• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Air Minum Mertode MPN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemeriksaan Air Minum Mertode MPN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Planet Bumi sebagian besar terdisi atas air, karena luas daratan memang lebih kecil dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada di bumi ini memang tidak lepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi ini. Air yang bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri , pertania, kebersihan, sanitasi kota, danlain sebagainya. (Wisnu Arya Wardhana, 2004)

Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul air yang terdiri dari satuan atom O ynag berikatan dengan kovalen dengan dua atom H. Molekul air yang satu dengan molekul air yang lainnya bergabung dengan satu ikatan hydrogen antara atom H dengan atom O dari molekul air ang lain. (Achmad Rukaesih, 2004)

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal jika kekurangan air daripada kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri atas air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badannya terdiri dari air. Untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% (Notoatmodjo Soekidjo, 2007)

Air minum isi ulang merupakan suatu jawaban akan kebutuhan masyarakat. Air minum yang biasa diperoleh dari depot, harganya jauh lebih murah, bisa sepertiga dari produk air minum dalam kemasan yang bermerek. Tidak mengherankan bahwa banyak masyarakat konsumen beralih pada layanan air minum isi ulang, menyebabkan depot air minum di berbagai kota di Indonesia termasuk kota Medan tumbuh dengan sangat pesat. (Andrian, 2014)

(2)

lain sebagainya”. Parametes kualitas air minum yang berhubungan dengan mikrobiologi, seperti bakteri Escherichia coli dan total coliform.

Bakteri coliform merupakan bakteri yang biasanya terdapat dalam tinja manusi maupun hewan dan sangat jarang ditemui di tempat yang bebas dari pencemaran tinja, namun terbukti dapat tumbuh di tanah yang beriklim tropis. Bakteri coliform sangat peka terhadap disinfeksi dibanding dengan protozoa dan virus yang menyebabkan sakit perut. Semakin itnggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula kehadiran bakteri patogen lainnya yang bisa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. (Selvy, 2015)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti IPB terhadap 120 sampel air minum isi ulang yang diambil dari 10 besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cikampek, Medan, Denpasar, Yokyakarta, Semarang dan Surabaya di Laboratorium Teknologi dan Manajemen Lingkungan, Depertemen Teknologi Industri Pertanian, IPB menunjukkan bahwa kualitas air minum yang diproduksi satu depot dengan depot lainnya bervariasi. Hal ini mengindikasikan bahwa ada perbedaan karakteristik air baku, teknologi produksi, atau proses operasi dalam pemeliharaan yang ditetapkan di depot isi ulang. Hasil menunjukkan bahwa dari studi ini, 16% sampel depot isi ulang yang diperiksa terkontaminasi oleh bakteri coliform. Bahkan 60% dari sampel air minum tidak memenuhi sekurang-kurangnya satu parameter Standar Nasional Indonesia. (Sri M, 2007)

Hasil penelitian ini mendapat penguatan dari hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta, bahwa sebanyak 19 depot air isi ulang dari 95 depot air yang tersebar di Jakarta sekitarnya, Medan, Bandung, Semarang dan Surabaya tidak memenuhi syarat karena mengandung mikroba (Kompas, 23 Mei 2003)

(3)

Air minum yang tidak memenugi syarat yang ditetapkan oleh Kemenkes tentu akan sangat memperngaruhi kesehatan bagi yang mengonsimsinya. Berdasarkan masalah yang timbul di atas penulis ingin mengetahui apakah depot AMIU di Jl. Pelita 1 Kampung Durian tercemar oleh bakteri Escherichia coli.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka rumusan masalah dalampenelitian ini, yaitu untuk melihat apakah air minum isi ulang di jalan Pelita 1 Kampung Durian Medan tercemar oleh bakteri Escherichia coli

C. Tujuan Penelitian

C.1

Tujuan Umum

Untuk melihaat apakah air minum isi ulang di jalan Pelita 1 Kampung Durian Medan tercemar oleh bakteri Escherichia coli

C.2

Tujuan Khusus

Untuk menentukan jumlah bakteri Escherichia coli dalam air minum isi ulang d jalan Pelita 1 Kampung Durian Medan.

D. Manfaat Penelitian

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Air

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan sebelum udara. Sekitar tiga per empat dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat hidup dari tiga sampai empat hari tanpa minum air. (Budiman Candra, 2007)

Air mungkin saja terlihat sangat jernih, tidak berasa dan tidak berbau tetapi mungkin saja tidak aman untuk diminum. Air yang baik dan aman unutk diminum adalah air yang bebas dari mikroorganisme dan zat kimia yang dapat merusak kesehatan. Pencemaran air oleh mikroorganisme atau zat zat kimia berarti air tersebut mengalami pencemaran dan tidak dapat diminum.

