Pengelolaan
Sarana Prasarana
Sekolah/ Madrasah
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2011
Bahan Pembelajaran
Bahan Pembelajaran
Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah
Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Kepala BPSDMP-PMP Dr. Abi Sujak Kepala Pusbangtendik Prof. Dr, Siswandari, M.Stats Kepala LPPKSh
Penanggung Jawab Dr. Abdul Kamil Marisi
Tim Penulis Drs. Wiyono, M.Pd Drs. Joko Wardjojo, MT Dra. Yusnaini Agustina, M.Pd
Tim Produksi Ady Saefudin, S.Pd
Ghandi Kusuma Jaya, S.Thhhh Indah Mustika Rini, S.Pd Siti Budiyah, S.Si
Diterbitkan Oleh LPPKS, Karanganyar @2011
Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluar-kan Peraturan Menteri Pendidimengeluar-kan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/ madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai ke-pala sekolah/madrasah
Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah terse-but, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signifikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanju-tan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pem-belajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Surakarta, Juni 2011 Kepala LPPKS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
Tentang Bahan Pembelajaran Ini 1 Kompetensi yang Diharapkan 1 Ruang Lingkup Materi 2 Langkah-langkah Pembelajaran 2 Kegiatan Pembelajaran 1 4 Pengidenti�ikasian Sarana dan Prasarana Sekolah 4
Materi 4
Studi Kasus 8
Latihan 10
Kegiatan Pembelajaran 2 12 Pemahaman Standar Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan Sarana dan Prasarana Sekolah 12
Materi 12
Studi Kasus 13
Latihan 14
Kegiatan Pembelajaran 3 17 Penyusunan Rencana Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
Sesuai Standar Pelayanan Minimal 17
Materi 17
Studi Kasus 21
Latihan 22
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Bahan pembelajaran ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang Cara mengidentifikasi sarana dan prasarana sekolah, dan penyusunan rencana pemanfaatannya sesuai standar pelayanan minimal, sebelum mereka menjadi kepala sekolah/madrasah.
Kompetensi yang Diharapkan
Pada akhir pembahasan materi Pengelolaan Sarana dan Prasarana, peserta diharapkan dapat:
1. Mengidenti�ikasi standar pelayanan minimal mengenai sarana dan prasarana sekolah
Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkp materi yang dibahas dalam bahan pembelajaran ini, adalah:
1. Pengidenti�ikasian sarana dan prasarana sekolah.
2. Pemahaman standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan sarana dan prasarana sekolah.
3. Penyusunan rencana pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
Langkah-langkah Pembelajaran
Bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana dirancang untuk dipelajari oleh calon kepala sekolah/madrasah sebagai bahan bacaan baik dalam pelatihan calon kepala sekolah (In Service Learning) maupun dalam tugas On the Job Learning
(OJL). Sumber referensi pendukung pada bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana dapat diakses pada folder 4 referensi bahan sarana prasarana.
Alokasi waktu dalam pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana dalam diklat penyiapan calon kepala sekolah ini adalah 14 (empat belas) jam pelajaran. Waktu yang dialokasikan dalam aktivitas
In Service Learning pertama selama 4 x 45 menit. Pelaksanaan On the Job Learning 8 x 45 menit. Sedangkan dalam aktivitas In Service Learning kedua (Insel -2) adalah 2 x 45 menit.
Prasarana Sekolah, Memahami standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan sarana dan prasarana sekolah, dan Menyusun rencana pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan minimal. Aktivitas pada saat On the Job Learning (OJL) adalah mengimplementasikan hasil pemahamannya selama In-1, dengan cara melakukan pengkajian terhadap Perencanaan pengadaan, Pemeliharaan, Inventarisasi, dan penghapusan sarana dan prasarana. Aktivitas In Service Learning
Pengidentifikasian Sarana
dan Prasarana Sekolah
Kegiatan Pembelajaran 1
Kegiatan pembelajaran 1 (satu) ini memfasilitasi calon Kepala Sekolah untuk memahami de�inisi sarana dan prasarana, macam-macam sarana dan prasarana, dan komponen sarana dan prasarana. Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung pada masing-masing sub pembahasan dapat diakses melalui sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan). Selain membangun pemahaman konsep tentang sarana dan prasarana melalui sumber bacaan, dalam kegiatan pembelajaran ini juga dirancang penugasan-penugasan.
Materi
1. De�inisi Prasarana dan Sarana
Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan . misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan .misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dan sebagainya.
2. Macam-macam Sarana Pendidikan
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar yaitu :
a. Bangunan dan perabot sekolah,
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah:
a. Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
b. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dandari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan.
c. Ruang laboratorium (tempat praktek): tempat siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan .
d. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu.
e. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni
f. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olah-raga.
3. Komponen-komponen sarana dan prasarana pendidikan
a. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai dengantanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (serti�ikat), adapun jenis lahantersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :a Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan ,b Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
2) Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembanganbangunan dan kegiatan praktek.Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengancakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencanaalam dan lingkungan yang kurang baik.
b. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam:
1) Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain :
a) Ruang teori sejumlah rombel b) Ruang perpustakaaan
c) Ruang Laaboratorium d) Ruang kesenian
e) Ruang Olah raga f) Ruang keterampilan
2) Ruang administrasi
Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor, yang terdiri dari:
a) Ruang kepala sekolah b) Ruang tata usaha
c) Ruang guru d) Gudang
3) Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain :
a) Ruang Ibadah b) Ruang serbaguna
c) Ruang koperasi sekolah d) Ruang UKS
f) Ruang WC/ kamar mandi g) Ruang BP
c. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 (tiga) fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: 1) Perabot pendidikan
Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu sendiri.
2) Perabot administrasi
Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. Jenis perabot ini banyak sekali ragam dan jenisnya. 3) Perabot penunjang
Perabot penunjang adalah perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang, seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dan sebagainya. d. Alat dan media pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran,sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.
1) Buku atau bahan pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatanproses belajar mengajar.
2) Buku pegangan
3) Buku pelengkap
Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi.
4) Buku sumber
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan. 5) Buku bacaan
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan (non �iksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan (�iksi ) yang bersifat relatif.
Sumber bacaan
1. Ref A3 Sumber Pembelajaran Sarana dan Prasarana hal 1 s/d hal 6
2. Ref A4 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan hal 1 s/d 11
3. Ref B3 Lampiran Standar Sarana dan Prasarana semua halaman
Studi Kasus
A. Studi Kasus 1 1. Permasalahan
jumlahnya kurang memadai baik untuk keperluan praktek dan proses pembelajaran maupun untuk kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Pada hal di lingkungan sekolah Anda ada banyak
stakeholder yang berminat untuk bekerjasama dan membantu.
2. Tugas
Bagaimana usaha Anda menghadapi masalah tersebut? Untuk itu diskusikan dalam kelompok untuk mencari cara penyelesainnya dengan jalan ada yang bertindak sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, guru, dan stakeholder.
3. Rumuskan Tentang
• Pembuatan pemetaan rencana kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan sekolah.
• Pembuatan skala prioritas kebutuhan sarana dan prasarana sekolah berdasarkan standar dalam lampiran Permen 24 tahun 2007.
B, Studi Kasus 2 1. Permasalahan
Latihan
1. Tugas pertama menyimak tayangan video (20 menit) Individual
a. Menyimak Tayangan video sarana prasarana. b. Membuat komentar secara umum dari
penayangan.
1) Berkaitan dengan sarpras 2) Pentingnya sarpras 3) Kegunaan sapras 4) Tujuan sarpras
c. Komentar disampakan secara lisan, setiap individu siap bila diminta komentarnya. d. Master Trainer memberikan umpan balik 2. Tugas kedua mengidenti�ikasi sarana dan prasarana yang diperlukan disekolah. (15 menit) Individual
a. Berdasarkan Tayangan video, peserta diminta mengidenti�ikasi sarana dan prasarana yang harus ada disekolah.
b. Hasil identi�ikasi dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu:
2. Tugas
Diskusikan dalam kelompok untuk mencari cara-cara penyelesainnya agar peralatan tersebut selalu siap pakai.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing kelompok melaporkan dengan cara menuliskan atau menempelkan rumusan hasil diskusinya tentang:
1) Kelompok Sarana 2) Kelompok Prasarana
c. Hasil identi�ikasi dituliskan di Lembar Kerja Peserta, diserahkan kepada Master Trainer. d. Master trainer memberikan umpan balik
berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
3. Tugas ketiga melakukan diskusi kelompok tentang unsur-unsur kelengkapan dalam tiap-tiap sarana dan prasarana.(45 menit)
Diskusi 15 menit, presentasi 4 kelompok 30 menit) a. Peserta dikelompokkan dengan anggota 4 s/d
5 orang.
b. Topik yang didiskusikan bersumber dari hasil identi�ikasi peserta pada tugas kedua diatas.(Contoh: R. Kelas; R. Guru, R. Kasek, R. Tata Usaha, R. Lab; R. UKS, Fas. MCK dst) c. Setiap kelompok mengerjakan topik yang
berbeda.
d. Hasil diskusi berupa kesimpulan tentang unsur-unsur kelengkapan dalam tiap-tiap sarana dan prasarana tersebut, ditulis di Lembar Kerja Peserta, dikumpulkan kepada Master Trainer.
e. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
Pemahaman Standar
Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan
Sarana dan Prasarana Sekolah
Kegiatan Pembelajaran 2
Kegiatan pembelajaran 2 (dua) ini memfasilitasi calon Kepala Sekolah untuk memahami isi yang terdapat pada Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah tentang Sarana dan Prasarana.
Deskripsi secara luas terhadap isi yang terkandung pada Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah Sarana dan Prasarana dapat diakses melalui sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan). Selain membangun pemahaman Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan sarana dan prasarana sekolah, serta Instrumen Evaluasi diri Sekolah Sarana dan Prasarana melalui sumber rujukan dalam bentuk aturan, dalam kegiatan pembelajaran ini juga dirancang penugasan-penugasan.
Materi
Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana.
Evaluasi Diri Sekolah tentang Sarana dan prasarana merupakan penilaian terhadap kondisi riil tentang sarana dan prasarana dibandingkan dengan instrumen evaluasi diri yang mengacu pada standar pelayanan minimal dan standar nasional pendidikan sarana prasarana.
Sumber bacaan
1. Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar. 2. Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan prasarana.
3. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah khusus Sarana dan prasarana.
Studi Kasus
1. Permasalahan
2. Tugas
Diskusikan pada masing-masing kelompok (tiap kelompok 5 – 10 orang) untuk menentukan langkah-langkah pengadaan peralatan/barang yang diperlukan untuk menunjang KBM di kelas baru tersebut.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing kelompok menuliskan/ menempelkan di �lip chart rumusan langkah-langkah pengadaan peralatan/ barang yang telah disepakati dari hasil diskusi.
Latihan
1. Tugas pertama melakukan diskusi kelompok ten-tang kondisi riil keberadaan sarana dan prasa-rana yang ada di sekolah. Alokasi waktu 15 (lima belas) menit
a. Sarana dan prasarana yang didiskusikan , diantaranya adalah:
1) ruang kelas,
2) ruang perpustakaan, 3) laboratorium IPA, 4) ruang pimpinan, 5) ruang guru, 6) tempat beribadah, 7) ruang UKS,
8) jamban, 9) gudang,
10) ruang sirkulasi,
11) tempat bermain/berolahraga.
b. Hasil diskusi berupa catatan kondisi riil terhadap sarana prasarana tersebut di atas yang ada di sekolah masing-masing.
2. Tugas Kedua melakukan diskusi kelompok ten-tang standar pelayanan minimal standar nasional pendidikan sarpras. (25 menit)
Diskusi 10 menit, presentasi 2 kelompok 15 menit)
a. Peserta di buat kelompok berdasarkan satuan jenjang SD, SMP, SMA, SMK) dengan anggota 4 s/d 5 orang.
b. Topik yang didiskusikan adalah hasil diskusi pada tugas pertama diatas, diantaranya adalah;
1) ruang kelas,
2) ruang perpustakaan, 3) laboratorium IPA, 4) ruang pimpinan, 5) ruang guru, 6) tempat beribadah, 7) ruang UKS,
Topik yang diskusikan tersebut diatas didasarkan pada kondisi disekolah masing-masing menurut satuan jenjang. Lalu dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal atau Standar Nasional Pendidikan. Sarana Prasarana.
d. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
Penyusunan Rencana
Pemanfaatan Sarana dan
Prasarana Sesuai Standar
Pelayanan Minimal
Kegiatan Pembelajaran 3
Kegiatan pembelajaran 3 (tiga) ini memfasilitasi calon Kepala Sekolah dalam menyusun rancangan program pemanfaatan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran harus dikelola secara baik dan benar. Pengelolaan terhadap sarana dan prasarana diantaranya menyangkut hal-hal sebagai berikut; 1) Ketersediaan sarana dan prasarana, 2) Inventarisasi sarana dan prasarana, 3) Jadwal Penggunaan sarana dan prasarana, 4) Jadwal Pemeliharaan sarana dan prasarana, 5) Penataan sarana dan prasarana, 6) Penyimpanan sarana dan prasarana.
Selain membangun pemahaman konsep terhadap rancangan program pemanfaatan sarana dan prasarana, dalam bahan pembelajaran ini juga dikembangkan penugasan-penugasan. Guna membantu mempermudah pemahaman konsep dan penyelesaian tugas-tugas dapat diakses sumber bacaan yang tertulis pada sub. bagian D (sumber bacaan).
Materi
Pengadaan adalah segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang bagi keperluan pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pengadaan barang sebenarnya tidak terlepas dari perencanaan pengadaan yang telah dibuat sebelumnya baik mengenai jumlah maupun jenisnya. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan dengan cara menghadirkan atau dari tidak ada menjadi ada sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan hasil perencanaan.
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan ke dalam suatu daftar inventaris barang secara teratur dan menurut ketentuan yang berlaku. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi adalah:
1. Mencatat semua barang inventaris di dalam buku induk inventaris dan buku pembantu, buku golongan inventaris.
2. Memberi koding pada barang-barang yang diinventarisasikan.
3. Barang-barang inventaris sekolah harus diberi tanda dengan menggunakan kode-kode barang sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam Manual Administrasi barang.
Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif. Pelaksanaan inventarisasi adalah:
1. Pencatatan di dalam buku induk inventaris dan di buku golongan inventaris.
2. Memberikan koding.
4. Membuat daftar isisan inventaris. 5. Membuat daftar rekapitulasi tahunan.
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan siap pakai. Maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu/perusaknya. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula disebut pemeliharaan atau perawatan. Pemeliharaan adalah kegiatan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliaharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar barang tersebut dalam keadaan baik. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penempatan diantaranya adalah; 1) Mudah dijangkau, 2) Jauh dari keramaian, 3) Jauh dari tempat berbahaya, 4) Lingkungan yang aman dan kondusif.
Penataan sarana dan prasarana pendidikan dapat dibagi menjadi:
1. Penataan barang bergerak
2. Penataan barang tidak bergerak
Barang tidak bergerak adalah barang yang tidak dapat dipindahkan, seperti tanah, gedung, halaman, lapangan, dan lain-lain. Dalam hal ini sebelum dibangun, terlebih dahulu dilakukan perencanaan yang matang agar tidak terjadi perbaikan yang menimbulkan pemborosan. 3. Penataan barang habis pakai
Barang habis pakai adalah barang yang tidak tahan lama, cepat susut, dan habis setelah digunakan atau dipakai, contoh kertas, karbon, kapur, spidol, dan lain-lain.
4. Penataan barang barang tidak habis pakai Yaitu dengan cara mengatur barang yang ada dengan memberikan nomor dan kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang berlaku. Hal ini dilakukan agar petugas dan pemakai lebih mudah memakai dan mengawasi pemakaiannya.
Setelah pengadaan barang, kegiatan selanjutnya adalah menampung barang demi kemanan. Kegiatan penyimpanan meliputi:
1. Penerimaan barang 2. Penyimpanan barang 3. Pengeluaran barang
Studi Kasus
A. Studi Kasus 1
1. Permasalahan
Sebagai kepala sekolah, di sekolah Anda banyak menemukan peralatan yang kurang terurus sehingga pada waktu akan dipergunakan keadaannya tidak siap pakai bahkan sudah rusak. Bagaimana usaha Anda sebagai kepala sekolah menghadapi masalah tersebut?
2. Tugas
Diskusikan dalam kelompok untuk mencari cara-cara penyelesainnya agar peralatan tersebut selalu siap pakai.
3. Rumuskan
Setelah berdiskusi ± 45 menit masing-masing kelompok melaporkan dengan cara menuliskan atau menempelkan rumusan hasil diskusinya tentang:
• Bentuk-bentuk kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan.
B. Studi Kasus 2
1. Permasalahan
Peralatan/barang di sekolah Anda sudah cukup banyak yang usang dan ketinggalan zaman, sehingga perlu adanya analisa biaya dan anlisa Sumber bacaan
1. Ref A2. Bahan Tambahan Administrasi Sarana dan Prasarana
Latihan
Tugas anda melakukan diskusi kelompok tentang rencana pemanfaatan sarpras, dalam waktu 45 (empat puluh lima) menit. Diskusi 15 menit, presentasi 2 kelompok 25 menit.
1. Peserta di buat kelompok dengan anggota 4 s/d 5 orang.
2. Topik yang didiskusikan adalah rencana pemanfaatan;
a) ruang kelas,
b) ruang perpustakaan, c) laboratorium IPA, d) ruang pimpinan, e) ruang guru, f) tempat beribadah, g) ruang UKS,
h) jamban, i) gudang,
fungsi serta kemanfaatan yang menyebabkan upaya pemeliharaan sudah tidak seimbang dengan manfaat yang dapat diperoleh. Sebagai kepala sekolah Anda bertanggung jawab terhadap pendayagunaan peralatan/barang tersebut. 2. Tugas
Untuk mengatasi hal tersebut di atas lakukan diskusi kelompok ±45 menit dalam rangka merumuskan cara-cara penghapusan peralatan/ barang.
3. Rumuskan
Refleksi
j) ruang sirkulasi,
k) tempat bermain/berolahraga.
3. Hasil diskusi berupa Rancangan program pemanfaatan sarana dan prasarana, yang didalamnya mengandung elemen;
a) Inventarisasi. b) Jadwal Penggunaan. c) Jadwal Pemeliharaan. d) Penataan
e) Penyimpanan
4. Hasilnya ditulis di Lembar Kerja Peserta, dikumpulkan kepada Master Trainer.
5. Master trainer memberikan umpan balik berdasarkan Lembar Kerja Peserta.
6. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. ± 8 menit.
A. Re�leksi
Mohon untuk mengisi lembar re�leksi di bawah ini berdasarkan materi yang Bapak/Ibu sudah pelajari. Nama: _____________________
Tanggal: _______________
• Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan den-gan materi kegiatan belajar ini?
• Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubun-gannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
• Materi apa yang ingin saya tambahkan?
• Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi ke-giatan ini?
• Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
• Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
B. Kegiatan On The Job Learning
1. Alokasi waktu On the Job Learning adalah 8 x 45 menit.
2. Topik untuk On the Job Learning (OJL) :
a. Pengkajian terhadap Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana.
b. Pengkajian terhadap Pemeliharaan sarana dan prasarana.
c. Pengkajian terhadap Inventarisasi sarana dan prasarana.
d. Pengkajian terhadap penghapusan sarana dan prasarana.
3. Yang harus anda lakukan saat On the Job Learning, adalah melakukan analisis terhadap:
a. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana.