• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KOPERASI DAN UMKM USAHA MIKRO KECI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS KOPERASI DAN UMKM USAHA MIKRO KECI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KOPERASI DAN UMKM

NAMA

:

APRILIA

NIM

:

3021611008

KELAS

:

16 MANAJEMEN 1

MATA KULIAH

:

KOPERASI DAN UKM

DOSEN PENGAMPU

:

Dr. RENIATI , S.E.,M.Si.

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

KABUPATEN BELITUNG

(2)

Beberapa waktu yang lalu sahabat saya owner Galery Property, mengenalkan saya dengan salah satu rekan sesama anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia – Babel. Ia adalah pelaku UKM lokal yang memproduksi terasi Bangka dengan brand Raja Belacan(raja terasi). Saya cukup kaget waktu pertama kali melihat terasi hasil produksinya. Sebab Raja Belacan ternyata bukan terasi biasa.

Terasi yang notabene hampir setiap hari saya konsumsi sukses disulap menjadi produk yang lebih berkelas. Belacan yang selama ini saya pandang sebelah mata karena hanya sekedar bumbu pelengkap masakan di dapur, sukses dipermak menjadi produk yang lebih bernilai.

Saya benar-benar salut dengan produk terasi super tersebut. Sebab hampir tidak ada terasi di Bangka yang bisa tahan lama apalagi dengan kemasan yang ‘kece’ seperti Raja Belacan ini. Aromanya juga tidak menyengat seperti kebanyakan terasi lainnya. Bahkan seorang teman dikantor tanpa ragu langsung ‘nyicip’ waktu pertama kali terasi ini saya beli.

Meski baru satu setengah tahun berjalan bisnis produksi terasi ini ternyata memang tidak main-main. Buktinya, produk Raja Belacan telah mejeng di berbagai toko oleh-oleh di Bangka Belitung. Bahkan sudah mulai merambah di sejumlah mini market berbagai kota di wilayah Sumatra.

Sentuhan kreatifitas dan inovasi membuat terasi hasil produksi Raja Belacan memang sangat berbeda. Saya berani mengatakan demikian karena saya tahun persis bagaimana terasi Bangka yang umumnya dijual dipasar-pasar.

Mungkin bukan cuma saya yang mafhum. Bukankah terasi diamana-mana dikenal memiliki bau yang cukup menyengat, lembek, tidak bisa tahan lama dan kemasannya ya… begitulah. Terasi Bangka khususnya selama ini semakin tidak berkelas karena hanya dijajakan apa adanya di pasar-pasar tradisional. Kalau pun sebagian sudah mejeng di sejumlah mini market dan toko oleh-oleh, namun packing nya masih sangat sederhana.

(3)

Bisnis Terasi Super Go Online

Setelah kenalan dengan Raja Belacan, saya mulai berteman baik dengan ownernya. Mas Qhadafi A. R namanya. Usianya masih sangat muda sekitar 23 Tahunaan kalau tidak salah. Sebelum memberanikan diri untuk bisnis terasi, ia pernah bekerja di beberapa perusahaan mulai dari property, restoran dan lain-lain.

Singkat cerita dari persahabatan inilah kemudian kami menjalin kerjasama. Saya menawarkan diri untuk mendistribusikan produk Raja Belacan keluar daerah Bangka Belitung. Dan, gayungpun bersambut.

Meski belum memiliki pengalaman khusus untuk mendistribusikan produk lokal apalagi terasi, tapi sejak lama saya telah memendam keinginan yang sangat besar untuk memasarkan produk-produk lokal di Bangka Belitung. Impian itu tak kunjung mewujud karena saya belum menemukan produk UKM lokal yang cukup menarik. Saya tak kunjung menemukan produk lokal dengan manfaat dan kualitas yang tidak malu-maluin untuk minimal bisa go nasional, syukur-syukur bisa menembus pasar expor.

Akhirnya berbekal keyakinan dan modal sendiri, saya pun resmi menjadi distributor Terasi Super khas Bangka Belitung ini. Sebuah produk home industri dari UMKM lokal yang saya anggap akan dapat diterima dengan baik dipasar tanah air.

Langkah pertama saya adalah membuat terasi Bangka Raja Belacan Go Online. Melalui website www.rajabelacan.com bisnis baru ini-pun kini telah siap melayani pemesanan terasi super khas Bangka Belitung ‘Raja Belacan’ via online.

(4)

Kedua, saya bermimpi untuk menghadirkan terasi Bangka dengan kualitas dan keunggulan yang sangat baik ini kedapur-dapur keluarga Indonesia dan syukur-syukur bisa menjadi pelengkap yang memperkaya citarasa aneka masakan khas Indonesia dan mancanegara.

Sumber : http://muhamadazhari.com/seputar-bisnis/raja-belacan-ukm-lokal-yang-sudah-go-online/. (Rabu,20 September 2017. Pukul 21: 00 WIB)

BALACAN

Hadianto pun dikenal

sebagai pencetus

fermentasi terasi udang rebon sehingga memiliki cita rasa spesial. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Liputan6.com, Belitung Aroma tak sedap menusuk hidung, itulah kesan pertama saat

menjejakkan kaki di sebuah rumah produksi terasi udang di daerah Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Namun siapa sangka dari hasil jualan terasi, omzet di tangan bisa mencapai puluhan juta rupiah dalam sebulan.

(5)

"Terasi di Belitung beda dengan daerah lain. Kalau bikin terasi identik dengan udang yang dibusukkan, tapi kami justru melakukan fermentasi dari udang rebon segar. Jadi jauh dari mikroba yang membahayakan pencernaan," terangnya kepada wartawan saat Media Training Bank Mandiri di Belitung, Jumat (23/9/2016).

Karena cita rasa yang otentik dari resepnya, rumah produksi terasi milik Hadianto jarang sepi order. Setiap harinya, pesanan terasi bisa mencapai lebih dari 1.000 botol terasi kering, belum termasuk terasi basah. Bahkan penjualan pernah menembus sebanyak 1-1,5 ton terasi basah dan kering.

"Omzet per bulan dari jualan terasi mencapai Rp 70 juta-Rp 80 juta," kata Hadianto.

Ia mengaku, hanya mengandalkan pemasaran dengan cara online dan dijajakan di galeri UMKM pusat oleh-oleh di Belitung. Harga per botol terasi kering dijual Rp 18 ribu, sementara dari Hadianto ke reseller dihargai Rp 11 ribu per botol. Sedangkan terasi mentah dijual Rp 45 ribu per Kg dengan isi 5 bungkus.

"Yang beli sih banyak dari Surabaya, Semarang, dan daerah lain di Indonesia. Kami pun tidak melirik pasar ekspor karena pasar di sini masih besar dari kebutuhan 6 ton per hari, kami baru mampu penuhi 1 ton," terangnya.

Pernah Diusir Karena Bau

Menjalani bisnis terasi selama 20 tahun bukan hal mudah. Mulai 1996, Hadianto merintis bisnis terasi dengan modal awal Rp 300 ribu dari hasil jualan televisi. Maklum orangtuanya hanya pedagang ikan asin.

(6)

Tantangan dalam bisnis tentu ada. Hadianto mengaku pernah diusir warga sekitar tempat tinggalnya karena selalu mencium aroma tak sedap dari produksi terasi.

Bahkan ia beberapa kali pindah rumah karena kerap mendapat perlakuan yang sama. "Tapi saya buktikan bahwa usaha ini bisa menyerap tenaga kerja meski sekarang baru 3 orang karyawan," jelas dia.

Semakin berkembang usahanya, Hadianto memutuskan untuk mencari pinjaman untuk keberlangsungan bisnis terasi ANT. Kebetulan, Bank Mandiri dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberikan pinjaman Rp 25 juta dengan bunga 9 persen per tahun.

"Saya bersyukur UMKM di Belitung sangat dimanjakan pemerintah daerah, daftar BPOM gratis, sertifikasi halal gratis. Kondisi pasar juga makin bagus karena Belitung terus dikembangkan jadi tujuan wisata oleh pemerintah," tutup Hadianto.(Fik/Nrm)

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan ibu mengenai diare sebagian besar baik (73,7%). Didapati hubungan antara pengetahuan ibu dan kejadian diare pada bayi dengan nilai p = 0,004. Didapati hubungan antara

Adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas Akhir Penulisan Hukum ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan ornag lain untuk memperoleh gelar akademik

pemasyarakatan di Indonesia, di dalam UU No 12 Tahun 1995, diatur tentang pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sistem Pemasyarakatan yang dijelaskan di

Penulis adalah dosen tetap pada Jurusan Syari’ah

From the quotation above shows that the people did not wanted to listen to her because Mulan was a woman and most of all Mulan had known as lier because she did the

Berdasarkan latar belakang yang menunjukkan bahwa mendengarkan musik karawitan jawa dengan irama lambat diduga dapat meningkatkan kinerja memori jangka pendek, peneliti

sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa. Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa. Undang-undang Desa menjelaskan bahwa pemberdayaan

Dengan adanya perbedaan teori yang digunakan pada penelitian - penelitian di Indonesia dan luar negeri tersebut, penelitian ini akan memperluas perspektif nasabah