• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah lembaga keuangan internasional. d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah lembaga keuangan internasional. d"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tema lembaga keuangan internasional.

Tujuan kami menulis materi tersebut adalah memenuhi tugas, dan agar menjadikan mahasiswa mengerti tentang lembaga keuangan internasional seperti IMF, ADB dan World Bank, yang berisi sejarah berdirinya, tujuan didirikan, peran bagi dunia internasional pada umumnya, dan peran bagi Indonesia pada khususnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Semarang, 17 Mei 2017

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan... 1.2 Rumusan Penulisan... 1.3 Tujuan Penulisan... BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi dan Tujuan Lembaga Keuangan Internasional... 2.1.1 Pengertian Lembaga Keuangan Internasional... 2.1.2 Fungsi Lembaga Keuangan Internasional... 2.1.3 Tujuan Lembaga Keuangan Internasional... 2.2 Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Internasional... 2.2.1 Bank Dunia... 2.2.2 International Monetary Fund (IMF)... 2.2.3 The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)... 2.2.4 Islamic Development Bank (Bank Pembangunan Islam )... BAB 3 PENUTUP

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya, dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan swasta.

Ada beberapa lembaga keuangan internasional yang penting kaitannya dengan lembaga perbankan di Indonesia, walaupun secara umum peranan dari lembaga keuangan internasional tersebut lebih banyak dirasakan dalam sektor pemerintahan, namun dapat dilihat bagaimana sektor swasta (perbankan) dapat pula merasakan pentingnya peranan yang dimainkan melalui lembaga-lembaga tersebut.

Mungkin banyak sekali kita mengenal lembaga keuangan internasional yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Akan tetapi, dalam pembahasan kali ini yang lebih ditekankan atau dibahas adalah lembaga keuangan internasional “Bank Dunia”.

Bagi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank Dunia tidak secara langsung mempengaruhi operasional perbankan, namun efek sampingan yang timbul dari operasional lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan mengingat dampaknya yang begitu besar pada perekonomian, yang pada gilirannya mempengaruhi juga operasional lembaga keuangan dan perbankan tersebut.

Dalam pembahasan ini akan diuraikan peran Bank Dunia, IMF, dan Bank Pembangunan Islam sebagai lembaga keuangan internasional.

1.2Rumusan Masalah

1. Apa pengertian lembaga keuangan Internasional ?

2. Apa saja Bentuk-bentuk Lembaga Keuangan Internasional?

1.3Tujuan

(4)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi dan Tujuan Lembaga Keuangan Internasional 2.1.1 Pengertian Lembaga Keuangan Internasional

Lembaga keuangan internasional adalah lembaga keuangan yang telah ditetapkan oleh lebih dari satu negara, dan merupakan subyek hukum internasinal. Pemiliknya atau pemegang saham umumnya pemerintah nasional, meski lain lembaga – lembaga internasional dan organisasi lain kadang – kadang sosok sebagai pemegang saham.

Sedangkan Menurut Kasmir lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya.

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya. Umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society ( sejenis koperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun dan bisnis serupa. Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan,dan lain-lain).

2.1.2 Fungsi Lembaga Keuangan Internasional

Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

(5)

1) Membantu negara – negara asia khususnya dalam mengkoordinasikan kebijakan dan rencana pembangunannya dengan tujuan antara lain : menyehatkan perekonomian dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar negri.

2) Memanfaatkan sumber daya yang sedia dengan prioritas untuk membangun negara – negara asia khususnya yang masih terbelakang. 3) Memberikan bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayai dan

melaksanakan berbagai program / proyek pembangunan termasuk memformulasikannya usulan proyek.

2.2 Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Internasional 2.2.1 Bank Dunia

1. Pengertian dan Sejarah Terbentuknya

Bank Dunia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman leverage ke negara-negara berkembang untuk program modal. Bank Dunia memiliki tujuan untuk mengurangi kemiskinan.

Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari gabungan beberapa negara, menganggap bahwa setelah perang dunia II akan membawa pengaruh akan adanya kebutuhan atas peraturan-peraturan mengenai kerja sama internasional untuk memecahkan masalah dalam hal moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan lainnya.

