• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Petunjuk Umum Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RPIJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pmebelanjaan prasarana Kabupaten, yang meliputi : 1. Pembelanjaan untuk pengoperasia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6.1 Petunjuk Umum Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RPIJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pmebelanjaan prasarana Kabupaten, yang meliputi : 1. Pembelanjaan untuk pengoperasia"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

VI - 1 6.1 Petunjuk Umum

Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RPIJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pmebelanjaan prasarana Kabupaten, yang meliputi :

1. Pembelanjaan untuk pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun 2. Pembelanjaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada ;

3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasarana baru.

Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM perlu memperhatikan hasil total atau produktivitas dan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sumberdaya bagi masyarakat dan keuntungan ekonomis secara menyeluruh tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber dana tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil adanya kegiatan.

6.1.1 Komponen Keuangan

6.1.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan

Komponen penerimaan pendapatan merupakan penerimaan yang merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih. Penerimaan Pendapatan terdiri atas : Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan lainnya yang sah.

6.1.2 Komponen Pengeluaran Belanja

Komponen pengeluaran Belanja terdiri dari : Belanja Operasi, Belanja Modal, Transfer ke Desa, dan Belanja Takterduga. Berikut dibawah ini merupakan Tabel Struktur Pengeluaran Belanja SAP-D.

6.1.3 Komponen Pembiayaan

(2)

VI - 2

6.2 Profil Keuangan Kabupaten / Kota

6.2.1 Keuangan Daerah

Peluang investasi di daerah sangat dipengaruhi pada kekuatan penawaran dan permintaan modal yang terjadi. Penawaran modal berkaitan kekuatan atau kemampuan masyarakat untuk menabung yang kemudian digunakan untuk investasi dan pembentukan modal. Kemampuan menabung ini sangat ditentukan oleh pendapatan riil dalam masyarakat. Tingkat pendapatan di Kabupaten Magetan masih relatif rendah yang dicerminkan oleh rendahnya tingkat PDRB per kapita. Hal ini berdampak pada rendahnya kemampuan penduduk menabung dan berinvestasi. Oleh karena kegiatan ekonomi yang dilakukan penduduk Kabupaten Magetan berskala kecil dengan jangkauan pelayanan yang terbatas.

Di sisi lain, penyebab rendahnya investasi penduduk juga berkaitan dengan masih terbatasnya jumlah lembaga keuangan. Lembaga keuangan berperan menerima atau mengatur tabungan masyarakat dan mengusahakan atau menyalurkannya pada usaha-usaha produktif.

Dari sisi permintaan, peluang investasi dipengaruhi oleh daya tarik pengusaha untuk melakukan investasi. Hasrat pengusaha untuk melakukan investasi tergantung pada daya beli (effective demand) yang menentukan luasnya pasaran bagi produk-produk yang dihasilkan. Selain daya beli penduduk, hasrat investasi juga dipengaruhi oleh lingkungan wilayah yang memberikan iklim yang kondusif untuk investasi. Lingkungan wilayah tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan regulasi dan lingkungan attitudinal.

(3)

VI - 3

1 Belanja Operasi

- Belanja Pegawai 226.267.499.032,82 228.286.836.807,47 259.899.005.991,74 326.309.370.833,25 438.828.441.204,00 - Belanja Barang 34.926.440.119,71 40.957.194.195,45 67.425.696.796,56 66.297.263.250,42 84.639.168.606,00 -Belanja Bunga 85.859.695,56 69.144.771,16 56.048.791,43 42.834.744,89 35.000.000,00 - Belanja Subsidi - - - - -- Belanja Hibah - - - - 12.573.358.700,00 - Belanja Bantuan Sosial - - - 6.717.380.730,00 9.455.921.319,00

Jumlah (1) 261.279.798.848,09 269.313.175.774,08 327.380.751.579,73 399.366.849.558,56 545.531.889.829,00

2 Belanja Modal

- Belanja Tanah 4.702.372.500,00 3.719.607.000,00 10.268.342.250,00 3.589.309.500,00 4.555.258.050,00 - Belanja Peralatan dan mesin 3.741.745.250,00 4.226.608.618,00 19.552.767.954,00 24.786.029.647,00 21.577.690.175,00 - Belanja Gedung dan Bangunan 21.162.316.190,00 36.135.679.450,00 32.078.320.377,00 44.916.778.500,00 52.056.277.227,00 - Belanja Jalan.irigasi dan jaringan 9.855.339.042,00 6.556.425.440,00 67.605.593.797,00 57.615.454.438,00 48.865.912.350,00 - Belanja Aset tetap lainnya 5.909.027.000,00 185.888.150,00 1.378.357.500,00 1.724.817.100,00 1.410.160.500,00

Jumlah (2) 45.370.799.982,00 50.824.208.658,00 130.883.381.878,00 132.632.389.185,00 128.465.298.302,00

3 Transfer ke Desa/Kelurahan

- Bagi hasil Pajak - Bagi hasil Retribusi

- Bagi hasil Pendaptan lainnya/Bantuan Keuangan 37.487.522.407,50 29.726.124.959,00 39.436.782.857,00 34.283.733.236,00 44.588.466.600,00

Jumlah (3) 37.487.522.407,50 29.726.124.959,00 39.436.782.857,00 34.283.733.236,00 44.588.466.600,00

4 Belanja Tak Terduga 1.317.580.500,00 3.871.192.211,00 1.366.266.600,00 143.101.000,00 4.863.833.451,30

Jumlah (4) 1.317.580.500,00 3.871.192.211,00 1.366.266.600,00 143.101.000,00 4.863.833.451,30

5 Penambangan Umum - - - -

T O T A L 1 + 2 + 3 + 4 + 5 345.455.701.737,59 353.734.701.602,08 499.067.182.914,73 566.426.072.979,56 723.449.488.182,30

REALISASI

2004 2005 2006 2007 2008

No SUMBER SUB-KOMPONEN BELANJA

Tabel 6.1

(4)
(5)

VI - 5 Lingkungan regulasi adalah penetapan insentif dan kebijaksanaan yang memberikan biaya ekonomi rendah bagi pengembangan investasi swasta. Dengan demikian untuk mengembangkan kegiatan investasi swasta diperlukan penyederhanaan sistem regulasi.

Lingkungan attitudinal merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dalam suatu kota. Lingkungan attitudinal dicerminkan dengan sikap mental penduduk dalam menerima kegiatan investasi swasta. Keputusan yang diambil investor dalam memperluas kegiatan investasi tidak hanya didasarkan pada informasi sekunder, tetapi reaksi penduduk terhadap calon lokasi investasi.

6.2.1.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Dengan melihat berbagai tantangan dan permasalahan utama yang akan dihadapi pada tahun 2009 maka dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah juga harus mendasarkan pada asumsi-asumsi prakiraan ekonomi makro Nasional yang diapakai sebagai acuan penyusunan APBN 2009. Beberapa asumsi prakiraan ekonomi makro ekonomi nasional yang digunakan

Untuk itu diharapkan dalam penyusunan RAPBD 2009 harus mengefektifkan pemanfaatan sumber-sumber penerimaan daerah dan lebih mengutamakan program-program yang terkait dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pertumbuhan ekonomi lokal serta pembangunan infrastruktur dasar guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berikut Tabel Profil Perkembangan APBD Kabupaten Magetan.

6.2.1.2 Pendapatan Asli Daerah

(6)

VI - 6 6.2.1.3 Dana Perimbangan

(7)

VI - 7 6.2.1.4 Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Lain-lain pendapatan yang sah yang diperoleh oleh Kabupaten Magetan berasal dari Bantuan Dana Kontinjensi / Penyeimbangan dari Pemerintah. Berikut tabel pemerintah daerah tentunya telah memiliki BUMD untuk mendukung sumber pembiayaan tesebut, BUMD tersebut antara lain seperti sektor air minum, gas dan air minum dan sebagainya. Berikut pembiayaan BUMD.

6.2.2.1 Listrik

Sektor listrik mencakup kegiatan pembangkittan dan penyaluran tenaga listrik iyan diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Magetan dan Maospaqti. Data produksi ,rata-rata tarif listrik PLN diperoleh dari PLN Distribusi Jawa timur.

(8)

VI - 8 6.2.2.2 Air Minum

Air minum di Kabupaten Magetan diusahakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum. Data output, baiaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh langsung dari hasil survei lengkap perusahaan air minum yang dilaksnakan setiap tahun oleh Badan Puat Statistik Kabupaten Magetan. Nilai tambah Bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara yang sama seperti sektor listrik.

6.2.2.3 Bangunan /Konstruksi

Mencakup segal kegiatan pembangunan fisik (konstruksi), baik berupa gedung, jembatan dan konstruksi lainnya. Data ouput, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari penjumlahan nilai pembangunan prasarana fisik yang dari segi pendanaan dapat dirinci menjadi : nilai pembanguna Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Magetan dan Pemerintah desa yang dibiayai dari anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta perbaikannya, pembangunan-pembangunan perusahaan angkutan umum baik bermotor maupun tidak bermotor seperti bis, truk, angkutan pedesaan, angkutan kota, ojek, becak dan sebagainya.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan jumalh kendaraan angkutan umum perjenis kendaraan dengan rata-rata output perjenis kendaraan, kemudian dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari rasio biaya antara terhadap output dikalikan nilai outputnya menurut jenis kendaraan.

Data jumlah kendaraan angkutan umum diperoleh dari laporan Dina perhubungan dan Pariwisata kabupaten Magetan, sedangkan data rata-rata ouptu perjenis kendaraan dan rasio biaya antara terhadap output diperoleh dari SKPR. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara evaluasi.

b. Jasa Penunjang Angkutan

(9)

VI - 9 Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan menggunakan indikator jumlah terminal, parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan penggudangan dikalikan dengan output perindikator kemudian dikurangi dengan biaya antaranya.

Nilai tambah bruto atas dasar harga konsatan 2000 dihitung dengan cara ekstrpoalsi dengan ekstrapolatornya jumlah terminal, parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan penggudangan.

6.3 Permasalahan dan Analisa Keuangan

6.3.1 Kondisi Keuangan Pemerintahan Kabupaten / Kota

Besarnya investasi pemerintah dipengaruhi kemampuan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan daerah baik yang bersumber dari daerahnya. Investasi pemerintah di Kabupaten Magetan tergantung pada kemampuan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan. Besarnya investasi pemerintah di Kabupaten Magetan tercermin pada besarnya pengeluaran pembangunan.

Investasi yang dibiayai sektor swasta pada umumnya lebih berorientasi pada kegiatan-kegiatan usaha yang menghasilkan keuntungan ekonomi/finansial secara langsung. Oleh karena itu besarnya investasi yang ditanamkan oleh sektor swasta sangat tergantung seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan investasi. Besarnya nilai investasi yang ditanamkan oleh sektor swasta di Kabupaten Magetan dapat tercermin dari besarnya nilai investasi PMA, PMDN maupun non-fasilitas yang berlokasi wilayah ini.

(10)

VI - 10

Uraian %

No Bagian dan Pos 2004 2005 2006 2007 2008 PROYEKSI 2009 2010 2011 2012 2013

PAK PERTUMBUHAN

1 Belanja Operasi

- Belanja Pegawai 226.267.499.032,82 228.286.836.807,47 259.899.005.991,74 326.309.370.833,25 438.828.441.204,00 14,76% 452.861.556.284,30 505.175.998.121,11 557.490.439.957,92 609.804.881.794,75 662.119.323.631,56 - Belanja Barang 34.926.440.119,71 40.957.194.195,45 67.425.696.796,56 66.297.263.250,42 84.639.168.606,00 18,49% 96.278.810.401,89 108.755.363.004,65 121.231.915.607,41 133.708.468.210,16 146.185.020.812,91 -Belanja Bunga 85.859.695,56 69.144.771,16 56.048.791,43 42.834.744,89 35.000.000,00 -25,19% 19.368.775,39 6.565.833,65 (6.237.108,09) (19.040.049,83) (31.842.991,56) - Belanja Subsidi

- Belanja Hibah 12.573.358.700,00

- Belanja Bantuan Sosial 6.717.380.730,00 9.455.921.319,00 64,48%

Jumlah (1) 261.279.798.848,09 269.313.175.774,08 327.380.751.579,73 399.366.849.558,56 545.531.889.829,00 16,38% 570.141.849.841,78 639.997.635.416,41 709.853.420.991,03 779.709.206.565,67 849.564.992.140,30

2. Belanja Modal

- Belanja Tanah 4.702.372.500,00 3.719.607.000,00 10.268.342.250,00 3.589.309.500,00 4.555.258.050,00 -31,88% 5.239.619.940,00 5.197.167.300,00 5.154.714.660,00 5.112.262.020,00 5.069.809.380,00 - Belanja Peralatan dan mesin 3.741.745.250,00 4.226.608.618,00 19.552.767.954,00 24.786.029.647,00 21.577.690.175,00 24,03% 31.646.361.592,50 37.269.492.680,40 42.892.623.768,30 48.515.754.856,20 54.138.885.944,10 - Belanja Gedung dan Bangunan 21.162.316.190,00 36.135.679.450,00 32.078.320.377,00 44.916.778.500,00 52.056.277.227,00 17,77% 58.440.580.686,00 65.497.482.798,40 72.554.384.910,80 79.611.287.023,20 86.668.189.135,60 - Belanja Jalan.irigasi dan jaringan 9.855.339.042,00 6.556.425.440,00 67.605.593.797,00 57.615.454.438,00 48.865.912.350,00 1,19% 76.823.797.697,60 89.731.815.259,00 102.639.832.820,40 115.547.850.381,80 128.455.867.943,20 - Belanja Aset tetap lainnya 5.909.027.000,00 185.888.150,00 1.378.357.500,00 1.724.817.100,00 1.410.160.500,00 -748,63% (115.991.165,00) (861.871.570,00) (1.607.751.975,00) (2.353.632.380,00) (3.099.512.785,00) Jumlah (2) 45.370.799.982,00 50.824.208.658,00 130.883.381.878,00 132.632.389.185,00 128.465.298.302,00 17,49% 172.034.368.751,10 196.834.086.467,80 221.633.804.184,50 246.433.521.901,20 271.233.239.617,90

3 Belanja Transfer - Bagi hasil Pajak - Bagi hasil Retribusi - Bagi hasil Pendaptan lainnya

- Bagi Hasil Pendapatan Lainnya/Bantuan Keuangan 37.487.522.407,50 29.726.124.959,00 39.436.782.857,00 34.283.733.236,00 44.588.466.600,00 1,65% 42.732.375.010,50 44.608.324.676,70 46.484.274.342,90 48.360.224.009,10 50.236.173.675,30 Jumlah (3) 37.487.522.407,50 29.726.124.959,00 39.436.782.857,00 34.283.733.236,00 44.588.466.600,00 1,65% 42.732.375.010,50 44.608.324.676,70 46.484.274.342,90 48.360.224.009,10 50.236.173.675,30

5 Belanja Tak Terduga 1.317.580.500,00 3.871.192.211,00 1.366.266.600,00 143.101.000,00 4.863.833.451,30 -218,77% 3.321.719.159,94 3.658.160.629,10 3.994.602.098,26 4.331.043.567,42 4.667.485.036,58

JUMLAH BIAYA 345.455.701.737,59 353.734.701.602,08 499.067.182.914,73 566.426.072.979,56 723.449.488.182,30 16,26% 788.230.312.763,31 885.098.207.190,00 981.966.101.616,69 1.078.833.996.043,37 1.175.701.890.470,06 REALISASI APBD PROYEKSI

6.3.2 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten Magetan 6.3.2.1 Proyeksi Penerimaan dan Belanja

Tabel 6.6

(11)

VI - 11

Uraian % PROYEKSI PROYEKSI

No Bagian dan Pos 2004 2005 2006 2007 2008 PROYEKSI 2009 2010 2011 2012 2013

PERTUMBUHAN

1 PENDAPATAN TRANSFER/DANA PERIMBANGAN 319.294.371.215,00 328.497.492.767,00 510.059.637.389,78 555.953.897.627,00 611.667.362.595,77 13,94% 708.755.268.605,38 789.975.507.367,53 871.195.746.129,69 952.415.984.891,84 1.033.636.223.654,00 a. Dana alokasi umum 253.135.000.000,00 261.901.000.000,00 405.061.000.000,00 451.962.000.000,00 490.163.947.000,00 14,22% 571.680.257.600,00 638.092.147.000,00 704.504.036.400,00 770.915.925.800,00 837.327.815.200,00 b. Dana alokasi khusus 6.580.000.000,00 10.700.000.000,00 44.695.000.000,00 44.993.300.000,00 54.272.000.000,00 33,08% 71.151.250.000,00 84.118.980.000,00 97.086.710.000,00 110.054.440.000,00 123.022.170.000,00 c. Dana bagi hasil pajak 22.262.986.202,00 22.834.690.424,00 23.296.967.312,00 28.458.650.160,00 23.900.000.000,00 0,89% 26.820.055.019,20 27.709.853.752,40 28.599.652.485,60 29.489.451.218,80 30.379.249.952,00 d. Dana bagi hasil sumber daya alam 772.232.067,00 693.502.520,00 1.944.787.597,78 1.624.571.775,00 5.824.285.000,00 26,35% 5.482.428.328,26 6.585.945.840,36 7.689.463.352,46 8.792.980.864,56 9.896.498.376,66 (non pajak)

e. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan bantuan keuangan 14.908.665.114,00 17.951.299.823,00 24.869.335.347,00 24.000.441.818,00 23.275.311.395,77 9,51% 27.835.741.067,12 30.113.984.522,97 32.392.227.978,82 34.670.471.434,68 36.948.714.890,53 f. Bantuan dana kontijensi/penyeimbang dari pemerintah 21.635.487.832,00 14.417.000.000,00 10.192.547.133,00 4.914.933.874,00 14.231.819.200,00 -33,36% 5.785.536.590,80 3.354.596.251,80 923.655.912,80 (1.507.284.426,20) (3.938.224.765,20)

2. Pendapatan Asli Daerah 24.202.190.320,86 23.383.876.185,05 31.396.279.819,79 37.100.922.507,84 38.006.304.890,00 9,94% 43.215.497.383,03 47.348.024.929,14 51.480.552.475,24 55.613.080.021,35 59.745.607.567,46 a. Retribusi 6.613.459.998,48 5.202.069.116,20 5.844.644.970,50 21.217.877.289,00 23.128.504.890,00 16,14% 27.115.080.639,59 32.019.670.435,17 36.924.260.230,76 41.828.850.026,34 46.733.439.821,92

JUMLAH PENDAPATAN 343.496.561.535,86 351.881.368.952,05 541.455.917.209,57 596.054.820.134,84 649.673.667.485,77 48,89% 753.470.765.988,41 839.123.532.296,69 924.776.298.604,94 1.010.429.064.913,19 1.096.081.831.221,47

Penerimaan Pembiayaan 20.669.460.339,91 24.354.599.616,73 20.971.502.968,98 65.624.571.034,12 94.972.755.116,66 24,49% 102.281.546.106,55 121.269.202.203,63 140.256.858.300,73 159.244.514.397,81 178.232.170.494,90 a. Penggunaan SILPA 16.702.197.664,91 18.599.612.241,73 17.050.861.643,98 57.135.060.109,12 80.202.755.116,66 25,01% 87.599.066.186,55 104.152.722.463,64 120.706.378.740,73 137.260.035.017,82 153.813.691.294,91

(12)

VI - 12

SUMBER %

No PENERIMAAN 2004 2005 2006 2007 2008 PERTUMBUHAN

RATA-RATA I Penerimaan 306.952.408.589,86 319.513.069.129,05 506.394.034.729,57 564.139.444.442,84 612.166.536.890,00 -11%

a. PAD 24.202.190.320,86 23.383.876.185,05 31.396.279.819,79 37.100.922.507,84 38.006.304.890,00 -3%

b. DBHP 22.262.986.202,00 22.834.690.424,00 23.296.967.312,00 28.458.650.160,00 23.900.000.000,00 -2%

c. DBHBP 772.232.067,00 693.502.520,00 1.944.787.597,78 1.624.571.775,00 5.824.285.000,00 -134%

d. DAU 253.135.000.000,00 261.901.000.000,00 405.061.000.000,00 451.962.000.000,00 490.163.947.000,00 -10%

e.DAK 6.580.000.000,00 10.700.000.000,00 44.695.000.000,00 44.993.300.000,00 54.272.000.000,00 -158%

II BELANJA WAJIB 39.379.780.478,09 46.855.866.583,43 84.331.740.232,80 57.135.060.109,12 73.775.820.696,53 -17%

a. PEMBIAYAAN 39.379.780.478,09 46.855.866.583,43 84.331.740.232,80 57.135.060.109,12 73.775.820.696,53 -17%

b. PEMBELANJAAN

PUBLIC SAVING 267.572.628.111,77 272.657.202.545,62 422.062.294.496,77 507.004.384.333,72 538.390.716.193,47 -11% REALISASI

6.3.2.3 Proyeksi Public Saving

(13)

VI - 13

Uraian %

Bagian dan Pos 2004 2005 2006 2007 2008 PERTUMBUHAN 2009 2010 2011 2012 2013

PAK RATA-RATA

RASIO PERHITUNGAN DSCR

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 24.202.190.320,86 23.383.876.185,05 31.396.279.819,79 37.100.922.507,84 38.006.304.890,00 9,94% 43.215.497.383,03 47.348.024.929,14 51.480.552.475,24 55.613.080.021,35 59.745.607.567,46

POS DANA ALOKASI UMUM (DAU) 253.135.000.000,00 261.901.000.000,00 405.061.000.000,00 451.962.000.000,00 490.163.947.000,00 14,22% 571.680.257.600,00 638.092.147.000,00 704.504.036.400,00 770.915.925.800,00 837.327.815.200,00

POS DANA OTONOMI KHUSUS 6.580.000.000,00 10.700.000.000,00 44.695.000.000,00 44.993.300.000,00 54.272.000.000,00 33,08% 71.151.250.000,00 84.118.980.000,00 97.086.710.000,00 110.054.440.000,00 123.022.170.000,00

283.917.190.320,86 295.984.876.185,05 481.152.279.819,79 534.056.222.507,84 582.442.251.890,00 15,19% 686.047.004.983,03 769.559.151.929,16 853.071.298.875,25 936.583.445.821,38 1.020.095.592.767,47 POS DANA BAGI HASIL :

Pos bagi hasil pajak 22.262.986.202,00 22.834.690.424,00 23.296.967.312,00 28.458.650.160,00 23.900.000.000,00 0,89% 26.820.055.019,20 27.709.853.752,40 28.599.652.485,60 29.489.451.218,80 30.379.249.952,00

Pos bagi hasil bukan pajak 772.232.067,00 693.502.520,00 1.944.787.597,78 1.624.571.775,00 5.824.285.000,00 26,35% 5.482.428.328,26 6.585.945.840,36 7.689.463.352,46 8.792.980.864,56 9.896.498.376,66

POS DANA BAGI HASIL DANA REBOISASI (DBHD) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

23.035.218.269,00 23.528.192.944,00 25.241.754.909,78 30.083.221.935,00 29.724.285.000,00 5,94% 32.302.483.347,46 34.295.799.592,76 36.289.115.838,06 38.282.432.083,36 40.275.748.328,66 BELANJA WAJIB :

Belanja pegawai 226.267.499.032,82 228.286.836.807,47 259.899.005.991,74 326.309.370.833,25 438.828.441.204,00 14,76% 452.861.556.284,30 505.175.998.121,11 557.490.439.957,92 609.804.881.794,75 662.119.323.631,56

Belanja anggota DPRD 2.985.717.598,00 2.442.002.166,00 7.979.261.016,00 6.648.959.583,00 7.162.445.700,00 8,57% 9.211.801.298,90 10.467.842.661,00 11.723.884.023,10 12.979.925.385,20 14.235.966.747,30

ANGSURAN POKOK PINJAMAN 110.707.896,45 110.563.072,72 111.177.154,70 110.563.072,74 110.563.072,74 -0,03% 110.627.959,65 110.598.994,91 110.570.030,17 110.541.065,43 110.512.100,69

ANGSURAN BUNGA PINJAMAN 80.817.830,80 67.672.900,25 54.850.220,39 42.834.744,89 35.000.000,00 -23,31% 21.292.994,18 9.645.612,48 (2.001.769,21) (13.649.150,91) (25.296.532,61)

BIAYA LAIN 5.041.864,76 1.471.870,91 1.198.571,04 0,00 0,00 -132,68% (1.924.218,79) (3.079.778,83) (4.235.338,87) (5.390.898,92) (6.546.458,96)

(Biaya komitmen+jasa giro+perbankan+provisi)

229.449.784.222,83 230.908.546.817,35 268.045.492.953,87 333.111.728.233,88 446.136.449.976,74 14,84% 462.203.354.318,23 515.761.005.610,67 569.318.656.903,11 622.876.308.195,55 676.433.959.487,98

DSCR MINIMAL 2,5 394,28 493,05 1.425,31 1.506,07 1.140,61 1.970,40 2.458,88 3.067,50 3.846,84 4.880,41

PROYEKSI REALISASI

Tabel 6.9

(14)

VI - 14

6.4 Rencana Pembiayaan Program

6.4.1 Rencana Pembiayaan

Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat. Untuk sektor air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah pemerintah Kabupaten/Kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.

Baik bantuan luar negeri meupun daana pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten/Kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat (community based development).

6.4.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM

(15)
(16)

VI - 16

SUMBER %

No PENERIMAAN 2004 2005 2006 2007 2008 RATA-RATA PROPORSI

PERTUMBUHAN

I PENERIMAAN LABA BUMD 129.264.745,74 100.334.474,77 3.107.696.989,83 226.368.793,66 555.000.000,00 -286,42%

1. Penyertaan Modal (BPD) 129.264.745,74 100.334.474,77 107.696.989,83 226.368.793,66 555.000.000,00 22,41%

2. PDAM 3.000.000.000,00

3. BUMD 1 4. BUMD 2

II PENERIMAAN DINAS-DINAS 614.090.175,00 573.099.200,00 518.465.450,00 603.003.005,00 589.000.000,00 -1,51%

1.Dinas Pertanian 21.148.000,00 44.123.450,00 66.560.355,00 40.000.000,00 29,84% 2. Dinas Peternakan dan Perikanan 614.090.175,00 551.951.200,00 474.342.000,00 536.442.650,00 549.000.000,00 -3,44% 3. Dinas ………….

4. Dinas ………….

III PENERIMAAN LAIN - LAIN 211.490.749,00 255.975.487,00 353.664.554,00 361.644.871,00 384.840.000,00 13,31%

1. Penerimaan dari perijinan Industri dan Perdagangan 15.820.000,00 27.085.000,00 26.650.000,00 27.500.000,00 30.000.000,00 12,85% 2. Penerimaan Ijin Trayek 45.580.000,00 37.560.000,00 32.895.100,00 28.143.100,00 25.500.000,00 -15,70% 3. Penerimaan Ijin Mendirikan Bangunan 100.211.289,00 126.215.562,00 125.214.500,00 150.183.996,00 125.000.000,00 4,07% 4. Penerimaan Ijin Bidang Kesehatan 5.525.000,00 5.560.000,00 5.650.000,00 9.007.500,00 7.840.000,00 6,15% 5. Penerimaan Ijin Usaha Hutan 14.054.460,00 28.629.925,00 69.704.954,00 57.460.275,00 116.500.000,00 34,80% 6. Penerimaan Ijin Gangguan 30.300.000,00 30.925.000,00 93.550.000,00 89.350.000,00 80.000.000,00 13,14%

T O T A L 954.845.669,74 929.409.161,77 3.979.826.993,83 1.191.016.669,66 1.528.840.000,00 -34,54%

REALISASI

Tabel 6.12

(17)
(18)
(19)
(20)

Gambar

Tabel 6.1 Struktur Pengeluaran Belanja SAP-D
Tabel 6.2 Struktur Pembiayaan SAP-D
Tabel 6.4 Pendapatan Asli Daerah  Kabupaten Magetan
Tabel 6.5 Lain-lain Pendapatan Yang Sah Kabupaten Magetan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul: “Peningkatan Kontrol

Untuk itulah maka pada tanggal 12 September yang lalu diadakan acara Temu Seksi Kom- sos se-KAJ untuk membahas mengenai seluk beluk Arah Dasar KAJ 2016 – 2020 Serta imlplemen-

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul “Penampilan Reproduksi Induk Ikan Baung (Hemibagrus nemurus Blkr) dengan Pemberian Pakan Buatan yang Ditambahkan

metode berpikir (procedure) antar keilmuan dan memasukkan nilai- nilai keilmuan Islam ke dalamnya, sehingga keilmuan umum dan agama dapat saling bekerja sama

Hasil penelitian yang disusun dalam bentuk Buku ini semoga dapat berguna dalam memandu masyarakat dan berbagai pihak dalam mengembangkan sumber energi

Rumah susun (rusun) Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Pemanasan Pada

Kuesioner yang berisi pernyataan yang peneliti bagikan adalah tentang bagaimana kaum gay dalam menghabiskan kesehariannya dengan melakukan kegiatan yang merujuk