prategang. Meskipun persamaan-persamaan untuk kekuatan batas yang
diusulkan oleh berbagai pengarang terlihat sangat berbeda namun hasil angka-angka dari persamaan-persamaan tersebut hanya berbeda beberapa persen saja. Dari metode-metode yang diusulkan ada yang merupakan metode empiris dan ada pula yang sangat teoretis.
Ragam keruntuhan pada beton prategang dimulai pada baja atau beton. Kasus yang paling umum adalah pada penampang underreinforced dimana kehancuran dimulai dengan perpanjangan baja yang berlebihan dan diakhiri dengan
T
T = Aps fps
C = 0,85 f’c. b.a
C = T dapat diperoleh nilai a
Mn = Aps fps (d-
a
2
)Mu = ø Mn
Mu = ø
[
A
psf
ps(
d
−
a
2
)
]
Contoh
Sebuah balok berbentuk persegi dengan lebar 460 mm dan tinggi 900 mm diberi gaya prategang dengan luas baja prategang Aps = 1750 mm2 dengan tegangan efektif fse = 1100 MPa. Tendon prategang terletak 115 mm dari dasar balok. Sifat bahan fpu = 1860 MPa, f’c = 48 MPa. Hitunglah
1. Momen batas dari penampang
2. Beban hidup yang dapat dipikul balok apabila bentang balok 12 m 3. Hitung regangan yang terjadi pada tendon
Penyelesaian
fse ≥ 0,5 fpu
fse = 1100 MPa
0,5 fpu = 0,5.1860 = 930 MPa
fse ≥ 0,5 fpu (ok)
ρ
p=¿ ¿A
psb . d
=460.785
1750
= 0,00485fps = fpu(1- 0,5ρp
f
f '
puc ) = 1860(1- 0,5. 0,00485
1860
48
) =1685 MPaperiksa indeks penulangan:
ω
p=¿¿ =ρ
p . fpsf '
c ≤ 0,3T = C
2948750 = 18768 a
a = 157 mm
Mn = 1750.1685 (785-
157
2
) = 2083291875 NmmMn = 2083 kNm
Mu = ø Mn
Mu = 0,8. 2083 = 1666,4 kNm
2.
Mu =
1
8
qul2 ; 1666,4 =1
8
qu 122qu = 92,57 kN/m
qu = 1,2 qD + 1,6 qL
berat sendiri balok qD = 0,46. 0,9. 25 = 10,35 kN/m
92,57 = 1,2.10,35 + 1,6. qL
qL = 50,09 kN/m
3
β
=
0,85
−
¿
(f’c-30)0,007 ≥ 0,65β
=
0,85
−
¿
(48-30)0,007 = 0,7240,003
ε
εi
x =
a
β
=0,724
157
= 216,85 mm0,003
ε
=785
−
x
216,85
0,003
ε
=785
216,85
−
216,85
ε
= 0,0078Regangan pada baja
ε
i=200.0001100 =0,0055Regangan total 0,0078 +0,0055 = 0,0133
Contoh
Sebuah balok berbentuk I seperti tergambar, diberi gaya prategang dengan luas baja prategang Aps = 2350 mm2 dengan tegangan efektif fse = 1100 MPa. Tendon prategang terletak 115 mm dari dasar balok. Sifat bahan fpu = 1860 MPa, f’c = 48 MPa.
175
550
460 mm 175
Hitunglah
1. Momen batas dari penampang
2. Beban hidup yang dapat dipikul balok apabila bentang balok 12 m 3. Hitung regangan yang terjadi pada tendon
Penyelesaian
fse ≥ 0,5 fpu
fse = 1100 MPa
0,5 fpu = 0,5.1860 = 930 MPa
fps = fpu(1- 0,5ρp
f '
a = 203,47 mm> 175 mm (Perilaku penampang T)
Penampang Komposit
Pada konstruksi beton prategang, misalnya pada konstruksi jembatan, balok prategang dicetak di pabrik kemudian diangkut ke lapangan dan bagian pelat jembatan dicor ditempat. Setelah pelat mengeras maka penampang komposit akan memikul beban mati dan beban hidup secara keseluruhan.
_
_ _ + _ +
Penampang komposit Fo + WG Fe + WG WS Fe + WG+WS WL Fe+WG+WS+WL
Fo = Gaya prategang awal Fe = Gaya prategang efektif WG = Beban berat sendiri WS = Beban pelat lantai WL = Beban hidup
Contoh
Penampang komposit post tension seperti tergambar diberi gaya awal 2450 kN. Gaya prategang efektif setelah kehilangan gaya prategang diambil 2150 kN. Momen akibat panampang balok pracetak sebesar 270 kNm ditengah bentang. Setelah diangkat ke tempatnya pelat dicor dan menghasilkan momen sebesar 135 kNm. Setelah pelat lantai mengeras maka balok komposit memikul beban hidup maksimum sebesar 750 kNm. Hitung tegangan tegangan
penampang pada berbagai tahap. Aps = 2400 mm2, fpu = 1650 MPa, f’c = 34 MPa
920 mm
150 mm
920 mm
200 mm
Momen inersia (I) 1,95. 10 mm 4,62. 10 mm
Akibat beban pelat lantai (setelah pengecoran pelat lantai)
fb = +
750.10
6
.638
4,62. 10
10 = 10,36 MPaKombinasi tegangan akibat beban mati dan beban hidup