• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Internet working Packet Tracer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Internet working Packet Tracer"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

INTERNETWORKING

Disusun Oleh :

Ali Akbar Sanjani Pane

: 2013.12294.11.0552

Candra Aditama

: 2014.02477.11.0703

TEKNIK INFORMATIKA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah senantisa memberikan kemudahan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman–teman, dan semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini.

Kami membuat laporn ini, bertujuan untuk menjelaskan tentang simulasi jaringan komputer menggunakan Paket Tracer, dan merangkum meteri pembelajaran Internetworking. Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer.

Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan laporan selanjutnya. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 25 April 2015

(3)

DAFTAR ISI

B. Simulasi Jaringan Pada Packet Tracer...5

C. Internetwoking 1 : Interkoneksi Antar Komputer...8

D. Internetwoking 2 : Contoh Tugas Interkoneksi 2 Komputer...11

E. Internetwoking 3 : Interkoneksi Menggunakan Switch...13

F. Internetwoking 4 : DHCP Server...14

G. Internetwoking 5 : Implementasi Subnetting...17

H. Internetwoking 6 : Interkoneksi Menggunakan Router...17

I. Internetwoking 7 : Implementasi Router Dengan VLSM...21

J. Internetwoking 8 : Static Route...22

K. Internetwoking 9 : Static Route dengan Serial...25

L. Internetwoking 10 : Static Route VLSM...27

M. Internetwoking 11 : Wireless Access Point...28

N. Internetwoking 12 : Access Point Setting...30

O. Internetwoking 13 : Access Point & DNS Server...32

P. Internetwoking 14 : Multi Session : 35...35

Q. Internetwoking 15 : Static Route dengan 3 Router...37

BAB II PENUTUP...39

A. Kesimpulan...39

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan jaringan komputer saat ini begitu pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut, kebutuhan user akan kualitas jaringan semakin meningkat baik itu LAN ataupun WAN. Kualitas yang dimaksud adalah jaringan komputer yang terbebas dari masalah seperti pengiriman data yang lambat, koneksi yang tidak stabil, dan sebagainya sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi produktivitas kerja. Koneksi jaringan komputer merupakan suatu hal yang mendasar dalam suatu jaringan, karena bila koneksi itu bermasalah maka semua jenis aplikasi yang dijalankan melalui jaringan komputer tidak dapat digunakan.

Mengingat kebutuhan akan informasi jaringan komputer begitu penting terutama untuk mencari kerusakan jaringan secara cepat, mudah, dan murah, maka untuk mengatasi masalah di atas seorang administrator jaringan memerlukan aplikasi Network Monitoring System untuk simulasi yang dapat mencerminkan arsitektur dari jaringan komputer pada sistem jaringan yang digunakan. Dengan menggunakan aplikasi cisco packet tracer, simulasi data mengenai jaringan dapat dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi suatu komputer dalam suatu jaringan, apabila terjadi masalah dalam interkoneksi jaringan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai berikut :

1. Bagaimana melakukan praktik jaringan dengan efisien fleksibel serta

hemat ?, mengingat praktik membangun jaringan komputer secara real membutuhkan perangkat komputer dan perangkat jaringan yang cukup banyak dan mahal.

(5)

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka dibuat pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Membahas bagaimana merancang jaringan dengan Software Cisco Packet Tracer.

2. Hanya membahas dasar jaringan meliputi jaringan kabel dan wireless sederhana serta beberapa implementasi server, seperti DHCP Server dan DNS Server.

D. Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk membantu memahami dan merancang sebuah jaringan dalam bentuk simulasi. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan agar dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pengetahuan dasar tentang jaringan dengan simulasi. 2. Untuk memudahkan ketika berhadapan langsung dengan pembuatan

jaringan di lapangan.

E. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah:

1. Studi literatur, yaitu berupa studi kepustakaan dan teori-teori tentang topik makalah ini baik dari buku-buku referensi, jurnal maupun dari artikel-artikel yang tersedia di internet, dan lain-lain.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi, dan dapat mengakses informasi. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan service. Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server) Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

(7)

Pengertian Cisco Packet Tracer

(8)

B. SIMULASI JARINGAN PADA PACKET TRACER

Antar Muka Cisco Packet Tracer

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk dapat melakukan simulasi jaringan, install terlebih dahulu program Paket Tracer. Aplikasi ini bisa didapatkan jika kita menjadi anggota kelompok studi Cisco. Jika aplikasi Paket Tracer sudah diinstal, buka aplikasi tersebut, apakn muncul tampilan seperti berikut :

Menu Bar

Bagian ini terdapat menu standart seperti menu File, Edit, Options, View, Tools, Extensions, dan Help.

 Menu File berisi perintah dasar program, seperti New, Open, Open Samples, Save, Save As, Save As Pkz, Print, dan Exit.

 Menu Edit berisi Copy, Paste, Undo dan Redo.

(9)

 Menu View berisi pilihan Zoom dan daftar (list) dari toolbar yang dapat dimunculkan atau disembunyikan.

 Menu Tools berisi Drawing Palette dan Custom Devices Dialog.

 Menu Extensions berisi Activity Wizard, Multiuser, IPC Setting, UpnP Multiuser, dan PT Updater.

 Menu Help berisi Contents , Tutorials packet Tracer, About, dan Online Resources.

Main Tools Bar

Bagian ini terdapat shortcut icons dari beberapa isi Menu Bar yang akan serig digunakan seperti New, Open, Save, Print, Activity Wizard, Copy, Paste, Undo, Redo, Zoom In, Zoom Reset, Zoom Out, Drawing Palette, dan Custom Devices Dialog Pada main tool bar, ada juga bagian yang disebut Logical Toolbar.

Bagian ini berguna untuk melihat scenario secara logic (symbol).Terdapat Root, new cluster, set tiled background, dan viewport.

Right /Common Tools Bar

Bagian ini berisi pilihan yang biasa/sering digunakan dalam workspace packet tracer,seperti :

 Select Tool digunakan untuk melakukan drag (memindahkan), highlight dan memilih objek, device dan kabel

 Move Layout Tool digunakan untuk memindahkan/menggeser workspace ke kanan atau ke kiri.

 Place Note Tool digunakan untuk menambahkan catatan di workspace.

 Delete Tool digunakan untuk menghapus device, catatan, objek, dan kabel.

 Inspect Tool digunakan untuk melihat tabel operasi/kerja device.

(10)

 Add Simple PDU Tool digunakan untuk membuat paket ICMP antar device.

 Add Complex PDU Tool digunakan untuk membuat pengubahan (custom) paket antar device

Bottom Toolbar

Toolbar ini terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi beragam, meliputi :

Device-Type Selection Box

Bagian ini berisi kumpulan dari device dan link yang dapat digunakan di Cisco Packet Tracer, seperti router, switch, hub, wireless device, connection, end device, WAN emulation, custom made device, dan multiuser connection.

Device-Specific Selection Box

Bagian ini berisi tampilan komponen yang dapat digunakan saat memilih suatu device.

Scenario Box

(11)

1. Internetwoking 1 : Interkoneksi Antar Komputer

Sekarang kita akan mencoba membuat simulasi paling sederhana yakni menghubungkan 2 komputer pada Packet Tracer. Pada bagian Device-Type Selection Box kita pilih End Devices. End Devices merupakan kumpulan perangkat yang berinteraksi dengan End User, seperti laptop, komputer, PDA, dll.

Selanjutnya pilih device Generic dan drag & drop ke halaman workspace. Lakukan sekali lagi untuk menambahkan komputer yang kedua. Natinya akan ada 2 komputer didalam workspace. Jika kita sudah menambahkan 2 komputer kedalam workspace, hubungkan kedua komputer tadi dengan memilih Connection pada Device-Type Selection Box.

Karena kita akan menghubungkan 2 komputer secara langsung, maka kita akan menggunakan kabel tipe cross. Tipe kabel harus disesuaikan dengan perangkat yang akan dikoneksikan. Jika tidak sesuai maka device tidak akan bisa saling interkoneksi.

(12)

komputer melalui FastEthernet0. Jika dapat terkoneksi dengan baik, akan terlihat seperti pada gambar berikut :

Komputer telah terhubung dengan baik, selanjutnya kita akan coba testing dengan menambahkan ip address pada masing – masing komputer, kemudian akan kita coba saling ping. Cara menambahkan ip address adalah denganc ara

Double Klik komputer pada workspace. Kemudian pilih tab Desktop. Akan muncul tampilan seperti berikut :

(13)

Setting IP Address sudah selesai, selanjutnya kita bisa coba untuk lakukan ping dari masing – masing komputer. Detail topologi beserta alokasi IP Address akan menjadi seperti gamber berikut :

Untuk melakukan ping, kita masuk lagi ke Tab Desktop komputer pada Packet Tracer sama seperti ketika menambahkan IP Address. Selanjtnya pilih

Command Promt. Jalankan ping dengan perintah : ping [IP Address komputer lawan]

Komputer 1

(14)

Jika hasil ping menunjukkan Reply, maka kedua komputer sudah bisa saling interkoneksi. Dari hasil simulasi diatas, kita bisa implementasikan pada jaringan real dengan cara dan konfigurasi yang hampir sama.

2. Internetwoking 2 : Contoh Tugas Interkoneksi 2 Komputer Internetworking - 2

Topologi terdiri dari 2 PC

- Kabel Cross-Over

- Assign IP Address yang sesuai dengan Nomor Urut Presensi Mahasiswa (NUP)

- Misalkan NUP (13) Komputer

1

(15)

- Format IP Address  NUP.NUP.NUP.x - Prefix/30

- Uji Konektivitas  Ping

Komputer 1

Kompute r 2

Komputer 1

(16)

3. Internetwoking 3 : Interkoneksi Menggunakan Switch

Hampir sama dengan interkoneksi antar komputer hanya saja sekarang kita akan menambahkan perangkat Switch untuk menjembatani koneksi antar komputer. Untuk menambahkan switch, pada Device-Type Selection Box kita pilih Switches.

Dari topologi internetworking pertama tadi, sekarang kita akan jembatani kedua komputer dengan menggunakan swicth. Alokasi IP Address masih sama dengan sebelumnya. Untuk membangun koneksi switch dengan komputer, kita akan mengguanakn kabel Straight.

Contoh praktikum :

(17)

4. Internetwoking 4 : DHCP Server

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client. Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client bisa support).

Maka pada internetworking 4 ini kita akan coba simulasikan DHCP Server sedernaha pada Packet Tracer. Untuk manambahkan Server, pada Device-Type Selection Box kita pilih End Devices.

Komputer 1

(18)

Jika topologi seperti diatas sudah terbangun, selanjutnya kita mulai konfigurasi DHCP Server agar bisa memberikan IP Address secara otomatis ke komputer client. Pertama, tambahkan terlebih dahulu IP Address pada perangkat DHCP Server. Misal dengan IP Address 13.13.13.1 Subnet Mask 255.255.255.240.

(19)

Pada opsi service, pilih ON. Kemudian isi parameter Default Gateway. Parameter DNS Server bersifat optional. Isi Start IP address dengan IP Address yang akan dibagikan ke komputer client, misal isi dengan ip 13.13.13.2. Tentukan nilai Subnet Mask sesuai dengan kebutuhan subnetting. Pada contoh kali ini menggunakan prefik /28 maka Subnet Mask bisa diisi dengan nilai 255.255.255.240. Terakhir, klik tombol Save.

Disisi komputer client, kita ubah konfigurasi ip menjadi DHCP Client. Caranya masuk ke IP Configuration, kemudian pilih DHCP. Tunggu beberapa saat, jika proses request DHCP berhasil, maka komputer client akan mendapatkan IP Address secara otomatis

(20)

Pada simulasi kali ini akan ada beberapa syarat dalammembangun topologi jaringan komputer. Dalam hal ini akan ada implementasi subnetting. Misalkan syarat tersebut adalah :

1. Gunakan NUP (Nomor Urut Presensi) : NUP.NUP.NUP.X/29 2. Misal NUP = 13

3. Oktet ke - 4 Network Address tidak boleh bernilai 0 (contoh Network Address 13.13.13.0 tidak diijinkan)

Syarat ketiga artinya kita harus mencari Network Address selain 13.13.13.0 dengan prefix /29. Jika kita hitung dengan metode VLSM, Network Address 13.13.13.0 memiliki Broadcast Address 13.13.13.7. Maka untuk memenuhi syarat nomor 3, kita bisa menggunakan Next Network Address dari 13.13.13.0, yaitu 13.13.13.8. Contoh topologi dan alokasi IP address :

6. Internetwoking 6 : Interkoneksi Menggunakan Router

(21)

diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya. Router bekerja hanya jika protokol jaringan yang dikonfigurasi adalah protokol yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX.

Pada simulasi kali ini kita akan coba menghubungkan 2 network yang berbeda segmen dengan emnggunakan Router.

Topologi menggunakan :

 2 Komputer

 2 Switch

 1 Router

 Straight Cable

Identifikasi jaringan  Ada 2 buah jaringan,

Jaringan sebelah kiri router dan jaringan sebelah kanan router. Kita sebut sebagai Jaringan KIRI dan Jaringan KANAN.

Karena ada dua jaringan, kita perlu mempersiapkan 2 buah network address (NA)

 Network Address Kiri : 192.168.0.0/16

 Network Address Kanan : 172.16.0.0/24

Untuk menambahkan router, pada Device-Type Selection Box kita pilih Routers.

(22)
(23)

Disisi router kita cukup setting ip address, kemudian disisi komputer jaringan KIRI, kita akan setting IP Address sekaligus gateway.

JARINGAN KIRI

Subnet Mask : 255.255.0.0

Gateway : 192.168.255.254

Network Address : 192.168.0.0 Broadcast Address : 192.168.255.255

First Host : 192.168.0.1

Last Host : 192.168.255.254

Contoh :

PC – 1 Jaringan KIRI

IP Address : 192.168.0.1 Subnet Mask : 255.255.0.0

Gateway : 192.168.255.254

PC – 2 Jaringan KIRI

IP Address : 192.168.0.2 Subnet Mask : 255.255.0.0 Gateway : 192.168.255.254

Di komputer jaringan KANAN, kita lakukan hal serupa dengan menyesuaikan alokasi IP Address dan gateway.

JARINGAN KANAN

Subnet Mask : 255.255.255.0

Gateway : 172.16.0.254

Network Address : 172.16.0.0 Broadcast Address : 172.16.0.255

First Host : 172.16.0.1

Last Host : 172.16.0.254

Contoh :

PC – 1 Jaringan KANAN

IP Address : 172.16.0.1 Subnet Mask : 255.255.255.0

Gateway : 172.16.0.254

(24)

IP Address : 172.16.0.2 Subnet Mask : 255.255.255.0

Gateway : 172.16.0.254

Untuk melakukan testing, coba ping antar network. Misal dari PC - 1 jaringan KIRI melakukan ping ke komputer PC – 1 Jaringan KANAN. Jika ping reply, maka interkoneksi kedua jaringan sudah berhasil.

7. Internetwoking 7 : Implementasi Router Dengan VLSM

Sama dengan Internetworking bagian 5, ada beberapa syarat dalam membangun topologi jaringan komputer dengan router. Dalam hal ini akan ada implementasi subnetting juga. Misalkan Syarat Tersebut Adalah :

 Network Address = NUP.NUP.NUP.X

 Dimana X Tidak Boleh 0

 NUP = 13

 Gunakan Prefix 28.

(25)

8. Internetwoking 8 : Static Route

Jika pada topologi sebelumnya kita hanya menggunakan satu router, pada simulasi kali ini kita akan menggunakan dua router yang menjembatani dua network dengan segmen jaringan yang berbeda.Akan ada 3 jaringan. Pertama, jaringan KIRI, kedua jaringan KANAN, dan yang ketiga adalah jaringan yang menghubungkan antara kedua router, yang akan kita sebut sebagai Jaringan TENGAH. Contoh topologi & alokasi ip address bisa kita lihat digambar berikut :

(26)

kabel Cross. Selanjutnya, pasang terlebih dahulu semua IP Address yang diperlukan pada masing – masing perangkat di interface yang sesuai (perhatikan pada gambar topologi) .

Jika semua IP Address sudah terpasang, coba lakukan ping dari komputer jaringan KIRI menuju komputer di jaringan KANAN, apakah berhasil reply ? Jawabannya masih belum bisa saling ping. Agar ping bisa berjalan dengan baik, kita perlu emnambahkan Static Router pada kedua router.

Cara menambahkan static route di Router, double klik router, kemudian masuk ke Tab Config. Klik Tombol Static. Ada 3 parameter yang harus diisi, meliputi :

Network : Diisi dengan network address jaringan yang tidak terhubung dengan router secara langsung.

Mask : Diisi dengan Subnet Mask jaringan yang tidak terhubung dengan router secara langsung.

Next Hop : IP Address dari router lawan yang terhubung dengan jaringan yang hendak dikoneksikan.

Contoh setting static route untuk router KIRI :

Network : 13.13.13.40 Mask : 255.255.255.248 Next Hop : 13.13.13.38

(27)

Network : 13.13.13.24 Mask : 255.255.255.248 Next Hop : 13.13.13.33

Baru kemudian coba lakukan ping komputer salah satu network menuju ke komputer di netwrok lainnya. Contoh ping dari komputer Jaringan KIRI dengan IP Address 13.13.13.25 melakukan ping ke komputer di Jaringan KANAN dengan IP address 13.13.13.41. begitu juga sebaliknya.

9. Internetwoking 9 : Static Route dengan Serial PC – 1 Jaringan

KIRI

(28)

Sama dengan sebelumnya, hanya saja untuk kali ini media yang digunakan untuk menghubungkan antar router kita akan menggunakan kabel Serial. Contoh tugas :

1. Bangun topologi jaringan dua network dengan dua router. 2. Interkoneksi Antar router menggunakan serial.

3. Rancang IP address sebagai berikut :

 Gunakan NUP Anda --> NUP.NUP.NUP.X

 Gunakan Profix /30 4. Uji konektivitas jaringan

By default router Cisco 1841 tidak memiliki port serial, maka yang harus kita lakukan adalah menambahkan interfae serial pada router. Pertama, Double Klik router, kemudian klik tab Physical. Matikan Router dengan menekan tombol OFF.

(29)

Jika interface serial sudah terpasang dengan baik di slot router, selanjutnya nyalakan kembali router tersebut. Lakukan langkah ini di kedua router. Jika sebelumnya kita menggunakan kabel cross untuk menghubungkan antar router, sekarang kita akan menggunakan kabel serial.

Jika kabel serial sudah terkoneksi, cara setting IP address sama seperti setting Fast ethernet. Masuk ke menu Config, kemudian klik menu Serial0/1/0.

Jika kita perhatikan, hanya router KIRI yang disetting Clock Rate. Memang demikina, jadi hanya interface DCE saja yang cukup disetting Clock Rate interface lawan berupa DTE akan menyesuaikan clock rate dari DCE. Interface yang menjadi DCE memiliki indikator berupa jam kecil. Selanjutnya kita bisa setting static route seperti yang sudah dibahas sebelumya.

Router KIRI

(30)

10. Internetwoking 10 : Static Route VLSM

Pengembangan dari static route sebelumnya, kita akan kombinasikan static route dengan VLSM.

Diketahui :

 Sebuah Jaringan Menggunakan Block Address : 192.168.10.0/24

 Jaringan Kiri : 100 Host

 Jaringan Kanan : 60 Host

 Gunakan Addressing  VLSM

Pertama, kita buat rancangan IP address terlebih dahulu.

JARINGAN (HOST) SUBNET

192.168.10.126 192.168.10.127 192.168.10.0 /25/=32-n = 32-7 LAN KANAN

Selanjutnya, kita coba buat detail tabel IP Addressing & Static Route.

Device Interfac

e IP Address Subnet Mask

Default Gateway

Static Routes Network

Address Prefx Next Hop

LAN

KIRI NIC 192.168.10.1 255.255.255.128 192.168.10.126 N/A N/A N/A LAN

KANA

N NIC

192.168.10.12

9 255.255.255.192 192.168.10.190 N/A N/A N/A Router

KIRI Router

(31)

Router KIRI

Fa0/0 192.168.10.126 255.255.255.128 N/A 192.168.10.128 /26 192.168.10.194

Se0/0/0 192.168.10.193 255.255.255.252 N/A

Router KANA

N

Fa0/0 192.168.10.190 255.255.255.192 N/A 192.168.10.0 /25 192.168.10.193

Se0/0/0 192.168.10.194 255.255.255.252 N/A

11. Internetwoking 11 : Wireless Access Point

Selain untuk simulasi jaringan kabel, ternyata bisa juga digunakan untuk simulasi jaringan wireless. Pada panel Device-Type Selection Box, kita bisa memilih Wireless Devices.

(32)

tab Physical. Sebelum menambahkan modul, matikan komputer pada Pada paket Tracer terlebih dahulu dengan menekan tombol OFF.

Kemudiak klik menu Linksys-WMP300N, klik pada gambar modul, kemudian drag& drop ke slot Komputer. Setelah modul terpasang dengan baik, nyalakan kembali komputer.

(33)

12. Internetwoking 12 : Access Point Setting

Secara default Access Point pada Packet Tracer sudah memiliki setting umum seperti SSID dan DHCP Server. Untuk setting lebih lanjut, kita bisa ubah pada properties Access Point.

a. Setting SSID

Untuk melakukan setting SSID, pertama double klik Access Point. Masuk ke Tab Config. Kemudian klik Tombol Wireless.

Bisa kita lihat sudah ada setting SSID “default”. Kita bisa ubah SSID ini sesuai dengan kebutuhan jaringan.

b. Setting DHCP

By Defaul Access point sudah menajalankan DHCP Server dengan segmen network 192.168.0.0/24. Untuk mengubahnya, double klik Access Point. Masuk ke Tab Config. Kemudian klik menu LAN.

c. Setting Wireless Security

(34)

Kemudian agar client bisa terkoneksi, cliet juga harus disetting wireless Security. Double klik Komputer client, masuk ke tab Desktop kemudian klik PC Wireless. Ketika mencoba konek ke access point, akan diminta password.

d. Password Wireless Router

Agar access point tidak dapat diremote oleh sembarang client, kita bisa berikan authentikasi berupa username dan password. Untuk melakukan setting ini, double klik wireless router. Klik Tab GUI. Selanjutnya klik link

Administration.

13. Internetwoking 13 : Access Point & DNS Server

(35)

a. Bangun Topologi Jaringan Wireless Infrastrukture

b. IP Address Access Point : NUP.NUP.NUP.1/29. Dalam lab kali ini NUP (Nomor Urut Presensi) yang digunakan bernilai 13.

c. Nama SSID AP "wifilab" password "12345abcde".

(36)

e. IP Address client otomatis via DHCP. Pastikan komputer sudah terkoneksi kembali ke AP.

Pastikan client komputer mendapatkan IP Address secara otomatis.

(37)

g. Setting DNS server www.namaanda.com. Setting dilakukan disisi Server. Double klik Server, kemudian masuk ke Tab Services. Klik tombol DNS.

h. Test melalui browser komputer client. Double klik komputer, kemudian masuk ke Dekstop.

14. Internetwoking 14 : Multi Session

(38)

Multiuser ditambahkan di kedua file, misal untuk file KIRI akan menjadi

Incoming.

Selanjutnya masuk ke menu ExtensionListen. Disini kita cukup tentukan password untuk dapat interkoneksi dengan multi user.

(39)

Disini ada beberapa parameter yang wajib ditentukan meliputi:

Peer Address : Diisi dengan alamat komputer yang membuka file bertype Incoming.

Peer Port Address : Poer yang akan digunakan untuk interkoneksi miltiuser. Harus sesuai dengan setting Listen Port pada file incoming

Peer Network Name : Harus sama dengan nama Network Multiuser, dalam contoh ini network diberi nama “KIRI”.

Password : Disamakan dengan password pada file bertype Incoming. Jika semua parameter sudah disesuaikan, klik tompol Connect, Jika berhasil icon Multiuser akan menjadi berwarna Biru. Terakhir coba lakukan ping antar

perangkat di file yang berbeda.

15. Internetwoking 15 : Static Route dengan 3 Router

(40)

Diketahui :

 Block Address NUP.NUP.NUP.0/24

 Nilai NUP = 13.

 Ada 3 LAN dengan masing - masing LAN memiliki 60 user.

 Masing -masing LAN dihubungkan dengan 3 router.

Setelah IP Address dan gateway dipasang diperangkat yang sesuai, selanjutnya kita bisa membuat rule static route di masing – masing router.

Perangkat Static Routes

Network Address Prefx Next Hop

Router 0

13.13.13.64 /27 13.13.13.194

13.13.13.128 /27 13.13.13.202

13.13.13.196 /30 13.13.13.19413.13.13.202

Router 1 13.13.13.0 /27 13.13.13.202

13.13.13.64 /27 13.13.13.198

(41)

13.13.13.198

Router 2

13.13.13.0 /27 13.13.13.193

13.13.13.128 /27 13.13.13.197

(42)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan piranti lunak Packet Tracer terbukti memberikan kemudahan dan cara pembelajaran yang lebih baik pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Karena keterbatasan fungsional, hal ini dimaksudkan oleh Cisco untuk digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan pengganti untuk router Cisco dan switch.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

· Arifin, Zaenal. Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer,

Yogyakarta: Andi. 2005

· Dodi, Heriadi . Solusi Cerdas Menguasai Internetworking

Packet Tracer, Yogyakarta: Andi. 2012

· Syafrizal, Melwin. Pengantar Jaringan Komputer, Yogyakarta:

Andi. 2005

· Irawan, Budhi. Jaringan Komputer, Yogyakarta: Graha Ilmu.

2005

· http://aqwam.staf..ak-stik.ac.id/?en_1.-.aringan-komputer,24.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep ini merupakan upaya untuk menjembatani teologi klasik yang menyatakan bahwa Tuhan pencipta alam dan seluruh peristiwa di alam, hanya dengan keinginan Tuhan segala

Reputasi KAP sebagai variabel moderating memiliki tingkat signifikan 0,612 dan 0,468, yang berarti secara parsial reputasi KAP tidak berpengaruh dalam memperkuat pengaruh opini

Secara umum fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah “ upaya peningkatan berpikir kreatif siswa melalui tugas membuat video pada. pembelajaran IPS Kelas VII B

Berikutnya adalah bagaimana agar semua website desa.id yang sudah ada, digabungkan di suatu media (portal) yang mudah diakses dan dicari oleh pengguna internet di

Seorang guru harus memperhatikan variasi penggunaan media dalam pembelajaran. Media yang digunakan pun harus disesuaikan dengan bidang studi yang bersangkutan dan sesuai

Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha kerana penyerahan JKP, ekspor JKP, atau nilai

Sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010, kepada seluruh peserta Pengadaan Jasa Konstruksi yang merasa keberatan atas putusan pokja dapat mengajukan sanggahan

Dengan begitu terkaitan untuk mendukung sebuah museum Surabaya yang tidak banyak orang tahu, dengan adanya sebuah perancangan restoran di depan museum Surabaya