• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen E Commerce e-commerce e-commerce e-commerce

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komponen E Commerce e-commerce e-commerce e-commerce"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH E-COMMERCE

“KOMPONEN E-COMMERCE DAN ASPEK HUKUM E-COMMERCE”

Diajukan sebagai tugas pada matakuliah E-Commerce

Jurusan : Teknik Informatika

Tahun Akademik 2014/2015

Disusun Oleh :

Dhimas Wicaksana Adrian

Dendi Kurniawan

Fadil Chaeruna

Puspita Syarafina

Nur Arif Fadlillah

(2)

“KOMPONEN E-COMMERCE DAN ASPEK HUKUM E-COMMERCE”

Ditulis Oleh :

Kelompok 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CKI

Jakarta Timur, Indonesia

(3)

DAFTAR ISI

Daftar Isi...i

Kata Pengantar...ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...iii

1.2 Rumusan Masalah...iv

1.3 Tujuan dan Manfaat...iv

BAB II ISI 2.1 Komponen E-Commerce...1

2.2 Kerangka Kerja E-Commerce ...2

2.3 Dampak Positif Dan Negatif...4

2.3.1 Dampak Positif Terhadap Individu...4

2.3.2 Dampak Negatif Terhadap Individu...4

2.3.3 Dampak Positif Terhadap Masyarakat...5

2.3.4 Dampak Negatif Terhadap Masyarakat...6

2.3.5 Dampak Positif Terhadap Negara...7

2.3.6 Dampak Negatif Terhadap Negara...7

2.4 Aspek Hukum E-Commerce...7

BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan...13

3.2 Saran...13

(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Komponen E-commerce Dan Aspek Hukum E-Commerce” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen E-Commerce Pak Kiky.

Penyusunan laporan ini tidak lain dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Kiky, selaku dosen E-Commerce.

2. Orang tua, yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan kepada kami.

3. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini ditulis dari hasil pengumpulan data yang penulis peroleh dari internet yang berkaitan dengan Komponen E-commerce Dan Aspek Hukum E-Commerce, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan E-commerce, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah E-Commerce atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Komponen E-Commerce dan Aspek Hukum E-E-Commerce, khususnya bagi mahasiswa. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 06 April 2016

(5)

Bab 1 perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang di onlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini di buat untuk menggali lebih dalam tentang:

1. Komponen E-Commerce.

2. Kerangka Kerja E-Commerce.

3. Dampak Postitf Dan Negatif E-Commerce.

4. Aspek Hukum E-Commerce.

1.3 Tujuan

Agar para mahasiswa dapat mengetahui apa saja Komponen E-commerce, Kerangka Kerja yang dimiliki E-Commerce, Dampak Positif dan Negative apa saja yang ditimbulkan E-Commerce dan Aspek Hukum E-Commerce.

1.4 Manfaat

1. Hasil makalah ini diajukan sebagai tugas pada mata kuliah E-Commerce.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Komponen E-Commerce

Pada E-Commerce terdapat mekanisme – mekanisme tertentu yang unik dan berbeda, dibandingkan dengan mekanisme – mekanisme yang terdapat pada traditional commerce. Dalam mekanisme pasar E-Commerce, terdapat beberapa komponen yang terlibat, yakni

Customer

Customer merupakan para pengguna Internet yang dapat dijadikan sebagai target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa, atau informasi oleh para penjual.

Penjual

Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau informasi kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses penjualan dapat dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki oleh penjual tersebut atau melalui marketplace.

Produk

Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual dapat menjual produk digital. Produk digital yang dapat dikirimkan secara langsung melalui Internet.

Infrastruktur

Infrastruktur pasar yang menggunakan media elektronik meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringannya.

Front end

(8)

Back end

Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung mendukung aplikasi front end. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan barang, manajemen inventori, proses pembayaran, packaging, dan pengiriman barang termasuk dalam bisnis proses back end.

Intermediary

Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjembatani antara produsen dengan konsumen. Online intermediary membantu mempertemukan pembeli dan penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu penjual dan pembeli dalam menyelesaikan proses transaksi. Intermediary tidak

Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai dari sertifikasi dan trust service, yang menjamin keamanan sampai pada knowledge provider.

2.2

Kerangka Kerja E-Commerce

Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi yang sudah ada, yaitu kombinasi antara komputer, jaringan komunikasi, dan software komunikasi sehingga menjadi Information Superhighway. Aplikasi e-commerce tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang terdapat dalam infrastruktur berikut, yaitu :

 Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian & penjualan.  Distribusi pesan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan

pengambilan informasi.

