84
DAFTAR PUSTAKA
ADHD Centre. (2016). Terapi Anak ADHD. Pada web: http://www.adhd-centre.com/. Diakses pada tanggal 25 Maret 2016
BP-DIKSUS Provinsi Jawa Tengah. (2012). Data Anak ABK di Jawa Tengah. Pada web: http://www.bpdiksus.org. Diakses pada
tanggal 16 Februari 2016.
Creswell, J.W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative. Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada.
. (2010). Research Design Qualitative & Quantitative. Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada.
Dennison PE & Dennison GE. (2002). Brain Gym (Senam Otak). Jakarta: Grasindo.
DSM IV. (2004). Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 4th edition.
American Psychiatric Association, Washington DC. p. 78-85.
Fadhli, Aulia. (2010). Buku Pintar Kesehatan Anak. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Anggrek.
Harini, Dwi. (2010). Pengaruh Senam Otak Terhadap Perubahan Perilaku Anak ADHD. Mojokerto: Hospital Majapahit.
Hidayat, Alimul & Aziz. A (2005). Pengantar kebutuhan dasar manusia (aplikasi konsep dan proses keperawatan).
Jakarta : Salemba Medika.
Harlimsyah. (2007). Aspek-Aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan. Jakarta: EGC.
85
Children with ADHD. Journal of Music Therapy. Proquest Education Journals; Temple University. p. 2-4.
Kementerian Kesehatan RI, (2010). Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta.
Kozier. (2004). Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Martin, Grant.L. (2008). Terapi Untuk Anak ADHD. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Komputer.
McConnel, Robin. Dr. (2001). Consideration for Coaching the Child Athlete. The Online Journal of Sport Psychology. Massey
University. New Zealand. Pada web
http://www.athleticinsight.com/Vol2Iss1/Coaching_Children .htm. Diakses pada tanggal 20 Juli 2016
Miles B, Matthew & Huberman (2007). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Metode-Metode Baru, Universitas Indonesia
Press, Jakarta.
Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja.
Nugraheni, Khoiri. (2015). Brain Gym Bagi Anak ADHD. Pada web: https://www.academia.edu/9768867/ Diakses pada tanggal 02 Februari 2016.
Nugroho, Yustinus. (2010). Efek Brain Gym Dalam Meningkatkan Perhatian Anak Attention Deficit Disorder (ADD).
Universitas Setiabudi Jakarta. Pada Web:
setiabudi.ac.id/jurnalpsikologi/images/files/JURNAL%205. Diakses pada tanggal 26 Mei 2016.
86
Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik. Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba
Pederson, John. E-Journal. (2012). ADD/ADHD and Brain Gym. Pada web: http://education.jhu.edu Diakses pada tanggal 16 Februari 2016.
Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan Edisi Keempat. Jakarta: EGC.
Rahardjo, Susilo & Gudnanto. (2011). Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Kudus: Nora Media Enterprise.
Republika. (2013). Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus. Pada Web: http://nasional.republika.co.id. Diakses pada tanggal 09 Februari 2016.
Saputro, Dwidjo. (2007). Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif (SPPAHI). Jakarta: CV Sagung Seto.
, Dwidjo. (2009). ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) : Cetakan I. Jakarta: CV Sagung Seto.
Sarlito Wirawan. (1995). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Soetjiningsih. (1995). Perkembangan Anak. Jakarta: Prenanda Media Group.
. (2012). Perkembangan Anak. Jakarta: Prenanda Media Group.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
87
Tammase, Jumraini. (2009). Lakukan Senam Otak. Pada Web: http://www.fajar.co.id/koran/1245348270FAJAR.UTM_19_ 7. Diakses pada tanggal 26 Mei 2016.
Tanoyo, Diana. P. (2015). Diagnosis dan Tata Laksana Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Ilmu Psikiatri FK Universitas
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. p. 2-16.
USADA. (2014). The Importance of Coaches and Coaching. Pada web: http://truesport.org/articles/coaches/importance-of-coaching/ Diakses pada tanggal 20 Juli 2016.