• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL TEACHING (RT) DENGAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL TEACHING (RT) DENGAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL TEACHING (RT)

DENGAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 4

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh :

Elisabeth Siringoringo 4103341014

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas segala berkat dan karunia-Nya penulis diberi kesehatan dan waktu hingga

dapat menyelesaikan skripsi ini. Skipsi ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar

dan Respon Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching(RT) dengan Pembelajaran Diskusi Kelompok pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 4 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”,

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Medan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Toyo Manurung,

M.Si, selaku dosen Pembimbing Skripsi, dalam membimbing serta memberikan

dukungan kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian hingga

selesai berbentuk skripsi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

Bapak Drs. Djongken Simamora.M.Pd, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si dan Ibu

Dra. Masdiana Sinambela M.Si selaku dosen penguji yang juga banyak

memberikan kritik, saran dan masukan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima

kasih selanjutnya juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si

selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas bimbingan dan arahan yang telah

diberikan dalam perjalanan kuliah selama ini. Juga terima kasih kepada Bapak dan

Ibu dosen atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan, semoga nantinya penulis

dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kepada Bapak dan Ibu

Staf Pegawai Jurusan Biologi dan FMIPA yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Apresiasi dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs.

Ramly, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 4 Medan atas izin penelitian

yang telah diberikan kepada peneliti. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada

Ibu Dra. Nurbaina, M.Si selaku guru Biologi kelas X SMA Negeri 4 Medan

atasan masukan dan dukungannya yang turut menjadi motivasi penulis dalam

(4)

Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua tercinta

Ayahanda A. Siringoringo dan Ibunda Tercinta H. Sipahutar. Terima kasih atas

doa, bimbingan dan harapan yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis

bisa menyelesaikan skripsi ini. Juga tak lupa kepada abang, kakak dan adikku

tersayang Hendra Oktodani, Melissa Grace Angel dan Yohanna Hariaty terima

kasih atas dukungan yang telah diberikan. Serta kepada seluruh keluarga atas

semua dukungan dan semangat yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Unimed. Juga tak lupa penulis ucapkan terima kasih

kepada teman-temanku, Nur Fitriani Lubis, Nurysyahputri Harahap, Siti

Nurhayati Tambunan, Putriana Silitonga, Sella Desinta, Nova Amelia yang selalu

mau membantu dan mendukung penulis apapun keadaannya. Juga kepada Kak

Yohanna Aritonang atas bantuan dan juga dukungannya. Tak lupa juga terima

kasih kepada teman-teman Biologi Ekstensi 2010 atas informasi, kompetisi,

kenangan dan suka duka kita selama kuliah. Semoga kita sukses ke depannya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan disana-sini dalam penulisan

skripsi ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan para peneliti selanjutnya.

Medan, Juni 2014

(5)

vii

(6)
(7)

ix

3. Uji Hipotesis Penelitian 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56

4.1. Analisi Data 56

4.1.1. Hasil Pengukuran Parameter Penelitian 56

4.1.2. Hasil Belajar Siswa 56

4.1.2.1. Hasil Belajar Kognitif Siswa 56

4.1.2.2. Hasil Belajar Afektif Siswa 59

4.1.2.3. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa 61

4.1.2.4. Respon Siswa 62

4.1.3. Uji Persyaratan Data 63

4.1.4. Pengujian Hipotesis 65

4.2. Pembahasan 67

4.3. Temuan dan Kendala-Kendala Penelitian 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

5.1. Kesimpulan 74

5.2. Saran 74

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif 13

Tabel 2.2. Komposisi udara kering pada permukaan bumi 33

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 46

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen 48

Tabel 3.3. Angka atau Skor Pernyataan Jawaban Angket 52

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Pembelajaran Diskusi Kelompok 52

Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Model Pembelajaran Reciprocal Teaching 52 Tabel 4.1. Hasil Pretest Siswa 56

Tabel 4.2. Hasil Posttest Siswa 58

Tabel 4.3. Hasil Belajar Afektif Siswa 60

Tabel 4.4. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa 61

Tabel 4.5. Skor Respon Siswa 62

Tabel 4.6. Normalitas Data 63

Tabel 4.7. Homogenitas Data 64

Tabel 4.8. Normalitas Respon Siswa 64

Tabel 4.9. Homogenitas Respon Siswa 65

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Seluruh sampah daun 29

Gambar 2.2. Kaleng bekas dan botol 30

Gambar 2.3. Sungai tercemar dan tidak tercemar 31

Gambar 2.4. Sungai yang terkena eutrofikasi 32

Gambar 2.5. Polusi udara oleh asap industri 34

Gambar 2.6. Proses hujan asam 35

Gambar 2.7. Pestisida 37

Gambar 2.8. Penebangan hutan 39

Gambar 2.9. Banjir dan longsor 39

Gambar 3.1. Skema Prosedur penelitian 47

Gambar 4.1. Hasil Pretest Siswa Kelas X Kelompok Pembelajaran

RT dan DK 57

Gambar 4.2. Hasil Posttest Siswa Kelas X Kelompok Pembelajaran

RT dan DK 59

Gambar 4.3. Hasil Belajar Afektif Siswa 60

Gambar 4.4. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa 61

Gambar 4.5. Skor Angket Siswa Kelas X Kelompok Pembelajaran

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 79

(11)

xiii

Lampiran 30. Tabel Harga r Product Moment 178

Lampiran 31. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors 179

Lampiran 32. Tabel Normal Kurva Standart 180

Lampiran 33. Tabel Nilai Persentil Distribusi t 181

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu

semakin pesat dan arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antara

lain memunculkan persaingan dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam

bidang lapangan kerja. Untuk menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Untuk mencetak sumber daya manusia yang

berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang

adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga

yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan

yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi

kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting

ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja,

karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah untuk menghadapi problema dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun

yang akan datang ( Trianto, 2009).

Dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar

perlu adanya ketertarikan siswa terhadap materi yang akan dipelajari, yang dapat

disampaikan dengan berbagai metode pembelajaran. Dalam hal ini yang dimaksud

adalah siswa akan tertarik untuk mengikuti pelajaran jika menurutnya cara

mengajar guru dan tata cara pengajarannya menarik. Namun jika tata cara

pengajaran merupakan sesuatu yang monoton dan menurut siswa membosankan

maka siswa tidak akan tertarik pada pembelajaran tersebut. Aplikasi dari

ketertarikan ataupun ketidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran dapat lihat

dari respon siswa dan hasil belajar siswa itu sendiri.

Menurut Hamalik ( 2003) bila siswa kurang berminat pada pelajaran

maka salah satu penyebabnya adalah masalah metode yang digunakan guru

(13)

2

mungkin tidak sesuai dengan materi. Jadi masalah ini sangat besar pengaruhnya

terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, guru sebagai pendidik harus selalu

memilih model pembelajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif daripada

model-model lainnya pada kondisi tertentu sehingga kecakapan dan pengetahuan

yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik murid. Jika semakin tepat

modelnya diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Menurut Djamarah (2005) penggunaan model yang bervariasi dan

relevan dengan materi yang diajarkan dapat membantu siswa lebih termotivasi

dalam belajar dan turut aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di

SMA Negeri 4 Medan, sekolah ini sudah menggunakan kurikulum 2013 dan siswa

kelas X sudah dibagi berdasarkan peminatan. Ada 12 kelas X, 10 diantaranya

masuk ke dalam peminatan Sains. Dalam proses pembelajaran, terdapat

keterbatasan guru dalam mengajarkan materi biologi kepada siswanya. Seperti

model pembelajaran yang belum bervariasi. Hal ini dapat terlihat pada saat proses

belajar mengajar, biasanya menggunakan model pembelajaran konvesional yang

bersifat satu arah saja. Hal ini menyebabkan siswa kurang dapat mengingat materi

tersebut dalam jangka waktu yang lama karena dengan hanya melihat dan

mendengar guru saja kemungkinan hanya 20% materi yang dapat diserap dan

diingat oleh siswa. Selain dengan menggunakan metode ceramah, metode lain

yang biasa digunakan yaitu metode diskusi, namun pada saat metode diskusi ini

digunakan hanya sebagian siswa saja yang aktif berperan, sementara sebagian

lainnya dalam kelompok diskusi kurang aktif. Selain model pembelajaran, media

pembelajaran juga kurang memadai. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya

hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.

Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus

mengalami perubahan. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam

pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon

adalah Model Pembelajaran Terbalik. Pembelajaran terbalik di SMA Negeri 4

Medan masih belum pernah digunakan. Model Pembelajaran Terbalik merupakan

(14)

mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran juga

dapat membantu memecahkan masalah yang sering dihadapi dalam penggunaan

model pembelajaran yang sudah usang.

Pembelajaran terbalik ini merupakan model yang dirasa dapat

membantu meningkatkan aktivitas, karena dengan menerapkan pembelajaran

terbalik siswa diutamakan dapat menerapkan empat strategi pemahaman mandiri,

yaitu : menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya,

menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian

memprediksikan pertanyaan apa selanjutnya dari persoalan yang disodorkan

kepada siswa. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias dalam

pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dalam menjelaskan

hasil pekerjaannya dengan baik.

Model Pembelajaran terbalik diterapkan pada materi Pencemaran

Lingkungan didasari beberapa pertimbangan, yaitu berdasarkan data yang dilihat

dari DKN (daftar kumpulan nilai) pada tahun lalu menunjukkan persentase siswa

yang mencapai nilai 70 yaitu nilai ketuntasan minimal (KKM) di sekolah tersebut

masih rendah. Persentase siswa yang dinyatakan tuntas pada semester dua di kelas

X yang berjumlah 48 orang siswa hanya 53,8% atau sebanyak 30 orang

sedangkan persentase siswa yang tidak tuntas sejumlah 46,2% atau 18 orang

siswa. Banyaknya siswa yang tidak mencapai nilai KKM membuat guru harus

melakukan remedial.

Dari paparan masalah diatas untuk meningkatkan rata-rata nilai siswa

dan keaktifan siswa dalam proses belajar maka perlu diadakan

perubahan-perubahan dalam perencanaan pembelajaran sehingga siswa merasa tertarik untuk

mempelajari biologi. Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah

satu cara untuk mengatasi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa, karena pada

model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan

berinteraksi dengan temannya untuk mencapi tujuan pembelajaran, sementara

guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Menurut

Davidson dan Kroll dalam Suprijono (2009), belajar kooperatif adalah kegiatan

(15)

4

siswa dapat saling berbagi ide dan bekerja secara kolaboratif untuk menyelasaikan

tugas akademik.

Selain itu rendahnya hasil belajar siswa pada materi pencemaran

lingkungan di semester lalu yang masih diajarkan dengan pembelajaran langsung

tanpa berkooperatif sehingga aktivitas belajar terutama membaca siswa masih

cukup rendah. Jadi pembelajaran terbalik ini cocok digunakan untuk

meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan bacaan. Alasan lain adalah

karena kenyataan bahwa khusus pada materi Pencemaran Lingkungan yang

akhir-akhir ini mendapat sorotan sehingga menjadi salah satu masalah penting yang

perlu mendapat perhatian sangat jarang ditemukan lingkungan bersih dan kotor

yang akan dijadikan contoh di wilayah yang dekat dengan sekolah dan lingkungan

rumah siswa. Sehingga dengan model ini diharapkan dapat mewakili lingkungan

bersih dan kotor yang akan dijadikan contoh.

Beberapa riset telah dilakukan berkaitan dengan model pembelajaran

ini pada pendidikan tingkat SMP dan SMA. Penelitian yang dilakukan Yesie

(2010) bahwa Penerapan Pengajaran Terbalik dapat meningkatkan kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran biologi kelas VII-G SMP Negeri 5 Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Setiadi

(2012) pada pelajaran Biologi di kelas X SMA Theresiana Weleri. Peningkatan

hasil belajar siswa kelas XB SMA Theresiana Weleri dapat dilihat dari

peningkatan rata-rata nilai pada tes siklus I dan tes siklus II berturut-turut 73,90

dan 87,19.

Dilihat dari cukup berpengaruhnya model pembelajaran ini, maka

penulis ingin melakukan penelitian mengenai penerapan model Pembelajaran

Terbalik yang mempengaruhi hasil belajar dan respon siswa dengan judul:

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Hasil belajar siswa yang masih dibawah nilai 70 (KKM mata

pelajaran Biologi di SMA Negeri 4 Medan)

2. Saat mengajar guru juga jarang menggunakan media

pembelajaran.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching masih belum pernah diterapkan dalam pembelajaran Biologi di SMA

Negeri 4 Medan.

1.3 Batasan Masalah

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran diskusi

kelompok dan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching.

2. Materi pokok dalam penelitian ini adalah pencemaran lingkungan.

3. Subjek penelitian siswa kelas X2dan X4SMA Negeri 4 medan.

4. Indikator keberhasilan diukur dengan hasil belajar siswa dan

respon siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching dan pembelajaran diskusi kelompok pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X

SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014?

2. Apakah respon siswa lebih baik melalui atau tanpa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Medan

T.P 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model

(17)

6

diskusi kelompok pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X

SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014.

2. Mengetahui respon siswa melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe reciprocal teaching dan pembelajaran diskusi kelompok pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA

Negeri 4 Medan T.P 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Melatih siswa untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan

materi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.

2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan

wawasan bagi guru mengenai model Pembelajaran Terbalik

(Reciprocal Teaching) sehingga model Pembelajaran Terbalik

(Reciprocal Teaching) dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan ketrampilan sains siswa.

3. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

4. Sebagai acuan dan bekal untuk menjadi guru yang professional

dalam bidang pendidikan dengan menguasai berbagai pendekatan

yang tepat dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dengan proses pembelajaran yang variatif dan

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengujian hipotesis dan

pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe Reciprocal Teaching diperoleh rata-rata sebesar 20,42 dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran diskusi kelompok

adalah sebesar 18,53.

2. Respon siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Reciprocal Teaching jauh lebih baik dengan rata-rata skor angket sebesar 28,89 sedangkan respon siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran

diskusi kelompok diperoleh skor rata-rata angket sebesar 22,89 .

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka

penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Guru lebih komunikatif dengan siswa, sehingga siswa tidak malu atau takut

bertanya apabila mengalami kesulitan dan agar siswa lebih berani

menyampaikan pendapat.

2. Reciprocal Teaching dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemandirian siswa dalam belajar Biologi. Namun,

dalam penerapannya bisa dikolaborasikan dengan model pembelajaran lain

yang sudah dikenal siswa untuk mempermudah siswa dalam menyesuaikan

diri terhadap model reciprocal teaching yang belum pernah ditemui siswa dalam proses pembelajaran sebelumnya.

3. Kepada peneliti lain, model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching

hendaknya diterapkan pada materi-materi yang lain, sehingga dapat terlihat

perbandingannya, juga dapat dijadikan studi pembanding, model pembelajaran

(19)

72

ini lebih baik digunakan pada materi yang bagaimana dalam pembelajaran

Biologi.

4. Pengelolaan waktu penting diperhatikan dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe reciprocal teaching agar semua tahapan dalam pembelajaran tercapai sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mendiskusikannya

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Biologi Media Centre, 2012.

http://biologimediacentre.com/pencemaran-lingkungan- Diakses: 27 Januari 2014

Darmayanto, 2012.Belajar Mengajar. Bandung : Yraama Widya.

Djamarah, S. B. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Doolittle, P. E., Hicks, D. Triplett, C. F., Nichols, W. D., and Young, C. A. 2006. Reciprocal Teaching for Reading Comprehension in Higher Education: A Strategy for Fostering the Deeper Understanding of Texts. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 17(2), 2006 : 106-118.Tersedia di http:// www.isetl.org/ijtlhe/

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Handayani, L., Nurwahidah, I., Sarwi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Berbasis Kooperatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X. Unnes Physics Education Journal, 1(2), 2012.

Tersedia di http:// journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

Huda, M. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kholik,M.2011. Metode Pembelajaran Konvensional, http://muhammadkholik. wordpress.com/2011/11/08/-metode-pembelajaran-konvensional, 3 Mei 2013.

Kusaeri, Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Munawaroh, H. 2012. Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Parakan 1 Pada Pembelajaran IPS Khususnya Materi Peninggalan Sejarah Indonesia, skripsi, UPI, Bandung.

Mardianto, 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : Cita Pustaka Media Perintis Nur, Mohammad. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya : Universitas Negeri

Surabaya.

(21)

74

Pratiwi, D.A.; Maryati, Sri; Srikini., Suharno.; S, Bambang., 2007.Biologi Jilid 1 untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Pratiwi, I., Widayati, A. 2012. Pembelajaran Akuntansi Melalui Reciprocal Teaching Model untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemandiriaan Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 7 Yogyakarta T.P 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, X (2), 2012.

Pewidya,2013. Pencemaran lingkungan. http://pewidya.blogspot.com/p/pelajaran-keenam.html. Diakses pada 27 Januari 2014

Pujianto, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Purwanto, 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sardiyanti, Ria. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Terbalik ( Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Sardiman, A.M. 2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Setiadi, Endik. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Terbalik ( Reciprocal Teaching) Siswa Kelas XB SMA Theresiana Weleri Pokok Bahasan Ekosistem. Semarang : IKIP PGRI Semarang

Sihombing, F,F. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Sidikalang T.P 2010/2011, Unimed, Medan.

Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan : FMIPA Unimed.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

(22)

Perkerasan dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Mahasiswa Teknik Sipil di Fakultas Teknik. Jakarta: Laporan Penelitian LIPI,Universitas Tanjung Pura.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Suryobroto, B. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, M. 2010.Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Uhl, Anna. 1996. The Learning Strategies Handbook. Newyork: Addison Wesley Longman, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

 Teacher gives students example of procedure text that the picture has been shown before and students are asked to read again.  Teacher explains about the generic structure and

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala hidayah, inayah dan segala pertolongan dan keridhaan-Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan

Kami juga menemukan bahwa pasien DIV mengeluhkan lebih dari satu gejala seperti vertigo dan gangguan keseimbangan, dari pada hanya gejala pusing-pusing yang tidak spesifik,

ANALISIS PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA TENGAH.. SEJAK MASA

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu

[r]

PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam

Hasil analisis keanggotaan faktor dengan menggunakan metode Principal Component Analysis dengan metode rotasi varimax with Kaiser Normalization , dapat disimpulkan,