ASPEK-ASPEK DALAM KETERAMPILAN BERBICARA (SPEAKING)
Riska Aulia Sartika. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.
riskaauliasartika66@gmail.com.
ABSTRAK
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Interaksi manusia dapat dilakukan dengan berbicara. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan berbicara harus dilatih, seseorang dituntut untuk mampu berbicara dengan baik. Sehingga mampu mentransfer dengan baik apa yang diucapkan dan mampu dipahami oleh yang mendegarkan atau lawan bicara. Namun saat ini keterampilan dalam berbicara tidak dimiliki oleh semua orang. Khusunya bagi pelajar dalam pembelajaran speaking sebagian pelajar tidak memiliki keterampilan hal karena faktor-faktor yang ada baik internal maupun eksternal dan juga kurangnya pencapaian terhadap aspek-aspek dalam speaking. Maka perlu adanya sebuah kajian untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam berbicara dan aspek-aspek yang perlu dicapai dalam berbicara diantaranya yaitu aspek pengetahuan yang terdiri dari fluency, accuracy, intonasi , dan pronunciation, aspek sikap, dan tingkah laku. Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Research) dengan objek tulisan yaitu aspek-aspek yang terdapat pada speaking. Data didaptkan dari berbagai literatur dengan teknik analisis diawali dengan pengumpulan, menyaring, menganalisis, kemudian menyimpulkan. Keterampilan berbicara terjadi karena afaktor kebiasaan dan juga dukungan pembelajaran dari tenga pendidik. Sehingga setelah mengtahui aspek-aspek dan hambatan dalam speaking maka tenaga pendidik harus memberikan pengajaran dan pengrahan terhadap pelajar agar dapat memiliki keterampilan dalam berbica.
Kata Kunci : fluency, accuracy, pronunciation, intonation
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan interaksi antara satu dengan yang lainnya untuk saling bertukar pikiran, berbagi informasi maupun pengalaman. Seseorang berintraksi atau berkomunikasi dengan yang lain melalui berbicara. Seperti yang dijelaskan bahwa berbicara ialah kemampuan mengucapkan kata-kata dalam rangka menyampaikan atau menyatakan maksud, ide, gagasan, pikiran, serta perasaan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh penyimak (Riadi, 2013). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan berbicara harus dilatih, seseorang dituntut untuk mampu berbicara dengan baik. Sehingga mampu mentransfer dengan baik apa yang diucapkan dan mampu dipahami oleh yang mendegarkan atau lawan bicara.
Permasalahan dalam keterampilan berbicara tidak hanya ditemukan di lingkungan masyarakat tetapi juga dalam bangku persekolahan maupun perkuliahan. Tidak semuah siswa maupun mahasiswa memiliki keterampilan berbicara yang baik hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor keterbiasaan. Hal itu dapat kita lihat dari kehidupan sehari-hari adanya rasa takut atau gugup ketika ingin menyampaikan gagasan, sehingga memilih untuk lebih banyak berdiam diri. Ketikapun berbicara maka akan terbatah-batah dalam menyampaikan karena berada dalam kondisi dimana rasa takut atau malu ada dalam pikiran. Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, meskipun pada dasarnya secara ilmiah manusia dapat berbicara sehingga untuk kemampuan berbicara secara formal memerlukan pelatihan dan pengarahan bmbingan yang intensif dalam mempelajarinya ( Baidawi, 2011).
oleh seorang guru atau dosen terlebih dahulu adalah permasalah-permasalah dalam keterampilan berbicara dan aspek-aspek dalam berbicara. Sehingga ketika telah mengetahui dan memahami permasalahan dan aspek-aspek tersebut maka akan memudahlan dalam pelatihan dan pengarahan dalam kegiatan berbicara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor penghambat dalam keterampilan berbicara ? 2. Apa saja Aspek-aspek dalam berbicara ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui faktor penghambat dalam keterampilan berbicara 2. Mengetahui aspek-aspek dalam berbicara
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi pembaca menambah wawasan atau referensi mengenai keterampilan membaca.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Fluency
Sehubungan dengan proses belajar mengajar keterampilan fluency lebih diutamakan dari pada accurasy, lebih-lebih terhadap pelajar beginner dan intermediate. Paling tidak pilihan ini dapat membantu pelajar agar merasa terdorong untuk berinteraksi secara baik dengan sesama pelajar bahasa inggris ( Herudjati 2010 ). Kefasihan dalam berbicara memili aspek yang meliputi meliputi, pembicaraan lancar sekali, kelancaran sering mengalami gangguan, kecepatan dan kelancaran tampaknya sering diganggu oleh kesulitan bahasa, pembicaraan tersendat-sendat, pembicaraan sering terhenti dan pendek-pendek ( Bernabas, 2013 ).
Untuk meningkatkan fluency dalam berbicara langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah
1. Dengarkan
Dengarkan frase umum, kata-kata dan diksi. Mendengarkan siaran berita BBC dan CNN akan sangat membantu. Ulangi frase baru yang barusaja dipelajari dengan rekan atau anggota keluarga. Berbicara keras. Bergumam dalam hati tidak akan membantu karena mulut Kita tidak akan terlatih untuk digunakan untuk bergerak cepat dalam mengatur kata-kata. Dengar dan ulangi.
2. Baca dan Baca
Baca buku berkualitas yang ditulis oleh penulis terkenal dan surat kabar bahasa Inggris yang baik. Kita akan menemukan banyak kata-kata baru dengan membaca buku. Gunakanlah kata-kata baru tersebut dalam kalimat ketika berbicara kepada rekan-rekan dan keluarga atau teman. Tetapi jangan membuatnya terdengar dibuat-buat.
3. Bicara
dibersihkan, fluency Kita akan membaik dengan sendirinya ( Amir, 2015 ).
B. Accuracy
Ketepatan pengucapan merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan dalam memproduksi bunyi bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagairnana posisi alat bicara seperti lidah, gigi, bibir, dan langit-langit pada waktu membentuk bunyi, baik vokal maupun konsonan. Kemampuan pengucapan atau pelafalan terdiri dari keterampilan untuk mengucapkan bunyi segmental yakni vokal dan konsonan dan bunyi-bunyi supramental berupa tekanan dan intonasinya. (Anonim, 2013 ). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengucapan lagu bahasa dianggap baik apabila kalimat-kalimat yang diucapkan berfungsi nadanya sesuai dengan situasinys, tekanan jeda juga harus tepat. (Muhajir, 1975:29) mengemukakan bahwa kesalahan dalam mengucapkan konsonan dan vokal akan lain pula artinya apa yang dikatakan pendapat tersebut jelas menyatakan bahwa kesalahan dari pelafalan konsonan dan vokal akan menyebabkan maksud dari ucapan itu; berbeda.
C. Pronunciation
D. Intonation
BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Tulisan
Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Research) yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan-bantuan material dari berbagai literatur yang ditulis secara deskriptif.
B. Objek Tulisan
Objek dari karya tulis ini adalah “ Hambatan dan Aspek-Aspek dalam Berbicara ( Speaking )
-
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data-data yang diperoleh dari berbagai sumber untuk mendapatkan kerangka teoritis mengenai masalah yang dibahas. Informasi yang diperoleh dari data berupa artikel, dan internet.
D. Teknik Analisis Data
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hambaan-Hambatan dalam Keterampilan Berbicara
Suatu aktivitas atau pencapaian tidak luput dengan kendala atau hambatan.Begitu juga dengan usaha untuk mengembangkan kemampuan bicara anak juga mengalami hambatan. Hambatan itu misalnya gangguan keterlambatan bicara. Ada kalanya proses komunikasi mengalami gangguan yang mengakibatkan pesan yang diterima oleh pendengar tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Tidak hanya faktor pendukung dalam yang ada dalam keterapilan berbicara tetapi juga terdapat faktor penghambatdalam keterampilan bebicara itu sendiri. Tiga faktor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu:
1. Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar partisipan.
2. Faktor media, yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh.
3. Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalam keadaan marah, menangis, dan sakit.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara berasal dari faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal), yaitu motif/motivasi belajar siswa yang masih rendah, kebiasaan belajar siswa yang kurang baik, penguasaan komponen kebahasaan masih rendah, penguasaan komponen isi masih rendah, sikap mental siswa masih kurang baik, hubungan/interaksi antara guru dan siswa masih rendah, metode mengajar guru kurang menarik, media pembelajaran yang belum dimanfaatkan oleh guru dan hubungan/interaksi antara siswa dan siswa masih rendah (Dewantara, 2012).
pencapaian keterampila berbicara dengan baik. Melatih siswa sejak dini untuk berani berbicara, mengungkapkan ide atau gagasan, berbicara di depan orang banyak membantu siswa terampil dalam berbicara tanpa terlihat kaku dan gugup. Hal ini bisa dilakukan dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Seperti berpidato, diskusi, debat dan menjwab pertanyaan yang diberikan. Ketika berada di luar kelas seorang guru dapat memberikan tugas kepada siswanya untuk melakukan wawancara atau interview ke masyarakat sehingga terjadi pembelajaran interaksi dengan masyarakat.
B. Aspek- Aspek dalam Berbicara
Terkait dengan kemampuan berbahasa, banyak orang menilai bahwa kemampuan atau ketrampilan berbahasa Inggris seseorang ditunjukkan oleh kemampuan speaking orang tersebut. Pandangan ini wajar mengingat bahwa fungsi yang paling utama dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi, dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa berarti berbicara atau menulis. Dalam pengajaran bahasa khususnya bahasa inggris, speaking merupakan salah satu ketrampilan dasar yang harus diajarkan sejak awal. Dalam dunia nyata, ketrampilan speaking bisa disaksikan dalam forum forum formal dan informal seperti seminar, workshop, pidato, diskusi panel,
rapat pleno, drama, kampanye, dan sebagainya. Pada skala internasional, bahasa
Inggris tentu saja menjadi medium utama untuk melaksanakan forum-forum
tersebut.
Untuk mencapai ketrampilan dalam berbicara perlu diketahui aspek-aspek yang ada dalam speaking itu sendiri. Ada tiga aspek umum dalam kegiatan speaking :
1. Aspek Pengetahuan
a. Vocabulary
Kosakat menjadi aspek penilaian bagi seorang pengajar, sejauh mana atau seberapa banyak kosakata yang dikuasi oleh seorang siswa dalam berbicar. Pembendaharan koskata dalam bahasa inggris sangat pentimg untuk memudahkan pelajarar dalam kegiatan speaking itu sendiri.
b. Fluency
Kelancaran dalam berbicara juga menjadi salah satu aspek penilaian dari speaking. Hal yang perlu dinilai dari fluency adalah apakah pelajar sudah sangat lancar, lancar, belum lancar, kurang lancar dan tidak lancar.
c. Accuracy
Ketelitian dalam berbicara perlu juga diperhatikan karena menjadi bagian dari aspek penilaian , bagaimna penempatan kata pemilihan kata. Berhati-hati dalam berbicar menyampaikan secara baik dan teliti.
d. Intonasi
Dalam berbicara ada yang namanya intonasi yang memberikan keindahan tersendiri dalam penyampaian. Mengontrol intonasi dalam berbicara perlu juga dilakukan. Agar da[at di dengar dengan baik.
2. Aspek Sikap
Aspek sikap adalah menilai sikap seorang pelajar terhadap pembelajaran speaking . Aspek sikap dalam pembelajaran speaking yang perlu diketahui adalah sikap jujur, hormat, peduli, berani, percaya diri, berkomunikasi dengan baik, peduli sosial dan ingin tahu.
3. Aspek Tingkah Laku
Tingkah laku dengan sikap tidak jauh berbeda. Seorang pengajar haru memperhatikan perkembangan perilaku pelajar khususnya di dalam pembelajaran speaking. Yang dinilai dari aspek ini yaitu :
a. Kerja sama
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkn interaksi satu sama lain. Interaksi antara manusia dapat dilakukan dengan berbicara. Keterampilan dalam berbicara membuat interaksi dalam lingkungan masyarakat dapat berjalan dengan baik. Dibutuhkan sebuah pengajaran dan pengarahan untuk melatih keterampilan dalam berbicara. Hal ini dapat dilakukan oleh seorang pengajar dengan mengetahui terlebih dahulu hambatan hambatan dalam berbicara dan mengeahui aspek-aspek dalam berbicara. Adapun aspek-aspek dalam berbicara yang perlu di capai adalah aspek pengetahan, sikap dan aspek tingkah laku.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, H. 2014. Kajian Teoitis Hakikat Berbicara. eprints.ung.ac.id/.../2013-1-86206-151411300-bab2-0208201301. Diakses tanggal 12 April 2017
Amir. 2015. Tips Cara Berbicara Bahasa Inggris yang Baik. http://www.sekolahbahasainggris.com/tips-dan-trik-penting-bagaimana-cara-berbicara-bahasa-inggris-dengan-lancar/. Diakses tanggal 12 April 2017
Anggraini, ND. 2015. PDF Keterampilan Berbicara. digilib.uinsby.ac.id/2621/5/Bab%202.pdf. Diakses tanggal 12 April 2017
Bernabas, Baren. 2013. Tes Keterampilan Berbicara. https://www.academia.edu/8373574/TES_KETERAMPILAN_BERBICA RA. Diakses tanggal 12 April 2017.
Dewantara, I Putu Mas. 2012. IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIE SMPN 5 NEGARA DAN STRATEGI GURU UNTUK MENGATASINYA. pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_bahasa/.. 2012. Diakses 12 April 2017.
Herudjati, P J. 2010. Teori dan Praktik Mengajar Bahasa Inggris (Speaking). eprints.undip.ac.id/36866/1/1-Herudjati_Purwoko.pdf. Diakses 12 April 2017.
Puspitasari, H. 2013. PDF. BAB I. eprints.ums.ac.id/27719/2/BAB_I.pdf. Diakses 12 April 2017