(9)

 Information Superhighway, sebagai landasan utama untuk penyediaan sistem highway (jalan utama) dimana seluruh aktivitas e-commerce akan menggunakan jalan utama.

Kerangka kerja (framework) dari E-Commerce memiliki beberapa komponen, antaralain:

1. Naional Inormation Technology Committee (on eCommerce). Komite ini bertanggung jawab untuk memformulasikan Information Technology, speciically eCommerce, di Indonesia. Komite ini dapat membuat working group untuk meneliti penggunaan teknologi informasi lebih lanjut. Berbagai pihak yang terlibat dalam bidang commerce dan electronic commerce sebaiknya terwakili dalam komite ini, misalnya adanya wakil dari Perbankan.

2. Communication Infrastructure.

3. EC/EDI standards / infrastructure.

Menentukan standar yang dapat diterima oleh semua pihak merupakan salah satu kunci utama.

4. Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws.

Aspek hukum yang ruang lingkupnya berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online.

(10)

2.3

Dampak Postif dan Negative E-Commerce

E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Dalam hal ini E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya, berikut adalah contoh beberapa dampak E-Commerce terhadap Individu, Masyarakat, dan Negara.:

2.3.1 Dampak Postif E-Commerce Terhadap Individu

1. Memungkinkan seseorang untuk berbelanja atau melakukan transaksi 24 jam. Bagi seseorang yang tidak mempunyai waktu atau terlalu sibuk bekerja, tentunya berbelanja online adalah hal yang sangat tepat.

2. Dapat memilih produk yang tepat dari berbagai penjual. Kita dapat memilih produk keinginan kita yang sesuai baik itu dari segi kualitas maupun harganya.

3. Kita dapat dengan mudah berbelanja kemanapun, baik itu luar kota maupun luar negeri hanya dengan menggunakan koneksi internet.

2.3.2 Dampak Negatif E-Commerce Terhadap Individu

1. Perlunya keahlian komputer. Keahlian komputer menjadi hal yang sangat penting jika ingin menggunakan e-commerce terutama pengetahuan tentang internet dan web.

2. Menjadikan seseorang konsumtif, karena proses yang gampang dan cepat, tidak jarang orang menjadi ketagihan untuk berbelanja online.

(11)

4. Memerlukan biaya tambahan untuk mengakses internet. Karena dibutuhkan internet untuk mengakses e-commerce, maka dari itu seseorang harus membeli paket internet terlebih dahulu. 5. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung

dengan orang lain. Akibat dari transaksi e-commerce yang berlangsung secara online telah mengurangi waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini tidak baik karena bisa mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

6. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan computer. Konsumen akan mengalami mulai kehilangan kepercayaan ketika berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.

2.3.3 Dampak Positif E-Commerce Terhadap Masyarakat

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). 3. Menurunkan biaya operasional(operating cost). 4. Melebarkan jangkauan (global reach).

5. Meningkatkan customer loyality. 6. Meningkatkan supplier management. 7. Memperpendek waktu produksi.

8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

(12)

rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.

6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

2.3.5 Dampak Positif E-Commerce Terhadap Negara

(13)

2. Pengangguran akan berkurang, lapangan pekerjaan akan bertambah. Hal tersebut menguntungkan suatu negara untuk menjadi negara yang lebih baik.

3. Memperat kerja sama antar negara dalam bidang bisnis.

2.3.6. Dampak Negatif E-Commerce Terhadap Negara

1. Karena mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk menjual produk keluar negeri, banyak penjual lebih memilih untuk menjual produknya keluar negeri, hal tersebut tentunya merugikan negara.

2. Karena jual beli dilakukan secara lintas negara, tentu saja sulit untuk memastikan keamanan dalam setiap transaksi.

2.4

Aspek Hukum E-Commerce

Hukum e-commerce di Indonesia secara signifikan, tidak mencover aspek transaksi yang dilakukan secara online (internet). Akan tetapi ada beberapa hukum yang bisa menjadi pegangan untuk melakukan transaksi secara online atau kegiatan E-Commerce. Yaitu :

1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (UU Dokumen Perusahaan) telah menjangkau ke arah pembuktian data elektronik. Dalam Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 2 tentang dokumen perusahaan yg isinya:

(14)

Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya.

Dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah.

Apabila dianggap perlu dalam hal tertentu dan untuk keperluan tertentu dapat dilakukan legalisasi terhadap hasil cetak dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya.

2. Pasal 1233 KUHP, yang isinya sebagai berikut:

Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang.

Berarti dengan pasal ini perjanjian dalam bentuk apapun diperbolehkan dalam hukum perdata Indonesia. Dapat sering kita jumpai ketika kita menggunakan fasilitas gratisan seperti email ada Term of Use-nya terus ada Privacy Policy-Use-nya dan lain sebagaiUse-nya.

3. Pasal 1338 KUHP, yang isinya mengarah kepada hukum di Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak. Asas ini memberikan kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjuan untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. jadi pelaku kegiatan e-commerce dapat menentukan sendiri hubungan hukum di antara mereka.

Beberapa pasal dalam Undang-Undang Internet dan Transaksi Elektronik (UU-ITE) yang berperan dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :

Pasal 2

(15)

dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.

Pasal 9

Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan.

Pasal 10

Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan.

Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 18

Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para pihak.

Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya

Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asa Hukum Perdata Internasional.

Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin tmbul dari Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.

(16)

Pasal 20

Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan disetujui Penerima.

Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara elektronik.

Pasal 22

Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Agen Elektronik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 21

Pengirim atau Penerima dapat melakukan Transaksi Elektronik sendiri, melalui pihak yang dikuasakan olehnya , atau melalui Agen Elektronik. Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut:

jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab para pihak yang berinteraksi , jika dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab pemberi kuasa.

jika dilakukan melalui Agen Elektronik, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik.

(17)

Elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik.

Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan.

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik.

Pasal 23

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apapun.

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan / atau Dokumen Elektronik .

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.

Pasal 46

(18)

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).

Selain mengacu kepada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet dan Transaksi Elektronika di atas, ada beberapa peraturan atau perundangan yang mengikat dan dapat dijadikan sebagai payung hukum dalam kegiatan bisnis E-Commerce, diantaranya adalah :

 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata

 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan

 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang

 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

 Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

 Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 1998 Tentang Pendirian

Perusahaan Perseroan dibidang Perbankan.

PENUTUP

A. Kesimpulan

(19)

e-commmerce dan akan memperlancar system produktivitas dan pendistribusian barang / jasa dalam memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.

Dalam transaksi e-commerce ini banyak permasalahan hukum yang berkembang, sehingga pengaturan hukum yang jelas dan tegas terhadap masalah transaksi E-Commerce sangat dibutuhkan sebagai jaminan perlindungan hukum bagi para pihak. Harapan yang dikehendaki, dengan pengaturan hukum maka pemanfaatan Tehnik Informatika akan semakin optimal, terutama untuk kebutuhan transakasi E-Commerce itu sendiri.

B. Saran

Pemerintah dalam hal ini diharapkan cepat tanggap dalam pengambilan keputusan hukum mengenai transaksi E-Commerce sehingga perkembangan Tehnik Informatika ini akan dapat memproduksi hasil – hasil yang optimal.

Palaku – pelaku E-Commerce khususnya jangan merusak kepercayaan yang diberikan oleh konsumen.

(20)

http://anaramanda.blogspot.co.id/2013/07/makalah-sekilas-aspek-hukum-dalam-e.html

https://yurindra.wordpress.com/cyber-crime-law/sekilas-aspek-hukum-pada-transaksi-electronic-commerce/

http://karinarhma.blogspot.co.id/2015/06/dampak-e-commerce-terhadap-individu.html

Referensi

Dokumen terkait

Studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari “suatu sistem terikat” atau “suatu kasus atau beragam kasus” yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang mendalam

Utafiti huu ulitumia watafitiwa 70 waliotumika kama sampuli ya utafiti huu.Watafitiwa walichaguliwa kwa kuzingatia kigezo cha elimu cha kutoka Nyanja mbalimbali kwa

Kompetensi pendidik merupakan sesuatu yang utuh, sehingga proses pembentukannya tidak bisa dilakukan dengan instan karena pendidik merupakan profesi yang akan

Hasil uji reliabilitas, baik variabel variabel produk, harga, promosi dan tempat sebagai variabel bebas maupun keputusan konsumen membeli Bingka Khatulistiwa di

Diawali dengan itikat semangat kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan serta sadar akan semua kebutuhan yang tidak mungkin selamanya bisa dipenuhi oleh

Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di ruang perawatan dalam dan ruang perawatan bedah RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang terhadap 10 orang perawat

Untuk peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian sejenis sebaiknya menambah periode tahun pengamatan atau mengganti variabel Arus Kas Operasi dengan variabel lain yang

Buah segar berbau harum, berwarna cerah, dan tidak lembek. Buah yang busuk berbau tidak enak. Warna buah pun tampak tidak menarik. Selain itu, buah menjadi lembek atau