• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIFAT MEKANIK DAN DURABILITAS POLYPROPYLENE FIBER REINFORCED GEOPOLIMER CONCRETE (PFRGC).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIFAT MEKANIK DAN DURABILITAS POLYPROPYLENE FIBER REINFORCED GEOPOLIMER CONCRETE (PFRGC)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

SIFAT MEKANIK DAN DURABILITAS

POLYPROPYLENE

F IBER REINF ORCED GEOPOLYMER CONCRETE

(PFRGC)

MECHANICAL PROPERTIES AND DURABILITY OF

POLYPROPYLENE F IBER REINF ORCED GEOPOLYMER

CONCRETE (PF RGC)

T E S I S

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Gelar Magister Teknik

Disusun oleh:

DANY CAHYADI

S . 9 4 1 2 0 2 0 0 2

M A G I S T E R T E K N I K S I P I L K O N S E N T R A S I

TEKNIK REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul Sifat Mekanik

dan Durabilitas P olypropylene F iber Reinforced Geopolimer Concrete (PFRGC)

dapat terselesaikan. Tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh derajat

Master pada Magister Teknik Sipil Konsentrasi Teknik Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Bangunan Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Dengan keikhlasan dan ketulusan hati, maka dalam kesempatan ini kami

menghaturkan terima kasih kepada :

1. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Wilayah II Semarang,

Kementerian Pekerjaan Umum yang telah memberikan beasiswa pendidikan

kepada penulis.

3. Prof (R). Dr. Ir. Anita Firmanti, MT. Selaku Kepala Puslitbang Permukiman,

Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum, yang telah memberikan ijin

Tugas Belajar kepada penulis.

4. Ir. Lutfi Faizal, selaku Kepala Balai Bahan Bangunan, Puslitbang

Permukiman, yang telah memberikan dukungan dan fasilitas laboratorium

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

5. Dr. Ir. Mamok Suprapto, M.Eng, selaku Ketua Program Studi Magister

Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Dr. Eng. Syafi’i, M.T, selaku Sekretaris Program Studi Magister Teknik Sipil

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(6)

commit to user

vi

8. S.A. Kristiawan, ST, MSc, Ph.D, selaku Pembimbing Pendamping.

9. Segenap Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu penulis selama

kegiatan perkuliahan.

10. Istriku Natalia Aardiwijati dan anakku Rizky Cahya Wijaya, kedua orang

tuaku serta adik-adikku, yang terus memanjatkan doa, memberikan semangat

dan dukungan baik moril maupun materi dalam menyelesaikan pendidikan

ini.

11. Rekan-rekan Mahasiswa Magister Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Bangunan Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2012, yang

selama ini memberikan masukan, bantuan dan dorongan.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga tesis ini dapat memberi sumbangan ilmiah bagi civitas akademika,

praktisi di bidang bahan bangunan, dan bermanfaat bagi masyarakat luas pada

umumnya. Atas bantuan yang telah Bapak/Ibu berikan mendapat balasan yang

setimpal dari Allah S.W.T. Amin.

Surakarta, Januari 2014

Penulis,

(7)

commit to user

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ...v

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Rumusan Masalah ...3

1.3. Batasan Masalah ...4

1.4. Tujuan Penelitian ...4

1.5. Manfaat Penelitian ...5

1.5.1. Manfaat Teoritis ...5

1.5.2. Manfaat Praktis ...5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ...6

2.1. Tinjauan Pustaka ...6

2.2. Landasan Teori ...12

2.2.1 Bahan Pembentuk Beton ...12

1. Semen Portland ...13

2. Agregat ...14

A). Agregat Halus/Pasir...15

B). Agregat Kasar/Kerikil ...15

(8)

commit to user

viii

4. Bahan Tambahan ...16

A). Bahan Tambahan K imia (chemica l admixtures) ...17

B). Bahan Tambahan Mineral (mineral admixtures) ...17

2.2.2 Geopolimer ...18

1. Bahan Dasar ...19

2. Larutan Alkali Aktivator ...22

3. Serat P olypropylene (PP fiber)...24

2.2.3 Sifat Mekanik dan Durabilitas Beton ...24

1. Kuat Tekan Beton...24

2. Modulus of Rupture (MOR) Beton...25

3. Susut Kering (Drying Shrinkage) Beton ...26

4. Pengujian Porositas Beton...27

5. Pengujian X-Ray Difraction (XRD) ...27

6. Pengujian Mikrostruktur dengan SEM...27

2.3. Hipotesis ...28

BAB III. METODE PENELITIAN ...29

3.1. Metode Penelitian ...29

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ...29

3.2.1. Waktu Penelitian ...29

3.2.2. Tempat Penelitian...29

3.3. Teknik Pengumpulan Data ...30

3.3.1. Data Primer ...30

3.3.2. Data Sekunder ...31

3.4. Bahan dan Peralatan Penelitian ...31

3.4.1. Bahan Penelitian...31

3.4.2. Peralatan Penelitian ...33

1. Peralatan Pembuatan Benda Uji ...33

2. Peralatan Pengujian Benda Uji...33

A). Peralatan Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Lentur (MOR) ...33

B). Peralatan Pengujian Drying Shr inkage ...35

(9)

commit to user

ix

D). Peralatan pengujian X-Ray Difraction (XRD) ...35

E). Peralatan Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) ...36

3. Peralatan Penunjang ...36

3.5. Benda Uji ...36

3.5.1. Benda Uji Mortar Geopolimer Komposit...36

3.5.2. Benda Uji Beton Geopolimer Komposit ...38

3.6. Langkah-Langkah Penelitian ...39

3.6.1. Tahap I...39

1. Pemeriksaan Bahan Dasar ...39

2. Syarat Mutu dan Spesifikasi Bahan Dasar ...40

3. Pengujian Bahan Dasar Beton ...41

A). Pengujian Kadar Air Agregat ...41

B). Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus ...42

C). Pengujian Bobot Isi Gembur dan Padat Agregat ...44

D). Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air ...46

E). Pengujian Kadar Organik ...50

F). Pengujian Analisis Saringan...51

3.6.2. Tahap II ...54

1. Pengujian Sifat Mekanik Mortar Beton ...55

2. Analisis Hasil Pengujian Mortar Beton...55

3.6.3. Tahap III ...55

1. Rancangan Campuran Beton Geopolimer Komposit ...55

2. Pembuatan Benda Uji Beton Geopolimer Komposit ...56

3. Perlakuan Terhadap Benda Uji ...56

4. Pengujian Benda Uji...58

A). Pengujian Sifat Mekanik Beton...58

B). Pengujian Drying Shrinkage ...58

C). Pengujian Porositas Beton...59

D). Pengujian X-Ray Difraction (XRD) ...59

E). Pengujian Mikrostruktur dengan SEM...59

(10)

commit to user

x

3.6.5. Tahap V ...60

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...62

4.1. Uraian umum ...62

4.2. Hasil Pengujian Bahan Dasar ...62

4.2.1. Hasil Pengujian Agregat Halus dan Kasar ...62

4.2.2. Hasil Pengujian Analisa Kimia F ly ash ...65

4.3. Hasil Uji Mortar ...65

4.3.1. Kuat Tekan Mortar Dengan Variasi Penambahan PP Fiber ...65

4.3.2. Kuat Lentur (MOR) Mortar Dengan Variasi Penambahan PP Fiber ..66

4.3.3. Analisis Penentuan Kadar PP Fiber Optimal dan Proporsi Campuran... ...67

4.4. Pengaruh Penambahan PP Fiber dan Penggantian 10% FA dengan PCC pada PFRGC Terhadap Kuat Tekan dan MOR ...68

4.4.1. Kuat Tekan Silinder ...68

4.4.2. Kuat Lentur (MOR)...70

4.5. Pengaruh Perawatan (curing) Dengan Perendaman Air dan Sulfat Terhadap Kuat Tekan dan MOR Beton Geopolimer...73

4.5.1. Kuat Tekan Beton Setelah Perlakuan Perendaman Air dan Perendaman Larutan Sulfat ...73

4.5.2. Kuat Lentur (MOR) PFRGC Setelah Perlakuan Perendaman Air dan Perendaman Larutan Sulfat ...76

4.6. Hubungan Kuat Tekan dan Kuat Lentur (MOR)...79

4.7. Hasil Uji Dying Shrinkage...81

4.7.1. Prediksi Susut Beton Jangka Panjang ...83

4.8. Hasil Uji Porositas Beton ...86

(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi fly ash berdasarkan sifat kimia...20

Tabel 2.2. Klasifikasi fly ash berdasarkan sifat fisis ...21

Tabel 3.1. Jadwal penelitian ...29

Tabel 3.2. Jumlah benda uji mortar geopolimer komposit...37

Tabel 3.3. Jumlah benda uji beton geopolimer komposit berdasarkan variasi binder, jenis pengujian dan curing beton ...38

Tabel 3.4. Syarat mutu dan spesifikasi bahan penelitian ...40

Tabel 3.5. Ketentuan Berat Kering Minimum Benda Uji ...43

Tabel 4.1. Hasil uji properti agregat halus dan agregat kasar ...62

Tabel 4.2 Perhitungan komposisi agregat gabungan Pasir dan kerikil ...64

Tabel 4.3. Hasil uji analisa kimia fly ash ...65

Tabel 4.4. Kuat tekan mortar dengan variasi kadar PP Fiber ...66

Tabel 4.5 Kuat lentur (MOR) mortar dengan variasi kadar PP Fiber ...67

Tabel. 4.6 Hasil uji kuat tekan silinder beton umur 28 hari ...68

Tabel. 4.7 Hasil uji kuat lentur (MOR) beton dengan kadar PP Fiber 0,025% ...70

Tabel. 4.8 Hasil uji kuat lentur (MOR) beton dengan kadar PP Fiber 0,05% ...71

Tabel. 4.9 Perbandingan peningkatan kuat lentur (MOR) beton geopolimer normal dan penggantian 10% FA dengan PCC ...72

Tabel 4.10 Hasil uji kuat tekan silinder beton setelah perlakuan perawatan dengan kadar PP Fiber 0%...74

(12)

commit to user

xii

Tabel 4.15 Perbandingan kuat lentur (MOR) antara perawatan rendam air dan

rendam sulfat...78

Tabel 4.16 Hubungan kuat tekan dan MOR dari berbagai sumber ...79

Tabel 4.17 Kuat tekan dan MOR penelitian dibandingkan dengan penelitian

terdahulu...80

Tabel 4.18 CV of forecast error MOR penelitian terhadap sumber data penelitian

terdahulu...81

Tabel 4.19 Nilai susut ultimit prediksi dengan data susut umur 63 hari ...85

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ringkasan kasar dari material greeness vs. Durability dari berbagai

alternatif sistem binder (Sakulich, 2011) ...8

Gambar 2.2. Reaksi mikrosilika dalam adukan beton...18

Gambar 2.3. Reaksi pembentukan material geopolimer ...19

Gambar 2.4. Difraktogram abu terbang PLTU Suryalaya (Diana, 2011) ...21

Gambar 2.5. Demountable Mechanical Stra in Gauge ...27

Gambar 3.1. F ly ash, pasir beton dan SikaFibre® ...32

Gambar 3.2. Waterglass dan NaOH flakes ...32

Gambar 3.3. Alat UTM kapasitas 20 Ton ...34

Gambar 3.4. Alat UTM kapasitas 100 Ton ...34

Gambar 3.5. Alat uji Scanning X-Ray Difraction (XRD) ...36

Gambar 3.6. Benda uji kubus dan balok mortar geopolimer komposit...38

Gambar 3.7. Kerucut abram ...48

Gambar 4.1. Perbandingan gradasi agregat gabungan terhadap batas gradasi...64

Gambar 4.2. Hubungan antara kuat tekan umur 28 hari dengan variasi kadar binder ...69

Gambar 4.3 Hubungan antara kuat lentur (MOR) umur 28 hari dengan variasi kadar binder dengan kadar PP fiber 0,025%...71

Gambar 4.4 Hubungan antara kuat lentur (MOR) umur 28 hari dengan variasi kadar binder dengan kadar PP fiber 0,05%...71

Gambar 4.5. Hubungan antara kuat tekan silinder beton setelah perlakuan perawatan dengan kadar PP Fiber 0%...74

Gambar 4.6 Hubungan antara kuat tekan silinder beton setelah perlakuan perawatan dengan kadar PP Fiber 0,025%...75

Gambar 4.7 Hubungan antara kuat lentur (MOR) beton setelah perlakuan perawatan dengan kadar PP Fiber 0%...76

(14)

commit to user

xiv

Gambar 4.9 Hubungan antara kuat lentur (MOR) beton setelah perlakuan

perawatan dengan kadar PP Fiber 0,05%...78

Gambar 4.10 Hasil uji penyusutan beton ...82

Gambar 4.11. Kondisi permukaan benda uji beton geopolimer (a), beton PCC

(b).. ...82

Gambar 4.13 Hubungan antara porositas beton dengan variasi kadar binder ...86

Gambar 4.14. Pola difraksi benda uji dengan perlakuan ambient curing 28 hari ..88

Gambar 4.15. Pola difraksi benda uji dengan perlakuan rendam larutan sulfat

(Na2SO4) selama 28 hari ...89

Gambar 4.16. Perbandingan pola difraksi benda uji dengan perlakuan ambient

curing (normal) dan rendam larutan sulfat (Na2SO4) selama 28

hari... ...91

Gambar 4.16. Hasil uji SEM, (a). beton konvensional (Vidivelli, 2010) dan (b).

beton geopolimer dengan kadar PP fiber 0,025% (hasil penelitian) .91

Gambar 4.17. Hasil uji SEM, (a). beton geopolimer dengan perawatan ambient

curing (hasil penelitian) dan (b). beton geopolimer dengan external

exposurecuring (M.F. Nuruddin, dkk, 2011) ...92

Gambar 4.18. Bidging effect dari PP fiber pada rongga (pore) (a) dan retak (b) A)

(15)

commit to user

xv

DAFTAR NOTASI

FA : F ly ash

f’c : KuatTekan Silinder Beton

MOR : Modulus of Rupture

MPa : Mega P ascal

OPC : Ordinary P ortland Cement

PFRGC : P olypropylene F ibre Reinforced Geopolymer Concrete

PC : P ortland Cement

PCC : P ortland Cement Composite

PPC : P ortland P ozzolan Cement

PP Fiber : P olypropylene F iber

UTM : Universal Testing Machine

SEM : Scanning Electron Miscroscopy

XRD : X-ray difraction

P : Beban Tekan Maksimum (N)

A : Luas penampang bidang tekan (mm2)

W1 : Berat Talam Kosong (g)

W2 : Berat Talam dan Benda Uji (g)

W3 : Berat Benda Uji Awal (g)

W4 : Berat Talam dan Benda Uji Kering Oven (g)

W5 : Berat Benda Uji Kering Oven (g)

B1 : Berat Benda Uji dan Cawan (g)

B2 : Berat Cawan (g)

(16)

commit to user

xvi

B4 : Berat Cawan dan Benda Uji Kering Oven (g)

B5 : Berat Benda Uji Kering Oven (g)

B6 : Kadar Lumpur Agregat (%)

Gg : Bobot Isi Gembur (g/cm3)

Gp : Bobot Isi Padat (g/cm3)

V : Kadar Rongga (%)

S : Berat Jenis Agregat

D : Density Air (kg/l)

Wii : Berat Benda Uji Yang Tertinggal di Ayakan (g)

Wtt : Jumlah Berat Bahan Yang Tertinggal Di Ayakan

MK : Modulus Kehalusan

Sr : Kuat Lentur Mortar (MPa)

l : Jarak (bentang) antara dua garis perletakan (mm)

b : Lebar tampang lintang patah arah horisontal (mm)

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Uji Properti Bahan ... A-1

Lampiran B Hasil Uji Sifat Mekanis Mortar dan Beton ... B-1

(18)

commit to user

xviii

Dany Cahyadi. 2013. Sifat Mekanik dan Durabilitas Polypropylene F iber Reinforced Geopolimer Concrete (PF RGC). TESIS. Pembimbing I: Kusno Adi Sambowo, ST, Ph.D, II: S.A. Kristiawan, ST, MSc, Ph.D. Program Studi Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Industri beton menyumbang sebesar 5-8% emisi gas CO2. Dalam rangka

mengurangi emisi CO2, penelitian mengenai pengembangan beton ramah

lingkungan telah banyak dilakukan. Beton geopolimer merupakan salah satu dari beton ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan limbah seperti fly ash sebagai bahan pengikat beton. Beton Geopolimer memiliki beberapa kelema han, antara lain kecenderungan retak pada umur awal, lambatnya waktu pengikatan dan kebutuhan perawatan dengan panas. Untuk mengatasi masalah tersebut diharapkan dapat diatasi penambahan serat (fiber) dan penggantian 10% fly ash dengan semen pada campuran beton geopolimer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanis dan durabilitas beton geopolimer dengan penambahan polypropylene fiber dan penggantian 10% dari fly ash dengan semen P CC. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium berupa pembuatan benda uji mortar dan beton. Variasi kadar binder yang digunakan yaitu 100%F A:0%P CC, 90%F A:10%P CC, dan 0%F A:100%P CC. Variasi kadar P P fiber 0%, 0,025%, 0,05% dan 0,075% dari berat mortar. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji sifat mekanis (kuat tekan dan modulus of rupture (MOR)), drying shrinkage, porositas, X-ray difraction (XRD) dan Scanning Electron Miscroscopy (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan P P fiber dapat meningkatkan kuat tekan silinder beton dan MOR beton serta fiber dapat memberikan ikatan yang lebih baik pada saat terkena beban lentur. MOR beton geopolimer dengan P P fiber 0,05% meningkat sebesar 10,91% dibanding beton gopolimer tanpa penambahan P P fiber. P engaruh penggantian 10% F A dengan P CC, beton geopolimer dengan campuran 90% F A : 10% P CC memiliki kuat tekan dan MOR yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran geopolimer normal sebagai kontrol. P enggunaan P P fiber sebesar 0,025% dapat mengurangi susut sebesar 25,3% (100% F A : 0% P CC).

(19)

commit to user

xix

Dany Cahyadi. 2013. Mechanical Properties and Durability of Polypropylene F iber Reinforced Geopolimer Concrete (PF RGC). THESIS. Supervisor I: Kusno Adi Sambowo, ST, Ph.D, II: S.A. Kristiawan, ST, MSc, Ph.D. Study Programme of Rehabilitation and Maintenance Technique in Civil Infrastructure, Post-graduate Program, Sebelas Maret University Surakarta.

ABSTRACT

Concrete industry contributes 5-8% of CO2 emmision. In order to reduce CO2

emissions, research lead to the development of environment friendly concrete have been carried out. Geopolymer concrete is one of the environment friendly concrete because it uses waste material such as fly ash as concrete binder. Geopolymer concrete has a few disadvantages such as tendecy of cracking at early age, slow setting time and the dependent on heat treatment (heat curing). Overcoming this problems are expected by the addition of fiber and the replacement 10% of fly ash with cement to the geopolimer concrete mixture. The purpose of his study is to determine the mechanical properties and durability of geopolymer concrete with addition of polypropylene fiber and the replacement of 10% of fly ash with P CC cement. The method used in this research is an experimental laboratory method by making mortar and concrete specimens. The variations of binder are 100 % F A : 0% P CC, 90% F A : 10% P CC, and 0% F A : 100% P CC. P P fiber content variations are 0%, 0.025 %, 0.05 % and 0.075% by the weight of morta r. The type of laboratory testing are the mechanical properties test (compressive strength and modulus of rupture (MOR)), drying shrinkage, concrete porosity, X -ray difraction (XRD) and Scanning Electron miscroscopy (SEM). The result shows that the addition of P P fibre can increasing the compressive strength and MOR of concrete and also fibre provides a better bond when exposed to bending loads. MOR of geopolimer concrete with the addition of 0,05% of P P fibre increase 10,91% compared to geopolymer concrete without the addition of P P fibre. The effect of 10% fly ash replacement with P CC cement, geopolymer concrete with mixture of 90% F A : 10% P CC has a higher compressive strength and MOR compared to normal geopolimer concrete as control. The use of 0.025 % P P fiber can reduce drying shrinkage by 25.3 % for binder content variation of 100 % F A : 0% P CC

Gambar

Tabel 4.19 Nilai susut ultimit prediksi dengan data susut umur 63 hari ................85

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum pengorganisasian adalah memutuskan cara terbaik untuk kegiatan dan sumber daya organisasi jadi, pengorganisasian berkaitan dengan cara- cara terbaik guna

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Media animasi dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS)berpengaruh signifikan

Karakteristik pengembangan modul fisika berbasis keterampilan proses sains yaitu modul mengandung serentetan pertanyaan, materi, evaluasi, dan uji kompetensi yang

Substitusi tepung gari mengakibatkan berkurangnya kandungan gluten dalam adonan sehingga kemampuan menahan gas menjadi berkurang dan roti yang dihasilkan volumenya

3 Melihat luasnya areal penggaraman yang dikelola oleh rakyat, sedang produksi dan hasilnya belum sesuai yang diharapkan untuk dijadikan garam konsumsi maupun

• Dalam pelaksanaan pengambilan data Primer dalam PPSP untuk penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, ada pertemuan lebih lanjut untuk

Di masa depan, baik petani maupun konsumen, akan dapat menanam benih terbaru hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi, antara lain berupa tanaman tahan hama dan

Sedangkan naskah yang tidak memenuhi syarat biasanya karena (a) isi tidak sesuai dengan bidang ilmu garapan jurnal, (b) isi tidak lengkap/tidak utuh, bahasanya sulit dipahami,