HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN SENI TARI
DI SMP NEGERI 8 MAGELANG
PENDIDIKAN SENI
NAMA
: SATYA ERICK WICAKSONO
NIM
: 2501416071
PRODI
: PENDIDIKAN SENI TARI
PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI,
DAN MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PROSES PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 8 MAGELANG
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kreativitas adalah sebuah ciri kehidupan manusia.
Kemampuan kreatif ini dapat dipupuk dan dikembangkan salah satunya melalui media pendidikan. Pendidikan sebagai sarana pemupukan dan pengembangan kreativitas anak, harus dikelola dengan sebaik mungkin. oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus dibekali kemampuan yang memadai mengenai bagaimana membelajarkan anak didiknya. dengan kemampuan yang memadai, diharapkan kreativitas anak dapat dirangsang dan akhirnya anak memiliki kemampuan
memecahkan masalah secara kreatif. namun dalam
kenyataannya, strategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah tampak masih lebih mengutamakan pengembangan intelektual daripada pemupukan krativitas siswa (Munandar 1983 84-85). demikian pula de Bono (dalam Sumaryanto 2001 : 2-3) melihat bahwa dalam pendidikan, kemampuan berpikir vertikal
(intelektual) siswa lebih dipentingkan daripada kemampuan berpikir lateral (termasuk kreativitas), meskipun seharusnya kedua kemampuan berpikir tersebut saling menunjang.
Oleh karena itu dengan adanya pendidikan seni di SMP Negeri 8 magelang sudah menerapkan pembelajaran seni yang ada. Masalah-masalah yang harus di hadapi murid-murid yaitu kurangnya waktu untuk pembelajaran seni yang ada. Penulis memilih SMP Negeri 8 Magelang menjadikan tempat observasi yaitu karena dalam tempat tersebut mengajarkan pendidikan seni secara mendalam, tempat tersebut sudah mempunyai pengalaman mengikuti perlombaan yaitu FLS2N yang sering mendapatkan juara dan maju sampai di tingkat provinsi.
1.2 Manfaat dan tujuan
pelaksanaan observasi
Penulis melaksanakan observasi pada hari sabtu tanggal 29 oktober 2016 melakukan observasi di SMP Negeri 8 magelang , jl beringin V kota magelang.
metode observasi
Metode yang saya gunakan pada saat observasi di SMP NEGERI 8 MAGELANG, yaitu dengan cara :1. pengamatan, dengan cara pengamatan saya bisa tahu cara guru mengajar dan mengetahui cara melakukan proses pembelajaran.2. dokumentasi, dengan dokumentasi saya bisa menghafal hasil proses pembelajan tersebut3. wawancara, dengan wawancara saya bisa bertanya-tanya tentang proses pembelajaran tersebut
Landasan teori
Dari hasil pembelajaran seni tari terlihat, bahwa siswa hanya dapat menerima materi gerak dari gurunya dan
menirukan, tanpa ada kesempatan untuk mengolah dan
menunjukan kreativitasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidkan seni yang diterima oleh siswa merupakan kreativitas guru, bukan merupakan hasil dari kreativitas siswa sendiri. Hal ini sangat bertentangan dengan tujuan pendidikan seni itu sendiri, bahwa seni merupakan salah satu wadah untuk melatih siswa agar dapat mengekspresikan Jiwa melalui media gerak. Oleh karena itu perlu adanya perubahan strategi pembelajaran seni di Sekolah Menengah Pertama, agar seni mampu
mengembangkan kreativitas siswa sejalan dengan tingkat usianya. Salah satu strategi yang tepat dalam pendidikan seni untuk memupuk dan mengembangkan kreativitas siswa adalah pendekatan ekspresi bebas, pendekatan disiplin ilmu , dan pendekatan multikultural yang sifatnya terarah. Pendekatan ekspresi bebas merupakan strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam memecahkan masalah secara bersama-sama, pendekatan disiplin ilmu adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan ilmu sebagai kerangka berfkir,
dari berbagai daerah. Untuk itu, perlu kiranya dilakukan
penelitian untuk mengkaji secara mendalam bagaimana proses pelaksanaan pendidikan seni tari melalui pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu dan multikultural sebagai upaya peningkatan kreativitas siswa. Manfaat penelitian ini ada dua, yaitu manfaat praktis dan teoretis. Manfaat praktis penelitian ini adalah bagi siswa, dapat mengembangkan kreativitasnya melalui
proses pendidikan seni, bagi guru, mendapatkan model
pembelajaran dengan pendekatanekspresi bebas, disiplin ilmu, dan multikultural yang efektif guna meningkatkan proses
kreativitas siswa, bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan masukan untuk proses perbaikan dan pengembangan pendidikan seni. Manfaat teoretis penelitian ini adalah penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan guna
penelitian lebih lanjut
PEMBAHASAAN
SMP Negeri 8 Magelang terletak di jl. beringin V kelurahan rejowinangun selatan,kota magelang, jawa tengah. Telp (0293)-363605. SMP Negeri 8 Magelang terdiri dari sekitar 756 siswa, dan di bangun pada tahun 1979 , di SMP Negeri 8 magelang penulis menemukan seorang guru yang bernama Hendri indarto,s,sn. Beliau adalah guru dibidang seni, khususnya adalah guru dibidang seni tari. dengan adanya guru yang berkompeten dalam pendidikan seni tari maka siswa-siswa dapat mengembangkan bakatnya dengan mudah, sehingga siswa-siswa belajar tari tradisional dengan baik.
Setiap sekolah pasti mempuyai visi misi, sebagai acuan dalam menjalankan aktivitas pembelajaran. SMP Negeri 8 Magelang mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi :
Unggul dalam mutu Santun dalam perilaku
Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif dan efektif sehingga menghasilkan siswa yang bermutu
Meningkatkan profesioanalisme seluruh warga sekolahan untuk meraih mutu dan karya
Mengkaji minat dan bakat siswa untuk dikembangkan secar optimal
Mengamalkan ajaran agama yang di anut dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan budaya bangsa sehingga santun dalam perilaku
Melibatkan pelaku dan pemerhati pendidikan melalui penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolahan
Biodata narasumber :
NAMA : HENDRI INDARTO
S.SN
TEMPAT/ TANGGAL LAHIR : SUKOHARJO, 24 JULI 1975
NIP : 19750724 201001 1
010
INSTANSI : SMP NEGERI 8
MAGELANG
JABATAN : GURU SENI BUDAYA
PANGKAT/GOL : III/B
PENDIDIKAN TERAKHIR : S1 SENI TARI RIWAYAT PENDIDIKAN : STSI SURAKARTA
TAHUN LULUS : 2001
khusunya seni tari, hal yang harus disiapkan adalah sarana dan prasarana, yaitu :
ruang. Ruang tersebut mempunyai tujuan tertentu, karena ruang adalah bagian dari prosedu pembelajaran kegiatan mengajar. Lcd , ini berfungsi untuk menayangkan video tari yang akan diberikan kepada siswa-siswa, harapannya adalah dengan melihat video tari itu secara gambaran hidup tari apa yang akan diberikan, gerakannya seperti apa, tariannya namanya apa.
Media pembelajaran selanjutnya adalah powerpoint berfungsi untuk memberikan apresiasi pemahaman terhadap berbagai tari yang ada. Selanjutnya adalah alat-alat prosedur semisalkan sampure, bagaimana cara menggunkan alat peraga tersebut, itu semua harus dilatih secara teknik melakukan gerkan tersebut secara mendalam. Lalu selanjutnya adalah speaker yang berfungsi sebagai musik tari yang akan di ajarkan oleh para siswa tersebut.
Visi misi yang ada di SMP N 8 Magelang tersebut sudah diterapkan tentang adanya pendidikan seni, kaitanya dengan pengembangan seni budaya. Semua warga sekolah sudah menjalankan pembelajaran tentang adanya pendidikan seni. Melalui pendidikan seni ini akan mebentuk karakter yang baik bagi siswa. Tidak hanya sekedar pintar menari tetapi yang terpenting adalah bagaimana siswa pandai menari memilki kepribadian yang beakhlak baik, sehingga di keterampilan tari menjadi kemanfaatan diri pribadi dan sekolah dan masa yang akan datang.
menjadi bagus, ada unsur teaternya dan mencari gagasan ide sendiri.
Evaluasi pembelajaran yang digunakan adalah penilaian dan pementasan karena di SMP N 8 Magelang adalah proses penilaian, pembelajaran, untuk apresiasi mengambil dari materi, lalu pementasan diambil dari praktek tersebut. Contohnya saat perpisahan PPL dari unnes pada tanggal 27 oktober 2016. Siswa menari untuk perpisahan PPL tersebut.
Kurikulum yang digunakan di SMP NEGERI 8 MAGELANG masih menggunakan kurikulum ktsp/2006, karena dalam pembelajaran masih tergantung oleh para pembimbing.
Metode pembelajaran yang digunakan yaitu, para murid kumpul data absen, kemudian diberikan pemahaman tarian apa yang sudah di berikan lalu pembelajaran selanjutnya adalah pemberian materi selanjutnya, contoh bagaimana cara membuat pola lantai. Diberikan pengertian ara membuat pola lantai. Ini adalah bagian dari salah satu pembelajaran sen tari khusunya yaitu saat praktek.
Secara garis besar jika siswa ingin pintar menari harus mengikuti yang namanya proses latian. Karena jika tidak diberikan melalui proses latian atau pemahan pasti akan merasakan kesulian
- Hasil wawancara kepada siswa
- Menurut siswa pembelajaran seni tari yang diberikan oleh pembimbing, yaitu :
1. Fernanda Bagus Kurniawan
- Suka, karena menarik, badan menjadi lebih enak, lentur dan bisa ikut lomba-lomba.
2. Prima Aditya Purnomo
- Ada suka, dan tidaknya. Suka, karena pembelajaran tidak berada di kelas
3. Rona Hamida Salma
- Suka, karena lebih bisa mengenal budaya-budaya yang ada indonesia.
4. Syakila afrilia umaria
- Suka, karena mudah menghafal saat pembelajaran tersebut.
Hasil dokumentasi di atas adalah laporan kegiatan observasi di smp negeri 8 magelang tentang pendidikan
seni tari
PENUTUP
Kesimpulan:
Kraetivitas siswa SMP NEGERI 8 MAGELANG
sifatnya terarah. Pendekatan ekspresi bebasmerupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan
masalah secara bersama-sama, pendekatan disiplin ilmu adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan ilmu sebagai
kerangka berfkir, pendekatan multikultural merupakanstrategi pembelajaran yang mengenalkan siswa dengan bermacam seni budaya dari berbagai daerah. Siswa dapat mengembangkan adanya seni tari yang ada daalam pembeajarannya di sekolah.
Saran :
Pembelajaran yang diberikan oleh pembimbing jika langsung diberikan materi pasti siswa akan sulit, jadi siswa ketika akan melakukan praktek tanpa pemanasan badan siwa belum bisa sempurna. Jadi apa salahnya jika sebelum melakukan pembelajan materi praktek siswa di berikan yang namanya pemanasan.
Daftar Pustaka
www.smpn8.magelang.co.id
indarto, hendri, 1975, pembelajaran seni tari smp negeri 8 magelang, magelang
Kusumastuti, eny ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI TERPADU PADA SISWA SEKOLAH DASAR