ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran derajat prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas ‘X’ Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survey. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling dari populasi mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah usulan penelitian, dengan jumlah sampel yang berhasil didapatkan sebanyak 98 orang.
Alat ukur yang digunakan untuk menjaring informasi tentang derajat Prokrastinasi Akademik adalah kuesioner Procrastination Academic Student Scale (PASS) dari Solomon & Rothblum (1984) yang terdapat dalam skeipsi Maria Ike (1999) dan dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan konteks mata kuliah Usulan Penelitian. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan dengan SPSS 11.0 menggunakan korelasi Rank Spearman diperoleh 27 item yang telah valid, dan dengan korelasi Alpha Cronbach diperoleh reliabilitas sebesar 0,9045. Data yang diperoleh dari alat ukur kemudian diolah dengan menggunakan analisa statistik dalam bentuk persentase dan selanjutnya ditabulasi silang dengan data penunjang.
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa persentase mahasiswa yang memiliki derajat prokrastinasi tinggi dan rendah cenderung berimbang. Area akademik yang paling sering menjadi objek prokrastinasi adalah tugas mengarang dan menghadiri pertemuan. Alasan utama yang melatarbelakangi prokrastinasi mereka adalah gangguan lingkungan, kecemasan dievaluasi dan perfeksionis.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak………i
Kata Pengantar………...ii
Daftar Isi………...…vi
Daftar Tabel………..ix
Daftar Bagan……….x
Daftar Lampiran………...xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..1
1.2 Identifikasi Masalah………5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………5
1.3.1.Maksud Penelitian………5
1.3.2 Tujuan Penelitian………..5
1.4 Kegunaan Penelitian………6
1.4.1 Kegunaan Teoritis……….6
1.4.2 Kegunaan Praktis………..6
1.5 Kerangka Pemikiran………....7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prokrastinasi………..15
2.1.1 Definisi Prokrastinasi……….15
2.1.2 Bentuk Prokrastinasi………..16
2.1.3 Ciri-ciri Prokrastinasi……….19
2.1.4 Prokrastinasi Akademik……….22
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Menyebabkan Prokrastinasi....25
2.1.6 Akibat Prokrastinasi Akademik………..29
2.2 Perkembangan Dewasa Awal………29
2.2.1 Transisi dari Masa Remaja Menuju Dewasa………..30
2.2.2 Perkembangan kognitif………...31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian……….33
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………34
3.2.1 Variabel Penelitian………..34
3.2.2 Definisi Operasional……….…..34
3.3 Alat Ukur……… 36
3.3.1 Kuesioner Prokrastinasi Akademik………... 36
3.3.1.1 Kuesioner Bagian Pertama………..36
3.3.1.2 Kuesioner Bagian Kedua………36
3.3.1.3 Kuesioner Data Penunjang………..38
3.3.2 Sistem Penilaian Kuesioner Prokrastinasi Akademik………39
3.3.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur………..41
Universitas Kristen Maranatha
3.3.3.2 Reliabilitas Alat Ukur………..42
3.4 Populasi Sasaran dan Teknik Pengambilan Data..………...42
3.4.1Populasi Sampel………..42
3.4.2 Karakteristik Sampel………..43
3.4.3 Teknik Penarikan Sampel………...43
3.5 Teknik Analisa Data………..43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden………...44
4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………44
4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan Studi……….44
4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Usia………...45
4.1.4 Gambaran Responden Berdasarkan IPK………45
4.2 Hasil Penelitian ……….46
4.2.1 Prokrastinasi Akademik………..46
4.2.2 Enam Area Akademik……….46
4.2.3 Alasan Prokrastinasi………...47
4.2.4 Prokrastinasi Akademik dan IPK………...48
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian……….48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………54
5.2 Saran………..55
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur Prokrastinasi………37
Tabel 3.2 Sistem Penilaian Tahap 1………39
Tabel 3.3 Sistem Penilaian Tahap 2……….………..40
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden………...44
Tabel 4.2 Angkatan Studi………...45
Tabel 4.3 Usia Responden………..45
Tabel 4.4 Indeks Prestasi Kumulatif………...46
Tabel 4.5 Derajat Prokrastinasi Akademik……….46
Tabel 4.6 Area Akademik………...47
Tabel 4.7 Alasan Prokrastinasi Akademik………..48
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Alat Ukur
Lampiran 2 Hasil pengujian validitas dan reliabilitas
Lampiran 3 Data Profil Responden
Lampiran 4 Data Intensitas Kemampuan Responden
Lampiran 5 Data Prokrastinasi Akademik
Lampiran 6 Data Alasan Prokrastinasi Akademik
Lampiran 7 Data Derajat Prokrastinasi dan Enam Area Akademik
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran………15
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak terlepas dari
dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di
Indonesia yang mencoba untuk berperan serta dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia di Indonesia. Universitas merupakan salah satu bentuk
Perguruan Tinggi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan / atau pendidikan vokasi dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi dan / atau seni jika memenuhi syarat dalam menyelenggarakan pendidikan
profesi. (Paryati Sudarman, 2006).
