Keempat Kolom Why Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini aturan bisnis yang berlaku yaitu

pelatihan hanya akan dilakuka setelah ada yang mengajukan proposal untuk

mengadakan pelatihan, yang telah disetujui oleh kepala jurusan dan TU dari

fakultas.

2) Kolom How (Function)

(64)

spesifikasi dari aplikasi-aplikasi yang beroperasi pada suatu platform

teknologi tertentu.

Gambar 3.30 Baris Keempat Kolom How Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI terdapat fasilitas komputer dengan spesifikasi

yag di jelaskan oleh Tabel 3.2 berikut ini:

Table 3.2Platform teknologi untuk Lab PPTI saat ini

Hardware Software Jaringan Operating system

Umum PC Acer MySql,

(65)

Gambar 3.31 Baris Keempat Kolom What Zachman Framework [1]

Pada kolom what di baris keempat ini berisikan tipe-tipe kebutuhan

(requirement) sistem manajemen database (DBMS – Data Base Management

System) yang sesuai dengan model data logical. Belum ada pengelolaan data

dalam bentuk database pada laboratorium PPTI saat ini.

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.32 merupakan potongan gambar cell pada baris

keempatdi kolom who.

Gambar 3.32 Baris Keempat Kolom Who Zachman Framework [1]

Pada kolom who di baris keempat ini berisikan identifikasi hak akses masing-masing user (user privileges) untuk suatu teknologi atau suatu

platform spesifik. Tidak ada pembedaan user pada pltform yang lebih spesifik

contohnya login pada MySQL semua user bisa menggunakan akses sebagai

(66)

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.33 merupakan potongan gambar cell pada baris

keempatdi kolom where.

Gambar 3.33 Baris Keempat Kolom Where Zachman Framework [1]

Pada kolom when di baris keempat ini berisikan spesifikasi dari

perangkat jaringan dan hubungannya dengan batasan fisik system (physical boundaries). Saat ini dalam laboratorium PPTI tidak ada perangkat jaringan

yang terhubungan dengan system.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.34 merupakan potongan gambar cell pada baris

keempatdi kolom when.

(67)

Pada kolom when di baris keempat ini berisikan spesifikasi trigger

untuk merespon event-event pada sistem untuk suatu teknologi atau platform

spesifik tertentu. Untuk saat ini belum ada suatu pemicu untuk merespon

event-event pada sistem di laboratorium PPTI.

3.4.5 Detailed Presentation (Out of Context)

Baris kelima mengenai bentuk detil “As Build” menurut perspektif

programmer/sub contractor/ integrator”. Pada level ini, para programmer/

sub kontraktor/ integrator bekerja sesuai dengan model yang telah

didefinisikan. Pada layer ini dijelaskan bagaimana manajemen konfigurasi

system dan implementasi pembangunan (deployment) sistem.

Gambar 3.35 Baris Kelima Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini belum ada perencanaan perspektif sub

kontraktor, karena memang belum ada perancangan teknologi informasi, jadi

tidak perlu dijabarkan perkolomnya.

3.4.6 Functioning Enterprise

(68)

untuk menfungsikan system, melakukan manajemen operasi, dan mengevaluasi system.

Gambar 3.36 Baris Keenam Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini belum ada perencanaan perspektif

pemakai, karena memang belum ada perancangan teknologi informasi, jadi

(69)

BAB IV

PERENCANAAN ARSITEKTUR INTERPRISE

Pada bab ini berisi tentang perancangan arsitektur untuk kondisi

mendatang, dengan menggunakan metode Zachman Framework, berdasarkan

kondisi kondisi yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Pada Zachman

Framework, terdapat 2 cara untuk merancang suatu arsitektur yang baru. Cara

pertama berdasarkan 6 pertanyaan dasar, dimana pada matriks Zachman

Framework ini 6 pertanyaan dasar tersebut menjadi list kolom, dan

masing-masing pertanyaan mewakili abstraksi dari arsitektur tersebut, seperti

pertanyaan what mewakili abstraksi data, sedangkan pertanyaan how mewakili

abstraksi fungsi, lalu pertanyaan where mewakili abstraksi jaringan,

pertanyaan who mewakili abstraksi orang, pertanyaan when mewakili

abstraksi waktu, dan yang terakhir pertanyaan why mewakili abstraksi

motivasi dan aturan.

Cara yang kedua berdasarkan sudut pandang perspektif, dimana pada

matriks Zachman Framework sudut pandang ini menjadi list baris. Baris

pertama, mengenai sasaran dan lingkup menurut perspektif perencana. Baris

kedua, mengenai konseptual Enterprise Model menurut perspektif pemilik.

Baris ketiga mengenai bentuk logika System Model menurut perspektif

perancang. Baris keempat mengenai bentuk fisik Technology Model menurut

perspektif pengembang. Baris kelima mengenai bentuk detil As Build menurut

perspektif programmer/sub contractor/ integrator. Baris keenam mengenai

(70)

Penulis menggunakan cara yang kedua dalam hal perancangan

arsitektur interprise, karena lebih mudah didalam penjelasan dan

penjabarannya. Dalam cara yang kedua lebih mudah ini disebabkan karena

penjabaranya sesuai pada pandangan perspektif mulai dari level perencanaan

hingga level pengguna teknologi informasi nantinya. Sebelum melakukan

perencanaan arsitektur inteprise, penulis akan mendeskripsikan tentang visi

dan misi serta tujuan yang diusung oleh penulis dari dilakukannya arsitektur

interprise pada laboratorium PPTI ini.

a. Visi Arsitektur Interprise

Demi kejelasan akan rencana arsitektur interprise pada laboratorium

PPTI maka penulis menetapkan visi dari perancangan arsitektur interprise ini

adalah “Memberikan layanan teknologi informasi yang efektif dan interaktif ”

b. Misi Arsitektur Interprise

Untuk mencapai visi dari arsitektur interprise maka diperlukan target

yang mendukung, oleh karena itu penulis menetapkan misi dari perancangan

arsitekture interprise ini adalah:

- Meminimalisasi perubahan yang tidak merubah keadaan teknologi

informasi secara signifikan.

- Merancang sebuah sistem, data, dan organisasi yang dapat

(71)

c. Tujuan Arsitektur Interprise

Tujuan dibuatnya arsitektur interprise ini tidak jauh dari tujuan awal

pada saat pembuatan proposal, maka tujuan dari arsitektur interprise ini adalah

“Memaksimalkan teknologi informasi di PPTI untuk kedepannya”.

4.1Baris Scope (Contextual)

Baris pertama pada Zachman Framework ini mengenai sasaran dan

lingkup (“Objectives/Scope”) menurut perspektif perencana (“Planner”). Baris ini sering disebut dengan arsitektur kontekstual. Pada arsitektur ini

didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement

external organisasi.

Gambar 4.1 Baris Pertama Zachman Framework [1]

Untuk perancangan kedepannya tentang arsitektur interprise TI dengan

menggunakan Zachman Framework, pada baris ini tidak ada perubahan dari

capture sebelumnya. Karena baris pertama ini merupakan dasar dari arsitektur

(72)

4.1.1 Kolom Why (Motivation)

Pada kolom why di baris pertama ini berisikan tujuan dan objektif bisnis. Gambar 4.2 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris

pertama pada kolom why.

Gambar 4.2 Baris Pertama Kolom Why Zachman Framework [1]

Untuk perencaan arsitektur teknologi kedepan maka wajib

menggunakan seperti pada capture mengunakan Zachman Framework seperti pada bab sebelumnya untuk menganalisa kondisi saat ini. Laboratorium PPTI

tidak memiliki visi dan misi namun masih mengikuti visi dan misi Teknik

Informatika yang berarti segala kegiatan PPTI merupakan kebijakan dari

Teknik Informatika dan harus dapat menunjang tujuan organisasi tersebut

(Teknik Informatika). Untuk penjabaran visi, misi dan tujuan telah dijelaskan

pada subbab sebelumnya.

4.1.2 Kolom How (Function)

Pada kolom how di baris pertama ini berisikan fungsi-fungsi bisnis

pada high-level. Gambar 4.3 adalah potongan cell dari matriks zachman di

(73)

Gambar 4.3 Baris Pertama Kolom How Zachman Framework [1]

Berikut ini merupakan fungsi bisnis utama yang ada pada laboratorium

PPTI :

a. Sebagai laboratorium pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa,

dosen maupun umum.

b. Sebagai laboratorium praktikum basis data khusus mahasiswa

program studi Teknik Informatika.

4.1.3 Kolom What (Data)

Pada kolom what di baris pertama ini berisikan High Level Data Class

terkait dengan masing-masing fungsi. Gambar 4.4 adalah potongan cell dari

matriks zachman di baris pertama pada kolom what.

Gambar 4.4 Baris Pertama Kolom What Zachman Framework [1]

Berikut merupakan data yang terdapat pada tiap fungsi pada

laboratorium PPTI kedepanya:

a. Nama Kepala Laboratorium PPTI

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Organisasi
Gambar 3.2 Bussiness Process Pelatihan
Gambar 3.3 Bagan Proses Bisnis  Penyelenggaraan Praktikum
Gambar 3.4 Baris Pertama Zachman Framework [1]
+7

Referensi

Dokumen terkait

penyusunan Struktur Organisasi TI dapat dikembangkan untuk digunakan oleh Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur secara khusus, dan Perguruan Tinggi

Pada sub menu laporan daftar request service yang terdapat pada Gambar 4.8 berisikan form yang digunakan untuk menampilkan data-data request service yang telah

Pada proses ini dijelaskan bahwa data user, data praktikum dan data sesi diperloleh dari entitas kalab. Dari sistem ini akan memberikan output berupa data.. rekap

Analsis SWOT memberikan alur pikir (framework) yang baik untuk keperluan peninjauan strategi, posisi, dan arah perusahaan pengambilan posisi bisnis dalam industri,

Adapun manfaat dari informasi penjadwalan dan rincian nilai pratikum laboratorium berbasis website ini adalah dapat membantu atau memudahkan praktikan, pengajar

Judul Tugas Akhir : Sistem Pengontrolan Penggunaan Aplikasi Menggunakan Metode Penjadwalan Non-Preemptive Pada Laboratorium Komputer Teknik Informatika UPN “Veteran”

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas