• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis risiko penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM: Studi empiris pada Coffee Shop Janji Jiwa di Kota Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis risiko penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM: Studi empiris pada Coffee Shop Janji Jiwa di Kota Malang"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Empiris Pada Coffee shop Janji Jiwa di Kota Malang)

SKRIPSI

Oleh

LAYLATUL FAUZIYAH NIM : 18510053

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2023

(2)

i

ANALISIS RISIKO PENGGUNAAN QRIS SEBAGAI ALAT TRANSAKSI BAGI UMKM

(Studi Empiris Pada Coffee shop Janji Jiwa di Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada:

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M)

Oleh

LAYLATUL FAUZIYAH NIM : 18510053

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2023

(3)

ANALISIS RISIKO PENGGUNAAN QRIS SEBAGAI ALAT TRANSAKSI BAGI UMKM

(Studi Empiris Pada Coffee Shop Janji Jiwa di Kota Malang)

SKRIPSI Oleh

LAYLATUL FAUZIYAH NIM : 18510053

Telah Disetujui Pada Tanggal 14 Maret 2023 Dosen Pembimbing,

Dr. Maretha Ika Prajawati, M.M NIP. 198903272018012002

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS RISIKO PENGGUNAAN QRIS SEBAGAI ALAT TRANSAKSI BAGI UMKM

(Studi Empiris Pada Kedai Kopi Janji Jiwa di Kota Malang)  

SKRIPSI Oleh

LAYLATUL FAUZIYAH NIM : 18510053

Telah Diperkan di Depan Dewan Penguji

Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (SM)

Pada 31 Maret 2023

Susunan Dewan Penguji: Tanda

Tangan 1 Penguji Utama

Farahiyah Sartika, MM GIGIT. 199201212018012002 2 Ketua Penguji

Nora Ria Retnasih, ME GIGIT. 199205222020122003 3 Sekretaris Penguji

Dr. Maretha Ika Prajawati, MM GIGIT. 198903272018012002

Dikisahkan Oleh:

Ketua Program Studi,

Muhammad Sulhan, SE, MM NIP. 197406042006041002

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil alamin. segala puji bagimu Ya Allah yang telah memberikanku kesempatan untuk mengenalmu dengan ilmu, menuntut dan memberikan kemudahan serta keteguhan dalam setiap langkah. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan dari hati dan lisan kepada suri tauladan bagi setiap insan, Rasulullah SAW.

Saya persembahkan karya tulis ini untuk ibu dan bapak sebagai sosok yang senantiasa dalam sujud doa dan nafasnya memberi saya kekuatan untuk terus berdiri dan melangkah dan selalu memberi support untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Terima kasih untuk dosen pembimbing saya ibu Dr. Mareta Ika Prajawati, M.M yang senantiasa selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada saya untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk diri saya sendiri, terima kasih karena sudah mau berjuang, bersabar dan bersyukur dengan segala nikmat yang telah Allah berikan dan berhasil untuk mengalahkan segala rasa kemalasan, ketakutan dan kecemasan. Layla kamu hebat.

(6)

v

HALAMAN MOTTO

“Teruslah bekerja keras agar nanti anakmu berkata kepada temannya itu yang cantik yang keluar dari mobil civic hitam adalah mamaku”

_layl, 03,04,23_

(7)

vi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Laylatul Fauziyah

NIM : 18510053

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul: ANALISIS RISIKO PENGGUNAAN QRIS SEBAGAI ALAT TRANSAKSI BAGI UMKM (Studi Empiris Pada Coffee shop Janji Jiwa di Kota Malang) adalah hasil karya saya sendiri, bukan “duplikasi” dari karya orang lain.

Selanjutnya apabila di kemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab Dosen Pembimbing dan atau pihak Fakultas Ekonomi, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari siapapun.

Malang, 03 April 2023

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Rahmad Allah Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Risiko Penggunaan Qris Sebagai Alat Transaksi Bagi Umkm (Studi Empiris Pada Coffee shop Janji Jiwa di Kota Malang)”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang memberi tauladan bagi seluruh umat untuk dunia dan akhirat.

Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak lepas dari peran berbagai pihak yang selalu memberikan bimbingan dan arahan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada:

1. Yth. Bapak Dr. H. Misbahul Munir, Lc., M.Ei. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi UIN Malang.

2. Yth. Bapak Muhammad Sulhan, S.E., M.M. Selaku Ketua Jurusan Manajemen UIN Malang.

3. Yth. Ibu Dr. Mareta Ika Prajawati, M.M. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

4. Yth. Seluruh Dosen Pengajar, Staf dan Karyawan UIN Malang.

5. Yth. Bapak Suparto, S.P., M.P. dan Ibu Austri yang selalu berdoa dan mengsupport peneliti hingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

6. Yth. Mas Ihsan Fauzi, S.Kom. yang juga selalu mengsupport peneliti dalam semua keadaan.

7. Kepada Habibi Ahmad Nanang H.S, S.Pd. yang juga selalu mengsupport, memberi arahan dan membantu dalam penelitian ini.

8. Rekan-rekan Mahasiswa UIN Malang, Khususnya Mahasiswa Jurusan Manajemen angkatan 2018.

9. Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan serta kerja sama yang baik, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

(9)

viii

Semoga seluruh pihak yang telah membantu penulis senantiasa mendapatkan balasan yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun yang dapat menyempurnakan penulisan ini sehingga dapat bermanfaat dan berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Malang, 03 April 2023

Penulis

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 9

1.3 Tujuan ... 9

1.4 Manfaat ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ... 11

2.2 Kajian Literatur... 18

2.2.1 Theory of Reasoned Action (TRA) ... 18

2.2.2 Risiko (Risk) ... 19

2.2.3 Risiko Penggunaan Uang Elektronik... 21

2.2.4 Quick Respond Indonesia Standard (QRIS)... 23

2.2.5 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) ... 24

2.3 Kerangka Berpikir ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Pendekatan Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3 Objek Penelitian ... 29

3.4 Data dan Jenis Data ... 29

3.5 Data Informan Penelitian ... 29

3.6 Proses Pengumpulan Data ... 32

3.7 Analisis Data ... 33

BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN ... 36

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 36

4.2 Penyajian Data dan Analisis ... 39

4.3 Pengumpulan Data ... 47

BAB V PEMBAHASAN ... 56

5.1 Motivasi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa Menggunakan QRIS ... 56

5.2 Persepsi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa Terhadap QRIS Sebagai Alat Transaksi ... 61

5.3 Risiko Yang Muncul Dari Penggunaan QRIS Sebagai Alat Transaksi Bagi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa ... 68

(11)

x

5.4 Strategi Pengelolaan Risiko Yang Dilakukan UMKM Kedai Kopi Janji

Jiwa ... 71

BAB VI PENUTUP ... 75

6.1 Kesimpulan ... 75

6.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 82

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Top Brand Kategori Coffee shop ... 6

Tabel 1. 2 Data Mahasiswa di Jawa Timur 2020 ... 7

Tabel 2. 1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 15

Tabel 3. 1 Kriteria Informan ... 30

Tabel 3. 2 Coffee shop Janji Jiwa di Kota Malang ... 31

Tabel 4. 1 Coding Motivasi ... 48

Tabel 4. 2 Coding Persepsi ... 50

Tabel 4. 3 Coding Risiko ... 52

Tabel 4. 4 Coding Strategi ... 54

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ... 26 Gambar 3. 1 Alur Analisis Data Menurut Creswell ... 35 Gambar 4. 1 Struktur Organisasai Kedai Kopi Janji Jiwa MOG Malang ... 38

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Dokumentasi ... 82

Lampiran 2 Pedoman Wawancara ... 83

Lampiran 3 Biodata Peneliti ... 84

Lampiran 4 Keterangan Bebas Plagiarisme ... 86

(15)

xiv

ABSTRAK

Laylatul Fauziyah. 2023, SKRIPSI. Judul: “Analisis Risiko Penggunaan QRIS Sebagai Alat Transaksi Bagi Umkm (Studi Empiris Pada Coffee Shop Janji Jiwa Di Kota Malang)”

Pembimbing : Dr. Maretha Ika Prajawati,M.M Kata Kunci : Risiko Penggunaan QRIS, UMKM

Bank Indonesia menerbitkan sistem pembayaran nasional terintegrasi yaitu Quick Response Indonesian Standard agar semua jenis transaksi pembayaran yang bersifat digital menjadi terfasilitasi dengan baik. QRIS dimaksudkan untuk menciptakan masyarakat di mana metode pembayaran non tunai lebih sering digunakan dan untuk mengendalikan cashless society. Selain memiliki segudang manfaat, namun teknologi selalu mengandung ancaman risiko. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan motivasi, persepsi, risiko dan manajemen risiko dari penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil temuan secara sistematis. Fokus penelitian yang meliputi motivasi, persepsi, risiko dan manajemen risiko dari penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode pengelolaan data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa motivasi UMKM Coffee Shop Janji Jiwa Malang menggunakan QRIS karena UMKM menganggap metode pembayaran QRIS dapat menghindari peredaran uang palsu, QRIS aman, mudah, simpel dan praktis, QRIS menjadi alternatif metode pembayaran, QRIS menguntungkan, QRIS dapat mengurangi kontak fisik dan QRIS mengikuti perkembangan teknologi keuangan. UMKM memiliki persepsi yang positif terhadap metode pembayaran QRIS, dimana persepsi tersebut meliputi persepsi cepat dan efisien, mengurangi biaya pengelolaan kas, membangun informasi credit profile, diminati masyarakat, QRIS memiliki segudang manfaat, memiliki fitur pencatatan transaksi otomatis yang dapat diakses secara real time, dan proses Settlement cepat. Risiko yang dirasakan UMKM Coffee Shop Janji Jiwa Malang yaitu risiko adanya biaya penggunaan, risiko koneksi internet tidak stabil, risiko adanya limit transaksi, dan risiko adanya biaya admin. Hasil penelitian mengenai bagaimana strategi yang dilakukan UMKM Coffee Shop Janji Jiwa Malang untuk menghadapi dan menanggulangi risiko yang muncul adalah dengan cara mencatat pemasukan dan pengeluaran, menyediakan wi-fi, menggunakan uang cash atau EDC untuk bertransaksi.

Kata Kunci: Risiko Penggunaan QRIS, UMKM

(16)

xv

ABSTRACT

Laylatul Fauziyah. 2023, THESIS. Title: "Risk Analysis of the Use of QRIS as a Transaction Tool for MSMEs (Empirical Study on Janji Jiwa Coffee Shops in Malang City)"

Advisor : Dr. Maretha Ika Prajawati, M.M Keywords : Risk of Using QRIS, UMKM

Bank Indonesia issued an integrated national payment system, namely the Quick Response Indonesian Standard so that all types of digital payment transactions are properly facilitated. QRIS is intended to create a society where non-cash payment methods are more frequently used and to control a cashless society. Besides having a myriad of benefits, technology always carries risks. The purpose of this research is to find out and describe the motivation, perception, risk and risk management of using QRIS as a transaction tool for MSMEs.

By using a descriptive qualitative approach, this study aims to describe the findings systematically. The research focus includes motivation, perception, risk and risk management from using QRIS as a transaction tool for MSMEs.

Collecting data through observation, interviews and documentation. While the data management methods used are data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions.

The results showed that the motivation for UMKM Coffee Shop Janji Jiwa Malang to use QRIS was because UMKM considered the QRIS payment method to avoid circulating counterfeit money, QRIS was safe, easy, simple and practical, QRIS was an alternative payment method, QRIS was profitable, QRIS could reduce physical contact and QRIS Keep abreast of developments in financial technology. MSMEs have a positive perception of the QRIS payment method, where these perceptions include perceptions of speed and efficiency, reducing cash management costs, building credit profile information, attracting public interest, QRIS has a myriad of benefits, has an automatic transaction recording feature that can be accessed in real time, and fast settlement process. The risks experienced by UMKM Coffee Shop Janji Jiwa Malang are the risk of usage fees, the risk of unstable internet connection, the risk of transaction limits, and the risk of admin fees. The results of the research regarding how the strategy carried out by UMKM Coffee Shop Janji Jiwa Malang to deal with and overcome the risks that arise is by recording income and expenses, providing wi-fi, using cash or EDC for transactions.

Keywords: Risk of Using QRIS, MSME

(17)

xvi

صلختسملا

.ةيزوفلا ةليل 2023

ةيسينودنلإا ةيرايعملا ةعيرسلا تاباجتسلاا مادختسا رطاخم ليلحت" :ناونعلا .ةحورطأ ،

ةطسوتملاو ةريغصلا تاسسؤملل تلاماعم ةادأك اويج يجناج ىهقم ىلع ةيبيرجت ةسارد( رغصلا ةيهانتملاو

)جنلاام ةنيدم يف "

م ، يتاوجارب اكيإ اثيرام .د :راشتسملا م

ةريغصلا تاكرشلا ، ةيسينودنلإا ةيرايعملا ةعيرسلا ةباجتسلاا مادختسا رطاخم :ةيسيئرلا تاملكلا رغصلا ةيهانتملاو ةطسوتملاو

اظن ايسينودنإ كنب ردصأ متي ثيحب ةعيرسلا ةباجتسلال يسينودنلإا رايعملا وهو ، لماكتم ينطو عفد م

يسينودنلإا يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمر فدهي .ديج لكشب ةيمقرلا عفدلا تلاماعم عاونأ عيمج ليهست ريغ عمتجملا يف مكحتلاو نايحلأا نم ريثك يف ةيدقنلا ريغ عفدلا قرط هيف مدختست عمتجم ءاشنإ ىلإ .يدقنلا

نم ضرغلا .رطاخملا ديدهت ىلع امئاد ايجولونكتلا يوتحت ، دئاوفلا نم ىصحي لا ددع دوجو ىلإ ةفاضلإاب ةباجتسلاا زمر مادختسلا رطاخملا ةرادإو رطاخملاو كاردلإاو عفادلا فصوو ةفرعم وه ةساردلا هذه صلا ةيهانتملا تاعورشملل تلاماعم ةادأك يسينودنلإا يسايقلا ةعيرسلا ةطسوتملاو ةريغصلاو رغ

.

زيكرت لمشي .يجهنم لكشب جئاتنلا فصو ىلإ ةساردلا هذه فدهت ، يعون يفصو جهن مادختساب ةيسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا ةنودم مادختسا نم رطاخملاو رطاخملا ةرادإو كاردلإاو زيفحتلا ثحبلا

تلاماعم ةادأك ةيسينودنلإا للاخ نم تانايبلا عمج .ةطسوتملاو ةريغصلاو رغصلا ةيهانتملا تاعورشملل

تانايبلا عمج يه ةمدختسملا تانايبلا ةرادإ قرط نإف ، هسفن تقولا يفو .قيثوتلاو تلاباقملاو ةظحلاملا تاجاتنتسلاا عنصو تانايبلا ضرعو تانايبلا ليلقتو .

اويج يجناج ىهقملا ةطسوتمو ةريغص تاعورشم ومس تفوسوركياملا عفاد نأ ةساردلا جئاتن رهظت ةريغصلاو رغصلا ةيهانتملا تاكرشلا نلأ يسينودنلإا يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمر مدختسي جنلاام

ا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمرل عفدلا ةقيرط ربتعت ةطسوتملاو ، ةفيزملا دوقنلا لوادت بنجتل يسينودنلإا يسايقل

يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمرو ، يلمعو طيسبو لهسو نمآ يسينودنلإا يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمرو زمر للقي نأ نكمي ، حبرم يسينودنلإا يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمرو ، ةليدب عفد ةقيرط وه يسينودنلإا رسلا ةباجتسلاا يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمر عبتيو يدسجلا لاصتلاا نم يسينودنلإا يسايقلا ةعي

ةيلاملا ايجولونكتلا روطت يسينودنلإا. يباجيإ روصت ةطسوتملاو ةريغصلاو رغصلا ةيهانتملا تاكرشلا ىدل وصت تاروصتلا هذه نمضتت ثيح ، يسينودنلإا يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زمرب عفدلا ةقيرطل ةعيرس تار

، روهمجلل ةيمهأ تاذ اهنوكو ، نامتئلاا فيرعت فلم تامولعم ءانبو ، دقنلا ةرادإ فيلاكت ضفخو ، ةلاعفو تلاماعملا ليجست ةزيم هيدلو ، دئاوفلا نم ىصحي لا ددع هل يسينودنلإا يسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا نوناقو ، يلعفلا تقولا يف اهيلإ لوصولا نكمي يتلا يئاقلتلا اهب رعشت يتلا رطاخملا .ةعيرس ةيوست ةيلمعو

تلااصتا رطاخمو ، مادختسلاا موسر رطاخم يه ةطسوتملاو ةريغصلاو رغصلا ةيهانتملا تاكرشلا ةيفيك لوح ثحبلا جئاتنةيرادلإا موسرلا رطاخمو ، تلاماعملا دودح رطاخمو ، ةرقتسملا ريغ تنرتنلإا لا ىهقم اهذفني يتلا ةيجيتارتسلاا ذيفنت اويج يجناج ةطسوتملاو ةريغصلاو رغصلا ةيهانتملا تاعورشم

ريفوتو ، تافورصملاو تاداريلإا ليجست للاخ نم يه اهيلع بلغتلاو ةئشانلا رطاخملا ةهجاومل جنلاام تلاماعملل ةينورتكللإا تانايبلا عمج وأ دقنلا مادختساو ، ياف ياولا ةمدخ .

ةيحاتفملا تاملكلا ىرغصلا تاسسؤملاو ، ةيسينودنلإا ةيسايقلا ةعيرسلا ةباجتسلاا زومر مادختسا رطاخم :

ةطسوتملاو ةريغصلاو .

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan sosial ekonomi yang lebih produktif, efektif, dan efisien merupakan hasil dari globalisasi yang memungkinkan produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar dunia. Pertumbuhan ekonomi digital dan percepatan inklusi keuangan di suatu negara tidak dapat dipisahkan dari kemajuan teknologi dan informasi terkini. Proporsi individu yang memanfaatkan internet menjadi penggerak pertumbuhan trend ekonomi digital ini. Dari total populasi 272.682.600 jiwa, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memperkirakan 210.026.769 atau 77,02 persen penduduk Indonesia memiliki akses internet pada 2019–2020. Keadaan ini memperkuat gagasan bahwa Indonesia telah memasuki fase disrupsi di mana teknologi akan semakin banyak digunakan untuk melakukan operasinya (Agung et al., 2020).

Sejumlah perusahaan terpaksa mengalami perubahan sebagai akibat dari kemajuan teknologi tersebut dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi keuangan, atau yang lebih sering disebut (financial technology).

Fintech adalah sistem keuangan berbasis teknologi yang mengembangkan produk, layanan, teknologi, dan model bisnis baru yang berdampak pada efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran serta stabilitas mata uang dan sistem keuangan (Narastri, 2020)

Pelanggan ingin dapat menilai manfaat, menimbang keuntungan yang didapat dan risiko yang terkait dengan pemanfaatan fintech. Jika manfaat yang dirasakan dari penggunaan fintech lebih besar daripada risiko yang

(19)

dirasakan, konsumen akan menggunakan produk dan layanan tersebut (Firmansyah et al., 2021). Pembayaran transaksi non tunai merupakan salah satu cara pengimplementasian dari teknologi informasi dan pertumbuhan ekonomi digital. Penerapan aturan pada sistem pembayaran nontunai lebih menitikberatkan pada penurunan risiko dan peningkatan efisiensi pembayaran. E-wallet dan e-money adalah dua jenis sistem pembayaran non- tunai. E-wallet adalah sistem pembayaran berbasis server, sementara e-money adalah metode pembayaran berbasis chip (Mayanti, 2020). Menyusul pelaksanaan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan BI pada 14 Agustus 2014, transaksi uang elektronik di Indonesia meningkat pesat. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menciptakan masyarakat di mana metode pembayaran non tunai lebih sering digunakan.

Dalam upaya untuk menjaga pengendalian cashless society, Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 mengatur tentang uang elektronik.

Penggunaan uang elektronik dimaksudkan untuk mempermudah berbagai transaksi bagi masyarakat umum. Meski belum menjadi alat transaksi utama, uang elektronik berpotensi menggantikan uang tunai sebagai alat pembayaran di masa depan. Pemerintah juga akan memberikan perhatian dalam revolusi prosedur alat bayar elektronik ini (Ningsih et al., 2021).

Denso Wave, sebuah bisnis Jepang menemukan kode QR untuk pertama kalinya pada tahun 1994. Awalnya digunakan untuk mengumpulkan data tentang inventaris produksi suku cadang otomotif. Jenis kode batang ini sekarang berlaku untuk berbagai industri dan layanan. Bank Indonesia menetapkan Quick Response Standard (QR code) sebagai bentuk pembayaran

(20)

3

sesuai dengan Peraturan Dewan Gubernur No. 21/18/PADG/2019 tentang Penerapan Standar Nasional Pembayaran Quick Response Code. QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dengan menggunakan standar internasional EMV Co.

(lembaga yang menyusun kode QR standar internasional untuk sistem pembayaran). Pada 1 Januari 2020, Indonesian Standard Quick Response Code atau QRIS mulai diberlakukan.

Terlepas dari banyak keuntungan yang ditawarkan QRIS, akan selalu ada risiko online dari orang-orang yang ceroboh. Amin Nurdin, Dosen Senior Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), mengklaim kebijakan, legislasi, dan infrastruktur Indonesia masih belum ideal dalam hal persiapan teknologi informasi. Menurut Tony, Deputi Direktur OJK untuk Arsitektur Perbankan Indonesia, ada empat bahaya yang terkait dengan kemitraan antara bank dan fintech. Pertama, tidak ada persyaratan hukum untuk pertukaran atau perlindungan data pribadi pelanggan. Kedua kemungkinan pelanggaran data pelanggan, ketiga ancaman serangan siber dan keempat risiko outsourcing (Dasangga, 2022).

Sementara itu, Pratama Persadha, direktur Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), sebuah lembaga penelitian ciber, mengklaim banyak pencuri membuat kode QR palsu untuk memikat pengguna ke akun lain dan situs web berbahaya. Dia teringat kembali pada kejadian tahun 2014, ketika pemerintah China menghentikan sementara pembayaran dompet digital untuk jangka waktu yang cukup lama. Metode

(21)

pembayaran utama saat itu, termasuk di pasar dan kios, adalah AliPay dan WeChat Pay (Dewi, 2022).

Sebagai pencipta dan pengawas QRIS, Bank Indonesia (BI) telah menciptakan pertahanan terhadap risiko serangan siber. Filianingsih Hendarta, Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, mengklaim penyelenggara jasa pembayaran (PJP) mengikuti persyaratan yang diatur terkait dengan pemenuhan manajemen risiko dan kemampuan sistem pembayaran. Dari perspektif keamanan aplikasi pengguna, BI mengamanatkan penggunaan otentikasi dua faktor (2FA).

Kunci keamanan otentikasi dua faktor adalah kata sandi satu kali (OTP) yang dikirim dalam bentuk nomor acak dan hangus setiap kali digunakan atau setelah batas waktu yang telah ditentukan (umumnya beberapa menit) (Dasangga, 2022).

Prosedur transaksi dipermudah dengan adanya QRIS. Hanya satu kode QR yang dibutuhkan masyarakat umum atau pembeli untuk menggunakan berbagai aplikasi pembayaran digital yang telah resmi di Indonesia. Saat ini, pelaku UMKM telah mengadopsi penggunaan QRIS. Hingga 12 juta Usaha Kecil dan Menengah diharapkan dapat terhubung dengan alat pembayaran digital QRIS pada tahun 2021, menurut Gubernur BI. 5,8 juta bisnis secara nasional terhubung pada tahun 2020, dan hampir semuanya adalah UMKM.

Menghubungkan UMKM ke QRIS akan meningkatkan literasi digital mereka.

Fungsi dan bentuk ideal QRIS di mata pelaku usaha UMKM dirangkum dari persepsi pengguna. Mereka mencirikan QRIS sebagai bentuk pembayaran yang menguntungkan, metode pembayaran alternatif, lebih

(22)

5

higienis karena pengurangan sentuhan fisik, mudah digunakan dan dibayar, dan hanya membutuhkan penempatan kode QR di depan meja kasir saja.

Karena itu, persepsi risiko berdampak signifikan pada tingkat kepercayaan.

Tingkat kepercayaan individu meningkat dengan persepsi risiko yang lebih rendah, dan sebaliknya. Kategori risiko yang dirasakan didefinisikan oleh Hoyer dan Maclnnis (2010) sebagai berikut: 1) risiko kinerja; 2) risiko keuangan; 3) risiko fisik atau keamanan; 4) risiko sosial; 5) risiko psikologis;

dan 6) risiko waktu. Pemilihan menggunakan pembayaran elektronik menurut (Ningsih et al., 2021) menegaskan bahwa pengambilan keputusan menandai kesimpulan dari proses mempertimbangkan masalah untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut (Silalahi et al., 2022).

UMKM sebagai sektor usaha dengan konsentrasi tertinggi dalam perekonomian Indonesia harus melek teknologi agar pertumbuhannya tidak tertinggal dari produk pesaing. Terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia per Maret 2021, menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dan mereka menyumbang Rp. 8.573,89 triliun atau 61,07 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara. UMKM di Indonesia mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja dan menyerap hingga 60,4% dari seluruh investasi. Hal ini menunjukkan betapa tangguhnya sektor UMKM dalam menghadapi bencana ekonomi seperti pandemi COVID-19 dan peristiwa tahun 1998 (Sihaloho et al., 2020).

Kopi Janji Jiwa merupakan salah satu UMKM terbaru di industri kedai kopi Indonesia. Billy Kurniawan mendirikan Kopi Janji Jiwa, salah satu kedai kopi ternama di Indonesia, pada tahun 2018 di bawah naungan Jiwa Group.

(23)

Kopi Janji Jiwa beriklan dengan slogan "kopi dari hati" dan mengikuti filosofi fresh to cup. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, Kopi Janji Jiwa tidak diragukan lagi menghadapi sejumlah pesaing, antara lain Kopi Kenangan, Kopi Kulo, dan Kopi Fore. Informasi dari Top Brand Index kedai kopi antara tahun 2020 dan 2021 adalah sebagai berikut. Berikut merupakan data top brand coffee shop 2021.

Tabel 1. 1

Top Brand Kategori Coffee shop

Sumber: Top Brand Index, 2021

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa coffee shop Janji Jiwa menempati urutan pertama dengan Top Brand Index sebesar 39,5% baik dalam kategori online maupun offline. Janji Jiwa mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2019 atas pencapaiannya sebagai

“Coffee Shop dengan Pertumbuhan Jumlah Toko Tercepat di Indonesia Dalam Satu Tahun” selain Top Brand Coffee Shop Award di Indonesia . Kopi Janji Jiwa saat ini mengoperasikan lebih dari 900 outlite di lebih dari 100 kota di Indonesia.

Menjamurnya kafe kini mulai menjadi pemandangan biasa. padahal kafe menjamur dimana-mana, melalui berbagai sebutan seperti Coffee Shop. Ada konsep dan tujuan tertentu yang terkait dengan pendirian kafe tersebut.

Misalnya, berbagai tema musik yang mengiringi, biaya yang masuk akal, dan

(24)

7

menyediakan makanan dengan nuansa tradisional hingga modern tampaknya menjadi daya tarik utama, terutama bagi kaum muda. Fenomena menjamurnya coffee shop di Indonesia ini juga terjadi di Malang yang merupakan salah satu daerah yang padat penduduk dan juga daerah yang dijuluki sebagai Kota Pendidikan. Budaya nongkrong di coffee shop telah menjadi trend tersendiri khusus nya bagi anak muda yang berdampak pada kehidupan sosial kita. Banyaknya lembaga pendidikan, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, menunjukkan banyaknya generasi muda yang bermukim di Malang. Jumlah mahasiswa tertinggi di Jawa Timur ada di kota Malang, yang merupakan rumah bagi sejumlah besar universitas, baik negeri maupun swasta. Berikut merupakan data total mahasiswa di Jawa Timur.

Tabel 1. 2

Data Mahasiswa di Jawa Timur 2020

Kota/Kabupaten Perguruan Tinggi Total Negeri Swasta

Pacitan 219 859 1078

Jember 40.182 27.435 67.617

Banyuwangi 3.918 13.458 17.376

Bangkalan 16.212 2.725 18.937

Sampang 729 500 1.229

Blitar 77 5.014 5.091

Malang 123.835 128.067 251.902

Madiun 1.880 10.559 12.439

Surabaya 128.876 110.243 239.119

(25)

Tingginya jumlah mahasiswa di Malang membuat banyak bermunculan coffee shop di Malang. Bagi anak muda coffee shop tidak hanya menjadi tempat nongkrong untuk bertemu dengan teman saja, namun untuk tempat mengerjakan tugas, berdiskusi bersama, maupun tempat diadakannya event- event organisasi khususnya bagi mahasiswa. Sehingga banyak kegiatan yang dapat dilakukan di coffee shop. Hal tersebut juga membuat banyaknya coffee shop bermunculan di Malang.

Temuan penelitian Sihaloho et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan QRIS dapat menjaga keamanan pendapatan dan secara substansial mendukung proses transaksi antara pedagang dan konsumen.

Sehingga, menumbuhkan minat untuk menggunakan QRIS, tetapi juga memiliki beberapa kerugian bagi pedagang. Karena adanya biaya tambahan yang dibebankan kepada pelaku UMKM, sehingga pendapatan harian para pelaku UMKM menurun, dan minat untuk menggunakan QRIS semakin berkurang dan meragukan.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena mengetahui keunggulan dan kepraktisan sistem pembayaran berbasis QRIS yang belum diadopsi oleh sebagian pelaku UMKM. Dengan mengkaji risiko yang akan dihadapi selama menggunakan sistem pembayaran QRIS, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pelaku UMKM lain untuk mengadopsi QRIS. Dan memberikan rekomendasi untuk sistem pembayaran yang lebih cepat, aman, dan efektif. Maka dari itu, peneliti mengambil judul Analisis risiko

(26)

9

penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM (Studi Empiris pada Coffee shop Janji Jiwa di Kota Malang).

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti mengidentifikasi fokus penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apa motivasi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa menggunakan QRIS?

2. Bagaimana persepsi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa pada penggunaan QRIS sebagai alat transaksi?

3. Apa saja risiko yang muncul dari penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa?

4. Bagaimana strategi pengelolaan risiko yang dilakukan UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa?

1.3 Tujuan

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan mendeskripsikan motivasi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa menggunakan QRIS.

2. Mengetahui dan mendeskripsikan persepsi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa terhadap QRIS sebagai alat transaksi.

3. Mengetahui dan mendeskripsikan risiko yang muncul dari penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa.

4. Mengetahui dan mendeskripsikan strategi pengelolaan risiko yang dilakukan UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa.

(27)

1.4 Manfaat

Pembaca diharapkan dapat memperoleh manfaat dari penelitian ini baik secara konseptual maupun praktis.

1. Manfaat Konseptual

Secara teoritis, temuan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pelaku UMKM khususnya dengan memberikan pengetahuan, wawasan, informasi, dan referensi tambahan terkait risiko penerapan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bagi UMKM Kopi Janji Jiwa dan UMKM lainnya yang berlokasi di Kota Malang.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan bahwa temuan penelitian ini akan memberi penulis dan mahasiswa lainnya lebih banyak pengetahuan, yang memungkinkan mereka untuk menggunakannya sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

b. Bagi Pemerintah

Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, pemerintah nantinya bisa menggunakan temuan penelitian ini sebagai contoh. Secara khusus dapat digunakan untuk menetapkan suatu kebijakan guna mendukung perkembangan digitalisasi khususnya di bidang pembayaran berbasis digital pada UMKM yang ada di Kota Malang.

(28)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi atau jurnal penelitian. Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan berhubungan dengan penelitian ini adalah :

“Risiko dan Regulasi: Fintech untuk Sistem Stabilitas Keuangan” adalah judul penelitian yang dilakukan oleh Dhidhin Noer Ady Rahmanto dan Nasrulloh (2019). Temuan penelitian menunjukkan bahwa risiko finansial dan risiko teknologi merupakan bagian dari profil risiko intrinsik Fintech.

Bergantung pada biaya yang terlibat, keefektifan manajemen, dan strategi untuk mengelola risiko. Terdapat berbagai metode mitigasi risiko, seperti risiko yang sebaiknya dihindari, risiko yang dapat dikelola, diversifikasi risiko, pengalihan risiko, pengendalian risiko, dan pendanaan risiko. Hal yang sama berlaku dengan QRIS; banyak risiko yang mungkin timbul kapan saja mulai dari perencanaan hingga implementasi.

Berdasarkan penelitian Luh Putu Mahyuni dan I Wayan Arta Setiawan dari jurnalnya yang berjudul “Bagaimana QRIS Menarik Minat UMKM?

Sebuah Model Untuk Memahami Intensi UMKM Menggunakan QRIS”, dan pengaruh dari sumber luar dapat meningkatkan niat UMKM untuk mengadopsi QRIS. Responden dalam penelitian ini menilai internet yang

(29)

tidak stabil, adanya biaya dan limit transaksi menjadi faktor yang diakui dapat menjadi kendala penggunaan QRIS, namun kendala tersebut dinilai tidak terlalu penting, sehingga tidak terlalu mempengaruhi intensi mereka menggunakan QRIS.

Penelitian yang dilakukan oleh Windy Brigita Carera, Diah Setyorini Gunawan dan Pahrul Fauzi (2022) dengan judul “Analisis Perbedaan Omset Penjualan Umkm Sebelum Dan Sesudah Menggunakan QRIS Di Purwokerto”. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar antara omzet penjualan UMKM di Purwokerto sebelum dan sesudah menggunakan QRIS. Menguji gagasan bahwa ada variasi omzet penjualan UMKM sebelum dan sesudah menerapkan QRIS memberikan bukti untuk ini. Pelaku usaha dapat memilih untuk menggunakan QRIS bagi UMKM sebagai opsi dalam menawarkan layanan pembayaran digital.

Penelitian dari Aviani Widyastuti dan Muhammad Wildan Affan (2022) yang berjudul “Perilaku Umkm Dalam Menggunakan Fintech: Fokus Regulatory Dan Mitigasi Risiko”. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sifat yang melekat pada diri seseorang akan mempengaruhi mitigasi risiko yang melekat pada layanan fintech untuk berniat menggunakan layanan teknologi keuangan. Hasil penelitian ini searah dengan penelitian yang menyatakan bahwa niat terhadap sesuatu akan dipengaruhi oleh fokus promosi dan fokus pencegahan dan akan menjadi kuat dengan adanya resiko yang tinggi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alis Santika, Ranti Aliyani dan Ria Mintarsih (2022) dengan judul “Persepsi Dan Intensi Pelaku Umkm Terhadap Penggunaan QRIS Sebagai Sistem Pembayaran Digital Di Kota

(30)

13

Tasikmalaya”. Niat UMKM untuk memanfaatkan QRIS ternyata dipengaruhi oleh keuntungan yang dirasakan, kemudahan, dan risiko. Ditemukan juga bahwa pengaruh pihak luar seperti Bank Indonesia secara langsung, teman dekat, PJSP, kerabat dekat, dan UMKM lainnya dapat berdampak. Menurut persepsi para pelaku UMKM tentang manfaat, QRIS memiliki berbagai macam keunggulan. Usaha kecil dan menengah (UKM) percaya bahwa mengadopsi QRIS lebih nyaman. Persepsi pelaku UMKM terhadap risiko menunjukkan bahwa bahaya di QRIS tidak terlalu tinggi dan hambatan di dalamnya tidak terlalu penting. Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaku UMKM memiliki opini yang baik terhadap QRIS, yang dapat menimbulkan niat yang kuat di pihak mereka untuk menggunakan QRIS untuk mengimplementasikan sistem pembayaran mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Berandi Suaryansyah (2022) dengan judul

“Peran Fintech (Aplikasi Stroberi Kasir) Dalam Meningkatkan Pengelolaan Keuangan UMKM Di Kabupaten Belitung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial technology (fintech payment gateway, perlindungan konsumen, literasi keuangan, dan fintech) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dan financial technology dan kepuasan konsumen tidak berkontribusi signifikan terhadap variabel pengelolaan keuangan UMKM.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aviani Widyastuti dan Muhammad Wildan Affan (2022) yang berjudul “Implementasi Penggunaan Fintech dalam Manajemen Risiko: Studi pada Baitul Maal Hidayatullah”.

Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa implementasi manajemen risiko

(31)

secara umum sudah baik mulai dari komponen governance and culture, komponen objective-setting, komponen performance, komponen review and revision, dan komponen information communication and reporting. Selain itu BMH sebagai salah satu organisasi pada bidang sosial dan agama memiliki optimis yang tinggi dalam mengelola risiko yang ada didasarkan pada hubungan kepada yang Maha Kuasa beserta Amanah yang melekat pada setiap dana yang dititipkan oleh para klien. Penelitian ini telah menunjukkan fenomena pemaknaan dan implementasi manajemen risiko dari perspektif organisasi nirlaba khususnya Lembaga Amal Zakat seperti BMH. BMH tetap memperhatikan dan mepertimbangkan risiko meskipun tidak berorientasi profit dalam menjalankan aktivitasnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Ulfha Amelia (2019) yang berjudul “Peran Financial technology Dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Sektor Fashion Di Kabupaten Pangkep” menunjukkan hasil bahwa peran financial technology belum dapat meningkatkan pendapatan pada UMKM sektor fashion di Kabupaten Pangkep, hal ini disebabkan karena literasi keuangan masyarakat yang masih sangat kurang dan dalam hal infrastruktur masih belum merata khususnya akses internet sehingga hal ini masih menjadi kendala dalam penerapan financial technology di Kabupaten Pangkep.

(32)

15

Tabel 2. 1

Tabel Penelitian Terdahulu

(33)
(34)

17

Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2022

(35)

2.2 Kajian Literatur

2.2.1 Theory of Reasoned Action (TRA)

Ajzen dan Fhisbein (1980) menciptakan theory of reasoned action (TRA), yang menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Model minat perilaku dan model minat perilaku mempengaruhi perilaku adalah dua model yang membentuk model TRA itu sendiri. Model minat perilaku, yang hanya memiliki satu variabel bebas dan satu variabel terikat, mempengaruhi perilaku dengan cara yang sangat lugas. Variabel dependen adalah perilaku, dan masing-masing niat berperilaku bertindak sebagai variabel independen.

Ketika suatu minat belum terwujud sebagai suatu perilaku, niat berperilaku tetap berupa keinginan atau minat untuk melakukan suatu perilaku. Mengenai tingkah laku, yaitu suatu kegiatan nyata yang dilakukan (Jogiyanto HM, 2007)

Theory of reasoned action (TRA) meyakini bahwa minat dapat memprediksi kegiatan-kegiatan yang beraneka ragam. Bahkan Jogiyanto menjelaskan lebih lanjut bahwa hubungan antara minat perilaku terhadap perilaku memiliki korelasi yang paling kuat bila dibandingkan dengan faktor- faktor lain. Dalam TRA, sikap seseorang terhadap perilaku mengacu pada penilaian pandangan dan perasaan seseorang, baik positif maupun negatif, yang dibuatnya saat terlibat dalam perilaku yang diinginkan. Jogiyanto juga berbicara tentang norma subyektif, yang berkaitan dengan bagaimana perasaan seseorang di bawah tekanan sosial dan bagaimana pengaruhnya terhadap motivasi mereka dalam berperilaku.

(36)

19

2.2.2 Risiko (Risk)

Di dunia ini, hampir semua usaha kita penuh dengan ketidakpastian.

Risiko pada akhirnya akan dihasilkan dari ambiguitas ini. Kebanyakan orang enggan mengambil risiko karena selalu ingin hidup aman dan tenteram.

Namun, risiko ada di setiap tahap kehidupan. Risiko sering digunakan untuk mengacu pada ketidakpastian. Dalam pengertian praktis, risiko menimbulkan masalah tetapi juga dapat menghadirkan peluang yang menguntungkan.

Karena kerugian yang ditimbulkannya tidak dapat diprediksi dengan pasti, risiko menjadi masalah yang signifikan (Sudarmanto, 2021).

Risiko didefinisikan sebagai hasil yang tidak menyenangkan (buruk, merugikan) dari suatu kegiatan atau tindakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Adapun Suryanto mendefinisikan risiko pada tiga hal: pertama, adalah keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, ketika hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil keputusan. Kedua, adalah variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variabel keuangan lainnya. Dan ketiga, adalah kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan seperti risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industri (Suryanto, 2020).

Saat ini, trend perkembangan sistem pembayaran non tunai mengalami peningkatan baik dari sisi nominal maupun volume transaksi. Seperti halnya dua sisi mata uang, kemudahan tersebut diikuti pula oleh potensi risiko cyber crime yang senantiasa mengintai. Risiko keamanan informasi didefinisikan berbagai kemungkinan yang dapat disebabkan oleh ancaman informasi

(37)

selama melakukan pelanggaran keamanan informasi. Timbulnya risiko keamanan informasi merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan tanpa pemberian hak pengelolaan.

Berdasarkan kesimpulan peneliti bahwa risiko adalah komponen yang pasti ada pada setiap tindakan dan merupakan jenis ketidakpastian tentang situasi yang akan terjadi nanti (di masa depan) sebagai akibat dari proses atau keputusan yang diambil saat ini.

Allah SWT berfirman dalam Al - Qur‘an Surah Al-Hasyr: ayat 18 sebagai berikut:

اَهُّيَآٰ ي َمِبۢ رْيِبَخ َ هاللّٰ َّنِاۗ َ هاللّٰوُقَّتا َو ٍۚ دَغِل ْتَمَّدَق اَّم ٌسْفَن ْرُظْنَتْل َو َ هاللّٰ اوُقَّتا اوُنَم ا َنْيِذَّلا

اَن ْوُلَمْعَت ا ٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Thabathaba'i mengartikan arahan untuk “memperhatikan apa yang telah dilakukan untuk hari esok” sebagai arahan untuk “menilai perbuatan yang telah dilakukan” (M. Quraish Shihab, 2012). Prinsip penting dari manajemen risiko Islam adalah gagasan ketidakpastian dalam ekonomi Islam. Maklum, tidak ada yang mau kehilangan uang atas investasi atau bisnis mereka dalam kegiatan bisnis. Suatu negara mengantisipasi neraca perdagangan yang baik bahkan pada tingkat makro. Al ghunmu bil ghurmi, atau risiko itu akan selalu menyertai pengembalian atau hasil yang diproyeksikan, adalah hukum syariah yang mengatur pengembalian dan bahaya (Adinugraha, 2017).

(38)

21

2.2.3 Risiko Penggunaan Uang Elektronik

Bahaya yang dihadapi pengguna uang elektronik dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu sebagai berikut:

1. Risiko uang elektronik hilang dan dapat digunakan oleh pihak lain.

Fungsi uang elektronik sama seperti mata uang yaitu tidak dapat diganti jika hilang. Aturan ini berlaku untuk mata uang digital yang tidak terkait langsung dengan informasi pengguna sehingga bisnis penerbit tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaian pengguna. Hal ini memaksa pengguna untuk mempertimbangkan dengan hati-hati media penyimpanan dan media akses dana yang mereka gunakan saat menggunakan uang elektronik sesuai dengan kebijakan perusahaan penyedia layanan. Jika bisnis menggunakan kartu untuk penyimpanan, pengguna bertanggung jawab untuk mengisi kartu dengan uang yang cukup dan menyimpannya di lokasi yang aman agar tidak disalahgunakan atau diakses dengan mudah oleh orang lain. Di sisi lain, pengguna uang elektronik dituntut untuk dapat menjaga keamanan akses ke server melalui perangkat yang digunakannya jika perusahaan penyedia jasa uang elektronik menggunakan server.

2. Risiko masih kurang pahamnya pengguna.

Kurangnya kesadaran pengguna dalam memanfaatkan uang elektronik dapat menimbulkan risiko tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa literasi pengguna dalam penggunaan teknologi belum sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi akhir-akhir ini. Sebagai ilustrasi khusus, pengguna terkadang tidak menyadari bahwa nilai saldo uang elektronik

(39)

dapat berkurang lebih dari nilai transaksi jika uang elektronik yang digunakan ditempelkan 2 (dua) kali pada alat pembaca uang elektronik (electronic reader) untuk hal yang sama. Artinya pengguna dan petugas pedagang yang mengawasi transaksi harus melek finansial.

Pengguna uang elektronik harus siap menghadapi sejumlah risiko selain dua risiko yang baru saja disebutkan oleh Bank Indonesia diatas, seperti risiko terhadap keamanan data pengguna dan risiko terhadap hasil transaksi (Afdi & Hanifah, 2021).

1. Risiko keamanan data pengguna.

Salah satu tantangan yang perlu dibenahi adalah keamanan data bagi pengguna uang elektronik. Seperti diketahui, keamanan data belum menjadi masalah yang signifikan dalam pelayanan publik di Indonesia.

Beberapa outlet media utama telah menampilkan cerita tentang rilis informasi tentang pelanggan bisnis dan lembaga publik di situs web gelap di masa lalu. Karena teknologi manusia masih dalam tahap awal, uang elektronik rentan terhadap risiko malfungsi teknis dari berbagai penyedia layanan, termasuk peretasan aplikasi yang dapat mencegah pencatatan transaksi dan risiko peretasan data pengguna, seperti yang dialami oleh beberapa marketplace di Indonesia yang menerima uang elektronik sebagai alat pembayaran. Keamanan data dari penyedia layanan uang elektronik dan literasi pengguna dalam memanfaatkan uang elektronik secara aman dan nyaman dapat berlapis untuk mengantisipasi hal tersebut.

(40)

23

2. Risiko transaksi.

Potensi terjadinya misfire transaksi merupakan salah satu kelemahan teknologi yang dapat menghambat dan merugikan pengguna uang elektronik. Ketika pesan yang dikirim antara pihak yang berpartisipasi dalam transaksi terganggu, hal ini mungkin terjadi akibat gangguan pada mesin atau instrumen yang digunakan atau gangguan pada sinyal data elektronik. Hal ini dapat dihindari dengan melakukan modernisasi perangkat keras, perangkat lunak, data, dan teknologi yang digunakan dalam transaksi uang elektronik. Di sisi lain, mengingat uang elektronik banyak digunakan di Indonesia, banyak pelaku bisnis yang berlomba- lomba menawarkannya dengan fitur dan aplikasi yang beragam. Berbagai sistem pembayaran yang ditawarkan di pasar tidak diperbarui oleh semua pengecer. Jika ini tidak diperbaiki, pelanggan mungkin merasa kesulitan.

2.2.4 Quick Respond Indonesia Standard (QRIS)

QR code digunakan untuk menyatukan jenis QR yang berbeda dari Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 23/8/2021 tentang QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard), disebut juga dengan QRIS (diucapkan KRIS ). Agar penggunaan kode QR untuk bertransaksi menjadi lebih sederhana, cepat, dan aman, Bank Indonesia dan industri sistem pembayaran menciptakan QRIS. Seluruh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang menggunakan pembayaran kode QR wajib mengimplementasikan QRIS (Bank Indonesia, 2019).

Istilah "Merchant Discount Rate" (MDR) yang mengacu pada tarif yang dikenakan bank kepada merchant digunakan dalam alat pembayaran QRIS.

(41)

Besaran MDR dan cara pendistribusiannya akan ditentukan sendiri oleh Bank Indonesia. Untuk setiap transaksi konsumen yang melibatkan pembelian jasa atau barang, MDR dibayarkan oleh merchant kepada acquirer (bank atau lembaga non-bank yang bekerja sama dengan merchant dan dapat memproses data uang elektronik yang dikeluarkan oleh pihak lain), yang juga merupakan penerbit berbasis Chip UE dan terlibat langsung dalam pemrosesan transaksi.

Dilarang membebankan MDR kepada konsumen karena merupakan tanggung jawab merchant yang dapat mengakibatkan harga barang dan jasa menjadi lebih tinggi.

2.2.5 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan usaha komersial yang dapat meningkatkan lapangan kerja dan menawarkan berbagai layanan ekonomi kepada masyarakat sekitar. UMKM memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pemerataan, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong perluasan ekonomi, dan berkontribusi pada stabilitas nasional (Hastuti, 2020).

Pengertian UMKM dalam Pasal 1 didasarkan pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Usaha Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah perusahaan yang menguntungkan milik perorangan atau badan usaha kecil yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Undang-Undang Usaha Mikro ini.

(42)

25

2. Usaha kecil adalah usaha yang secara ekonomi beroperasi secara mandiri dan dijalankan oleh orang atau organisasi yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang dari usaha yang lebih besar tetapi secara langsung atau tidak langsung dimiliki, dikendalikan, atau diintegrasikan ke dalam perusahaan yang lebih besar tersebut.

3. Usaha ekonomi produktif yang dikenal dengan “Usaha Menengah” adalah usaha yang dijalankan oleh orang atau badan yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang usaha besar atau kecil, dan yang memiliki jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang sesuai dengan undang- undang yang mengatur tentang Usaha Kecil dan Bisnis Besar.

4. Usaha Besar yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, perusahaan patungan, dan perusahaan asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia, adalah usaha ekonomi produktif yang dijalankan oleh badan usaha dengan kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah.

Kriteria UMKM berupa permodalan lebih diperjelas dalam Pasal 6 UU No. 20 Tahun 2008 sebagai berikut:

1. Berikut kriteria Usaha Mikro:

a) memiliki nilai bersih paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.

b) hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

(43)

a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

b) menghasilkan hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00. (dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a) memiliki nilai bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

b) menghasilkan hasil penjualan tahunan lebih besar dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00. (lima puluh miliar rupiah).

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan konteks dan pokok permasalahan yang dibahas pada bab sebelumnya, maka berikut kerangka berpikir penelitian ini:

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

(44)

27

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, subjek penelitian ini adalah risiko terkait penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM. Dalam pola pikir inilah yang menjadi fokus penelitian adalah UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa Kota Malang. Peneliti akan mengamati dan mencari informasi mengenai risiko UMKM menggunakan QRIS, mulai dari motivasi umkm menggunakan QRIS, persepsi pedagang terhadap metode pembayaran QRIS, risiko UMKM yang menggunakan sistem pembayaran QRIS, hingga pengelolaan risiko yang muncul dari penggunaan QRIS sebagai alat transaksi.

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat dijadikan acuan dan rekomendasi bagi para UMKM di Kota Malang yang belum menggunakan QRIS untuk menggunakan sistem pembayaran QRIS dengan melihat dan mengantisipasi beberapa risiko yang akan terjadi saat menerapkan QRIS.

Beberapa penelitian tentang penggunaan sistem pembayaran QRIS pada UMKM sudah pernah dilakukan. Namun ada perbedaan dan persamaan dengan penelitian kali ini, yaitu persamaannya terletak pada penggunaan QRIS pada UMKM, persepsi terhadap QRIS dan financial technology.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini membahas dari sudut pandang ekonomi yaitu dengan melihat risiko penerapan QRIS pada UMKM.

(45)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam mencari informasi, diperlukan metodologi penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Metodologi penelitian juga dapat membantu peneliti mengumpulkan temuan penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut (Sugiyono, 2019) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak dapat diperoleh melalui penggunaan teknik statistik atau metode kuantifikasi lainnya. Penggunaan penelitian kualitatif dapat dimanfaatkan untuk menyelidiki hubungan kekerabatan, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, kehidupan masyarakat, sejarah, dan perilaku.

3.2 Lokasi Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan gambaran dan data yang tepat dan praktis bagi para pelaku UMKM. Untuk melakukan penelitian pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Malang ini dilakukan pendekatan secara langsung dengan cara terjun langsung ke lapangan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kedai Kopi Janji Jiwa Jilid ke 356 di Mall Olympic Garden (MOG) Kota Malang. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena penggunaan QRIS di Kedai Kopi Janji Jiwa MOG lebih sering digunakan dari pada kedai lainnya. Hal ini diketahui berdasarkan hasil pra riset yang dilakukan oleh peneliti ketika hendak menentukan subjek penelitian.

(46)

29

3.3 Objek Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2019) objek penelitian merupakan item, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu dan telah dipilih oleh peneliti untuk diteliti dan kesimpulan yang terbentuk dari objek penelitian. Objek penelitian dari penelitian ini adalah UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa di Kota Malang.

3.4 Data dan Jenis Data

Data primer dan data sekunder merupakan dua jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini. Data primer adalah informasi yang telah diperoleh dan dikumpulkan langsung dari subjek penelitian, seperti informasi dari hasil wawancara langsung dengan subjek penelitian atau informasi dari survei terhadap responden. Data primer penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa Kota Malang yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian tentang risiko penggunaan QRIS sebagai alat transaksi bagi UMKM. Data sekunder adalah data yang mengacu pada data atau informasi yang sudah ada dan digunakan oleh peneliti untuk melengkapi data primer. Contoh data sekunder antara lain data atau informasi dari buku, laporan, jurnal, tesis, atau publikasi pemerintah, serta informasi dari berbagai situs yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan.

3.5 Data Informan Penelitian

Sebagai individu yang memiliki informasi, sumber data, juga dikenal sebagai narasumber, memainkan peran penting dalam penelitian kualitatif. Di sini informan dan peneliti menempati status yang sama. Mengingat peneliti dan narasumber berada pada posisi yang sama, maka narasumber bebas untuk menyampaikan informasi dengan cara apapun yang sesuai dengan preferensi

(47)

dirinya maupun preferensi peneliti. Informan penelitian adalah subjek penelitian yang darinya data penelitian dapat dikumpulkan dan memiliki pemahaman yang luas dan mendalam tentang tujuan penelitian (Burhan, 2010).

Purposive sampling merupakan metode pemilihan informan yang diterapkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Purposive sampling, menurut Sugiyono, adalah metode pemilihan sampel dari sumber data dengan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu.

Dalam hal ini, kriteria yang dipilih adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Kriteria Informan

No Kriteria Jumlah UMKM

1 UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa yang ada di Kota Malang

10 2 UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa yang bersedia

menjadi tempat penelitian

5 3 UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa yang sering

menggunakan QRIS

1 Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Peneliti mengidentifikasi partisipan penelitian untuk bertindak sebagai informan dalam penelitian ini dengan menggunakan kriteria tersebut di atas.

Dari 10 UMKM Kedai Kopi Janji Jiwa yang ada di Kota Malang, hanya 5 kedai yang bersedia dan mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

Sehingga 5 kedai tersebut, QRIS paling banyak digunakan di Kedai Kopi Janji Jiwa Jilid ke 356 yang bertempat di Mall Olympic Garden (MOG) Kota Malang. Untuk itu peneliti menentukan objek penelitian yang sesuai dengan kriteria di atas.

(48)

31

Tabel 3. 2

Coffee shop Janji Jiwa di Kota Malang Nama Outlet Persentase

penggunaan QRIS dalam 1 hari

Bersedia Melakukan

Penelitian

Tidak Bersedia Melakukan

Penelitian Kopi Janji Jiwa

Olympic Garden

80% √ -

Kopi Janji Jiwa Dinoyo 20% √ -

Kopi Janji Jiwa Agus Salim

50% √ -

Kopi Janji Jiwa Jilid 851

40% √ -

Janji Jiwa Sukun 50% √ -

Kopi Janji

Jiwa Mojolangun

- - √

Coffee shop Janji Jiwa Town Square

- - √

Kopi Janji Jiwa Sulfat - - √

Janji Jiwa & Jiwa Toast Sarangan Malang

- - √

Kopi Janji Jiwa Sengkaling

Tutup Permanen - -

Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Metode pembayaran yang digunakan di setiap Kedai Kopi Janji Jiwa tidak hanya dengan QRIS, bisa juga menggunakan pembayaran secara tunai, e-wallet, dan EDC. Dari Tabel 3.2 terlihat bahwa penggunaan QRIS pada 10 Kedai Kopi Janji Jiwa yang ada di Kota Malang memiliki persentase yang berbeda hal ini disebabkan oleh letak Kedai Kopi Janji Jiwa yang memiliki pelanggan dari berbagai kalangan. Persentase tertinggi penggunaan QRIS yaitu di Kedai Kopi Janji Jiwa Jilid ke 356 yang bertempat di Mall Olympic Garden (MOG). Menurut salah satu karyawan Kedai Kopi Janji Jiwa MOG, tingginya persentase penggunaan QRIS ini disebabkan karena letak kedai

(49)

yang berada di dalam mall sehingga menarik minat pelanggan. Sedangkan persentase terendah penggunaan QRIS yaitu di Kedai Kopi Janji Jiwa Dinoyo.

Dari hasil wawancara saat melakukan pra riset, rendahnya persentase penggunaan QRIS disebabkan karena kebanyakan pelanggan di Kedai Kopi Janji Jiwa Dinoyo adalah para ojol (ojek online) yang menerima pesanan secara online. Untuk 5 kedai lainnya 1 diantaranya tutup permanen yaitu Kopi Janji Jiwa Sengkaling dan 4 sisanya tidak bersedia di wawancara dan tidak mengijinkan peneliti melakukan penelitian.

Berikut ini adalah informan kunci penelitian:

a. Supervisor Kedai Kopi Janji Jiwa MOG (Kak Febrian) Berikut ini adalah informan pendukung penelitian:

a. Karyawan Kedai Kopi Janji Jiwa MOG (Kak Leo) b. Karyawan Kedai Kopi Janji Jiwa MOG (Kak Ayu) c. Karyawan Kedai Kopi Janji Jiwa MOG (Kak Wahyu) 3.6 Proses Pengumpulan Data

Sebagian besar informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini:

a. Pengamatan (Observation)

Teknik atau cara mengumpulkan data dengan mengamati kegiatan yang sedang berlangsung disebut observasi. Pendekatan ini digunakan sebagai langkah awal untuk mengumpulkan data-data penting dengan melihat langsung subjek penelitian.

(50)

33

b. Wawancara (interview)

Salah satu cara pengumpulan data melalui kegiatan komunikasi lisan dengan menggunakan format terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur adalah melalui wawancara.

c. Dokumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini disimpan atau didokumentasikan dalam bentuk foto atau gambar yang berhubungan dengan penelitian sebagai bukti nyata yang mendukung informasi yang diperoleh dari wawancara dan observasi.

3.7 Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis kualitatif adalah metode analisisnya.

Menurut Miles dan Huberman, analisis data kualitatif harus dilakukan secara interaktif dan terus-menerus sampai selesai, menjenuhkan data. Demikian langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data (Sugiyono, 2019):

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah teknik penelitian yang berfokus pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi informasi mendasar yang diperoleh melalui catatan lapangan. Penelitian dilakukan dalam satu siklus berkelanjutan dari metode ini. Teknik reduksi data meliputi peringkasan data, pengkodean, analisis tema, dan pengelompokan.

2. Penyajian Data

Ketika kumpulan data diatur dengan cara yang memungkinkan inferensi dan tindakan, proses ini dikenal sebagai penyajian data. Cara penyajian

(51)

data kualitatif dapat berupa prosa naratif berupa catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan dan bagan.

3. Penarikan kesimpulan

Selama di lapangan, peneliti melakukan studi berkelanjutan dalam upaya mencapai kesimpulan. Penelitian kualitatif mulai mencari makna setelah data dikumpulkan, mencatat pola berulang (dalam catatan teori), penjelasan, konfigurasi potensial, alur sebab akibat, dan proposisi.

Fenomenologi, grounded theory, naratif, studi kasus, dan etnografi adalah lima teknik penelitian kualitatif, menurut Creswel. Studi kasus digunakan sebagai metodologi penelitian dalam penelitian ini. Studi kasus adalah metode untuk menyelidiki, memeriksa, dan memahami suatu kasus secara menyeluruh. Informasi lengkap dikumpulkan melalui proses pengumpulan data selama periode waktu tertentu. Kasus-kasus yang digunakan diambil dari suatu kegiatan, peristiwa, proses dan program (John W Creswell, 2016). Langkah-langkah yang digunakan Creswell untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan data untuk dianalisis dengan mengolahnya. Transkrip temuan wawancara, pemindaian materi, entri data lapangan, pemilahan dan kompilasi data ke dalam berbagai jenis berdasarkan sumber informasi.

2. Membaca semua data informasi.

3. Mengkode data akan memungkinkan analisis yang lebih luas dan terperinci. Sebelum interpretasi, bahan atau informasi diolah menjadi bentuk tertulis, atau coding. Penulis melakukannya dengan

Referensi

Dokumen terkait