• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN STRATEGI PENDIDI KAN BERORENTAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN STRATEGI PENDIDI KAN BERORENTAS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN STRATEGI PENDIDIKAN BERORENTASI SISTEM

VALUE DI ERA GLOBALISASI

ABSTRAK

Jarkawi

Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin Indonesia

jarkawi010462@gmail.com

Kehidupan adalah suatu pilihan yang ditentukan dengan berorentasi pada nilai yang dimengerti, dipahami, disadari dan diyakini dalam wolrd vision life. Dalam kehidupan, peran pendidikan merupakan usaha sadar untuk mendidik dan mengajarkan serta memandirikan agar kehidupan menjadi bernilai lebih baik, bermanfaat dan bermakna di dunia dan akhirat sebagai tujuan akhir dari pendidikan dan berlangsung sepanjang kehidupan. Diera globalisasi sebagai bagian dari role life sistem kehidupan terus terjadi perubahan dan perubahan menciptakan kompleksitas kehidupan disamping kemajuan cara berpikir dan berpandangan tentang kehidupan yang terjadi secara bersamaan dengan dua sisi mata uang sebagai pilihan kehidupan untuk menjadi pilihan dalam menjalani proses pendidikan sepanjang kehidupan. Fenomena sosial di era globalisasi sekarang ini dapat kita cermati dengan ada kekerasan anak remaja dengan tawuran, pengrusakan lingkungan ramah, kekerasan orang tua terhadap guru Manajemen strategi pendidikan dilakukan melalui suatu pengelolaan yang strategis dalam merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi serta follow up untuk mencapai tujuan kehidupan lebih baik, bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan di dunia dan akhirat menjadi suatu perubahan kehidupan yang efektif, kreatif, inovatif, produktif serta outcome. Manajemen startegi pendidikan berorentasi sistem Value perlu dilakukan agar proses pendidikan dapat mengembangkan dan mengoptimalkan setiap tahapan perkembangan kehidupan yang bernilai lebih baik, bermanfaat dan bermakna di dunia dan akhirat

(2)

PENDAHULUAN

Kehidupan adalah suatu pilihan yang ditentukan dengan berorentasi pada nilai yang dimengerti, dipahami, disadari dan diyakani sebagai world vision life sebagaimana Sanusi (2015) “hidup adalah pilihan” yang dapat dijelaskan manusia dihadapkan pada dua pilihan antara melakukan dan tidak melakukan. Disetiap kehidupan dimuka bumi ini tidak mungkin lepas dari nilai-nilai kehidupan yang berkembang kapan dan dimanapun kehidupan itu terjadi. Akan tetapi nilai-nilai yang ada dalam kehidupan diantara suatu-suku, daerah dan bangsa yang ada dalam kehidupan patut disadari bahwa nilai-nilai tersebut tidak semua berlaku secara umum yang tentunya ada nilai-nilai yang tidak berlaku disuatu daerah atau suku bahkan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya disamping ada juga nilai-nilai kehidupan yang berlaku secara umum dan universal seperti kejujuran, kecerdasan, kedisiplinan dan kumonikasi dalam kehidupan dengan sistem nilai berorentasi pada keyakinan agama yang diyakini, etika dan estetika serta loka sebagaimana diungkapkan Sanusi (2015) sistem nilai dalam kehidupan dapat dikemukan adalah teologis, fisikologis, etis, etetis, logis, teleologis. Nilai bukan terletak pada objek yang diamati, akan tetapi nilai berada pada subjek yang menilai dan bersipat subjektif tergantung dari sudut mana subjek menilainya sebagaimana telah dikemukakan Mulyana (2004) nilai lahir dari sebuah konsekuensi penyikapan atau penilaian atas sesuatu hal yang faktual

Dalam kehidupan peranan pendidikan merupakan usaha sadar untuk mendidik dan mengajarkan serta memandirikan agar kehidupan menjadi bernilai lebih baik, bermanfaat dan bermakna di dunia dan akhirat sebagai tujuan akhir dari pendidikan dan berlangsung sepanjang kehidupan sebagaimana dijelaskan Sadullah (2010) bahwa pendidikan merupakan berlangsung seumur hidup dimulai sejak manusia dalam kandungan sampai meninggal dunia dinilah manusia menerima pengaruh dan mengembangkan dirinya yang berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Lebih tegas lagi dikemukakan Mulyasana (2011) mengemukakan bahwa pendidikan pada hakekatnya pembebasan manusia dari tahuan, mampuan, ketidak-berdayaan, ketidak-benaran, ketidak-amanahan, ketidak-disiplinan dan membebaskan manusia dari pikiran negative, hati gelap serta akhlak kurang mulia serta lemahnya keimanan terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW.

(3)

Manajemen strategi pendidikan dilakukan melalui suatu pengelolaan yang strategis dalam merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi serta memfollow up untuk mencapai tujuan kehidupan lebih baik, bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan di dunia dan akhirat menjadi suatu perubahan kehidupan yang efektif, kreatif, inovatif, produktif serta outcome dengan memperhitung faktor internal dan ekstenral sebagai bahan analisis untuk mengambil keputusan yang strategis dalam pencapain tujuan sebagaimana dikemukakan Siagian (2001). Dapat jelaskan bahwa kompleksitas dari pengaruh faktor internal dan eksternal organisasi diperlukan manajemen strategik.

Manajemen startegi pendidikan berorentasi sistem Value perlu dilakukan agar proses pendidikan dapat mengembangkan dan mengoptimalkan setiap tahapan perkembangan kehidupan yang bernilai lebih baik, bermanfaat dan bermakna di dunia dan akhirat. Pergeseran nilai dalam dunia pendidikan yang didorong pergerakan faktor internal dan eksternal sehingga menimbulkan kesenjangan sistem nilai pada kehidupan sehingga membutuhkan pemikiran dan pemahaman secara komprehensif dan mendalam tentang sistem nilai secara strategis dengan merevitalisasi strategi pendidikan dengan berorentasi value sebagaimana dikemukakan Alma (2008) mengemukakan pendidikan harus melakukan kesesuaian tuntutan lingkungan dan persaingan dengan kekuatan internal dan merespon peluang dan ancaman ekternal.

Dalam manajemen pendidikan berorentasi value patut dipertanyakan : (a) Seperti apa konsep pendidikan yang mendidik, mengajar dan memandirikan untuk suatu kehidupan bernilai? (b) Bagaimana perubahan dari berpikir dan berkemajuan di era globalisasi ? (c) Apa yang harus dilakukan agar kehidupan menjadi efektif, kreatif, inovatif, produktif serta outcome dengan penuh nilai kebermaknaan di dunia dan di akhirat di era globalisasi ? (d) Bagaimana Proses pendidikan dalam mengembangkan dan mengoptimalkan setiap tahapan perkembangan kehidupan ?

MANAJEMEN STRATEGI PENDIDIKAN

Pendidikan dan Sistem Value

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia dalam melakukan suatu proses menjadikan manusia terbebas dari kemerosotan akhlak dan kemunduran dalam berpikir dan berpandangan serta berperasaan untuk bekal dalam menjalani kehidupan dengan benar dan baik serta indahnya kehidupan di dunia dan akhirat sejalan dengan Mulyasana (2011) pendidikan pada hakekatnya adalah proses pematangan hidup yang diharapkan dapat memahami hakekat hidup dengan focus pada pembentukan kepribadian dan pematangan logika, hati, akhlak dan keimanan menjadikan kehidpan menajdik berkualitas.

(4)

Pendidikan diperlukan oleh setiap manusia dalam mewujudkan hiudpnya dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat serta berbangsa dimana manusia merupakan makhluk edukasi

(education human) dan disamping itu juga manusia juga adalah mahkluk social (social human)

sebagaimana diungkapkan Tilaar (2015) manusia sebagai mahluk sosial yang membutuhkan pendidikan sebagai syarat dalam mewujudkan kemanusiaannya dan membentuk suatu kebudayaan. Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran agar manusia dapat bertanggungjawab dan mandiri serta disiplin dalam menajalani kehiudpan sebagaimana diungkapkan Iqbal (2015) dapat dijelaskan bahwa pendidikan merupakan pemberian pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung gjawab, dan penanaman amanah sehingga terjadi pembersihan diri, menerima, dan mempelajari apa yang belum diketahui untuk kegunaan dalam kehidupan dirinya. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia berbudaya dan terus mengembangkan budaya untuk kehidupan yang lebih baik dan berkualitas dari kehidupan sekarang dengan pendidikan manusia terbentuk kepribadian dan budaya yang mampu mengatasi berbagai permasalah kehidupan yang lebih baik dan terus tumbuh dan berkembang, sebagaimana dikemukakan Suharsaputra (2015) peranan pendidikan membentuk individu menuju pembentukan budaya masyarakat yang berkualitas.

Kehidupan adalah suatu pilihan yang ditentukan dengan berorentasi pada nilai yang dimengerti, dipahami, disadari dan diyakani. Dalam kehidupan peranan pendidikan merupakan usaha sadar untuk mendidik dan mengajarkan serta memandirikan agar kehidupan menjadi bernilai lebih baik, bermanfaat dan bermakna di dunia dan akhirat sebagai tujuan akhir dari pendidikan dan berlangsung sepanjang kehidupan tidak bias lepas dengan nilai.

Nilai selalu terlibat dalam pendidikan sewaktu menentukan materi pembelajaran, metode, media dan evaluasi pendidikan yang membetuk manusia menjadi kritis terhadap pendidikan. Sewaktu masyarakat ataupun para pakar pendidikan mengkritisi pendidikan maka disitulah terkait dengan masalah nilai sebagaimana dikemukakan Mulyana (2004) Masyarakat maupun pakar pendidikan dalam mengkritisi pendidikan akan merujuk pada nilai baik-buruk, benar-salah, indah-tidak. Hasil penelitian Iswahyingtyas (2011) Nilai-nilai pendidikan karakter pada sekolah dasar diantaranya nilai karakter religius, nilai karakter pribadi yang baik, nilai karakter kepedulian social, nilai karakter kejujuran, nilai karakter kerja keras, nilai karakter cinta lingkungan.

(5)

Pendidikan dan nilai tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, ketika pendidikan dilakukan terhadap manusia maka disana akan ada nilai yang akan ditanamkan kepada manusia dan nilai itu sendiri merupakan pergerak dalam berbagai tindakan pendidikan dalam rangka tujuan pendidikan itu sendiri, sebagaimana dijelaskan Mulyana (2004) nilai berfungsi sebagai penggerak tindakan-tindakan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Hasil Penelitian Wening (2012) Pendidikan nilai diperoleh siswa melalui sekolah , keluarga dan teman sebaya serta media masa cendrung membentukan prilaku siswa

SISWA PENDIDIKAN BERNILAIPRILAKU NILAI

LINGKUNGAN EKSTERNAL

NILAI LINGKUNGAN

INTERNAL

Gambar : Pendidikan dan Nilai

Pendidikan di Era Globaliasi

Dalam pendidikan diera global kita dapat mengamati dari berbagai level permasalahan pendidikan mulai dari interaksi pembelajaran antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa atau antar guru dengan kelompok siswa, kelpok siswa dengan kelompok siswa yang sangat kental dengan permasalahan kompetensi siswa untuk diberdayakan agar dapat berkembang dan bermakna bagi kehidupan secara pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa. Disisi lain dapat juga dilihat dari bidang mata pelajaran dari berbagai cabang ilmu seperti matematika, ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam serta bahsasa, agama, kewarnaegaraan, kesehatan dan pengembangan kepribadian dengan materi pelajaran yang diajarkan, selanjutnya proses pembelajaran, siswa, guru, penilaian, kepala sekolah, komite sekolah, pengawas sekolah, kurikulum, dan keuangannya. Lebih luas lagi dengan memandang pendidikan dari hubungan antar lembaga pendidikan dalam masyarakat, kelompok lokal, regional dan nasional bahkan global. Sejalan dengan pandangan Sanusi (2015) dapat kemukakan tentang tingkatan pendidikan yakni: ada tingkatan mikro, messo dan makro.

(6)

Perubahan juga membawa kepada suatu kehidupan kedepan yang sulit untuk dipridiksi dan perlu mencari suatu strategi guna dapat bertahan dan berusaha untuk mencari dan menemukan solusi yang strategis dalam merenpos perubahan globalisasi sejalan dengan Duderstadt dalam Suharsaputra ( 2015) yang dapat dikemukakan bahwa suatu situasi yang terus selalu berubah dan tidak dapat dipridiksi perlu mencari cara dalam merespon perubahan.

Kehidupan merupakan suatu sistem organis dengan perubahan, pertumbuhan dan perkembangan kehidupan yang perlu dipahami dengan baik dan benar dengan memandang role life sistem selalu berubah, tumbuh dan berkembang. Dalam suatu perubahan tentunya ada yang maju dan ada yang mundur, ada yang hidup dan ada yang mati, ada yang kalah dan ada yang menang dengan latar belakang dan factor pendukung serta penghambat dari perubahan itu sendiri sebagaimana dikemukakan oleh Sanusi (2015) Sistem kehidupan merupakan sisten organik bukan mekanik yang akan mengalami perubahan, pertumbuhan dan perkembangan.

Perubahan kehidupan sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dalam memecahkan permasalahan kehidupan yang dihadapi sebagaimana dikemukakan Ramodan St. Clair 1998 dalam Sanusi ( 2015) dapat dijelaskan bahwa role life sistem pribadi, masyarakat, organisasi dan global telah mengalami perubahan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan suatu zaman kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi mengubah kehidupan dunia.

KEHIDUPAN

GLOBALISASI

PERUBAHAN KOMPLEKSITAS

SOLUSI

RLS

Gambar:Pendidikan di Era Globalisasi

Manajemen Strategi Pendidikan

(7)

dukungan sistem yang sangat kuat begitu sebaliknya apabila usaha dan ikhtiar pencapian tujuan pendidikan mengabaikan manajemen strategi tentunya pencapaian tujuan pendidikan menjadi kurang maksimal, sebagai mana dapat dijelaskan Kurniawan (2000) apabila suatu strategi dirumuskan dengan secara baik maka pencapaian tujuan akan membuahkan hasil yang bagus.

Dalam mencapai tujuan pendidikan usaha yang dilakukan dengan mengintegrasikn seluruh cabang manajemen secara bersinergi yang telah disepakati untuk mencapai tujuan sebagaimana dijelaskan Anwar (20016) proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan factor dominan yang mempengarhinya adalah manajemen pendidikan yang strategis. Tujuan pendidikan nasional merupakan suatu tujuan yang cukup luas yang tentunya dihadapkan dengan lingkungan internal dan ekternal yang luas dan kompleks sejalan dengan Siagian (2000) Makin besar suatu organisasi maka makin luas lingkungan internal dan eksternal organisasi dan akan semakin kompleks.

Manajemen strategi pendidikan perlu dilakukan melalui suatu pengelolaan pendidikan yang strategis dalam merencanakan, menkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi serta

follow up untuk mencapai tujuan pendidikan dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, sehingga kehidupan lebih baik, bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan di dunia dan akhirat menjadii suatu perubahan kehidupan yang efektif, kreatif, inovatif, produktif serta outcome sebagaimana dijelaskan Dess (1993) Manajeme strategi merupakan is a process that combines there major interrealated activities strategic analysis, strategy formulation, and strategi implementation. Sejalan juga dengan John Andrew Pearce dan Ricard Benjamin Robinson dalam Kurniawan (2000) Manajemen strategik merupakan suatu pengkajian suatu keputusan dan tindakan dalam dalam mencapai tujuan. Dalam manejemen strategi ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan untuk efektif dan efisiensi serta produktif dalam mencapai suatu tujuan termasuk dalam pendidikan. Unsur-unsur tesebut adalah: Unsur tujuan yang akan dicapai dan harus ada baik bersipat umum maupun khusus, dan adanya unsure kebijakan atau arahan dari suatu organiasi yang harus ada dan ditati setiap orang setiap bidang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan oranisasi, serta unsure perencanaan yang merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam suatu organisasi menuju kepada pencapaian tujuan sebagaimana diungkapkan Dess (1993) dalam bukunya Strategic Manajement bahwa ada beberapa unsur yakni (a) goals) (b) policies (c) Plans.

(8)

IINTENDED STRATEGY

GOALS

POLICIES

PLANS

Gambar: Unsur Manajemen Strategi

Manajemen Startegi Pendidikan Berorentasi Sistem Value

Manajemen strategi pendidikan berorentasi sistem Value perlu dilakukan agar proses pendidikan dapat mengembangkan dan mengoptimalkan setiap tahapan perkembangan kehidupan bernilai lebih baik, bermanfaat dan bermakna di dunia dan akhirat. Perlu disadari dalam proses pendidikan akan syarat dengan nilai-nilai yang ada dalam pikiran seoarang tenaga pendidik untuk menetapkan tujuan, tindakan dan perencaan pendidikan diimplementasikan kedalam proses pembelajaran, agar siswa menjadi manusia bernilai dalam kehidupan sekarang dan masa depan, sebagaimana dapat dijelaskan menurut Sanusi (2015) pentingnya nilai dalam kehidupan manusia (tenaga pendidik) dalam ucapan dan tindakkan tenaga pendidik dalam mendidik dan mengajar.

Dalam pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan nilai sebagai core untuk tujuan pendidikan yang tertuang dan diimplementasikan kedalam dalam proses pembelajaran seumpama titik berada dalam suatu garis tujuan pendidikan terkandung nilai sebanyak titik yang membentuk garis tujuan pendidikan. Dijelaskan Mulyana (2004) dalam pengembangan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan ada tahapan yaitu (a) Inditivikasi nilai (b) Pelaksnaaan (c) Alat bantu (d) Interaksi kesatuan (e) penilaian.

Nilai ada beberapa karakteristik dan dioraganisasikan kedalam sistem nilai yang menjadi pilihan dalam berprilaku seorang atau suatu organisasi dalam suatu kehidupan sebagaimana dikemukakan Quyen dan Zaharim 2012 dalam Sanusi (2015) menyebutkan karakteristik nilai yaitu: (a) Relatif langgeng (b) Keyakinan (c) Opsional (d) Tujuan abstrak (e) Sebagai standar (f) Bersipat hirarkis.

(9)

outcomes menjadikan kepribadian dan karekter manusia (siswa) dan pendidikan serta negara

1. Peranan pendidikan dalam proses mendidik dan mengajar serta memandirikan dalam suatu kehidupan bernilai lebih baik, bermanfaat dan bermakna di dunia dan akhirat sebagai tujuan akhir dan berlangsung sepanjang kehidupan melalui proses pendidikan pendidikan yang berorentasi pada nilai yang dimengerti, dipahami, disadari dan diyakani sebagai Role Life Sistym

2. Perubahan menciptakan kompleksitas dan chous kehidupan disamping kemajuan cara berpikir dan berpandangan tentang kehidupan (wold life vision) yang terjadi secara bersamaan seperti dua sisi mata uang sebagai pilihan kehidupan untuk menjadi pilihan dalam menjalani proses pendidikan sepanjang kehidupan diera globalisasi.

3. Mencapai tujuan kehidupan lebih baik, bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan di dunia dan akhirat sehingga menjadikan suatu perubahan kehidupan yang efektif, kriatif, inovatif, produktif serta outcome perlu suatu strategy management pendidikan yang dilakukan melalui suatu pengelolaan yang strategis dalam menetapkan gols, policies dan plans

(10)

REFERENSI

Alma, B., & Hurriyati, R (2008). Manajemen Corparate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfa Beta.

Anwar, Kasypul (2016) Pelaksanaan Manajemen Proses Pembelajaran Dalam Peningkatan Prestasi Belajar. Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman. Tahun 2015. Volume 1 No 1 hal 41-48.

Dess, Gregory. Alex Miller (1993) Strategic Management. Singapore: McGraw-Hill Book Co Hutagalung, Inge (2007) Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Indeks

Iqbal, Abu Muhammad ( 2015) Pemikiran Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Iswahyuningtyas, Farida (2011) Nilai-Nilai Pendidikan karakter Pada Materi ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Terbitan Tiga Serangkai. http://eprints.ums. ac.id/21096/25/ Jurnal_Penelitian.pdf

Kurniawan, Fitri Lukiastuti. Hamdani, Muliawan (2000) Manajemen Strategik Dalam Organisasi. Jakarta: PT Buku Kita

Mulyana. Rohmat. (2004) Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Albeta

Mulyasana, D. (2011). Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: PT Remaja Rosakarya.

Mudyahardjo, Redja (2014) Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sadulloh, U. (2010). Pedagogik. Bandung: Alfabeta

Sanusi, Akhmad (2015) Sistem Nilai. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia

_______(2009) Spiral Dynamics. Bandung: Nusantara Education Review Program Pascasarjana Universitas Islam Nusantara

Siagian, Sondang P (2001). Manajemen Stratejik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Subur (2007) Pendidikan Nilai: Telaah Tentang Model Pembelajaran. Jurnal Insania Vol. 12 No 1 Januari April 2007 hal. 3-16

Sutikno, Sobary (2006) Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. Mataraman, NTP press Suharsaputra, Uhar (2015) Manajemen Pendidikan Tinggi. Bandung: PT Refika Aditama Tilaar, H.A.R (2015) Pedagogik Teoritis Untuk Indonesia. Jakarta: Kompas Media Nusantara Wening, Sri. (2012). Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai. Jurnal

Gambar

Gambar : Pendidikan dan Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Komputer memungkinkan menyediakan latihan ( drill ), praktik, problem solving, simulasi, bermain game dan tutorial individual. Partisipan pelatihan digiring ke laboraturium

Dalam gambar Tuak yang digambar oleh Arkan terdapat objek: satu telor besar yang bentuknya tidak bulat, tiga telor yang besarnya sedang berada di tengah, lima telor yang kecil

Manajemen telah menjalankan sistem pengendalian intern secara jelas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat/pelaksana dalam rangka pengendalian risiko

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah ada baiknya pihak perusahaan menentukan jumlah crew dengan efisien sesuai dengan ketersediaan akomodasi

Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian Quasi- EksperimentaI dengan rancangan Equivalent ControI Group. Populasi dalam penelitian ini adaIah seluruh pasien

Potensi di bidang industri pertambangan tersebut membutuhkan strategi perencanaan dan pengembangan yang lebih komprehensif yang mempertimbangkan beberapa aspek,

Aplikasi pada Tata Guna Lahan, yaitu bangunan mengikuti kontur tanah, akses pejalan kaki antar gedung yang aman tanpa adanya jalur pejalan kaki dari bangunan ke

Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini antara lain data spasial citra satelit optis Sentinel 2 Level 1C perekaman bulan Juli 2018 hingga Januari 2019, data lahan