• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pengendalian Barang Logistik Dalam Menunjang Efisiensi Penyediaan Barang Logistik (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pengendalian Barang Logistik Dalam Menunjang Efisiensi Penyediaan Barang Logistik (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pengendalian atas pembelian akan membantu rumah sakit untuk mencapai tingkat efisiensi yang diharapkan, oleh karenanya diperlukan suatu pengelolaan dalam hal pembelian. Pengelolaan ini harus ditunjang dengan suatu pengendalian pembelian yang memadai. Semakin luas suatu masalah yang terjadi, maka semakin besar pula tingkat perencanaan yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam mewujudkan tujuannya yaitu tercapainya pengendalian pembelian yang efisien.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis meneliti tentang peranan pengendalian pembelian dalam upaya menunjang efisiensi penyediaan barang logistik. Penelitian dilakukan pada sebuah rumah sakit yaitu Rumah Sakit Bayukarta yang berlokasi di Jalan Kertabumi No. 44 Karawang.

Penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif, artinya penyajian hasil tulisan dimaksudkan untuk menggambarkan secara jelas dan komprehensif atas variabel-variabel yang diteliti dengan penyajian hipotesis yang diajukan yaitu: “Pengendalian pembelian yang dilaksanakan secara efisien akan berperan dalam menunjang efisiensi penyediaan barang logistik.”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian pembelian yang disusun rumah sakit didasarkan pada kebijakan dan prosedur, yang disusun melalui integrasi dan koordinasi di antara bagian dan staf di lingkungan Rumah Sakit Bayukarta.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

i

KATA

PENGANTAR

ii

DAFTAR

ISI

vi

DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR GAMBAR

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 4

1.4 Kegunaan Penelitian 4

1.5 Rerangka Penelitian 5

1.6 Metodologi Penelitian 7

(3)

2.2 Pengendalian Intern 9

2.2.1 Tujuan Pengendalian Intern 11

2.2.2 Komponen Pengendalian Intern 11

2.2.2.1 Control Environment 12

2.2.2.2 Risk Assesment 12

2.2.2.3 Information and Communication 13

2.2.2.4 Monitoring 13

2.3 Aktivitas Pengendalian 14

2.4 Manajemen Logistik 19

2.5 Konsep Dasar Pengendalian 24

2.6 Efisiensi Rumah Sakit 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 30

3.2 Metode Penelitian 30

3.3 Metode Pengumpulan Data 30

3.4 Penentuan Responden 32

3.5 Operasional Variabel 33

3.6 Teknik Pengembangan Instrumen 35

3.7 Analisis dan Pengujian Hipotesis 36

(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Realisasi Pengumpulan Data 40 4.2 Sejarah Perjalanan Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit Bayukarta 40

4.2.1 Sejarah Singkat Persekutuan Umat Kristen Di Karawang,

Khususnya Di Masa Pelayanan NZV 42 4.2.2 Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan

Rumah Sakit Bayukarta 45

4.2.2.1 Masa Zending Nederlandse Zendingsvereniging

(NJV) Sampai Tahun 1960 45

4.2.2.2 Masa Antara Tahun 1960-an Sampai Kini 53 4.3 Visi dan Misi Rumah Sakit Bayukarta 61 4.3.1 Visi Rumah Sakit Bayukarta 61 4.3.2 Misi Rumah Sakit Bayukarta 61 4.4 Kebijakan dan Prosedur Utama Logistik

Pada Rumah Sakit Bayukarta 62

4.4.1 Pengadaan 62

4.4.2 Penerimaan 64

4.4.3 Penyimpanan 67

4.4.4 Distribusi 68

4.5 Efisiensi Pengendalian Pembelian Rumah Sakit Bayukarta 71

(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 75

5.2 Saran 77

DAFTAR

PUSTAKA

xiii

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2-1: Skema Hubungan Orientasi Pasien dan Rumah Sakit 28

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2-1: 15 Langkah Manajemen Logistik 20 Tabel 3-1: Variabel, Indikator dan Skala Pengukuran 34 Tabel 3-2: Persentase Peranan Pengendalian Pembelian Dalam

Menunjang Efisiensi Penyediaan Barang Logistik 38

(10)

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda silang (X) pada kotak jawaban yang telah disediakan

KUESIONER SISTEM PENGENDALIAN PEMBELIAN

Jawaban No. Pertanyaan

Ya Tidak Keterangan

1

Apakah rumah sakit mempunyai suatu sistem pembelian yang terpusat?

