• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Jaringan local Area Network Menggunakan Cisco Packet Tracer pada Satuan Brimob Polisi Daerah Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kinerja Jaringan local Area Network Menggunakan Cisco Packet Tracer pada Satuan Brimob Polisi Daerah Sumatera Utara"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan adalah kumpulan dari beberapa perangkat yang terkoneksi oleh sebuah media pengiriman data, mekanisme yang memungkinkan perangkat yang terdistribusi dan penggunanya untuk saling berkomunikasi dan berbagi sumber

daya. Suatu perangkat dapat berupa komputer, smartphone, printer, scanner maupun perangkat keras lainnya yang dapat mengirim dan atau menerima data dari perangkat keras lainnya yang terhubung di dalam jaringan. Jaringan komputer bisa juga merupakan dua atau lebih komputer yang saling terkoneksi untuk dapat bisa melakukan suatu pekerjaan organisasi. Dua komputer dikatakan saling terkoneksi apabila keduanya dapat saling bertukar informasi atau data. Jaringan komputer saat ini terdapat beberapa kategori, dimana ada jaringan yang hanya digunakan di dalam satu ruangan sampai jaringan untuk saling bertukar informasi antar gedung ataupun antar kota. Biasanya jaringan-jaringan tersebut saling terkoneksi untuk membentuk jaringan komputer yang lebih besar, dan terhubung dengan internet yang merupakan contoh dari sebuah jaringan yang paling dikenal.

Kebanyakan jaringan sekarang menggunakan processing terdistribusi, dimana sebuah pekerjaan dilakukan dengan dibagi atas beberapa komputer. Di dalam terdapat sebuah mesin utama yang bertanggung jawab atas semua aspek dari sebuah proses, komputer lainnya akan menangani sebuah subnet. Sebuah jaringan bisa dikatakan efektif apabila memenuhi beberapa kriteria. Beberapa diantaranya yang dianggap paling penting adalah performance, reliability, dan security[3].

Performance di sini adalah waktu yang diperlukan sebuah pesan untuk

sampai di tempat tujuan dari tempat asal pesan tersebut (transittime) dan waktu yang terpakai pada saat melakukan permintaan sampai permintaan tersebut direspon (response time). Performa dari sebuah jaringan tergantung dari beberapa

(2)

akurasi dari sebuah jaringan dapat lebih optimal, network reliability dapat diukur dengan frekuensi jaringan yang gagal, waktu yang terpakai oleh sebuah link yang rusak agar kembali bekerja dengan baik.

Sedangkan security (keamanan)diperlukan di dalam sebuah jaringan untuk menjaga data dari akses yang tidak dikenal, mengamankan data dari serangan dan manipulasi, menjaga implementing policies dan prosedur-prosedur untuk mengembalikan data yang hilang [3] .

2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jenis jaringan berdasarkan jarak terbagi tiga yaitu Local Area Network

(LAN), Metropolitan Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN) [4].

2.2.1Local Area Network(LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan suatu jaringan komputer yang

menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain untuk pemakaian bersamaan dengan jarak yang terbatas. LAN memungkingkan user untuk berbagai akses file yang sama dan membentuk komunikasi internal serta pemakaian bersama perangkat elektronik seperti printer dan scan sehingga lebih efisien. Gambar 2.1 merupakan topologi jaringan LAN [4].

(3)

Setiap personal computer (PC) yang menggunakan LAN membutuhkan Network interface Card (NIC). Card ini berfungsi untuk memindahkan data dari

PC ke jaringan dan jaringan ke PC. Ukuran LAN dapat ditentukan dengan pembatasan jumlah user per software, atu dengan pembatasan jumlah pengguna untuk mengakses sistem operasi. Selain ukuran, LAN dibedakan dari jenis jaringan lainnya oleh media transmisi dan topologi, secara umum, LAN tertentu akan menggunakan hanya satu media transmsi. Dan secara khusus, LAN memiliki jangkauan kecepatan data sebesar 4-16 Mbps, akan tetapi sangat umum untuk LAN untuk memilik kecepatan data sebesar 100 Mbps.

