62
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Setelah melakukan penelitian di MTs Negeri 2 Kota Blitar, dengan
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat
didiskripsikan data dari hasil penelitian sebagai berikut :
1. Deskripsi perencanaan metode tanya jawab pada remidial
teaching mata pelajaran Al-Qur’an hadits di MTs Negeri 2 Kota Blitar
Di dalam perencanaan pengajaran remedial, pendidik harus
memiliki strategi agar peserta didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu adalah dengan menguasai metode pengajaran remedial.
Metode pengajaran remidial merupakan salah satu cara atau alat untuk
mencapai tujuan. Oleh karena itu masalah metode pengajaran remedial
merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya
suatu tujuan pembelajaran. Terutam pada pembelajaran remedial
Al-Qur’an hadits. Sebagaimana diungkapkan oleh ibu Rahma selaku guru
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar
dengan pertanyaan “Apa tujuan ibu melaksanakan remedial
teaching?”
materi pelajaran agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Disamping itu, dengan menggunakan pendekatan-pendekatan proses belajar dan pembelajaran secara individu yang berbeda dengan strategi klasikal.74
Melihat dari wawancara diatas, memang suatu metode
pengajaran remedial sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan.
Perencanaan penggunaan suatu metode dalam pengajaran remedial
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sangatlah diperlukan. Apalagi bila dikaitkan dengan upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal
ini di MTsN 2 Kota Blitar menggunakan metode tanya jawab pada
pembelajaran remidial mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Adapun ungkapan dari ibu Badriyah selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits dengan pertanyaan “ bagaimana cara ibu untuk memantau perencanaan metode tanya jawab pada remedial teaching?”
Cara yang saya lakukan untuk memonitoring yaitu dengan memperhatikan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan metode tanya jawab, karena metode ini dalam pelaksanaannya menggunakan soal-soal yang harus dijawab langsung.75
Selanjutnya juga dipertegas oleh ibu Rahma selaku guru mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII, berikut pemaparannya:
Cara saya memantau yaitu dengan melihat proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode tanya jawab. Karena metode tanya jawab ini dalam pembelajarannya memberikan soal-soal yang langsung harus di jawab oleh siswa. Jadi akan lebih mudah di jawab oleh peserta didik.76
74
Hasil wawancara dengan IbuRahma , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadist kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Rabu, 21 Maret 2018
75
Hasil wawancara dengan Ibu Badriyah , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadist kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Kamis, 22 Maret 2018
76
Melihat dari pendapat diatas memang benar kesesuaian dalam
penggunaan metode yang tepat dalam pengajaran remedial akan lebih
efektif serta akan lebih cepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berikut dokumentasi foto kegiatan perencanaan remedial
teaching melalui metode tanya jawab yang dilaksanakan di MTsN 2
Kota blitar.77
Gambar 4.1 perencanaan metode tanya jawab pada remedial teaching
Berdasarkan hasil dokumentasi diatas, peneliti melakukan
observasi terkait perencanaan remedial teaching melalui metode tanya
jawab.
Pada tanggal 21 Maret 2018, peneliti melakukan observasi terkait perencanaan remedial teaching melalui metode tanya jawab di MTsN 2 Kota Blitar pada jam ke 5-6. Kegiatan remedial ini dilaksanakan setelah mengetahui hasil ulangan siswa. Dan kemudian guru merencanakan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakannnya.78
Dari uraian diatas memang benar bahwa dalam pengajaran
remedial harus mengetahui terlebih dahulu kriteria hasil belajar siswa
77 Hasil dokumentasi pada tanggal 21 Maret 2018
yang harus melakukan remidi. Sebagaimana hasil wawancara dengan
ibu Rahma selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTsN 2
Kota Blitar terkait “Bagaimana cara mengetahui kalau anak itu harus
melakukan remidi?”
Cara saya untuk mengetahui kalau anak itu remidi begini
mbak… dengan saya mengadakan suatu ulangan dan apabila
peserta didik memperoleh nilai suatu kompetensi dasar di bawah KKM, maka ia harus di remedi.79
Dari pemaparan Ibu Rahma tersebut, untuk mengetahui kalau
siswa itu remidi, dengan melihat hasil nilai ulangan peserta didik yang
mendapatkan nilai di bawah KKM. Maka ia harus melaksanakan
remidi. Hal itu sesuai dengan pemaparan Fatimatuz Zahro’ selaku
siswa kelas VII dengan pertanyaan “ jika nilaimu kurang dari KKM
apakah ibu guru mengadakan remidi?”
Iya, ibu guru selalu mengadakan remidi jika nilai saya dan teman-teman kurang dari KKM.80
Cara yang di tempuh untuk memperbaiki nilai yang kurang dari
KKM yaitu dengan remedial teaching . Hal itu sesuai dengan
pemaparan Ibu Rahma mengenai pertanyaan “Bagaimana cara ibu
melakukan remedial teaching?”
Cara yang saya gunakan yaitu dengan memberikan ulangan lagi yang sesuai pada KD yang tidak dikuasainya dan juga bisa dengan memberikan tugas-tugas kepada peserta didik.81
79
Hasil wawancara dengan IbuRahma , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadist kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Rabu, 21 Maret 2018
80
Hasil wawancara dengan Fatimatuz Zahro’ salah satu siswa kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Kamis, 22 Maret 2018
81
Dari uraian di atas, memang benar bahwa cara yang tepat yang
di gunakan untuk melakukan remedial teaching metode tanya jawaab
yaitu dengan memberikan ulangan lagi untuk siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Namun segala cara
tersebut belumlah cukup tanpa ada yang harus dipersiapkan atau
dibutuhkan saat pelaksanaaan remedial teaching metode tanya jawab.
Seperti yang diungkapkan oleh ibu Badriyah dengan pertanyaan “Apa saja yang dibutuhkan dalam perencanan metode tanya jawab pada
Remedial Teaching?”
Persiapan yang saya lakukan begini mbak… yaitu dengan
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, memberi kesempatan siswa untuk belajar sebentar, dan menyiapkan diri sebaik-baiknya supaya tidak tegang.82
Selanjutnya juga di ungkapkan oleh Sana Sabila selaku siswa
kelas VII C, dengan pertanyaan “ apakah sebelumnya ibu guru
memberi tahu kalau akan diadakan remidi?”
Iya, ibu guru selalu memberi tahu jika akan diadakan remidi, karena agar saya dan teman-teman untuk mempersiapkan diri sebelum melaksanakan remidi. Supaya nanti tidak tegang saat di panggil untuk maju kedepan.83
Dari uraian diatas, memang benar dalam perencanaan remedial
teaching itu harus menyiapkan berbagai pertanyaan yang sesuai
dengan materi. Dan siswa juga diberi kesempatan untuk meyiapkan
82
Hasil wawancara dengan Ibu Badriyah , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Kamis, 22 Maret 2018
83
dirinya supaya saat pelaksanaan remedial teaching tidak tegang
menghadapi soal yang diberikan guru.
2. Deskripsi pelaksanaan metode tanya jawab pada remedial
teaching mata pelajaran Al-Qur’an hadits di MTs Negeri 2 Kota Blitar
Pengajaran remedial begitu amat penting dalam
mengoptimalkan hasil belajar pada peserta didik. Sebenarnya dalam
pembelajaran juga telah banyak cara yang dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan prestasi siswa. Namun usaha itu belum menunjukkan
hasil yang optimal. Rentang nilai siswa yang pandai dengan peserta
didik yang kurang pandai terlalu mencolok. Untuk itu perlu
diupayakan agar rentang nilai antar siswa tidak terlalu jauh yaitu
dengan memanfaatkan metode tanya jawab. Hal ini di dukung oleh
hasil wawancara dengan Ibu Badriyah dengan pertanyaan “bagaimana
pelaksanaan metode tanya jawab pada remedial teaching di dalam
kelas?”
Prosedur yang saya gunakan yaitu dengan memberikan suatu pertanyaan kepada siswa yang belum tuntas nilainya dan kemudian memintanya untuk maju ke depan.84
Kemudian diperjelas lagi wawancara dengan ibu Rahma, dengan
pemaparannya sebagai berikut:
Emmm… dengan mengajukan serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pada KD yang belum
84
tuntas mbak.. dan memintanya untuk maju ke depan kelas kemudian peserta didik memberikan jawabannya.85
Melihat dari wawancara tersebut, langkah pertama yang
digunakan dalam pelaksanaan metode tanya jawab dalam remedial
adalah dengan melihat terlebih dahulu nilai siswa yang belum
mencapai tujuan pembelajaran dalam kompetensi dasar. Kemudian,
siswa diminta untuk maju ke depan kelas dan guru memberikan
serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang
belum terpenuhi.
Peneliti juga memperoleh hasil wawancara dengan siswa terkait
cara pelaksanaan remedial teaching yang dilakukan oleh guru, Hasil
wawancara tersebut peneliti peroleh dari Sana Sabila yang merupakan
siswa kelas VII C di MTs N 2 Blitar, mereka menjelaskan :
Guru memanggil satu-persatu anak yang nilainya dibawah KKM, untuk maju ke depan dan guru bertanya terkait materi yang sudah diujikan sebelumnya, siswa diminta untuk menjawab sebisanya bu.86
Dari hasil wawancara dengan Sana Sabila, bahwasanya hanya
siswa yang nilainya dibawah KKM saja yang melaksanakan remedial,
dan dalam pelaksanaan remedial ini tentu tanya jawab hanya seputar
tentang kompetensi dasar mana yang belum tercapai oleh siswa.
Dalam pelaksanaan remedial ini, tentu saja harus diperhatikan
alokasi waktu nya, supaya pengajaran remedial ini efektif dan efisien.
85
Hasil wawancara dengan IbuRahma , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Rabu, 21 Maret 2018
86
Berikut pemaparan dari Ibu Rahma terkait alokasi waktu yang
digunakan untuk pelaksanaan remedial teaching.
Alokasi waktu yang digunakan dalam pelaksanaan remedial ini tergantung dari banyaknya siswa yang nilainya masih dibawah KKM, atau saya membatasi waktu kurang lebih 40 menit.87
Dari wawancara yang telah dilakukan dengan bu rahma,
bahwasanya dalam pelaksanaan remedial teaching waktu yang
digunakan tergantung dari banyaknya siswa yang nilanya dibawah
KKM, apabila siswa yang nilainya dibawah KKM sedikit maka,
waktu yang digunakan juga semakin sedikit. Dalam hal ini, guru juga
membatasi waktu kurang lebih 40 menit. Disamping itu, metode tanya
jawab ini tidak memerlukan waktu yang banyak.
Peneliti juga memperoleh hasil wawancara dengan siswa kelas
VII yaitu Sana Sabila terkait “kapan pelaksanaan remedial teaching” Remedial teaching dilaksanakan pada pertemuan berikutnya, setelah diadakan ujian, dan biasanya ibu menggunakan 1 jam pelajaran atau kurang lebih 40 menit.88
Dari hasil wawancara siswa senada dengan yang disampaikan
siswa lain bahwa pelaksanaan remedial teaching dilaksanakan setelah
diadakan ujian, dan waktu yang digunakan kurang lebih 40 menit.
Adapun yang terkait dengan bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan remedial teaching kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, ibu
87
Hasil wawancara dengan IbuRahma , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Rabu, 21 Maret 2018
88
Badriyah dengan pertanyaan” bahan apa saja yang di butuhkan saat
remedial teaching?
Bahan yang di butuhkan dalam pengajaran remedial yaitu buku paket dan lembar kerja siswa mbak.89
Kemudian hal ini di perjelas oleh ibu Rahma selaku salah satu
guru Al-Qur’an Hadits di MTsN 2 Kota Blitar dengam pemaparannya
sebagai berikut:
Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan remedial teaching ya buku paket dan lembar kerja siswa mbak. Lembar kerja siswa ini berisi tentang kriteria penilaian dalam pelaksanaan remedi menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan buku paket ini sebagai bahan dalam mengambil materi pertanyaan yang akan diajukan oleh guru kepada siswa.90
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Rahma dan Ibu
Badriyah dan didukung oleh hasil observasi terkait bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan remedial teaching adalah lembar hasil
kerja siswa yang berisi kriteria penilaian dalam remedial
menggunakan metode tanya jawab. Dan masing-masing siswa
memiliki lembar penilaian masing-masing. Disamping lembar
penilaian, buku paket juga dijadikan bahan dalam mengambil materi
terkait pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan diajukan.
Berdasarkan hasil wawancara terbukti bahwa proses remedial
teaching menggunakan metode tanya jawab siswa di MTsN 2 Blitar
89
Hasil wawancara dengan Ibu Badriyah , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Kamis, 22 Maret 2018
90
dengan metode ini, guru memanggil satu persatu siswa yang nilainya
dibawah KKM untuk maju ke depan melaksanakan remidi, guru
memberi pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang
belum terpenuhi, siswa menjawab semampunya, apabila siswa tidak
bisa menjawab maka guru mengulang pertanyaan kembali dengan
bahasa yang ringan dan mudah dimengerti oleh siswa sampai siswa
benar-benar bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Dalam hal ini ada sebagian siswa yang mampu menjelasakan
dengan baik dan detail. Tetapi, juga ada siswa yang kurang mampu
menjawab dengan baik. Dalam metode ini guru harus kreatif dalam
memberi pertanyaan, atau guru harus mampu membuat siswa
memahami, bisa dengan candaan terlebih dahulu atupun mengaitkan
soal dengan kehidupan sehari-hari, atau bisa juga dengan memberi
contoh.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti melakukan
observasi pada kegiatan yang sedang berlangsung.
Pada tanggal 21 Maret 2018 peneliti melakukan observasi pada kegiatan pelaksanaan remedial teaching melalui metode tanya jawab di kelas, peneliti melakukan observasi pada kelas tersebut ketika ibu guru menyuruhnya maju ke depan kelas untuk melaksanakan remidi melalui metode tanya jawab ini. Pada pelaksanaannya kegiatan tersebut dilaksanakan pada jam ke 5-6. Pada saat itu siswa dengan serius menjawab pertanyaan yang diberikan oleh ibu guru.91
Berikut dokumentasi pelaksanaan pembeajaran remedial
menggunakan metode tanya jawab:92
Gambar 4.2 pelaksanaan metode tanya jawab pada remedial teaching
3. Deskripsi evaluasi sebelum dan sesudah diadakan remedial
teaching melalui metode tanya jawab pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits di MTs Negeri 2 Kota Blitar
Setelah pelaksanaan pengajaran remedial ini, guru melakukan
evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa sesudah dan sebelum
diadakan remidi. Guru sebagai pengajar harus melakukan evaluasi
dengan tepat. Karena dengan melakukan evaluasi dengan benar, guru
dapat mengetahui keberhasilan pembelajaran sesuai dengan
perencanaan. Evaluasi atau bisa dikatakan dengan penilaian akhir dari
penerapan metode tanya jawab pada remedial teaching mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits di MTsN 2 Kota Blitar. Terkait implementasi remedial teaching melalui metode tanya jawab ini menurut pendapat
Ibu Badriyah adalah sebagai berikut:
Menurut saya metode ini sangat menarik dan efektif, karena siswa dapat menyalurkan pendapatnya dan belajar berbicara sesuai kemampuannya. 93
Hal ini juga diperjelas Ibu Rahma yang salah satu guru mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII dengan pemaparannya sebagai
berikut:
Menurut saya, penerapan metode tanya jawab pada remedial teaching ini cukup efektif, karena dengan metode tanya jawab tersebut, siswa akan menjadi aktif berfikir dan berani menyampaikan pendapatnya, meskipun ada beberapa siswa yang kurang bisa menyampaikan pendapatanya, tetapi metode ini juga bisa digunakan sebagai sarana berlatih ketrampilan berbicara.94
Dari hasil wawancara dengna Ibu Rahma dan Ibu Badriyah,
bahwasanya metode tanya jawab selain efektif dan efisien juga
menghemat waktu, metode ini juga bisa dijadikan sebagai sarana
pelatihan ketrampilan berbicara siswa. Karena ketrampilan berbicara
juga sangat penting untuk dimiliki oleh siswa. Disamping itu, peneliti
juga memperoleh hasil wawancara dari salah satu siswa yang bernama
Fatimatuz Zahro’ terkait pendapat siswa tentang pengajaran remidi:
Menurut saya pengajaran remidi dengan menggunakan tanya jawab ini efektif, karena dengan tanya jawab seperti ini tidak terlalu membutuhkan banyak waktu dan saya senang karena bisa membantu menambah nilai yang kurang.95
Dari hasil wawancara dengan siswa tersebut, siswa juga merasa
senang dengan adanya remedial menggunakan metode tanya jawab.
93
Hasil wawancara dengan Ibu Badriyah , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Kamis, 22 Maret 2018
94
Hasil wawancara dengan IbuRahma , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Rabu, 21 Maret 2018
95
Karena bisa membantu nilai yang kurang. Dan tidak membutuhkan
waktu yang banyak. Evaluasi dalam pelaksanaan remedial teaching
juga diperlukan guna mengetahui apa saja yang harus diperbaiki.
Berikut merupakan foto dokumentasi kegiatan evaluasi remedial
teaching melalui metode tanya jawab.96
Gambar 4.3 foto tentang evaluasi remedial teaching
Berdasarkan hasil dokumentasi diatas, peneliti melakukan
observasi pada kegiatan evaluasi remedial teaching melalui metode
tanya jawab tersebut.
Pada tanggal 21 Maret 2018, peneliti melakukan observasi pada kegiatan evaluasi sebelum dan sesudah diadakan remedial teaching. Pada pelaksanaannya evaluasi ini sangat efektif karena guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam menguasai materi pembelajaran setelah diadakan ulanaagan harian.97
Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi diatas, terkait
evaluasi sebelum dan sesudah diadakan remedial teaching melalui
metode tanya jawab berikut pemaparan dari Ibu Rahma:
96 Hasil dokumentasi pada tanggal 21 Maret 2018
Hasil evaluasi yang diperoleh dari pembelajaran remidi dengan metode tanya jawab cukup memuaskan. Ketika sebelumnya peserta didik ada yang tidak tuntas dengan metode remidi tanya jawab ini. Guru bisa mengetahui kelemahan siswa dengan memberi penguatan.98
Dari hasil wawancara dengan Ibu Rahma, evaluasi dalam
pelaksanaan pengajaran remedial ini dengan memberi penguatan bagi
siswa yang belum tuntas dengan remidi tanya jawab ini, karena guru
telah mengetahui kelemahan siswa. Tentu saja dalam pelaksanaan
remedial juga ada kendala-kendala yang dihadapi dalam
menerapkannyaa. Ibu Badriyah juga menjelaskan terkait kendala apa
saja yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran remidi dengan
menggunakan metode tanya jawab. Berikut penjelasaanya:
Dalam metode tanya jawab ini, membutuhkan konsentrasi penuh, dan ada sebagian siswa yang merasa takut dan tegang sehingga dalam penguasaan materi terkadang siswa menjadi lupa.99
Dari wawancara dengan ibu Badriyah tersebut, dalam
pengajaran remedial teaching juga tidak lepas dari kendala yang
dihadapi, sebenarnya pengajaran remedial menggunakan metode tanya
jawab ini bisa melatih ketrampilan berbicara siswa, namun ada juga
sebagian siswa yang malah merasa grogi karena berhadapan dengan
guru langsung sehingga ada sebagian materi yang mungkin lupa.
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap siswa, yaitu Sana
Sabila salah satu siswa kelas VII dengan pertanyaan “mana yang lebih
98
Hasil wawancara dengan IbuRahma , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Rabu, 21 Maret 2018
99
kamu sukai antara langsung remidi test atau remidi menggunakan
metode tanya jawab?”
Saya menyukai metode tanya jawab, selain efektif juga efisien, tidak memakan banyak waktu juga tidak perlu menyiapakan kertas untuk ujian. 100
Dari wawancara dengan siswa tersebut, siswa juga merasa
senang dengan metode tanya jawab karena mereka tidak perlu
menyiapkan kertas untuk ujian. Namun, ada juga sebagian siswa yang
lebih menyukai remidi tes tulis, karena tidak semua siswa memiliki
ketrampilan dalam berbicara, sehingga ini juga menjadi kendala dalam
metode tanya jawab.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa lain, yaitu
Jalu Sawunggaling kelas VII, berikut penjelasannya:
Saya lebih menyukai remedi test daripada remidi dengan metode tanya jawab, karena remidi test selain tidak grogi, juga dapat berfikir lebih lama.101
Dari hasil wawancara dengan siswa tersebut, terlihat ada
sebagian siswa yang tidak menyukai remidi dengan tanya jawab
karena mereka merasa grogi atau takut berhadapan langsung dengan
guru. Hal ini berarti ada kendala dalam metode tanya jawab,
meskipun ada sebagian siswa yang merasa senang tetapi tidak
dipungkiri bahwa ada juga siswa yang merasa tidak senang dengan
berbagai alasan yang mendasarinya.
100
Hasil wawancara dengan Sana Sabila salah satu siswa kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Kamis, 22 Maret 2018
101
Dalam menghadapi kendala tersebut, guru juga berusaha
mengatasinya, berikut hasil wawancara dengan Ibu Rahma terkait cara
yang dilakukan guru dalam menghadapi kendala saat pelaksanaan
pengajaran remedial dengan metode tanya jawab, berikut
penjelasannya:
Berusaha menciptakan susasana yang menyenangkan dan tidak tegang, dengan cara mengajak siswa sesekali bercanda dalam memberikan pertanyaan, membuat soal-soal pertanyaan yang mudah dan sesuai dengan kemampuan siswa. Mengefisienkan waktu dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai kompetensi dasar yang tidak dikuasai siswa saja.102
Dari pemaparan ibu Rahma tersebut, langkah pertama yang
dilakukan dalam menghadapi kendala saat pelaksaan pengajaran
remedial yaitu dengan sesekali bercanda agar siswa tidak tegang.
Kemudian, memberikan soal-soal yang dirasa mudah.
Dalam pengajaran remedi ada beberapa hal berharga yang dapat
dipetik , menurut Ibu Rahma hal berharga yang dapat dipetik dari
pengajaran remedial ini adalah:
Siswa jadi lebih memahami dan mengenali dirinya dalam mengatasi kesulitan belajar. Siswa dapat memperbaiki atau megubah cara belajar ke arah yang lebih baik, siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya dengan benar dan baik.103
Dari wawancara dari Ibu Rahma tersebut, dapat diketahui bahwa
dalam pengajaran remedial selain mengatasi kesulitan belajar siswa,
juga dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar ke arah yang
102
Hasil wawancara dengan IbuRahma , selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Rabu, 21 Maret 2018
103
lebih baik, disamping itu siswa juga dapat melaksanakan tugas belajar
yang diberikan dengan benar dan baik.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa, terkait
bagaimana pemahaman siswa setelah dilaksanakan pengajaran
remedial. Berikut penjelasan siswa yang bernama Fatimatuz Zahro’ Pemahaman saya setelah dilakukan pengajaran remedial ini bertambah, karena saya belajar lebih giat lagi apabila saya tidak bisa menjawab saya akan merasa malu dengan ibu guru.104
Dari pemaparan siswa diatas, terlihat bahwa pengajaran remidial
juga berpengaruh terhadap pemahaman siswa, karena siswa lebih giat
belajar lagi.
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap siswa lain yang
bernama Sana Sabila terkait metode tanya jawab dengan pertanyaan
“apakah dengan metode tanya jawab kamu lebih bisa menjawab soal?
Iya, karena dengan berbicara langsung saya lebih bisa mengungkapkan pendapat yang detail dari pemahaman saya.105
Dari pendapat siswa tersebut, metode tanya jawab dalam
pengajaran remedial juga bisa membuat siswa mampu menjawab lebih
detail tentang pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Selain pendapat siswa terkait pemahaman dengan metode tanya
jawab, ada juga motivasi atau hal berharga yang dapat diambil dari
pengajaran remedial ini, berikut pendapat siswa terkait motivasi:
104
Hasil wawancara dengan Fatimatuz Zahro’ salah satu siswa kelas VII di MTsN 2 Kota Blitar, pada hari Kamis, 22 Maret 2018
105
Motivasi dari pengajaran remedial menggunakan metode tanya jawab ini bisa menambah nilai yang kurang, disamping itu, bisa melatih ketrampilan berbicara, dan saya jadi lebih memahami tentang materi dengan belajar sungguh-sungguh karena tidak ada harapan untuk mencontek seperti tes tulis.106
Dari penjelasan siswa tersebut, dapat diketahui bahwa metode
tanya jawab ini juga memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi,
karena mereka berusaha keras untuk bisa menjawab serangkaian
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Karena mereka tidak bisa
mencontek seperti tes tulis yang diadakan biasanya.
Berdasarkan hasil wawancara dan didukung hasil observasi
terbukti bahwa evaluasi pada remedial teaching menggunakan metode
tanya jawab siswa di MTsN 2 Blitar adalah guru bertanya kepada
seluruh siswa didalam kelas terkait materi yang digunakan dalam
pembelajaran remedial, kemudian guru memberi kesimpulan.
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara dari para narasumber, observasi dan
dokumentasi yang telah peneliti lakukan di MTs Negeri 2 Kota Blitar
dalam Penggunaan metode tanya jawab pada remedial teaching, peneliti
menemukan beberapa hasil penelitian yang sama dengan fokus penelitian
peneliti, yaitu:
106
1. Perencanaan metode tanya jawab pada remedial teaching mata
pelajaran Al-Qur’an hadist di MTs Negeri 2 Kota Blitar
Temuan penelitian ini mengemukakan tentang data yang
diperoleh dari hasil penelitian mengenai implementasi remedial
teaching melalui metode tanya jawab pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits di MTs Negeri 2 Kota Blitar. Perencanaan yang dilakukan
sebelum proses pengajaran remedial antara lain:
a. Dalam suatu pembelajaran remedial harus merencanakan
penggunaan suatu metode yang tepat agar tercapai suatu tujuan
pembelajaran remedial. Salah satunya yaitu menggunakan metode
tanya jawab.
b. Sebelum pelaksanaan remedial teaching harus mengetahui
terlebih dahulu kriteria hasil belajar siswa yang harus mengikuti
remidi setelah diadakan ulangan harian.
c. Memberikan tugas kepada siswa yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimum (KKM).
d. Sebelum pelaksanaan remedial teaching pendidik harus
menyiapkan soal atau pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
kompetensi dasar yang belum terpenuhi.
2. Pelaksanaan metode tanya jawab pada remedial teaching mata
pelajaran Al-Qur’an hadist di MTs Negeri 2 Kota Blitar
Berdasarkan temuan penelitian dapat diketahui bahwa
pelajaran Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan hasil belajar siswa ini ada beberapa cara, yaitu:
a. Pendidik melihat nilai siswa yang belum memenuhi KKM,
kemudian guru memintanya untuk maju dan kemudian diberi
pertanyaan yang sesuai dengan KD yang belum tuntas.
b. Menyusun alokasi waktu yang digunakan sebelum pelaksanaan
remedial teaching.
c. Menyusun lembar hasil kerja siswa yang berisi kriteria
penilaian.
d. Menyiapkan buku paket untuk bahan dalam mengambil meteri
terkait pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
3. Evaluasi sebelum dan sesudah diadakan remedial teaching melalui
metode tanya jawab pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits di
MTs Negeri 2 Kota Blitar
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa.
Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran remedial
dengan metode tanya jawab guru harus mengadakan evaluasi. Adapun
temuan peneliti dari deskripsi data diatas adalah:
a. Metode tanya jawab merupakan metode yang efektif dan efisien.
b. Evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran remedial dengan
memberi penguatan bagi siswa.
c. Dengan metode tanya jawab ini siswa menjadi lebih giat dalam
d. Guru berusaha menciptakan suasana yang tidak tegang supaya
siswa tidak grogi.
e. Guru memberikan soal-soal yang dirasa siswa bisa menjawab.
f. Metode tanya jawab dapat mengatasi kesulitan belajar siswa.
g. Metode tanya jawab memotivasi siswa untuk giat belajar lagi.
C. Analisis Data
Setelah megemukakan beberapa temuan penelitian diatas,
selanjutnya peneliti akan menganalisis temuan tersebut, diantaranya:
1. Perencanaan metode tanya jawab pada remedial teaching mata
pelajaran Al-Qur’an hadits di MTs Negeri 2 Kota Blitar
Seorang guru harus mempunyai kreatifitas dalam perencanaan
pengajaran remedial dengan metode yang tepat dalam pembelajaran
Al-Qur’an-hadits supaya pengajaran remedial Al-Qur’an-hadits lebih efektif. Metode merupakan sebuah cara, yaitu cara kerja untuk
memahami persoalan yang akan dikaji.
Berdasarkan penggalian data di lapangan yang telah peneliti
peroleh, pada kenyataan keadaan yang ada di lapangan sesuai dengan
teori perencanaan pengajaran. Perencanaan implementasi metode tanya
jawab pada remedial teaching mata pelajaran Al-Qur’an hadist dalam
meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Negeri 2 Kota Blitar
mencakup elemen-elemen:
Yang pertama, dalam suatu pembelajaran remedial harus
tujuan pembelajaran remedial. salah satunya yaitu menggunakan
metode tanya jawab. Yang kedua, sebelum pelaksanaan remedial
teaching harus mengetahui terlebih dahulu kriteria hasil belajar siswa
yang harus mengikuti remidi setelah diadakan ulangan harian. Yang
ketiga yaitu memberikan tugas kepada siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan minimum (KKM). Dan yang keempat sebelum
pelaksanaan remedial teaching pendidik harus menyiapkan soal atau
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang
belum terpenuhi.
2. Pelaksanaan metode tanya jawab pada remedial teaching mata
pelajaran Al-Qur’an hadist di MTs Negeri 2 Kota Blitar
Sesuai dengan temuan data oleh peneliti di lapangan bahwa
pembelajaran remedial bertujuan untuk membantu siswa yang belum
tuntas dalam penilaiaannya, sehingga dapat mencapai ketuntasan pada
hasil belajar. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa prosedur antara
lain: yang pertama yaitu pendidik melihat nilai siswa yang belum
memenuhi KKM, kemudian guru memintanya untuk maju dan
kemudian diberi pertanyaan yang sesuai dengan KD yang belum
tuntas. Yang kedua menyusun alokasi waktu yang digunakan sebelum
pelaksanaan remedial teaching. Yang ketiga yaitu menyusun lembar
hasil kerja siswa yang berisi kriteria penilaian. Yang keempat
menyiapkan buku paket untuk bahan dalam mengambil meteri terkait
3. Evaluasi sebelum dan sesudah diadakan remedial teaching melalui
metode tanya jawab pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits di
MTs Negeri 2 Kota Blitar
Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam hasil belajarnya
dengan metode tanya jawab pada remedial teaching, guru harus
mengadakan evaluasi / test kemampuan kepada setiap siswa. Dalam
pelaksanaan evaluasinya yaitu dengan metode tanya jawab karena
metode ini merupakan metode yang efektif dan efisien. Kemudian
evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran remedial dengan memberi
penguatan bagi siswa.
Dengan metode tanya jawab ini siswa menjadi lebih giat dalam
mengatasi kesulitaan dalam belajarnya. Dan guru berusaha
menciptakan suasana yang tidak tegang supaya siswa tidak grogi.
Sehingga guru dapat memberikan soal-soal yang dirasa siswa bisa
menjawabnya. Oleh karena itu metode tanya jawab ini dapat