2

Apakah fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan?

3

Apakah untuk setiap pembelian selalu digunakan pesanan pembelian?

4

Apakah pesanan pembelian dibuat tercetak?

5

Apakah bagian pembelian selalu

mengusahakan harga dan penawaran atas barang yang diperlukan?

6

Apakah tersedia katalog-katalog dan daftar harga yang sedang berlaku?

7

Apakah bagian pembelian mempunyai hubungan yang baik dengan bagian-bagian lainnya?

8

Apakah bagian pembelian selalu berkomunikasi dengan bagian gudang?

9

Apakah rumah sakit memiliki standar pembelian yang berlaku menyeluruh sehingga setiap bagian mendapat perlakuan yang sama?

10

(11)

11

Apakah bagian pembelian menggunakan semacam formula khusus kuantitas pembelian ekonomik?

12

Apakah bagian pembelian selalu mencoba untuk membeli produk yang dapat

memenuhi kebutuhan beberapa barang ketimbang menimbun beberapa jenis barang yang hampir sama?

13

Apakah bagian pembelian pernah

melaksanakan analisis nilai sehingga dapat diketahui bahwa barang yang datang benar-benar barang yang diinginkan?

14

Apakah bagian pembelian selalu memanfaatkan diskon?

15

Apakah bagian pembelian selalu mencoba untuk memusatkan pembelian pada pemasok tertentu untuk mendapatkan diskon?

16

Apakah syarat-syarat penawaran selalu dipertimbangkan dengan seksama, seperti misalnya pengangkutan, diskon dan layanannya?

17

Apakah ada suatu prosedur tindak lanjut atas barang-barang yang diterima tidak tepat pada waktunya?

18

(12)

PENGENDALIAN SEDIAAN

1

Apakah jumlah sediaan 95% merupakan jumlah yang mencukupi?

2

Apakah jumlah sediaan 95% merupakan jumlah yang optimal?

3

Apakah ada suatu sistem pengendalian sediaan?

4

Apakah selalu diusahakan untuk memiliki sediaan serendah mungkin, namun selalu menghindari kemungkinan kelangkaan barang?

5

Apakah tingkat sediaan pengaman untuk masing-masing jenis barang telah

diperhitungkan?

6

Apakah ada pihak yang bertanggung jawab langsung atas pengelolaan sediaan?

7

Apakah tingkat perputaran sediaan selalu dapat diketahui dengan mudah?

8

Apakah untuk setiap jenis sediaan diselenggarakan pencatatan secara perpetual?

9

Apakah ukuran/alat pengaman untuk mencegah kecurangan telah ditetapkan dalam pengelolaan sediaan?

10

Apakah catatan-catatan sediaan selalu dicek sedikitnya sekali setahun?

11

Apakah catatan-catatan diselenggarakan secara efisien dan efektif?

12

(13)
(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pemerintah melakukan pembangunan kesehatan yang diarahkan terutama untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup, serta kesejahteraan dan kecerdasan rakyat pada umumnya. Hal tersebut terbukti dengan adanya UU No. 23 tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan bab 1 pasal 1. Pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Undang-undang ini memberikan tanggung jawab kepada pemerintah maupun rakyat untuk lebih berperan serta dalam pembangunan di bidang kesehatan.

Pemerintah merasa perlu untuk mengembangkan sistem kesehatan nasional yang terpadu, yang dapat mendorong partisipasi masyarakat termasuk swasta. Dalam jaringan pelayanan kesehatan tersebut, rumah sakit termasuk salah satu sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan.

(15)

2

yang bermutu yang diharapkan oleh para pasien adalah pemberian resep obat-obatan yang murah tapi manjur, pemberian diagnosis penyakit yang tepat, kesigapan dokter untuk menangani pasien gawat darurat, dokter jaga 24 jam, proses administrasi pasien yang tidak berbelit-belit, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan proses pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Pemerintah melakukan pembangunan kesehatan yang diarahkan, terutama untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup, serta kesejahteraan dan kecerdasan rakyat pada umumnya. Hal tersebut terbukti dengan adanya UU No. 23 tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan bab 1 pasal 1. Pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Undang-undang ini memberikan tanggung jawab kepada pemerintah maupun rakyat untuk lebih berperan serta dalam pembangunan di bidang kesehatan.

Pemerintah merasa perlu untuk mengembangkan sistem kesehatan nasional yang terpadu, yang dapat mendorong partisipasi masyarakat termasuk swasta. Dalam jaringan pelayanan kesehatan tersebut, rumah sakit termasuk salah satu sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan.

(16)

3

bersangkutan. Dalam memberikan pelayanannya, rumah sakit dituntut untuk memberikan mutu pelayanan yang terbaik.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut, maka perlu adanya pengendalian internal terhadap kinerja manajemen rumah sakit. Pengendalian tersebut dilakukan oleh para pemimpin yang bertanggung jawab untuk operasi, dan para pemimpin tersebut hanya dapat mencapai tujuannya dengan mendasari diri pada laporan, analisis, rekomendasi, saran serta mekanisme dan pengendalian.

Salah satu rumah sakit yang berperan dalam kegiatan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah adalah Rumah Sakit Bayukarta. Rumah Sakit Bayukarta merupakan rumah sakit swasta yang ditujukan untuk membantu masyarakat agar bisa memperoleh pelayanan kesehatan, penyembuhan serta pemulihan penderita penyakit.

Rumah Sakit Bayukarta memperoleh sumber dana untuk kegiatan operasionalnya yang berasal dari yayasan. Oleh karena itu dalam mengelola dana tersebut, rumah sakit perlu membuat suatu perencanaan dan pengendalian agar kegiatan rumah sakit berjalan dengan semestinya.

Berdasarkan uraian dan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul: “Peranan Pengendalian Pembelian Barang Logistik Dalam Menunjang

(17)

4

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang menjadi latar belakang penelitian, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas pengendalian pembelian barang logistik pada Rumah

Sakit Bayukarta?

2. Apakah pengendalian pembelian barang logistik berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian pembelian barang logistik pada Rumah Sakit Bayukarta?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Dengan memperhatikan masalah yang telah diuraikan di atas, maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas pengendalian pembelian barang logistik pada Rumah Sakit Bayukarta?

2. Apakah pengendalian pembelian barang logistik berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian pembelian barang logistik pada Rumah Sakit Bayukarta?

1.4Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:

(18)

5

maupun dari buku-buku literatur dengan penerapannya dalam praktek, terutama tentang peranan pengendalian pembelian barang logistik. 2. Bagi pihak rumah sakit, untuk dapat memberikan masukan dan saran

yang dapat dijadikan sumbangan pemikiran untuk pengendalian pembelian barang logistik dalam menunjang efisiensi penyediaan barang logistik.

3. Bagi pihak-pihak lain, sebagai bahan referensi dan tambahan informasi yang diperlukan untuk pengembangan pengetahuan lebih lanjut mengenai peranan pengendalian pembelian barang logistik dalam menunjang efisiensi penyediaan barang logistik.

1.5Rerangka Penelitian

Layanan kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting yang tidak bisa lepas di dalam kehidupan masyarakat. Siapapun pasti pada suatu saat akan mengalami masalah kesehatan, dan dengan masalah kesehatan yang dialaminya itu tentunya membutuhkan suatu cara penyembuhan, yaitu dengan cara pergi ke tempat layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis penyakit dan layanan medis dari sang ahli.

(19)

6

baik yang bergerak di bidang manufaktur atau jasa. Mereka dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkannya sehingga dapat memuaskan konsumennya.

Pada rumah sakit yang berukuran besar, volume pekerjaan sangat banyak dan interaktif antar manusia di dalamnya semakin kompleks, perlu sekali adanya suatu perencanaan dan koordinasi yang baik serta alat pengendalian yang memadai. Demikian juga bagi rumah sakit besar seperti Rumah Sakit Bayukarta. Dengan operasional rumah sakit yang besar, kelangsungan operasional rumah sakit merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan rumah sakit.

Operasional rumah sakit memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga dibutuhkan perencanaan dan pengendalian, khususnya terhadap pembelian barang logistik. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelian perlu mendapat pengendalian intern yang memadai. Pengendalian intern terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberi keyakinan yang memadai kepada manajemen bahwa sasaran dan tujuan runah sakit dapat tercapai.

(20)

7

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Jika pengendalian pembelian barang logistik dilaksanakan secara memadai maka dapat berperan dalam menunjang efisiensi penyediaan barang logistik.”

1.6Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah melalui pendekatan studi kasus, yaitu suatu pendekatan yang bertujuan mempertahankan keutuhan suatu objek. Artinya data yang dikumpulkan dalam rerangka studi kasus dipelajari sebagai keseluruhan yang terintegrasi. Selain itu juga digunakan metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasi, menganalisis data dan kemudian menyimpulkannya sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti, untuk kemudian dapat disimpulkan dan dibuat saran.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis guna mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti adalah:

1. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu suatu studi dengan mengadakan peninjauan langsung pada rumah sakit yang menjadi objek penelitian untuk mengolah data primer, khususnya untuk melihat kenyataan sebenarnya mengenai objek dari masalah yang diteliti. Data primer ini diperoleh penulis dengan cara:

(21)

8

b. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung ke lokasi yang menjadi objek penelitian.

c. Kuesioner, yaitu suatu lembar isian yang di dalamnya berisi pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada pihak yang berkaitan dengan objek penelitian.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder sebagai pendukung data primer yang diperoleh penulis dari literatur-literatur yang relevan dengan topik permasalahan serta catatan-catatan perkuliahan yang diperoleh penulis. Tujuan pengumpulan data sekunder ini adalah sebagai landasan teoritis untuk membandingkan teori yang diperoleh dengan kenyataan yang ditemukan secara langsung di lapangan sebagai objek penelitian penulis.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Rumah Sakit Bayukarta Karawang. Penelitian yang dilakukan penulis mulai dari Juni 2006 sampai dengan September 2006.

(22)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang, dapat disimpulkan :

1. Penyusunan pengendalian pembelian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang telah cukup efisien, hal ini dapat dilihat dari :

a. Adanya organisasi yang sehat

Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang mempunyai organisasi yang sehat karena dalam struktur organisasinya terdapat pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan tegas. b. Adanya penelitian dan analisis

Anggaran yang disusun oleh Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang dijadikan sebagai dasar tindakan dalam penelitian, penelahaan, dan riset yang dilakukan rumah sakit.

c. Adanya dukungan dari pelaksana

(23)

76

d. Adanya evaluasi dengan cara membandingkan realisasi dengan kebijakan dan prosedur pembelian serta mengadakan tindakan perbaikan untuk periode berikutnya

2. Pembelian pada Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang telah dikendalikan secara efisien yang didukung oleh hal-hal dibawah ini :

a. Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang selalu membandingkan kiebijakan dan prosedur pembelian dengan realisasi pembelian. b. Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang menyiapkan laporan

kinerja yang berisi realisasi pembelian, kebijakan dan prosedur pembelian, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui apakah penyimpangan yang terjadi berada di atas atau di bawah hasil yang direncanakan.

c. Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang telah melakukan analisis penyimpangan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan.

d. Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang selalu memberikan rekomendasi perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi dengan mengacu pada kemampuan rumah sakit agar kekurangan yang ada dapat segera diantisipasi.

(24)

77

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah diuraikan, penulis memberikan saran yang mungkin bermanfaat sebagai masukan atau perbaikan yang akan dilakukan oleh semua pihak rumah sakit, yaitu :

1. Rumah Sakit Bayukarta Kota Karawang sebaiknya menggabungkan kebijakan dan prosedur pembelian yang digunakan untuk barang atau obat dan gas medis, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan yang terjadi.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Wilson, James D., John Campbell, 1994, Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, Alih Bahasa: Tjin-tjin Fenix Tjendra, Jakarta: Erlangga.

Wilson, James D., John Campbell, John B, 1996, Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Alih Bahasa: Gunawan Hutauruk, Jakarta: Erlangga.

Komaruddin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara. Champion, Dean J., 1981, Basic Statistic For Social Research, Second Edition, New

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat pengaruh penggunaan media Flash jenis Storyboard That terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat pada mata pelajaran

'naka daprr dit.krkan rindxkxn ]rerbaikxn nesin aratr peneaamian fomporD Akin lerrpiKcbijakar tre*n!tu M .turce ca,r?/(pMC) yang Ma. psda pabriL hdirung lV

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral

Pada Penulisan Ilmiah yang saya buat ini lebih memfokuskan untuk membahas tentang pengenalan hewan dengan bahasa Arab agar lebih menarik dan menambah minat anak-anak untuk

Perbedaan Kemampuan Gerak ( Motor Ability ) Berbasis Status Gizi Kurang, Normal, Dan Lebih Pada Siswa Laki-Laki Sdn Gumuruh 8 Batununggal.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.. APPROVAL FORM OF RESEARCH PAPER

Bobot parsial tiap level dapat dilihat

Berdasarkan distribusi data menurut elemen gigi di tahun 2011 hingga 2012, gigi yang paling banyak menggunakan bahan tumpatan SIK yakni gigi Posterior Rahang Bawah dan hasilnya