• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Konservasi Sumber Daya Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengantar Konservasi Sumber Daya Alam "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum

Pengantar Konservasi Sumber Daya Alam

I.

Kawasan Konservasi di Indonesia

[Nusa Tenggara Barat : Tambora Selatan (Dompu)

dan Pulau Moyo (Sumbawa) ]

Disusun oleh:

Anggun Wicaktini ( 1111016100023 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 7 A JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

A. Judul

I. Kawasan konservasi di Indonesia

B. Tujuan

1. Mendeskripsikan kawasan konservasi di indonesia

2. Menjelaskan spesifikasi kawasan dengan perbandingan antara kawasan

C. Landasan Teori

Taman Buru Gunung Tambora Selatan , Sejarah kawasan

Taman Buru Gunung Tambora Selatan ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor. 418/KptsII/1999 tanggal 15 Juni 1999, seluas 26.130,25 Ha. Menurut administrasi Pemerintahan Taman Buru Gunung Tambora Selatan terletak di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima dan Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat. Secara astronomis Taman Buru Tambora Selatan terletak pada 08 56o 07’ – 08 o 30’ LS dan 117 50’ – 118 o 25’ BT. Kawasan ini dibatasi oleh di sebelah barat laut Suaka Margasatwa Gunung Tambora Selatan, di sebelah barat daya Kecamatan Pekat, di sebelah tenggara hutan lindung Gunung Tambora Selatan dan di sebelah timur laut Teluk Sanggar. ( Balai Konservasi NTB )

Gunung Tambora berlokasi di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat di antara Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan hingga barat laut) dan Kabupaten Bima (lereng sisi selatan hingga barat laut dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara). Kawasan Gunung Tambora terbagi menjadi dua lokasi konservasi yaitu: Tambora Wildlife Reserve dengan luas 80.000 hektar dan Tambora Hunting Park seluas 30.000 hektar. Kawasan Gunung Tambora berwarna coklat diselimuti hutan lindung lebat. Perhatikan bagaimana perbedaan kontras kawasan gunung ini dengan alam sekitarnya.

Profil kawasan

(3)

Pulau Sumbawa tahun 1975 dikelompokkan dari jenis Mediteran dengan bahan induk vulkan. Tipe hutan yang ada di Taman Buru Tambora Selatan terdiri dari tipe hutan tropis dan tipe hutan musim. Jenis tumbuhan diantaranya didominasi oleh Duabanga (Duabanga moluccana), jenis Cemara Gunung (Casuarina junghuniana) serta beberapa pohon liar sebagai habitat tempat bersarangnya lebah madu. Sedangkan untuk jenis fauna antara lain Punai Flores (Treron floris), Cekakak Punggung Putih (Caridonax fulgidus), Pergam Punggung Hitam (Ducula lacemulata), Celepuk Wallacea (Otus silvicola), Anis Nusa Tenggara (Zoothera Doherty), Burung Madu Mentari (Nectarina solaris), Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea), Babi Hutan (Sus scrova), Rusa (Cervus timorensis), Musang serta Kera Abu-abu (Macaca fascicularis). Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan hampir sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, hanya sebagian kecil masyarakat yang bekerja di bidang perdagangan.

Suaka Margasatwa (SM) Tambora Selatan ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 418/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 seluas 18.178,66 Ha. SECARA administrasi pemerintahan SM Tambora selatan terletak di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima dan Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat. Nama pulau ini memang tak setenar Pulau Bali ataupun pulau-pulau indah lain di Indonesia. Namun keindahan dan keasriannya tak kalah dengan pulau-pulau manapun di Indonesia bahkan dunia, bahkan mendiang Putri Diana dari Inggris dan vokalis grup band rock terkenal Rolling Stone, Mick Jagger pernah mengunjungi Pulau Moyo ini.

Pulau Moyo terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa. Secara astronomis, Pulau Moyo berada pada 117º27’43” 117º35’42” Bujur Timur dan 8º9’36” -8º23’19” Lintang Selatan.

Pulau Moyo ditunjuk sebagai kawasan Konservasi Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut melalui SK Menteri Kehutanan No.308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986 dengan luas 22.250 Ha Taman Buru dan 6000 Ha Taman Wisata Alam Laut. pengelolaan Kawasan Konservasi ini dilakukan oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia c.q Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat.

(4)

Regosol kelabu dan Litosol bahan induk abu vulkanis intermediate. Keadaan perairan di Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo mempunyai dasar perairan yang landai. Wilayah dasar perairan yang dangkal umumnya ditumbuhi berbagai jenis koloni karang dengan pola penyebaran yang bervariasi antara mengelompok dan patchy coral serta merupakan habitat berbagai biota karang. Selain itu dibagian antara koloni karang yang kosong merupakan substrat berpasir sedikit berbatu. Kondisi airnya secara umum jernih dan khususnya dibagian yang dangkal penetrasi sinar matahari dapat mencapai dasar perairan, hal tersebut memungkinkan pertumbuhan berbagai biota dasar perairan menjadi subur. Adapun pola arus nampaknya cenderung dipengaruhi oleh keadaan laut sekitarnya seperti cuaca, tinggi gelombang dan pasang surut. Selain itu di bagian selatan Pulau moyo arus laut umumnya relatif deras mengingat daerah tersebut merupakan selat antara Pulau Moyo dan daratan Pulau Sumbawa.

D. Data yang Dikumpulkan

Data Kawasan Konservasi

Provinsi

Kabupaten / Kota

Nusa Tenggara Barat

Nama Kawasan : TL P Moyo

Dasar Hukum : Menteri Kehutanan No. 98/Kpts-II/2001; Tgl. 15-3-2001

Tipe Kawasan : Taman Wisata Alam Laut

Luas Kawasan : 6,000.00

Kategori IUCN : V

Titik Koordinat

Kawasan

(5)

SDM Pengelola : Infrastruktur

Kondisi Umum Pulau Moyo merupakan salah satu destinasi wisata yang secara Administratif berada di Desa Labuan Aji dan Desa Sebotok Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Moyo terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa. Secara astronomis, Pulau Moyo berada pada 117º27'43" - 117º35'42" Bujur Timur dan 8º9'36" - 8º23'19" Lintang Selatan. Pulau Moyo ditunjuk sebagai kawasan Konservasi Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut melalui SK Menteri Kehutanan No.308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986 dengan luas 22.250 Ha Taman Buru dan 6000 Ha Taman Wisata Alam Laut. pengelolaan Kawasan Konservasi ini dilakukan oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia c.q Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat.

(6)

Kondisi airnya secara umum jernih dan khususnya dibagian yang dangkal penetrasi sinar matahari dapat mencapai dasar perairan, hal tersebut memungkinkan pertumbuhan berbagai biota dasar perairan menjadi subur. Adapun pola arus nampaknya cenderung dipengaruhi oleh keadaan laut sekitarnya seperti cuaca, tinggi gelombang dan pasang surut. Selain itu di bagian selatan Pulau moyo arus laut umumnya relatif deras mengingat daerah tersebut merupakan selat antara Pulau Moyo

dan daratan Pulau Sumbawa.

Mengingat letak Pulau Moyo yang strategis karena terletak diantara obyek wisata lain seperti Gili Matra (Lombok), TWA Pulau Satonda (Bima-Dompu) dan Taman Nasional Komodo. Pulau Moyo merupakan daerah wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

DESA-DESA DISEKITAR KAWASAN KONSERVASI BALAI KSDA NUSA TENGGARA BARAT

No. NAMA KAWASAN

KONSERVASI NAMA DESA /DUSUN

LUAS DESA/

DUSUN (Ha) JUMLAH

PENDUDUK MATA PENCAHARIAN POKOK

(7)

1. Dusun Gili Trawangan Dusun Gili Meno

Ds. Sekongkang Atas Ds. Sekongkang bawah Ds. Sejorong

Beru Desa Tongo Pada Suka

(8)

13.

TB Pulau Moyo TWAL Pulau Moyo TB Pulau Moyo

TWA MAdapangga

CA Gunung Tambora Selatan

SM Gunung Tambora Selatan

TB Gunung Tambora Selatan

TWA Pulau Satonda

CA Toffo Kota Lambu

CA Pulau Sangiang

Desa Labuhan Aji dan Sebotok

Desa Labuhan Aji dan Sebotok

Desa Labuhan Aji dan Sebotok

E. Hasil dan Analisis Data yang dilakukan

Formasi geologi di SM Tambora Selatan berdasarkan peta geologi Gunung Tambora dan sekitarnya yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Bandung (1975) formasi geologi kawasan ini tergolong dalam batuan Recent dan sebagian kecil Neogen seta jenis tanah pada komplek hutan Tambora terdiri dari Regosol (vulkan) dan Alluvial (dataran)

.Iklim,Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, SM Tambora Selatan memiliki tipe iklim D, E dan F. Jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Januari sehingga curah hujan rata-rata 326 mm per tahun.

Tipe hutan dan potensnya

(9)

(Duabanga moluccana), kesambi (Schleicera oleosa), asam (Tamarindus indica), bidara dan lain-lain. Sedangkan untuk jenis fauna antara lain Babi hutan (Sus scrova scrova), Rusa Timor (Cervus timorensis), Burung gosong (Megapodius reiiwardtii), Kakatua putih (Cacatua galarita), Perkici dada merah (Tricoglosus haematodus mitchelli), Celepuk wallacea (Otus silvicola), Burung madu mentari (Nectarinia solaris), Opior jambul (Lopozopterps doherty) dan kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea).

Potensi wisata yang dimiliki diantaranya pemandangan alam yang indah, padang savanna, potensi lebah madu dan potensi satwa. Beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan diantaranya pendakian, pengamatan burung, berkemah, pendidikan lingkungan, penelitian, jungle tracking, pengamatan penyu dan wisata pengambilan madu alam secara tradisional.

Sosial ekonomi

Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan hampir sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani hanya sebagian kecil masyarakat yang bekerja di bidang perdagangan.

Sebagian wilayah Pulau Moyo merupakan kawasan konservasi, yang berada dalam pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Sumbawa. “Bagi para petualang yang hobi berburu dapat memburu sejumlah satwa besar di hutan Pulau Moyo di area pemanfaatan,” kata Dahri, Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Sumbawa.

Di Pulau Moyo banyak berkeliaran rusa timor dan satwa besar lain yang ditetapkan sebagai satwa buru, seperti banteng, sapi liar, dan babi hutan. Pemerintah menetapkan sejumlah wilayah Pulau Moyo sebagai kawasan Taman Wisata Alam Laut seluas 6.000 hektar (ha) dan Taman Buru seluas 22.250 ha.

Hutan Tutupan (Boshreverse) SK Dewan Pemerintahan Daerah Peralihan Swapraja Sumbawa Nomor 216 Tahun 1957 tanggal 2 November 1957 dengan luas 9.000 Ha.

Kawasan Hutan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 501/Kpts/Um/1972 tanggal 23 Oktober 1972 dan pada tahun 1973 dilakukan tata batas dengan luas 18.765 Ha.

(10)

Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986 dengan luas 22.460 Ha Taman Buru dan 6.000 Ha Taman Wisata Alam Laut.

Taman Buru Pulau Moyo mempunyai potensi keanekaragaman hayati cukup tinggi baik flora maupun fauna. Tipe vegetasinya merupakan vegetasi hutan pantai dataran rendah yang terdiri dari vegetasi pohon – pohonan, perdu / semak belukar dan padang savana yang luas. Selain satwa yang telah ditetapkan sebagai satwa buru seperti Rusa timor ( Cervus timorensis ), Sapi liar ( Bos javanicus ) dan Babi hutan (Sus sp), berbagai jenis burung yang tergolong langka dan dilindungi Undang – undang juga terdapat disini seperti Kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea), Burung Gosong (Megapodius reinwartditii), Koakiau (Philemon buceroides), Beo Sumbawa (Gracula religiosa venerate) serta berbagai jenis burung lainnya seperti Punglor (Zoothera sp), Ayam Hutan (Gallus sp), Elang bondol ( Haliastur Indus ) dan sebagainya.

Disamping keaneka ragaman hayati tersebut terdapat juga beberapa obyek daya tarik wisata alam (ODTWA) seperti air terjun berundak Mata Jitu yang terdapat di bagian barat Pulau Moyo yang dapat diakses melalui desa Labuan Aji. Di beberapa tempat seperti ai manis dan tanjung pasir terdapat goa – goa yang merupakan habitat dari kalelawar dan burung wallet ( Collocalia sp). Dengan potensi pantai dan keadaan perairan serta potensi yang ada didalamnya, dapat dimanfaatkan atau dikembangkan sebagai tempat berwisata seperti memancing, snorkeling, bersampan, menyelam dan sebagainya. Daya tarik wisata lain yang terdapat di Pulau Moyo adalah hamparan savana yang terdapat dilokasi Raja Sua dapat dilakukan kegiatan penjelajahan / penyusuran hutan, pengamatan burung (Bird Watching) dan merupakan lokasi yang tepat untuk melakukan wisata buru yang dilakukan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(11)

Pulau Moyo memiliki sejuta pesona dengan hamparan pasir putih dan keindahan taman lautnya. Pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ini merupakan daerah yang sunyi. Namun, dari kesunyiannya justru pulau ini banyak diburu kalangan elite, bahkan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Di pulai itu juga hidup berbagai jenis burung langka yang dilindungi. Burung-burung itu, di antaranya, kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea), burung gosong (Megapodius reinwardt), dan koakiau/cikukua tanduk (Philemon buceroides),serta berbagai jenis burung lainnya seperti beo sumbawa (Gracula religiosa venerata), punglor (Zoothera sp), dan ayam hutan (Gallus sp).

Pulau Moyo merupakan salah satu destinasi wisata yang secara Administratif berada di Desa Labuan Aji dan Desa Sebotok Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Mengingat letak Pulau Moyo yang strategis karena terletak diantara obyek wisata lain seperti Gili Matra (Lombok), TWA Pulau Satonda (Bima-Dompu) dan Taman Nasional Komodo. Pulau Moyo merupakan daerah wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Selain itu Pulau Moyo juga menawarkan aktifitas wisata pendidikan dan penelitian terhadap keanekaragaman hayati.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kehutanan Republik Indonesia selaku pengelola kawasan Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo telah melakukan kegiatan Perencanaan Pengelolaan kawasan untuk lima tahun ke depan dengan beberapa garis besar pengembangan kawasan sebagai berikut :

1. Rekonstruksi batas kawasan

2. Penegakkan hukum di bidang Kehutanan. 3. Pengembangan sarana dan prasarana wisata

4. Inovasi promosi dan pengembangan produk wisata 5. Peningkatan investasi

6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia 7. Pengembangan paket wisata

8. Menciptakan peluang pendapatan baru bagi masyarakat

(12)

Peta sebaran tambora selatan (dompu)

F. Kesimpulan

(13)

Pulau Moyo ditunjuk sebagai kawasan Konservasi Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut melalui SK Menteri Kehutanan No.308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986 dengan luas 22.250 Ha Taman Buru dan 6000 Ha Taman Wisata Alam Laut. pengelolaan Kawasan Konservasi ini dilakukan oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia c.q Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat.

G. Daftar Pustaka

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Balai Konservasi Nusa Tenggara Barat.2012. Tambora. http://mount-tambora.net

Maryanil, retno. 2013. Melestarikan Lanskap Hutan Sumbawa Melalui Penguatan Kelompok Tani Madu Hutan. volume 7 no. 13 tahun 2013. kementerian kehutanan pusat penelitian dan pengembangan perubahan iklim dan kebijakan Murian. 2013. Gunung Tambora. tambora.html

Tri arianto, nurcahyo. 2012. Peternakan Dan Perburuan Di Desa Doropeti, Lereng Tambora Selatan, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat . departemen antropologi, fisip unair

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisa dengan menggunakan metode konsep nilai hasil berdasarkan waktu (Time-Based) dan berdasarkan progress (Progress-Based) dapat diketahui biaya actual yang

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan analisis dan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 2 Surakarta pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan

Hal tersebut disebabkan karena Andisol merupakan tanah yang berasal dari bahan induk vulkan, yang mana pada periode tertentu, terjadi penambahan bahan induk akibat

Khusus dalam bidang kehutanan di Provinsi Riau visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih mampu dioperasionalkan dengan baik melalui program

waktu proses integrasi, dalam artikel ini dipaparkan teknis menurunkan beberapa skema implisit untuk menyelesaikan MNAPDB orde satu dengan asumsi bentuk fungsi

Flexural strength and modulus values of fibre composites with fabric-loading-having different (weight ratio) of a fabric to all composites, are determined.

Faktor kesesuaian harapan pemilih terbadap kandidat terdiri atas caJon presiden yang paling dikenal, caJon presiden yang baik atau positif menurut perasaan pemilih,

01 Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian.