• Tidak ada hasil yang ditemukan

Æ temperatur berkurang Spesies serta zat kimia semakin bertambah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Æ temperatur berkurang Spesies serta zat kimia semakin bertambah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ATMOSFIR

ATMOSFI R

= L. UDARA

= UDARA YANG MELI PUTI PLANET BUMI

ATMOSFIR

• Lapisan Udara

• Udara yang meliputi planet Bumi

Lapisan

Atmosfir

Sinar Matahari

Gaya Tarik Bumi

Rotasi Bumi

Permukaan Bumi

(2)

LAPI SAN SUHU (OC) ALTI TUDE ( KM) UNSUR KI UTAMA

TROPOSFI R

STRATOSFI R

MESOSFI R

THERMOSFI R

15 –(-)56

(-)56 –(-) 2

(-2) –(-92)

(-92) –1200 0 –11

11 –50

50 –85

85 –500

N2,O2,CO2,H2O

O3

O2,NO

O2,O,NO

TROPOSFI R:

Udara tercampur baik

Æ

homogen

Semakin tinggi

Æ

temperatur berkurang

Spesies serta zat kimia semakin bertambah

Revolusi Industri Æpeningkatan CO2, CH4, dan N2O sebesar

31%, 151% dan 17%

Anthropogenic climate change

Hujan asam Greenhouse Effect

KOM POSI SI ATM BAW AH , KERI N G, BEBAS PEN GOTORAN :

Mayor : N2 78.08%

O2 20.95%

Minor : Ar 0.93%

CO2 0.03%

Trace : Ne, He, CH4, KR,

NOx, H2, Xe, SO2 0.01%

O3, NO2, CO, J

(3)

Transportasi

(4)

Sumber Pencemar Udara

Kebakaran Hutan

SMOKE FROM BURNING REFUSE

CO

2

, CH

4

TPA LEUWIGAJAH SEHARI-HARI

Dioksin

(5)

Gas

SOx, H

2

S, CO

2

, HF,

HCl

Metal (fume)

Cd, As, Cr, Ni, Pb,

Sb, Au, Cu, V, Si

SISTIM PENGOLAHAN

Bulion Foto 15 Proses permbakaran

Foto 16. Masyarakat berkumpul melihat proses pembakaran amalgam, tanpa menghiraukan behaya uap ir raksa

Foto 17.Bulion hasil pembakaran, kadar emas berkisar antara 75-77%

Kelompok

Contoh

Karbon oksida Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2) Sulfur Oksida Sulfur dioksida (SO2), Sulfur trioksida (SO3)

Nitrogen oksida Nitrit Oksida (NO), Nitrogen dioksida (NO2), Nitro oksida (N2O), NO dan NO2dapat membentuk NOx

Senyawa Organik Volatil Metan (CH4), Propana (C3H8), Benzena (C6H6), kloroflorokarbon (CFCs)

Partikel tersuspensi Partikel solid (debu, jelaga, asbest, timah-Pb, garam2 nitrat dan sulfat), tetesan asam sulfat, PCBs, dioksin, pestisida)

Photochemical Oxidant Ozon (O3), Peroxyacyl nitrates (PANs), Hidrogen peroksida (H2O2), aldehida

Senyawa-senyawa radioaktif Radon-222, iodine-131, Strotium-90, Plutonium-239 Senyawa-senyawa toksik Sejumlah kecil dari 600 senyawa toksik (volatil), 60 diantaranya

karsinogenik pada hewan uji

(6)

Greenhouse Gases

• Sumber: CO2, CH4, dan N2O

• Bersifat menahan (menjebak) panas

Æmenyebabkan perubahan iklim bumi.

• Era industri Æmeningkatkan konsentrasi CO2, CH4, dan N2O telah

sampai 31%, 151% dan 17%.

• CO2Æpenyebab utama perubahan iklim, akibat antropogenik,

pebakaran fossil, pembuatan semen, pembakaran hutan dan grassland serta aktivitas manusia lainnya telah menghasilkan 30 juta CO2 setiap tahunnya.

Greenhouse Gasses

• CFCs (Chlorofluorocarbons) merupakan penyerap infrared terkuat

• Carbon management:

Mengurangi limbah dari bahan bakar fosil, perhatian lebih difokuskan pada CO2 karena CO2 bertahan lebih lama dibandingkan senyawa lain, CO2 bertahan s.d. 120 th.

