• Tidak ada hasil yang ditemukan

NEGARA HUKUM DAN HAM (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NEGARA HUKUM DAN HAM (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

NEGARA HUKUM DAN HAM

Peper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan Pengampu: I G.B. Wirya Aung

TUGAS INDIVIDU

I MADE FEBY ARYA PUTRA

NIM : 1519351005

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

DAFTAR ISI

(2)

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 1

C.Tujuan ... 1

BAB II ISI

A.Konsep dan Ciri Hukum ...

B.Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia ...

C.Hak Asasi Manusia di Indonesia ...

BAB III PENUTUP

Simpulan Dan Saran ...

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hak asasi manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib

dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara huku pemerintah

dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat

manusia. Penegakan HAM yang terkuat terjadi ketika bangsa ini

memperjuangkan hak asasinya yaitu : kemerdekaan yang telah berabad-abad

dirampas oleh penjajah, oleh karena itu tidak mengherankan setelah

mencapai kemerdekaan para pendiri negeriini mencantumkan

prinsip-prinsip HAM dalam konstitusi RI(UUD 1945).sebagai pedoman dan

cita-cita yang harus dilaksanakan dan dicapai.

1.2Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Negara Hukum ?

2. Apa Ciri-Ciri Negara Hukum ?

3. Bagaimana Negara Hukum Di Indonesia ?

1.3Tujuan

1. Untuk mengetahui pngertian Negara hukum

2. Untuk mengetahui ciri- ciri Negara hukum

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DAN CIRI HUKUM

1 .Pengertian Negara Hukum

Negara hukum terjemahaan dari istilah Rechtstaat atau Rule of Law . Istilah Rechtstaat diberikan oleh ahli hukum Eropa Kontinenta, sedangkan istilah Rule of Law diberikan ahli hukum Anglo-Saxon. Rechtstaat atau Rule of Law itu sendiri dapat dikatan sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan ini dinamakan Constitutional State atau Rechtstaat (Mariam budiardjo, 2008). Oleh karena itu, konstitusi dan negara (hukum) merupakan dua lembaga yang tidak bisa dipisahkan.

Secara sederhana yang dimaksud dengan negara hukum adalah negara yangpenyelenggaraan kekuasaan pemerintahannyadisarkan atas hukum. Di negara yang berdasar atas hukum maka negara termasuk di dalam pemerintah dan lembaga lembaga lain dalam melaksakaan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan atas kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha,2003). Lebih lanjut soentandyo wignjosoebroto (2010) menyatakan bahwa konsep Rechtstaat atau negara huukm adalah konsep yang berparadigma bahwa negara dan alat kekuasaannya (yang disebut pemerintah) tak dibenerkan bertindak atas dasar kekuasaannya belaka, melainkan harus ditumpukan pada dasar kebenaran hukum adalah Undang Undang Dasar.

(5)

harus didalam wujudnya yang positif. Kedua , apa yang disebut hukum yang telah selesai bentuknya yang positif itu, disebut iuscontitutum harus merupakan hasil proses kesepakatan golongan golongan dalam suatu negeri langsung yang disebut proses legislasi. Ketiga, hukum yang telah diwujudkan dalam bentuk undang undang.

Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukm harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum yaitu keadilan, kemanfaatan, dan kepastian

(Achmad Ali, 2002) atau tiga tujuanhukum, yakni keadilan, kepastian, dan kemanfaatan (Mahfud MD, 2013). Oleh karena itu, pelaksanaan hukum negara harus memperhatikan tiga hal tersebut.

Ada dua unsur dalam negara hukum yaitu. Pertama hubungan antara yang memerintah dan diperintah tidak berdasarkan kekuasaan, melainkan berdasarkan suatu norma objektif yang juga mengikat pihak yang memeritah. Kedua, norma objektif harus memenuhi syarat bahwa tidak hanya secara formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan dengan ide hukum.

Didalam negara hukum, hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan perundangan undangan yang berpuncak pada konstitusi atau hukum dasar Negara. Konstitusi negara juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusionalisme. Dengan demikian, didalam negara hukum kekuasaan negara berdasar atas hukum bukan kekuasaan belaka, serta pemerintahaan negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalisme.

(6)

konstitusi atau undang-undang dasar. Dengan adanya sistem hukum maka penyelenggaraan negara dan rakyat dapat bersatu di bawah dan tunduk pada sistem yang berlaku.

2. Ciri Negara Hukum

Negara hukum yang muncul pada abad ke-19 adalah negara hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Pada uraian sebelumnya telah dikumakakan bahwa negara hukum terjemahaan dari istilah Rechtstaat atau Rule of Law.friedrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental

memberikan ciri ciri Rechtstaat sebagai berikut.

a) Hak asasi manusia

b) Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia yang biasa dikenal dengan Trias Politika.

c) Pemerintahaan berdasarkan peraturan peraturan. d) Peradilan administrasi dalamperselisihan.

Sedangakan A.V. Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo-Saxon

memberikan ciri ci Rule of Law sebagai berikut,

a) Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang hanya boleh dihukum jka melanggar hukum.

b) Kedudukan yang sama didepan hukum baik bagi rakyat biasa maupun pejabat.

(7)

Ciri ciri Rechtstaat dan Rule of Law diatas masih dipengaruhi oleh konsep negara hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Dari perincian diatas peranan pemerintah hanya sedikit, karena ada dalil bahwa “pemerintahan yang paling sedikit adalah pemerintahan yang paling baik”.

Dengan munculnya konsep negara hukum materiil pada abad-20 maka

perumusan ciri ciri negara hukum sebagaimana dikumukakan oleh Stahl dan Dicey diatas kemudian di tinjau lagi sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintahan yang tidak boleh lagi bersifat pasif. Sebuah komisi yang terdiri dari 106 hakim dari 16 negara di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik yang tergabung dalam “International Commission of Jurists” pada konferensinya dibangkok tanggal 15-19 Februari tahun 1965 merumuskan ciri ciri pemerintahan yang demokratis dibawah Rule of Law yang dinamis. Ciri cirinya adalah:

a) Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi selain daripada menjamin hak-hak individu harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlndungan atas hak-hak yang dijamin.

b) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak. c) Kebebasan untuk menyatakan pendapat.

d) Pemilihan umum yang bebas.

e) Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi dan pendidikan civic( kewarganegaraan )

Ciri ciri negara hukum tadi sudah dipengaruhi oleh konsep negara hukum

materiil (modern). Yang menarik adalah bahwa pendidikan kewarganegaraan (civic educaton) disepakati sebagai syarat bagi pemerintah demokrasi di bawah Rule of Law yang dinamis.

(8)

berbagai pendapat mengenai ciri-ciri negara hukum yang dikemukakan oleh ahli Franz Magnis Suseno (1997). Negara hukum itu sendiri ada 5 ciri yaitu:

a) Fungsi kenegaraan dijalan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan sebuah undang undang dasar.

b) Undang undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting.Karena tanpa menjamin hukum itu akan menjadi sarana penindasan.

c) Badan badan negara menjalankan kekuasan masing masing selalu atas dasar hukum yang berlaku.

d) Terhadap tindakan badan negara masyarakat dapat mengadu kepengadilan dan putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan negara.

e) Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.

B. NEGARA HUKUM INDONESIA

1 . Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia

Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum sekarang ini tertuang dengan jelas pada Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945. dengan dikemukakannya landasan ini ke dalam bagian pasal UUD 1945 menunjukan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat negara bahwa negara Indonesia adalah dan harus merupakan negara hukum.

(9)

1. Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtstaat). Negara Indonesia berdassar atas hukum (Rechtstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat)

2. Sistem kontitusional. Pemerintah berdasarkan system konstitusi (hokum

Dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Berdasarkan perumusan diatas oleh para pendiri Negara, untuk negara hokum Indonesia digunakan istilah Rechtstaat yang dipengaruhi oleh konsep hukum belanda yang termasuk dalam Negara wilayah eropa kontinetal. Masuknya rumusan tersebut juga merupakan salah satu contoh pelaksanaan dasar dalam melakukan perubah UUD

1945 yakni memasukan hal-hal normatif yang ada dalam penjelasan kedalam pasalpasal.

Negara hokum yang dimaksud adalah negarayang menegakan supremasi hukum, untuk menegakan kebenaran dan keadilan. Negara humum akan terlihat dengan ciri-cirinya adanya:

a) jaminan perlindungan hak asasi manusia.

b) kekuasaan kehakiman atau peradilan yang merdeka. c) legalitas dalam arti hokum yaitu baik penyelenggara

Negara maupun warga Negara dalam bertindak berdasar atas hokum.

Konsekwensi dari ketentuan diatas bahwa setiap sikap dan prilaku penyelanggara dan warga Negara berdasarkan dan sesuai hokum. Ketentuan itu juga dimaksudkan untuk menjaga penyalahgunaan kekuasaan dan tindakan kesewenangwenangan baik yang dilakukan penyelanggra Negara maupun warga Negara.

(10)

Oprasionalisasi dari konsep Negara hokum Indonesia dituangkan dalam kontitusi Negara yaitu UUD 1945. UUD 1945 merupakan hokum Negara yang menempati posisisebagai hukum dasar dan tertinggi dalam tuntunan hokum ( legal order) Indonesia

Hukum di Indonesia juga membentuk sistem hokum. Sistem hokum

Indonesia tersusun berdasarkan hokum terkini Negara, yaitu UUD Negara republic Indonesia 1945 kemudian dijabarkan ke dalam peraturan hokum yang lebih rendah sehingga bersifat hierarkis piramidal. Sistem hukum Indonesia itu sekarang ini sebagaimana tergambar dalam undang-undang No. 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-undangan.

Jenis dan hierarki peraturan perundangan, menurut pasal 7 Undang-Undang

1. Ketetapan MPR 2. UU

3. Peraturan presiden 4. Peraturan presiden

5. Peraturan daerah provinsi dan kota.

Ada 4 kaidah penuntun hukum yang mengalir daaari dasar Negara Pancasila. Pertama, hokum Indonesia yang dibuat haruslah bertujuan membangun dan menjamin integrasi Negara dan bangsa Indonesia. Kedua, hukum Indonesia yang dibuat haruslah berdasarkan demokrasi dan nomokrasi. Ketiga, hukum Indonesia yang dibuat haruslah bertujuan untuk membangun keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Keempat hukum yang dibuat haruslah didasarkan pada toleransi beragama yang berkeadaban (Mahfud MD, 2007).

(11)

Hubungan antara Negara hukum dengan demokrasi adalah Negara hukum. Akan tetapi, Negara hokum hanyalah satu ciri dari Negara demokrasi. Franz Magnis Suseno (1997) menyatakan adanya lima gugus ciri hikiki dari Negara demokrasi. Kelima ciri Negara demokrasi tersebut adalah:

1. Negara hukum,

2. Pemerintah di bawah kontrol nyata masyarakat, 3. Pemilihan umum yang bebas,

4. Prinsip mayoritas, dan

5. Adanya jaminan terhadap hak – hak demokratis.

Berdasar 5 (lima) gugus ciri Negara demokrasi tersebut, ditegaskan kembali oleh Hendra Nurtjahjo (2006) bahwa suatu Negara hukum tidak mesti demokratis. Pemerintahan monarki atau paternalistic pun dapat taat kepada hukum. Akan tetapi, demokrasi pada bukan Negara hukum bukanlah demokrasi dalam arti sesungguhnya. Demokrasi harus dijalankan melalui suatu konstruksi Negara yang berdasar atas hukum. C. HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

1. Pengertian Hak Asasi Manusia

(12)

Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan, yaitu :

a. Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia, bahwa kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya. Semua manusia adalah sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagaya, dan

b. Landasan yang kedua dan yang lebih dalam, yakni Tuhan menciptakan manusia. Bahwa semua manusia adalah mahkluk dari pencipta yang sama, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu di hadapan Tuhan manusia adalah sama kecuali nanti pada amalnya.

Secara definitive hak artinya kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu di luar dirinya (Suria Kusuma, 1986). Kebalikan dari hak adalah kewajiban yang berarti tugas yang harus dijalankan manusia untuk mengakui kekuasaan itu. Setiap orang memiliki hak dasar memeluk agama yang berarti kebebasan dan kewenangan dia untuk menganut suatu agama, sedang orang lain memiliki kewajiban untuk mengakui kewenangan orang tersebut.hubungan ini akan terjadi bilamana ada pengakuan yang sama antar manusia itu sendiri.

2. Macam Hak Asasi Manusia

(13)

Berdasar pada pengertian hak asasi manusia, maka ciri pokok dari hakikat hak asasi manusia adalah ( Tim ICCE UIN, 2013) :

a. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. Hak asasi manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.

b. Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik,danpandangan politik. c. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorangpun

mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Setiap orang tetap memiliki hak asasi manusia meskipun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.

Hak asasi manusia merupakan hak dasar dari manusia. Apa saja yang termasuk hak dasar manusia itu senantiasa berubah menurut ukuran zaman dan perumusannya. Beberapa contoh hak dasar tersebut adalah :

1. Hak asasi manusia menutrut Piagam PBB tentang Deklarasi Univrsal Hak Asasi Manusia 1948, meliputi :

a) Hak Berpikirr Dan Mengeluarkan Pendapat, b) Hak Memiliki Sesuatu,

c) Hak Mendapatkan Pendidikan Dan Pengajaran, d) Hak Menganut Aliran Kepercayaan Atau Agama, e) Hak Untuk Hidup,

f) Hak Untuk Kemerdekaan Hidup,

1. Hak Untuk Memperoleh Nama Baik, 2. Hak Untuk Memperoleh Pekerjaan,

Dan

(14)

2. Hak asasi manusia menurut Undang – Undang No. 39

Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, meliputi :

a) Hak Untuk Hidup,

b) Hak Berkeluarga,

c) Hak Mengembangkan Diri,

d) Hak Keadilan

e) Hak Kemerdekaan,

f) Hak Berkomunikasi,

g) Hak Keamanan,

h) Hak Kesejahteraan

i) Hak Perlindungan.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA

1. Sejarah Pengakuan Hak Asasi Manusia

(15)

inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya, sebagai akibat tindakan sewewenang – wenang dari penguasa, penjajahan, perbudakan, pketidakadilan, dan kezaliman (tirani).

a. Perkembangan Hak Asasi Manusia pada Masa Sejarah b. perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris

c. perkembangan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat d. perkembangan Hak Asasi Manusia di Perancis

C. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

1.Pengakuan Bangsa Indonesia Akan Hak Asasi Manusia

Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada disbanding ddengan Deklarasi Universal PBB uang lahir pada 10 Desember 1984. berikut ini pengakuan akan hak asasi manusia dalam UUD 1945 dan peraturan perundang- undangan lainnya.

a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama b. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat c. Batang Tubuh UUD 1945

(16)

2.Penegakan Hak Asasi Manusia

Dalam rangka memberikanjaminan perlindungan terhadap HAM, di samping dibentk aturan-aturan hukum, juga dibentuk kelembagaan yang menangani masalah yang berkaitan dengan penegakkan HAM antara lain :

a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KomNas HAM) dibentuk berdasar Keppres No. 50 Tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993 yang kemudian dikukuhkan lagi melalui Undang – Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

b. Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang – undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan hak asasi manusia.

c. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usuldari DPR berdasarkan peristiwa tertentu dengan keputusan presiden untuk memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum diundangkannya Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan hak asasi manusia

(17)

Partisipasi masyarakat tersebut tertuang dalam Bab VIII Undang-Undang No.

39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut.

Pasal 100

Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia.

Pasal 101

Setiap orang,kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak menyampaikan laporan atas terjadinya pelanggaran hak asasi manusia kepada Komnas KAM atau lembaga lain yang berwenang dalam rangka perlindungan, penegakkan dan pemajuan hak asasi manusia.

Pasal 102

Setiap orang,kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak untuk mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga lainnya.

Pasal 101

(18)

Beberapa contoh lembaga swadaya masyarakat (LSM) :

a. Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan ( KONTRAS ) b. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ( YLBHI )

c. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat ( ELSAM ) d. Human Right Watch ( HRW )

Menurut ELSAM, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang HAM, dalam laporannya tahun 1998 menyatakan bahwa bentuk-bentuk pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia meliputi:

a. Penggunaan senjata api, b. Penggunaan kekerasan, c. Penyiksaan,

d. Penangkapan atau penahanan, dan e. Penghilangan paksa.

3. Hubungan Hak Asasi Manusia denga Demokrasi

Ada keterkaitan erat antara demokrasi dengan hak asasi manusia. Berdasar konteks sejarah, pada dasarnya oerjuangan mewujudkandemokrasi juga merupakan sejarah perjuangan menegakkan hak asasi manusia di dunia.

Unsur pokok dalam pemerintahan demokrasi ada dua, yaitu :

(19)

b. partisipasi rakyat dalam pemerintahan.

Semakin menguatkan bahwa demokrasi akan senantiasa berhubungan dengan HAM. Adanya isu dan gerakan global demokrasi, serta HAM pada negara-Negara di dunia berimplikasi dengan berikut.

a. Keinginan dari masing-masing Negara untuk dikatakan sebagai Negara demokrasi dengan cara menyusun pemerintahan demokrasi dan meratifikasi berbagai konvensi internasional tentang HAM.

b. HAM dan demokrasimenjadi semacam persyaratan bagi Negara-Negara dalam menjalin hubungan internasional maupun dalam hal bantuan internasional.

c. Pelanggaran atas demokrasi dan HAM di suatu wilayah sudah bukan lagi merupakan urusan intern Negara yang bersangkutan

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan dan Saran

(20)

terciptanya kehidupan demokratis dan terlindungi HAM serta kesejahteraan dan keadilan.

Dengan adanya paper ini kami berharap agar pembaca dapat dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran oleh karenanya kami berharap kepada semua pihak yang membaca kiranya dapat memberikan

masukan atau saran yang bersifat membangun

.

1.2 Daftar Pustaka

(21)

KATA PENGANTAR

(22)

Penulis sadar bahwa memiliki banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu penulis memgharapkan segala saran, kritik dan masukan yang membangun untuk proses di masa yang akan datang.

Denpasar, Desember 2015

Referensi

Dokumen terkait

Prototip reaktor VK-300 jenis BWR daya 250 MW(e) merupakan unit kogenerasi yang dapat memasok uap panas bersuhu 285 o C ke turbin ekstraksi untuk menghasilkan tenaga listrik sebesar

10 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruszz Media, 2014, h.. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata keterampilan proses

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions.. Start

pertama , memungkinkan terjadinya pergantian pemerintah secara damai dan tertib; kedua , kemungkinan lembaga negara berfungsi sesuai dengan maksud UUD 1945; dan

Dengan demikian hipotesis pertama sampai ketiga penelitian yang menduga rasio profitabilitas (ROI dan ROE) dan leverage dapat digunakan untuk memprediksi tindakan perataan laba

Realizing the importance of reflective practice in professional development of pre-service teachers, all teacher education institutions in Malaysia have put an emphasis

Anita Hartini Suryaman (2010) peta wisata interaktif adalah peta yang menggambarkan atau menjelaskan lokasi-lokasi tempat tujuan wisata di dalam suatu kota atau