• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES

DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia

oleh: Syarah Nabila NIM 1100333

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM BASA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,

(3)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM BASA

Oleh : Syarah Nabila

1100333

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. H. Sjaeful Anwar NIP 196208201987031002

Pembimbing II

Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si. NIP 19620301987032001

Mengetahui,

(4)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(5)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil miskonsepsi siswa SMA pada materi asam basa. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Bandung dengan subjek penelitian berjumlah 137 orang yang telah mempelajari materi asam basa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini tidak mengembangkan butir soal, namun menggunakan butir soal tes diagnostik two tier multiple choice yang telah dikembangkan oleh Lestatri (2014). Butir soal yang digunakan sebanyak 17 soal. Berdasarkan uji validitas isi dengan CVR, diperoleh 17 butir soal memenuhi validitas isi dengan nilai CVR sebesar 1. Perhitungan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan aplikasi SPSS 20 dan diperoleh hasil sebesar 0,711. Reliabilitas butir soal termasuk diterima karena ≥ 0,7, artinya butir-butir soal dapat diterima dan diandalkan dengan baik. Hasil analisis taraf kemudahan, yaitu terdapat 8 butir soal yang termasuk kategori mudah, 7 butir soal termasuk kategori sedang, dan 2 butir soal termasuk kategori sukar. Hasil analisis daya beda, yaitu terdapat 5 butir soal yang memiliki nilai daya beda rendah dan 12 butir soal memiliki daya beda yang baik. Hasil analisis miskonsepsi ditemukan 15 jenis miskonsepsi yang tediri dari konsep pengertian asam basa menurut teori Arrhenius, pengertian asam basa menurut teori Bronsted Lowry, sifat senyawa menurut teori asam basa Bronsted Lowry, tetapan kesetimbangan air, dan kekuatan asam basa berdasarkan ionisasi. Berdasarkan hasil wawancara siswa, ditemukan faktor yang menjadi sumber miskonsepsi yaitu guru dan siswa.

Kata kunci : Miskonsepsi, Faktor Miskonsepsi, Tes diagnostik, Tes diagnostik

(6)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Miskonsepsi ... 6

B. Miskonsepsi pada Materi Asam Basa ... 8

C. Tes Diagnostik ... 9

D. Tes Diagnostik Two Tier ………..………... 10

E. Pokok Bahasan Asam Basa ……... 11

F. Validitas dan Reliabilitas ... 15

G. Taraf Kemudahan dan Daya Beda ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Metode Penelitian …………... 19

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 20

C. Pengumpulan Data ... 20

D. Analisis Data ……... 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Kualitas Soal Tes Diagnostik Two Tier (Validitas, Reliabilitas, Taraf Kemudahan, Taraf kemudahan, dan Daya Beda) ... B. Miskonsepsi yang Terungkap oleh Tes Diagnostik Two Tier

... C. Faktor Penyebab Miskonsepsi ...

(7)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Halaman

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 80

(8)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(9)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2014), telah dikembangkan instrumen tes diagnostik two tier multiple choice pada materi asam basa. Instrumen ini mencakup beberapa konsep asam basa, diantaranya adalah pengertian asam basa menurut teori Arrhenius, sifat senyawa menurut teori asam basa Arrhenius, pengertian asam basa menurut teori Bronsted Lowry, sifat senyawa menurut teori asam basa Bronsted Lowry, sifat senyawa menurut teori asam basa Lewis, tetapan kesetimbangan air, tetapan kesetimbangan asam lemah, sifat dari senyawa asam basa, dan kekuatan asam basa berdasarkan ionisasi. Berdasarkan hasil penelitian Lestari (2014), ditemukan adanya miskonsepi yang terjadi pada siswa, diantaranya yaitu asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen, karena mengikat ion hidrogen; basa adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida, karena mengikat ion hidrogen; gas NH3 dan gas HCl merupakan senyawa basa dan asam, karena jika dilarutkan dalam air keduanya melepaskan ion hidrogen; asam adalah suatu spesi yang dapat melepaskan proton karena dapat menerima proton dari molekul air. Miskonsepsi pada materi asam basa yang telah ditemukan Lestari (2014), dimungkinkan juga dapat terjadi pada siswa lainnya.