Dengan adanya beberapa pertemuan yang diselenggarakan oleh gabungan beberapa negara, pada bulan juli 1944, 44 negara mendirikan United Nations Monetary and Financial Conference di Bretton Woods New Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan Anggaran Dasar yaitu dengan terbentuknya dua lembaga keuangan internasional:

1. IMF (International Monetary Fund)

2. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) kemudian lebih dikenal dengan World Bank.

(6)

kedua lembaga itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai beroperasi 25 Juni 1946.

Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi International jenis baru untuk memberikan atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia itu sendiri, yang terdiri dari kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap resiko dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan ke negara-negara asingnya dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-masing.

Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan Marshall Plan dari Amerika Serikat pada tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan pembangunan.[3]

2. Fungsi Utama Bank Dunia

Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah diberikan oleh bank dunia untuk proyek-proyek pembangunan di Eropa, australia dan New Zeland, selama 23 tahun terakhir ini (dari data tahun 1970, sbanyak US $1,9 milyar untuk 28 negara di Afrika, US $ 4,3 milyar untuk 16 negara di Asia dan US $ 3,8 milyar untuk 22 negara-negara bagian Amerika Serikat bagian barat).

Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenagan listrik, pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan-pelabuhan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian perindustrian, pengadaan air, pendidikan, dan dalam hal-hal tertentu ditujukan untuk program pembangunan yang lebih umum termasuk import.

Bank Dunia memilki dua keanggotaan yaitu:

1. IFC (International Finance Corporation) yang memulai kegiatannya pada tahun 1956.

(7)

Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank Dunia (World Bank Group). Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan persyaratan keanggotaan IFC (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan keanggotaan IDA (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor yang sama dengan kebijaksanaan dan sesuai dengan Bank Dunia).

Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk negara-negara miskin, dengan syarat-syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman-pinjaman yang biasa diberikan oleh Bank Dunia. Juga mensponsori International for The Settlement Investment Development (ICSID).

3. Keanggotaan Bank Dunia

Dewan komisaris memilki kekuasaan mengakui anggota-anggota baru Bank Dunia untuk menentukan syarat-syarat keanggotaan berdasarkan persyaratan-persyaratan berikut ini. Setiap negara yang setuju memberikan kontribusinya kepada modal Bank Dunia, dapat menjadi anggota. Sebelum semua itu terlaksana, negara tersebut harus menjadi anggota IMF (International Monetary Fund), yang meliputi perjanjian untuk mengamati peraturan praktek Keuangan International yang berlaku, disertai penjelasan mengenani pokok-pokok informasi perekonomian demi kelayakan suatu negara dalam menerima bantuan. Bila semua telah dilakukan, maka negara tersebut dapat dipertimbangkan menjadi anggota Bank Dunia. Pada tahun 1969 Bank Dunia memiliki 112 negara anggota.

4. Hubungan Antara Bank Dunia dan IMF

(8)

untuk memudahkan informasi diantara keduanya. Enam dari dua puluh Direktur Pelaksana Bank Dunia merupakan Direktur Pelaksana dari IMF. 5. Peran Bank Dunia bagi Dunia Internasional

Sejak didirikan, Bank Dunia telah mengambil banyak peran bagi perkembangan dunia Internasional. Sebagaimana tujuan didirikannya, Bank Dunia telah membantu negara-negara korban perang, terutama di wilayah Eropa, untuk segera merekonstruksi infrastruktur dan perekonomiannya yang hancur pascaperang dunia kedua. Seteah proses rekonstruksi pascaperang selesai, Bank Dunia memulai peran baru sebagai lembaga pemberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara berkembang yang membutuhkan.

Bank Dunia mendanai proyek-proyek di berbagai negara untuk mengembangkan beberapa hal, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, hingga lingkungan hidup. Bank Dunia seringkali memberikan bantuan dalam bentuk dua hal sekaligus, dana pinjaman dan juga rekomendasi kebijakan, terutama terkait kebijakan keuangan atau yang berhubungan dengan proyek yang didanai.

Bagaikan pisau bermata dua, bantuan dari Bank Dunia dirasakan oleh negara-negara peminjam memberikan dua dampak sekaligus, di mana satu dan yang lainnya saling bertolak belakang. Di satu sisi, bantuan Bank Dunia seringkali merupakan penyelamat keuangan dan perekonomian negara peminjam. Namun di sisi lain, bantuan tersebut juga tidak jarang menimbulkan masalah baru yang kadang jauh lebih besar dari masalah yang telah diatasi.

(9)

memberikan keuntungan bagi negara-negara peminjam karena biasanya pinjaman yang diberikan tergolong berbunga rendah.

Bergeraknya roda perekonomian merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu negara. Dengan roda perekonomian yang terus bergerak positif, negara-negara dunia ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul atau setidaknya menyamai perekonomian di negara-negara maju. Hal ini tentunya menjadi keinginan seluruh negara berkembang, sehingga tidak mengherankan jika kemudian Bank Dunia dan juga lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya menjadi penyedia “jalan pintas” menuju terwujudnya harapan tersebut.

Jika dilihat secara global, bantuan-bantuan dana kepada masing-masing negara peminjam telah menjadi penyangga, sehingga perekonomian dunia menjadi lebih stabil dan terkendali. Hal ini tentunya juga sesuai dengan tujuan keberadaan dari Bank Dunia. Karena keruntuhan, atau setidaknya kemunduran ekonomi suatu negara (yang mungkin terjadi tanpa bantuan Bank Dunia) dapat berdampak bagi negara-negara lainnya, baik di tingkat regional ataupun multinasional.

6. Peran Bank Dunia Bagi Indonesia

Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat ke blok Uni Soviet menyulitkan Bank Dunia yang memiliki paham berseberangan untuk mengambil peran lebih banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Dunia baru mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Namun sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia “menjajaki” Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis (Hutagalung, 2009).

(10)

Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap sebagai negara yang lebih creditworthy untuk memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

2.2.2 International Monetary Fund (IMF) 1. Latar Belakang Sejarah dan Organisasi

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara.

Pada saat akhir Perang Dunia II tersebut, ekonomi cenderung mengerucut pada satu tumpuan kekuatan, Amerika Serikat (AS). Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomi akibat resesi sejak akhir abad ke-19 dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa Barat hancur sebagai akibat perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan tidak ada negara satu pun di dunia yang cukup kuat, kecuali AS.

(11)

tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang, kecuali wilayah Hawai yang dihajar bom oleh Jepang.

Atas dasar peta kekuatan tersebut, kesepakatan Bretton Woods sangat kental dengan nuansa peran AS dalam mengatur tatanan ekonomi dunia. Salah satunya, peran dolar AS sebagai satu-satunya alat pembayaran dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai berdasarkan cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas masing-masing.

International Monetary Fund (IMF) muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca Great Depression yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22 Juli 1944 – sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan pertemuan di Hotel Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru yang akan dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa kerangka kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan bencana ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan “Bretton Woods Agreements” yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The International Bank for Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal dengan nama World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF sudah mencapai 184 negara, yang berarti hampir semua negara anggota PBB juga menjadi anggota IMF. 2. Peranan dan Fungsi IMF

(12)

apakah kebijakan di negara anggota terbukti benar menurut sudut pandang internasional maupun nasional. Selain itu juga IMF memiliki kewengan dalam memperingatkan negara anggota untuk mewaspadai bahaya yang mengintai, dengan demikian pemerintah dapat mengambil tindakan pencegahan. Untuk fungsi kedua yaitu peminjaman, yang diartikan sebagai institusi yang memberikan pinjaman kepada negara- negara yang mengalami kesulitan dengan neraca pembayarannya. Tujuan utama peminjaman bagi negara-negara berpendapatan rendah adalah demi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Sedangkan fungsi ketiga yaitu bantuan teknis dan pelatihan. Fungsi ketiga ini membuat IMF membantu negara-negara anggotanya dalam memberikan saran untuk mengembangkan institusi pembuat kebijakan dan instrument kebijakan ekonomi yang kuat.

3. Tujuan IMF

Dalam status pendirian IMF disebut enam tujuan yang ingin dicapai oleh IMF, yaitu :

1) Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama internasional dalam bidang keuangan

2) Membantu memperluas perdagangan internasional yang seimbang diantara anggotanya dan membantu perekonomian para anggotanya

3) Berusaha meniadakan competitive depresitions dan mengusahakan tercapainya stable exchange rates.

4) Menghilangkan exchange retrictions.

5) Membantu para anggota yang mengalami kesukaran dalam pinjaman luar negeri agar jangan mengambil tindakan-tindakan yang dapat merugikan negara yang bersangkutan dan negara lainnya. Tujuannya adalah memberikan kepercayaan kepada para anggotanya.

6) Mengurangi waktu dan besarnya disekuilibrium dalam neraca pembayaraan negara anggota IMF.

(13)

The Asian Development bank (ADB) berdiri tahun 1966, dan bertugas meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya. ADB merupakan lembaga negara, yang anggotanya adalah pemerintah-pemerintah dari berbagai negara. ADB juga merupakan organisasi regional, karena aktifitas-aktifitas dititik beratkan di wilayah Asia. Kebanyakan negara anggotanya berada di Asia, sebagian besar struktur permodalannya bersumber dari negara-negara Asia, begitu pula pemilihan pimpinan (president) serta delapan dari dua belas dewan direksinya. Selain itu, ADB juga beranggotakan negara-negara non Asia, yang sangat banyak membantu permodalan ADB, serta dalam struktur organisasi diwakili melalui beberapa anggota dewan direksi dan para stafnya. Kenyataan inilah yang menyebabkan ADB tidak hanya merupakan sebuah organisasi Asia, melainkan sebuah institusi dengan wawasan seluruh dunia. 1. Latar belakang berdirinya Asian Development Bank

Pada pertengahan 1960-an, negara-negara di Asia sangat membutuhkan bantuan ekonomi untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunannya. Dari berbagai penjuru dunia datang bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi. Semula bantuan ini diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya perkembangan rasa nasionalisme terutama setelah selesainya Perang Dunia II mendorong rasa kerja sama di antara negara-negara Asia, dengan berusaha memperoleh bantuan politis maupun ekonomi dari kalangan negara-negara Asia sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai organisasi Asia, seperti Economics Commission for Asia and the Far East (ECAFE) yang berdiri dari negara-negara Asia yang telah menjadi anggota PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam suasanan seperti inilah, ADB lahir dan berkembang.

2. Fungsi dan tujuan asian development bank

(14)

2) Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan, dengan memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan program regional yang berperan secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah tersebut secara keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari negara-negara kecil atau negara-negara-negara-negara yang sulit berkembang di wilayah Asia. 3) Memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimilki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri, terutama diantara negara-negara Asia sendiri.

4) Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk memformulasikan usulan bagi proyek-proyek tertentu.

5) Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organiasi dibawah PBB terutama ECAFE dan juga dengan berbagai lembaga negara dan lembaga internasional lainnya, seperti berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta, yang berkepentingan dengan investasi dari pengembangan dana disuatu wilayah, serta memberikan berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga terebut.

6) Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa lainnya sesuai dengan tujuan Asian Development Bank.

2.2.4 Islamic Development Bank/Bank Pembangunan Islam (IBD) 1. Pengertian dan Sejarah Terbentuknya

(15)

antara negara muslim. IDB merupakan cabang keuangan dari Organization of The Islamic Conference (OIC).

Ide awal pembentukan bank islam internasional guna memayungi sistem keuangan negara-negara islam di seluruh dunia adalah proposal yang di ajuka oleh mesir pada sidang menteri luar negeri negara-negara islam (OKI) di karachi, pakistan bulan desember tahun 1970. Proposal ini berisi tentang studi pendirian Bank Islam internasional yang di fokuskan untuk perdagangan dan pembangunan (international Islamic Bank for trade and development) dan pendirian pederasi Bank Islam (federation of Islamic Bank). Proposal ini kemudian di kaji oleh 18 Negara Islam. Isi dari proposal tersebut mengusulkan sistem keuangan yang selama ini di dasarkan kepada bunga yang harus di ganti dengan sistem kerjasama dengan sekema bagi hasil, baik bagi untung maupun bagi rugi.

Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut sebagai berikut:

1) Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam 2) Mengatur institusi pembangunan dan investasi

3) Merumuskan masalah trasnfer, kliring serta Settlement antar Bank islam sebagai langkah awal menuju terbentuknya sistem ekonomi Islam yang terpadu.

4) Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di Negara-negara Islam

5) Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam dalam hal pelaksanaan kebijakan-kebijakan yan sejalan dengan kerangka kerja islam

6) Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat

7) Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara Islam 8) Dan di usulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang di sebut badan investasi dan pembangunan negara- negara islam.

(16)

pertemuan ke dua, bulan mei 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan rancangan anggaran rumah tangga.

Akirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau islamic development bank (IDB) di setujui pada sidang menteri keuangan OKI di jeddah tahun 1975. Modal dasar pendirian IDB adalah 2 miliar dinar islam atau setara dengan 2 miliar special drawing right (SDR). keanggotaan IDB seluruhnya adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI. Saat ini IDB memiliki jumlah anggota 43 negara yang bertugas memberikan pinjaman bebas bunga untuk proyek infra struktur dan pembiyayaan kepada negara anggota berdasarkan partisipasi modal negara tersebut.

IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko, Malaysia, dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya. Cabang dari bank hanya didirikan oleh negara anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan dari negar-negara Islam datang menghadiri pertemuan tahunan IDB yang mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya. Dengan masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota IDB yang awalnya 22 negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara. 2. Fungsi IDB

Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek – proyek produktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana khusus untuk tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat muslim dinegara – negara non-anggota IDB dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana tersebut berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut dengan tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan luar negri terutama dalam barang – barang modal diantara negara anggota yakni memberikan bantuan teknis kepada negara – negara anggota dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang terlibat dalam kegiatan pembangunan di negara- negara muslim untuk menyesuaikan diri dengan syariah.

3. Tujuan IDB

(17)

4. Keanggotaan IDB

Saat ini keanggotaan IDB terdiri dari 56 negara, syarat dan kondisi dasar untuk keanggotaan adalah bahwa negara calon anggota harus menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), membayar kontribusi kepada modal bank dan bersedia menerima syarat – syarat dan kondisi sebagaimana dapat diputuskan oleh Dewan Gubernur IDB. Setiap negara anggota dewan diwakili oleh seorang gubernur dan gubernur alternatif, setiap anggota memiliki 500 suara dasar ditambah 1 suara untuk setiap saham berlangganan. Secara umum keputusan diambil oleh Dewan Gubernur berdasarkan mayoritas hak suara yang terwakili dalam pertemuan. Dewan Gubernur bertemu sekali setiap tahun untuk meninjau kegiatan Bank untuk tahun sebelumnya dan untuk memutuskan kebijakan masa depan.

5. Kegiatan lain IDB

(18)

BAB 3 PENUTUP

3.1Kesimpulan

Bank Dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang untuk program pemberian modal.

Tujuan dari Bank Dunia yaitu :

1. Untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota 2. Untuk mendorong investasi swasta luar negeri

3. Untuk mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk kemajuan sumber-sumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah mereka.

4. Untuk meyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat lebih berguna dna proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun kecil, dapat diatasi segera.

Untuk mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam daerah anggota dan dalam tahun tahun setelah perang, untuk membantu membuat masa transisi dari suasana perang ke keadaan ekonomi yang damai.

Peran Bank Dunia di bagi dunia Internasional adalah memberikan pinjaman untuk negara berkembang untuk mengatasi masalah kemiskinan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia

Referensi

Dokumen terkait