• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tanggung Jawab Dasar Pengemudi dalam"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi

Panduan ini menerangkan kondisi utama yang harus dipenuhi oleh pengemudi yang akan mengoperasikan kendaraan PMI (baik pengemudi yang merupakan karyawan PMI atau pun pegawai kontraktor, atau pengemudi PMI yang mengoperasikan kendaraan lainnya untuk kepentingan bisnis dan atas nama PMI) sebelum dan selama pengoperasian kendaraan tersebut. Penting untuk diingat bahwa elemen- elemen di bawah ini hanyalah sebagian hal yang harus dipatuhi oleh pengemudi yang bertanggung jawab, kompeten dan sadar keselamatan, selama mengoperasikan kendaraan dengan aman, dengan cara mengemudi yang defensif.

Bagian kepatuhan panduan ini ditujukan agar pengemudi menerapkan setidaknya Tanggung Jawab Dasar pengemudi serta Tata Tertib Lalu Lintas lokal yang mencerminkan berbagai standar yang diatur oleh peraturan dan perundangan lalu lintas lokal. Tim Keselamatan Armada lokal harus mengingat hal ini ketika meninjau Tanggung Jawab Dasar Pengemudi lokal.

Jika ada perbedaan antara Tanggung Jawab Dasar Pengemudi PMI dan hukum lokal, maka pengemudi kendaraan PMI akan menerapkan peraturan yang lebih ketat di antara keduanya.

1.Tanggung Jawab Pengemudi

Program Keselamatan Armada diperkenalkan dengan tujuan tunggal yaitu mencegah kecelakaan yang dapat mengakibatkan pengemudi, kendaraan, penumpang dan pihak - pihak ketiga terluka atau lebih buruk lagi. Setiap pengemudi harus memastikan kondisi dan standar berikut telah terpenuhi sebelum dan selama mengoperasikan kendaraan PMI.

1.1 Memiliki surat izin mengemudi terbaru dan sah untuk jenis kendaraan yang ditugaskan atau akan dioperasikan

(2)

kendaraan tersebut karena SIM yang tidak sah merupakan pelanggaran kepatuhan yang akan membuat pengemudi/kendaraan tidak terasuransikan.

1.2 Kendaraan yang ditetapkan hanya boleh dioperasikan oleh orang yang berwenang

Kendaraan sebagai alat kerja PMI dapat ditugaskan kepada satu orang karyawan dan mungkin hanya boleh dioperasikan oleh karyawan tersebut. Silakan lihat prosedur HR dan/atau Administrasi Armada lokal yang menjelaskan alokasi dan penggunaan kendaraan ini.

1.3 Dengan mendaftar untuk/atau mengumpulkan kunci kendaraan PMI, pengemudi telah menyatakan bahwa ia sepenuhnya kompeten dan sesuai untuk mengoperasikan kendaraan tersebut

Jika pengemudi tidak kompeten dalam arti tidak memiliki pengetahuan dan/atau kemampuan dan/atau yakin bahwa ia tidak memiliki kesesuaian mental dan/atau fisik untuk mengoperasikan kendaraan dengan aman (untuk dirinya sendiri dan pengguna jalan raya lainnya termasuk pejalan kaki), maka pengemudi bertanggung jawab untuk memberitahukannya kepada supervisor/manajer langsungnya atau kepada HR Business

Partner atau administrator armada, sehingga pengemudi tidak mengope

rasikan kendaraan dalam keadaan tidak sanggup dan apabila memungkinkan, bisa diatur antara HR, tim Keselamatan Armada dan supervisor karyawan tersebut untuk mengatasi hal tersebut

termasuk mengadakan pelatihan sedini mungkin.

1.4 Mematuhi dan mengikuti semua peraturan dan perundangan lalu lintas terkait pengoperasian jenis kendaraan tersebut di tingkat lokal dalam setiap kesempatan

(3)

mengharuskannya. Ini bisa berarti kendaraan harus dikemudikan pada kecepatan jauh di bawah batas yang diizinkan.

1.5 Menginformasikan line manager, Fleet Supervisor/Administrator dan HR Business Partner apabila SIM-nya tidak berlaku atau disita

Jika SIM pengemudi PMI disita dan orang tersebut tidak diperbolehkan/dilarang atau dihalangi untuk mengoperasikan jenis kendaraan tersebut oleh polisi lalu lintas, pengadilan lokal atau luar negeri, atau oleh kewenanngan apa pun, maka adalah tanggung jawab pengemudi tersebut untuk menyampaikan informasi ini kepada line supervisornya, Fleet Supervisor/administrator dan HR Business Partner, jika pengemudi adalah karyawan PMI langsung atau kontrak. Jika orang tersebut adalah karyawan kontraktor yang mengemudikan kendaraan PMI, maka kontraktor karyawan tersebut harus menginformasikan supervisor di perusahaan

karyawan (kontraktor), PMI Fleet Department dan melarang untuk mengoperasikan kendaraan PMI tersebut. Jika karyawan kontraktor

ini mengoperasikan kendaraan kontraktor untuk bisnis PMI, maka supervisor di perusahaan kontraktor dan PMI Supply Chain procure

ment harus diinformasikan segera dan karyawan kontraktor tersebut tidak boleh mengoperasikan kendaraan sejenis untuk menjalankan

bisnis terkait PMI.

1.6 Operator dalam keadaan sehat dan tidak ada alasan kesehatan tiba-tiba yang menyebabkan kendaraan perusahaan tidak dapat dioperasikan olehnya

Sangatlah penting bagi operator kendaraan PMI untuk memiliki kesehatan yang baik dan sesuai; tidak memiliki gangguan penglihatan, pendengaran, refleks atau kondisi lain yang dikategorikan sebagai tidak sesuai untuk mengoperasikan kendaraan tersebut berdasarkan peraturan lalu lintas lokal dan peraturan terkait kesehatan. Jika pengemudi tidak yakin dengan pemenuhan kondisi tersebut, ia harus segera menghubungi line supervisor, HR atau fleet department dan memberitahu kekhawatirannya, dan meminta pemeriksaan medis untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Hasil pemeriksaan medis tersebut bersifat rahasia dan akan digunakan untuk melindungi pengemudi dan pengguna jalan lainnya, termasuk

(4)

1.7 Mengetahui bahwa kendaraan perusahaan tidak boleh dikendarai atau dioperasikan jika/ketika ada kemungkinan pengemudi sedang berada di bawah pengaruh zat tertentu, alkohol atau obat-obatan

Pengemudi dilarang mengoperasikan kendaraan milik PMI atau kendaraan apa pun untuk kepentingan bisnis PMI (kapan pun) jika mereka di bawah pengaruh alkohol dan/atau zat-zat lainnya. Pelanggaran terhadap standar ini bisa berakibat pada tindakan disipliner yang bisa merupakan, tapi tak terbatas pada, pemberhentian sebagai pengemudi/operator dari perusahaan.

Setiap orang yang akan mengoperasikan kendaraan milik PMI atau kendaraan carter atau sewaan harus memastikan ia TIDAK sedang dalam pengaruh

alkohol atau zat lain yang dapat menggangu kemampuan pengemudi untuk mengoperasikan kendaraan dengan aman. Jika orang yang akan

mengoperasikan kendaraan merasa ragu apakah ia sedang di dalam pengaruh atau tidak, maka ia seharusnya tidak mencoba

mengoperasikannya; ia harus menghubungi supervisor langsungnya dan meminta saran.

Penting untuk dicatat bahwa beberapa obat resep atau bahkan nonresep (over the counter/dijual bebas) dapat mengganggu kemampuan pengemudi untuk mengoperasikan kendaraan. Jika seseorang akan mengoperasikan kendaraan dan merasakan obat-obatan yang sedang ia konsumsi menimbulkan efek serupa, ia harus segera menghubungi supervisornya.

1.8 Menjadi contoh dalam hal penggunaan sabuk keselamatan dan

memastikan semua penumpang di dalam kendaraan tersebut melakukan hal yang sama sebelum kendaraan meninggalkan halaman parkir

Pengemudi kendaraan PMI bertanggung jawab terhadap keselamatan dirinya sendiri juga keselamatan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengemudi kendaraan PMI atau operator kendaraan yang melakukan bisnis PMI untuk mengenakan sabuk keselamatan dan memastikan semua

penumpang di depan dan bagian belakang telah mengenakan

(5)

1.9 Setiap pengemudi memiliki tanggung jawab atas keselamatan dan keamanan dirinya sendiri dan para penumpang

Setiap orang yang mengoperasikan kendaraan PMI bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan semua penumpang di dalam kendaraan tersebut. Pengemudi harus menyadari bahwa demi keselamatan dan keamanan,

pengemudi tidak diperbolehkan mengangkut penumpang dijalan.

1.10 Mengetahui, memahami dan menerapkan elemen Program Keselamatan Armada PMI, khususnya elemen Tanggung Jawab Dasar Pengemudi yang menyorot peran dan tanggung jawab minimum pengemudi

Setiap operator kendaraan harus menyadari bahwa Keselamatan Armada adalah sebuah nilai yang ditentukan berdasarkan budaya keselamatan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini mengharuskan tim keselamatan armada lokal untuk menciptakan kesadaran pada semua operator kendaraan di organisasi tentang 10 elemen kunci yang terdapat dalam Program

Keselamatan Armada. Setiap orang yang akan mengoperasikan kendaraan PMI harus mengetahui, memahami dan menerapkan tanggung jawab yang terdapat dalam Tanggung Jawab Dasar Pengemudi.

Setiap pengemudi harus mengetahui tujuan kinerja keselamatan armada tahun ini, apabila belum diatur dan disorot dalam tujuan MAP.

1.11 Aktif berpartisipasi dalam pelatihan wajib, komentar berkendara dan inisiatif keselamatan khusus

Setiap pengemudi kendaraan PMI sepenuhnya menyadari tanggung jawab pengembangan keselamatan armadanya. Oleh karena itu, setiap pengemudi harus menyelesaikan pelatihan terkait keselamatan dengan menanyakan kepada line supervisor tentang kursus atau modul yang belum ia

hadiri/selesaikan sebelumnya.

Setiap pengemudi harus meminta supervisor langsungnya untuk memberikan komentar berkendara yang sebaiknya dilakukan paling tidak dua kali dalam setahun sehingga kinerja keselamatan pengemudi bisa dinilai dan diberikan umpan balik. Sama halnya, setiap pengemudi juga perlu berpartisipasi dalam komentar berkendara setelah kecelakaan serius dan juga saat mereka

diidentifikasi sebagai “pengemudi berisiko” setelah pembaruan klasifikasi risiko berkendara mereka.

(6)

memastikan kendaraan berada dalam kondisi yang aman untuk dioperasikan

Keselamatan kendaraan sangat bergantung pada frekuensi dan kualitas

pemeriksaan yang dilakukan. Setiap pengemudi harus memeriksa secara rutin hal-hal penting yang menjamin keselamatan dan keamanan kendaraan dengan memeriksa daftar centang yang tersedia. Pemeriksaan ini tidak harus

dilakukan oleh seorang mekanik; pemeriksaan ini ditujukan agar pengemudi waspada akan kondisi ban danmelihat apakah terjadi penurunan tekanan drastis pada ban yang mungkin berpengaruh terhadap pengereman dan kapasitas penghentian kendaraan. Fungsi lampu dan

indikator depan dan belakang juga harus diperiksa secara rutin karena memiliki pengaruh penting dalam keselamatan operasi kendaraan dan pemeriksaan harus dilakukan sebelum kendaraan dioperasikan.

Jika pengemudi menemukan sesuatu yang tidak berfungsi atau mungkin memberikan dampak pada keselamatan kendaraan, supervisor langsung dan Fleet department harus diinformasikan, sebagaimana alur kerja yang ada.

1.13 Melaporkan luka, kematian, kecelakaan, insiden atau kerusakan lain dan pelanggaran lalu lintas kepada first line supervisor dan fleet administrator

Sangat penting bagi siapa pun yang mengendarai kendaraan PMI yang terlibat dalam kecelakaan serius yang mungkin menyebabkan luka atau kematian untuk menginformasikan line supervisor dan orang lain yang disebutkan dalam alur pelaporan kecelakaan lokal dan SSMS dengan segera. Kerusakan material dan pelanggaran lalu lintas lainnya harus didokumentasikan dengan sesuai dan dilaporkan sesegera mungkin kepada line supervisor dan fleet department.

1.14 Mematuhi larangan penggunaan telepon selular saat mengoperasikan kendaraan kecuali panggilan dilakukan dengan perangkat bebas genggam

Penggunaan telepon selular dilarang saat sedang mengoperasikan kendaraan. Pengecualian untuk larangan ini berlaku apabila menerima panggilan masuk menggunakan perangkat bebas genggam. Meskipun panggilan diterima

(7)

telepon selular adalah apabila kendaraan sudah diparkir di posisi aman dan kendaraan tidak beroperasi.

1.15 Mematuhi larangan mengirim pesan saat mengoperasikan kendaraan

Semua pengemudi harus menyadari bahwa penggunaan perangkat

perpesanan dan email dilarang selama mengoperasikan kendaraan, kecuali nyawa pengemudi sedang terancam bahaya dan pesan tersebut ditujukan untuk memberitahu perusahaan, aparat keamanan atau kelompok monitoring GPS kendaraan. Pengemudi kendaraan PMI yang

oleh supervisor terlihat atau dilaporkan mengirim pesan selagi

mengemudikan kendaraan dapat dikenakan tindakan disipliner sesuai dengan prosedur lokal. Prosedur untuk itu bisa diperkenalkan berdasarkan

rekomendasi dari tim keselamatan armada atas persetujuan HR dan kepala fungsi terkait.

1.16 Tidak melakukan aktivitas yang mungkin dapat mengalihkan konsentrasi selama kendaraan bergerak

Berkonsentrasilah pada lalu lintas, pantau kemungkinan bahaya di depan dan sekitar (yang mendekat dari kedua sisi atau belakang) kendaraan, baik berupa kendaraan lain atau pejalan kaki, dan bersiap untuk menghindar dari

kemungkinan bahaya tersebut. Karena pengemudi akan mempersiapkan rencana rute, aktivitas seperti membaca peta atau mengatur GPS tidak termasuk yang dilarang. Tentunya, makan dan/atau minum, mencoba mengoperasikan perangkat genggam seperti komputer genggam atau perangkat genggam lainnya selagi mengope

rasikan kendaraan adalah beberapa aktivitas dan perilaku yang dilarang. Kendaraan disebut sebagai sedang beroperasi jika tidak sedang diparkir di tempat yang ditentukan dan/atau mesinnya menyala.

1.17 Mempraktikkan apa yang telah diajarkan melalui program keselamatan armada: terapkan prinsip berkendara defensif setiap waktu

(8)

1.18 Menerapkan teknik berkendara ramah lingkungan yang direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi pembuangan kendaraan

Menerapkan teknik yang diajarkan melalui modul e-pembelajaran berkendara ramah lingkungan atau kursus Berkendara Defensif yang melibatkan elemen kunci seperti menjaga tekanan ban yang tepat, tidak pernah meninggalkan mesin menyala tanpa digunakan, berkendara dengan gigi paling tinggi tanpa menunda mesin, memacu kecepatan dalam batas yang ditentukan, tidak menggunakan pendingin udara kecuali keadaan sangat panas, dll.

1.19 Memberikan umpan balik dan rekomendasi untuk mendukung Program Keselamatan Armada Keberhasilan Program Keselamatan Armada bergantung pada keterlibatan dan keikutsertaan semua karyawan, khususnya mereka yang mengoperasikan kendaraan perusahaan.

Program tersebut hanya bisa berkembang dengan keterlibatan semua pengemudi dan umpan balikdan rekomendasi dari apa yang mereka alami selama menoperasikan kendaraan mereka.

1.20 Kendaraan harus digunakan hanya untuk tujuan yang sesuai dengan peruntukan, desain dan spesifikasinya

PMI memilih kendaraan sesuai dengan peruntukannya dengan

mempertimbangkan merek, model dan ukuran mesin. Oleh karenanya, demi menjaga keselamatan, keamanan dan kelayakan jalan kendaraan, sangat penting untuk menggunakannya sesuai dengan tujuan awal kendaraan tersebut dibeli.

1.21Parkir kendaraan dengan benar di tempat yang aman dan ambil semua langkah keamanan dan keselamatan yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri dan juga aset PMI.

Sangat penting bagi semua operator untuk memarkir kendaraan di tempat yang aman dengan cara yang aman sehingga kendaraan tidak membahayakan keselamatan orang lain, pejalan kaki, pengendara sepeda, dan operator

(9)

menghalangi jalur kendaraan lainnya.

1.22 Setiap pengemudi bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan semua properti (milik pribadi dan bisnis) yang ada di dalam kendaraan perusahaan

Setiap pengemudi kendaraan harus memastikan bahwa saat kendaraan

Referensi

Dokumen terkait

NAMA PASUKAN YANG PERTAMA DALAM JADUAL PERLAWANAN WAJIB BERTUKAR JERSI ATAU MEMAKAI BIB YANG DIBERI PENGANJUR.. • 5.2.9 – PEMAKAIAN SHIN PAD

Aplikasi memiliki dua jenis keluaran, yakni hasil kecocokan aplikasi dengan minat yang dipilih oleh calon mahasiswa dan keluaran kedua adalah saran program studi yang lebih

ini adalah anak muda Sidoarjo telah berlomba dalam aksi peduli lingkungan dan melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan ( trashmob ) dengan tujuan dari Program

Nilai F hitung 66,471 > F tabel 2,68 yang artinya semua variabel independen (keputusan investasi, kebijakan deviden, kebjikan hutang dan profitabilitas) dalam

Hasil Analisis Tekanan Darah Diastolik Pre-test pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol dengan Uji Mann-Whitney ... Hasil Analisis Tekanan Darah Sistolik Post-test

Membayar uang pendaftaran khusus bagi calon siswa yang berdomisili di luar kota Blitar, sedangkan siswa yang berdomisili di kota Blitar bebas uang pendaftaran

Efek negatif yang ditimbulkan oleh narkotika menjadikan narkotika sebagai musuh kita bersama. Sehingga perlu adanya penanganan khusus terhadap pecandu narkotika. Kebijakan

b) Hanjar (bahan ajar) yaitu materi pengetahuan dan atau keterampilan yang dipilih dan disusun untuk pemberian pengalaman belajar dalam rangka pencapaian tujuan kompetensi