Biasanya, LAN menggunakan pendekatan jaringan broadcast lebih dari

pada pendekatan switching. Dengan broadcast communication network, tidak ada node-node penengah padamasing-masing station terdapat sebuah transmiter/receiver yangmenghubungkan media dengan station lain. Sebuah

transmisi dari suatu station disiarkan dan diterima oleh semua station-station lain.Data biasanya ditransmisikan dalam bentuk paket.

2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Metropoloitan Area Network (MAN) adalah jaringan dengan ukuran berada

di antara LAN dan WAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga antar kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.

MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN adalah suatu rangkaian geografi yang luas gabungan dari beberapa LAN dan WAN pada suatu lokasi kepada satu LAN dan WAN pada lokasi yang lain dengan penyambungakn kepada backbone yang dijalankan oleh standar telekomunikasi Jaringan MAN mampu mencapai antara 10 hingga 50 km.

(4)

dari MAN itu sendiri biaya operasi mahal, rumitnya jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).Gambar 2.2 merupakan topologi jaringan MAN [4].

Gambar 2.2 Topologi jaringan MAN

2.2.3 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer jarak jauh untuk

transmisi data, gambar, audio dan informasi video melalui area geografis yang besar yang mungkin terdiri dari suatu negara, sebuah benua, atau bahkan seluruh dunia. Gambar 2.3 merupakan topologi jaringan WAN [4].

(5)

Biasanya, WAN diimplementasikan menggunakan satu dari dua teknologi iniCircuit Switching dan Packet switching.Circuit Switching merupakan jalur komunikasi yang tepat di bangun diantara dua station melewati node atau persimpangan jaringan. Jalur yang dimaksud adalah suatu rangkain jaringan fisik yang terhubung diantara node. Pada masing-masing jaringan, suatu logical channel dimasukkan kedalam proses koneksi ini. Data yang dikirimkan oleh sumber station ditransmisikan sepanjang jalur yang tepat secara mungkin. Pada setiap node, data yang masuk diarahkan atau dialihkan ke channel keluar yang tepat tanpa mengalami penundaaan sama sekali. Contoh yang paling umum dalam hal circuit switching adalah jaringan telepon.

Untuk jaringan packet switching menggunakan pendekatan yang berbeda. Dalam hal ini, tidak perlu menggunakan kapasitas transmisi sepanjang jalur melewati jaringan. Cukup dengan data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan, yang disebut packet. Masing-masing packet melewati jaringan dari suatu node ke node yang lain sepanjang jalur yang membentang dari sumber ke tujuan pada setiap node, seluruh packet diterima, disimpan dengcan cepat, dan ditransimisikan kenode berikutnya. Jaringan packet switching umumnya dipergunakan untuk komunikasi dari terminal ke komputer

dan komputer ke komputer [4].

2.3 TopologiJaringan

Topologi jaringan merupakan tampilan fisik jaringan yang menggambarkan penempatan komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk menghubungkan komputer-komputer tersebut. Berikut adalah jenis-jenis topologi jaringan [4].

2.3.1 Topologi Bus

Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node.Topologi bus menggunakan

(6)

Node dihubungkan secara serial sepanjang kabel dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.

• Sangat sederhana dalam instalasi dan biaya lebih murah.

Apabila salah satu node rusak, maka keseluruhan jaringan akan lambat, sehingga node tidak berkomunikasi dalam jaringan [4].

Topologi Bus ditunjukkan pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Topologi Bus

2.3.2 TopologiRing

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision, sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.

Topologi Ring ditunjukkan pada Gambar 2.5

Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran (seperti bus tetapi ujung-ujung bus disambung). Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Tiap komputer dapat diberi repeater(transceiver) yang berfungsi sebagai:

Listen State

Tiap bit dikirim kembali dengan mengalami delay waktu. Transmit State

(7)

ring,repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang

tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali. • Bypass State

Berfungsi untuk menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif. Karakteristik topologi ring:

Node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dengan bentuk sepertilingkaran.

• Sangat sederhana

• Tipe kabel biasanya kabel UTP

• Paket data dapat mengalir dalam suatu arah (kiri atau kanan)

Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil.

Jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan.

• Data yang dikirim bila melalui banyak komputer, transfer data menjadi lambat [4].

Gambar 2.5 Topologi Ring

2.3.3 Topologi Star

(8)

kabel – kabel network dari tiap workstasion, server atau perangkat lainnya [4]. Karakterisitik topologi star :

Setiap node berkomunikasi langsung dengan hub • Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP

User dapat lebih banyak dibanding topologi bus, maupun ring. Akses ke station lain (client atau server) cepat.

Dapat menerima workstation baru selama port di centralnode (hub/switch) tersedia.

Bila setiap paket data yang masuk ke hub dibroadcast ke seluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja akan semakin turun.

Jika salah satu Ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap berkomunikasi tanpa adanya gangguan.

Topologi Star ditunjukkan pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Topologi Star

2.3.4 Topologi Mesh

(9)

Pada topologi mesh tiap komputer yang terhubung langsung dengan komputer lain (peer to peer).

• Setiap komputer mempunyai jalur sendiri-sendri dengan komputer lain. • Kerugian dari penggunaan topologi ini adalah menggunakan ethernet dan

kabel yang banyak sehingga dibutuhkan biaya yang banyak.

• Dari pengguna topologi ini adalah apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, makan komputer tersebut masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.

Topologi Mesh ditunjukkan pada Gambar 2.7

Gambar 2.7 Topologi Mesh

2.3.5 Topologi Tree

Topologi Tree merupakan kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone, komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain dihubungkan sebagai jalur backbone yang mempunyai

(10)

Gambar 2.8 TopologiTree Karakteristik topologi tree :

• Lebih mudah dikembangkan

Jika terjadi kerusakan pada dalah satu node, maka hirarki di bawahnya juga akan mengalami kerusakan.

2.4 Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan adalah semua komputer , peripheral, interface card dan perangakat tambahan yang terhubung ke dalam sutu sistem jaringan komputer untuk melakukan komunikasi data.

Membangun suatu jaringan, baik itu bersifat LAN (Local Area Network) maupun WAN (Wide Area Network), kita membutuhkan media baik hardware maupun software. Beberapa media hardware yang penting didalam membangun suatu jaringan, seperti: kabel atau perangkat Wi-Fi, ethernet card, hub atau switch, repeater, bridge atau router, dll. Berikut adalah penjelasan masing-masing

perangkat [4].

2.4.1 Server

Server merupakan pusat kontrol dari jaringan komputer. Biasanyaberupa

komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas RAM yang besar dan memiliki spacehardisk cukup besar pula. Sistemoperasi yang digunakan merupakan sistem

(11)

2.4.2 Workstation

Semua komputer yang terhubung dengan jaringan dapat dikatansebagai workstation. Komputer ini yang melakukan akses ke serverguna mendapat layanan

yang telah disediakan oleh server[4].

2.4.3 Network Interface Card (NIC)

NIC sering disebut Ethernet Card, digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer ke jaringannya. NIC memberikan suatu koneksi fisik antara kabel jaringan dengan bus internal komputer [4].Modul Network Interface Card (NIC)

ditunjukkan pada Gambar 2.9

Gambar 2.9 Modul Network Interface Card (NIC)

2.4.4 HUB

(12)

Gambar 2.10 HUB 2.4.5 Switch

Switch adalah device sederhana yang juga berfungsi untukmenghubungkan

multiple komputer. Switch memang identikdengan hub, tetapi switch lebih cerdas

dan memiliki performatinggi dibanding hub.Secara tipikal berikut kelebihan dari switch :

• Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima • Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya • Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.

Switch terbagi menjadi dua tipe utama; switch layer-2 dan layer-3.Switch

layer-2 bekerja pada layer datalink model OSI danberdasarkan teknologi bridging.Switch tipe ini membangun koneksilogika antar port berdasarkan pada

(13)

Gambar 2.11 Switch

2.4.6 Router

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan

satu jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik. Router dapat memperkuat sinyal, mengkonsentrasikan beberapa koneksi,

melakukan konversi format transmisi data, dan mengatur transfer data. Selain itu router juga bisa melakukan koneksi ke WAN sehingga dapat menghubungkan

LAN yang terpisah jauh. Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memliki table routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya.

Router bertugas melakukan routing paket data dari souce ke destination

pada LAN, dan menyediakan koneksi ke WAN. Dalam lingkungan LAN, router membatasi broadcast domain, menyediakan layanan Local address resolution seperti ARP (Address Resolution Protocol) dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol). Dan membagi network dengan menggunakan struktur

subnetwork[4].Router ditunjukkan pada Gambar 2.12

(14)

2.5 Internet Protokol Versi 4 (IPv4)

IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat

pada tiap-tiap komputerdalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bit-nya dipisahkan oleh tandatitik. Adapun format IP Address dapat berupa bentuk‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner 0 atau 1). Ataudengan bentuk empat bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik, bentuk ini dikenaldengan ‘dotted decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari 1 oktet yang berasal

dari8 bit).Dikenal dua cara pembagian IP Address, yakni: classfull dan classless addressing[5].

2.5.1 Classfull Addressing

Classfullmerupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas,

dimana IP address (yangberjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yaitu [5] :

Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit pertama : 0

Panjang NetID : 8 bit Panjang HostID: 24 bit Byte pertama : 0-127

Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan) Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap Kelas A

Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yangbesar

Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

(15)

Panjang NetID : 16 bit Panjang HostID: 16 bit Byte pertama : 128-191 Jumlah : 16.384 Kelas B

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

Bit pertama : 110 Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 bit Byte pertama : 192-223 Jumlah : 2.097.152 Kelas C

Range IP : 192.xxx.xxx.xxx s/d 223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D

Format : 1110mmmm.mmmmmmm.mmmmmmm.mmmmmmm Bit pertama : 1110

Bit multicast : 28 bit Byte inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IPmulticasting

Kelas E

Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr Bit pertama : 1111

Bit cadangan : 28 bit

(16)

Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimen.

2.5.2 Classless Addressing

Metode classless addressing(pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak diterapkan, yaknidengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lainyang digunakan untuk menyebut bagian

IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebihspesifik, disebut juga dengan

Network Prefix.

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring(Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.

Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network prefixnyadituliskan sebagai 12/8. Angka /8 menunjukan

notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yangdigunakan oleh network prefix, yangberarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum hostpada jaringan sebanyak 16.777.214 node.

Contoh lain untuk menunjukan suatu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18.Angka /18 merupakan notasi CIDR, yang berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah255.255.192.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node[5].

2.5.3 Pengalokasian IP address

IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network

ID menunjukkan nomornetwork, sedangkan hostID meng-identifkasi-kan host dalam satu network. Pengalokasian IP addresspada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya

konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin [5].

(17)

Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinyasendiri).

Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akandiartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruhanggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan olehseluruh anggota network tersebut.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yangdigunakan untuk

menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.

Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host denganhost ID yang sama)

2.6 Routing Protocol

Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari

satu jaringan ke jaringan lainnya sehingga menjadi rute tertentu. Untuk melakukan routing dalam suatu jaringan, kita membutuhkan suatu alat yang disebut router

yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah jaringan ke jaringan yang lainnya sehingga host-host yang ada pada suatu jaringan bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada jaringan yang lain.

Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing.

Routing protocol mengizinkan router-router untuk berbagi informasi tentang

jaringan dan koneksi antar router.Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket-paket ke alamat yang dituju dengan menggunakan jalur yang

baik, router menggunakan peta atau tabel routing.Secara umum ada dua jenis algoritma yang digunakan oleh protokol routing, yaitu :

(18)

Klasifikasi algoritma routing protocoldiperlihatkan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Klasifikasi algoritma routing protocol

Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan

jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Informasi routing hanya diperoleh dari router terdekat (tetangganya). Contohnya RIP (Routing Information Protocol),IGRP (Interior Gateway Routing Protocol), EIGRP (Enhanced Interior

Gateway Routing Protocol), BGP (Border Gateway Protocol) [6] .

Protokol routing distance vector biasanya menggunakan sebuah algoritma routing dimana setiap router secara periodik mengirimkan update routing kepada

semua tetangga (neighbor) dengan cara mem-broadcast seluruh isi tabel routing. Protocol distance vector diperlihatkan pada Gambar 2.14

(19)

2.6.1 Algoritma Protokol Routing

Di dalam sebuah router terdapat protokol yang menjalankan router tersebut dan setiap protokol memiliki algoritma masing-masing dalam pencarian rute terpendek dalam mengirim informasi atau data [7]. Adapun algoritma protokol routing diperlihatkan seperti gambar 2.15.

Gambar 2.15 Algoritma Protokol Routing 2.6.2 Routing Information Protocol (RIP)

Routing Infotmation Protocol (RIP) adalah sebuah protokol di dalam

routing jaringan untuk mencari rute terbaik saat informasi atau data dikirim di

dalam routing jaringan komputer. Protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP) dan mendukung Variabel Length Subnet Mask (VLSM).

Routing Information Protocol (RIP) memungkinkan sebuah perangkat untuk saling

(20)

RIP merupakan routing protokol yang paling mudah untuk dikonfigurasi. RIP

memiliki 3 versi yaitu :

1. RIPv1

Spesifikasi asli versi RIP yang pertama, didefinisikan dalam RFC 1058, classfull menggunakan routing. Update routing periodik pada versi ini tidak

membawa informasi subnet kemudian kurang mendukung untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan dari versi ini tidak dapat memiliki subnet

berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama dan juga tidak ada

dukungan untuk router otentikasi sehingga membuat versi ini rentan terhadap berbagai serangan.

2. RIPv2

Kekurangan yang terdapat di dalam spesifikasi RIP asli, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Kemampuan dari protokol RIP versi ini yaitu mampu membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR) dan juga mendukung Variable Length Subnet Mask (VLSM). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop masih tetap sampai 15 hop. RIPv2 memiliki fasilitas yang sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal yaitu RIPv1. Upaya dalam menghindari terjadinya beban host yang tidak perlu dan host yang tidak berpartisipasi pada routing. RIPv2 dengan fiturnya akan me-multicast seluruh tabel routing ke semua tabel routing yang berdekatan. Di dalam protokol versi ini, pengalamatan menggunakan unicast masih boleh dipergunakan untuk aplikasi khusus.

3. RIPng

(21)

RIPmerupakan routing protocol yang paling mudahuntuk di konfigurasi.RIP memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. RIP menggunakan metode Triggered Update yaitu memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).

2. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Selain itu, RIP juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

Gambar

Gambar 2.1 merupakan topologi jaringan LAN [4].
Gambar 2.2  Topologi jaringan MAN
Gambar 2.4 Topologi Bus
Gambar 2.5 Topologi Ring
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berikut pada tabel 3.44 merupakan data untuk desain uji coba transaksi pemasukan kas dan pada tabel 3.45 merupakan desain uji coba untuk transaksi pemasukan

[r]

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk

Spectral vegetation index evaluation is affected by the presence of shadows in the scene, so the authors considered necessary shadow detection and removal

[r]

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-7/W3, 2015 36th International Symposium on Remote Sensing of

[r]