Salah satu institusi Perguruan Tinggi adalah Universitas ‘X’ Bandung.
Universitas ‘X’ Bandung terdiri dari beberapa fakultas, salah satunya adalah Fakultas
Psikologi. Kuliah di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung diharapkan dapat
diselesaikan dalam jangka waktu delapan semester. Sesuai dengan program di
Fakultas Psikologi terdapat 68 SKS yang merupakan kurikulum inti dengan 74 SKS
kurikulum institusional. Setelah mengikuti serangkaian kuliah maka pada semester
akhir mahasiswa diwajibkan menyusun tugas akhir dalam bentuk skripsi sebagai
persyaratan untuk menjadi sarjana. Sebelum mengontrak mata kuliah Skripsi,
2
Mata kuliah usulan penelitian membahas persiapan penyusunan skripsi.
Mahasiswa diharuskan memilih pembimbing utama dan pembimbing pendamping.
Setelah itu, mahasiswa wajib menentukan topik yang akan diteliti dan menempuh
proses bimbingan untuk menyusun outline usulan penelitian dan menempuh seminar
pada akhir semester.
Pada saat seminar, akan ditentukan apakah topik tersebut dapat diteliti lebih
lanjut (disetujui) atau tidak. Setelah seminar dan mendapatkan nilai, minimal C, maka
mahasiswa berhak mengontrak mata kuliah Skripsi pada semester berikutnya. Jika
tidak selesai pada akhir semester, mahasiswa mengontrak mata kuliah Usulan
Penelitian Lanjutan dan menyelesaikan outline tersebut. (Panduan Penulisan Skripsi
Sarjana, 2007).
Usulan Penelitian merupakan tugas individual yang sifatnya mandiri, karena
membutuhkan inisiatif pribadi dalam mengerjakannya, yaitu inisiatif menentukan
topik yang akan diteliti, mencari bahan-bahan, serta aktif menghubungi dosen
pembimbing untuk menempuh proses bimbingan. Dengan diharuskan mandiri, ada
mahasiswa yang lebih cepat menyelesaikannya, tetapi tidak sedikit juga yang
tertunda. Di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung pada semester ganjil tahun
ajaran 2007/2008, mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah usulan penelitian
lanjutan berjumlah 96 orang. Artinya terdapat 96 orang mahasiswa yang tidak dapat
menyelesaikan mata kuliah Usulan Penelitian-nya dalam satu semester.
Berdasarkan hasil survei awal terhadap 30 mahasiswa yang sedang
3
Universitas Kristen Maranatha mahasiswa sewaktu mengerjakan Usulan Penelitian adalah melakukan penundaan.
Sebanyak 87,7% mahasiswa menyatakan alasan mereka melakukan penundaan adalah
karena mereka mengerjakan kegiatan-kegiatan lain yang lebih menarik, seperti
membaca buku, bermain game, menonton televisi atau mendengarkan musik. Alasan
berikutnya 83,3% mahasiswa merasa tidak cukup waktu untuk mengerjakan tugas
tersebut karena ada tugas-tugas dari mata kuliah lain. Sebanyak 76,7% mahasiswa
merasa tidak bersemangat atau malas untuk memulai mengerjakan tugas usulan
penelitian.
Mengatur waktu secara pribadi, berhubungan dengan kecenderungan
mahasiswa melakukan prokrastinasi. Prokrastinasi merupakan penundaan waktu
untuk mengerjakan tugas utama, dalam hal ini mengerjakan Usulan Penelitian.
Kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan tugas secara
keseluruhan dan memilih melakukan aktivitas lain yang dirasa lebih menyenangkan,
sehingga penyelesaian tugas yang utama menjadi terhambat atau tidak menyelesaikan
tugas tepat waktu juga sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan,
disebut prokrastinasi (Solomon & Rothblum, 1984, dalam Ferrari, 1995). Seseorang
yang melakukan prokrastinasi disebut sebagai prokrastinator.
Seseorang dapat melakukan prokrastinasi pada hal-hal tertentu saja atau dapat
pada semua hal, sedangkan jenis-jenis tugas yang sering ditunda oleh prokrastinator
yaitu pekerjaan kantor, aktivitas akademik, tugas-tugas rumah tangga dan lainnya.
Unsur-unsur yang menjadi objek prokrastinasi akademik adalah tugas-tugas yang
4
persiapan belajar (Green,1986, dalam Ferrari 1995). Menurut Solomon & Rothblum
(1984), dalam Ferrari, 1995, prokrastinasi akademik terdiri atas enam area akademik,
yaitu tugas mengarang, mempersiapkan bimbingan, membaca, tugas administratif,
menghadiri pertemuan, kinerja akademik secara keseluruhan.
Dari 30 mahasiswa yang diwawancara tersebut menyatakan sering menunda
membuat latar belakang masalah adalah sebanyak 43,3%. Mahasiswa yang sering
menunda mengerjakan kerangka pikir sebanyak 56,7%. Mahasiswa yang menunda
membuat metodologi penelitian dengan intensitas sering sebanyak 33,3%. Sebanyak
10% sering menunda mempersiapkan bimbingan dengan dosen. Mahasiswa yang
sering menunda bimbingan dengan dosen ada 40%. Mahasiswa yang sering menunda
membaca bahan usulan penelitian sebanyak 20%. Mahasiswa yang sering menunda
mengembalikan buku ke perpustakaan sebanyak 16,7%. Sebanyak 3,3% sering
kurang berusaha maksimal dalam pengerjaan dan penyelesaian usulan penelitian.
Masalah prokrastinasi akademik merupakan masalah yang menarik dan perlu
diteliti karena hal ini dapat menjadi sangat merugikan dunia pendidikan. Banyak
kesempatan berkembang akan terlewatkan begitu saja, karena penundaan yang
mahasiswa lakukan. Usulan Penelitian merupakan tugas individual yang sifatnya
mandiri, karena membutuhkan inisiatif pribadi dalam mengerjakannya. Penundaan
penyelesaian usulan penelitian menyebabkan penundaan penyelesaian skripsi
sehingga menyebabkan penundaan kelulusan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
5
Universitas Kristen Maranatha Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di
Universitas ’X’ Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang ingin diteliti adalah bagaimana derajat prokrastinasi akademik
pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan
Penelitian di Universitas ‘X’ Bandung.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah ingin memperoleh gambaran tentang derajat
prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak
mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas ‘X’ Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui derajat prokrastinasi akademik
dan kaitannya dengan alasan-alasan prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi
6
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis
1. Memberikan informasi pada bidang ilmu Psikologi Pendidikan mengenai
prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang
mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas ‘X’ Bandung.
2. Sebagai rujukan bagi penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan
prokrastinasi akademik khususnya pada mahasiswa.
1.4.2 Kegunaan praktis
1. Memberikan informasi mengenai prokrastinasi mahasiswa kepada Fakultas
Psikologi, para dosen, dan konselor pendidikan agar menjadi bahan
pertimbangan dalam bimbingan mata kuliah Usulan Penelitian dan
memberikan saran atau masukan pada mahasiswa yang memiliki
kecenderungan prokrastinasi.
2. Memberikan informasi kepada mahasiswa yang tidak memiliki
kecenderungan prokrastinasi agar tidak melakukan prokrastinasi.
3. Memberikan informasi bagi dosen wali dan masukan kepada orang tua agar
lebih memahami prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi
7
Universitas Kristen Maranatha Bandung dan sebagai bahan pertimbangan antisipatif terhadap perilaku
prokrastinasi.
4. Memberikan informasi mengenai prokrastinasi akademik bagi mahasiswa
Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian
di Universitas ‘X’ Bandung yang memiliki kecenderungan prokrastinasi
sebagai evaluasi diri dan melakukan perubahan diri.
1.5 Kerangka Pemikiran
Skripsi adalah prasyarat kelulusan untuk menjadi seorang sarjana, jadi
penyelesaian skripsi merupakan hal yang penting. Tahap awal sebelum
menyelesaikan skripsi adalah membuat usulan penelitian terlebih dahulu. Usulan
Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ diartikan sebagai paparan tulisan
penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu psikologi. Kegiatan
penyusunan usulan penelitian diawali dengan terpenuhinya prasyarat akademik
mahasiswa yaitu telah menempuh minimal 121 SKS. Tahap berikutnya adalah tahap
persiapan berupa kuliah pengantar Usulan Penelitian, penentuan topik, perumusan
judul dan penentuan pembimbing. Dalam kegiatan bimbingan mahasiswa secara
individual menerima masukan dari dosen pembimbing mengenai judul yang dipilih,
teori, disain penelitian dan alat ukur yang akan digunakan. Usulan Penelitian
8
pribadi dalam mengerjakannya. Dalam usaha mengerjakan Usulan Penelitian
mahasiswa sering menemui hambatan karena membutuhkan insiatif pribadi dalam
pengerjaannya, yaitu inisiatif menentukan topik yang akan diteliti, mencari
bahan-bahan, serta aktif menghubungi dosen pembimbing untuk menempuh proses
bimbingan. Hambatan-hambatan yang ada seringkali membuat mahasiswa
menunda-tunda untuk mengerjakan Usulan Penelitian.
Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai
maupun menyelesaikan tugas secara keseluruhan dan memilih melakukan aktifitas
lain, sehingga penyelesaian tugas yang utama menjadi terhambat, atau tidak
menyelesaikan tugas tepat waktu serta sering terlambat dalam menghadiri
pertemuan-pertemuan (Solomon & Rothblum, 1984 dalam Ferrari, 1995). Ferrari (1991)
mendefinisikan prokrastinasi sebagai tindakan yang dengan sengaja menunda
tugas-tugas yang bermanfaat, dan penting, termasuk tugas-tugas-tugas-tugas utama. Orang yang
melakukan tindakan prokrastinasi disebut prokrastinator (Burka & Yuen, 1982, dalam
Ferrari, 1995). Bagi mahasiswa yang sedang mengontrak usulan penelitian tugas
utama yang harus ia kerjakan adalah mengerjakan usulan penelitian.
Terdapat dua macam prokrastinasi berdasarkan fungsinya (Ferrari, 1991
dalam Ferrari 1995), yaitu, prokrastinasi fungsional/ rasional (rational or functional
Procrastination. Prokrastinasi fungsional berhubungan dengan usaha penyelesaian
pekerjaan pada waktu yang optimal. Jadi prokrastinasi fungsional yaitu menunda
tugas-tugas yang memang tidak penting untuk segera diselesaikan atau baru dapat
9
Universitas Kristen Maranatha disfungsional (Disfunctional Procrastination), didefinisikan sebagai menunda
menyelesaikan pekerjaan penting yang harus segera diselesaikan. Menunda
mengerjakan Usulan Penelitian merupakan prokrastinasi disfungsional, yang
merupakan tugas penting untuk segera dikerjakan. Dari dua macam prokrastinasi
yang dipaparkan di atas maka yang menjadi fokus peneliti adalah prokrastinasi
disfungsional.
Prokrastinasi disfungsional (disfunctional procrastination) dibagi menjadi dua
macam, yaitu prokrastinasi pengambilan keputusan (decisional procrastination) dan
prokrastinasi perbuatan (behavioral procrastination). Prokrastinasi pengambilan
keputusan (decisional procrastination) adalah suatu penundaan dalam mengambil
keputusan. Jenis prokrastinasi ini terjadi akibat kegagalan dalam mengidentifikasi
tugas, yang kemudian menimbulkan konflik dalam diri individu, sehingga akhirnya
seseorang menunda untuk memutuskan masalah. Misalnya menunda mengambil
keputusan judul usulan penelitian, menunda memilih dosen pembimbing.
Prokrastinasi perbuatan (behavioral procrastination) adalah kecenderungan umum
untuk menunda tugas sehari-hari, kadang-kadang muncul dalam cara seseorang
memandang tugas dengan pesimis, perkiraan tidak mencukupinya waktu yang
tersedia menimbulkan sikap pesimistik yang fatal, atau sebaliknya dalam bentuk
optimisme yang ekstrim, perkiraan yang berlebihan terhadap tersedianya waktu yang
diperlukan dalam mengerjakan tugas, (Lay, 1988, dalam Ferrari, 1995). Penundaan
10
menyenangkan dan sulit untuk dilakukan. Misalnya menunda membuat latar belakang
masalah, menunda bimbingan, menunda mengerjakan perbaikan setelah bimbingan.
Prokrastinator adalah orang yang mampu dan ingin mengerjakan tugas mereka
telah mencoba dan merencanakan tetapi tidak diselesaikan atau ditunda dalam
mengerjakan (Aitken 1982 dalam Ferrari 1995). Pada awal penyusunan usulan
penelitian, mahasiswa sering membuat rencana mengenai apa yang akan dilakukan
selama menyusun usulan penelitian dan batas waktu penyusunan usulan penelitian.
Pada pelaksanaannya mahasiswa seringkali melanggar atau menunda waktu
penyusunan usulan penelitan yang ia jadwalkan sendiri. Prokrastinasi berhubungan
dengan tugas-tugas utama seperti tugas akademik atau tugas yang dikerjakan
sehari-hari (every day procrastination).
Salomon dan Rothblum, 1984 dalam Ferrari, 1995 membagi penundaan
terhadap tugas-tugas akademik ke dalam enam area, yang pertama yaitu tugas
mengarang. Penundaan tugas mengarang pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang
sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas ’X’ Bandung yaitu
menunda membuat judul/topik Usulan Penelitian, membuat latar belakang masalah,
membuat revisi laporan setelah bimbingan. Area yang kedua mencakup penundaan
belajar untuk mempersiapkan bimbingan dengan dosen.
Area akademik ketiga yaitu penundaan membaca. Mahasiswa melakukan
penundaan membaca bahan referensi yang berkaitan dengan materi Usulan Penelitian
dan menunda membaca Metodologi Penelitian. Kinerja tugas administratif
11
Universitas Kristen Maranatha mengurus pembayaran uang kuliah, mengembalikan buku yang dipinjam dari
perpustakaan, melaksanakan perwalian.
Area akademik yang kelima yaitu penundaan menghadiri pertemuan, yaitu
menunda atau terlambat menghadiri pertemuan dengan dosen pembimbing I atau
dengan dosen pembimbing II, menunda menemui calon sampel. Area akademik yang
keenam yaitu kinerja akademik secara keseluruhan. Merupakan penundaan yang
dilakukan dalam menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi, misalnya bagi
mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan
Penelitian di Universitas ’X’ Bandung yaitu menyelesaikan mata kuliah Usulan
Penelitian dan mencapai gelar sarjana psikologi.
Faktor - faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan prokrastinasi
menurut Solomon & Rothblum, 1984 dalam Ferrari, 1995, dikategorikan ke dalam
tiga faktor utama yang kemudian diturunkan dalam alat ukur menjadi alasan
seseorang melakukan prokrastinasi yaitu faktor takut gagal (fear of failure), faktor
tidak menyukai tugas (aversive of the task), faktor lain, antara lain : ketergantungan
kepada orang lain dan banyak membutuhkan bantuan, sikap yang kurang tegas, dan
kesukaran memilih keputusan, sikap pemberontakan, dan pengambilan risiko yang
berlebihan.
Ketiga faktor prokrastinasi tersebut menurut Solomon & Rothblum diturunkan
menjadi tiga belas macam alasan yaitu kecemasan dievaluasi, perfeksionis, sukar
membuat keputusan, tidak mandiri dan perlu bantuan, aversif terhadap tugas, kurang
12
suka memberontak, suka pada risiko tinggi, dan pengaruh teman. Kecemasan akan
dievaluasi maksudnya kuatir bila pekerjaan yang dilakukan tidak memenuhi harapan
atau tidak sesuai dengan keinginan dosen, sehingga mahasiswa melakukan
penundaan. Perfeksionis, keinginan untuk memperoleh hasil yang terbaik walaupun
waktu yang diperlukan akan lebih lama. Yang ketiga sukar membuat keputusan,
kesukaran untuk memutuskan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan
bingung memilih cara yang paling efektif untuk mengerjakan tugas tersebut, sehingga
ditunda. Kemudian tidak mandiri, yakni tidak bisa mengerjakan sendiri,
membutuhkan pendapat atau saran dari orang lain dan tidak berani menanyakan
sendiri kepada dosen mengenai hal-hal yang tidak dimengerti, akibatnya penyelesaian
tugas tertunda. Aversif terhadap tugas maksudnya tidak menyukai untuk mengerjakan
tugas. Alasan yang keenam kurang percaya diri, selalu mengubah keputusan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugas sehingga perlu waktu lama untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Malas yakni perasaan tidak bersemangat atau malas
ketika ingin memulai mengerjakan tugas dan perasaan bosan bila mengerjakan tugas
tersebut. Tidak asertif maksudnya tidak dapat mengarahkan diri untuk mengerjakan
tugas. Lalu kurang percaya diri, merasa tidak mampu dan tidak yakin mengerjakan
tugas. Suka memberontak maksudnya tidak suka melakukan tugas yang diperintahkan
dan menolak mengikuti kehendak orang lain, sehingga tugasnya ditunda. Alasan yang
kesebelas suka pada risiko tinggi, yakni tertantang bila mengerjakan tugas dan
kepuasan bila mengerjakan tugas pada saat-saat terakhir. Tidak dapat mengatur waktu
13
Universitas Kristen Maranatha terlalu banyak beban tugas yang harus dikerjakan. Yang terakhir adalah gangguan
lingkungan yaitu ada tugas lain yang lebih penting dan menarik untuk diselesaikan
lebih dahulu.
Penjelasan dari uraian di atas, dapat dilihat dari bagan kerangka pikir sebagai
berikut:
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran
Kecemasan dievaluasi, Perfeksionis, Sukar membuat keputusan, Tidak mandiri dan perlu bantuan, Aversif terhadap tugas, Kurang percaya diri, Malas, Tidak asertif, Gangguan lingkungan, Tidak dapat mengatur waktu, Suka memberontak, Suka pada resiko tinggi, dan Pengaruh teman.
Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2001 Universitas ‘X’ Bandung PROKRASTINASI AKADEMIK Tinggi Rendah
6 Area Akademik:
• Tugas Mengarang
• Belajar Menghadapi Ujian
• Membaca
• Tugas Administratif
• Menghadiri Pertemuan
• Kinerja Akademik Secara
Keseluruhan
• Takut gagal
• Tidak menyukai tugas
14
1.6 ASUMSI
• Prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang
mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas ’X’ Bandung
dilakukan karena berbagai macam alasan yaitu, kecemasan dievaluasi,
perfeksionis, sukar membuat keputusan, tidak mandiri dan perlu bantuan,
aversif terhadap tugas, kurang percaya diri, malas, tidak asertif, gangguan
lingkungan, tidak dapat mengatur waktu, suka memberontak, suka pada resiko
tinggi, dan pengaruh teman.
• Alasan pada setiap mahasiswa berbeda-beda sehingga derajat prokrastinasi
akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata
54 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah usulan
penelitian di Universitas ‘X’ Bandung separuh sering melakukan penundaan,
separuh jarang melakukan penundaan terutama dalam tugas-tugas yang
berkaitan dengan usulan penelitian.
2. Area akademik yang paling sering menjadi objek prokrastinasi bagi
mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan
Penelitian adalah tugas mengarang (membuat topik/judul, latar belakang
masalah serta menyusun revisi laporan setelah bimbingan).
3. Alasan utama mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata
kuliah usulan penelitian ketika melakukan prokrastinasi akademik adalah
gangguan lingkungan (berupa aktivitas lain yang dinilai lebih penting untuk
dikerjakan terlebih dahulu atau karena adanya kegiatan lain yang lebih
menarik seperti membaca buku, bermain game, menonton televisi atau
55
5.2 Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tentang
prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak
mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas ‘X’ Bandung, maka peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Saran bagi penelitian selanjutnya
• Kepada peneliti selanjutnya agar selain menggunakan kuesioner juga
melakukan wawancara guna memperoleh informasi lebih mendalam
mengenai prokrastinasi akademik.
• Melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan dua variabel
yaitu alasan prokrastinasi dan derajat prokrastinasi akademik dan
faktor-faktor lain.
2. Saran untuk mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan
Penelitian.
• Disarankan bagi mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah
Usulan Penelitian untuk menyadari prokrastinasi akademik yang
dialaminya sehingga dengan demikian mereka dapat menemukan cara
untuk mengatasinya masalahnya tersebut.
• Berdasarkan hasil penelitian bahwa alasan utama mahasiswa
melakukan prokrastinasi akademik karena alasan gangguan
56
Universitas Kristen Maranatha diri dan menetapkan prioritas utama sebagai mahasiswa yaitu
menyelesaikan tugas-tugas akademik.
3. Saran bagi dosen wali
Agar lebih mewaspadai kecenderungan prokrastinasi pada diri mahasiswa
sejak dini, agar dapat memberikan motivasi pada mahasiswa yang mengontrak
mata kuliah usulan penelitian yang sudah lebih dari satu semester.
4. Saran bagi dosen pembimbing, Fakultas Psikologi dan orang tua
Agar lebih memahami prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas
Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian dan sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Ferrari, Joseph R., Johnson, J. & McCown, W. 1995. Procrastination and Task Avoidance. New York, USA: Plenum Press.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Santrock, John W. 2002 Life Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Terjemahan Achmad Chusairi, Juda Damanik. Edisi Kelima, Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Sudarman, Paryati: 2006. Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR RUJUKAN
Diana Iskandar. 2007. Studi Deskriptif Mengenai Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Program Studi D3 Teknologi Informasi Universitas “X” Bandung (Terhadap Mahasiswa yang Sedang Menyusun Kerja Praktek dan Tugas Akhir). Skripsi. Bandung: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.
Maria Ike Septi Lestari. 1999. Hubungan Antara Motif Berprestasi dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas ”X” Universitas ”Y” Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.