• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Hukum Proses Pelaksanaan Sertifika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dasar Hukum Proses Pelaksanaan Sertifika"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Dasar Hukum Proses Pelaksanaan Sertifikasi Rumah Susun

Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (selanjutnya disebut UUPA), melainkan diatur dalam Undang-Undang tersendiri. Aturan mengenai Rumah Susun pada awalnya terdapat di Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (selanjutnya disebut UU Rumah Susun). Dasar hukum yang dipakai dalam proses pelaksanaan sertifikasi rumah susun adalah :

1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang UUPA;

2) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang UU Rumah Susun; 3) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun; 4) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; 5) Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 3 tahun 1997;

6) Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2002;

7) Peraturan Kepala BPN Nomor 2 Tahun 1989 tentang Betuk dan Tata Cara Pengisian serta Pendaftaran Akta Pemisahan Rumah Susun ditetapkan pada tanggal 27 Maret 1989;

8) Peraturan Kepala BPN Nomor 4 Tahun 1989 tentang Bentuk dan Tata Cara Pembuatan Buku Tanah Serta Penerbitan Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun ditetapkan pada tanggal 27 Maret 1989

9) Surat Edaran Kepala BPN-600-1900, tanggal 31 Juli 2003;

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, perlu adanya suatu perancangan yang dapat mewadahi kesenian tradisional dan kuliner dari daerah Trenggalek supaya lebih mudah untuk diperkenalkan

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat

Dari hasil penelitian ini akan didapatkan standar operasional metode botol tertutup yang dapat bermanfaat untuk penapisan senyawa-senyawa kimia yang digunakan pada berbagai

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimaksud dengan reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan

KEGIATAN POKOK Kegiatan dalam program kerja tahun 2017 meliputi :  Melaksanakan Surveilans PPI 6  Melakukan Investigasi Outbreak PPI 6  Membuat Infection Control Risk

sehingga dengan dilakukannya novasi Bank dengan novator harus membuat akad-akad baru, baik akad pembiayaan maupun akad turutannya (accesoir). Selain syarat-syarat diatas,

Penyusunan hirarki yaitu dengan menentukan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. Level berikutnya terdiri dari kriteria-kriteria

Kaisar Romawi ketika itu, Diocletian mulai mengalami kesulitan-kesulitan yang serius dalam menjalankan pemerintahannya diatas daerah yang sangat luas, kesulitan ini di antaranya,