ABSTRAK Yohannes Hari Sasmoko
013214002
PENGUKURAN KONSENTRASI CARMOIZINE DALAM SAMPEL MINUMAN
MENGGUNAKAN UV VIS SPEKTROFOTOMETER SP8-400
Telah dilakukan penelitian untuk pengukuran konsentrasi carmoizine dalam sampel
minuman menggunakan UV Vis spektrofotometer SP8-400. Panjang gelombang dengan selektivitas optimal yang digunakan untuk mengukur nilai konsentrasi carmoizine dalam
sampel adalah 515 nm. Setelah dilakukan analisa hasil pengukuran nilai absorbansi
sampel, bentuk grafik hasil pengukuran nilai absorbansi sampel minuman mendekati
bentuk grafik hasil pengukuran nilai absorbansi standart sehingga dapat dinyatakan
ABSTRACK
MEASURING OF CARMIOZINE CONCENTRATION
IN THE DRINK SAMPLE USING UV VIS SPECTROPHOTOMETRE SP8-400
By
Yohannes Hari Sasmoko 013214002
The research has been conducted to measure the carmoizine in the drink sample using
UV Vis Spectrofotometre SP8-400. The optimal selectivity of wavelength to measure the carmoizine concentration in drink sample is 515 nm. The analysis result has shown that
the shape of sample absorbance value graffic is closed to the shape of standard
absorbance value graffic. Therefor it can be concluded that the sample contains
carmoizine at concentration 1,762 + 0,4 ml/l.
PENGUKURAN KONSENTRASI CARMOIZINE DALAM SAMPEL MINUMAN
MENGGUNAKAN UV VIS SPEKTROFOTOMETER SP8-400
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)
Program Studi Fisika
Oleh :
MEASURING OF CARMIOZINE CONCENTRATION
IN THE DRINK SAMPLE USING UV VIS SPECTROPHOTOMETRE SP8-400 Skripsi
Presented as Partial Fulfillment of The Requirment To Obtain The Sarjana Sains Degree in Physics
By:
Yohannes Hari Sasmoko 013214002
FACULTY of SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
SKRIPSI
PENGUKURAN KONSENTRASI CARMOIZINE DALAM SAMPEL MINUMAN
MENGGUNAKAN UV VIS SPEKTROFOTOMETER SP8-400
Oleh:
Yohannes Hari Sasmoko
NIM: 013214002
Telah disetujui oleh
Pembimbing
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Alm. Bapak Sancoko
Ibu F. Tutik Estiningsih
Kakak dan adikku
Alm. Mbah Lanang dan Alm. Mbah Wedok
Seseorang yang kusayangi...
Alamamaterku tercinta
MOTTO
KESUKSESAN TERNYATA TIDAK DATANG DENGAN SENDIRINYA, MEMBUTUHKAN KEMAUAN UNTUK MENDAPATKANYA
BARANG SIAPA INGIN MENJADI BESAR DIANTARA KAMU
HENDAKLAH DIA MENJADI PELAYANMU(((MAT 20:26)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Agustus 2008
Penulis
ABSTRAK Yohannes Hari Sasmoko
013214002
PENGUKURAN KONSENTRASI CARMOIZINE DALAM SAMPEL MINUMAN
MENGGUNAKAN UV VIS SPEKTROFOTOMETER SP8-400
Telah dilakukan penelitian untuk pengukuran konsentrasi carmoizine dalam sampel
minuman menggunakan UV Vis spektrofotometer SP8-400. Panjang gelombang dengan selektivitas optimal yang digunakan untuk mengukur nilai konsentrasi carmoizine dalam
sampel adalah 515 nm. Setelah dilakukan analisa hasil pengukuran nilai absorbansi
sampel, bentuk grafik hasil pengukuran nilai absorbansi sampel minuman mendekati
bentuk grafik hasil pengukuran nilai absorbansi standart sehingga dapat dinyatakan
ABSTRACK
MEASURING OF CARMIOZINE CONCENTRATION
IN THE DRINK SAMPLE USING UV VIS SPECTROPHOTOMETRE SP8-400
By
Yohannes Hari Sasmoko 013214002
The research has been conducted to measure the carmoizine in the drink sample using
UV Vis Spectrofotometre SP8-400. The optimal selectivity of wavelength to measure the carmoizine concentration in drink sample is 515 nm. The analysis result has shown that
the shape of sample absorbance value graffic is closed to the shape of standard
absorbance value graffic. Therefor it can be concluded that the sample contains
carmoizine at concentration 1,762 + 0,4 ml/l.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini,saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yohannes Hari Sasmoko
Nomor mahasiswa : 013214002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGUKURAN KONSENTRASI CARMOIZINE DALAM SAMPEL MNUMAN MENGGUNAKAN UV VIS SPEKTROFOTOMETER”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus atas segala berkat, kasih serta
karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “PENGUKURAN KONSENTRASI CARMOIZINE DALAM SAMPEL MINUMAN MENGGUNAKAN UV VIS SPEKTROFOTOMETER SP8-400”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sains (S.Si.) untuk Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, petunjuk, dan semangat selama penulisan skripsi.
2. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si., selaku Ketua Program Studi Fisika, Fakultas
sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, sekaligus sebagai dosen penguji.
3. Romo Ir. Gregorius Heliarko S.J., S.S., B.S.T., M.Sc., M.A., selaku dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
4. Bapak A. Prastyadi, M.Si. selaku dosen penguji.
5. Seluruh dosen pengajar Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi.
6. Mas Bimo, selaku laboran di Pusat Laboratorium Analisis, atas bantuannya dalam
pengambilan data dan mas Widodo.
7. Ibu F. Tutik Estiningsih atas kasih sayang, doa, dorongan semangat, kesabaran dan
8. dhek Erni, yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan semangat, dan warna
kehidupan.
9. Sahabatku di SN Comunity (N-zo, Bento, Santo, Ois, P’Aryo, Enu), atas tumpangan dan kebersamaannya.
10.Sahabat-sahabatku yang lain (Mamat, Aris Korea, Mili, Su”Minto” , mas P, Neni,
Ismeth, Mella, Nita, Raf, Golang, Dweek).
11.Adekku tersayang ”Ary”( ndes... nuwun laptope).
12.Om Yusup, Abang Joe, Om Mosir, mas Gogon dan komunitas Mrican.
13.Pakdhe dan Budhe Slamet. (Dhe, kulo pun lulus...)
14. Lori, Iman, Ridwan, Debora, mas P dan Asri, Siska, Zee, Ratna, Manggarani, Ade
dan teman-teman Fisika yang telah setia bertukar pikiran untuk penulisan skripsi ini.
15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terutama yang sering
menanyakan ”kapan kowe lulus?”
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Pemurah melimpahkan berkat dan kasih-Nya..
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………...
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….
HALAMAN PENGESAHAN……….
HALAMAN PERSEMBAHAN……….
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….
ABSTRAK...………...
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………..
B. Rumusan Permasalahan………
C. Batasan Masalah………....
D. Tujuan Penelitian……..………
E. Manfaat Penelitian ………
BAB II. DASAR TEORI
A. Model Atom………...
B. Teori Molekul………
C. Carmoizine Cl 14720………
D. Hukum Beer-Lambert………...
E. UV Vis Spektrofotometer……….
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian………..
B. Alat dan Bahan………..
C. Penelitian………...
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil………..
B. Pembahasan………...
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Hubungan absorbansi A terhadap konsentrasi (K) larutan standar
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1. Hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk larutan standar carmoizine berkonsentrasi 2 ml/l...
Grafik 4.2. Hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk larutan standar tartazine berkonsentrasi 2 ml/l...
Grafik 4.3. Hubungan perbandingan hubungan absorbansi terhadap panjang
gelombang(nm) untuk larutan standar carmoizine berkonsentrasi 2 ml/l dan larutan standar tartazine berkonsentrasi 2 ml/l... Grafik 4.4. Hubungan absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada panjang
gelombang 515 nm untuk larutan standar carmoizine... Grafik 4.5. Hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk sampel...
Grafik 4.6. Perbandingan hubungan absorbansi terhadap panjang
gelombang (nm) untuk carmoizine berkonsentrasi 2 ml/l dengan sampel...
19
20
20
22
23
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Peristiwa Eksitasi ...
Gambar 2.2. Peristiwa De-eksitasi...
Gambar 2.2. Bagan prinsip kerja UV Vis spektrofotometer ...
8
8
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tabel hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk
larutan standar carmoizine berkonsentrasi 2 ml/l ……….. Lampiran 2. Tabel hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk
larutan standar tartazine berkonsentrasi 2 ml/l………... Lampiran 3. Tabel hubungan perbandingan absorbansi pada carmoizine 2 ml/l dan
absorbansi pada sampel terhadap panjang gelombang... 29
35
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang modern ini keberadaan molekul semakin berkembang dalam
ragamnya. Salah satu contohnya adalah adanya perkembangan ragam makanan atau
minuman. Makanan atau minuman terbuat dari berbagai jenis molekul yang
mempengaruhi rasa, warna, harga, bentuk dan lain sebagainya.
Salah satu contoh yang sangat berpengaruh dalam makanan atau minuman adalah
warna dari makanan atau minuman tersebut. Beberapa pewarna makanan atau
minuman beredar di pasaran, namun masyarakat biasanya tidak mengetahui apa saja
molekul yang terkandung dalam pewarna makanan atau minuman tersebut, padahal
beberapa molekul yang terkandung dalam pewarna tersebut bisa saja membahayakan
kesehatan. Pemerintah telah menetapkan, pewarna makanan atau minuman yang
berwarna merah yang diperbolehkan terbuat dari carmoizine CL 14720 [Wenninger et
all, 2000].
Untuk mengetahui pewarna yang digunakan untuk mewarnai makanan atau
minuman adalah carmoizine CL 14720 atau bukan, perlu dilakukan penelitian. Agar
hasil yang didapat dalam penelitian tentang carmoizine CL 14720 dalam makanan
atau minuman cukup teliti, diperlukan alat yang selektif dan sensitif terhadap
kenyataannya, sangatlah sulit membuat alat bersifat selektif dan sensitif terhadap
carmoizine CL 14720 saja.
Selektivitas merupakan kemampuan alat untuk membedakan molekul yang satu
dengan molekul yang lain, dalam hal ini alat sedapat mungkin hanya mengukur
carmoizine CL 14720 saja. Sedangkan sensitivitas adalah besar kecilnya kepekaan
alat terhadap molekul carmoizine CL 14720. Semakin tinggi nilai selektivitasnya,
semakin baik kualitas hasil pengukuran, sedang semakin tinggi sensitivitasnya
semakin baik kuantitas hasil pengukuran, begitu pula dengan sebaliknya.
UV Vis spektrofotometer SP8-400 adalah alat ukur kadar suatu molekul dalam suatu senyawa tertentu yang bekerja berdasarkan prinsip serapan energi radiasi. Alat
ini memakai sumber radiasi elektromagnetik UV dekat dengan panjang gelombang
190 nm sampai dengan 380 nm dan cahaya tampak dengan panjang gelombang 380
nm sampai dengan 780 nm. Idealnya, dalam pengukuran menggunakan UV Vis spektrofotometer SP8-400 yang dideteksi adalah molekul-molekul yang dikehendaki saja, namun karena dalam sampel terdapat lebih dari satu jenis molekul maka ada
14720. Penelitian dilakukan dengan cara mencari panjang gelombang yang paling
selektif dan menggunakannya untuk meneliti sampel.
Tulisan ini berisikan teori molekul dan teori-teori yang terkait dengan prinsip
kerja UV Vis spektrofotometer SP8-400, metodologi eksperimen, hasil eksperimen, analisa data dan kesimpulan. Selain itu, disertakan juga lampiran-lampiran untuk
melengkapi uraian tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah:
Bagaimana cara mengukur dan berapa konsentrasi carmoizine CL 14720 dalam
sampel minuman diukur menggunakan UV Vis spektrofotometer SP8-400?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya terbatas pada pengukuran konsentrasi carmoizine CL 14720
yang digunakan sampel yang dibandingkan dengan standar. Standar yang digunakan
adalah pewarna makanan merah merk BTW (carmoizine CL 14720). Sebagai
pembanding untuk menunjukkan selektivitasnya adalah pewarna makanan hijau merk
BTW (tartazine Cl 19140). Alat yang digunakan adalah UV Vis spektrofotometer SP8–400. Sampel adalah minuman yang dijual dalam bentuk cairan, berkemasan botol kaca, mengandung soda, berwarna merah sangat mencolok.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Memberikan informasi cara memperoleh nilai konsentrasi carmoizine CL 14720
dalam sampel minuman jika diukur menggunakan UV Vis Spektrofotometer.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan hasil penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II . Dasar Teori
Bab ini menguraikan tentang molekul carmoizine CL 14720, teori-teori yang
digunakan dalam UV Vis spektrofotometer SP8-400 dan yang berhubungan dengan prinsip kerja UV Vis spektrofotometer SP8-400.
BAB III. Penelitian
Bab ini menguraikan tentang tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan yang
BAB II DASAR TEORI
A. Teori Atom
Model atom pertama kali diusulkan oleh J.J Thomson yang menyatakan bahwa atom
merupakan bola bermuatan positif serba sama yang mengandung elektron. Model atom
Thomson mengandung elektron yang bermuatan listrik negatif tetapi karena diimbangi
materi bermuatan positif, maka atom bermuatan netral [Beiser, 1982]. Dalam model atom
Thomson, muatan dalam atom terdistribusi merata ke seluruh volume atom, biasa disebut
model plum pudding.
Model yang kedua adalah model planet Rutherford. Model planet Rutherford ini
merupakan hasil percobaan hamburan oleh W. H. Geiger dan E. Marsden bersama E.
Rutherford. Percobaan hamburan tersebut adalah percobaan dengan menembakkan
seberkas partikel alfa dari radium radioaktif ke dalam selembar tipis emas. Dari
percobaan hamburan, Rutherford menunjukkan bahwa untuk jumlah partikel terhambur
dengan sudut besar tidak dapat disebabkan oleh satu atom saja dimana muatan positif
didistribusikan di seluruh volume atomnya. Model atom Rutherford mensyaratkan bahwa
sebagian massa atom dan muatan positif atom tidak tersebar secara merata dalam seluruh
volume atom, tetapi terkonsentrasi hanya dalam suatu daerah sangat kecil yang disebut
inti [Tipler, 2000].