• Gas metan serta gas lainnya mempunyai kemampuan menyerab (absorbsi) infra red lebih kuat, tetapi berada di udara lebih cepat (pendek). Lifetime metan 12,23 tahun

(7)

Bencana Pencemaran Udara (Soemirat, 2002)

Lokasi Sumber/jenis pencemar Jumlah penderita/kematian

Kelainan

Meuse Valley, Belgia, 1930

Industri Baja, dll/ SO2, F,

Oxida

6000/60 Peradangan jaringan paru-paru Donora, USA, 1949 Industri Baja, dll/ SO2,

sulfat

5910/20 Kelainan jaringan paru-paru

London, 1952 Industri, pemanasan rumah

Tidak diketahui/4000 Kelainan jaringan paru-paru

Poza Rica, Mexico, 1950 Kilang Minyak 320/22 Kelainan jaringan paru-paru, susunan syaraf pusat New York, USA, 1953 Industri, Kendaraan

bermotor, pemanasan rumah

Morbiditas naik/165 Kelainan jaringan paru-paru dan jantung New Orleans USA, 1955 Industri Gandum 200perhari/2 Asthma Yokohama, Jepang, 1946 Industri, pemanasan

rumah

Tidak diketahui Asthma, emphysema

Efek Pencemaran Udara

• Kesehatan manusia

• Meningkatkan probabilitas serangan jantung, penyakit sistem pernafasan dan kanker paru2

• Efek kronis: Bronchitis dan emphysema

• Tumbuhan

• kerusakan membran sel sensitif, seperti efek iritasi pada paru2 manusia • pada oksidasi tingkat toksik menyebabkan kerusakan klorofil dan menghilangnya

warna, selanjutnya mematikan dan menghasilkan necrotic spot

• Penurunan Jarak Pandang

Klasifikasi Bahan Pencemar Berdasarkan Efek

terhadap Kesehatan

• Respiratory pollutant

• Systemic pollutant

• Host specific pollutant

Respiratory pollutant

Menimbulkan dampak/efek terhadap jaringan pada sistem sal.

pernafasan

Terbagi menjadi:

1. Pulmonary Irritans:

SO2, Ozon, NOx

2. Debu

3. Agen penyebab granuloma: Berilium,

4. Agent penyebab demam: Mn, Cobalt, Zn,

(8)

Systemic pollutant

Menimbulkan efek pada lebih dari satu organ tubuh, krn masuk

ke alat pencernaan, sistem peredaran darah

Æ

organ tubuh

lain: lambung, sistem susunan syaraf pusat dan sal. air seni

Contoh:

Pb, Hg, Cadmium, Fluorida, Organofosfat

Chlorinated Hydrocarbon

Personal sampler pump Patch

Patch

I nsektisida, Cd, Pb dapat menimbulkan keracunan

sistemik, yaitu keracunan ke seluruh tubuh

Host specific pollutant

Menimbulkan reaksi seperti alergi, kanker dan mutan

Contoh:

Formaldehyde

Thiocyanate

Strontium

Nickel

Asbestos

Selenium

Arsenik

Methyl mercury

Lead

(9)

EFEK PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN

Perhatikan partikel dengan ukuran:

• < 2,5 µm, karena dapat mengandung Cd, Pb dan PAH (Crosby, 1998)

• partikel dengan ukuran antara ~ 0,1 – 1 µm, hanya mewakili ~5 % dari jumlah total partikel udara tetapi 50% bagian darinya merupakan senyawa organik

• sulfat, SO2, NOx, dan O3Æsenyawa-senyawa pengoksidasi kuat Æmenimbulkan iritasi dan merusak jaringan halus mata dan paru-paru.

• materi-materi halus, tersuspensi dan partikulat Æberpenetrasi sampai ke dalam paru2 Æmenyebabkan iritasi, luka bahkan tumor • Pb dan CO mengikat hemoglobin dan mengganggu aliran oksigen ke

otak

Pengaruh Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs)

terhadap kesehatan

• Bronchitis pada anak usia 2 – 4,5 tahun

• 56% lebih tinggi pada balita dan menimbulkan

gangguan paru-paru anak-anak

• Columbia University Center for Children

Environmental Health :

– Penelitian terhadap 60 bayi baru lahir – uji darah pada tali

pusar bayi

Æ

7,2 kelainan kromosom/1000 sel darah putih

pada bayi dengan ibu yang banyak terpapar polusi udara

Efek kesehatan

Teratogen

: Cacat (radioaktif, helium)

Sistemik : Racun yang menyerang hambpir ke

seluruh organ tubuh (Pb, Hg, Cd, F, Va, Ti, Tel)

Ekonomik

: racun yang dibuat dan diperlukan

untuk pembangunan ( pestisida, insektisida)

Kanker paru-paru

Kanker : Pertumbuhan sel yang tidak

terkendali

(10)

Lung of a rat after exposure to diesel exhaust

Lung of a rat after exposure to diesel exhaust

Exposed to Diesel Exhaust

Exposed to Diesel Exhaust

Expose to Clean Air

Expose to Clean Air

Compared to the normal pink lung, it has been blackened by soot

National Institute for Environmental Studies, Japan

Efek kesehatan

Fibrosis

Granuloma

: Benjolan akibat proses peradangan menahun

(berilicosis)

Demam

: Meningkatnya temperatur tubuh (Mn,Zn,Sn, As, Cd)

Asphyxia

: keadaan dimana darah & jaringan kekurangan O

2

Alergi

: Reaksi berlebih terhadap materi tertentu (debu organik

& anorganik)

Kanker

: Pertumbuhan sel yang tidak terkendali ( benzidin&

garam-garam, Cr)

Mutasi

: Perubahan susunan & jumlah gen (radioaktif)

Fibr osis :

Pertumbuhan jaringan ikat dalam jumlah yang

berlebihan (silikosis, cobaltosis, baritosis, asbestosis,

bagasosis dll)

Pe n y e ba b fibr osis:

Silica bebas, besi, cobalt , barium , berilium ,

asbes, karbon

Pe n y a k it :

pneum oconiosis ( par u- paru berdebu)

Efek Biologis

Pneumoconiosis

• Terutama disebabkan pencemar yg bersifat iritasi

• Berylliosis disebabkan oleh Beryllium

(11)

Pneumoconiosis

Pneumoconiosisatau yang disebut coal workers' pneumoconiosis, dust disease, miner's asthma, atau black lung diseaseadalah penyakit paru-paru yang disebabkan karena terhirupnya debu batu bara atau debu-debu yang berisi mineral-mineral.

• 7 tipe Pneumoconiosis :

9 Asbestosis

9 Siliciosis

9 Coal worker's pneumoconiosis.

9 Talc pneumoconiosis

9 Kaolin (china clay) pneumoconiosis

9 Siderosis of the lung

9 Pneumoconiosis lainnya. Pneumoconiosis dapat juga disebabkan oleh terhirupnya barium sulfat, tin oksida, dan senyawa yang mengandung logam keras (cobalt dan tungsten carbide).

Asbestosis

Asbestosis

Dada yang terpapar asbestos (menunjukkan plak di atas

diagfragma)

Asbestosis

Lung cancer - light area cancer of pleura from asbestosis

Gejala-gejala Asbestosis

Pernapasan yang pendek,

kesulitan bernapas, bahkan ketika

sedang istirahat;

Berkurangnya ketahanan fisik dan

menghambat aktivitas;

(12)

Asphyxia

Asphyixia:

kondisi dimana tubuh kekurangan oksigen dan

terakumulasinya CO2 (karbon dioksida) dalam darah dan

jaringan yang berhubungan dengan respirasi.

• Terjadi akibat paparan CO dalam udara

SULFUR DIOKSIDA (SO

2

)

SUMBER

Alam iah: Gunung berapi, pem busukan

Buat an: I ndust ri m inyak, gas alam , bat u bara ( ekst raksi, produksi, proses) , Pem bakaran bahan bakar m engandung sulfur

I DENTI TAS

- Gas t idak berwarna , t dk berbau - Precursor huj an asam

- I rrit an t erhadap kulit , selaput lendir

- Mudah diserap oleh selaput lendir; saluran pernapasan at as

( t dk sam pai larynx)

KONSENTRASI :

- Rendah Æspasm e t em porer bronchioli t - dingin Æspasm e lebih hebat - Sedang Æproduksi lendir di s.p.b.a

- Besar ÆPeradangan hebat pada selaput lendir paralysis cilia, kerusakan epit helium

Pem aparan yang berulang :

hyperplasia/ m et aplasia epit hel Ækanker ?

Terhadap hewan ~ m anusia

Terhadap t um buhan: kerusakan chlorofilÆchlorosis, nekrosis

NITROGEN OXIDA (NO, N

2

O, N

2

O

5

, NO

2

atau

NO

x

)

SUMBER : I ndust ri perm inyakan

Pem bakaran gas alam , bat u bara At m osfir

NO2: Toksisit as t ergant ung: Wakt u pem aparan

Konsent rasi/ dosis

50 – 100 ppm bbr p m enit Æradang par u- par u 150 – 200 ppm bronchiolit is fibrosis oblit erans

kem at ian dalam 3- 5 m g – pem aparan

> 500 ppm Æ kem at ian dlm 2 – 10 hari

“ SI LO FI LLERS DI SEASE” ( akibat ak um ulasi NO2pada

(13)

KARBON MONOKSIDA (CO)

- Mengikat hem oglobin

O2Hb + CO ÆCOHb + O2

- > 100 ppm : Kelainan fungsi sy araf pusat , j ant ung & paru2

250 ppm : Pingsan

750 ppm : Kem at ian

- Kom plikasi : Penyakit paru m erokok

HIDROGEN SULFIDA (H

2

S)

* SUMBER Alam iah : Gunung berapi, gas bum i, pem busukan zat organik Buat an : I ndust ri ( m inyak, gas alam )

*I DENTI TAS & EFEK

- Berbau busuk, lebih ber at dari udar a

- Korosif

- Melum puhkan susunan syaraf pusat pernafasan Æ k em at ian

HIDROKARBON (Metan)

*

SUMBER

Alam iah : - Tanam an

-

Dekom posisi zat organik

-

Sum ur m inyak & gas bum i

Buat an : Pem bakaran BBM

*

I DENTI TAS & EFEK

Tergant ung: Jenis

Konsent rasi

Lam anya pem aparan

OZON

* SUMBER

Alam iah : St rat osfir, t roposfir

Buat an : I nst rum en volt age t inggi dibuat ut k desinfeksi

* I DENTI TAS

- Tidak st abil, warna biru

- I rrit an t erhadap saluran pernafasan - Masuk > larynx

- Bereaksi dg zat - zat organik - Mem at ikan m akrofag

- Dinding art eri paru- paru m enebal

(14)

Paru-paru Normal Paru-paru Emphysema Sumber: Miller, 1996

PARTI KULAT

*

SUMBER

Alam iah : Debu

Buat an : Pem bakaran

*

I DENTI TAS & EFEK

Tergant ung j enis fi, ki, bi, bent uk , ukuran

( aerodinam ika)

Anorganik

Hidup

Tidak hidup

Organik

Debu

• 5 – 10 mikron

: tertangkap pada alat pernafasan

bagian atas

• 3 – 5 mikron

: tertangkap pada alat pernafasan

bagian tengah

• 1 – 3 mikron

: tertangkap pada alveoli

(paru-paru bagian dalam)

• 0,1 – 1 mikron mengikuti gerak Brown akan

terbawa kembali keluar

0.001 0.01 0.1 1.0 10.0 100.0

Partikel halus Partikel medium Partikelkasar

Paint pigmen pollen

Asap rokok

Debu insektisida Photochemical smog

Asap minyak

Debu batubara Debu semen

Metallurgical dust and fumes

(15)

PM

2.5

MOBIL PRIBADI - A.C.

Depok – Gatot Subroto

0

• Tidak dapat hidup lama di udara bebas

• Tidak dapat berkembang biak

• Kecuali: virus, telur2 cacing dan spora

lainnya: tdk bertahan lama dalam udara bebas

Penyakit Infeksi dari Lingkungan Udara:

Agent

Penyakit

Corynebacterium diphtheriae Mycobacterium tubercolosis Bordetella pertusis Diplococcus pneumoniae Parotitis epidemica virus Virus varicella

Sumber: Soemirat, 2004

FAKTOR BIOLOGIS

Penyakit menular ‘ Air Borne Diseases ‘

Penyebab

(16)

Tuberculosis (TBC)

• Tuberculosa Paru adalah penyakit menular yang

dapat menyerang siapa saja

• Penyakit ini disebabkan oleh kuman (bakteri)

yang hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar

(mikroskop).

TBC PARU- PARU

TBC USUS

Cacar Air

• Cacar air (

chikenpox

) adalah suatu penyakit

menular yang disebabkan oleh infeksi virus

varicella-zoster

.

Varicella-zoster

Cacar Air

Beberapa komplikasi yang bisa diakibatkan cacar air:

Pneumonia, disebabkan infeksi sekunder dan dapat disembuhkan sempurna

• Peradangan jantung • Peradangan sendi • Peradangan hati

• Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa) • Ensefalitis(infeksi otak), dapat meninggalkan gejala sisa seperti

kejang, retardasi mental, dan gangguan tingkah laku

Gangguan bola mata

(17)

Morbili

Severe Acute Respiratory Syndrom

(SARS)

Penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat

akut, sangat berbahaya dan mematikan, dimana

penularannya melalui udara.

Virus utama penyebab SARS:

virus

coronavirus

dan virus

paramoxyviridae

.

SARS

(

Severe Acute Respiratory Syndrom)

Gejala-gejala SARS antara lain:

• sakit kepala • batuk • bersin

• sesak napas seperti asma • sakit di dada terutama saat bernapas • demam suhu badan lebih dari 38 derajat Celcius • nyeri otot dan persendian

• mual dan muntah

SARS

(

Severe Acute Respiratory Syndrom)

CIRI_CIRI CORONAVIRUS:

• Famili dari Coronavirus yaitu Coronaviridae. • Struktur Coronavirus :

– Merupakan virus beramplop dengan ukuran 80-220 nm – Terdiri dari RNA

– Merupakan jenis terbesar diantara virus-virus RNA – Bersifat sangat infeksius

– Memiliki nukleokapsid dengan diameter 9-11 nm • Pada manusia umumnya menyerang terbatas pada saluran

pernapasan atas, sedangkan pada saluran pernapasan bawah jarang terkena

• Merupakan virus yang memiliki frekuensi mutasi yang tinggi • Coronavirus menempel pada reseptor sel target melalui duri-duri

glikoprotein pada amplop

(18)

Influenza

Anatomi virus Influenza

- Tersebar melalui udara (air borne disease)

- Agen penyakit ini adalah RNA virus famili Orthomyxoviridae.

Penyakit Influenza

• Agent : RNA virus famili

Orthomyxoviridae

Influenza dapat menyebar melalui saliva, sekresi

nasal, feses dan darah yang telah terkandung

virus didalamnya

Infeksi dapat terjadi karena disebabkan adanya

kontak dengan cairan tubuh atau permukaan yang

terkontaminasi tersebut

Legionellosis

• penyakit infeksi paru-paru yang dapat ringan atau menjadi berat dan menyebabkan kematian.

• sangat berkaitan dengan kondisi lingkungan air dan udara. • demam, panas dingin dan batuk, dapat berupa batuk kering ataupun

berlendir.

• Beberapa ada yang mengalami sakit otot, sakit kepala, kecapekan, hilang nafsu makan, hilang kontrol terhadap koordinasi (ataxia) dan, kadang-kadang diare dan muntah-muntah.

(19)

Legionella

Koloni bakteri ini menempel

pada pipa-pipa karet atau

plastik yang berlumut dan tahan

kaporit dengan konsentrasi

klorin 26 mg/l.

Legionella

dapat

hidup pada suhu 5,7°C - 63°C

dan tumbuh subur pada suhu

30°C - 45°C.

Legionella pneumophila dapat ditemukan di :

-air laut -genangan air bersih

-air tawar -sungai

-lumpur -spa

-danau -pemandian air panas

-mata air panas -air tampungan sistem air panas di rumah-rumah -hotel -air mancur buatan yang tidak terawat dengan baik

-endapan -lendir

-ganggang -kerak

-jamur -karat

-debu -kotoran

-potting compost (pernah menjadi sumber perjangkitan di Australia) -air menara sistem pendingin di gedung bertingkat

Bakteri ini juga bisa terdapat di peralatan rumah sakit seperti alat bantu pernapasan.

Meningitis

• Inflamasi/iritasi dari lapisan (meninges) dan cairan

sumsum tulang belakang yang melindungi otak

dan tulang belakang, biasanya terjadi karena

penyebaran infeksi.

Perbedaan otak normal dengan otak yang terkena meningitis

Meningitis

• Agent: Streptococcus pneumoniae atau Neisseria meningitidis

• Tingkat kematian 10-15% dan 10-15%

• Bertahan hidup: cacat permanent: tuli, lumpuh, dan keterbelakangan mental.

(20)

Meningitis

Jenis-Jenis Meningitis:

Cryptococcal Meningitis, disebabkan jamur Cryptococcusyang biasa terdapat di tanah dan kotoran burung. Jamur ini tidak membahayakan, tapi dapat menjadi berbahaya dengan kondisi tertentu, seperti bila terkena pada orang yang terjangkit AIDS.

Meningococcal Meningitis, disebabkan bakteri Meningococcus atau

Neisseria meningitidis. Meningitisjenis ini sangat berbahaya karena berkembang dengan cepat, dan sangat cepat menular.

Neoplastic Meningitis, disebabkan penyebaran tumor yang sampai ke otak atau tulang belakang.

Tuberculous Meningitis, disebabkan infeksi tuberkolosis. Meningitisini menjadi sangat berbahaya jika tidak cepat ditangani dan dapat menyebabkan kerusakan otak.

Syphilitic Meningitis, disebabkan bakteri yang menyebabkan syphilis. Orang yang terkena syphilis yang berada pada stadium lanjut dapat terkena meningitiskronis.

Pengotor/pencemar udara Zat Fisis

• Kebisingan

• Sinar Ultra Violet

• Sinar-sinar dan Zat Radioaktif

• Temperatur

Kebisingan

• Bising: campuran berbagai suara yang tidak

dikehendaki atau merusak kesehatan

• AS, th 70 : peningkatan kebisingan s.d. 1 dB

pertahun

• Sumber: jalan bebas hambatan, lalu lintas udara,

konstruksi bangunan, dll

• Tk Kebisingan daerah permukiman di Jakarta

(56-78) dB, telah melebihi dB maks 50dB.

Sinar Ultra Violet

• Sumber alamiah

• Membantu pembentukan Vit D

• UV (4000 – 3000)

Ǻ

Æ

meningkatkan jumlah

pigmen kulit

(21)

Squamos-cell

cancer

Basal-cell

cancer

Malignant melanoma

Kanker Kulit

• Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain.

• Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan kanker kulit antara lain : ter (batubara) arsen (yang terdapat pada insektisida/pestisida), nitrogen mustard dan lain-lain.

• sinar matahari merupakan factor utama yang menyebabkan keganasan kulit. Bagian sinar matahari yang diduga sebagai karsinogesnesis adalah sinar ultraviolet B (UVB).

• Akhir-akhir ini, ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya adalah human papilloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV)

Electric magnetic Field

Kanker otak, Leukemia ???

Uda r a di da la m ge du n g- ge du n g :

Ru m a h , pa br ik , se k ola h , dll.

Je n is Pe n ce m a r :

ba h a n y a n g m e n im bu lk a n pe n y a k it

le bih ba n ya k

(22)

DAPUR—> WANITA DAN ANAK

PEMBAKARAN KAYU

LEBIH BERBAHAYA

DARIPADA ROKOK

EFEK:

Jantung (cor-pulmonale)

Kanker paru-paru

Pneumoconiosis

TCDD

Æ

chloracne

dll

(23)

Air Borne Disease di Indonesia tergolong 10 besar

• Pemukiman

• Ventilasi

• Over crowing

• Poverty

Akibat Perubahan Iklim – Global

Warming

• Temperatur semakin tinggi menyebabkan penyakit

menular seluruh dunia semakin meningkat

• Cuaca semakin panas membuat virus, mikroba,

dan media pertumbuhannya semakin subur

• Temperatur meningkat penyebaran malaria

meningkat karena vektor (nyamuk) meningkat

• Michael University Canbera menyatakan bahwa :

Virus west nile dari Afrika juga meningkat dan

menyebar ke Canada dan Amerika

• Penyakit ensefalitis dan Hata virus menurun

karena kedua virus bertahan pada suhu dingin

Akibat Perubahan Iklim Peningkatan

suhu 1,8 – 4

o

C

• Nyamuk pembawa virus dan demam dengue

menyebar ke Eropa

• Chikungnya berasal dari Afrika Timur, Asia

Tenggara, dan India merebak ke Italia, Perancis,

dan Spanyol

• Malaria, demam dengue, dan diare meningkat

(dengan peningkatan suhu, akan menimbulkan

banjir)

Paparan bertambah karena

ÆBanyak penyakit bawaan vektor, (15 juta

penderita malaria, dan 30 000 meninggal

tiap tahunnyaÆ

penghasilan berkurang

dengan $190,8 juta/th; DHF?)

ÆBanyak kanker kulit, katarak mata

(24)

KASUS di Indonesia

Association between Pb-air and Pb-blood in

EMC Trisakti HI Lbk Bulus Kr Jati

Location

• TIMAH HITAM

IQ???

JAKARTA –

¾

42 sampai 48 persen anak menghirup timbel

Pb timbal bersifat :

•persistent dalam tubuh manusia,

•neurotoksik

•karsinogenik

•bisa mengganggu sistem saraf pusat,

•sistem fungsi ginjal,

•pertumbuhan tulang.

(25)

Prinsip Pengelolaan Lingkungan

Udara

Prinsip Pengelolaan Kualitas Udara

Penanggulangan

Tujuan:

Kualitas udara yang sehat

Komponen yang diperlukan:

Baku mutu Udara :

- Ambien

- Emisi

Inventarisasi Sumber

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN UDARA

Iklim untuk melindungi sumber daya udara

UU

Peraturan pelaksanaan

standar

Standar udara bersih

Standar Emisi

Sumber-sumber

Statis / point

Area

Moving

Baku mutu udara ambien:

Diberlakukan untuk udara, udara yang

mengandung unsur melebihi baku mutu

Æ

udara telah tercemar

Baku mutu emisi (standard emisi):

Diberlakukan bagi sumber-sumber pengotor

Emisi cerobong pabrik

(26)

No Parameter Baku mutu

1 SO2 0,01 ppm

2 CO 20,00 ppm

3 NOx 0,05 ppm

4 Ox 0,10 ppm

5 Debu 0,26 mg/m3

6 Pb 0,06 mg/m3

7 H2S 0,03 ppm

8 NH3 2,00 ppm

9 HC 0,24 ppm

Baku mutu kualitas udara ambien (KEP-2/MENKLH/I/1988)

Nilai Standar

Catu Udara Bersih Untuk Ruangan Parkir : 6 x

Volume Ruangan / jam (SNI 03-6572-2001)

Karbon Monoksida : 25 ppm (SK Menaker No. SE

01/MEN/1997)

Hasil Pengukuran

(Studi

Kasus: BIP, 2004)

Ruangan CO (ppm) HC (ppm) Debit Udara

(m3/jam)

Basement Utama 25,15 5,4 141490

Lower Ground - - 314525

Basement 2 55,03 6,7 205448

Basement 3 221,71 3,3 51125

Penanggulangan:

Inventarisasi Sumber:

Klasifikasi:

Alamiah

Buatan

Sumber titik: cerobong

Sumber bergerak: kendaraan bermotor

Sumber area: pemukiman

Teknologi

Penyelidikan epidemiologi

(27)

Sarana dan Prasarana yang

diperlukan untuk Pengendalian

Kualitas Udara

Badan/jawatan khusus

Tenaga ahli:

Rekayasa: perubahan/pemilihan bahan di industri

Pemantauan, fasilitas laboratorium

Pusat Penyimpanan Data

Penyuluhan

Pencatatan kondisi meteorologi, koordinasi dengan

industri

Protokol Kyoto

• Pembatasan emisi terkait dengan perubahan iklim global Æmembatasi emisi CO2,

CH4, N2O, CFCs, SOX.

• Indonesia: Ratifikasi Protokol Kyoto dengan UURI No. 17 Tahun 2004

• Pembatasan pada sumber: Energi: Industri, Transportasi Industri: Kimia, Logam, dll

Pertanian: Pengel. pupuk, Pembakaran residu pertanian, dll Limbah: Pembuangan limbah padat, pembakaran limbah, dll

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur Penulis ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya, Penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “Pengaruh Suhu dan Durasi

PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MENYIKAPI DAMPAK PERTAMBANGAN1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Sudah cukup, mengingat kebutuhan kegiatan konvensi di Semarang yang tidak banyak memerlukan kapasitas lebih dari 5000 berdasarkan data yang diperoleh dari

Influence of Porang (Amorphophalus muelleri) Cultivation On The Composition of Soil Arthropods In Tropical Agroforestry Areas In East Java, Indonesia.. Benefit

Berdasarkan latar belakang, teori, hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

Trakindo Utama Cabang Medan, produksi akan meningkat apabila seluruh personalia mampu dan mempunyai pemahaman terhadap desain pekerjaan yang dapat menciptakan kepuasan

Pesan verba bisa berupa kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat tung- gal, kalimat berita, kalimat perintah, ka- limat tanya, kalimat langsung, kalimat tid-

Oleh karena itu maka penelitian karakteristik pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) perlu dilakukan untuk mendapatkan data jumlah dan persentase penyakit