• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUNAN RKT Pusat Penyuluh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUNAN RKT Pusat Penyuluh"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA

TAHUNAN (RKT)

Pusat Penyuluhan Pertanian

(2)
(3)

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2013

TARGET 2013 A

1 Tersusunnya Norma, Pedoman, Standar dan Kriteria Sistem Penyuluhan Pertanian

Jumlah Norma, Standar, Pedoman yang diterbitkan

15 dokumen 2 Tersusunnya Programa, Program, Kegiatan dan

Rencana Kerja Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Jumlah Programa, Program, Kegiatan dan Rencana Kerja Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

5 Paket 3 Terjalinnya kerjasama penyuluhan pertanian dalam

dan luar Negeri

Banyaknya kerjasama yang terjalin dalam rangka penyelenggaraan penyuluhan pertanian di dalam dan luar negeri

4 Paket 4 Terselenggaranya kegiatan audit penyelenggaraan

penyuluhan

Banyaknya pertemuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian

2 paket 5 Terlaksananya evaluasi penyelenggaraan penyuluhan

pertanian di 33 provinsi setiap tahun

Jumlah provinsi yang dievaluasi dalam penyelenggaraan penyuluhan setiap tahun

33 prov 6 Tersedianya Materi Cuber Extension Jumlah Materi Cyber Extension yang

dihasilkan

1080 judul 7 Tersedianya dan tersebarnya informasi melalui media

elektronik

Jumlah informasi yang disebarkan melalui media elektronik yang dihasilkan

34 Judul 8 Tersedianya dan tersebarnya informasi melalui media

cetak

Jumlah informasi yang disebarkan melalui media cetak yang dihasilkan

40.000 ekspl 9 Tersedianya tablid pertanian untuk penyuluh pertanian Jumlah tabloid yang tersebar di 33 provinsi 1.057.766 ekspl 10 Terselenggaranya Apresiasi Cyber Extension dan

Simluhtan

Jumlah Peserta yang mengikuti Apresiasi Cyber Extension dan Simluhtan

708 orang

INDIKATOR

PENGEMBANGAN PROGRAM DAN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN

(4)

TARGET 2013 INDIKATOR

No. SASARAN

B

1 Terfasilitasinya kelembagaan penyuluhan tingkat provinsi

Jumlah kelembagaan penyuluhan tingkat provinsi yang terfasilitasi

33 prov

2 Terfasilitasinya kelembagaan penyuluhan tingkat kabupaten

Jumlah kelembagaan penyuluhan tingkat kabupaten yang terfasilitasi

383 Kab

3 Terfasilitasinya kelembagaan penyuluhan tingkat kecamatan

Jumlah kelembagaan penyuluhan tingkat kecamatan yang terfasilitasi

1020 BPK

4 Terfasilitasinya kelembagaan penyuluhan tingkat pusat Jumlah kelembagaan penyuluhan tingkat pusat yang terfasilitasi

6 paket

5 Tersalurkannya Biaya Operasional bagi 27.514 Penyuluh Pertanian PNS

Jumlah penyuluh pertanian PNS yang menerima BOP

27514 org

6 Tersalurkannya tunjangan profesi bagi 600 Penyuluh Pertanian PNS

Jumlah penyuluh pertanian PNS yang menerima tunjangan profesi

600 org

7 Tersalurkannya honorarium dan BOP bagi 22.163 THL-TB Penyuluh Pertanian

Jumlah THL-TB Penyuluh Pertanianyang menerima Honorarium dan BOP

22163 org

8 Terfasilitasinya peningkatan kapasitas Penyuluh PNS, THL-TB PP dan Penyuluh swadaya

Jumlah Penyuluh PNS, THL-TB PP dan Penyuluh swadaya yang meningkat kapsitasnya

1012 org

9 Ditetapkannya Penyuluh PNS, THL-TBPP, Penyuluh Swadaya, dan Balai Penyuluhan Berprestasi

Jumlah Penyuluh PNS, THL-TBPP, Penyuluh Swadaya, dan Balai Penyuluhan Berprestasi

132 org

(5)

TARGET 2013 INDIKATOR

No. SASARAN

C

1 Terfasilitasinya Pemberdayaan petani melalui demfarm di lokasi swadaya murni petani

Jumlah lokasi unit demfarm 2700 WKPP 2 Terkawalnya dan terdampinginya petani di lokasi