Model atom yang ketiga adalah model sistem planet mini. Model sistem planet mini
orbit gerak elektron berupa lingkaran atau elips dengan satu fokus. Niels Bohr
menyatakan bahwa atom ternyata mirip sistem planet mini [Krane,1992]. Inti atom
dimisalkan sebagai matahari dan elektron dimisalkan sebagai planet-planet yang
mengedarinya. Gaya tarik Coulumb memberikan percepatan sentripetal yang dibutuhkan
untuk mempertahankan gerak edar.
Perkembangan model atom Bohr adalah anggapan atom sebagai sistem atom hidrogen
yang terdiri dari satu elektron yang mengedari sebuah inti atom yang bermuatan positif
satuan. Untuk atom hidrogen dengan jari-jari orbit lingkaran r dan massa elektron m, energi total sistem merupakan jumlahan energi potensial Coulumb (Ep) dan energi kinetik
(Ek) elektron. Besar energi total sistem adalah:
bahwa momentum sudut elektron dalam orbit stabil bernilai bilangan bulat dikalikan
dengan m adalah massa elektron, v adalah kecepatan gerak elektron, r adalah jari-jari orbit lingkaran, n adalah bilangan bulat ( n = 1, 2, 3, ...), h adalah tetapan Planck (6,63x10-34 Joule sekon (J.s))
Dengan memasukkan persamaan (2.5) ke persamaan (2.3) maka diperoleh deretan nilai
jari-jari (rn) orbit elektron untuk atom hidrogen
2
Untuk a0adalah jari-jari Bohr yang pertama maka
nm
Dengan memasukkan persamaan (2.6) ke dalam persamaan (2.4) maka nilai energi atom
hidrogen pada orbit ke n adalah
Tingkat energi terendah disebut keadaan dasar. Transisi elektron dari tingkat
energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari luar
disebut dengan eksitasi [Krane, 1992]. Peristiwa sebaliknya disebut dengan de-eksitasi yaitu transisi elektron dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi lebih rendah
dengan memancarkan energi. Peristiwa eksitasi dan de-eksitasi ditunjukkan pada gambar
Gambar 2.1. Peristiwa eksitasi
Gambar 2.2. Peristiwa de-eksitasi
Setiap unsur mempunyai tingkat energi atom yang berbeda. Oleh sebab itu, unsur satu
dengan unsur yang lain akan mempunyai spektrum atom yang berbeda-beda pula.
∆E = energi yang diabsorbsi dalam Joule (J) h = tetapan Planck, 6,63x10-34 Joule sekon (J.s) υ = frekuensi dalam Hz.
c = kecepatan cahaya, 3x108 m/s. λ = panjang gelombang dalam m C. Carmoizine CL 14720
Carmoizine CL 14720 merupakan salah satu jenis pewarna additif yang biasa disebut
Acid Red 14 Aluminium Lake dengan rumus empiris kimianya C20H14N2O7S2. Pewarna ini
berwarna merah, tidak berpengaruh terhadap rasa dan tidak membahayakan kesehatan
[Wenninger et al, 2000].
D. Hukum Beer dan Lambert
Suatu berkas cahaya dengan intensitas awal I0 yang melewati suatu medium, sebagian
dari cahaya itu diteruskan (It), sebagian diserap (Ia) dan sebagian lagi dipantulkan (Ir).
Untuk cahaya yang datang sebesar I0 dan cahaya yang ditransmisikan sebesar I , maka transmitans T adalah [Skoog et al, 1965]
Menurut Hukum Beer dan Lambert, absorbansi sebanding dengan tebal cuplikan l (cm) dan konsentrasi penyerap c (mol/l). Jadi,
l c I I
A=log 0 =
ε
. ....(2.12)
dengan
ε
adalah absorbtivitas (molar). Absorbtivitas dipengaruhi oleh panjang gelombang. Untuk cahaya datang pada sistem yang terdiri dari beberapa jenis molekul,absorbansi masing-masing molekul sesuai dengan absorbtivitas masing-masing molekul.
Untuk memperoleh absorbansi maksimal dari jenis molekul tertentu, dipilih panjang
gelombang dimana absorbansi molekul bersangkutan maksimal dan molekul yang lain
minimal.
E. UV-Vis Spektrofotometer
UV Vis spektrofotometer adalah alat ukur konsentrasi suatu molekul dalam suatu senyawa tertentu yang bekerja berdasarkan prinsip serapan energi radiasi. Alat ini
memakai sumber radiasi elektromagnetik UV dekat dengan panjang gelombang 190 nm sampai dengan 380 nm dan cahaya tampak dengan panjang gelombang 380 nm sampai dengan 780 nm. UV Vis Spektrofotometer bekerja dengan prinsip hukum Beer Lambert, ini berkaitan dengan serapan energi oleh molekul yang hanya terjadi bila energi yang
Sumber radiasi memancarkan cahaya dengan berbagai panjang gelombang atau
polikromatis. Masing-masing panjang gelombang mempunyai intensitas tertentu.
Kemudian cahaya ini diarahkan ke monokromator. Di dalam monokromator cahaya yang
semula merupakan cahaya polikromatis, diubah menjadi cahaya monokromatis. Serapan
energi terjadi apabila energi cahaya yang mengenai molekul sama dengan energi yang
dibutuhkan molekul untuk transisi. Misalnya untuk transisi elektron, molekul
membutuhkan cahaya dengan panjang gelombang λ yang mempunyai energi tertentu,
maka cahaya dari sumber yang panjang gelombangnya λ tersebut akan diserap oleh
molekul. Sebelum melewati molekul intensitas cahaya pada panjang gelombang λ adalah
, setelah melewati molekul penyerap intensitasnya menjadi
0
I I . Setelah melewati
molekul penyerap, cahaya diarahkan ke detektor. Oleh detektor cahaya diubah menjadi
sinyal listrik. Sinyal listrik dari detekor akan ditampilkan oleh penampil data. Dengan
mengetahui intensitas cahaya sebelum melewati penyerap ( ) dan setelah melewati
penyerap (
0
I
I ), dapat diketahui serapannya. Dengan mengetahui serapannya, dapat diketahui konsentrasi unsur penyerapnya.
Bagian bagian dari UV Vis spektrofotometer ini adalah: 1. Sumber radiasi
Sumber radiasi yang dipakai dalam UV-vis spektrofotometer adalah lampu tungsten halogen untuk panjang gelombang 380 nm sampai dengan 780 nm dan lampu deuterium untuk panjang gelombang 190 nm sampai dengan 380 nm.
2. Monokromator
monokromatis. Untuk memilih cahaya monokromatis dari cahaya polikromatis,
diperlukan monokromator [Khopkar,1990].
Bagian-bagian monokromator meliputi:
a. Celah masuk, tempat masuknya cahaya dari sumber.
b. Cermin penyejajar, untuk menyejajarkan cahaya.
c. Kisi difraksi, untuk menguraikan cahaya atas bagian-bagian panjang
gelombangnya.
d. Cermin pemfokus, untuk memfokuskan cahaya.
e. Celah keluar, tempat keluarnya cahaya.
Prinsip kerja monokromator, cahaya dari sumber masuk monokromator melalui
celah masuk menuju cermin penyejajar. Kemudian cahaya ini oleh cermin penyejajar
dipantulkan dan disejajarkan menuju kisi difraksi. Kemudian oleh kisi difraksi cahaya
dipantulkan ke cermin pemfokus. Karena terjadi difraksi, cahaya yang sampai ke cermin
pemfokus terurai sesuai dengan komponen panjang gelombangnya. Terakhir, oleh cermin
pemfokus cahaya ini dipantulkan dan difokuskan ke celah keluar. Dengan memutar kisi
difraksi, dapat dipilih panjang gelombang yang akan difokuskan ke celah keluar.
fotokatoda, anoda dan dinoda. Prinsip kerja dari detektor PMT ini adalah: cahaya dari
monokromator yang mengenai detektor akan melepaskan elektron-elektron dari
permukaan fotokatoda. Selanjutnya elektron-elektron ini dipercepat oleh dinoda pertama
menuju permukaanya. Setiap elektron yang menyentuh permukaan dinoda pertama dapat
melepaskan elektron sekunder dari permukaan dinoda, sehingga jumlah elektronnya
dilipatgandakan. Setiap satu elektron akan dilipatgandakan menjadi dua elektron oleh
dinoda pertama. Kemudian elektron yang jumlahnya berlipatganda ini dipercepat menuju
permukaan dinoda kedua. Sama seperti pada dinoda pertama, setiap elektron yang
menyentuh permukaan dinoda kedua dapat melepaskan elektron sekunder yang
berlipatganda dari permukaan dinoda kedua. Demikian seterusnya hingga terjadi
pelepasan elektron yang jumlahnya kelipatan ganda dari elektron pada dinoda terakhir.
Satu elektron pada dinoda pertama akan menjadi dua elektron pada dinoda kedua,
menjadi empat pada dinoda ketiga, menjadi delapan pada dinoda keempat dan seterusnya.
Elektron-elektron yang jumlahnya kelipatan ganda elektron terakhir dinoda terkumpul di
anoda, kemudian diperkuat oleh amplifier sehingga menghasilkan arus listrik.
5. Perekam dan penampil data
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2007 bertempat di Laboratorium
Analisa Pusat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Alat dan Bahan 1. Alat-alat
Alat- alat yang dipakai dalam percobaan ini adalah sel (kuvet), gelas ukur 10 ml, pipet ukur 1 ml, botol tempat sampel, seperangkat UV Vis Spektrofotometer SP8–400.
2. Bahan
Untuk larutan standar, bahan yang dipakai berupa pewarna makanan untuk warna
merah merk BTW yang mengandung carmoizine Cl 14720 yang diencerkan dengan
aquadest. Untuk pembanding, karena molekul lain selain carmoizine tidak diketahui
maka dianggap sampel juga mengandung tartazine, sehingga bahan yang dipakai
B. Penelitian
1. Preparasi Larutan.
Sebelum membuat larutan, semua wadah yang akan digunakan dicuci terlebih
dahulu. Semua wadah dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air sampai bau
deterjennya hilang, kemudian dibilas lagi dengan aquades.
Untuk mendapatkan larutan unsur dengan konsentrasi berbeda, digunakan rumus:
1
c .V1 =c2.V2...(3.1) Dengan c1: konsentrasi larutan induk (ml/l)
V1: volume larutan induk yang diambil (l) c2: konsentrasi larutan yang diinginkan (ml/l) V2: volume larutan yang dicari (l)
Misal: Untuk mendapatkan larutan standar carmoizine dengan konsentrasi 10
ml/l adalah dengan cara mengambil standar carmoizine 100% sebanyak 1 ml
ditambahkan aquades sebagai pelarut sampai larutan menjadi 100 ml. Untuk mendapatkan larutan standar carmoizine dengan konsentrasi 8 ml/l sebanyak 10 ml
dengan cara mengambil larutan standar carmoizine dengan konsentrasi 10 ml/l
2. Penentuan Panjang Gelombang dengan Selektivitas Optimal
Supaya hasil pengukuran konsentrasi carmoizine dalam sampel yang mengandung
carmoizine dan tartazine optimal, dipilih panjang gelombang dengan selektivitas
optimal. Selektivitas optimal diperoleh dari panjang gelombang dimana absorbansi
carmoizine maksimal dan absorbansi tartazine minimal. Untuk mengetahui ada
panjang gelombang dengan selekivitas optimal, dibuat grafik yang merupakan
perbandingan grafik absorbansi terhadap panjang gelombang untuk larutan standar
carmoizine dan grafik absorbansi terhadap panjang gelombang untuk larutan standar
carmoizine
3. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Memanaskan alat selama 30 menit.
• Mengukur nilai absorbansi larutan standar carmoizine dengan
konsentrasi 2 ml/l pada panjang gelombang 350 nm sampai dengan 600 nm dengan interval panjang gelombang 1 nm.
• Mengukur nilai absorbansi sampel pada panjang gelombang 350 nm
sampai dengan 600 nm dengan interval 1 nm.
• Menganalisis hasil penelitian.
4. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan besarnya absorbansi larutan
standar dan absorbansi sampel menggunakan rumus sebagai berikut:
l c A=
ε
. .Rumus diatas merupakan dasar perhitungan yang didapat dari grafik hubungan
absorbansi terhadap konsentrasi larutan standar carmoizine. Dari grafik tersebut akan
didapatkan persamaan garis liniernya. Persamaan garis linier mengandung arti sama
dengan rumus diatas karena persamaan garis yang didapatkan A = bK + d dengan A
merupakan besarnya absorbansi, b merupakan sensitivitas alat dan K merupakan konsentrasi carmoizine, d merupakan konstanta. Sensitivitas b merupakan besar kecilnya kepekaan alat terhadap absorbtivitas molekul carmoizine untuk setiap satu
satuan panjang tempat sampel. Rumus menyatakan satuan c adalah mol/l, dalam penelitian konsentrasi (K) carmoizine CL 14720 bersatuan ml/l karena dalam penelitian tidak menghitung jumlah molekulnya, tetapi menghitung besar konsentrasi
larutan carmoizine dalam sampel dibandingkan dengan konsentrasi standar.
Persamaan garis tersebut digunakan untuk menghitung besarnya konsentrasi sampel
yang diuji dengan cara memasukkan nilai-nilai absorbansi sampel pada panjang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
Hasil pertama yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil kalibrasi UV Vis spektrofotometer. Pada semua penelitian, UV Vis spektrofotometer SP8-400 diset dengan bandwidth 5 nm dan digunakan kuvet dengan tebal cuplikan 1 cm.
Penelitian dilakukan dengan tiga langkah. Langkah yang pertama adalah mencari
panjang gelombang dengan selektivitas optimal. Langkah yang kedua adalah mencari
persamaan garis pada panjang gelombang yang mempunyai selektivitas optimal.
Langkah ketiga adalah penelitian sampel.
a. Panjang Gelombang Dengan Selektivitas Optimal
Sampel merupakan senyawa yang di dalamnya terdapat lebih dari satu molekul
sehingga untuk mencari panjang gelombang yang paling optimal untuk pengukuran
nilai konsentrasi suatu molekul dalam sampel, dasar yang dipakai dalam penelitian
adalah konsep selektivitas. Panjang gelombang yang paling selektif terhadap molekul
pengukuran nilai absorbansi larutan standar carmoizine CL 14720 dan larutan standar
tartazine CL 19410. Pengukuran nilai absorbansi dilakukan pada panjang gelombang
350 nm sampai dengan 600 nm. Hasil pengukuran nilai absorbansi larutan standar carmoizine CL 14720 dengan konsentrasi 2 ml/l terdapat pada tabel lampiran 1 dan ditunjukkan oleh grafik 4.1:
0
350 375 400 425 450 475 500 525 550 575 600
panjang gelombang (nm)
Grafik 4.1. Hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk larutan standar carmoizine CL 14720 pewarna merah merk BTW berkonsentrasi 2 ml/l.
Sedangkan hasil pengukuran nilai absorbansi untuk larutan standar tartazine CL
-0.2
350 375 400 425 450 475 500 525 550 575 600
panjang gelombang (nm)
Grafik 4.2. Hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk larutan standar tartazine CL 19410 pewarna hijau merk BTW berkonsentrasi 2 ml/l.
Untuk mencari panjang gelombang dengan selektivitas paling optimal maka
grafik 4.1 dan grafik 4.2 dibandingkan. Hasilnya dapat dilihat pada grafik 4.3.
Dari grafik 4.3 dapat ditentukan panjang gelombang yang paling selektif untuk
pengukuran konsentrasi carmoizine CL 14720 dalam sampel dengan cara memilih
panjang gelombang yang mempunyai absorbansi paling tinggi untuk carmoizine CL
14720 dan absorbansi yang paling rendah untuk tartazine CL 19410. Panjang
gelombang tersebut adalah 515 nm karena absorbansi yang terjadi hanya dilakukan oleh carmoizine CL 14720, dengan kata lain pada panjang gelombang 515 nm hanya carmoizine CL 14720 yang mempengaruhi absorbansi.
b. Persamaan Garis Panjang Gelombang Dengan Selektivitas Optimal
Setelah diperoleh panjang gelombang dengan selektivitas paling optimal,
dilakukan pengukuran nilai absorbansi lima larutan standar carmoizine CL 14720
pada panjang gelombang 515 nm. Ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan standar carmoizine CL 14720 terhadap nilai absorbansinya.
Setelah diketahui pengaruh konsentrasi terhadap nilai absorbansi, maka dasar ini
digunakan untuk mencari persamaan garis grafik hubungan absorbansi terhadap
konsentrasi (ml/l). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hubungan absorbansi A terhadap konsentrasi (K) larutan standar carmoizine CL 14720 dalam ml/l pada panjang gelombang 515 nm
no K (ml/l) A
1 2 1,655 2 4 1,745 3 6 1,787 4 8 1,814 5 10 1,833
Dengan A adalah besar nilai absorbansi
Dari tabel 4.1 diperoleh grafik hubungan absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l)
yang dapat dilihat pada grafik 4.4.
A= (2,1+0,4)x10-2K+( 164+3)x10-2
Grafik 4.4. Hubungan absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada panjang gelombang 515 nm untuk larutan standar carmoizine CL 14720 pewarna merah merk BTW.
A adalah besar absorbansi. K adalah besar nilai konsentrasi.
Persamaan garis yang diperoleh dari grafik 4.4 adalah:
...(4.1)
Dengan: A adalah besar nilai absorbansi.
c. Penelitian Sampel
Setelah dilakukan kalibrasi, dilakukan pengukuran nilai absorbansi terhadap
sampel minuman. Hasilnya dapat dilihat pada tabel lampiran 4 dan ditunjukkan oleh
grafik 4.12 dibawah ini:
0
350 375 400 425 450 475 500 525 550 575 600
panjang gelombang (nm)
Grafik 4.5. Hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk sampel.
Untuk mengetahui apakah yang digunakan untuk mewarnai sampel adalah
carmoizine CL 14720 yang sama dengan standar atau bukan maka grafik pengukuran
nilai absorbansi sampel dibandingkan dengan grafik pengukuran nilai absorbansi
0
350 375 400 425 450 475 500 525 550 575 600 panjang gelombang (nm)
Grafik 4.6. Perbandingan hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) larutan standar carmoizine CL 14720 pewarna merah merk BTW berkonsentrasi 2 ml/l dengan sampel.
B. Pembahasan
Sebelum dilakukan pengukuran, UV Vis spektrofotometer dikalibrasi terlebih
dahulu. Kalibrasi dilakukan untuk meminimalisir faktor-faktor pengganggu yang
tidak dikehendaki dalam pengukuran carmoizine CL 14720. Pada penelitian ini,
dicari panjang gelombang dengan selektivitas optimal untuk pengukuran konsentrasi
carmoizine CL 14720 dalam sampel minuman. Selektivitas ini digunakan sebagai
Untuk mengetahui apakah molekul yang terkandung dalam sampel sama dengan
molekul yang terkandung dalam larutan standar, grafik hasil pengukuran nilai
absorbansi sampel dibandingkan dengan grafik hasil pengukuran nilai absorbansi
larutan standar carmoizine CL 14720. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan
bentuk grafik pengukuran nilai absorbansi sampel dan grafik pengukuran nilai
absorbansi larutan standar carmoizine CL 14720 sama, mendekati atau berbeda.
Untuk bentuk grafik pengukuran nilai absorbansi sampel yang mendekati bentuk
grafik pengukuran nilai absorbansi larutan standar carmoizine CL 14720, persamaan
garis yang diperoleh pada panjang gelombang dengan selektivitas optimal (persamaan
4.1) dapat digunakan sebagai dasar perhitungan konsentrasi carmozine dalam sampel.
Ini dilakukan dengan cara memasukkan nilai absorbansi sampel pada panjang
gelombang 515 nm ke persamaan garis tersebut. Untuk bentuk grafik pengukuran nilai absorbansi sampel yang berbeda dengan grafik pengukuran nilai absorbansi
larutan standar carmoizine CL 14720, persamaan garis ini tidak dapat digunakan
sebagai dasar perhitungan karena dianggap sampel tidak mengandung carmoizine CL
14720 yang sama dengan standar. Dari grafik 4.5, bentuk grafik hasil pengukuran
nilai absorbansi sampel dapat dikatakan mendekati bentuk grafik larutan standar
carmoizine CL 14720. Ini terlihat pada panjang gelombang 475 nm sampai dengan 600 nm, sehingga dapat diyakini sampel mengandung carmoizine CL 14720 atau ada molekul-molekul pembentuk sampel yang sama dengan molekul-molekul pembentuk
maka persamaan garis yang didapat pada panjang gelombang dengan selektivitas
tertinggi dapat digunakan sebagai dasar perhitungan.
Nilai konsentrasi carmoizine CL 14720 dalam sampel dapat diperoleh dari hasil
perhitungan hasil pengukuran nilai absorbansi sampel dibandingkan hasil pengukuran
nilai absorbansi larutan standar carmoizine CL 14720. Persamaan garis pada panjang
gelombang dengan selektivitas tertinggi untuk pengukuran konsentrasi carmoizine
CL 14720 dalam sampel yaitu 515 nm adalah:
A=(2,1±0,4)×10−2K+(163,9±2,7)×10−2
Untuk sampel pada panjang gelombang 515 nm didapatkan absorbansi 1,676. Dari hasil perhitungan, konsentrasi carmoizine CL 14720 yang terkandung dalam sampel
jika dibandingkan dengan larutan standar carmoizine CL 14720 adalah
(176,2 + 0,4) x 10-2ml/l.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian dan hasilnya diolah maka dapat disimpulkan bahwa hasil
analisa menyatakan sampel mengandung carmoizine dengan konsentrasi:
1,762 + 0,4 ml/l.
B. Saran
Setelah dilakukan penelitian, penulis menyarankan perlu penelitian lebih lengkap
untuk semua pewarna atau semua bahan agar diketahui panjang gelombang dengan
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga. Doebelin. 1990. Metode Pengukuran. Jakarta:Penerbit UI Press.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Krane, K. 1992. Fisika Modern. Jakarta (Wospakrik, H.J, Penerjemah). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Skoog, D.A. West, M. Donald. Holler, F. James. 1965. Analitical Chemistry an Introduction. US Amerika.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jilid 2 edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wenninger, John A., Canterbery, Renae C. Ewen, Mc. G. N. Jr. 2000.
International Cosmetik Ingredient Dictionary and Handbook (ed. 8). Washington DC.
Lampiran 1
Tabel hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk larutan standar pewarna makanan merah merk BTW (carmoizine) dengan konsentrasi 2 ml/l.
236 585 0,409 237 586 0,377 238 587 0,348 239 588 0,32 240 589 0,294 241 590 0,269 242 591 0,247 243 592 0,226 244 593 0,207 245 594 0,189 246 595 0,172 247 596 0,157 248 597 0,143 249 598 0,13 250 599 0,118 251 600 0,107
Keterangan: λ adalah panjang gelombang (mn).
A2 ml/l adalah nilai besarnya absorbansi untuk larutan standar carmoizine
Lampiran 2
Tabel hubungan absorbansi terhadap panjang gelombang (nm) untuk larutan standar pewarna makanan hijau merk BTW (tartazine) berkonsentrasi 2 ml/l
44 565 0,191
45 570 0,234
46 575 0,276
47 580 0,312
48 585 0,353
49 590 0,402
50 595 0,47
51 600 0,565
Keterangan: λ (nm) adalah panjang gelombang (nm).
Lampiran 3
Tabel hubungan perbandingan absorbansi pada larutan standar carmoizine berkonsentrasi 2 ml/l dan absorbansi pada sampel minuman terhadap panjang gelombang
236 585 0,409 0,564
237 586 0,377 0,525
238 587 0,348 0,49
239 588 0,32 0,454
240 589 0,294 0,419
241 590 0,269 0,387
242 591 0,247 0,357
243 592 0,226 0,331
244 593 0,207 0,303
245 594 0,189 0,279
246 595 0,172 0,257
247 596 0,157 0,235
248 597 0,143 0,216
249 598 0,13 0,198
250 599 0,118 0,182
251 600 0,107 0,167
Keterangan : λ adalah panjang gelombang (nm)
Acarmoizine 2 ml/l adalah besar nilai absorbansi untuk larutan standar
carmoizine berkonsentrasi 2 ml/l,
Asampel adalah besar nilai absorbansi untuk larutan standar carmoizine