• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 3 MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS III MI BAHRUL ULUM JATIKALEN NGANJUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 3 MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS III MI BAHRUL ULUM JATIKALEN NGANJUK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 3 MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS III MI BAHRUL ULUM

JATIKALEN NGANJUK

Rizky Achritus Zuhroh

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil observasi peneliti pada MI Bahrul Ulum Jatikalen. Siswa yang memiliki hasil belajar dibawah KKM masih banyak, guru juga masih menggunakan metode pembelajaran ceramah tanpa menunjukkan barang kongkrit kepada siswa saat pembelajaran. Berdasarkan fakta tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada masing-masing siklus dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Subyek penelitian adalah siswa kelas III MI Bahrul Ulum Jatikalen dengan jumlah siswa 11 anak, terdiri dari 5 siswa perempuan dan 6 siswa laki- laki.

Berdasarkan hasil belajar pra siklus yang tuntas hanya 18,2%. Pelaksanaan pembelajaran di kelas III MI Bahrul Ulum Jatikalen tema 3 Subtema 2. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat menningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dilihat dari hasil belajar siklus I sebesar 54,5 %, siklus II meningkat menjadi 81,8%. Indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu Interval Keberhasilan Belajar secara klasikal yang menunjukkan bahwa indikator yang dicapai sudah tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tema 3 subtema 2 kelas III MI Bahrul Ulum Jatikalen tahun 2022/2023.

Kata Kunci : Hasil belajar, Problem Based Learning, Tema 3 Subtema 2.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk memuliakan kemuliaan manusia dengan mengembangkan berbagai kekuatan dan potensi yang

(2)

dimiliki siswa untuk dapat berguna bagi diri sendiri dan lingkungan. Tujuan pendidikan untuk menjadikan peserta didik, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan (firman, siti mulyana, syahniar 2016).

Penulis mengemukakan model Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran tematik terpadu yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 sehingga masalah pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar tematik yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Model pembelajaran yang dipilih pada kelas III adalah model PBL, karena model tersebut dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan masalah. Hal tersebut diperoleh dari hasil observasi pada kelas yang akan dijadikan subjek penelitian.

Siswa tidak bisa aktif dalam pembelajaran tematik terpadu, maka siswa akan merasa kesulitan dalam belajar ke depannya. Seperti siswa akan merasa kesulitan memahami materi yang tidak dipelajarai satu persatu, tetapi dalam bentuk tematik yang terdapat beberapa mata pelajaran di dalamnya. Jadi, pemahaman siswa tentang pembelajaran Tematik tersebut sangatlah diperlukan dalam pembelajaran tematik. Salah satunya dengan menggunakan model atau metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Dan tentunya hasil belajar mereka akan jelek atau di bawah KKM.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Tema 3 Melalui Model Problem Based Learning Kelas III MI Bahrul Ulum Jatikalen Nganjuk”

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencangkup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyusuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan (Rusman, 2016:67).

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya (Kemdikbud:2013).

Model pembelajaran problem based learning (PBL) atau dikenal dengan model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembela- jaran yang menggunakan permasalahan nyata yang ditemui di lingkungan sebagai dasar

(3)

untuk memperoleh pengetahuan dan konsep melalui kemampuan berpikir kritis dan memecahkan ma- salah., Sanjaya dalam indra sulistiana (2022) mengemukakan, “Model PBL diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”.

Model PBL yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki langkah-langkah yang harus dipahami dengan baik. Ini bertujuan agar model PBL terarah dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Rusman (2011:243) menjelaskan langkah PBL sebagai berikut: “(1) Orientasi peserta didik pada masalah, (2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar, (3) Membimbing pengalaman individual dan kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III di MI Bahrul Ulum Jatikalen Nganjuk, pada tanggal 5-15 bulan Desember 2022, semester I tahun pelajaran 2022/2023. Untuk materi ajar di fokuskan kepada tema 3 subtema 2 yaitu Wujud Benda. Sedangkan untuk instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah:

(1) Lembar Observasi Guru; (2) Lembar Observasi Siswa; (2) Lembar Tes Tertulis siswa. Di bawah ini adalah perkiraan siklus PTK yang akan dilakukan peneliti.

Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Terdapat 4 tahap yang dilakukan pada setiap siklus, diantaranya: (1) Tahap Perencanaan; (2) Tahap Pelaksanaan; (3) Tahap Pengamatan; dan (4)

(4)

Tahap Refleksi. Subjek penelitian ini difokuskan kepada siswa kelas 3 MI Bahrul Ulum Jatikalen tahun pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 11 siswa. Sumber data dalam penelitian adalah segala sesuatu yang dapat membantu proses penelitian tersebut. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah Siswa kelas 3 semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 MI Bahrul Ulum Jatikalen.

Teknik pengumpulan data PTK dalam hal ini meliputi: (1) Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran untuk setiap kali pertemuan. Alat pengumpulan data yaitu Lembar Observasi guru dan Siswa yang digunakan untuk menilai apakah model pembelajaran Problem Based Learning sudah berhasil diterapkan pada pembelajaran; (2) Tes tertulis diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran yang bertujuan mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan target kompetensi yang harus dicapai. Tes tertulis menggambarkan sejauh mana hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik subtema 3 Wujud Benda dengan menggunakan model Problem Based Learning.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal dalam bentuk pilihan ganda, yang masing – masing berjumlah 10 soal pada setiap siklusnya.

Indikator kerja pada penelitian ini adalah nilai KKM siswa pada hasil belajar dengan instrumen soal tes. Jika siswa sudah mendapatkan nilai di atas rata-rata siklus akan dihentikan, jika hasil tes masih di bawah rata-rata maka siklus akan dilanjutkan sampai siswa mendapatkan nilai di atas rata-rata. Untuk nilai KKM yang digunakan pada penelitian ini adalah 70.

Analisis dilakukan pada setiap aspek kegiatan penelitian Ada dua data yang dapat dilakukan oleh peneliti, yakni: (1) Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif, dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriktif; (2) Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari lembar observasi Guru dan Siswa dalam pelaksanaan pembelajaran model Problem Based Learning. Langkah – langkah dalam setiap siklus meliputi perencanaan tindakan, pelaksaan tindakan, observasi, dan refleksi..

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, setiap siklus menggambarkan kegiatan dan penguasaan pada kegiatan pembelajaran Tematik Tema 3 Subtema 2 Kelas 3 MI Bahrul Ulum Jatikalen. Pada tahap pra siklus terdapat 2 siswa yang telah tuntas dari jumah siswa sebayak 11 anak dengan dari target KKM mata pelajaran Tematik sebesar 70, maka yang belum tuntas adalah sebanyak 9 siswa lagi.

(5)

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan sebelum melakukan penelitian, terdapat beberapa kendala yang terjadi sehingga masih banyak siswa yang belum tuntas dalam materi tersebut, diantaranya adalah: (1) Kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran tematik; (2) Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang beragam; (3) Guru masih mengajar dengan metode ceramah; (4) Guru memisah-misahkan materi yang ada pada tematik menjadi materi per mapel; (5) Guru menggunakan metode ceramah saat pembelajaran;

(6) Kurangnya keaktifan siswa saat pembelajaran; (7) Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi tematik. sehingga dilanjutkan dengan Siklus I.

Pada Tahap Siklus I Berdasarkan data pada tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 6 siswa dan yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 5 siswa, Hal tersebut dikarenakan beberapa hal sebagai berikut: (1) Guru belum melaksanakan beberapa komponen yang ada di RPP; (2) Guru belum terbiasa dalam pembelajaran model Problem Based Learning; (3) Guru masih banyak melakukan metode ceramah daripada tanya jawab; (4) Siswa belum seluruhnya aktif dalam pembelajaran; (5) Siswa masih kebingungan dalam pembelajaran, khususnya saat diskusi; (6) Ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan soal tes; (7) sehingga dilanjukan dengan Siklus II.

Pada tahap Siklus II terdapat 9 siswa yang telah tuntas sedangkan yang belum tuntas adalah sebanyak 2 siswa, ketidak tuntasan siswa tersebut dikarenakan beberapa hal dianyataranya sebagai berikut: (1) Siswa mengalami gangungan pendengaran dan keterlambatan bicara; (2) Siswa masih tidak aktif dalam pembelajaran dan lebih banyak diam dan tidak memperhatikan guru dan teman-temannyaSiklus dihentikan karena tingkat ketuntasan hasil belajar siswa sudah tergolong tinggi.

Penelitian ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 MI Bahrul Ulum Jatikalen pada mata pelajaran Tematik Tema 3 Subtema 2. Dimana keberhasilan tersebut dilakukan melalui tahap siklus I dan siklus 2 yang telah di jelaskan pada hasil penelitian di atas.

Pada tahap pra siklus, dapat dilihat bahwa yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 2 anak (18.2 %) dan yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 9 anak (81.8 %), ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih tergolong rendah.

Karena pada tahap pra siklus ini yang mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 18.2 % dari nilai KKM 70.

Pada tahap siklus I, yang mencapai ketuntasaan belajar adalah sebesar 54.5 % artinya ada 6 siswa yang telah tuntas dari jumah siswa sebayak 11 anak dengan dari target KKM mata pelajaran Tematik sebesar 70, maka yang belum tuntas adalah sebanyak 5 siswa lagi, hal ini masih dikategorikan sebagai kriteria ketuntasan belajar siswa masih rendah.

(6)

Pada tahap siklus II, berdasarkan data pada tabel interval ketuntasan belajar klasikal, dapat dilihat bahwa yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 9 siswa (81.8 %) dan yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 2 siswa (18.2 %).

meskipun ada 2 siswa yang belum tuntas, akan tetapi kriteria ketuntasan hasil belajar siswa sudah tergolong tinggi yaitu 81.8% (Interval Ketuntasan Belajar Klasikal, Depdikbud 2003), maka siklus ini dihentikan. Adapun Rekapitulasi Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas, terdapat peningkatan hasil belajar dari Pra Siklus ke Siklus I sebesar 35,7%, sedangkan pada tahap Siklus I ke Siklus II terdapat peningkatan sebesar 26,7%. tingkat ketuntasan sudahh tergolong tinggi, hal ini dapat dilihat pada tabel Interval Ketuntasan Belajar Klasikal di bawah ini:

No Interval Kategori

1 0 – 39 % Sangat Rendah

2 40 – 59 % Rendah

3 60 – 74 % Sedang

4 75 – 84 % Tinggi

5 85 – 100 % Sangat Tinggi

Tabel Interval Ketuntasan Belajar Klasikal

Pembahasan di atas diperkuat oleh penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Indra Sulistiana (2022) yang menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem

18.80%

54.50%

81.20%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Tuntas

Gambar 4.1 :

Rekapitulasi Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

(7)

Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Blimbing Kab. Kediri. Pada data yang diperoleh mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I, dan siklus II sebesar 85%, tidak 100% berhasil.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa: (1) Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pada materi Tema 3 Subtema 2 Kelas 3 MI Bahrul Ulum Jatikalen Nganjuk Tahun Pelajran 2022/2023;

(2) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang tinggi dalam mata pelajaran Tema 3 Subtema 2 kelas III MI Bahrul Ulum Munung Jatikalen Nganjuk Tahun Pelajaran 2022/2023.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Amir, Taufik. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problema Based Learning:

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan.

Jakarta: Kencana

Anita Lie. 2003. Cooperatif Learning: Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.

Asep, Herry Hermawan. (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta: Universitas Terbuka

Deni Kurniawan (2014). Pembelajaran tematik, praktik, dan penilaian Alfabeta,bandung; 9

Firman, Siti mulyana, Syahniar. (2016). Jurnal Ilmiah Konseling, 1–9.

Hamalik, Oemar, 2004, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. _______2013.

Mardianto. 2012. Pembelajaran Tematik. Medan: Perdana Publishing Rusman. (2016). Model – Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. 2009. STRATEGI PEMBELAJARAN Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Setyorini, U., Sukiswo, S. E., & Subali, B. (2011). Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP.

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7(1).

Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

(8)

Suryabrata. 1997. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. (2001). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fidelia Dara Apriliajati, Pembelajaran Tematik Integratif Di SD, http://fideliadara.blogs.uny.ac.id/wp-

content/uploads/sites/15465/2017/10/PEMBELAJARAN-TEMATIK-

INTEGRATIF-DI-SEKOLAH-DASAR-1.pdf, di akses pada 18 November 2022

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

https://img.akademik.ugm.ac.id/dokumen/kkni/kkni_001_dokumen_kkn i.pdf , di akses pada 18 November 2022

Konsep Belajar Mengajar,

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_045451_bab_2.pdf, di aksees pada 18 November 2022

Indra Sulistiana, “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Blimbing Kabupaten Kediri”

https://jurnal.ciptamediaharmoni.id/index.php/ptk/article/view/50 , di akses pada 18 November 2022

Mayasari, Fransiska Dwi. 2017. Pengaruh Konsentrasi Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Ngabang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.6 No.6.

Nurwahidah, “Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa”,

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/17688-Full_Text.pdf, di akses pada 18 November 2022

Siregar, Anni Kholilah (2022) Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model problem based learning (pbl) pada materi perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari di Kelas V SDN 101110 Aek Badak. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan. http://etd.iain- padangsidimpuan.ac.id/8106/. di akses pada 12 Desember 2022.

Referensi

Dokumen terkait

Selaku pengelola Bank Sampah yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan pengambilan data di Bank Sampah Green Life Center, Bank Sampah Mapan dan Bank

Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Tanah Desa mempertegas terkait dengan hal tersebut di dalam Pasal 11 ayat (1) menyatakan bahwa

[r]

Trauma tumpul abdomen yaitu trauma abdomen tanpa penetrasi kedalam rongga peritoneum, dapat diakibatkan oleh pukulan, benturan, ledakan, deselarasi, kompresi,

Aplikasi ini dirancang berbasis android agar memudahkan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi, dengan menggunakan Rapid Application Development (RAD) sebagai

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi masing-masing pos pada pendapatan pajak daerah dan efektivitas masing-masing pos penerimaan pajak daerah Kabupaten Ponorogo

Berikut ini adalah hasil keberhasilan assist tim Persib Bandung saat berlaga di kompetisi Liga 1 Indonesia pada bulan mei 2017 yaitu persentase assist yang

Untuk memahami petunjuk-petunjuk tersebut dengan benar, maka diperlukannya berbagai macam ilmu yang membahas/mengkaji Al-Quran itu yaitu Ulumul Quran, didalamnya