• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PERUT DAN FUNGSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PERUT DAN FUNGSI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PERUT DAN FUNGSI KOGNITIF PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KOTA PONTIANAK

USULAN PENELITIAN : Rizki Novita Pradini

I 11112018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia kronis akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein karena kerusakan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia karena perannya dalam perkembangan penyakit optik, renal, neuropatik dan kardiovaskuler.1

Menurut International Diabetes Federation (IDF) diabetes mellitus dibagi menjadi diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, diabetes melitus gestasional dan tipe khusus lain. Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes terbanyak di seluruh dunia, yaitu 90% kasus dari semua tipe diabetes.2 Di Amerika Serikat pada tahun 2012 menunjukkan sekitar 9,3% dari 29,1 miliar populasi menderita diabetes. Diabetes menduduki urutan ketujuh dari penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat pada tahun 2010.3 Data dari Studi Global menunjukan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Diabetes Melitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian.4

(3)

menjadi 5.703 kasus. Di Kota Pontianak, Puskesmas Purnama merupakan puskesmas dengan kejadian diabetes terbanyak yaitu sebanyak 721 kasus.5

Peningkatan kasus DM yang tajam banyak terjadi pada masyarakat dengan perubahan pola konsumsi tinggi lemak dan mempunyai kebiasaan aktifitas fisik yang rendah, sehingga meningkatnya kasus overweight dan obesitas. Orang yang kurang gerak cenderung overweight dan obesitas yang kemudian berhubungan dengan terjadinya peningkatan diabetes mellitus.6 Obesitas merupakan faktor risiko paling penting terhadap terjadinya diabetes mellitus dimana prevalensi diabetes mellitus 2,9 kali lebih tinggi pada mereka dengan status overweight.7 Berbagai komplikasi medis termasuk juga penurunan fungsi kognitif yang ditimbulkan akan menambah beban kesehatan dan beban ekonomi sosial kedepannya.8,9

Lingkar perut merupakan salah satu metode antropometri obesitas abdominal atau obesitas sentral yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas akibat obesitas, misalnya diabetes melitus tipe 2, sindrom metabolik, dan penyakit jantung koroner. Pada orang Asia, obesitas abdominal dengan lingkar perut sebesar ≥ 90 cm pada laki-laki dan ≥ 80 cm pada perempuan dihubungkan dengan penyakit seperti hipertensi, hiperlipidemia, dan hiperglikemia.10 Penelitian di Semarang menunjukkan bahwa laki-laki dengan obesitas abdominal berisiko 4,85 kali terkena DM tipe 2 dibandingkan laki-laki dengan lingkar pinggang <90 cm, sedangkan pada wanita dengan obesitas abdominal berisiko 6,5 kali terkena DM tipe 2 di bandingkan wanita dengan lingkar perut <80 cm.11

(4)

Penelitian Withmer et al., (2005) menunjukkan adanya peningkatan risiko terjadinya gangguan kognitif atau demensia pada individu yang mengalami obesitas.17 Hubungan tersebut diduga terjadi melalui penyakit

kardiovaskular dan diabetes, dimana kedua penyakit tersebut terbukti meningkatkan risiko terjadinya demensia.18-20

Instrumen umum yang digunakan untuk skrining fungsi kognitif ialah Mini Mental State Examination (MMSE).21 Montreal Cognitive Assessment (MoCA) adalah alat skrining kognitif baru yang dirancang untuk mengatasi keterbatasan MMSE.22,23 Kelebihan tes MoCA adalah prosedur yang cepat dan mudah, penilaian domain kognitif yang luas dan lebih sensitif terhadap defisit kognitif ringan dan disfungsi eksekutif.22 Skrining gangguan kognitif ringan/Mild Cognitive Impairment (MCI) pada pasien diabetes lebih baik menggunakan tes MoCA daripada menggunakan MMSE.24,25

Penelitian mengenai kaitan lingkar perut dan gangguan kognitif masih belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai lingkar perut dan gangguan kognitif.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara lingkar pinggang dan fungsi kognitif pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas purnama Kota Pontianak?

C. Tujuan Penelitian C.1 Tujuan Umum

Membuktikan adanya hubungan antara lingkar pinggang dan fungsi kognitif pada penderita diabetes melitus tipe 2.

C.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran adanya obesitas pada penderita diabetes melitus tipe 2.

b. Mengetahui gambaran adanya gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes melitus tipe 2.

(5)

D.1 Bagi Peneliti

Menambah pengalaman, pengetahuan dan mengembangkan wawasan, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan obesitas dan fungsi kognitif pada penyakit diabetes mellitus tipe 2 menggunakan Montreal Cognitive Assesment versi Indonesia (MoCA-Ina).

D.2 Bagi Institusi Kesehatan

Memberikan gambaran dan bahan masukan untuk meningkatkan edukasi mengenai gangguan fungsi kognitif dan hal-hal yang dapat memicu dan memengaruhinya khususnya pada penderita diabetes melitus tipe 2. Institusi yang terkait juga dapat melakukan upaya promotif, preventif, serta deteksi dini berkenaan dengan masalah kesehatan khususnya obesitas dan fungsi kognitif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

D.3 Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan dan informasi tentang hal-hal yang memengaruhi fungsi kognitif serta sebagai informasi agar masyarakat dapat lebih peduli khususnya pada masyarakat dengan diabetes mellitus tipe 2 sehingga mampu melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin.

D.4 Bagi Keilmuan

Dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan acuan untuk pengembangan penelitian yang lebih spesifik dan mendalam, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan obesitas dan fungsi kognitif pada penyakit diabetes mellitus tipe 2.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian sebelumnya yang menghubungkan nilai lingkar perut dengan penurunan fungsi kognitif dapat dilihat pada Tabel 1.1.

(6)

o Penelitian ini 1. Comorbid type 2 Diabetes

Gambar

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari potensi yang ada seharusnya kecamatan pada wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng dapat berkembang dengan merata dan saling menujang antar wilayah, akan tetapi

Selain itu, ADB memangkas target pertumbuhan ekonomi Cina dari 7,2% menjadi 6,8% atau di bawah pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 7,3%.. ADB memandang aktivitas ekonomi Cina

Melihat kondisi tersebut, penelitian tentang perancangan sistem sambungan yang ekonomis untuk rangka atap Pasar Sae Sarijadi penting karena sambungan baut pada sistem struktur

Responden ibu hamil yang mempunyai perilaku diet yang negatif dalam pencegahan hiperemesis gravidarum penyebab utamanya ibu hamil mempunyai perilaku diet yang

Dalam upaya mewujudkan Misi Kelima yaitu mewujudkan pembangunan yang. ramah lingkungan dan berkelanjutan , maka stategi dan arah kebijakan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, tahap pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan permasalahan yang ada, kemudian melakukan analisa dan desain

Maka sejak saat itu, para penduduk kampung selalu menggantungkan lampion, menghiasi rumah mereka dengan ornament ornamen yang berwarna merah pada malam Tahun

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia