LAPORAN PENELITIAN
“STANDAR SARANA PRASARANA DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL – MUTHMAINNAH BEKASI”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Jaja Jahari, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 8
Muhammad Kharisma Abiassa (1202010092) Muthia Azzahra (1202010096)
Nida Da’watul Muwahhidah (1202010101)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya kami bisa menyelesaikan laporan penelitian berjudul
“Standar Sarana dan Prasarana di MTs Al - Muthmainnah”. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Laporan berjudul “Standar Sarana dan Prasarana di MTs Al - Muthmainnah”
merupakan suatu perspektif ilmu dan pemecahan masalah terkait kelayakan sarana prasarana yang baik dan sesuai dengan standar Peraturan Pemerintah.
Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Bandung, 14 September 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...
DATAR ISI...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah... 1
C. Tujuan Penelitian ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Hukum Standar Sarana dan Prasarana di SMP/ MTs ... 3
1. Satuan Pendidikan ... 3
2. Indikator Standar Sarana dan Prasarana jenjang SMP/MTs ... 3
B. Pengadaan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMP/MTs ... 4
1. Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP/MTs ... 4
2. Komponen – Komponen Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Masalah ... 8
B. Jenis dan Sumber Data ... 8
C. Teknik Pengumpulan Data ... 8
D. Teknik Analisis Data ... 9
E. Tempat dan Waktu Penelitian ... 9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil dan Sejarah Sekolah ...10
B. Rekapitulasi Sarana dan Prasarana di MTs Al – Muthmainnah Bekasi ...10
C. Program Umum Sarana dan Prasarana di MTs Al – Muthmainnah Bekasi ...11
D. Program Khusus Sarana dan Prasarana di MTs Al – Muthmainnah Bekasi ...11
E. Program Berjangka Sarana dan Prasarana di MTs Al – Muthmainnah Bekasi ...12
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 13
B. Saran ... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan . Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Sarana dan Prasarana.
a. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Luar Biasa.
d. Peraturan Menteri RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam sebuah pendidikan. Yang mana sarana dan prasarana adalah alat penunjang untuk berlangsungnya proses yang berada disekolah. Tanpa sarana dan prasarana sekolah tidak akan berjalan dengan maksimal. Oleh sebab itu, sarana dan prasarana pendidikan disekolah sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran serta proses pendidikan berjalan dengan maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dasar hukum standar sarana dan prasarana di jenjang SMP/MTs?
2. Bagaimanakah standar sarana dan prasarana yang sesuai dengan aturan pemerintah?
3. Bagaimanakah pengimplementasian standar sarana dan prasarana pada objek yang telah diteliti?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dasar hukum standar sarana dan prasarana pendidikan jenjang SMP/MTs
2. Untuk memahami bagaimanakah standar yang diperlukan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan jenjang SMP/MTs
3. Untuk memahami pengimplementasian standar sarana dan prasarana yang dilakukan di MTs Al – Muthmainnah Bekasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Hukum dan Ketentuan Standar Sarana Prasarana di SMP/MTs Dasar hukum yang berlaku pada kriteria sarana dan prasarana di SMP/MTs ialah pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Dalam beberapa pasal disebutkan ketentuan sarana dan prasarana di SMP/MTs, yang diantaranya berupa :
1. Satuan Pendidikan SMP/MTs
a) Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar.
b) Satu SMP/MTs dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 2000 jiwa. Untuk pelayanan penduduk lebih dari 2000 jiwa dilakukan penambahan rombongan belajar di sekolah yang telah ada, dan bila rombongan belajar lebih dari 24 dilakukan pembangunan SMP/MTs baru
c) Satu kecamatan dilayani oleh minimum satu SMP/MTs yang dapat menampung semua lulusan SD/MI di kecamatan tersebut.
d) Satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa dilayani oleh satu SMP/MTs dalam jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan.
2. Indikator Standar Sarana dan Prasarana jenjang SMP/MTs Terdapat 24 indikator standar sarana dan prasarana untuk jenjang SMP/MTS yaitu mengharuskan sekolah atau madrasah memiliki [ CITATION Meg19 \l 1057 ]:
a) Luas lahan sesuai ketentuan luas minimum
b) Lahan sekolah atau madrasah yang terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat, terhindar dari pencemaran air, kebisingan dan pencemaran udara.
c) Luas lantai bangunan sesuai ketentuan.
d) Bangunan yang memenuhi persyaratan keselamatan e) Bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan.
f) Bangunan yang memiliki instalasi listrik dengan daya yang mencukupi kebutuhan.
g) Pemeliharaan berkala lima tahun sekali.
h) Prasarana yang lengkap sesuai ketentuan dengan kondisi baik.
i) Ruang kelas dengan jumlah, ukuran dan sarana ketentuan.
j) Perpustakaan.
k) Laboratorium IPA.
l) Ruang pimpinan m) Ruang guru
n) Ruang tenaga administrasi.
o) Tempat beribadah bagi warga sekolah/madrasah p) Ruang konseling.
q) UKS,
r) Ruang organisasi kesiswaan.
s) Jamban.
t) Gudang.
u) Tempat bermain, berolahraga, berkesenian, keterampilan dan upacara.
v) Ruang sirkulasi.
w) Kantin.
B. Pengadaan dan Pengelolaan
1. Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Menurut Hunt Pierce, prinsip dasar dalam melaksanaan pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut [ CITATION Nas19 \l 1057 ]:
a) Lahan bangunan dan perlengkapan perabot sekolah harus menggambarkan cita dan citra masyarakat seperti halnya yang dinyatakan dalam filsafat dan tujuan pendidikan.
b) Perencanaan lahan bangunan dan perlengkapan perabot sekolah hendaknya merupakan keinginan bersama dan dengan pertimbangan dari team ahli dari masyarakat.
c) Lahan bangunan dan perlengkapan sekolah hendaknya disesuaikan dengan kepentingan peserta didik, dan dapat memberi ketentraman dan kenyamanan dalam belajar.
d) Lahan bangunan dan perlengkapan sekolah hendaknya disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang bersumber dari kepentingan peserta didik dan guru- guru.
2. Komponen-komponen sarana dan prasarana pendidikan a) Lahan
Lahan yang diperlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan surat bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain: lahan terbangun adalah lahan yang di atasnya berisi bangunan dan lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan di atasnya.
1) Lahan kegiatan praktik adalah lahan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan.
2) Lahan pengembangan adalah lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek. Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah dijangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
b) Bangunan
Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari : 1) Koefisien dasar bangunan maksimum 30%
2) Koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah
3) Jarak bebas bangunan yang meliputi garis sempadan bangunan dengan jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antara bangunan dengan batas – batas persil, dan jarak antara jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
c) Ruang
Secara umum jenis ruang ditinjau dari fungsinya dapat dikelompokkan dalam:
1) Ruang pendidikan. Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktik antara lain: ruang teori sejumlah rombel, ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, ruang keterampilan.
2) Ruang administrasi. Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor, yang terdiri atas: ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, gudang.
3) Ruang penunjang. Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain:
ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang OSIS, ruang BP, WC/jamban dan kamar mandi.
d) Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung tiga fungsi yaitu: fungsi pendidikan, fungsi administrasi, fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah dikelompokkan menjadi tiga macam:
1) Perabot pendidikan. Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Adapun jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu sendiri.
2) Perabot administrasi. Perabot administrasi adalah perabot yang digunakan untuk mendukung kegiatan kantor. Jenis perabot ini banyak sekali ragam dan jenisnya.
3) Perabot penunjang. Perabot penunjang adalah perabot yang digunakan atau dibutuhkan dalam ruang penunjang, seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dan sebagainya.
e) Alat dan Media Pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.
1) Buku atau modul. Modul adalah sekumpulan bahan pelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
2) Buku pegangan. Buku pegangan digunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat normatif, adaptif dan produktif.
3) Buku pelengkap. Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi.
4) Buku sumber. Buku ini dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu/keterampilan.
5) Buku bacaan. Buku ini dapat digunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan (non fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan (fiksi) yang bersifat relatif.
Sebuah SMP sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain atau berolahraga.
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Masalah
Metode penelitian masalah ini menggunakan metode penelitian deskriptif jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi mini riset melalui wawancara secara langsung dengan narasumber. Menurut Invalid source specified, penelitian kualitatif adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang peneliti lakukan ialah dengan cara observasi lapangan dan melakukan wawancara secara langsung. Sumber data yang peneliti dapatkan yaitu hasil dari mewawancarai narasumber yaitu Ibu Siti Karsinah, S.Pd. Peneliti juga mengambil beberapa foto-foto kegiatan berupa sarana prasarana yang ada di Lembaga tersebut untuk menunjang pemenuhan kebutuhan peneliti.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
1. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fokus pembahasan yang diteliti. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi non partisipan yaitu peneliti hanya sebagai objek di lingkungan MTs. Al-
2. Wawancara, yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Berbentuk tanya jawab lisan antar dua orang atau lebih secara langsung. Terdiri dari pewawancara yaitu orang yang mengajukan pertanyaan dan orang yang diwawancarai atau narasumber yaitu Ibu Siti Karsinah, S.Pd selaku Tata Usaha juga orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.
3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap dokumentasi-dokumentasi yang berisi data yang menunjang terkait penelitian. Dalam hal ini peneliti menerima beberapa hasil dokumen berupa foto sarana prasarana yang ada di MTs Al – Muthmainnah Bekasi.
4. Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui studi literatur dengan cara mengumpulkan data-data atau dokumen yang terkait dengan penelitian.
D. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti mengolah data dari hasil observasi dan wawancara, data tersebut disusun dan dikategorikan berdasarkan hasil wawancara, dokumen maupun literatur kepustakaan yang kemudian di deskripsikan dalam bentuk bahasa yang mudah dipahami. Kemudian peneliti membandingkan dengan teori dari sumber referensi jurnal dan e-book yang telah menjadi tinjauan pustaka sebagai standarisasi dalam metode dan media pembelajaran program pendidikan pelatihan.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, lokasi peneliti dilaksanakan di MTs Al Muthmainnah Bekasi yang beralamat di Jl. Raya Setu No. 1 Mekarwangi, Kec. Cikarang Barat, Kab.
Bekasi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari proses penelitian sekolah mengenai standar sarana dan prasarana dengan metodologi wawancara langsung, maka didapatkan hasil dengan data- data berikut :
A. Profil dan Sejarah Sekolah
Nama Sekolah : MTs Al-Muthmainnah Status Sekolah : Swasta
Telp/Fax : +6281288600422
Akreditasi : A tahun 2022
Alamat : Jl. Raya Setu No. 1, Mekarwangi, Kec. Cikarang Barat., Kab.
Bekasi
MTs Al-Muthmainnah didirikan pada tahun 1991 oleh ibu Dra. Hj. Effi Zulfa yang didukung dan dibantu oleh sang suami. Pada mula nya beliau mengadakan pengajian rumahan dan berdakwah diberbagai tempat, sehingga berkembang dengan membangun Raudhatul Athfal kemudian beliau mendirikan berbagai lembaga termasuk MTs Al-Muthmainnah yang sedang berkembang sampai saat ini.
MTs Al – Muthmainnah Bekasi ini mulai diresmikan pada tahun 1997. Sejak saat itu, peserta didik yang mendaftar kian bertambah setiap tahunnya. Kemudian tepat pada tahun 2022 ini, MTs Al – Muthmainnah Bekasi mendapat akreditasi A yang berarti sudah sangat baik dan sesuai standar prosedural sekolah dari Pemerintah.
B. Rekapitulasi Prasana MTs Al-Muthmainnah
NO PRASARANA
KEADAAN
JML KET BAIK SEDANG RUSAK
1 Ruang Kelas 6 6
2 Ruang Guru 1 1
3 Ruang Kepala
Sekolah 1 1
4 Ruang Wakasek 2 2
5 Ruang
Tatausaha 1 1
6 Ruang Tamu 1 1
7 Ruang UKS 1 1
8 Lab.Komputer 1 1
9 Lapangan
Olahraga 1 1 2
10 Masjid 1 1
11 Kamar Mandi 4 2 6
12 Kantin 1 1
13 Gudang 1 1
C. Program Umum
Di MTs Al – Muthmainnah membuat susunan tertentu untuk Program Umum yang diselenggarakan rutin, diantaranya ialah :
1. Membantu tugas kepala madrasah di dalam penyelenggaraan kegiatan madrasah sehari-hari terutama menyangkut urusan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
2. Mengadakan kegiatan jum’at bersih guna agar dapat membantu memelihara sarana dan prasarana sekolah.
3. Menyediakan, mengatur, memelihara sarana dan prasarana madrasah dengan pelaksanaan kegiatan madrasah dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Tentu saja hal ini tidak lepas dari pengawasan.
4. Mengupayakan kepada seluruh aparat penyelenggara madrasah (guru, pegawai karyawan, maupun siswa) akan pentingnya kesadaran diri untuk ikut
memelihara keindahan dan kebersihan lingkungan madrasah sebagai unsur ketahanan madrasah.
5. Memikirkan, mengusahakan sarana dan prasarana yang belum ada/diadakan serta mengganti memperbaiki sarana dan prasarana yang telah rusak.
6. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana madrasah.
7. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana madrasah.
8. Mengelola dalam pembiyaan alat-alat pengajaran.
9. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana madrasah.
D. Program Khusus
Selain halnya Program Umum, di MTs Al – Muthmainnah juga disusun agenda berupa Program Khusus, yang diantaranya ialah :
1. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan setiap bulan agar madrasah serta lingkungan secara teratur dengan meningkatkan tugas kerja karyawan.
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan madrasah seperti alat tulis menulis, alat kebersihan serta kertas dan lain-lain.
3. Mencatat dan mangawasi penggunaan sarana dan prasarana madrasah secara teratur agar setiap saat dapat diketahui.
4. Pembinaan tenaga karyawan baik bagian kebersihan maupun bagian.
5. Pemeliharaan sarana dan prasarana madrasah agar mereka sadar dan mampu.
6. meningkatkan partisipasi di dalam menunjang penyelenggaraan madrasah sesuai dengan tugasnya masing-masing.
7. Mengkoordinir kebersihan halaman madrasah, kebersihan taman, kebersihan kamar kecil serta kebutuhan air kamar kecil setiap hari.
E. Program berjangka
Di MTs Al – Muthmainnah juga terdapat Program Berjangka yang ditujukan untuk mengelola serta mensortir fasilitas apabila terdapat barang – barang tidak layak untuk diperbarui serta ditata ulang, beberapa poin Program Berjangka tersebut diantaranya ialah :
1. Penginventarisir ulang sarana dan prasarana madrasah.
2. Penanganan kebersihan dan keindahan madrasah.
F. Lampiran Dokumentasi Sarana dan Prasarana di MTs. Al Muthmainnah Bekasi
BAB V PENUTUP
Gambar 1 Tampak depan MTs. Al Muthmainnah Bekasi
Gambar 2 Tampak Luar Area Kelas
Gambar 3 Laboratorium Komputer
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan di MTs Al – Muthmainnah Bekasi terkait kesesuaian antara standar sarana dan prasarana dengan realitas yang ada di lembaga pendidikan tersebut kami mendapat beberapa kesimpulan, diantaranya ialah :
1. Sarana dan prasarana yang ada di MTs Al Muthmainnah Bekasi sudah memenuhi standar atau ketentuan pemerintah yang tercantum dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
2. Seluruh sarana dan prasarana yang terdapat di MTs Al Muthmainnah Bekasi masih banyak yang tergolong layak dan cukup untuk digunakan dalam fasilitas belajar – mengajar.
3. Sarana dan prasarana di MTs Al Muthmainnah hampir tidak ada bangunan atau ruangan yang mengalami kerusakan.
4. Terdapat beberapa program pengelolaan sarana dan prasarana yang berupa Program Umum, Program Khusus, dan Program Berjangka yang ditujukan untuk memelihara serta merawat semua fasilitas sekolah.
B. Saran
Saran kami selaku peneliti di MTs Al – Muthmainnah Bekasi yaitu pihak lembaga untuk senantiasa terus melakukan perbaruan sarana dan prasarana seiring dengan berkembangnya zaman, selain itu kami juga berharap pihak lembaga senantiasa mempertahankan kualitas dan konsistensinya dalam mengembangkan lembaga pendidikan jenjang MTs khususnya dalam kategori sarana dan prasarana.
DAFTAR PUSTAKA
Megawati. (2019). Analisis Ketercapaian Standar Sarana dan Prasarana Sekolah. Al-Ta'dib Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, Volume 12 No. 2, 240.
Nurbaiti. (2015). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Manajer Pendidikan, 533-534.
Rohiyatun, B. (-). Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jurnal Administrasi Pendidikan, 5.
Rusydi Ananda, O. K. (2017). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Medan: CV Widya Puspita.
Usman, N. (2019). Pengantar Manajemen Pendidikan. An1mage.
Zohriah, A. (2015). Analisis Standar Sarana dan Prasarana. Jurnal Tarbawi, 3-4.