• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN

DALAM PEMBENTUKAN PRESTASI NON AKADEMIK SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BONDOWOSO

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

Fatimatuz Zahroh T20183041

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

DESEMBER 2022

(2)

ii

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN

DALAM PEMBENTUKAN PRESTASI NON AKADEMIK SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BONDOWOSO

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

Fatimatuz Zahroh T20183041

Disetujui Pembimbing

Fiqru Mafar, M. IP.

NIP. 198407292019031004

(3)

iii

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN

DALAM PEMBENTUKAN PRESTASI NON AKADEMIK SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BONDOWOSO

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Hari : Jum’at

Tanggal : 22 Desember 2022 Tim Penguji

Ketua

Dr. Mohammad Zaini, S.Pd.I., M.Pd.I NIDN. 2007058001

Sekretaris

Nur Ittihadatul Ummah, S.Sos.I., M.Pd.I.

NUP.20160364

Anggota :

1. Dr. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag ( )

2. Fiqru Mafar, M.IP ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 1964051119990322002

(4)

iv

MOTTO



















































Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.

Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah.

Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana”. (QS. At-Taubah | Ayat 71)1

1 Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV Penerbit Diponegoro, 2016), 266.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah rahmat serta karuniannya, shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya, yang kemudian akan penulis persembahkan karya ini kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Bapak Sugito dan Ibu Sri Muna yang begitu tulus dan ikhlas dalam memberikan kasih sayang, yang selalu bersabar dalam mendidik dan mengajarkan banyak hal. Tidak lupa doa yang tidak henti- hentinya selalu beliau panjatkan demi kesuksesan terselesainya penulisan skripsi ini. Begitu juga dengan adik kandung saya M. Rizalatuz Solihin yang selalu memberikan dukungan serta doa terbaiknya kepada saya. Semoga bapak, ibu dan adik selalu diberikan kesehatan dan umur yang barokah serta dilimpahkan rizkinya.

2. Seluruh keluarga besar, teman, sahabat dan seluruh orang yang saya sayangi, yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih atas dukungan dan semangat kalian selama ini. Semoga kalian semua selalu diberkahkan umur dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kita. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman, yang senantiasa memberikan syafaatnya di hari kiamat kelak.

Alhamdulillah berkat pertolonganNya walaupun dengan keterbatasan penulis, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso”.

Selanjutnya dalam penulisan skripsi ini tentu masih banyak kesalahan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang ada di dalam diri penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kedepannya.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas serta layanan dan juga bimbingan yang sangat memuaskan kepada penulis selama proses belajar.

(7)

vii

2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M. Pd. I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Dr. Rif’an Humaidi, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa yang telah memberikan kesempatan serta fasilitas kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

4. Dr. H. Moh. Anwar, S. Pd, M. Pd selaku Koordinator Program Studi Manajemen Pendidikan Islam yang telah meluangkan waktunya untuk menyetujui hasil skripsi yang telah penulis selesaikan.

5. Fiqru Mafar, M. Ip selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.

6. Segenap dosen pengajar di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamannya selama proses perkuliahan.

7. H. Saini, S. Ag, M. Pd. I selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso yang telah memberikan izin dan memfasilitasi penulis dalam melakukan penelitian dan menjadi narasumber hingga selesainnya skripsi ini.

8. Ustadzah Triana Suprihastini, S. Ag selaku waka kesiswaan MAN Bondowoso yang telah memberikan informasi dan menjadi narasumber dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

9. Seluruh pihak yang tidak sapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat, dukungan serta doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

Tiada balasan yang pantas penulis sampaikan kecuali ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT. Akhirnya semoga karya tulis ilmiah ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi juga bermanfaat bagi khazanah keilmuan pembaca.

Jember, 22 Desember 2022

Fatimatuz Zahroh

(9)

ix

ABSTRAK

Fatimatuz Zahroh, 2022: Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso.

Kata Kunci: Manajemen Kesiswaan, Prestasi Non-Akademik

Manajemen kesiswaan merupakan suatu layanan pengaturan, pengawasan, dan pelayanan bagi siswa baik dalam kelas maupun di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan dari kemampuan peserta didik, minat, kebutuhan yang menunjang peserta didik sampai mereka matang di sekolah.

Fokus penelitian ini diantaranya 1) Bagaimana perencanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso?, 2) Bagaimana pelaksanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso?, 3) Bagaimana evaluasi kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data interaktif Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Hasil penelitian ini yaitu 1) Perencanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa yakni Pertama, menganalisis kebutuhan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat siswa, serta menyusun program kesiswaan yang dilakukan di acara rapat awal tahun. Kedua, perencanaan rekrutmen peserta didik dengan membentuk panitia yang terdiri dari pembina dan dibantu oleh beberapa siswa lama, serta sistem promosi dilakukan pada saat kegiatan masa orientasi siswa dan dengan penyebaran brosur PPDB. 2) Pelaksanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa yaitu Pertama, kegiatan penerimaan peserta didik, usaha untuk menarik siswa berprestasi yaitu dengan membuat program beasiswa, dan kegiatan seleksi dilakukan di awal maupun di akhir. Kedua, orientasi peserta didik, yaitu memperkenalkan macam-macam ekstrakurikuler kepada siswa baru. Ketiga, pengelompokan siswa, yaitu menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki siswa melalui angket, Keempat, pembinaan disiplin siswa, dengan menjadwalkan kegiatan dan didampingi oleh masing-masing pembina dengan membawa jurnal kegiatan. 3) Evaluasi kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa yaitu Pertama, evaluasi dilakukan tidak hanya pada saat kegiatan selesai, namun juga pada pelaksanaan kegiatan. Kedua, aktif mengikutsertakan siswa pada AKSIOMA dan kompetisi di luar madrasah. Ketiga, mencari penyebab terpenuhi atau tidaknya target yang ditentukan untuk melakukan strategi selanjutnya.

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PERSETUJAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 25

(11)

xi

1. Konsep Manajemen ... 25

a. Pengertian Manajemen ... 25

b. Fungsi Manajemen ... 27

2. Manajemen Kesiswaan... 30

a. Pengertian Manajemen Kesiswaan ... 30

b. Tujuan Manajemen Kesiswaan ... 32

c. Fungsi Manajemen Kesiswaan ... 32

d. Prinsip-prinsip Manajemen Kesiswaan ... 34

e. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan... 35

3. Prestasi Non Akademik ... 40

4. Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa ... 42

a. Perencanaan ... 42

b. Pelaksanaan ... 48

c. Evaluasi ... 52

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 54

B. Lokasi Penelitian ... 54

C. Subyek Penelitian ... 56

D. Teknik Pengumpulan Data ... 56

E. Analisis Data ... 59

(12)

xii

F. Keabsahan Data ... 56 G. Tahap-Tahap Penelitian ... 63 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 65 B. Penyajian Data dan Analisis... 83 a. Perencanaan Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik

Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso ... 84 b. Pelaksanaan Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik

Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso ... 89 c. Evaluasi Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik

Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso ... 96 C. Pembahasan Temuan ... 100

a. Perencanaan Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso... 100 b. Pelaksanaan Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi

Non Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso ... 105 c. Evaluasi Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik

Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso... 109 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 111 B. Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA ... 114 DAFTAR LAMPIRAN

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

Tabel 2. 1 Kajian Kepustakaan ... 18

Tabel 2. 2 Orisinalitas Penelitian ... 23

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian... 56

Tabel 4. 1 Profil Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso ... 69

Tabel 4. 2 Daftar Kepala MAN Bondowoso ... 76

Tabel 4. 3 Data Siswa MAN Bondowoso ... 76

Tabel 4. 4 Data Guru MAN Bondowoso ... 77

Tabel 4. 5 Data Prestasi Non-Akademik MAN Bondowoso ... 78

Tabel 4. 6 Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler MAN Bondowoso ... 95

Tabel 4. 7 Hasil Temuan Penelitian ... 99

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

Gambar 3. 1 Komponen Analisis Data Model Interaktif ... 62

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi MAN Bondowoso ... 75

Gambar 4. 2 Kegiatan Rapat Awal Tahun MAN Bondowoso ... 86

Gambar 4. 3 Brosur PPDB MAN Bondowoso ... 88

Gambar 4. 4 Kegiatan MATSAMA MAN Bondowoso... 93

Gambar 4. 5 Trofi Kejuaraan Non Akademik MAN Bondowoso ... 98

(15)

1

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk memberikan pembinaan kepribadian seseorang agar selaras dengan norma-norma yang telah berlaku di lingkungan masyarakat dan kebudayaan yang ada. Pendidikan mempunyai posisi atau peran penting dalam sebuah perkembangan dan kemajuan suatu negara. Pendidikan dapat menghasilkan sumber daya yang berkualitas yang ditunjang dengan kompetensi, minat, dan bakat yang dimiliki oleh seseorang.

Dengan pendidikan, seseorang mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah dimiliki.

Kemajuan suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari bagaimana lembaga dapat mengelola setiap aktivitas yang terjadi di sekolah. Sekolah merupakan sebuah organisasi dimana tempat berkumpulnya orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan sumber daya manusia sebagai penggerak lembaga.

Sumber daya manusia yang unggul dapat didayagunakan untuk merealisasikan visi dan misi, merupakan dambaan semua organisasi termasuk lembaga pendidikan.2 Oleh sebab itu di dalam lembaga pendidikan manajemen sangat diperlukan, salah satunya dalam hal manajemen kesiswaan.

2 Ahmad Fauzi et all., “Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Prestasi Peserta Didik di MAN 1 Jombang”, Jurnal Administrasi Pendidikan Islam Vol.4 No.1, (UIN Sunan Ampel Surabaya: Maret 2022), 85.

(16)

Manajemen kesiswaan termasuk salah satu substansi manajemen pendidikan. Manajemen kesiswaan menduduki posisi strategis, karena sentral layanan pendidikan, baik dalam latar institusi persekolahan maupun yang berada di luar latar institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, baik yang berkenaan dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang andal.3 Manajemen kesiswaan sering diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesiswaan di sekolah. Dengan tujuan menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan agar dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.4 Manajemen kesiswaan merupakan sarana yang memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar dalam memperbaiki sistem pendidikan.5

Manajemen kesiswaan menurut Kzenevich dalam Ali Imron adalah suatu layanan pengaturan, pengawasan, dan pelayanan bagi siswa baik dalam kelas maupun di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan dari kemampuan peserta didik, minat, kebutuhan yang menunjang peserta didik sampai mereka matang di sekolah.6 Manajemen

3 Damanhuri, “Sistem Pembinaan Peserta Didik dalam QS. Al-Kahfi Ayat 65-82 (Studi Tafsir Pendidikan)”, Jurnal Vol.VIII No.2, (STAI Luqman Al-Hakim Surabaya, 2020), 9.

4 Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), 25.

5 Dina Safitri, “Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Prestasi Akademik dan Non Akademik Peserta Didik di SMP Negeri 5 Batusangkar”, (Skripsi, IAIN Batusangkar, 2021), 1.

6 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 6.

(17)

kesiswaan juga merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan peserta didik melainkan meliputi aspek yang lebih luas secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di sekolah.7

Manajemen kesiswaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah lembaga pendidikan karena, semua aktivitas yang ada dalam sekolah bertujuan untuk mengatur dan mengembangkan potensi peserta didik.

Baik itu mengenai manajemen kurikulum, manajemen sarana dan prasarana, manajemen keuangan dan lainnya, akan diarahkan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang baik sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi diri seoptimal mungkin.8

Perlu diketahui bahwa peserta didik adalah seorang yang sedang dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing- masing. Oleh karena itu, mereka sangat memerlukan pembinaan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan, Bab I Pasal 3 Ayat (1) disebutkan bahwa pembinaan kesiswaan dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan

7 Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: konsep, strategi dan aplikasi, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2009), 99.

8 Khoirul Anam, “Implementasi Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Surabaya”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019), 4.

(18)

kokurikuler dengan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan oleh sekolah dengan kebijakan masing-masing sekolah.9

Oleh karena itu, keberadaan manajemen kesiswaan sangat diperlukan di sekolah. Dalam QS. As-Sajdah ayat 5, dijelaskan sebagai berikut:





































Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.10

Berdasarkan ayat di atas jika kita hubungkan dengan manajemen kesiswaan bisa dimaknai bahwa Allah adalah pengatur alam. Namun sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus mengatur dan mengelola bumi semaksimal mungkin, sebagaimana Allah mengatur alam semesta. Sama halnya dengan manajemen kesiswaan di suatu lembaga pendidikan, kesiswaan harus mampu mengatur dan mengelola setiap peserta didik dengan sebaik dan seoptimal mungkin.

Keberhasilan siswa atau peserta didik dalam menyelesaikan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajarnya maka, prestasi belajar merupakan tolak ukur tentang hasil pendidikan dalam sekolah. Meningkatkan prestasi belajar merupakan tolak ukur keberhasilan siswa, berarti prestasi belajar sangat penting untuk ditingkatkan. Maka perlu memberikan bimbingan belajar pada siswa, dengan harapan mampu mengikuti pelajaran dengan baik

9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan.

10 Kementarian Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV Penerbit Diponegoro, 2016), 81.

(19)

tanpa adanya hambatan-hambatan untuk meraih nilai prestasi akademik.11 Namun selain mengarahkan pada prestasi akademik, siswa juga dapat diarahkan pada presatasi non-akademik.

Prestasi non-akademik merupakan prestasi atau kemampuan yang dicapai siswa dari kegiatan diluar jam pelajaran atau dapat disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan siswa yang dilaksanakan diluar ketentuan yang telah ada dalam kurikulum.12 Kegiatan ekstrakurikuler adalah berbagai kegiatan sekolah yang dilakukan dalam rangka kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi, minat, bakat, dan hobi yang dimilikinya yang dilakukan diluar jam sekolah.13

Kegiatan non-akademik atau yang biasa disebut dengan ekstrakurikuler merupakan sebuah kegiatan yang memberikan kesempatan bagi peserta didik dan juga memiliki nilai tambah bagi peserta didik dalam mengembangkan potensi dalam dirinya, dan juga dapat menjadi proses perkembangan dan kemajuan bagi suatu lembaga atau sekolah yang seringkali diamati oleh orang tua peserta didik maupun masyarakat, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri yang belum terlihat diluar kegiatan belajar mengajar, sekaligus memperkuat potensi yang telah dimiliki oleh peserta

11 Ni Putu Sri Nonik Andayani, “Penerapan Layanan Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bagi Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar Siswa Kelas X4 SMA Negeri 1 Sukasada”, E-Journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling, (2014), 2-3.

12 Ely Kurniawati, “Manajemen Kesiswaan di SMA Negeri Mojoagung Jombang”, Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol.4 No.4, (Universitas Negeri Surabaya, 2014), 2.

13 Mulyono, Prestasi Non Akademik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2016), 33.

(20)

didik.14 Untuk mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik perlu melibatkan semua pihak yang terkait dalam suatu lembaga pendidikan.

Prestasi non-akademik siswa perlu diupayakan peningkatannya di masing-masing lembaga pendidikan. Tidak ada ukurun kognitif pada pembelajaran non-akademik. Kesuksesan siswa pada bidang non-akademik dapat terlihat melalui prestasi yang mereka lahirkan sesuai bakat mereka masing-masing.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bondowoso merupakan salah satu sekolah/madrasah formal yang berbasis pesantren. Madrasah ini terletak di Jl.

Khairil Anwar No.278, Tegalbatu Utara, Badean, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso. Meskipun MAN Bondowoso berbasis pesantran, akan tetapi kepala madrasah menginginkan agar siswa MAN Bondowoso menjadi pribadi yang unggul dalam prestasi dan juga siap berkompetisi artinya memiliki daya saing yang tinggi dengan lembaga setingkatnya sebagaimana yang tercantum dalam visi madrasah.

Sesuai dengan fakta yang ada di MAN Bondowoso, pihak kesiswaan juga menginginkan para siswanya agar berprestasi tidak hanya di bidang akademik, namun juga bidang non-akademik dengan cara memberikan wadah kepada seluruh siswa untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi yang mereka miliki dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Tapi berdasarkan fakta, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MAN Bondowoso masih kurang efektif dikarenakan terbatasnya waktu yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, seringkali

14 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), 165.

(21)

siswa merasa nervous atau kurang percaya diri akan bakat yang mereka miliki.15 Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya manajemen kesiswaan yang baik untuk membentuk prestasi non-akademik siswa.

Namun meski demikian, itu tidak mematahkan semangat untuk siswa meraih prestasi lebih khususnya dalam bidang non-akademik. Hal itu dibuktikan dari prestasi yang telah diraih siswa baik itu di tingkat kabupaten bahkan hingga tingkat nasional. Contoh prestasi non-akademik yang telah diperoleh antara lain; Juara 1 Tanding Putri, Pencak Silat Malang Championship tingkat Nasional (2019), Juara 1 Shalawat Se Tapal Kuda tingkat Se Tapal Kuda (2020), Juara 1 Liga Futsal Pelajar tingkat Kabupaten Bondowoso (2020), Juara 1 Desain Logo tingkat Kabupaten (2021), Juara 1 Orasi Kebangsaan tingkat Kabupaten (2021).

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di MAN Bondowoso dengan tujuan mendeskripsikan secara komprehensif bagaimana perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi manajemen kesiswaan yang ada di sana. Dengan demikian, judul penelitian ini adalah “Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso”. Penelitian ini penting untuk dikaji lebih dalam bagaimana manajemen kesiswaan yang ada di MAN Bondowoso.

15 Triana Suprihastini, diwawancara oleh peneliti, Bondowoso, 1 September 2022.

(22)

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang sudah dipaparkan di atas, maka diperoleh fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di MAN Bondowoso?

2. Bagaimana pelaksanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di MAN Bondowoso?

3. Bagaimana evaluasi kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di MAN Bondowoso?

C. Tujuan Penelitian

Setelah menentukan perumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di MAN Bondowoso.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di MAN Bondowoso.

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa di MAN Bondowoso.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ada dua yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Manfaat penelitian berisi terkait dengan kontribusi apa yang

(23)

akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. 16 Penelitian yang dilaksanakan di MAN Bondowoso diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini, dapat digunakan pembaca sebagai sumber informasi bahan bacaan dan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Terutama yang meneliti dalam bidang yang sama yaitu manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik siswa.

2. Manfaat Praktis a. Peneliti

Sebagai sarana untuk mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan, serta untuk salah satu persyaratan mencapai gelar sarjana strata satu (S1), dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

b. Sekolah

Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan yaitu MAN Bondowoso akan memperoleh umpan balik yang nyata dan sangat berguna sebagai bahan evaluasi demi keberhasilan di masa mendatang.

c. Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember

16 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember, 2020), 45.

(24)

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi seluruh civitas akademik untuk memperdalam wawasan pengetahuan terkait manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik.

d. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan menambah wawasan bagi masyarakat terutama terkait dengan implementasi manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non akademik siswa.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi mengenai pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti. Adapun beberapa istilah pokok yang terdapat dalam judul ini yaitu sebagai berikut:

1. Manajemen kesiswaan adalah suatu pengaturan segala aspek aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu dari mulai masuknya siswa ke sekolah sampai lulusnya siswa dari sekolah, meliputi analisis kebutuhan siswa, rekruitmen siswa, seleksi siswa, orietasi siswa, pengelompokan siswa, pembinaan siswa serta pencatatan dan pelaporan siswa.

2. Prestasi non akademik merupakan prestasi/kemampuan yang dicapai siswa dari kegiatan di luar jam pelajaran atau dapat disebut kegiatan ekstrakurikuler. Prestasi yang didapat di MAN Bondowoso diantaranya Juara 1 Futsal tingkat Kabupaten (2018), Juara 1 Pencak Silat tingkat

(25)

Nasional (2019), Juara 1 Pencak Silat tingkat Internasional (2019), Juara 1 Tenis Meja Tunggal Putra tingkat Kabupaten (2021), Juara 1 Tilawah Putri tingkat Kabupaten (2022).

3. Dengan demikian yang dimaksud dengan skripsi ini dengan judul Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non Akademik Siswa adalah kegiatan kesiswaan dimulai dari analisis kebutuhan peserta didik, rencana rekrutmen peserta didik, penerimaan peserta didik, orientasi peserta didik, pengelompokan peserta didik, pembinaan disiplin peserta didik, evaluasi peserta didik. Prestasi non akademik yang diperoleh yaitu peneliti ambil dari tahun 2018-2022.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi terkait alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Adapun sistematika pembahasan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Bab I, berisi konteks penelitian, fokus peneletian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan. Masalah yang diangkat adalah manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non- akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso.

Bab II, berisi penelitian terdahulu dan kajian teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini peneliti akan menulis penelitian terdahulu dan teori yang akan menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Baik itu diperoleh dari buku, jurnal atau sumber lain

(26)

yang berkaitan dengan manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik siswa.

Bab III, berisi mengenai metode yang akan dilakukan yaitu meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap- tahap penelitian.

Bab IV, berisi uraian tentang penyajian data dan analisis data yang meliputi gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan yang diperoleh selama penelitian.

Bab V, berisi tentang kesimpulan dan saran dari peneliti. Bab ini merupakan akhir dari penulisan karya ilmiah serta kesimpulan dari penelitian yang telah di laksanakan. Dan terdapat saran-saran yang berkaitan dengan pokok bahasan obyek penelitian.

(27)

13

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Terdahulu

Dalam kajian pustaka, peneliti mengadakan telaah pustaka dengan cara mencari dan menemukan teori-teori yang pernah ada sebelumnya dengan maksud untuk memperkuat skripsi ini. Jadi menghubungkan dari masalah- masalah yang di teliti dengan sumber-sumber data yang relevan serta benar- benar terfokus pada tema yang di bahas sebagai bandingan dan bahan penelitian. 17 Beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang manajemen kesiswaan ditemukan berdasarkan sudut pandang yang dilakukan beberapa peneliti, diantaranya adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Feriko Prayogo (2019) dengan judul

“Manajemen Kesiswaan dalam Membentuk Budaya Religius di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan dalam membentuk budaya religius dari lingkungan keluarga dan masyarakat, sekolah juga memiliki peran yang begitu penting dalam membentuk budaya religius. Salah satunya dalam penetapan target, melihat perkembangan dari masa ke masa siswa baru yang masuk terus meningkat meski tidak secara signifikan. Adapun implementasi budaya religius yaitu: a) Shalat dhuha berjamaah, b) Shalat dzuhur berjamaah, c) Shalat jum’at, d) Mengaji al-qur’an, e) Istighosah, f) Qiro’ah, g) One day one

17 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 46.

(28)

thousand atau infaq harian. Aktivitas budaya religius yang terbentuk sungguh melalui proses yang panjang dan melelahkan. Banyak sekali pelanggaran yang masih terjadi, bukan menjadi suatu penghalang bagi kepala Madrasah beserta jajarannya untuk memperbaiki mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut lebih menjadi motivasi dan penyemangat untuk terus melangkah.18

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu penelitian terdahulu berfokus pada manajemen kesiswaan dalam membentuk budaya religius, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik siswa. Adapun persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan dan sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Resti Atika (2019) dengan judul

“Implementasi Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Mutu Siswa Kelas X SMAN 5 Kepahiang”.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi manajemen kesiswaan sebagai kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesiswaan disekolah dengan tujuan menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran, sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Manajemen

18 Feriko Prayogo, “Manajemen Kesiswaan Dalam Membentuk Budaya Religius di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang”, (Skripsi, Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019), 81-82.

(29)

dalam peningkatan mutu yaitu usaha mengatur seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin.19

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu peneliti terdahulu berfokus pada implementasi manajemen kesiswaan dalam meningkatkan mutu siswa, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik siswa. Adapun persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan dan sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Azzahra Gerdha Putri (2020) dengan judul

“Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Budaya Prestasi Siswa (Studi Kasus di MAN 1 Ponorogo)”.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perencanaan peningkatan budaya prestasi tidak terlepas dari visi dan misi madrasah yaitu membekali peserta didik ilmu yang amaliah, serta membiasakan peserta didik beramal yang ilmiah dan menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Pelaksanaan kesiswaan di MAN 1 Ponorogo untuk pelaksanaan PPDB berdasarkan kebijakan dari Kemenag, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dilakukan test interview, pelaksanaan rekruitmen peserta didik juga terdapat jalur prestasi, pembinaan siswa yaitu berdasarkan pembinaan akademik dan non-akademik. Hasil

19 Resti Atika, “Implementasi Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Mutu Siswa Kelas X SMAN 5 Kepahiang”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, 2019), 56-57.

(30)

implikasi kesiswaan MAN 1 Ponorogo tingkat prestasi setiap tahunnya meningkat terbukti dengan kelulusan 100%, banyak prestasi akademik dan non-akademik yang diraih peserta didik baik nilai UAN, nilai ujian sekolah, dan prestasi akademiknya.20

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu peneliti terdahulu berfokus pada manajemen kesiswaan dalam meningkatkan budaya prestasi siswa, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik siswa. Adapun persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan dan sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Mailani (2020) dengan judul

“Pengaruh Manajemen Kesiswaan Terhadap Prestasi Akademik Peserta Didik Kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru”.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Berdasarkan hasil analisis pengaruh manajemen kesiswaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru berada di kategori “sangat baik” yaitu 88,16% berada pada rentang 81-100%. Sedangkan prestasi akademik peserta didik kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru berada di kategori

“sangat baik” yaitu 93,17% berada pada rentang 81-100%. Dengan koefesien korelasi sebesar 0.507 dengan tingat probibalitas 0.000. rtabel pada taraf signifikan 5%=0,244, sehingga dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara manajemen kesiswaan dengan prestasi akademik

20 Azzahra Gerdha Putri, “Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Budaya Prestasi Siswa (Studi Kasus di MAN 1 Ponorogo)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, 2020), 76-77.

(31)

peserta didik kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru. Besar persentase pengaruh manajemen kesiswaan terhadap prestasi akademik peserta didik adalah sebesar 50,7% berada pada ketegori sedang atau cukup. Pengaruh antara kedua variabel positif yaitu manajemen kesiswaan berpengaruh positif terhadap prestasi akademik peserta didik.21

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu peneliti terdahulu berfokus pada pengaruh manajemen kesiswaan terhadap prestasi akademik peserta didik, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik siswa, perbedaan selanjutnya yaitu peneliti terdahulu menggunakan metode penelitian kuantitatif, sedangkan metode penelitian yang akan dikaji menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Dina Safitri (2021) dengan judul

“Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Prestasi Akademik dan Non-Akademik Peserta Didik di SMP Negeri 5 Batusangkar”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kesiswaan dalam meningkatkan prestasi peserta didik di SMP Negeri 5 Batusangkar sudah baik. Hasil tersebut dapat dilihat dari pelakasanaan manajemen kesiswaan dalam meningkatkan prestasi perserta didik, banyaknya prestasi yang telah diraih dan menjadikan SMP Negeri 5

21 Shinta Mailani, “Pengaruh Manajemen Kesiswaan Terhadap Prestasi Akademik Peserta Didik Kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2020), 76.

(32)

Batusangkar menjadi SMP unggul dan dikenal oleh masyarakat dengan prestasinya.22

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu peneliti terdahulu berfokus pada manajemen kesiswaan dalam meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik peserta didik, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen kesiswaan dalam pembentukan prestasi non-akademik.

Adapun persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan yang berkaitan dengan prestasi non- akademik siswa dan sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif.

Tabel 2. 1

Persamaan dan Perbedaan

Kajian Terdahulu dengan Penelitian yang akan Dilakukan

No

Nama Peneliti, Tahun dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Feriko Prayogo (2019)

dengan judul

“Manajemen Kesiswaan dalam Membentuk Budaya Religius di Madrasah Tsanawiyah Wahid

Perencanaan dalam membentuk budaya religius dari lingkungan keluarga dan masyarakat, sekolah juga memiliki peran yang begitu penting dalam membentuk budaya religius. Salah satunya dalam penetapan target, melihat perkembangan dari

a. Sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan.

b. Sama-sama menggunak an metode penelitian kualitatif.

Penelitian terdahulu berfokus pada manajemen kesiswaan dalam membentuk budaya religius.

Sedangkan penelitian ini berfokus

22 Dina Safitri, “Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Prestasi Akademik dan Non-Akademik Peserta Didik di SMP Negeri 5 Batusangkar”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, 2021), 64.

(33)

No

Nama Peneliti, Tahun dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Hasyim 01 Dau Malang”

masa ke masa siswa baru yang masuk terus meningkat meski tidak secara signifikan.

Adapun implementasi budaya religius yaitu:

a) Shalat dhuha berjamaah, b) Shalat dzuhur berjamaah, c) Shalat jum’at, d) Mengaji al-qur’an, e) Istighosah, f) Qiro’ah, g) One day one thousand atau infaq harian. Aktivitas budaya religius yang terbentuk sungguh melalui proses yang

panjang dan

melelahkan. Banyak sekali pelanggaran yang masih terjadi, bukan menjadi suatu penghalang bagi kepala Madrasah beserta jajarannya untuk memperbaiki mencerdaskan

kehidupan bangsa tersebut lebih menjadi

motivasi dan

penyemangat untuk terus melangkah.

pada manajemen kesiswaan dalam pembentuk an prestasi non- akademik siswa.

2 Resti Atika (2019)

dengan judul

“Implementa si

Manajemen Kesiswaan

Implementasi

manajemen kesiswaan sebagai kegiatan- kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesiswaan disekolah dengan

a. Sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan.

b. Sama-sama menggunak

Penelitian terdahulu berfokus pada implementa si

manajemen

(34)

No

Nama Peneliti, Tahun dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

dalam Meningkatka n Mutu Siswa

Kelas X

SMAN 5

Kepahiang”

tujuan menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran, sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Manajemen dalam peningkatan mutu yaitu usaha mengatur seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan berarti mengurus, mengatur,

mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola,

menyelenggarakan, menjalankan,

melaksanakan, dan memimpin.

an metode penelitian kualitatif.

kesiswaan dalam meningkatk an mutu siswa.

Sedangkan penelitian ini berfokus pada

manajemen kesiswaan dalam pembentuka n prestasi non- akademik siswa.

3 Azzahra Gerdha Putri (2020)

dengan judul

“Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatka n Budaya Prestasi Siswa (Studi Kasus di

MAN 1

Ponorogo)”

Perencanaan

peningkatan budaya prestasi tidak terlepas dari visi dan misi madrasah yaitu membekali peserta didik ilmu yang amaliah, serta membiasakan peserta didik beramal yang

ilmiah dan

menanamkan

keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah. Pelaksanaan kesiswaan di MAN 1

a. Sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan b. Sama-sama

menggunak an metode penelitian kualitatif.

Penelitian terdahulu berfokus pada manajemen kesiswaan dalam meningkatk an budaya prestasi siswa, sedangkan penelitian ini berfokus pada

manajemen

(35)

No

Nama Peneliti, Tahun dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Ponorogo untuk pelaksanaan PPDB berdasarkan kebijakan dari Kemenag, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dilakukan test interview,

pelaksanaan

rekruitmen peserta didik juga terdapat jalur prestasi, pembinaan siswa yaitu berdasarkan

pembinaan akademik dan non-akademik.

Hasil implikasi kesiswaan MAN 1 Ponorogo tingkat prestasi setiap tahunnya meningkat terbukti dengan kelulusan 100%, banyak prestasi akademik dan non- akademik yang diraih peserta didik baik nilai UAN, nilai ujian sekolah, dan prestasi akademiknya.

kesiswaan dalam pembentuka n prestasi non- akademik siswa.

4 Shinta Mailani (2020)

dengan judul

“Pengaruh Manajemen Kesiswaan Terhadap Prestasi

Berdasarkan hasil analisis pengaruh manajemen kesiswaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru berada di kategori “sangat baik”

yaitu 88,16% berada pada rentang 81-

a. Sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan.

Penelitian terdahulu berfokus pada pengaruh manajemen kesiswaan terhadap prestasi

(36)

No

Nama Peneliti, Tahun dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Akademik Peserta Didik Kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru”

100%. Sedangkan prestasi akademik peserta didik kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru berada di kategori

“sangat baik” yaitu 93,17% berada pada rentang 81-100%.

Dengan koefesien korelasi sebesar 0.507 dengan tingat probibalitas 0.000.

rtabel pada taraf signifikan 5% = 0,244, sehingga dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara manajemen kesiswaan dengan prestasi akademik peserta didik kelas XI IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru. Besar persentase pengaruh manajemen kesiswaan terhadap prestasi akademik peserta didik adalah sebesar 50,7% berada pada ketegori sedang atau cukup. Pengaruh antara kedua variabel positif yaitu manajemen kesiswaan berpengaruh positif terhadap prestasi

akademik peserta didik.

Sedangkan penelitian ini berfokus pada

manajemen kesiswaan dalam pembentuka n prestasi non- akademik siswa.

Selain itu juga peneliti terdahulu menggunak an metode penelitian kuantitatif, sedangkan metode penelitian yang akan dikaji menggunak an metode penelitian kualitatif.

(37)

No

Nama Peneliti, Tahun dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

akademik peserta didik.

5 Dina Safitri (2021)

dengan judul

“Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatka n Prestasi Akademik dan Non- Akademik Peserta Didik

di SMP

Negeri 5 Batusangkar”

Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

manajemen kesiswaan dalam meningkatkan prestasi peserta didik di SMP Negeri 5 Batusangkar sudah baik. Hasil tersebut dapat dilihat dari pelakasanaan

manajemen kesiswaan dalam meningkatkan prestasi perserta didik, banyaknya prestasi yang telah diraih dan menjadikan SMP Negeri 5 Batusangkar menjadi SMP unggul dan dikenal oleh masyarakat dengan prestasinya.

a. Sama-sama membahas tentang manajemen kesiswaan yang berkaitan dengan prestasi non- akademik.

b. Sama-sama menggunak an metode penelitian kualitatif.

Penelitian terdahulu berfokus pada manajemen kesiswaan dalam meningkatk an prestasi akademik dan non- akademik peserta didik.

Sedangkan penelitian ini berfokus pada

manajemen kesiswaan dalam pembentuka n prestasi non- akademik.

Setelah meninjau dari beberapa hasil penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang ingin peneliti lakukan berbeda.

Ini memiliki unsur kebaruan dan orisinalitas dari penelitian sebelumnya.

Untuk mendapatkan hasil dari penelitian yang akan dilakukan peneliti akan dijadikan sebagai pelengkap wawasan ilmiah, perbedaan tersebut

(38)

adalah pada penelitian ini mendeskripsikan implementasi manajemen kesiswaan dalam pembetukan prestasi non akademik siswa, yang dikhususkan pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen kesiswaan di madrasah.

Tabel 2.2 Orisinalitas Penelitian

Nama Judul Fokus Penelitian Motede

Penelitian Fatimatuz Zahroh Implementasi

Manajemen Kesiswaan dalam Pembentukan Prestasi Non- Akademik Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso

1. Bagaimana perencanaan kesiswaan dalam

pembentukan prestasi non akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso?

2. Bagaimana pelaksanaan kesiswaan dalam

pembentukan prestasi non akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso?

3. Bagaimana

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yakni metode penelitian

kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, yang mana penelitian akan dilakukan secara langsung guna mendapatkan data yang

diperlukan oleh peneliti.

(39)

Nama Judul Fokus Penelitian Motede Penelitian evaluasi

kesiswaan dalam

pembentukan prestasi non akademik siswa di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso?

B. Kajian Teori

1. Konsep Manajemen a. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris to manage yang berarti memerintah, mengatur, mengurus, mengelola.23 Kata manage itu sendiri berasal dari bahasa italia, “manego” yang diadopsi dari bahasa latin “managiare”, asal katanya yaitu “manus” yang berarti tangan dan

“agere” berarti melakukan. Dalam bahasa Arab, kata manajemen identik dengan tadbir, idarah yang berarti mengelola, pengelolaan.

Dalam perkembangannya to manage kemudian mengalami perubahan menjadi management yang berarti pengelolaan.24

Proses pengelolaan kegiatan adalah perencanaan, artinya manajer mempertimbangkan kegiatan-kegiatannya sebelum

23 Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), 31.

24 Mappasiara, “Manajemen Strategik dan Manajemen Operasional serta Implementasinya pada Lembaga Pendidikan”, Jurnal Idaraah Volume 2 Nomor 1 (Juni, 2018), 76.

(40)

dilaksanakan. Ada juga pembinaan dan pengawasan dalam manajemen.

Kekuatan suatu organisasi terletak pada kemampuannya dalam mengalokasikan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan. Semakin terkondisi dan terintegrasi kerja organisasi, maka semakin efektif terwujudnya tujuan organisasi.

Menurut Siagian, konsep manajemen adalah proses mendorong orang lain untuk memperoleh hasil tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kata proses dalam manajemen adalah bentuk kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan organisasi. Oleh karena itu, manajemen mencakup konsep kepemimpinan, hubungan antar pribadi (interpersonal relationship), pengambilan keputusan, orang, sarana, dan kerjasama.25

Sekian banyak definisi manajemen, definisi George R. Terry dianggap sebagai salah satu definisi yang paling jelas, sehingga banyak orang yang menggunakannya sebagai dasar organisasi dan sistem pemerintahan. Oleh karena itu, manajemen didefinisikan oleh proses khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, organisasi, aktivitas dan pemantauan, tindakan ini untuk menentukan dan mencapai tujuan yang ditetapkan melalui penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Pakar lain menganggap manajemen sebagai sistem sosial, keputusan kepemimpinan, entitas logis, dan proses aktivitas yang terdiri

25 Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Haji Masagung, 1994), 5.

(41)

dari empat aktivitas, yang masing-masing merupakan fungsi dasar.

Keempat kegiatan tersebut secara singkat disebut POAC. Dapat disimpulkan bahwa, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien melalui realisasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

b. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen dapat diringkas dan dipelajari dari kegiatan utama dan kegiatan yang dilakukan manajer, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan atau kegiatan yang dilakukan dalam manajemen sesuai dengan fungsinya masing-masing.26 Fungsi manajemen yang sering dan umum digunakan oleh sebagian besar organisasi adalah klasifikasi fungsi manajemen oleh George R. Terry sebagai fungsi manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling).

a) Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan proses penentuan tujuan atau sasaran yang akan dicapai untuk menentukan jalur dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.27 Menurut George R. Terry yang dikutip Sukarna perencanaan (planning), dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-

26 Erni Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:

Kencana, 2009), 8.

27 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 49.

(42)

kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan, menyeleksi fakta dan menghubungkan fakta, serta merumuskan dan menggunakan ide atau asumsi untuk masa yang akan datang.28

Tujuan perencanaan adalah untuk mengawasi standar, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan rencana, kedua untuk mengetahui waktu pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan, ketiga untuk mengetahui peserta (struktur organisasi), kualifikasi dan kuantitas. Keempat, sistematisasi kegiatan termasuk biaya dan kualitas kerja. Kelima, mengurangi kegiatan non-produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu. Keenam, memberikan gambaran yang komprehensif tentang kegiatan kerja, ketujuh mengkoordinasikan dan menggabungkan beberapa sub kegiatan, dan kedelapan mendeteksi hambatan yang akan dihadapi dan pada akhirnya bermuara pada terwujudnya tujuan.29

Jadi dapat disimpulkan bahwa kita harus selalu memiliki rencana sebelum bertindak agar bisnis kita dapat berjalan sesuai harapan, dan rencana ini juga merupakan penentuan jawaban atas pertanyaan 5W 1H.

b) Pengorganisasian (organizing)

Menurut George R. Terry yang dikutip oleh Sukarna, organisasi adalah penetapan, pengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan

28 Sukarna, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: CV Mandar Maju, 2011), 10.

29 Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 4, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), 76.

(43)

koordinasi personel untuk menyediakan persyaratan yang sesuai dengan kegiatan faktor fisik. Hubungan kekuasaan antara pekerjaan dan pengangkatan diberikan kepada setiap orang dalam pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.30 Pengorganisasian mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelangsungan organisasi, termasuk lembaga pendidikan yang menentukan organisasi dan struktur kegiatan.

c) Pelaksanaan (actuating)

Menurut George R. Terry yang dikutip oleh Sukarna, actuating adalah untuk membangkitkan dan mendorong semua anggota tim untuk bertindak dengan tulus dan berusaha untuk mencapai tujuan di bawah rencana kepemimpinan dan upaya organisasi.31

Oleh karena itu, mobilitas berupaya untuk mewujudkan rencana tersebut dengan arah dan motivasi yang berbeda-beda, sehingga setiap pegawai dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan peran, dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, semua pihak perlu bekerjasama dengan baik, baik itu di level yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah.

d) Pengendalian atau pengawasan (controlling)

Menurut George R. Terry yang dikutip Sukarna, pengendalian atau pengawasan adalah pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan dan melakukan perbaikan bila perlu, agar pelaksanaan sesuai dengan

30 Sukarna, Dasar-dasar Manajemen, 10.

31 Sukarna, Dasar-dasar Manajemen, 10.

(44)

rencana. 32 Setelah perencanaan, pengorganisasian dan implementasi, langkah selanjutnya adalah pengendalian. Fungsi pengendalian merupakan fungsi terakhir dari proses manajemen.

Fungsi ini sangat penting dan menentukan terselenggaranya proses manajemen, karena harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, pengaruh pengendalian ini akan menentukan seberapa baik rencana tersebut diimplementasikan. Istilah tersebut digunakan sebagai alat pemantauan. Pemantauan berarti melanjutkan, mencatat, memberikan penjelasan dan bimbingan.

Selain itu, pengawasan juga berarti membimbing dan mengoreksi berbagai ketidaktepatan dan kesalahan. Menurut Nur Aedi, pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen untuk mengukur dan mengoreksi kinerja atau upaya yang dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan rencana yang telah ditetapkan.33

2. Manajemen Kesiswaan

a. Pengertian Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah keseluruhan proses kegiatan yang direncanakan secara sadar dan kerja keras, serta pembinaan secara terus menerus kepada seluruh peserta didik (pada lembaga pendidikan terkait) agar dapat berpartisipasi secara efektif dan efisien dalam proses

32 Sukarna, Dasar-dasar Manajemen, 10.

33 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 2.

(45)

KBM.34 Manajemen peserta didik (pupil personel administration) menurut Kzenevich dalam Ali Imron adalah suatu layanan pengaturan, pengawasan, dan pelayanan bagi siswa baik dalam kelas maupun di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan dari kemampuan peserta didik, minat, kebutuhan yang menunjang peserta didik sampai mereka matang di sekolah.35

Menurut Shoimatul Ula manajemen kesiswaan adalah sistem pengelolaan terhadap siswa, yang dimulai dari perencanaan, penerimaan siswa baru, pengorganisasian siswa, MOS, pembinaan dan pelayanan siswa, penilaian siswa, mutasi hingga perencanaan alumni siswa.36 Mujamil Qomar mendefinisikan manajemen kesiswaan adalah pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan siswa dimulai dari awal masuk (bahkan sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari lembaga pendidikan. 37 Manajemen kesiswaan merujuk kepada pekerjaan- pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan siswa semenjak dari proses penerimaan sampai saat siswa meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu.38

Oleh karena itu, manajemen kesiswaan dapat diartikan sebagai suatu pelayanan yang mengelola siswa sejak pendaftaran hingga

34 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, cet.1, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2008), 178.

35 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, 6.

36 Shoimatul Ula, Buku Pintar Teori-Teori Manajemen Pendidikan Efektif, (Yogyakarta: Berlian, 2013), 31.

37 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), 141.

38 B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 74.

(46)

kelulusan, dengan fokus pada standardisasi, pengawasan, dan pemberian layanan siswa di dalam dan di luar kelas untuk peningkatan yang berkesinambungan dan berkualitas.

Pendidikan tersebut dapat berjalan dengan tertib, terarah dan terkendali, seperti mengembangkan segala kemampuan, minat, dan kebutuhan sampai dewasa, sehingga menjadi sumber daya manusia yang berdaya guna tinggi, yaitu peserta didik (students).

b. Tujuan Manajemen Kesiswaan

Tujuan umum manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur kegiatan peserta didik, agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran lembaga pendidikan, sehingga proses pembelajaran madrasah dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur, sehingga berkontribusi terhadap terwujudnya tujuan madrasah. Dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.39 Tujuan dari manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan psikomotorik siswa

b) Membimbing dan mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat siswa secara menyeluruh

c) Mengkomunikasikan keinginan, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.40

39 Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), 206.

40 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 14.

(47)

Ketika tujuan ini tercapai, siswa dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan mereka.

c. Fungsi Manajemen Kesiswaan

Secara umum, fungsi manajemen kesiswaan adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan perangkatnya sendiri sebaik mungkin dari segi kepribadian, masyarakat, aspirasi dan kebutuhan, serta potensi lain dari siswa tersebut, sehingga dapat mewujudkan fungsi manajemen kesiswaan.

Fungsi manajemen kesiswaan secara khusus dirumuskan sebagai berikut:

a) Fungsi yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian siswa adalah mengembangkan potensi kepribadian tanpa hambatan.

Potensi bawaan tersebut meliputi kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan lainnya.

b) Fungsi yang terkait dengan pengembangan sosial siswa. Peran pengembangan fungsi sosial siswa adalah memungkinkan siswa bersosialisasi sebanyak mungkin dengan orang tua dan keluarganya, lingkungan sosial sekolah, dan masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan esensi kehidupan sebagai siswa.

c) Fungsi yang berkaitan dengan membimbing keinginan dan harapan siswa adalah untuk memungkinkan siswa membimbing hobi, kesenangan, dan minatnya. Hobi, kesenangan dan minat siswa ini

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat

Dengan penelitian kualitatif deskriptif ini, peneliti berusaha mengungkap implementasi ekstrakurikuler dalam pembentukan karakter religius peserta didik pada Madrasah

Sigmud Freud dalam Mutiah (2012:100) dengan teori psikoanalisis memandang bahwa “ Bermain pada anak sebagai alat yang penting bagi pelepasan emosinya, serta untuk

Untuk Mengetahui Manajemen Perencanaan (Planning) Pengembangan Diri Peserta Didik Melalui Program Jumat Rohani Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandung.. Untuk Mengetahui

Denemede, farklı organik bitki besin maddesi uygulamalarının pırasanın ( Allium porrum L. Ġnegöl 92) verim ve kalite özellikleri üzerine etkisi ile pırasanın

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja Pegawai Negeri Sipil merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kompetensi yang

Konsep Yoga diambil sebagai sebuah kerangka pemikiran klasik dari Timur yang secara berani melakukan usaha pengenalan secara mendalam terhadap dunia secara komperehensif

Skripsi dengan judul “Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung” yang ditulis oleh