34
LAPORAn KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKIP) TAHUN 2017
2017
NAS SOSIAl KOTA MATARAM
35 Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya telah menuntun dan memberikan kelancaran selama penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Kota Mataram sehingga laporan ini dapat kami selesaikan.
Mengacu pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, memberikan Keleluasaan bagi Pemerintahan Daerah untuk melaksanakan 3 (tiga) fungsi utama pemerintahan yaitu : Pelayanan Umum (Public Service), Pembangunan (Development) dan Pemberdayaan (Emvowerment). Untuk itu Daerah dituntut untuk lebih realistis dalam menentukan program kerja serta pengelolaan terhadap keuangan daerah sesuai dengan potensi, karakteristik dan kebutuhan serta kemampuan keuangan Daerah guna mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang visioner, transparan dan akuntabel, sehingga diwajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan segala kemampuan yang dimiliki berdasarkan tanggung jawab yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Kota Mataram sebagai institusi yang secara eksklusif menangani masalah bidang sosial akhirnya konklusi data yang diterima dapat diolah dan dianalisis sesuai dengan visi, misi dan program kerja Dinas yang diselaraskan dengan visi dan misi Walikota Mataram dan RPJMD Kota Mataram.
Akhirnya, diharapkan dengan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Kota Mataram ini dapat memberikan gambaran terhadap Kinerja Dinas Sosial Kota Mataram dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2017.
Mataram, Desember 2017 Plt. KEPALA DINAS SOSIAL
KOTA MATARAM [[[[[[[[
36 KHTISAR EKSEKUTIF
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Dinas/Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan kegiatan Dinas dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tersebut, mengamanatkan agar setiap unsur penyelenggara Negara / Pemerintah wajib menyusun laporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta wewenang yang diberikan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada yang memberi mandat/stakeholder.
Sejalan dengan itu pada tahun 2017 Dinas Sosial Kota Mataram melakukan kewajiban membuat LKIP 2017 yang salah satunya adalah memberikan pertanggung jawaban tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Kota Mataram berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan secara periodik terhadap segala kegiatan baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan visi dan misi Dinas dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menjawab serta menerangkan kinerja/tindakan Dinas kepada Walikota Mataram.
Penyelengaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Kota Mataram sebagai unit Pelayanan kepada masyarakat secara umum telah berjalan dengan baik, hal ini diindikasikan dengan terselenggaranya, pembinaan, pelatihan, pelayanan dibadang Sosial.
Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2017, program/kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diuraikan secara garis besar sebagai berikut
1. Perumusan sasaran dan kegiatan beserta kualitas indikator kinerjanya akan terus ditingkatkan dan penetapan kegiatan yang akan dilaksanakan lebih diselaraskan dengan kemampuan sumber daya yang ada.
2. Meningkatkan Kinerja masing-masing bidang dan sub bidang yang ada di Dinas dan perlu adanya perencanaan optimal dan penyusunan program dan kegiatan yang berpedoman pada tupoksi masing-masing sehingga dapat meminimalkan faktor-faktor penghambat pelaksanaan kegiatan.
3. Sumber Daya Manusia aparatur juga perlu ditingkatkan untuk bisa lebih disiplin, professional, produktif dan berdedikasi
Untuk melaksanakan seluruh program/kegiatan tersebut diatas, Dinas Sosial Kota Mataram, pada Tahun Anggaran 2017 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 6.254.572.186,00 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.309.908.431,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 3.944.663.755,00
37 1. Sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Sosial Kota Mataram sebanyak 6 (enam) sasaran. Dari 6 (enam) sasaran telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebanyak 8 (delapan) IKU, dengan hasil pencapain sebagai berikut :
- 7 (tujuh) IKUtercapai sesuai target - 1 (satu) IKU belum mencapai target
38 DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Kelembagaan 2
1.3 Struktur Organisasi 23
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 34
2.1 Rencana Strategik 34
2.2 Rencana Kerja Tahunan 36
2.3 Perjanjian Kinerja 37
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama 42
3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 44
39 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Dinas/Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan kegiatan Dinas dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.
Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi tersebut dalam menyerap anggaran, meskipun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program tersebut masih jauh dibawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur; dan pengukuran tersebut tidak semata-mata pada input (masukan) dari program, melainkan lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat, dan dampaknya.
Berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Negara mulai eselon II keatas diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
LKIP atau Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah media akuntabilitas yang dapat dipakai oleh instansi pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dalam rangka pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).
.Bentuk penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah ini melalui proses penyusunan rencana stratejik, rencana kinerja dan pengukuran kinerja sebagaimana telah diatur dalam peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 239/XI/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
40 Dinas Sosial Kota Mataram melakukan kewajiban membuat LKIP 2017 yang salah satunya adalah memberikan pertanggung jawaban tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Kota Mataram berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan secara periodik terhadap segala kegiatan baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi Dinas dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menjawab serta menerangkan kinerja/tindakan Dinas kepada Walikota Mataram.
1.2. KELEMBAGAAN
Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram, yang diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Mataram Nomor 38 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial Kota Mataram
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2016 dan Peraturan Walikota Mataram Nomor 38 Tahun 2016, Dinas Sosial Kota Mataram merupakan Unsur Pelaksana Pemerintah Kota Mataram yang membidangi urusan bidang Sosial bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dalam pelaksanaannya Dinas Sosial Kota Mataram dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab memimpin penyelenggaraan kebijaksanaan Walikota Mataram dibidang Sosial.
Adapun tugas pokok Kepala Dinas Sosial sebagai Pembantu Walikota Mataram adalah memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang sosial.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Dinas. b. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang sosial berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan, Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA–DPA) dan penetapan kinerja Dinas;
d. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang sosial;
e. Penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dinas dengan perangkat daerah dan Instansi terkait;
41 sosial;
h. Pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Dinas; i. Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas;
j. Pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif terhadap UPTD; k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang sosial;
l. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; dan
m. Pelaksanaan tugas–tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk memperlancar penyelenggaraan tugas–tugas dinas maka Kepala Dinas dibantu oleh 1 Unsur Pembantu Pimpinan sebagai Sekretaris Dinas dan 3 Unsur Pelaksana sebagai Kepala Bidang,
I. SEKRETARIAT ( Unsur Pembantu Pimpinan )
Dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Dinas;
b. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA / DPA) dan Program Kerja Dinas;
c. Pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran, keuangan dan perlengkapan dan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian hukum dan organisasi serta hubungan masyarakat;
d. Pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja lingkup Dinas;
e. Perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;
f. Pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup Dinas;
g. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan;
h. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas;
i. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi Manajemen pelayanan sosial sesuai ketentuan yang berlaku;
42 k. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan, dan pengelolaan administrasi umum,
perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan;
l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan;
m. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Sekretariat Perangkat Daerah membawahi : a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan dan mempersiapkan: a. Penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Dinas;
b. Bahan kebijakan teknis perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan pembukuan;
c. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran belanja Dinas; dan
d. Pembinaan administrasi keuangan pembangunan, evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai Fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup Dinas;
b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang perencanaan dan pelaporan;
c. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup Dinas;
d. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Dinas; e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
sesuai peraturan perundang-undangan;
f. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup Dinas;
g. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan lingkup Dinas;
43 Sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. Melaksanakan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Dinas;
k. Menyiapkan bahan kebijakan teknis perencanaan; l. Melaksanakan penyusunan anggaran program kerja;
m. Pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan pembukuaan;
n. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendarahaan anggaran belanja Dinas;
o. Pembinaan administrasi keuangan pembangunan di lingkungan Dinas; dan p. Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan administrasi umum kepegawaian di lingkungan Dinas.
Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian; b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi
kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;
c. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol, dan perlengkapan;
d. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan perlengkapan;
e. Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan;
f. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian lingkup Dinas sesuai peraturan perundang-undangan;
g. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pegawai negeri sipil lingkup Dinas;
h. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang;
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; dan
44 II. BIDANG PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN SOSIAL (Unsur Pelaksana)
Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Penyusunan perencanaan pemberdayaan dan kelembagaan sosial;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial;
d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial;
e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial;
f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sossial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial; g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemberdayaan sosial perorangan,
masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sossial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial;
h. Pengkordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelakasanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya;
i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya;
j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan
bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan;
45 m.Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; o. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial dibantu oleh :
a. Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat
Seksi Pemberdaayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial.
Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pemberdayaan sosial perorangan, keluarga, dan kelembagaan masyarakat.
Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat mempunyai fungsi
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pemberdayaan sosial perorangan, keluarga dan kelembagaan masyarakat;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
46 g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
b. Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial
Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial.
Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasaan dan pengkoordinasiaan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial.
Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
47 prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
c. Seksi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial.
Seksi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial.
Seksi Kepahlawanan dan Peyuluhan Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial.
Seksi Kepahlawanan dan Peyuluhan Sosial mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Kepahawanan dan Penyuluh Sosial;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
48 f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
III. BIDANG REHABILITASI DAN PELAYANAN SOSIAL (Unsur Pelaksana)
Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, kepala bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai dengan bidangnya;
b. Penyusunan perencanaan rehabilitasi dan pelayanan sosial;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia;
49 dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia;
g. Pemantauan, evualuasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia;
h. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi di bawahnya;
i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai bidangnya;
j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan
bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan;
l. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya;
m.Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; dan o. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya;
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial dibantu oleh :
a. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas dan Korban NAPZA;
50 Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandangan Disabilitas dan Korban NAPZA mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
b. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang.
Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggunjawab langsung kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial.
51 pelayanan sosial tuna sosial korban tindak kekerasan dan perdagangan orang. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan
l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia.
Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang beradadi bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial.
52 pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan sosial tuna sosial korban tindak kekerasan dan perdagangan orang.
Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undnagan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan
l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
IV. BIDANG PENANGANAN KEMISKINAN, PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL (Unsur Pelaksana )
53 Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan penetapan program kerja dan dan penetapan kinerja sesuai dengan bidangnya;
b. Penyusunan perencanaan penanganan kemiskinan, perlindungan dan jaminan sosial;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial dan jaminan sosial keluarga;
e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga; f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan
kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga;
g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga;
h. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya;
i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkornisasi dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkornisasi pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya;
j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan
bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan;
l. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
m. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; dan o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
54 a. Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan
Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan penanganan kemiskinan perkotaan.
Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan
55 Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial.
Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran(RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan
pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi proram/kegiatan;
f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
56 c. Seksi Jaminan Sosial Keluarga
Seksi Jaminan Sosial Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan jaminan sosial keluarga.
Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Jaminan Sosial Keluarga; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan proram sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;
f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan’
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
57 STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL KOTA MATARAM
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang diemban, sumber daya yang digunakan oleh Dinas Sosial Kota Mataram meliputi sumber daya aparatur serta sarana/prasarana sebagai bagian dari aset daerah.
1. SUMBER DAYA APARATUR
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial Kota Mataram didukung oleh 27 (dua puluh tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 6 (enam) Orang Tenaga Kontrak Pemerintah Kota Mataram, dengan rincian sebagai berikut :
1. Komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kepangkatan dapat dilihat pada
DAN PELAYANAN SOSIAL BIDANG PEMBERDAYAAN Seksi Rehabilitasi dan
Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas
dan Korban NAPZA
Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan Korban Bencana Alam
dan Bencana Sosial Seksi Organisasi Sosial,
Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial
Seksi
Rehabilitasi dan
Pelayanan Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan
Perdaganagan Orang
Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan
Usia Lanjut Seksi Kepahlawanan
dan Penyuluhan Sosial
58 Tabel 1.1
Komposisi PNS Dinas Sosial Kota Mataram Berdasarkan Kepangkatan
No. Pangkat Jumlah Orang Keterangan
1. Gol. IV 3
2. Gol. III 16
3. Gol. II 8
J u m l a h 27
Sedangkan komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.2
Komposisi PNS Dinas Sosial Kota Mataram Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan
1. Pasca Sarjana (S-2) 3
2. Sarjana (S-1) 15
3. D-3 1
4. SLTA 8
J u m l a h 27
2. ASET
Pelaksanaan tugas-tugas dinas yang berdampak pada kinerja dinas, tidak terlepas juga oleh dukungan aset yang ada pada Dinas Sosial Kota Mataram. Adapun aset-aset tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
5.1.1. ASET
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
ASET LANCAR
1. Kas di Bendaharawan Pengeluaran 0,00 0,00 Saldo Kas di Bendaharawan
Pengeluaran sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian:
a. Sisa UUDP 0,00 0,00
b. Jasa bank belum di setor ke kasda 0,00 0,00
c. Uang PFK yang belum disetor 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
2. Kas di Bendaharawan Penerimaan 0,00 0,00
59 Penerimaan sebesar Rp. 0,00 dan
Rp. 0,00 merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, atas uang penerimaan dari wajib pajak/wajib restibusi yang belum disetor ke kasda
3. Piutang Pajak 0,00 0,00
Saldo Piutang Pajak sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pajak Hotel 0,00 0,00
b. Pajak Restoran 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Daftar rincian disajikan pada lampiran...
4. Piutang Restribusi 0,00 0,00
Saldo Piutang Restribusi sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Restribusi... 0,00 0,00
b. Restribusi... 0,00 0,00
c. dst 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Daftar rincian disajikan pada lampiran...
5. Bagian Lancar dari Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
0,00
0,00
Saldo Bagian Lancar dari Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang berasal dari temuan kerugian kas daerah hasil audit dari aparat pengawasan yang belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca, dengan rincian sebagai berikut:
a. Temuan BPK 0,00 0,00
b. Temuan BPKP 0,00 0,00
c. Temuan dari Itjen Depdagri 0,00 0,00
d. Temuan dari Bawasda Provinsi 0,00 0,00
e. Temuan dari Bawasda Kabupaten 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Daftar rincian disajikan pada lampiran...
6. Persediaan 40.566.000,00 76.519.650,00
Saldo Persediaan sebesar Rp. 40.566.000,00 dan
Rp. 76.519.650,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. ATK 2.305.000,00 2..000.000,00
a. Barang Cetakan 0,00 710.000,00
b. Persediaan Lainnya (logistik) 35.861.000,00 37.389.650,00
c. Alat Kesehatan 2.400.000,00 36.420.000,00
60
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
ASET TETAP
7. Tanah 0,00 0,00
Saldo Aset Tetap - Tanah sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Tanah untuk bangunan kantor 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 0,00 0,00
Mutasi – Kurang:
a. Tanah untuk bangunan kantor 0,00 0,00
b. Tanah untuk kebun 0,00 0,00
c. Tanah untuk fasilitas umum 0,00 0,00
d. dst 0,00 0,00
Jumlah Pengurangan 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Catatan atas akun aset tetap – tanah adalah sebagai berikut:
...
...dst
Daftar rincian aset tetap – tanah disajikan pada lampiran:...
8. Peralatan dan Mesin 1.367.534.847,00 1.294.247.314,00 Saldo Aset tetap – Peralatan dan Mesin
sebesar Rp. 1.367.534.847,00 dan Rp. 1.294.247.314,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Alat-alat besar/berat 0,00 0,00
b. Alat Angkutan/Transportasi 673.418.821,00 746.433.821,00
c. Alat Bengkel dan Alat Ukur 0,00 3.450.000,00
d. Alat Pertanian 0,00 0,00
e. Alat Kantor dan Rumah Tangga 600.473.526,00 409.335.993,00 f. Alat Studio dan Komunikasi 75.505.000,00 73.850.000,00
g. Alat Kedokteran 0,00 0,00
h. Alat Laboratorium 18.137.500,00 61.177.500,00
i. Alat Keamanan/Persenjataan 0,00 0,00
Jumlah 1.367.534.847,00 1.294.247.314,00
Adapun mutasi aset tetap – Peralatan dan Mesin selama tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut:
Mutasi – Tambah:
a. Alat-alat besar/berat 0,00 0,00
b. Alat Angkutan/Transportasi 150.000.000,00 386.937.821,00
c. Alat Bengkel dan Alat Ukur 0,00 0,00
d. Alat Pertanian 0,00 0,00
e. Alat Kantor dan Rumah Tangga 258.289.000,00 50.000.000,00
f. Alat Studio dan Komunikasi 7.455.000,00 0,00
g. Alat Kedokteran 0,00 0,00
h. Alat Laboratorium 0,00 0,00
61 Jumlah Penambahan 415.744.000,00 436.937.821,00 Mutasi – Kurang:
a. Alat-alat besar/berat 0,00 0,00
b. Alat Angkutan/Transportasi 223.015.000,00 77.142.000,00
c. Alat Bengkel dan Alat Ukur 0,00 0,00
d. Alat Pertanian 3.450.000,00 0,00
e. Alat Kantor dan Rumah Tangga 67.151.467,00 51.412.000,00 f. Alat Studio dan Komunikasi 5.800.000,00 10.000.000,00
g. Alat Kedokteran 43.040.000,00 0,00
h. Alat Laboratorium 0,00 0,00
i. Alat Keamanan/Persenjataan 0,00 0,00
Jumlah Pengurangan 342.456.467,00 138.554.000,00 Jumlah 73.287.533,00 84.940.000,00
Catatan atas akun aset tetap – Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:
Penambahan aset tetap dari peralatan dan mesin pada TA. 2017 dibandingkan dengan TA. 2016 adalah sebesar Rp. 73.287.533,00 berasal dari :
1. Penambahan belanja modal peralatan dan mesin yang berasal dari pengadaan TA. 2017 yaitu sebesar Rp. 265.744.000,00 yaitu alat kantor dan rumah tangga sebesar Rp. 258.289.000,00 ; alat studio dan komunikasi sebesar Rp. 7.455.000,00 dengan perincian barang sbb :
- Pengadaan AC (3 unit) : Rp. 24.000.000,00
Pada TA. 2017 terdapat pengurangan nilai aset peralatan dan mesin sebesar Rp. 342.456.467,00, yang berasal dari :
a. Angkutan/transportasi sebesar Rp. 223.015.000,00 dengan perincian sbb :
- mutasi keluar renovasi kendaraan roda 4 yang tidak diakui sebagai pembentuk aset tetap sejumlah Rp. 25.000.000,00.
- mutasi keluar ke BKD Kota Mataram senilai Rp. 74.750.000 berupa kendaraan roda 4 DR 45 AK.
- Mutasi kurang antar OPD (pemisahan dinas) ke Dinas Tenaga Kerja senilai Rp. 26.265.000,00 berupa kendaraan roda 2 DR. 3011 AK senilai Rp. 11.700.000,00 dan kendaraan roda 2 DR. 4821 AK senilai Rp. 14.565.000,00
- Mutasi keluar karena keliru pencatatan senilai Rp. 97.000.000 berupa kendaraan roda 4 DR. 1495 milik pemerintah provinsi.
b. Alat bengkel dan alat ukur sebesar Rp. 3.450.000,00, karena adanya mutasi kurang antar OPD (pemisahan dinas) ke dinas Tenaga Kerja berupa air blower (2 unit) senilai Rp. 1.850.000,00 dan 2 unit air blower senilai Rp. 1.600.000,00
c. Alat kantor dan rumah tangga sebesar Rp. 67.151.467,00, karena adanya mutasi kurang antar OPD (pemisahan dinas) ke Dinas Tenaga Kerja (rincian terlampir)
62
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
senilai Rp. 3.950.000,00 dan unintemuptible power supply (UPS)-1 unit senilai Rp. 1.850.000,00.
b. Alat laboratorium sebesar Rp. 43.040.000,00, berupa alat peraga ketrampilan lain-lain (1 paket) senilai Rp. 6.400.000,00, alat peraga ketrampilan lain-lain (1 paket) senilai Rp. 15.140.000,00 dan alat peraga ketrampilan lain-lain senilai Rp. 21.500.000,00
Sehingga penambahan jumlah aset tetap – peralatan dan mesin TA. 2017 sebesar : (Rp. 150.000.000,00 + 258.289.000,00 + 7.455.000,00) – (Rp. 342.456.467,00) = Rp. 73.287.533,00 dibandingkan dengan nilai aset tetap – peralatan dan mesin TA. 2016.