SL-PTT

Jumlah Lokasi unit SL-PTT yang dikawal dan didampingi

5790 WKPP 3 Terkawalnya dan terdampinginya petani di lokasi

Sentra Produksi Padi

Jumlah Lokasi unit yang dikawal dan didampingi

180 WKPP 4 Terkawalnya dan terdampinginya petani di lokasi

sentra Produksi tebu

Jumlah Lokasi unit yang dikawal dan didampingi

360 WKPP 5 Terkawalnya dan terdampinginya petani di lokasi

sentra produksi hortikultura

Jumlah Lokasi unit yang dikawal dan didampingi

360 WKPP 6 Terfasilitasinya kelembagaan petani dan usahatani Jumlah kelembagaan petani dan usahatani 10 Paket 7 Ditetapkannya Petani dan gapoktan Berprestasi Jumlah PenyuluhPetani dan gapoktan

Berprestasi

66 orang 8 Terkawalnya dan terdampinginya petani di lokasi feati Jumlah Lokasi unit yang dikawal dan

didampingi

1 paket

(6)

1 BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sektor pertanian di masa mendatang diharapkan masih memegang peran

strategis sebagai penghela pembangunan ekonomi nasional, karena

konstribusinya yang nyata terhadap penyediaan pangan bagi 238 juta penduduk

Indonesia, penyedia bahan baku industri, peningkatan Produk Domestik Bruto

(PDB), penghasil devisa negara melalui ekspor, penyedia lapangan pekerjaan,

peningkatan pendapatan masyarakat, serta pelestarian lingkungan hidup.

Untuk meningkatkan peran sektor pertanian sebagai penghela pembangunan

nasional, Kementerian Pertanian pada periode 2010 – 2014 telah menetapkan

Visi Pe ba gu a Perta ia , yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul

Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan

Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan

Petani .

Guna mempertegas pencapaian Visi Pembangunan Pertanian, telah dicanangkan

4 (empat) target utama pembangunan pertanian tahun 2010-2014, yaitu: (1)

Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan

diversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, dan (4)

Peningkatan kesejahteraan petani. Dalam rangka mendukung terwujudnya 4

(empat) target utama pembangunan pertanian tersebut, Visi Badan Penyuluhan

dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian tahun 2010-2014 adalah:

Terwujudnya sumberdaya manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif

dan berwawasan global dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan, nilai

tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani . “alah satu upaya u tuk ewujudka

visi tersebut adalah melalui Program Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian.

Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian

(7)

2

pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani yang berada di wilayah

perdesaan. Melalui kegiatan pemantapan sistem penyuluhan pertanian

dikembangkan kemampuan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha,

sehingga mampu mengelola usahataninya secara produktif, efektif, efisien, dan

berdaya saing tinggi, yang dicirikan dengan tingginya produktivitas, mutu dan

efisiensi usaha

Untuk mewujudkan pemantapan sistem penyuluhan pertanian, dalam

implemantasinya diperlukan pendanaan SDM dan sarana prasarana yang

memadai, serta diperlukan instrumen yang efektif untuk pengendalian dan

penilaian kinerja. Dalam rangka memantau implementasi anggaran berbasis

kinerja penyuluhan pertanian TA 2013, maka perlu disusun Rencana Kerja

Tahunan (RKT) penyelenggaraan penyuluhan pertanian sebagai acuan bagi para

pelaksana kegiatan Pusat Penyuluhan Pertanian.

B. TUJUAN

Tujuan disusunnya Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah untuk memberikan

arahan bagi pejabat/petugas dalam melaksanakan kegiatan dan anggaran Pusat

(8)

3 BAB II. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

A. VISI

Menjadikan Pusat Penyuluhan Pertanian Andal untuk Mewujudkan Pelaku

Utama Dan Pelaku Usaha yang Profesional, Kreatif, Inovatif, dan Berwawasan

Global .

B. MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut, Pusat Penyuluhan Pertanian menetapkan misi

sebagai berikut.

a. Mengembangkan program dan informasi penyuluhan pertanian sesuai

dengan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha.

b. Mengembangkan kelembagaan penyuluhan pertanian yang andal, dan

ketenagaan penyuluhan pertanian yang profesional.

c. Memberdayakan kelembagaan petani dan usaha tani yang kuat, mandiri dan

berdaya saing.

C. TUJUAN

Sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pusat Penyuluhan Pertanian

menetapkan tujuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan program penyuluhan pertanian yang sesuai dengan

kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

b. Mengembangkan metoda, materi, sarana prasarana dan pembiayaan sesuai

programa penyuluhan pertanian;

c. Menata dan mengembangkan kelembagaan penyuluhan pertanian yang

andal;

d. Meningkatkan jumlah dan kompetensi penyuluh pertanian sesuai dengan

kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

e. Menata dan mengembangkan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri;

(9)

4

D. SASARAN

Sasaran strategis yang ingin dicapai Pusat Penyuluhan Pertanian adalah:

a. Tersedianya program penyuluhan pertanian yang mendukung 4 (empat)

sukses pembangunan pertanian;

b. Tersedianya pedoman penyelengaraan penyuluhan pertanian;

c. Tersedianya meteri-materi penyuluhan pertanian melalui media cetak dan

media elektronik;

d. Terfasilitasinya pemenuhan kebutuhan tenaga penyuluh pertanian di setiap

desa (penyuluh PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian dan penyuluh

swadaya/swasta);

e. Terfasilitasinya pembinaan karier bagi 27.514 orang penyuluh pertanian PNS,

22.163 orang THL-TB Penyuluh Pertanian, dan peningkatan kompentensi bagi

(10)

5 BAB III. KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. KEBIJAKAN

Kebijakan penyuluhan pertanian dalam rangka mewujudkan pelaku utama dan

pelaku usaha yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global adalah

sebagai berikut:

a. Penyuluhan pertanian diarahkan untuk mendukung terwujudnya 4 (empat)

sukses pembangunan pertanian;

b. Pemantapan programa penyuluhan pertanian diarahkan sebagai alat

pengendali pencapaian tujuan penyuluhan dalam rangka optimalisasi

penyelenggaraan penyuluhan pertanian;

c. Pengembangan sistem informasi penyuluhan pertanian diarahkan melalui

pendekatan pemajuan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi;

d. Pengembangan kelembagaan penyuluhan diarahkan untuk membangun

kelembagaan yang andal dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada

pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengembangkan agribisnis;

e. Pemantapan sistem Penyuluhan Pertanian diarahkan untuk peningkatan

kompetensi penyuluh yang bersifat Polivalen di tingkat desa dan Spesialis di

tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat;

f. Penempatan satu penyuluh satu desa untuk mendukung kebijakan satu desa

satu komoditas unggulan dengan mengoptimalkan peran penyuluh PNS,

penyuluh Swadaya, dan penyuluh Swasta;

g. Pemantapan penyuluhan pertanian ditujukan untuk memberdayakan pelaku

utama dan pelaku usaha dalam mengubah pola pikir dari sistem usaha tani

tradisional ke arah yang lebih modern, peningkatan usaha tani serta

(11)

6

B. STRATEGI

Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran, serta arah kebijakan penyuluhan

pertanian, maka strategi penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan program penyuluhan pertanian yang sesuai dengan

kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha melalui koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi;

2. Pengembangan metoda, materi, sarana prasarana dan pembiayaan

penyuluhan pertanian melalui penguasaan dan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi, serta optimalisasi sumber pembiayaan;

3. Penataan dan pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian yang andal

melalui pemenuhan personil, sarana prasarana dan pembiayaan;

4. Peningkatan jumlah dan kompetensi penyuluh pertanian melalui rekruitmen

dan pembinaan karier;

5. Penataan dan pengembangan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri

melalui fasilitasi pemberdayaan kelembagaan tani;

6. Penataan dan pengembangan usaha tani yang mandiri dan berdaya saing

melalui fasilitasi kemudahan akses terhadap modal, informasi pasar,

teknologi dan sumberdaya lainnya.

C. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program pada Pusat Penyuluhan Pertanian mengacu pada Program Badan

Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, yaitu Program Pengembangan

SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani.

Pelaksanaan Program adalah kegiatan Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian

pada tahun 2013, yang meliputi :

1. Kegiatan pengembangan program dan informasi penyuluhan pertanian

a. Apresiasi Cyber Extension

b. Pengawalan dan Pendampingan Cyber Extension

(12)

7

d. Pengembangan dan Penyusunan Materi Cyber Extension

e. Penerbitan Majalah Ekstensia

f. Pencetakan Buku Saku Penyuluhan Pertanian

g. Langganan Tabloid Pertanian

h. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi Melalui Televisi

i. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi Melalui Radio

j. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi Melalui Media Cetak

k. Penyusunan Program dan kegiatan Pengembangan Penyuluhan Pertanian

l. Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

m.Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Nasional

n. Penyusunan Rencana Kerja dan Evaluasi Penyelenggaraan dalam rangka

Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian

o. Kerjasama Pengembangan Penyuluhan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri

p. Pendampingan/Binaan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Pusat

q. Pengembangan Profesionalisme Staf

r. Administrasi Kegiatan

s. Koordinasi Penyelenggaraan Penyuluhan

t. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

u. Pangadaan Perlengkapan Kantor

v. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian Dalam mendukung

P2BN di Lokasi SL-PTT

w.Mobil Unit Penyuluhan Pertanian

x. Kendaraan Operasional Penyuluh Pertanian Roda 2

y. Soil Tester

2. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan

Pertanian

a. Penyelesaian Peraturan Presiden Tindak Lanjut UU No.16/2006 dan

Peraturan-peraturan lainnya

b. Pengembangan Database Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

(13)

