• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Mozanni\Proposal Mozanni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proposal Mozanni\Proposal Mozanni"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

Nama : MOZANNI

NPM : 07.02031.712

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jur/ Prodi : Pendidikan Matematika dan IPA /Matematika

Angkatan : 2007

A. JUDUL

PENERAPAN Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA KELAS XI IPS MA. AL – AZHAR AMBAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

B. LATAR BELAKANG

Sumber daya manusia memerlukan Pendidikan sebagai salah satu alat pemberdayaan, dimana pendidikan tersebut memegang peranan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

(2)

pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (dalam Sugiono;2008:22). Oleh karena itu, diperlukan rumusan kebijaksanaan yang pokok sehingga dapat dijadikan acuan oleh pendidik dalam mengemban tugas sebagai guru. Salah satu rumusan kebijaksanaan tersebut adalah kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standard, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.

(3)

pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Hal ini bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan dapat meningkatkan motifasi pada diri siswa. Selain itu juga dimaksudkan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa jenuh dan semakin aktif dalam proses belajar.

Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah penyediaan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada siswa dari latar belakang etnik yang berbeda (Slavin , 2008:103).

Dalam model pembelajaran kooperatif memasukkan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab individual menunjukkan pengaruh positif yang nyata pada hasil belajar siswa, di samping itu pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif juga terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya, manfaat pembelajaran kooperatif untuk siswa dengan belajar rendah antara lain meningkatkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar. (Slavin , 2008:104).

Dalam pembelajaran kooperatif ada beberapa tipe, diantaranya adalah TGT

(4)

merubah pola diskusi dalam kelas dan menyelesaikan masalah/memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Siswa akan bertemu satu minggu satu kali pada meja tournament dengan dua rekan dari kelompok lain sebagai ganti tes tertulis untuk membandingkan kemampuan kelompoknya dengan kelompok lain. Model pembelajaran tipe TGT memotivasi siswa untuk berfikir serta bisa membantu satu sama lain. Dengan demikian siswa dapat memecahkan masalah serta dapat

memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru.

Berdasarkan informasi yang didapat penulis dari guru pengajar matematika dan beberapa siswa MA. Al – Azhar Ambat, bahwa sebagian besar guru pengajar matematika masih menggunakan Pembelajaran ceramah dan tanya jawab yaitu pengajaran masih berpusat pada pendidik, yang dalam proses pembelajarannya siswa lebih banyak menerima informasi bersifat abstrak dan teoritis dari guru saja. Secara teoritis pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran yang sedemikian membuat siswa kurang aktif, sehingga kemungkinan besar pada saat guru sedang menerangkan di depan, siswanya malah berbicara sendiri dibelakang. Oleh karena itu penulis ingin memberikan satu alternatif mengenai Pembelajaran pembelajaran yang mampu membuat siswa lebih aktif yaitu dengan Pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.

(5)

berjudul ”Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pada Pokok Bahasan Statistika Kelas XI IPS MA. Al - Azhar Ambat tahun

pelajaran 2011/2012”.

C. PERMASALAHAN 1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimanakah aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(TGT) Pada Pokok Bahasan Statistika kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat Tahun Pelajaran 2011/2012?

b. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) Pada Pokok Bahasan Statistika kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat Tahun Pelajaran 2011/2012?

(6)

2 Penegasan Konsep Variabel

Sesuai dengan judul penelitian ini, jelas bahwa dalam judul proposal penelitian ini terdiri dari satu variabel atau variabel tunggal, yaitu

“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT)

Pada Pokok Bahasan Statistika kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat Tahun

Pelajaran 2011/2012”

3 Deskripsi Masalah

Berdasarkan judul di atas, maka peneliti gambarkan permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut:

a. Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pembelajaran dimana setelah kehadiran guru, siswa kembali kekelompokmya masing-masing untuk mendiskusikan dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang ditugaskan oleh guru. Sebagai ganti dari tes tertulis, setiap siswa akan bertemu seminggu sekali pada meja turnamen dengan dua rekan dari kelompok lain untuk membandingkan kemampuan kelompoknya dengan kelompok yang lain. Adapun tahap-tahap dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:

1) Pembentukan kelompok. 2) Pemberian materi

(7)

5) Skor individu 6) Skor kelompok 7) Penghargaan.

b. Materi pokok Statistika meliputi populasi, sample, penyajian data, menyajikan data dalam bentuk table distribusi frekuensi, histrogram dan polygon frekuensi, ukuran pemusatan dan letak data untuk data tuggal, ukuran pemusatan dan letak data untuk data kelompok.

4 Batasan Masalah

Agar tidak menimbulkan salah pengertian dan untuk menghindari luasnya masalah, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut yaitu materi pokok Statistika dibatasi pada mean, modus, dan median pada data tunggal dan mean, modus, dan median pada data kelompok..

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan

menggunakan Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) Pada Pokok Bahasan Statistika kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat Tahun Pelajaran 2011/2012.

(8)

Tournament (TGT) Pada Pokok Bahasan Statistika kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat Tahun Pelajaran 2011/2012.

c. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa pada penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) Pada Pokok Bahasan Statistika kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. POSTULAT

Menurut Surakhmad (dalam Arikunto, 2006: 65) postulat atau anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Faedah dari perumusan postulat tersebut adalah

1) agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti, 2) untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian serta 3) guna menentukan dan merumuskan hipotesis.

Postulat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Semua siswa kelas XI IPS MA Al – Azhar Ambat tahun pelajaran 2011/2012 belum pernah menerima materi statistika.

b. Siswa dalam mengerjakan soal-soal sesuai dengan kemampuannya sendiri. c. Hasil tes yang diperoleh siswa adalah hasil yang sebenarnya.

d. Tes yang diberikan sesuai dengan kurikulum yamg berlaku.

(9)

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar khususnya pada bidang studi matematika.

2 Bagi Guru Bidang Studi Matematika

Sebagai bahan acuan dan memberikan alternatif dalam penggunaan Pembelajaran - pembelajaran pada bidang studi matematika.

3 Bagi Peneliti Sebagai Calon Guru

Dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan tentang disiplin ilmu yang ditekuni serta sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan.

4 Bagi Universitas

Menambah koleksi referensi di lingkungan Universitas Madura pada umumnya dan FKIP pada khususnya serta hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pemikiran untuk melakukan penelitian berikutnya.

5. Peneliti Sebagai Calon Pendidik.

(10)

G. ALASAN PEMILIHAN JUDUL 1. Alasan Objektif

a. Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament

(TGT) dalam pembelajaran matematika dapat memotivasi dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar matematika, karena dalam pembelajaran TGT menekankan pada kemampuan antara anggota tim dalam suatu bentuk tournament, merubah pola diskusi dalam kelas dan menyelesaikan masalah/memecahkan masalah yang diberikan oleh guru b. Di Madrasah tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan

permasalahan yang sama. 2. Alasan Subjektif

a. Permasalahan yang diteliti sesuai dengan disiplin ilmu dan dalam jangkauan atau kemampuan peneliti.

b. Adanya kesediaan dan dukungan dari keluarga besar MA Al – Azhar Ambat dan letaknya dekat dengan peneliti, sehingga menghemat tenaga dan biaya.

H. PENGERTIAN ISTILAH DALAM JUDUL

Untuk menghindari kerancuan permasalahan dalam judul penelitian ini, maka definisi atau pengertian pada beberapa istilah yang terdapat di dalamnya, antara lain:

(11)

individu untuk memperoleh suatu hasil melalui proses pembelajaran yang terencana.

2. Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pembelajaran dimana setelah kehadiran guru, siswa berpindah ke kelompokmya masing-masing untuk mendiskusikan dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang diberikan guru. Sebagai ganti dari tes tertulis, setiap siswa akan bertemu seminggu sekali pada meja turnamen dengan dua rekan dari kelompok lain untuk membandingkan kemampuan kelompoknya dengan kelompok yang lain (Ratumanan, 115: 2002).

3. Statistika adalah pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara mengumpulkan, pengelolah menganalisis data dan menarik kesimpulan serta membuat keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan (Matematika 2a, 39 : 2004).

I. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1 Ruang Lingkup Area/ Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di MA. Al – Azhar Ambat. 2 Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini berlangsung pada siswa kelas XI IPS Statistika semester 1 MA. Al – Azhar Ambat Tahun Pelajaran 2011/2012.

(12)

Penelitian terbatas pada penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) Pada Pokok Bahasan Statistika kelas XI IPS semester 1 dibatasi pada mean, modus, dan median data tunggal dan mean, modus, dan median data berkelompok.

J. METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2008: 6), Metode penelitian pendidikan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Menurut Hadi (dalam Kasiram,2008:20) penelitian ialah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Sedangkan menurut Kasiram (2008:21). Penelitan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana, untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data, serta menyimpulkan dengan menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul. Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau jalan yang digunakan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah.

(13)

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya (Sukmadinata, 2009 : 18). Penelitian ini menekankan pengumpulan data, menyusun data, analisis data dan interpretasi data.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan terperinci dari fenomena yang terjadi pada objek penelitian mengenai penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament

(TGT) pada materi pokok Statistika kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Penentuan Subjek Penelitian a. Populasi

Populasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu pelaksanaan penelitian, Arikunto (2006: 108). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat sebanyak 43 siswa.

Adapun rincian populasi tersebut terurai sebagai berikut : Jumlah siswa kelas XI IPS MA. Al – Azhar Ambat

Tahun Pelajaran 2011/2012

(14)

n

XI 25 18 43

J U M L A H 43

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiono, 2008: 308). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, tes dan lembar angket.

a. Observasi

Menurut Arikunto (1997: 126) observasi adalah suatu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi ini dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran matematika.

(15)

matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe teams game tournament (TGT).

b. Angket

Angket disebut juga kuesioner. Arikunto (2002: 128) menyebutkan kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket dalam penelitian ini berisikan sejumlah pertanyaan tertulis yang mengungkapkan pengetahuan, sikap dan pendapat siswa tentang penerapan pembelajaran matematika pada kelas eksperimen. Lembar angket diberikan setelah pemberian pos tes. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana jawabannya sudah disediakan siswa hanya memilih saja. c. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 127). Tes yang digunakan berupa tes essai objektif yaitu soal atau pertanyaan yang diajukan pada responden berbentuk uraian (essay), sehingga dengan demikian jawaban yang diinginkan adalah berbentuk uraian bebas.

(16)

3) Membuat kunci jawaban.

4) Melakukan uji coba instrumen penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, diperlukan uji coba terhadap instrumen penelitian di mana uji coba instrumen dilaksanakan di MA. Al-Ula Ambat sebanyak 5 soal dengan jumlah siswa sebanyak 30, yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya tes di berikan dengan menggunakan:

a) Validitas Tes

Validitas Tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 122). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinngi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas tes, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu:

rxy= N

XY

(

X

)(

Y

)

[

N

X2

(

X

)

2

][

N

Y2

(

Y

)

2

]

(Arikunto, 2006: 126) Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi product moment

Σ X : Jumlah skor butir

Σ Y : Jumlah skor total

(17)

N : Jumlah siswa

Setelah diperoleh nilai dari rxy, maka langkah berikutnya adalah

mengadakan interpretasi mengenai koefisien korelasi tersebut, yaitu:

0,800

r

xy

1,00

: Sangat Tinggi

0,600

r

xy

<

0,800

: Tinggi

0,400

r

xy

<

0,600

: Cukup

0,200

r

xy

<

0,400

: Rendah

0,000

r

xy

<

0,200

: Sangat Rendah

b) Reliabilitas Tes

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002: 152). Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal-soal adalah rumus alpha sebagai berikut:

r11=

(

k

(k−1)

)

(

1−

σ

b2

σ

t2

)

(Arikunto, 2006: 171)

Keterangan:

r11 : ReliabilitasInstrumen

σ
(18)

σ

t : Varians Total

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

dengan data yang tertera dalam tabel, dicari varians tiap-tiap soal dahulu kemudian dijumlahkan dengan rumus yang kita kenal yaitu:

σ2=

X2−

(

X

)

2

N

N (Arikunto, 2006: 160)

Keterangan:

σ2 : Varians

X

2 : Jumlah Kuadrat Skor Butir

(

X

)

: Jumlah Skor Butir

N : Jumlah Siswa

Setelah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment (taraf signifikan 5%). Jika r11 > rtabel, maka instrument tersebut reliable.

c) Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran tes subjektif menggunakan rumus sebagai berikut:

Tk = n

N×100

0 0

(19)

Tk : Tingkat kesukaran

n : Jumlah siswa yang mendapat skor N : Jumlah siswa

Tes dapat dianggap baik apabila memiliki tingkat kesukaran 10 % hingga 90 % dengan syarat tingkat kesukaran yang diperoleh bersifat keterangan.

d) Daya Beda

Menurut Arikunto, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan yang bodoh atau berkemampuan rendah (2003: 211).

Untuk menentukan daya beda jenis soal subjektif menggunakan rumus sebagai berikut:

D=PAPB= BA

JABB JB

Keterangan:

D : Daya beda

BA : Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

BB : Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

(20)

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

Klasifikasi besarnya daya pembeda adalah:

D : 0,00

P

0,20

soal jelek (poor)

D : 0,20

<

P

0,40

soal cukup (satisfactory)

D : 0,40

<

P

0,70

soal baik (good)

D : 0,70

<

P

1,00

soal baik sekali (excellent)

 D : negatif semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.

4. Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh data dengan kelayakan penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pengajaran matematika, digunakan analisis data deskriptif dengan menghitung:

a. Observasi

Penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan Pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(21)

B = Dengan bobot 3 C = dengan bobot 2 D = Dengan bobot 1

Untuk mengetahui nilai aktivitas kelompok secara keseluruhan digunakan rumus:

NA =

n

a

Keterangan : NA = Nilai akhir

n = Nilai setiap aspek yang diamati

a = Aspek yang diamati

dengan katagori penentuan nilai akhir sebagai berikut: 0,00 – 1,29 = kurang

1,50 – 2,29 = cukup 2,50 – 3, 29 = baik 3,50 – 2,00 = sangat baik b. Angket

(22)

Ri=Si

n×100

0 0

Keterangan:

Ri = Prosentase siswa yang menjawab “ya”

Si = Banyak siswa yang menyatakan “ya”

n = Banyak seluruh siswa

Respon siswa dianggap positif jika prosentase rata-rata jawaban siswa yang menjawab “ya” ¿ 75%, sedangkan respon siswa dianggap negatif jika prosentase rata-rata jawaban siswa yang menjawab “ya” < 75%. c. Tes

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini ketuntasan belajar siswa dibedakan menjadi dua sebagai berikut:

1. Ketuntasan belajar individu

Dalam hal ini seorang siswa dikatakn tuntas apabila minimal telah mencapai nilai 64 (KKM MA. Al-Azhar Ambat untuk bidang studi Matematika), dan untuk menghitung ketuntasan belajar secara individu peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

(23)

2. Ketuntasan Belajar Klasikal (PBK)

Dalam hal ini sebuah kelas dikatakan tuntas secara klasikal apabila minimal 75% dari jumlah siswa telah tuntas secara individu (klasikal yang disepakati oleh madrasah se induk KKM MAN 2 Pamekasan untuk menghitung ketuntasan belajar klasikal, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

PBK = x 100%

K. SISTEMATIKA PENULISAN

Agar dalam penulisan proposal ini lebih terperinci, maka penulis menyusun suatu sistematika penulisan yang meliputi: Judul, Latar belakang, Permasalahan (rumusan masalah, penegasan konsep variabel, deskripsi masalah, batasan masalah), tujuan penelitian, postulat, hipotesis, pentingnya penelitian, alasan pemilihan judul, pengertian istilah dalam judul, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan, daftar pustaka sementara dan lampiran-lampiran.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara

Hariwijaya, M.2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal & Skripsi.Jakarta:Oryza

Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Usaha Nasional. Kanginan, Marthen. 2007. Matematika. Bandung : Grafindo Media Pratama. Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif-kuantitatif. Malang: UIN

Malang Press

Rohani, Ahmad. 2002. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

1) Percobaan awal, Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah

• Dorongan tanggung jawab sosial • Etika bisnis.. • Bentuk tanggung jawab

Dari hasil analisis, penulis memperoleh kesimpulan bahwa kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kota Malang mengalami

peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga; apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi

– Penentuan jenis dan jumlah produk, serta rencana kegiatan produksi dari bahan mentah masuk,. hingga produk

yang membidangi kelautan dan perikanan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat nelayan dengan alat tangkap yang modern di Kabupaten Probolinggo dengan

Terlepas dari tugas dan wewenang di atas, pelimpahan kewenangan dari pusat ke daerah juga bertujuan untuk menjalankan amanah Konstitusi sekaligus pembangunan Nasional,

Bukti Kepemilikan atau Bukti sewa Peralatan/Perlengkapan (apabila sewa) (sesuai yang dipersyaratkan) Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan