• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS CISCO PACKET TRACER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN TUGAS CISCO PACKET TRACER"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

I. Tujuan Praktikum

Praktikum Jaringan Komputer menggunakan Cisco Packet Tracer bertujuan untuk memahami jaringan komputer dan implementasinya, menguasai penggunaan Cisco Packet Tracer, memahami berbagai topologi jaringan, dan mensimulasikan konfigurasi jaringan nyata.

II. Alat dan Bahan

Praktikum ini memerlukan sebuah PC atau laptop dan software Cisco Packet Tracer. Perangkat keras tambahan seperti switch, router, dan access point disimulasikan di dalam software.

III. Landasan Teori

Bagian ini menjelaskan konsep dasar router, switch, server, dan wireless access point. Penjelasan meliputi fungsi, cara kerja, dan perannya dalam jaringan komputer. Diuraikan pula perbedaan antara router dan switch, serta berbagai jenis server dan fungsinya dalam jaringan.

3.1 Router

Router merupakan perangkat jaringan lapisan 3 yang meneruskan paket data antar jaringan. Ia menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan data berdasarkan informasi routing. Router mampu menghubungkan jaringan dengan media dan arsitektur berbeda, serta seringkali dilengkapi fungsi firewall untuk keamanan jaringan. Kemampuan routing yang cerdas memungkinkan router untuk menentukan rute perjalanan informasi (paket) dengan efisien, baik ke host dalam satu network atau ke network yang berbeda. Router juga mencegah paket-paket yang ditujukan untuk host dalam satu network agar tidak keluar dari network tersebut.

3.2 Switch

Switch beroperasi pada lapisan 2 (Data Link Layer) dan meneruskan paket data berdasarkan alamat MAC. Berbeda dengan hub, switch memiliki collision domain dan broadcast domain sendiri untuk setiap portnya, meningkatkan efisiensi dan kinerja jaringan. Switch memeriksa setiap paket untuk kerusakan sebelum meneruskannya, dan mengalokasikan bandwidth penuh untuk setiap port. Switch memungkinkan transmisi dua arah (full duplex) dan secara signifikan meningkatkan kinerja jaringan dibandingkan dengan hub.

3.3 Server

Server adalah sistem komputer yang menyediakan layanan tertentu dalam jaringan. Didukung prosesor dan RAM yang besar, server menjalankan sistem operasi jaringan dan aplikasi seperti DHCP server, mail server, HTTP server, dan lainnya. Server merespon permintaan dari klien dan menyediakan sumber daya jaringan seperti file dan printer. Berbagai sistem operasi server tersedia, seperti Windows Server, Sun Solaris, Unix, dan Linux, masing-masing dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda.

3.4 Wireless Access Point

Wireless Access Point (WAP) menghubungkan perangkat nirkabel ke jaringan kabel. Ia berfungsi sebagai jembatan antara jaringan nirkabel dan jaringan kabel, memungkinkan perangkat nirkabel untuk mengakses sumber daya jaringan. WAP menerjemahkan dan meneruskan data antara perangkat nirkabel dan jaringan kabel, serta seringkali menyediakan keamanan jaringan melalui enkripsi dan autentikasi. Hotspot merupakan salah satu aplikasi umum dari WAP, memberikan akses internet nirkabel di area publik.

IV. Langkah Kerja

Bagian ini mendeskripsikan langkah-langkah dalam melakukan simulasi jaringan sederhana, jaringan nirkabel sederhana, server HTTP, server DHCP, server DNS, dan routing antar jaringan menggunakan Cisco Packet Tracer.

4.1 Simulasi Membuat Jaringan Sederhana

Simulasi ini melibatkan dua PC dan satu switch. Langkah-langkah meliputi pengaturan alamat IP statis pada masing-masing PC dan pengujian konektivitas menggunakan perintah ping. Konfigurasi IP address yang tepat sangat penting agar kedua PC dapat berkomunikasi satu sama lain melalui switch. Penggunaan subnet mask yang konsisten pada kedua PC juga krusial untuk keberhasilan simulasi ini. Setelah konfigurasi selesai, perintah ping digunakan untuk memverifikasi koneksi antar PC.

4.2 Simulasi Membuat Jaringan Nirkabel Sederhana

Simulasi ini menggunakan dua PC dan satu access point. Langkah-langkah meliputi penggantian interface jaringan pada PC dengan WLAN card, konfigurasi alamat IP statis, dan pengujian konektivitas menggunakan perintah ping. Pergantian module jaringan dari Fast-Ethernet ke WLAN Card merupakan langkah penting untuk membuat koneksi nirkabel. Konfigurasi IP address yang tepat dan penggunaan perintah ping memastikan koneksi antara kedua PC melalui access point berfungsi dengan baik.

4.3 Simulasi Membuat Server HTTP pada Jaringan

Simulasi ini menggunakan satu workstation dan satu server yang terhubung secara langsung. Langkah-langkah meliputi konfigurasi alamat IP pada kedua perangkat, aktivasi layanan HTTP pada server, dan akses halaman web server melalui web browser pada workstation. Konfigurasi IP address yang tepat memastikan komunikasi antara workstation dan server. Aktivasi layanan HTTP dan akses melalui web browser memverifikasi fungsionalitas server HTTP.

4.4 Simulasi Membuat Server DHCP pada Jaringan

Simulasi ini menggunakan lima workstation, satu switch, dan satu server. Langkah-langkah meliputi konfigurasi alamat IP statis pada server, aktivasi layanan DHCP, dan konfigurasi alamat IP dinamis pada workstation menggunakan DHCP. Konfigurasi blok IP address pada DHCP Server menentukan rentang alamat IP yang akan diberikan kepada workstation. Setelah konfigurasi selesai, setiap workstation akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari DHCP Server.

4.5 Simulasi Membuat Server DNS pada Jaringan

Simulasi ini menggunakan satu workstation, satu switch, dan dua server (satu HTTP, satu DNS). Langkah-langkah meliputi konfigurasi alamat IP statis pada semua perangkat, aktivasi layanan HTTP pada server HTTP dan DNS pada server DNS, dan pengujian resolusi nama domain menggunakan web browser. Konfigurasi DNS Server yang tepat, terutama dalam memasukan host record, sangat penting untuk keberhasilan simulasi ini. Akses web browser pada Server HTTP melalui nama domain memverifikasi fungsi resolusi nama domain oleh DNS Server.

4.6 Simulasi Routing (Interconnect-Network)

Simulasi ini menggunakan dua workstation, dua switch, dan satu router. Langkah-langkah meliputi konfigurasi alamat IP pada workstation dan interface router, pemeriksaan routing table, dan pengujian konektivitas antar workstation yang berada di network yang berbeda. Konfigurasi IP address yang tepat pada setiap interface router dan workstation serta pengujian konektivitas antar workstation yang berbeda subnet merupakan kunci keberhasilan simulasi ini.

Referensi

Dokumen terkait

SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN CISCO PACKET TRACER\.

Packet Tracer adalah software simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi

data center dan VLAN office hanya di berikan satu port , jika ada frame broadcast yang melalui switch tersebut maka semua Komputer yang terhubung dalam jaringan akan

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan

Contohnya pada devices router dengan server (atau devices yang lain) : seret router dan server ke lembar kerja di cisco packet tracer, kemudian kita klik dua kali pada

dengan komputer yang kedua, dengan kata lain ini hanya dua computer saja. Untuk memulaimembuat jaringan peer to peer, buka aplikasi Packet Tracer. Kemudian

Penerapan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem komputer kelas X Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengacu pada nilai

Pemakaian Router Untuk bisa menggunakan router maka router tersebut harus di setting agar masing- masing sebuah jaringan dapat terhubung satu sama lain, caranya yaitu klik gambar