(10)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

diharapkan dapat terdeteksi pada konsep-konsep mana siswa mengalami miskonsepsi, agar dapat segera dilakukan pembelajaran remedial, sehingga pemahaman yang diperoleh siswa merupakan suatu konsep yang utuh dan benar. Apabila terjadinya miskonsepsi ini tidak terdeteksi, dikhawatirkan akan menimbulkan miskonsepsi baru pada pembelajaran selanjutnya.

Penggunaan item tes pilihan ganda merupakan cara efektif untuk menilai pembelajaran siswa, namun item tes pilihan ganda biasa memiliki keterbatasan karena kemungkinan siswa menjawab benar dengan cara menebak (Tamir, 1971, hlm. 306). Untuk itu, diusulkan penggunaan item tes pilihan ganda yang disertai dengan alasan konsepsi yang diketahui siswa, yang dikenal sebagai two tier (Treagust, 2006, hlm. 295). Tes diagnostik two tier setidaknya terdiri dari dua bagian. Bagian pertama bertujuan untuk mendiagnosis bagaimana individu menafsirkan pengetahuan ilmiah, yang terdiri dari sebuah pertanyaan dengan lima pilihan jawaban. Bagian kedua, siswa diminta untuk memilih alasan dari jawaban yang mereka pilih di bagian pertama. Distraktor yang digunakan pada bagian kedua, merupakan konsep alternatif siswa yang dikumpulkan melalui literatur maupun interview (Tuysuz, 2009, hlm. 627).

(11)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dapat menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan terjadinya miskonsepsi siswa pada pokok bahasan asam basa, ketika siswa dihadapakan pada suatu persoalan, sering kali mereka menjadi bingung teori mana yang harus digunakan.

Pada penelitian ini, peneliti tidak membuat instrumen tes diagnostik two tier untuk mengetahui miskonsepsi siswa, melainkan menggunakan dan memperbaiki instrumen tes yang sudah ada, yaitu instrumen tes diagnostik two tier yang telah dibuat oleh Lestari (2014), berupa instrumen tes diagnostik two tier multiple choice sebanyak 17 butir soal tervalidasi dengan konsep materi asam basa. Instrumen tersebut kemudian divalidasi ulang kepada para pakar karena pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa saran validator yang tidak digunakan dalam perbaikan soal dan terdapat beberapa soal yang memiliki opsi jawaban yang tidak homogen. Selain uji validitas dan reliabilitas, dilakukan juga uji taraf kemudahan dan daya beda, hal ini bertujuan agar soal yang diperoleh memenuhi kriteria soal yang baik dari semua aspek yaitu validitas, reliabilitas, taraf kemudahan dan daya beda. Perbedaan dalam penelitian ini, terletak pada bagian faktor terjadinya miskonsepsi. Peneliti akan mencoba menggali faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi pada siswa melalui wawancara setelah diketahui pada konsep mana siswa mengalami miskonsepsi, yang dilihat dari hasil tes diagnostik two tier multiple choice.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Profil Miskonsepsi Siswa SMA Kelas XI Menggunakan Instrumen Tes Diagnostik Two Tier Multiple Choice Pada Pokok Bahasan Asam Basa?”. Untuk lebih memperjelas arah penelitian, maka rumusan masalah secara umum diuraikan menjadi sub-sub masalah sebagai berikut :

(12)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Miskonsepsi apa saja yang terungkap oleh butir soal tes diagnostik two tier multiple choice pada materi asam-basa ?

3. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi siswa pada materi asam basa ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil miskonsepsi pada pokok materi asam basa yang terjadi pada siswa SMA kelas XI.

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan antara lain:

1. Guru dapat mengetahui miskonsepsi apa saja yang terjadi pada siswa, sehingga membuat metode pembelajaran baru yang dapat menghindari terjadinya miskonsepsi.

2. Memberikan rujukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terkait pengembangan penelitian ataupun penelitian sejenis dengan konteks materi yang berbeda.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka/ Landasan Teoritis; Bab III Metode Penelitian; Bab IV Temuan dan Pembahasan; serta Bab V Simpulan dan Saran. Adapun penjelasan lebih detail mengenai bagian-bagian skripsi, dijelaskan di bawah ini:

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

(13)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III Metodologi Penelitian yang di dalamnya dibahas mengenai metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, pengumpulan data, dan analisis data hasil penelitian.

BAB IV Temuan dan Pembahasan yang didalamnya dibahas mengenai validitas, reliabilitas, taraf kemudahan, daya beda instrumen tes diagnostik yang digunakan, temuan miskonsepsi, dan faktor penyebab terjadinya miskonsepsi.

(14)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

CVR > 0,99

CVR < 0,99 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian deskriptif, tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, sehingga pada pelaksanaannya peneliti tidak memberikan perlakuan khusus dan tidak melakukan modifikasi terhadap sampel (Arief, 2007, hlm. 469). Adapun dalam penelitian ini yaitu mengenai gambaran terperinci berupa profil miskonsepsi siswa pada materi asam basa. Alur penelitian digambarkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Analisis soal tes diagnostik two tier multiple choice yang sudah ada

Validasi oleh pakar

Perhitungan CVR setiap soal

Ditolak Diterima

Revisi soal hasil saran validator

Pengumpulan data penelitian

 Uji Reliabilitas  Uji Daya beda

 Uji Tingkat kesukaran

Pengolahan data

Wawancara Analisis hasil wawancara Kesimpulan

(15)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil yang berlokasi di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Secara keseluruhan jumlah subjek penelitian sebanyak 137 siswa yang telah mempelajari materi asam basa, dengan rincian 70 siswa untuk uji reliabilitas dan 67 siswa untuk profil miskonsepsi siswa.

C. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian profil miskonsepsi siswa, dibutuhkan instrumen tes diagnostik two tier multiple choice. Instrumen tes diagnostik two tier multiple choice tidak dikembangkan oleh peneliti, namun menggunakan instrumen tes diagnostik two tier multiple choice yang telah disusun oleh Lestari (2014). Instrumen tes diagnostik two tier multiple choice ini selanjutnya diuji kembali validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas ulang bertujuan untuk memperbaiki butir soal yang masih terdapat beberapa kesalahan sehingga menjadi instrumen tes diagnostik two tier multiple choice yang lebih baik dari sebelumnya. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan soal setelah dilakukan perbaikan.

D. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian. Berikut ini adalah analisis data terhadap instrumen yang diujikan:

1. Validitas dan Reliabilitas

(16)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1) Butir soal tes diagnostik two tier multiple choice pada materi asam basa sebanyak 17 butir soal yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya dilakukan validasi oleh 5 orang validator, yang terdiri dari 3 orang dosen kimia dan 2 orang guru kimia SMA.

2) Hasil validasi dihitung menggunakan persamaan berikut : CVR =

ne : jumlah validator yang menyatakan Ya N : Total validator

Ketentuan :

a). saat kurang dari ½ total validator yang menyatakan Ya maka nilai CVR = -1

b). saat nilai ½ dari total validator yang menyatakan Ya mkan nilai CVR = 0 c). saat seluruh validator menyatakan Ya maka nilai CVR = 1

d). saat jumlah validator yang menyatakan Ya lebih dari ½ total validator maka nilai CVR = 0 – 0,09.

3) Menentukan kevalidan 17 butir soal tes diagnostik two tier multiple choice berdasarkan nilai minimum CVR dengan 5 orang validator. Nilai minimum CVR pada penilitian ini sesuai dengan tabel 3.1 adalah sebesar 0,99.

Tabel 3.1 Nilai Minimum CVR Jumlah Validator Nilai Minimum CVR

5 0,99

6 0,99

7 0,99

8 0,75

9 0,78

10 0,62

11 0,59

12 0,56

13 0,54

14 0,51

15 0,49

20 0,42

25 0,37

30 0,33

(17)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

40 0,29

(Sumber : Lawshe, 1975, hlm 568)

4) Menentukan butir soal yang diterima dan butir soal yang ditolak, sehingga didapat butir soal tes diagnostik two tier multiple choice yang valid.

5) Setelah didapat butir soal yang valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Reliabilitas seringkali disebut derajat konsistensi atau keajegan (Firman, 2013, hlm. 98). Uji reliabilitas dilakukan pada 70 orang siswa di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Untuk menghitung koefisien Alpha digunakan rumus sebagai berikut:

α =

Keterangan :

R = jumlah butir soal. σ = varian butir soal. σ = varian skor total.

Nilai Alpha yang didapat dari hasil perhitungan, selanjutnya dibandingkan dengan pedoman klasifikasi nilai Alpha Cronbach pada tabel 3.2 untuk mengetahui reliabilitasnya. Adapun pedoman klasifikasi nilai Alpha Cronbach sebagai berikut :

Tabel 3.2 Pedoman Klasifikasi Nilai Alpha Cronbach

Kriteria Alpha Cronbach Klasifikasi

≥ 0,9 Sangat Baik

(18)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

≥ 0,7 Diterima

≥ 0,6 Diragukan

≥ 0,5 Buruk

<0,5 Tidak Dapat Diterima

(Sumber: George dan Mallery dalam Gliem dan Gliem, 2003, hlm. 87)

2. Analisis Taraf Kemudahan dan Daya Beda

1) Dilakukan penskoran setiap butir soal. Siswa menjawab benar hanya jika jawaban pada tingkat pertama dan pilihan alasan pada tingkat kedua benar dengan skor 1, selain itu maka nilainya 0.

2) Setelah didapatkan skor, dilakukan pengelompokan siswa berdasarkan nilai tertinggi hingga terendah. Siswa yang berada pada 25% teratas termasuk kelompok tinggi, siswa yang berada pada 25% terbawah termasuk kelompok rendah, dan sisanya termasuk kelompok sedang.

3) Dilakukan analasis taraf kemudahan (lambangnya F) dan analisis daya beda (lambangnya D). Pokok uji dengan F > 0,75 tergolong mudah, pokok uji dengan 0,25 ≤ F ≤ 0,75 tergolong sedang, dan pokok uji dengan F < 0,25 tergolong sukar. Suatu pokok uji dianggap mempunyai daya pembeda memadai untuk suatu tes jika mempunyai harga D ≥ 0,25.

Untuk mengetahui taraf kemudahan dan daya beda setiap butir soal, digunakan rumus berikut :

Rumus F :

F =

Rumus D :

D = Keterangan :

n

(19)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

n

R = jumlah siswa dari kelompok rendah yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis.

N = jumlah seluruh anggota kelompok tinggi ditambah seluruh anggota kelompok rendah

N

T = jumlah siswa kelompok tinggi.

3. Data Jawaban Siswa

Pengolahan data jawaban siswa dilakukan untuk mengetahui profil miskonsepsi siswa dan faktor miskonsepsi.

a. Analisis Miskonsepsi

1) Butir soal yang telah dinyatakan valid selanjutnya diujikan pada 67 orang siswa di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Siswa ini merupakan siswa yang berbeda dengan siswa saat uji reliabilitas.

2) Dibuat tabel pola respon siswa. Dari tabel pola respon akan diketahui persentase banyaknya siswa tiap pola respon.

Tabel 3.3 Pola Respon Siswa Butir

Soal

Pola Respon Siswa

A B

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(%) jawaban siswa untuk setiap pola respon

Besarnya persentase dapat dihitung menggunakan rumus berikut : P = x 100%

Keterangan :

P = persentase pola respon.

n = jumlah siswa yang memilih pola respon tertentu. N = jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes.

(20)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Kategori Pemahaman Siswa

Kriteria Kategori Pemahaman

Pola respon yang dipilih siswa sesuai

dengan konsep. Paham

Pola respon yang dipilih siswa tidak sesuai dengan konsep, tapi saling terkait dan persentase pola respon siswa ≥ 10%.

Miskonsepsi

Lanjutan Tabel 3.4

Kriteria Kategori Pemahaman

Pola respon yang dipilih siswa tidak sesuai dengan konsep, saling terkait, tapi persentase pola respon siswa ≤ 10% atau persentasi ≥ 10% tapi tidak saling terkait.

Tidak paham

(Sumber: Tan, 2005, hlm. 185). 4) Perhitungan persentase jumlah siswa yang paham, miskonsepsi, dan tidak

paham untuk setiap butir soal.

% siswa paham = % siswa miskonsepsi = % siswa tidak paham = Keterangan :

SP : jumlah siswa paham konsep. SM : jumlah siswa dengan miskonsepsi. STP : jumlah siswa tidak paham.

(21)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(22)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tes diagnostik two-tier multiple choice pada materi asam basa memenuhi kriteria, baik dilihat dari validitas isi maupun reliabilitas. Berdasarkan validitas isi yang ditentukan dengan menggunakan metode CVR, dari 17 butir soal yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya dan telah diperbaiki sesuai saran validator diperoleh hasil 17 butir soal memenuhi kriteria validitas isi dengan nilai CVR sebesar 1. Penentuan nilai reliabilitas soal tes diagnostik two tier multiple choice menggunakan Alpha-Cronbach dengan aplikasi SPSS 20 dan diperoleh hasil sebesar 0,711. Nilai yang didapat menunjukan bahwa 17 butir soal termasuk kategori diterima. Berdasarkan kriteria taraf kemudahan, terdapat 8 butir soal yang termasuk kategori mudah, 7 butir soal termasuk kategori sedang, dan 2 butir soal termasuk kategori sukar. Dari 17 butir soal tes diagnostik two-tier multiple choice terdapat 5 butir soal memiliki nilai daya beda rendah dan 12 butir soal memiliki nilai daya beda baik.

2. Dari 17 butir soal tes diagnostik two tier multiple choice, ditemukan 15 jenis miskonsepsi yang tediri dari konsep pengertian asam basa menurut teori Arrhenius, pengertian asam basa menurut teori Bronsted Lowry, sifat senyawa menurut teori asam basa Bronsted Lowry, tetapan kesetimbangan air, dan kekuatan asam basa berdasarkan ionisasi..

(23)

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Dari hasil penelitian dapat disarankan :

1. Sampel yang digunakan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya lebih banyak dan melibatkan beberapa sekolah yang berbeda, sehingga dapat mengungkap miskonsepsi yang lebih banyak.

2. Soal setara yang dibuat sebaiknya lebih variatif dan menggunakan senyawa yang jarang siswa ketahui sehingga soal tidak hanya bersifat hafalan.

3. Peneliti lain dapat mengembangkan soal-soal serupa pada pokok materi lainnya untuk memperkaya soal tes diagnostik two-tier.

(24)

77

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alderson, J. C. and Huta, A. (2013). Can Research Into The Diagnostic Testing of Reading in A Second or Foreign Language Contribute to SLA Research?. UK: Lancaster University.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Akasara.

Artdej, R., Ratanaroutai, T., Kevin, R., and Thongpanchang, T. (2010). Thai Grade 11 Students’ Alternative Conceptions for Acid-Base Chemistry. Research in Science and Technological Education, 28 (2), hlm. 167-183. Bayrak, B.K. (2013). Using Two-Tier Test to Identify Primary Students’

Conceptual Understanding and Alternative Conceptions in Acid Base. Melvana International Journal of Education, 3 (2), hlm. 19-26.

Calik, M., and Ayas, A. (2005). A Cross-Age Study on The Understanding of Chemical Solution and Their Components. Turkey: Fatih Faculty of Education.

Carr, M. (1984). Model Confusion in Chemistry. Research in Science Education, 14:97-103.

Dreschler, M. And Schimidt, H.J. (2005). Textbooks’ and Teachers’ Understanding of Acid-Base Models Used in Chemistry Teaching. Chemistry Education Research and Practice, 6 (1), hm. 19-35.

Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Furchan, H. A. (2007). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gonen, S., and Kocakaya, S. (2010). A Physics Lesson Designed According to 7E Model with the Help of Instructional Technology (Lesson Plan). Turkish Online Journal of Distance Education, 11 (1), hlm.

(25)

78

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Lestari, M.Y.D. (2014). Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Two-Tier Multilpe Choice Untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Asam-Basa. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Lin, W.N., Chiu, M.H., dan Liang, J.C. (2002). Exploring Mental Models and

Causes of Students’ Misconceptions in Acids and Bases. Taiwan : National Taiwan Normal University.

Mentari, L., Suardana, I. N., & Subagia, I. W. (2014). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Pada Pembelajaran Kimia Untuk Materi Larutan Penyangga. e-Journal Kimia Visvitalis, 2 (1), hlm. 85.

Muchtar, Z. (2012). Analyzing of Students’ Misconceptions on Acid-Base Chemistry at Senior High Schools in Medan. Journal of Education and Practice, 3 (15), hlm. 65-74.

Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghala Indonesia.

Ozmen, H. (2004). Some student Misconception in Chemistry : A Literature Review of Chemical Bonding. Journal of Science Education and Technology, 13 (2), hlm. 147-159.

Qureshi, M.A. (2013). Misconcepts: An Educational Dilemma to deal with. Journal of Medical and Life Sciences, 1 (1), hlm. 15-18.

Oversby, J. Models in Explanations of Chemistry: The Case of Acidity. Kluwer Academic Publishers: Netherlands.

Silverius, S. (1991). Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT Grasindo.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukardi, H.M. (2011). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sunarya, Y. (2011). Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung: CV Yrama Widya.

Taber, K. S. (2000). Chemistry Lessons for Universities? A Review of Constructivist Ideas. University Chemistry Education, 4:63-72.

(26)

79

Syarah Nabila , 2015

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tamir, P. (1971). An Alternative Approach to The Construction of Multiple Choice Test Items. Journal of Biologocal Education, 5:305-307.

Treagust, D. F. (2006). Diagnostic Assesment in Science as a Means to Improving Teaching, Learning and Retention. UniServe Science - Symposium Proceedings: Assessment in Science Teaching and Learning, hlm. 1-9. Treagust, D. F., Chiu, M. H, and Guo, C. J. (2007). Assessing Students’

Conceptual Understanding in Science: An Introduction about a National Project in Taiwan. International Journal of Science Education, 29 (4), hlm. 379-390.

Treagust, D. F., Chandrasegaran, A. L., and Mocerino, M. (2007). The Development of A Two-Tier Multiple-Choice Diagnostic Instrument for Evaluating Secondary School Students’ Ability to Describe and Explain Chemical Reactions Using Multiple Levels of Representation. Chemistry Education Research and Practice, 8 (3), hlm. 293-307.

Tuysuz, C. (2009) Development of Two-Tier Diagnostic Instrument and Assess Students’ Understanding in Chemistry. Sci Res Essays, 4, hlm. 626-31. Zeilik, M. (1998). Conceptual Diagnosic Test. Mexico: University of New

Gambar

gambar 3.1.
Tabel 3.1 Nilai Minimum CVR
Tabel 3.2 Pedoman Klasifikasi Nilai Alpha Cronbach
Tabel 3.3 Pola Respon Siswa
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati   ini   dengan   penempatannya   dalam   Berita   Daerah   Kabupaten   Barito

proses pembinaan nilai-nilai akhlak mulia pada mahasiswa muslim. Berdasarkan uraian di atas, maka muncul pertanyaan bagaimana

Pengaruh Pelatihan Materi Sains Berbasis ICT Terhadap Peningkatan Scientific Literacy Dan ICT Literacy Guru Sekolah Dasar.. Universitas Pendidikan Indonesia |

 Jurnal Ilmiah Nasional/Nasional terindeks di DOAJ, CABI, COPERNICUS * Hasil Penilaian Peer Review :. Komponen yang dinilai Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah Nilai Akhir yang

pada siang hari yang cerah langit berwarna biru kamu dapat melihat matahari dan awan. matahari adalah

Dengan ditetapkannya Batik sebagai bagian dari kebudayaan oleh UNESCO, maka pada dasarnya bangsa Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar untuk

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau