• Tidak ada hasil yang ditemukan

MACAM macam fraktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MACAM macam fraktur"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MACAM - MACAM FRAKTUR /

MACAM - MACAM FRAKTUR /

PATANG TULANG

PATANG TULANG

(Tibia Proksimal, Antebrakial Distal, Fraktur Sternum, Fraktur 

(Tibia Proksimal, Antebrakial Distal, Fraktur Sternum, Fraktur 

 Humerus, Fraktur Iga, Fraktur Jari-jari Tangan,

 Humerus, Fraktur Iga, Fraktur Jari-jari Tangan, Fraktur Kompresi 

Fraktur Kompresi 

Tulang Belakang, Fraktur Kruris)

Tulang Belakang, Fraktur Kruris)

Fraktur Tibia Proksimal

Fraktur Tibia Proksimal

Fraktur ini disebut juga bumper fracture atau fraktur tibia plateau. Fraktur tibia proksimal Fraktur ini disebut juga bumper fracture atau fraktur tibia plateau. Fraktur tibia proksimal  biasanya terjadi akibat trauma langsung dari arah

 biasanya terjadi akibat trauma langsung dari arah samping lutut dengan kaki yang samping lutut dengan kaki yang masihmasih terfiksasi ke tanah. Contohnya pada orang yang sedang berjalan lalu ditabrak mobil dari terfiksasi ke tanah. Contohnya pada orang yang sedang berjalan lalu ditabrak mobil dari samping, yang disebut bumper fracture.

samping, yang disebut bumper fracture.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Luka pada daerah yang cedera membengkak dan disertai rasa sakit, kadang-kadang Luka pada daerah yang cedera membengkak dan disertai rasa sakit, kadang-kadang ditemukan deformitas varus atau valgus pada

ditemukan deformitas varus atau valgus pada lutut.lutut.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

1. Nonoperatif  1. Nonoperatif 

Untuk fraktur yang tidak mengalami dislokasi dapat ditanggulangi dengan beberapa Untuk fraktur yang tidak mengalami dislokasi dapat ditanggulangi dengan beberapa cara, antara lain:

cara, antara lain:

a. Perban elastik (teknik Robert Jones) a. Perban elastik (teknik Robert Jones)

 b. Memasang gips (long leg

 b. Memasang gips (long leg plaster)plaster)

c. Traksi skeletal menurut cara Appley. Pasien tidur terlentang,

c. Traksi skeletal menurut cara Appley. Pasien tidur terlentang, pada tibia 1/3pada tibia 1/3

 proksimal dipasang Steinmann pin, langsung ditarik dengan beban yang cukup (>  proksimal dipasang Steinmann pin, langsung ditarik dengan beban yang cukup (>

6 kg). Sementara dilakukan traksi, lutut pasien yang cedera dapat digerakkan. 6 kg). Sementara dilakukan traksi, lutut pasien yang cedera dapat digerakkan.

2. Operatif  2. Operatif 

Apabila terjadi dislokasi yang cukup lebar a

Apabila terjadi dislokasi yang cukup lebar atau permukaan sendi tibia amblas lebihtau permukaan sendi tibia amblas lebih dari 2 mm, dilakukan reduksi terbuka

dari 2 mm, dilakukan reduksi terbuka dan dipasang fiksasi interna dengan butressdan dipasang fiksasi interna dengan butress  plate dan cancellous screw.

 plate dan cancellous screw.

Fraktur Antebrakial Distal

(2)

Ada empat macam fraktur yang khas: Ada empat macam fraktur yang khas:

1. Fraktur Colles 1. Fraktur Colles 2. Fraktur Smith 2. Fraktur Smith 3. Fraktur Galeazzi 3. Fraktur Galeazzi 4. Fraktur Montegia 4. Fraktur Montegia  Fraktur Colles  Fraktur Colles

Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan

Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork deformity).(dinner fork deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar  Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar  ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar 

ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar  (eksorotasi/supinasi).

(eksorotasi/supinasi).

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

o Fraktur metafisis distal radius dengan jarak _+ 2,5

o Fraktur metafisis distal radius dengan jarak _+ 2,5 cm dari permukaan sendi distalcm dari permukaan sendi distal radius

radius

o Dislokasi fragmen distalnya ke arah posterior/dorsal o Dislokasi fragmen distalnya ke arah posterior/dorsal

o Subluksasi sendi radioulnar distal o Subluksasi sendi radioulnar distal

o Avulsi prosesus stiloideus ulna. o Avulsi prosesus stiloideus ulna.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Pada fraktur Colles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan

Pada fraktur Colles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan pemasangan gipspemasangan gips sirkular di bawah siku selama 4 minggu.

sirkular di bawah siku selama 4 minggu. Bila disertai dislokasi diperlukan tindakanBila disertai dislokasi diperlukan tindakan reposisi tertutup. Dilakukan dorsofleksi fragmen distal, traksi kemudian posisi tangan reposisi tertutup. Dilakukan dorsofleksi fragmen distal, traksi kemudian posisi tangan volar fleksi, deviasi ulna (untuk mengoreksi deviasi

volar fleksi, deviasi ulna (untuk mengoreksi deviasi radial) dan diputar ke arah pronasioradial) dan diputar ke arah pronasio (untuk mengoreksi supinasi). Imobilisasi dilakukan selama 4 - 6

(untuk mengoreksi supinasi). Imobilisasi dilakukan selama 4 - 6 minggu.minggu.

 Fraktur Smith  Fraktur Smith

Fraktur Smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena

Fraktur Smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu seringitu sering disebut reverse Colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh disebut reverse Colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada  pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya transversal, kadang-kadang  pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya transversal, kadang-kadang

intraartikular. intraartikular.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

(3)

Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar pergelangan, Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar pergelangan, dandan deviasi ke radial (garden spade

deviasi ke radial (garden spade deformity).deformity).

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi dengan posisi tangan d

Dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi ringan,iletakkan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi Colles). Lalu diimobilisasi dengan deviasi ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi Colles). Lalu diimobilisasi dengan gips di atas siku selama 4 -

gips di atas siku selama 4 - 6 minggu.6 minggu.

 Fraktur Galeazzi  Fraktur Galeazzi

Fraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna Fraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.

supinasi.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna.

dapat diraba tonjolan ujung distal ulna.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan

radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi.fleksi.

 Fraktur Montegia  Fraktur Montegia

Fraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi Fraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal. Terjadi karena trauma langsung.

radius ulna proksimal. Terjadi karena trauma langsung.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe yang terjadi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan ke arah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna fleksi, gaya mendorong dari depan ke arah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.

mengadakan angulasi ke posterior.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menentukan ada/tidaknya dislokasi. Lihat Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menentukan ada/tidaknya dislokasi. Lihat kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan radius.

kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan radius.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

(4)

Dilakukan reposisi tertutup. Asisten memegang lengan atas,

Dilakukan reposisi tertutup. Asisten memegang lengan atas, penolong melakukan tarikanpenolong melakukan tarikan lengan bawah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi penuh. Setelah itu, dengan jari lengan bawah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi penuh. Setelah itu, dengan jari kepala radius dicoba ditekan ke tempat semula. Imobilisasi gips sirkuler dilakukan di atas kepala radius dicoba ditekan ke tempat semula. Imobilisasi gips sirkuler dilakukan di atas siku dengan posisi siku fleksi 90° dan

siku dengan posisi siku fleksi 90° dan posisi lengan bawah supinasi penuh. Bila posisi lengan bawah supinasi penuh. Bila gagal,gagal, dilakukan reposisi terbuka dengan p

dilakukan reposisi terbuka dengan pemasangan fiksasi interna (plate-screw).emasangan fiksasi interna (plate-screw).

Fraktur Sternum

Fraktur Sternum

Fraktur sternum terjadi sebagai akibat trauma yang sangat

Fraktur sternum terjadi sebagai akibat trauma yang sangat keras. Biasanya fraktur inikeras. Biasanya fraktur ini disertai dengan kontusio jantung.

disertai dengan kontusio jantung.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Didapatkan keluhan nyeri waktu bernapas, pernapasan dangkal, dan cepat. Mungkin Didapatkan keluhan nyeri waktu bernapas, pernapasan dangkal, dan cepat. Mungkin terdapat deformitas pada tempat hubungan antara manubrium sternum dengan korpus terdapat deformitas pada tempat hubungan antara manubrium sternum dengan korpus sternum. Pada auskultasi tentukan ada atau

sternum. Pada auskultasi tentukan ada atau tidaknya aritmia atau bising jantung untuk tidaknya aritmia atau bising jantung untuk  mengetahui adanya kontusio jantung.

mengetahui adanya kontusio jantung.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Dengan pemberian analgetik dan fisioterapi. Bila diperlukan, dapat dengan anestesi Dengan pemberian analgetik dan fisioterapi. Bila diperlukan, dapat dengan anestesi setempat infiltrasi atau blok.

setempat infiltrasi atau blok.

 Flail Chest   Flail Chest 

Trauma hancur pada sternum atau iga dapat berakibat terjadinya pemisahan total dari Trauma hancur pada sternum atau iga dapat berakibat terjadinya pemisahan total dari suatu bagian dinding dada, sehingga dinding dada tersebut bersifat lebih mobil. Pada suatu bagian dinding dada, sehingga dinding dada tersebut bersifat lebih mobil. Pada setiap gerakan respirasi, maka fragmen yang mobil tersebut

setiap gerakan respirasi, maka fragmen yang mobil tersebut akan terhisap ke arah dalam.akan terhisap ke arah dalam. Pengembangan normal rongga pleura tidak dapat lagi berlangsung, sehingga pertukaran Pengembangan normal rongga pleura tidak dapat lagi berlangsung, sehingga pertukaran gas respiratorik yang efektif sangat terbatas.

gas respiratorik yang efektif sangat terbatas.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Biasanya karena ada pembengkakan jaringan lunak di sekitar dan terbatasnya gerak  Biasanya karena ada pembengkakan jaringan lunak di sekitar dan terbatasnya gerak   pengembangan dinding dada, deformitas, dan gerakan paradoksal, flail chest yang ada  pengembangan dinding dada, deformitas, dan gerakan paradoksal, flail chest yang ada

akan tertutupi. Pada mulanya, penderita mampu mengadakan kompensasi terhadap akan tertutupi. Pada mulanya, penderita mampu mengadakan kompensasi terhadap  pengurangan cadangan respirasinya. Namun bila terjadi penimbunan sekret-sekret dan  pengurangan cadangan respirasinya. Namun bila terjadi penimbunan sekret-sekret dan  penurunan daya pengembangan paru-paru akan terjadi anoksia berat, hiperkapnea, dan  penurunan daya pengembangan paru-paru akan terjadi anoksia berat, hiperkapnea, dan

akhirnya kolaps. akhirnya kolaps.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Tindakan stabilisasi yang bersifat sementara terhadap dinding dada akan sangat Tindakan stabilisasi yang bersifat sementara terhadap dinding dada akan sangat menulong penderita, yaitu dengan menggunakan towl-clip traction atau dengan menulong penderita, yaitu dengan menggunakan towl-clip traction atau dengan

menyatukan fragmen-fragmen yang terpisah dengan pembedahan. Takipnea, hipoksia, menyatukan fragmen-fragmen yang terpisah dengan pembedahan. Takipnea, hipoksia,

(5)

dan hiperkarbia merupakan indikasi untuk intubasi endotrakeal dan ventilasi dengan dan hiperkarbia merupakan indikasi untuk intubasi endotrakeal dan ventilasi dengan tekanan positip. tekanan positip.

Fraktur Humerus

Fraktur Humerus

Dibagi menjadi: Dibagi menjadi:

1. Fraktur suprakondilar humerus 1. Fraktur suprakondilar humerus

2. Fraktur interkondilar humerus 2. Fraktur interkondilar humerus

3. Fraktur batang humerus 3. Fraktur batang humerus

4. Fraktur kolum humerus 4. Fraktur kolum humerus

 Fraktur Suprakondilar Humerus  Fraktur Suprakondilar Humerus

Berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur: Berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur:

a. Tipe ekstensi. Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan bawah a. Tipe ekstensi. Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan bawah

dalam posisi supinasi. Hal ini akan menyebabkan

dalam posisi supinasi. Hal ini akan menyebabkan fraktur pada suprakondilar, fragmenfraktur pada suprakondilar, fragmen distal humerus akan mengalami dislokasi ke anterior dari fragmen proksimalnya. distal humerus akan mengalami dislokasi ke anterior dari fragmen proksimalnya.

 b. Tipe fleksi. Trauma terjadi ketika posisi siku dalam fleksi, sedang lengan bawah dalam  b. Tipe fleksi. Trauma terjadi ketika posisi siku dalam fleksi, sedang lengan bawah dalam

 posisi pronasi. Hal ini menyebabkan fragmen d

 posisi pronasi. Hal ini menyebabkan fragmen distal humerus mengalami dislokasi keistal humerus mengalami dislokasi ke  posterior dari fragmen proksimalnya.

 posterior dari fragmen proksimalnya.

Apabila terjadi penekanan p

Apabila terjadi penekanan pada arteri brakialis, dapat terjadi komplikasi yang disebutada arteri brakialis, dapat terjadi komplikasi yang disebut dengan iskemia Volkmanns. Timbulnya sakit, denyut a

dengan iskemia Volkmanns. Timbulnya sakit, denyut a rteri radialis yang berkurang,rteri radialis yang berkurang,  pucat, rasa kesemutan, dan kelumpuhan merupakan tanda-tanda klinis adanya iskemia ini  pucat, rasa kesemutan, dan kelumpuhan merupakan tanda-tanda klinis adanya iskemia ini

(Ingat 5P: Pain,

(Ingat 5P: Pain, Pallor, Pulselessness, Puffyness, Paralyses).Pallor, Pulselessness, Puffyness, Paralyses).

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Pada tipe ekstensi posisi siku dalam posisi ekstensi. Pada tipe fleksi posisi siku dalam Pada tipe ekstensi posisi siku dalam posisi ekstensi. Pada tipe fleksi posisi siku dalam  posisi fleksi

 posisi fleksi (semifleksi).(semifleksi).

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Bila pembengkakan tak hebat, dapat dicoba reposisi dalam narkosis umum. Setelah Bila pembengkakan tak hebat, dapat dicoba reposisi dalam narkosis umum. Setelah tereposisi, posisi siku dibuat fleksi secara perlahan-lahan. Gerakan fleksi diteruskan tereposisi, posisi siku dibuat fleksi secara perlahan-lahan. Gerakan fleksi diteruskan sampai arteri radialis mulai tak teraba. Kemudian siku diekstensikan

sampai arteri radialis mulai tak teraba. Kemudian siku diekstensikan sedikit untuk sedikit untuk  memastikan arteri radialis teraba lagi. Dalam posisi fleksi maksimal ini dilakukan memastikan arteri radialis teraba lagi. Dalam posisi fleksi maksimal ini dilakukan

imobilisasi dengan gips spalk (foreslab). Pascareposisi harus juga diperiksa denyut arteri imobilisasi dengan gips spalk (foreslab). Pascareposisi harus juga diperiksa denyut arteri radialis untuk menghindarkan terjadi komplikasi iskemia Volksmann.

(6)

 Fraktur Interkondilar Humerus  Fraktur Interkondilar Humerus

Pada fraktur ini bentuk garis patah yang terjadi berupa bentuk huruf T atau Y Pada fraktur ini bentuk garis patah yang terjadi berupa bentuk huruf T atau Y

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Di daerah siku tampak jelas pembengkakan, kubiti varus atau kubiti valgus. Di daerah siku tampak jelas pembengkakan, kubiti varus atau kubiti valgus.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Permukaan sendi harus dikembalikan secara a

Permukaan sendi harus dikembalikan secara anatomis. Bila hanya konservatif, biasanyanatomis. Bila hanya konservatif, biasanya akan timbul kekakuan sendi (ankilosis). Untuk mengatasi keadaan ini dilakukan tindakan akan timbul kekakuan sendi (ankilosis). Untuk mengatasi keadaan ini dilakukan tindakan operasi reduksi dengan pemasangan fiksasi interna dengan lag-screw.

operasi reduksi dengan pemasangan fiksasi interna dengan lag-screw.

 Fraktur Batang Humerus  Fraktur Batang Humerus

Biasanya terjadi pada penderita dewasa, terjadi karena trauma langsung yang Biasanya terjadi pada penderita dewasa, terjadi karena trauma langsung yang menyebabkan garis patah transveral atau

menyebabkan garis patah transveral atau kominutif.kominutif.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Terjadi functio laesa lengan atas yang cedera, untuk menggunakan siku harus dibantu Terjadi functio laesa lengan atas yang cedera, untuk menggunakan siku harus dibantu oleh tangan yang sehat. Bila terjadi gangguan pada nervus radialis, akan terjadi wrist oleh tangan yang sehat. Bila terjadi gangguan pada nervus radialis, akan terjadi wrist drop (drop hand).

drop (drop hand).

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Tindakan konservatif memberikan hasil yang baik

Tindakan konservatif memberikan hasil yang baik karena fraktur humerus ini sangat baik karena fraktur humerus ini sangat baik  daya penyembuhannya. Imobilisasi dengan gips berupa

daya penyembuhannya. Imobilisasi dengan gips berupa U-slab atau hanging cast selamaU-slab atau hanging cast selama 6 minggu.

6 minggu.

 Fraktur Kolum Humerus  Fraktur Kolum Humerus

Sering terjadi pada wanita tua karena

Sering terjadi pada wanita tua karena osteoporosis. Biasanya berupa fraktur impaksi.osteoporosis. Biasanya berupa fraktur impaksi.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Sakit di daerah bahu tetapi

Sakit di daerah bahu tetapi fungsi lengan masih baik karena fungsi lengan masih baik karena fraktur impaksi merupakanfraktur impaksi merupakan fraktur yang stabil.

fraktur yang stabil.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Pada fraktur impaksi tidak diperlukan reposisi, lengan yang

Pada fraktur impaksi tidak diperlukan reposisi, lengan yang cedera cukup diistirahatkancedera cukup diistirahatkan dengan memakai gend

dengan memakai gendongan (sling) selama 3 minggu. Bila disertai dislokasi abduksi,ongan (sling) selama 3 minggu. Bila disertai dislokasi abduksi, dilakukan reposisi dan diimobilisasi dengan gips spica,

dilakukan reposisi dan diimobilisasi dengan gips spica, posisi lengan dalam abduksiposisi lengan dalam abduksi  posisi overhead.

(7)

Fraktur Iga

Fraktur Iga

Merupakan cedera toraks terbanyak, dan komplikasi yang sering terjadi akibat luka Merupakan cedera toraks terbanyak, dan komplikasi yang sering terjadi akibat luka tembus. Fraktur iga bisa disebabkan pukulan, kontusio, atau penggilasan.

tembus. Fraktur iga bisa disebabkan pukulan, kontusio, atau penggilasan.

Manifestasi Klinis: Manifestasi Klinis:

Terlihat gerak pernapasan penderita yang

Terlihat gerak pernapasan penderita yang terbatas dan sangat nyeri pada sisi dada terbatas dan sangat nyeri pada sisi dada yangyang terkena trauma, apalagi bila disuruh bernapas dalam. Usahakan mencari jejas luka. terkena trauma, apalagi bila disuruh bernapas dalam. Usahakan mencari jejas luka.

Pada palpasi, tentukan adanya krepitasi akibat adanya udara dalam jaringan subkutan Pada palpasi, tentukan adanya krepitasi akibat adanya udara dalam jaringan subkutan  pada daerah dada yang sakit. Kemudian tiap tulang iga ditekan secara lembut. Bila  pada daerah dada yang sakit. Kemudian tiap tulang iga ditekan secara lembut. Bila

terdapat fraktur, akan timbul rasa nyeri yang hebat. Pada kasus yang meragukan, dada terdapat fraktur, akan timbul rasa nyeri yang hebat. Pada kasus yang meragukan, dada ditekan secara lembut dengan kedua tangan pemeriksa yang masing-masing diletakkan di ditekan secara lembut dengan kedua tangan pemeriksa yang masing-masing diletakkan di  bagian anterior dan posterior bagian yang sakit. Biasanya timbul nyeri bila terdapat

 bagian anterior dan posterior bagian yang sakit. Biasanya timbul nyeri bila terdapat fraktur iga di daerah tersebut. Cara ini tidak boleh dila.kukan bila terdapat tanda-tanda fraktur iga di daerah tersebut. Cara ini tidak boleh dila.kukan bila terdapat tanda-tanda efusi pleura atau tanda-tanda trauma intratorakal lainnya.

efusi pleura atau tanda-tanda trauma intratorakal lainnya.

Pada perkusi dan auskultasi, tentukan posisi trakea dan jantung untuk melihat adanya Pada perkusi dan auskultasi, tentukan posisi trakea dan jantung untuk melihat adanya  pergeseran mediastinum. Pada fraktur iga sederhana biasanya tidak ditemukan  pergeseran mediastinum. Pada fraktur iga sederhana biasanya tidak ditemukan

tanda-tanda trauma intratorakal. Fraktur iga-iga atas, klavikula, atau

tanda trauma intratorakal. Fraktur iga-iga atas, klavikula, atau skapula secara tidak skapula secara tidak 

langsung menunjukkan trauma yang bermakna. Selain itu cedera vaskular harus dicurigai. langsung menunjukkan trauma yang bermakna. Selain itu cedera vaskular harus dicurigai.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Rontgen toraks harus dilakukan untuk

Pemeriksaan Rontgen toraks harus dilakukan untuk menyingkirkan cedera toraks lain,menyingkirkan cedera toraks lain, namun tidak perlu untuk

namun tidak perlu untuk identifikasi fraktur iga.identifikasi fraktur iga.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Dengan blok saraf interkostal, yaitu pemberian narkotik

Dengan blok saraf interkostal, yaitu pemberian narkotik ataupun relaksan otot merupakanataupun relaksan otot merupakan  pengobatan yang adekuat. Pada cedera yang lebih hebat, perawatan rumah sakit

 pengobatan yang adekuat. Pada cedera yang lebih hebat, perawatan rumah sakit

diperlukan untuk menghilangkan nyeri, penanganan batuk, dan pengisapan endotrakeal. diperlukan untuk menghilangkan nyeri, penanganan batuk, dan pengisapan endotrakeal.

Fraktur Jari-jari Tangan

Fraktur Jari-jari Tangan

Ada tiga macam fraktur yang khas: Ada tiga macam fraktur yang khas:

1. Baseball finger (Mallet finger) 1. Baseball finger (Mallet finger)

2. Boxer

2. Boxer fracture (street fighter’s fracture)fracture (street fighter’s fracture)

3. Fraktur Bennet 3. Fraktur Bennet

 Baseball Finger   Baseball Finger 

(8)

Baseball finger (Mallet finger) merupakan fraktur dari basis falang distal pada insersio Baseball finger (Mallet finger) merupakan fraktur dari basis falang distal pada insersio dari tendon ekstensor. Ujung jari yang

dari tendon ekstensor. Ujung jari yang dalam keadaan ekstensi tiba-tiba fleksi pasif padadalam keadaan ekstensi tiba-tiba fleksi pasif pada sendi interfalang distal karena trauma, sehingga

sendi interfalang distal karena trauma, sehingga terjadi avulsi fragmen tulang basis falangterjadi avulsi fragmen tulang basis falang distal pada insersi tendon ekstensor jari.

distal pada insersi tendon ekstensor jari.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Pasien tidak dapat melakukan gerakan ekstensi penuh pada ujung distal falang. Ujung Pasien tidak dapat melakukan gerakan ekstensi penuh pada ujung distal falang. Ujung distal falang selalu dalam posisi fleksi pada sendi interfalang distal dan terdapat

distal falang selalu dalam posisi fleksi pada sendi interfalang distal dan terdapat hematoma pada dorsum sendi tersebut.

hematoma pada dorsum sendi tersebut.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Dilakukan imobilisasi menggunakan gips atau

Dilakukan imobilisasi menggunakan gips atau metal splinting dengan posisi ujung jarimetal splinting dengan posisi ujung jari hiperekstensi pada sendi interfalang distal sedangkan send

hiperekstensi pada sendi interfalang distal sedangkan send i interfalang proksimal dalami interfalang proksimal dalam  posisi sedikit fleksi (Mallet splint).

 posisi sedikit fleksi (Mallet splint).

 Boxer Fracture  Boxer Fracture

Boxer fracture (street fighter’s fracture) merupakan fraktur kolum metakarpal V, dan Boxer fracture (street fighter’s fracture) merupakan fraktur kolum metakarpal V, dan  posisi kaput metakarpal angulasi ke volar/palmar. Terjadi pada keadaan tidak tahan  posisi kaput metakarpal angulasi ke volar/palmar. Terjadi pada keadaan tidak tahan

terhadap trauma langsung ketika tangan mengepal. terhadap trauma langsung ketika tangan mengepal.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Reposisi tertutup dengan cara membuat

Reposisi tertutup dengan cara membuat sendi metakarpofalangeal dan interfalangsendi metakarpofalangeal dan interfalang  proksimal dalam keadaan fleksi 90°, kaput metakarpal V didorong ke arah dorsal, lalu  proksimal dalam keadaan fleksi 90°, kaput metakarpal V didorong ke arah dorsal, lalu

imobilisasi dengan gips selama 3 minggu. imobilisasi dengan gips selama 3 minggu.

 Fraktur Bennet   Fraktur Bennet 

Fraktur Bennet merupakan fraktur dislokasi basis metakarpal I. Fraktur Bennet merupakan fraktur dislokasi basis metakarpal I.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Tampak pembengkakan di daerah karpometakarpal (CMC) I, nyeri tekan, dan sakit ketika Tampak pembengkakan di daerah karpometakarpal (CMC) I, nyeri tekan, dan sakit ketika digerakkan.

digerakkan.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi tertutup dengan cara melakukan ekstensi dan abduksi dari ibu jari Dilakukan reposisi tertutup dengan cara melakukan ekstensi dan abduksi dari ibu jari tangan, diimobilisasi. Kadang-kadang pada keadaan yang tidak stabil, perlu reposisi tangan, diimobilisasi. Kadang-kadang pada keadaan yang tidak stabil, perlu reposisi terbuka dengan kawat Kirschner atau dilakukan reposisi tertutup di bawah C arm dan terbuka dengan kawat Kirschner atau dilakukan reposisi tertutup di bawah C arm dan diikuti dengan asi dengan memakai wire (percutaneus pinning).

diikuti dengan asi dengan memakai wire (percutaneus pinning).

Fraktur Kompresi Tulang Belakang

(9)

Biasanya merupakan fraktur kompresi karena trauma indirek

Biasanya merupakan fraktur kompresi karena trauma indirek dari atas dan dari bawah.dari atas dan dari bawah. Dapat menimbulkan fraktur stabil atau tidak stabil.

Dapat menimbulkan fraktur stabil atau tidak stabil.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Pada daerah fraktur biasanya didapatkan rasa sakit bila digerakkan dan adanya spasme Pada daerah fraktur biasanya didapatkan rasa sakit bila digerakkan dan adanya spasme otot paravertebra. Bila kepala ditekan ke bawah terasa nyeri. Perlu diperiksa keadaan otot paravertebra. Bila kepala ditekan ke bawah terasa nyeri. Perlu diperiksa keadaan neurologis serta kemampuan miksi dan defekasi.

neurologis serta kemampuan miksi dan defekasi.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

1. Bila sederhana (stabil atau tak ada gejala neurologik): 1. Bila sederhana (stabil atau tak ada gejala neurologik):

a. Istirahat di tempat tidur, telentang dengan

a. Istirahat di tempat tidur, telentang dengan dasar keras dan posisi miring ke kiri dandasar keras dan posisi miring ke kiri dan ke kanan untuk mencegah dekubitus (5 pillow nursing) selama 2 minggu.

ke kanan untuk mencegah dekubitus (5 pillow nursing) selama 2 minggu.

 b. Bila sakit, diberikan analgetik.  b. Bila sakit, diberikan analgetik.

c. Pada fraktur yang stabil, kalau tak

c. Pada fraktur yang stabil, kalau tak merasa sakit lagi setelah 2 minggu latih otot-ototmerasa sakit lagi setelah 2 minggu latih otot-otot  punggung dalam 1 -2 minggu. Dilanjutkan dengan mobilisasi; belajar duduk, jalan,  punggung dalam 1 -2 minggu. Dilanjutkan dengan mobilisasi; belajar duduk, jalan,

memakai brace, dan bila tak ada apa-apa pasien dapat pulang. Pada fraktur yang memakai brace, dan bila tak ada apa-apa pasien dapat pulang. Pada fraktur yang tidak stabil ditunggu lebih lama 3 - 4 minggu.

tidak stabil ditunggu lebih lama 3 - 4 minggu.

2. Bila dengan kelainan neurologik: 2. Bila dengan kelainan neurologik:

Kelainan neurologik dapat timbul karena

Kelainan neurologik dapat timbul karena edema, hematomieli, kompresi dari fraktur,edema, hematomieli, kompresi dari fraktur, dan karena luksasi tulang belakang. Kelainan dapat komplit atau inkomplit. Kalau pada dan karena luksasi tulang belakang. Kelainan dapat komplit atau inkomplit. Kalau pada observasi keadaan neurologis memburuk, segera dilakukan operasi dekompresi,

observasi keadaan neurologis memburuk, segera dilakukan operasi dekompresi, misalnya tindakan laminektomi dan fiksasi tulang belakang.

misalnya tindakan laminektomi dan fiksasi tulang belakang. Pada fraktur tulangPada fraktur tulang  belakang dengan de

 belakang dengan defisit neurologis, indikasi tindakan operatif adalah untuk stabilisasifisit neurologis, indikasi tindakan operatif adalah untuk stabilisasi fraktur, untuk rehabilitasi dini (duduk, berdiri, dan berjalan).

fraktur, untuk rehabilitasi dini (duduk, berdiri, dan berjalan). Pada fraktur tulangPada fraktur tulang  belakang dengan defisit neurologis yang dilakukan tindakan konservatif (tanpa  belakang dengan defisit neurologis yang dilakukan tindakan konservatif (tanpa

operasi), setelah 6 minggu atau fraktur kuat,

operasi), setelah 6 minggu atau fraktur kuat, dilakukan mobilisasi duduk/berdiridilakukan mobilisasi duduk/berdiri

dengan menggunakan external support seperti gips Bohler, gips korset, jaket Minerva, dengan menggunakan external support seperti gips Bohler, gips korset, jaket Minerva, tergantung dari tempat fraktur. Pemasangan gips korset harus meliputi manubrium tergantung dari tempat fraktur. Pemasangan gips korset harus meliputi manubrium sterni, simfisis, daerah fraktur, dan di bawah ujung skapula.

sterni, simfisis, daerah fraktur, dan di bawah ujung skapula.

Fraktur Kruris

Fraktur Kruris

Fraktur kruris merupakan akibat terbanyak dari kecelakaan

Fraktur kruris merupakan akibat terbanyak dari kecelakaan lalu lintas.lalu lintas.

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis

Gejala yang tampak adanya deformitas angulasi atau endo/eksorotasi. Daerah yang patah Gejala yang tampak adanya deformitas angulasi atau endo/eksorotasi. Daerah yang patah tampak bengkak, juga ditemukan nyeri gerak dan nyeri tekan.

(10)

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Pada fraktur tertutup dilakukan reposisi tertutup dan imobilisasi dengan gips. Caranya Pada fraktur tertutup dilakukan reposisi tertutup dan imobilisasi dengan gips. Caranya  pasien tidur terlentang di atas meja operasi.

 pasien tidur terlentang di atas meja operasi. Kedua lutut dalam posisi fleksi 90°, sedangKedua lutut dalam posisi fleksi 90°, sedang kedua tungkai bawah menggantung di tepi meja. Tungkai bawah yang patah ditarik ke kedua tungkai bawah menggantung di tepi meja. Tungkai bawah yang patah ditarik ke arah bawah. Rotasi diperbaiki. Setelah tereposisi baru dipasang gips melingkar.

arah bawah. Rotasi diperbaiki. Setelah tereposisi baru dipasang gips melingkar.

Ada beberapa cara pemasangan gips, yaitu: Ada beberapa cara pemasangan gips, yaitu:

1. Cara long leg plaster. Gips dipasang mulai dari pangkal jari kaki sampai proksimal 1. Cara long leg plaster. Gips dipasang mulai dari pangkal jari kaki sampai proksimal

femur dengan sendi talokrural dalam posisi netral, sedang posisi lutut dalam fleksi femur dengan sendi talokrural dalam posisi netral, sedang posisi lutut dalam fleksi 15-20°.

20°.

2. Cara Sarmiento. Pemasangan gips dimulai dari jari k

2. Cara Sarmiento. Pemasangan gips dimulai dari jari kaki sampai di atas sendi talokruralaki sampai di atas sendi talokrural dengan molding sekitar maleolus. Setelah kering segera dilanjutkan ke atas sampai 1 dengan molding sekitar maleolus. Setelah kering segera dilanjutkan ke atas sampai 1 inci di bawah tuberositas tibia dengan molding pada permukaan anterior tibia. Gips inci di bawah tuberositas tibia dengan molding pada permukaan anterior tibia. Gips dilanjutkan sampai ujung proksimal patela.

dilanjutkan sampai ujung proksimal patela.

Pada fraktur terbuka dilakukan debrideman luka. Kemudian dilakukan reposisi secara Pada fraktur terbuka dilakukan debrideman luka. Kemudian dilakukan reposisi secara terbuka tulang yang patah, dilanjutkan dengan imobilisasi. Dapat digunakan cara long leg terbuka tulang yang patah, dilanjutkan dengan imobilisasi. Dapat digunakan cara long leg  plaster, hanya saja untuk fraktur terbuka dibuat jendela di atas luka setelah beberapa hari.  plaster, hanya saja untuk fraktur terbuka dibuat jendela di atas luka setelah beberapa hari. Dari lubang jendela ini luka dirawat sampai sembuh. Dapat juga dengan memakai pen di Dari lubang jendela ini luka dirawat sampai sembuh. Dapat juga dengan memakai pen di luar tulang untuk fraktur terbuka g

luar tulang untuk fraktur terbuka grade III (fiksasi eksterna), contohnya dengan fiksasirade III (fiksasi eksterna), contohnya dengan fiksasi eksterna Judet, Roger Anderson, Hoffman, Screw dan metil metakrilat (INOE teknik). eksterna Judet, Roger Anderson, Hoffman, Screw dan metil metakrilat (INOE teknik).

Referensi

Dokumen terkait

Ketika paket dengan flag SYN dikirim, terdapat respon yang berbeda dari masing-masing target. Ini berari port yang dituju kadang terbuka, kadang tertutup. Sedangkan target

T5 Subjek menerima dan menikmati keadaan yang sekarang Kamu tertutup atau terbuka kalo ketemu dengan orang

a) Syok. Terjadi perdarahan sebanyak 1-2 liter walapun fraktur bersift tertutup. Sering didapatkan pada penderita muda dengan fraktur femur. Klien perlu menjalani

Dari hasil penelitian yang dilakukan terbukti bahwa metoda reposisi modifikasi Bohler disertai fiksasi dengan gips sirkuler setinggi siku, posisi lengan bawah supinasi,

Pada kasus fraktur simfisis mandibula dapat ditangani dengan metode reduksi terbuka menggunakan mini-plates, atau metode reduksi tertutup pada pasien yang mengalami nondisplaced

Atribut yang digunakan Criteria Data Class Type Data Class Used Komunikasi Nominal Terbuka, Kadang-Kadang, Tertutup Suasana belajar Nominal Mendukung, Tidak Mendukung Media

Pada kondisi klinik bisa berupa fraktur terbuka yang di sertai kerusakan jaringan lunak otot, kulit, jaringan saraf, pembuluh darah dan fraktur radius tertutup yang disebabkan oleh

Fraktur tertutup simple yaitu bila kulit yang tersisa diatasnya masih intak tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, sedangkan fraktur terbuka compound yaitu