...
dst
Daftar rincian aset tetap – Peralatan dan Mesin beserta perhitungan penyusutannya disajikan pada lampiran:...
Catatan atas akun aset tetap – Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:
Penambahan aset tetap dari peralatan dan mesin pada TA. 2017 dibandingkan dengan TA. 2016 adalah sebesar Rp. 73.287.533,00 berasal dari :
1. Penambahan belanja modal peralatan dan mesin yang berasal dari pengadaan TA. 2017 yaitu sebesar Rp. 265.744.000,00 yaitu alat kantor dan rumah tangga sebesar Rp. 258.289.000,00 ; alat studio dan komunikasi sebesar Rp. 7.455.000,00 dengan perincian barang sbb :
- Pengadaan AC (3 unit) : Rp. 24.000.000,00
Pada TA. 2017 terdapat pengurangan nilai aset peralatan dan mesin sebesar Rp. 342.456.467,00, yang berasal dari :
d. Angkutan/transportasi sebesar Rp. 223.015.000,00 dengan perincian sbb :
- mutasi keluar renovasi kendaraan roda 4 yang tidak diakui sebagai pembentuk aset tetap sejumlah Rp. 25.000.000,00.
- mutasi keluar ke BKD Kota Mataram senilai Rp. 74.750.000 berupa kendaraan roda 4 DR 45 AK.
- Mutasi kurang antar OPD (pemisahan dinas) ke Dinas Tenaga Kerja senilai Rp. 26.265.000,00 berupa kendaraan roda 2 DR. 3011 AK senilai Rp. 11.700.000,00 dan kendaraan roda 2 DR. 4821 AK senilai Rp. 14.565.000,00
- Mutasi keluar karena keliru pencatatan senilai Rp. 97.000.000 berupa kendaraan roda 4 DR. 1495 milik pemerintah provinsi.
e. Alat bengkel dan alat ukur sebesar Rp. 3.450.000,00, karena adanya mutasi kurang antar OPD (pemisahan dinas) ke dinas Tenaga Kerja berupa air blower (2 unit) senilai Rp. 1.850.000,00 dan 2 unit air blower senilai Rp. 1.600.000,00
f. Alat kantor dan rumah tangga sebesar Rp. 67.151.467,00, karena adanya mutasi kurang antar OPD (pemisahan dinas) ke Dinas Tenaga Kerja (rincian terlampir)
63 antar OPD (pemisahan dinas) ke dinas Tenaga Kerja berupa kamera (1 unit) senilai Rp. 3.950.000,00 dan unintemuptible power supply (UPS)-1 unit senilai Rp. 1.850.000,00.
d. Alat laboratorium sebesar Rp. 43.040.000,00, berupa alat peraga ketrampilan lain-lain (1 paket) senilai Rp. 6.400.000,00, alat peraga ketrampilan lain-lain (1 paket) senilai Rp. 15.140.000,00 dan alat peraga ketrampilan lain-lain senilai Rp. 21.500.000,00
Sehingga penambahan jumlah aset tetap – peralatan dan mesin TA. 2017 sebesar : (Rp. 150.000.000,00 + 258.289.000,00 + 7.455.000,00) – (Rp. 342.456.467,00) = Rp. 73.287.533,00 dibandingkan dengan nilai aset tetap – peralatan dan mesin TA. 2016.
...
dst
Daftar rincian aset tetap – Peralatan dan Mesin beserta perhitungan penyusutannya disajikan pada lampiran:...
9. Bangunan Gedung 837.196.100,00 837.196.100,00 Saldo Aset Tetap – Bangunan Gedung
sebesar Rp. 837.196.100,00 dan Rp. 837.196.100,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Bangunan 837.196.100,00 837.196.100,00
Gedung
b. Monumen 0,00 0,00
Jumlah 837.196.100,00 837.196.100,00
Adapun mutasi aset tetap – Bangunan Gedung selama tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
Mutasi – Tambah:
a. Bangunan 0,00 0,00
Gedung
b. Monumen 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 0,00 0,00
Mutasi – Kurang:
a. Bangunan 0,00 0,00
Gedung
b. Monumen 0,00 0,00
Jumlah Pengurangan 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Catatan atas akun aset tetap – bangunan gedung adalah sebagai berikut:
Daftar rincian aset tetap – bangunan gedung beserta perhitungan penyusutannya disajikan pada lampiran:...
10. Jalan, Irigasi dan Jaringan 103.883.000,00 103.883.000,00 Saldo Aset Tetap – Jalan, Irigasi dan
Jaringan sebesar Rp. 103.883.000,00 dan Rp. 103.883.000,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jalan 0,00 0,00
b. Jembatan 0,00 0,00
c. Bangunan Air 85.428.000,00 85.428.000,00
d. Jaringan 18.455.000,00 18.455.000,00
e. Instalasi 0,00 0,00
Jumlah 103.883.000,00 103.883.000,00
64
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
Mutasi – Tambah:
Jumlah Penambahan 0,00 0,00
Mutasi – Kurang:
Jumlah Pengurangan 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Catatan atas akun aset tetap – Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut:
...
dst
Daftar rincian aset tetap – Jalan, Irigasi dan Jaringan beserta perhitungan penyusutannya disajikan pada lampiran:...
11. Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00
Saldo Aset Tetap – Aset Tetap Lainnya sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Buku Perpustakaan 0,00 0,00
b. Barang Bercorak Seni/Olah raga 0,00 0,00
c. Hewan/Tanaman 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Adapun mutasi aset tetap – Aset Tetap Lainnya selama tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
Mutasi – Tambah:
a. Buku Perpustakaan 0,00 0,00
b. Barang Bercorak Seni/Olah raga 0,00 0,00
c. Hewan/Tanaman 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 0,00 0,00
Mutasi – Kurang:
a. Buku Perpustakaan 0,00 0,00
b. Barang Bercorak Seni/Olah raga 0,00 0,00
c. Hewan/Tanaman 0,00 0,00
Jumlah Pengurangan 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Catatan atas akun aset tetap – Aset Tetap Lainnya adalah sebagai berikut:
...
...
dst
Daftar rincian aset tetap – Aset Tetap Lainnya beserta perhitungan penyusutannya disajikan pada lampiran:...
12. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 0,00
65
a. Pengadaan ... 0,00 0,00
b. Pembangunan ... 0,00 0,00
c. dst 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Catatan atas akun aset tetap – Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah sebagai berikut:
...
dst
Daftar rincian aset tetap – Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan pada lampiran:...
13. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 780.609.527,00 dan Rp. 739.670.667,44 merupakan kontra akun aset tetap yang disajikan
berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap selain untuk tanah dan KDP.
ASET LAINNYA
780.609.527,00 739.670.667,44
14. Aset Lain-Lain 298.115.204,00 391.521.204,00 Saldo Aset Lain-lain merupakan Aset
tetap yang dalam kondisi rusak berat yang tidak dapat digunakan lagi untuk kegiatan operasional sebesar Rp. 298.115.204,00 dan
Rp. 391.521.204,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Peralatan dan Mesin 298.115.204,00 341.720.204,00
b. Bangunan Gedung 0,00 49.801.000,00
c. Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00
d. Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 298.115.204,00 391.521.204,00
Catatan atas akun aset lainnya adalah sebagai berikut:
Pada TA. 2017 terjadi pengurangan nilai aset lain-lain sebesar Rp. 93.406.000,00 dibandingkan TA. 2016 yaitu berasal dari peralatan dan mesin sebesar Rp. 43.605.000,00 dan bangunan dan gedung sebesar Rp. 49.801.000,00, dengan perincian sbb :
a. Mutasi keluar ke BKD Kota Mataram berupa kendaraan roda 2 DR 3219 AK senilai Rp. 13.500.000,00.
b. Mutasi kurang antar OPD (pemisahan dinas) ke dinas Tenaga Kerja Kota Mataram sebesar Rp. 30.105.000,00 yaitu berupa sepeda motor DR.2633 AK senilai Rp. 9.145.000,00, sepeda motor DR. 2785 AK senilai Rp. 12.500.000,00, mesin jahit (12 unit) senilai Rp. 6.768.000,00, mesin jahit benang/mesin obras (3 unit) senilai Rp. 1.692.000,00.
c. Mutasi keluar berupa Tugu Bangunan yang dicatat di aset lain-lain karena adanya penyerahan kepada masyarakat senilai Rp. 49.801.000,00.
...
66 BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1.RENCANA STRATEGIK
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial Kota Mataram, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran Kinerja. Perencanaan strategik memerlukan integrasi antara Sumber Daya Manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Analisis terhadap lingkungan Dinas baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan tantangan/kendala (threath) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar sebagai perwujudan Visi dan Misi serta Strategi Dinas Sosial Kota Mataram
1. VISI DAN MISI a. Visi
Banyaknya permasalahan yang timbul di masyarakat terutama pada pelayanan sosial, Dinas Sosial secara terus menurus melakukan perubahan kearah perbaikan agar dapat memberikan pelayanan yang prima sesuai dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat, untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di rumuskan Visi Dinas Sosial Kota Mataram, Yaitu “Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Secara Berkelanjutan”. Untuk mencapai visi tersebut, Dinas Sosial menetapkan dua misi sebagai berikut :
b. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, Dinas Sosial menetapkan 4 (empat) Misi sebagai berikut : a. Meningkatkan profesionalitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) dalam perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan dan rehabilitasi sosial; b. Meningkatkan optimisme, kesadaran hidup, masyarakat yang harmonis.
c. Memperdayakan individu, keluarga dan kelompok sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat;
d. Menggalang dan mengembangkan potensi sumber daya manusia serta memperkokoh sistem perlindungan dan jaminan sosial pada masyarakat.
c. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu tertentu (1 sampai dengan 5 tahun) yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
2. Mewujudkan kemandirian, rasa percaya diri, kemauan dan kemampuan sosial ekonomi bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
67 dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
d. Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial Kota Mataram, yang merupakan penjabaran dari tujuan penyelenggaraan pembangunan bidang kesejahteraan sosial adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan bagi PMKS lanjut usia terlantar dan anak terlantar. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan bagi korban bencana alam/sosial.
3. Meningkatnya kepercayaan diri penyandang disabilitas.
4. Meningkatnya perubahan prilaku pada PMKS (BWBLP) dan tumbuhnya kepercayaan diri dan kemandirian pada Orang Dengan HIV/Aids (ODHA).
5. Meningkatnya kualitas hidup bagi keluarga miskin.
6. Meningkatnya partisipasi PSM dan Karang Taruna dalam penanganan PMKS. TABEL 2.1 SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TARGET
A. UTAMA
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Meningkatnya kualitas pelayanan bagi PMKS lanjut usia terlantar dan anak terlantar
Persentase penanganan lanjut usia terlantar luar panti dan dalam panti
5,61 %
Persentase penanganan anak terlantar luar panti dan dalam panti.
3,13 %
Meningkatnya kualitas pelayanan bagi korban bencana alam/sosial rasa percaya diri,
kemauan dan kemampuan sosial ekonomi bagi Penyandang Masalah disabilitas yang tumbuh kepercayaan dirinya
13,53 %
Meningkatnya perubahan prilaku pada PMKS (BWBLP) dan tumbuhnya kepercayaan diri dan kemandirian pada Orang Dengan HIV/Aids (ODHA)
Persentase Bekas Warga Binaan Lembaga
Pemasyarakatan yang mengalami perubahan prilaku
3,68 %
Persentase ODHA yang tumbuh kepercayaan dirinya dan mampu hidup mandiri
3,80 %
Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial dan kelangsungan hidup masyarakat
Meningkatnya kualitas hidup bagi masyarakat miskin.
Persentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya
0,19 %
Meningkatkan peran serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Meningkatnya partisipasi PSM dan Karang Taruna dalam penanganan PMKS.
Persentase PSM dan Karang Taruna yang berpartisipai dalam penanganan PMKS