• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHARAH KALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHARAH KALAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1141

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHARAH KALAM

ASLAMIYAH1

Email aslamiyahhss6@gmail.com

ABSTRAK

Bahasa merupakan alat berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, Baik Bahasa tulis maupun Bahasa lisan dengan kata maupun gerakan. Bahasa asing yang dipelajari di Indonesia selain Bahasa Inggris adalah Bahasa Arab. Dalam Belajar Bahasa Arab salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan berbicara. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan maharah kalam dengan menggunakan model role playing terhadap peserta didik kelas X MA Abul Hasan.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan jenis penelitian deskriftif. Sumber data dari penelitian ini adalah guru, siswa dan dokumen. Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas X MA Abul Hasan, metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah non tes, observasi, dan dokumen. Metode analisis data dalam penelitiaan ini adalah dengan menggunakan presentase.dan hasilnya setelah menerapkan model role playing pada peserta didik kelas X MA Abul Hasan menunjukkan peningkatan hingga 87,5% setelah dilakukannya dua siklus pelaksanaan. Sehinggga model pembelajaran role playing ini dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik.

Kata Kunci : Role Playing, Maharah Kalam PENDAHULUAN

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan Gerakan. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan pengetahuan baik itu menggunakan bahasa ibu maupun bahasa asing. Selain bahasa Inggris, bahasa

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1142

asing yang dipelajari oleh masyarakat Indonesia ialah Bahasa Arab. Menurut Shafrul Fajri dalam jurnalnya Empat Pilar Penting Dalam Bahasa Arab. “Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam belajar bahasa Arab adalah keterampilan berbicara. Maharah kalam merupakan keterampilan untuk Menyusun atau membentuk kata-kata yang baik, jelas dan mudah difahami.

Berbicara merupakan aktifitas memberi dan menerima bahasa, serta menyampaikan gagasan dan pesan kepada lawan bicara dan pada waktu yang sama pembicara akan menerima gagasan dan pesan disampaikan oleh lawan bicaranya. (Mubarak et al., 2020) (Nugriyantoro, 2010: 397). Salah satu model pembelajaran modern yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bentuk muhadatsah pada siswa adalah metode Role Playing, karena pembelajaran dengan metode ini membuat siswa belajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan.

Bermain peran (role playing) adalah salah satu model pembelajaran interaksi social, yang menyediakan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif dengan personalisasi (Sutianah, 2020: 41). Metode role playing yaitu dengan metode drama atau peran.

Metode ini dengan melibatkan siswa dalam berakting sebagai suatu karakter dalam suatu situasi tertentu dan menunjukkan respon yang seharusnya dilakukan. Pembelajaran melalui role playing ini melatih interaksi dan mengekspresikan diri secara nyata sebagai contoh atas kejadian yang sebenarnya. Hal ini juga bisa digunakan untuk latihan komunikasi yang baik, atau interaksi dengan orang lain atau klien (Rahman, 2018: 51).

Berdasarkan analisis tugas harian dan ulangan harian, hasil belajar bahasa Arab pada maharah kalam peserta didik kelas X MA Abul Hasan masih sangat rendah. Rendahnya nilai hasil belajar bahasa Arab pada Maharah Kalam peserta didik kelas X MA Abul Hasan pada umumnya dikarenakan banyak peserta didik yang lambat dalam menerima materi dan hanya sebagian kecil yang mampu menerima dengan cepat.

Keterlambatan ini tentunya didasari oleh beberapa factor. Menurut Ahmadi dan Supriyono menyatakan bahwa: “factor-faktor penyebab kesulitan belajar digolongkan menjadi dua, yaitu: factor intern (factor dari dalam diri manusia) dan factor ekstern (factor dari luar diri manusia). (Anna Khalida Hasanah dan Nanik Suryani: 2016, 130). Berkaitan dengan permasalahan yang muncul dan factor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah tersebut,

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1143

model pembelajaran yang dirasakan tepat untuk meningkatkan kemahiran kalam adalah model pembelajaran role playing.

Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini akan memfokuskan pada penerapan model role playing untuk meningkatkan maharah kalam pada siswa kelas X MA Abul Hasan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Raeny Sugiati, 2022: 3) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru sebagai peneliti; (b) penelitian tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif; (d) administrasi sosial eksperimental.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam penelitian tindakan kelas ini , peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, sebab dengan pendekatan kualitatif peneliti dapat menguraikan data yang diperoleh. Pendekatan kualitatif disini merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada aspek pemahaman terhadap suatu masalah secara mendalam, tidak melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi (Salma, 2021. Menulis karya ilmiah)

Creswell mengartikan pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (Rukin, 2021:21). Rochiati (dalam Raeny Sugiati, 2022: 4) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kualitatif, sebab uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata. Peneliti

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1144

adalah instrument pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X MA Abul Hasan, yang berjumlah 16 orang terdiri dari 7 laki-laki dan 9 perempuan.

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui non test, observasi dan dokumentasi. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini, Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik deskriftif, kritis, komparatif. Dalam penelitian ini, data akan dideskripsikan secara nyata, dikaji melalui pertanyaan bagaimana dan mengapa. Di samping itu, data awal sebelum ada Tindakan akan dibandingkan dengan hasil data yang setelah ada Tindakan.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut :

Siswa yang tuntas belajar

P = x100%

Siswa

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan. Sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis dalam Raeny Sugiati, 2022: 6).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap siklus diadakan nontes untuk mengetahui keterampilan maharah kalam siswa pada materi yang sudah dipelajari. Selain itu juga diadakan refleksi oleh peneliti tentang hal-hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

Berbagai bagan model penelitian tindakan dikemukakan oleh para ahli, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1145

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi.

Model penelitian disini menggunakan model Kurt Lewis. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Parjono dalam Raeny Sugiati, 2022: 7). Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Putaran Siklus Model Kurt Lewis Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

Perencanaan

Pengamatan SIKLUS I

SIKLUS II

Pengamatan Perencanaan

Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi

?

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1146

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya meningkatkan keterampilan kalam siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran role playing.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan.

4. Racangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan siklus I secara umum berjalan sesuai rencana. Sebagaimana tujuan peneliti menggunakan model role playing untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik pada pelajaran bahasa Arab.

Berdasarkan hasil belajar melalui unjuk kerja berupa praktek Muhadatsah yang mengalami peningkatan bila dibandingkan sebelum penerapan model role playing yaitu dari 37,5 % meningkat menjadi 62,5% peserta didik yang tuntas belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa metode ini mampu meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik meskipun masih ada beberapa peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal.

Kemampuan peserta didik pada siklus 1 secara rinci sangat bervariasi, ada yang lebih lancar dalam bercakap akan tetapi masih lemah dalam segi melafalkan hurufnya demikian juga dengan intonasinya. Ada juga yang sudah bagus intonasi dan melafalkan hurufnya akan tetapi masih kurang lancar dalam bercakap.

Adapun dari segi penerapan model role playing secara umum sudah dilaksanakan pada siklus 1 ini meskipun belum terlaksana secara optimal, karena ada Sebagian peserta didik yang belum semuanya hafal dengan kosakata atau ungkapan yang ada dalam dialog dan juga peserta didik ada yang masih malu-malu atau kurang percaya diri pada saat mendemonstrasikan dialog, serta dalam pelaksanaan masih terlihat kaku. Meskipun hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup baik akan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 70% sehingga perlu tindakan lanjutan pada siklus berikutnya.

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1147

Pelaksanaan siklus 2 secara umum berjalan sesuai rencana. Sebagaimana tujuan peneliti menggunakan model role playing untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik pada pelajaran bahasa Arab.

Berdasarkan hasil belajar melalui unjuk kerja berupa praktek Muhadatsah yang mengalami peningkatan bila dibandingkan sebelum penerapan model role playing yaitu dari 62,5 % meningkat menjadi 87,5% peserta didik yang tuntas belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa metode ini mampu meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik meskipun masih ada peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal.

Kemampuan maharah kalam peserta didik pada siklus II secara rinci meningkat secara signifikan bila dibandingkan nilai maharah kalam sebelum dilakukan tindakan. Umumnya peserta didik lebih lancar dalam bercakap.

Peserta didik juga tidak lagi terlihat canggung dalam berbicara, peserta didik sudah memiliki kepercayaan diri untuk tampil mendemonstrasikan dialog di depan teman-temannya. Sekitar 12,5% peserta didik yang tidak mecapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal. Hal tersebut tidak berarti bahwa perserta didik dalam kategori ini sama sekali tidak mengalami peningkatan dalam maharah kalam.

Adapun dari segi penerapan model role playing, secara umum sudah dilaksanakan pada siklus II. Dalam hal mengulang teks, pendidik juga membantu untuk mengulang-ulang kosakata dan meminta siswa untuk mengulang-ulang ungkapan dengan kelompoknya masing-masing. Dan akhirnya mereka bisa menampilkan dialog nya secara bergiliran. Hal tersebut juga membantu peserta didik lebih lancar dalam bercakap dan membuat peserta didik lebih memiliki kepercayaan dirinya karena sudah terlatih untuk tampil agar mereka tidak merasa canggung kalau diminta untuk tampil kembali.

Materi ditampilkan dalam bentuk video pembelajaran agar peserta didik dapat mengamati kalimat demi kalimat sehingga peserta didik dapat dengan mudah menguasai dialog tersebut. Dan juga memotivasi siswa agar senang mengikuti pelajaran. Meskipun hasil ketuntasan tidak mencapai 100 %, namun presentase ketuntasan hingga 87,5% menunjukkan efektifitas model role playing dalam meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik.

Berdasarkan hasil unjuk kerja pada siklus II, secara klasikal peserta didik yang tuntas belajar mencapai 87,5%. Dengan demikian, peneliti memandang

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1148

tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya dan mengakhiri penelitian tindakan kelas di kelas X MA Abul Hasan.

KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan maharah kalam dan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran maharah kalam pada siswa kelas X MA Abul Hasan tahun pelajaran 2021/2022.

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian ini yaitu, Kepala sekolah hendaknya selalu memberi motivasi kepada para guru untuk selalu melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif dan metode yang sesuai dengan materi serta karakteristik siswa. Guru Bahasa Arab hendaknya selalu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, termasuk penggunaan model / metode pembelajaran. Kementrian Agama hendaknya secara periodic mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kualitas guru terutama dalam hal proses pembelajaran, melalui pelatihan, workshop, dan lain-lain terkait dengan model pembelajaran. Selain itu, keterampilan berbicara dalam bahasa Arab akan dapat terwujud jika peserta didik berperan aktif untuk menggunakan bahasa Arab dalam ungkapan harian.

Peserta didik perlu membangun keberanian agar dapat melakukan muhadatsah serta memperkaya diri dengan kosakata (mufradat). Dengan demikian peserta didik sudah terbiasa berbicara dalam bahasa Arab. Bagi Peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Wahab Rasyidi dan Mamlu’atul Ni’mah (2011). Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, Malang, UIN-Maliki Press.

Acep Hermawan (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung, PT.

Remaja Rosdakarya.

Anna Khalida Khasanah dan Nanik Suryani (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Otomatisasi

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1149

Perkantoran, Economic Education Analysis Journal, P-ISSN : 2252- 6544, e-ISSN : 2502-356X

Bruce Joyke (2011). Models Of Teaching Model-Model Pengajaran, Yogyakarta, Pustaka Belajar.

Darmadi (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa, Yogyakarta : Deepublish.

Ebta Setiawan (2012-2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, TIM Penyusun.

Iskandarwasid dan Dadang Husnendar (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Jumadi (2017). Model-Model Pembelajaran Kelompok Sistem Perilaku, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Khosim N (2019). Belajar dan Pembelajaran yang Menyenangkan, Suryamedia Publishing.

Lenny Hartati, Pengaruh Gaya Belajar dan Sikap Murid pada Pelajaran Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Jurnal Formatif, vol 3-3 : 224-235, ISSN : 2088-351X.

Mariyaningsih N dan Hidayanti M. (2018). Teori dan Praktik Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas- Kelas Inspiratif, Surakarta, CV. Kekata Group.

Mubarak, M. R., Ahmadi, A., & Audina, N. A. (2020). Kombinasi Strategi Bernyanyi dan Bermain: Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Mahasiswa Tadris Biologi (TBG) dalam Pembelajaran Bahasa Arab.

ALSUNIYAT: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab, 3(1), 15–31.

https://doi.org/10.17509/alsuniyat.v3i1.23996

Nugriyantoro B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa, Yogyakarta, BPFE.

Rahman T. (2018). Aplikasi Model-Model Pembelajaran Dalam Penelitian Tindakan Kelas, Jawa Tengah, CV. Pilar Nusantara.

Salma. 2021. Menulis Karya Ilmiah. Tersedia di

(https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-penelitian)

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1150

Shafrul Fajri (2020). Jurnal Empat Pilar Penting Dalam Bahasa Arab.

Sugiati, Raeny. 2022. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Memahami Materi Qur’an Surah Al Kafirun Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas VI SDN 1 Sikan Kecamatan Monttalat Kabupaten Barito Utara. Artikel. Palangka Raya: IAIN Palangka Raya

Sutianah, cucu (2020). Pengembangan Karakter Kebangsaan dan Karakter.

Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif dan Kontekstual, Jakarta : Kencana.

Wirausaha Melalui Implementasi Model Pembelajaran Taching Factory 6 Langkah, Pasuruan, CV. Qiara Media.

Referensi

Dokumen terkait

The Directorate of High Schools Development of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia is honoured to be hosting the World Schools Debating

Hasil : Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji t-test hasil yang didapat dari perhitungan tekanan darah sistolik p = 0,023 dan untuk perhitungan tekanan darah

Analisis Anomali Fans JKT48 terhadap Peran JKT48 sebagai Brand Ambassador IM3 di

Pariwisata merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau, karena dengan mengembangkan sektor ini diharapkan banyak wisatawan

Sampah yang berasal dari permukiman atau tempat tinggal dan daerah komersial, selain terdiri atas sampah organik dan anorganik, juga dapat berkategori Bahan

Melalui game yang Penulis buat diharapkan user tidak merasa bosan berlama-lama di depan komputer dan juga bisa membantu gerak refleks anak atau merangsang kecepatan berfikir pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji aspek biologis ikan Layur ( Trichiurus lepturus ) berdasarkan hasil tangkapan di PPP Morodemak yang meliputi pola pertumbuhan

Make sure you cover all the bases – do you need them to sign a contract, have you explained your terms and conditions. Don’t shy away from the discussion about invoicing