I. Pendahuluan
Proposal ini membahas usaha kecil mochi es krim, sebuah inovasi dari mochi tradisional dengan tambahan es krim berbagai rasa. Usaha ini bertujuan meningkatkan peluang kerja dengan menggunakan bahan-bahan lokal, menciptakan produk makanan yang inovatif dan diminati masyarakat, serta meningkatkan taraf hidup pemilik usaha. Keunggulan kompetitif terletak pada inovasi rasa dan penggunaan bahan baku lokal.
1.1 Latar Belakang
Mochi es krim merupakan inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat akan makanan tradisional dengan sentuhan modern. Tekstur mochi yang kenyal dipadukan dengan es krim menciptakan rasa baru yang menarik. Penggunaan bahan baku lokal seperti tepung ketan dari petani dalam negeri dan susu dari peternak lokal mendukung ekonomi lokal dan menekankan komitmen pada kualitas bahan baku alami. Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi kebosanan konsumen terhadap makanan tradisional yang cenderung monoton.
1.2 Visi dan Misi
Visi usaha adalah menjadi produsen mochi es krim rumahan yang sehat, diminati masyarakat luas, dan meraih keuntungan maksimal. Misi yang dijalankan meliputi produksi higienis, pelayanan prima (sopan, ramah, cepat, dan baik), menjaga citarasa khas, menawarkan harga terjangkau, dan memperkenalkan mochi es krim kepada masyarakat lebih luas. Dengan demikian, visi dan misi saling berkaitan dan terintegrasi untuk mencapai tujuan utama.
1.3 Tujuan dan Manfaat Usaha
Tujuan utama adalah meningkatkan taraf hidup melalui keuntungan usaha dan penerapan jiwa kewirausahaan serta melatih kemandirian. Manfaat usaha mencakup pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen, penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan perolehan keuntungan. Dengan demikian, usaha ini memiliki dampak positif secara ekonomi dan sosial.
1.4 Deskripsi Usaha
Usaha ini bergerak di bidang pengolahan makanan (industri kecil) dengan memanfaatkan bahan alami untuk menghasilkan produk yang nikmat, bergizi, dan menyehatkan. Meskipun masih tergolong inovasi, usaha ini berpotensi besar karena menjawab kebutuhan konsumen akan variasi rasa dan pengalaman kuliner yang baru. Fokus pada kualitas dan inovasi menjadi kunci keberhasilan.
II. Pembahasan
Bagian ini menganalisis aspek produk, pemasaran, dan teknis dari usaha mochi es krim. Analisis mencakup perencanaan produksi, strategi pemasaran, penetapan harga, dan sistem distribusi. Analisa keuangan juga disertakan untuk memberikan gambaran profitabilitas usaha.
2.1 Aspek Produk
Usaha ini memproduksi mochi es krim dengan berbagai rasa. Produksi rata-rata 200 pcs/hari atau 6000 pcs/bulan. Proses produksi dilakukan setiap hari kecuali hari libur nasional, dengan melibatkan 5 orang tenaga kerja (termasuk pemilik). Investasi peralatan utama meliputi lemari pendingin, kompor, panci, wadah, dan lain-lain, dengan total sekitar Rp 3.245.000. Bahan baku utama meliputi tepung ketan, es krim, tepung maizena, air, pewarna makanan, vanili, dan gula pasir.
2.2 Aspek Pemasaran
Target pasar adalah masyarakat luas, baik tua maupun muda. Strategi pemasaran meliputi konsistensi dalam semua area marketing, perencanaan konsep marketing yang matang, strategi yang jelas, target pasar yang terdefinisi, anggaran marketing yang akurat, marketing mix yang tepat (produk, harga, tempat, promosi), pemanfaatan website, branding yang efektif, promosi dan iklan yang terarah, serta customer relationship management yang baik, misalnya dengan membuat program member.
2.3 Aspek Keuangan
Biaya operasional bulanan meliputi biaya tetap (penyusutan peralatan) dan biaya variabel (bahan baku). Pendapatan diproyeksikan dari penjualan rata-rata 15 porsi/hari x Rp 8.500/porsi x 30 hari = Rp 3.825.000/bulan. Keuntungan bersih diperkirakan Rp 1.066.500/bulan, dengan periode balik modal sekitar 3 bulan. Analisis ini menunjukkan potensi profitabilitas yang tinggi.
2.4 Aspek Teknis
Proses produksi mochi es krim meliputi persiapan bahan, pencampuran adonan, pemasakan, penggilingan, dan pembentukan. Display toko dilakukan dengan menampilkan gambar mochi es krim dengan kemasan menarik. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan telah dijelaskan sebelumnya, dengan rincian biaya investasi yang telah dihitung.
2.5 Penetapan Harga dan Distribusi
Harga jual ditentukan menggunakan metode BEP (Break Even Point). Sistem penjualan dilakukan secara langsung, melalui telepon, email, dan menerima pesanan. Strategi distribusi langsung ini memungkinkan interaksi langsung dengan konsumen dan membangun hubungan yang baik.