8

d. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan Teknis dan

Kelembagaan Litbang

e. Pembinaan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

f. Fasilitasi Wadah Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

g. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN)

h. Koordinasi Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi

i. Temu Teknis dan Temu Karya Penyuluh Pertanian dalam mendukung 4

Sukses Pembangunan Pertanian

j. Bimbingan Teknis Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh

k. Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya

Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

l. Fasilitasi Tim Penilaian Angka Kredit Penyuluh Pertanian Pusat

m.Pemberian Penghargaan bagi Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Swadaya

dan THL-TB PP Teladan Nasional, serta Balai Penyuluhan Terbaik

n. Apresiasi Peningkatan Kapasitas THL-TB PP

o. Pengawalan dan Pendampingan THL-TB PP

p. Pengembangan Profesionalisme Penyuluh Pertanian (seminar, workshop

dan magang penyuluh)

q. Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya

r. Pengawalan dan Pendampingan Balai Penyuluhan Kecamatan

3. Kegiatan Pemberdayaan Kelembagaanpetani dan Usahatani

a. Pemberdayaan Petani melalui Metode Demfarm (3.600 Desa)

b. Pengembangan Data Base Kelembagaan Petani (Kelembagaan

Poktan/Gapoktan dan Usahatani)

c. Apresiasi Pengurus Kelembagaan Petani (Rembug Tani)

d. Pertemuan Pengurus Kelembagaan Usaha Tani (Temu Usaha)

e. Pengawalan dan Pendampingan Poktan dan Gapoktan

f. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani (5 Jurus Kemampuan

Kelompoktani)

(14)

9

h. Apresiasi Pengembangan Jejaring Usaha Kelembagaan Petani

i. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Petani Tingkat Nasional

j. Pengawalan dan Pendampingan Kelembagaan Usahatani di Pedesaan

4. Kegiatan Dana Dekonsentrasi Penyuluhan Pertanian

Kegiatan Dana Dekonsentrasi Penyuluhan Pertanian di 33 Provinsi, meliputi:

a. Honor dan BOP THL-TB PP

b. Biaya Operasional Penyuluh (BOP) untuk Penuluh PNS

c. Temu Teknis dan Temu Karya Penyuluh Pertanian Provinsi Lampung

d. Fasilitasi Balai Penyuluhan Kecamatan

e. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

f. Fasilitasi Penilaian Penyuluh, Petani,/Gapoktan dan Kelembagaan

Penyuluhan

g. Administrasi Kegiatan

h. Penggandaan Materi Penyuluhan

i. Langganan Tabloid Pertanian

j. Penyusunan dan Penggandaan Materi Penyuluhan bagi Poktan dan

Gapoktan

k. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian dalam Mendukung

P2BN di Lokasi SLPTT (5.760 desa)

l. Pengembangan Jejaring Usaha Kelembagaan Petani

m.Evaluasi Pembinaan Poktan dan Gapoktan

n. Pembinaan Poktan dan Gapoktan

o. Pembinaan Petani Berbasis Teknologi di Kutai Kertanegara

p. Pengawalan dan Pendampingan THL-TB PP

q. Apresiasi Peningkatan Kapasitas THL-TB PP

r. Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya

s. Pemberdayaan Petani Melalui Demfarm SL-Agribisnis

5. Program Pemberdayaan Petani Melalui Teknologi dan Informasi Pertanian

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Sederhana (simple regression) yaitu untuk mengetahui hubungan antara Kecerdasan Spiritual

Gedung 02 lantai 01 Ruang Poliklinik K.Mandi Staff Ruang Puket1 Ruang Puket2 KA Keuangan Ruang Ijazah Ruang Yayasan Ruang PMB Ruang Sidang Bank Soal Ruang Ketua Sekretaris Ketua Ruang

Operasional pelaksanaan dilapangan melibatkan penyuluh lapangan pada tingkat desa sebagai penanggung jawab, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (BP3K) atau

Beberapa instrumen pasar Modal antara lain menurut Tandelilin (2001 : 18) ; 1) Saham, merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup popular diperjual belikan di pasar

Bobot setiap aspek modal manusia didasarkan pada gagasan bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan aspek penting bagi para pengusaha yang terkait dengan pengetahuan,

Ekstrak sedimen dibuat dengan tahapan sebagai berikut: a) Timbang benda uji kering udara sebanyak 10 g; b) Masukkan benda uji ke dalam gelas piala 100 mL; c) Tambahkan 10 mL

(1) Tingkat kompetensi penyuluh dalam pembangunan pertanian secara nyata dipengaruhi oleh tingkat pengembangan diri penyuluh, efektivitas pelatihan penyuluh, kesesuaian

Tanaman tomat yang diberi perlakuan kompos dengan penambahan asam humat dan bakteri aktivator menunujukkan pertumbuhan yang lebih baik dalam hal potensi tumbuh maksimum