HUBUNGAN TINGKAT KETERBACAAN WACANA DENGAN
KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI WACANA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 1 PANDAN TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rina Maralus Simanjuntak
209111063
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, sumber kekuatanku yang telah mencurahkan berkat dan hikmat kebijaksanaan-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Hubungan Tingkat Keterbacaan Wacana dengan Kemampuan Menyimpulkan Isi Wacana Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pandan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program studi pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak dapat berjuang sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun spiritual. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. 6. Dr. Abdurahman, As., M.Hum., selaku Pembimbing Akademik.
iii
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
9. Bahal Simanjuntak, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pandan dan seluruh Guru, Staf Pegawai dan juga Siswa-Siswi SMP Negeri 1 Pandan yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
10. Teristimewa dan dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda J. Simanjuntak dan Ibunda M. Sinaga serta adik-adik penulis, Josmer Simanjuntak dan Ronaldo Simanjuntak serta keluarga besar atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus kepada penulis.
11. Teman kelompok “Abigael”, teman stambuk 2009 Reg. B, serta abang-abang tersayang yang telah membantu serta memotivasi selama perkuliahan dan penyelesaian tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaannya. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Medan, April 2014 Penulis,
i
ABSTRAK
Rina Maralus Simanjuntak, NIM 209111063, Hubungan Tingkat Keterbacaan Wacana dengan Kemampuan Menyimpulkan Isi Wacana Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pandan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat keterbacaan wacana dengan kemampuan menyimpulkan isi wacana siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pandan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Sampel penelitian berjumlah 30 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random Sampling). Instrumen yang digunakan untuk menjaring data penelitian dengan mengadakan tes pilihan berganda berjumlah 15 wacana. Ke-15 wacana tersebut telah diukur keterbacaannya dengan menggunakan grafik Raygor. Setelah membagi keterbacaan masing-masing wacana, kemudian siswa ditugaskan untuk menyimpulkan isi wacana tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dan linieritas. Uji normalitas tingkat keterbacaan wacana memiliki sig = 0,442 dan kemampuan menemukan ide pokok paragraf memiliki = 0,307.
Kedua variabel berdistribusi normal karena sig > α (0,05). Kemudian, uji linieritas
kedua variabel diperoleh sig = 0,00 maka dinyatakan kedua variabel merupakan
model regresi linier karena sig < α (0,05) dengan persamaan regresi Y = -2,80 + 1,01x.
Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis, diperoleh r hitung sebesar 0.953 dan r tabel sebesar 0,355. Dengan demikian, r hitung > r tabel maka Ha diterima. Jadi, dapat
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 5
d. Formula Keterbacaan Raygor: Grafik Raygor ... 10
2. Kemampuan Menyimpulkan ... 12
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 26
2. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Berdasarkan Formula Keterbacaan Grafik Raygor 30
3. Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Korelasi ... 35
4. Tabel 4.1 Data Tingkat Keterbacaan Wacana ... 37
5. Tabel 4.2 Data Kemampuan Menyimpulkan Isi Wacana ... 38
6. Tabel 4.3 Mean, Median dan Standar deviasi ... 39
7. Tabel 4.4 Frekuensi Tingkat Keterbacaan Wacana ... 39
8. Tabel 4.5 Kategori Data ... 40
9. Tabel 4.6 Mean, Median dan Standar deviasi ... 40
10.Tabel 4.7 Frekuensi Menyimpulkan Isi Wacana ... 41
11.Tabel 4.8 Kategori Data ... 48
12.Tabel 4.9 Uji Normalitas ... 45
13.Tabel 4.10 Uji Linieritas dan Keberartian regresi ... 46
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal ... 58
Lampiran 2 Kunci Jawaban ... 67
Lampiran 3 Lembar Jawaban ... 68
Lampiran 4 Persentase Tingkat Keterbacaan ... 72
Lampiran 5 Uji Validitas ... 73
Lampiran 6 Hasil Pengujian Validitas ... 76
Lampiran 7 Uji Realibilitas ... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu proses belajar untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, menambah wawasan, dan pengetahuan. Pengetahuan tersebut tentunya diperoleh melalui salah satu media diantaranya adalah tulisan. Melalui membaca dapat juga membantu mengembangkan kemampuan dan pemahaman. Kemampuan membaca yang baik akan mempermudah seseorang untuk memahami makna pesan yang disampaikan melalui sebuah tulisan. Dalam proses membaca, diharapkan dapat mengerti ide pokok atau pesan moral yang tersirat maupun tersurat dalam sebuah tulisan.
Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu menyimpulkan isi bacaan. Hal tersebut terdapat dalam Standar Kompetensi 3 dan Kompetensi Dasar 3.2 yaitu menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat dengan 200 kata per menit yang bertujuan agar siswa mampu menyimpulkan isi bacaan. Indikator yang diharapkan mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok bacaan.
2
tahun 2007 sebesar 57,67%. Sedangkan pada ujian nasional tahun 2008 proporsi menjawab benar untuk butir soal menyimpulkan sebesar 41,71%. Kesulitan dalam menyimpulkan isi wacana dapat juga dipengaruhi oleh tingkat keterbacaan wacana. Keterbacaan merupakan ukuran suatu wacana dilihat dari tingkat kesukaran ataupun kemudahan suatu wacana. Jika wacana yang diberikan terlalu sulit, maka siswa akan sulit memahami isi wacana, sehingga akan sulit pula untuk menyimpulkannya. Sebaliknya, jika wacana yang diberikan terlalu mudah, siswa akan memperoleh nilai tinggi untuk kemampuan menyimpulkan isi wacana. Padahal hal tersebut disebabkan oleh tingkat keterbacaan wacananya yang rendah. Dengan memperhatikan tingkat keterbacaan wacana, guru atau pengajar akan lebih bijaksana dalam memilih wacana untuk siswanya.
3
Keterbacaan Wacana dengan Kemampuan Menyimpulkan Isi Wacana Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pandan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. tingkat keterbacaan wacana tidak sesuai dengan siswa 2. sulit dalam menyimpulkan isi wacana
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi penelitian ini pada permasalahan hubungan keterbacaan wacana dengan kemampuan menyimpulkan isi wacana.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, dalam penelitian dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah keterbacaan wacana mempunyai hubungan dengan kemampuan menyimpulkan isi wacana kelas VII SMP Negeri 1 Pandan tahun pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah dan untuk menghindari kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi dalam proses penelitian, maka dibuatlah tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:
4
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka dapat dilihat manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pembelajaran bahasa.
2. Manfaat praktis
54
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut.
1. Dari 30 siswa sebagai sampel 60,6% siswa dapat menjawab benar lima teks dengan keterbacaan tinggi, 54% siswa dapat menjawab lima teks dengan keterbacaan sedang dan 49,33% siswa dapat menjawab lima teks dengan keterbacaan rendah. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat keterbacaan suatu wacana maka semakin tinggi kemampuan siswa dalam memahami wacana tersebut.
2. Berdasarkan penggunaan Grafik Raygor, dapat disimpulkan bahwa teks yang cocok untuk kelas VII SMP adalah teks yang memiliki 20-28 kata sulit per 100 kata.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat keterbacaan wacana dengan kemampuan menyimpulkan isi wacana siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pandan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Hal ini diperkuat dari hasil penelitian dan analisis statistik diperoleh r hitung > r tabel yaitu
55
B. Saran
1. Guru hendaknya mengukur tingkat keterbacaan/kesulitan wacana dengan menggunakan formula keterbacaan sebelum memberikan bahan/materi membaca kepada siswa.
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Harjasujana, Akhmad & Yetty Mulyati . 1997. Membaca 2. DEPDIKBUD.
Kartowagiran, Badrun.2010. Materi Sulit pada UN Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia bagi Siswa SMP di Provinsi D. I. Yogyakarta.
staff.uny.ac.idsitesdefaultfiles4-Artikel%20puswil%202010-1.pdf
Kosasih, H.E. 2004. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widia.
Muchlisoh, dkk. 1993. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: DEPDIKBUD.
Pranowo, Dwiyanto Djoko. 1998. IKIP Yogyakarta.
staff.uny.ac.idsitesdefaultfiles131764502Artikel%2520TESIS%2520S2%25 20JOKO.pdf.
Saemina. 2008. Tingkat keterbacaan wacana buku teks pelajaran bahasa dan
sastra Indonesia untuk kelas VII sekolah menengah pertama. Gema
pendidikan. Universitas Haluoleo. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sudarjat, Yayat. 2008. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO.
Supriyadi, dkk. 1993. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 4. Jakarta: DEPDIKBUD.
Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: Untuk SD/MI Kelas
V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan
Efesien. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.
http://bangcepot.blogspot.com/2011/10/soal-bahasa-indonesia-kelas-x.html
57
http://pelajarandimulai.blogspot.com/2012/11/bank-soal-bahasa-indonesia-kelas-vi.html
http://ptk-bahasaindonesia.blogspot.com/2013/01/contoh-soal-bahasa-indonesia-smp-kelas_8346.html