A.1

Sumber Sumber Air

A.1.1 Air Angkasa (Hujan)

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber air utama di bumi ini. Walaupun saat presipitasi merupakan air yang paling besih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika beradi di atmosfir

A.1.2 Air Permukaan

(5)

A.1.3 Air Tanah

Air tanah (ground water) berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dinbanfingkan air permukaan. (Chandra Budiman, 2006)

A.2

Peranan Air Bagi Tubuh Manusia

Tubuh manusia tersusun dari jutaan sel dan hampir keeluruhan sel tersebut mengandung senyawa air (H2O). Hampir 67% dari berat badan manusia terdiri dari air. Manfaat air bagi tubuh manusia adalah membantu proses pencernaan, mengatur proses metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dan menjaga keseimbangan tubuh. Tubuh manusia membutuhkan air untuk di konsumsi sebanyak 2,5 liter atau setara dengan delapan gelas air setiap harinya. Apabila jumlah air yang dikonsumsi kurang dari jumlah yang dibutuhkan, tubuh akan mengalami kekurangan cairran (dehidrasi)nyang menyebabkan tubuh mudah lemas. Capek danmengalami gangguan kesehatan. (Alamsyah Sujana, 2006)

A.3

Manfaat Air Terhadap Kesehatan

(6)

A.3.1 Air Sebagai Sumber Penularan Penyakit

Air dapat berfungsi sebagai media penularan penyakit. Masing masing bentuk kehidupan membutuhkan tempat tinggal hidup. Begitu juga mikroorganisme menjadikan air sebagai tempat tinggal sementara sebelum pindah ke dalam tubuh manusia yang akhirnya akan menjadi bibit penyakit. Maka untuk mengurangi timbulnya penyakit salah satu usaha adlah meningkatkan penggunaan air minum dan kebutuhan lainnya yang memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas. (Sutrisno Totok, 2006)

A.4

Syarat Syarat Air Minum yang Baik

A.4.1 Syarat Fisika

Persyaratan fisik air adalah persyaratan yang dapat diamati dengan indra penglihatan, penciuman maupun perasa, yang meliputi :

a. Air harus jernih, bersih dan tidak berwana b. Tidak berbau dan tidak mempunyai rasa apapun

c. Suhu air kira-kira sma dengan suhu ruangan, sehingga air minum tidak terlalu dinigin tetapi memberi rasa segar.

A.4.2 Syarat Kimia

Persyaratan kimia air minum adalah menyangkut kadar atau kandungan zat kimia di dalam air. Air minum tidak boleh mengandung kesehatan manusia atau zat korosif yang dapat merusak pipa air minum.

A.4.3 Syarat Bakteriologi

Persyaratan yang menyangkut kandungan mikroorganisme atau jasad renik yang terdapat dalam air minum, antara lain :

a. Jumlah kuman yang terdapat di dalam 1cc air minum harus kurang dari 100 kuman.

(7)

c. Bakteri – bakteri patogen yang dapat menyebabkan cholera, thypus, dysentri dan gastroenteriris tidak boleh ada dalam air minum.

B.

Air Minum Isi Ulang

Air minum isi ulang mengandung pengertian refil, yaitu pengisian kembali dengan produk air minum. Adapun proses pembuatan air minum adalah sebagai berikut :

1. Bahan baku air dialirkan melalui filter ke dalam tangki pengendapan 2. Kemudian air dipompakan ke filter yang berisi karbon aktif guna

menghilangkan kandungan logam berat, bau dan warna.

3. Air diterapkan menggunakan sterilisator (Ultra Violet Ozonisasi) terlebih sebelum dialirkan ke keran pengisian yang dipasang bak penampungan. 4. Botol dan tutupnya dicuci lalu disterilkan di ruangan steril yang dipasang

lampu ultra violet. Cara penutupan botol pun dilakukan dalam ruangan steriltersebut, guna menjaga air tetap bersih dan steril. (Suprihatin, 2004)

B.1

Bakteri yang Mencemari Air Minum

a. `Shigella

b. Escherichia coli c. Salmonella

d. Enterobacter aeregenes

C. Bakteri Coliform

Coliform merupakan bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran manusia atau hewan dan menunjukkan sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan lainnya. Adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri coliform dipakai sebagai indikator organisme karena mudah ditemukan dengan cara yang sederhana.

(8)

dan gas dalam waktu edia24 jam pada suhu 37oC, menunjukkan hasil positif dengan menghasilkan gas pada media BGLB dalam waktu 24 jam.

Beberapa ciri penting suatu organisme indikator adalah sebagai berikut: 1. Terdapat dalam air tercemar dan tidak ada dalam air yang tidak tercemar. 2. Terdapat dalam air bila ada patogen

3. Jumlah mikroorganisme indikator berkolerasi dengan kadar polusi 4. Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan

5. Mudah dideteksi dengan teknik teknik laboratorium sederhana (Michael. J, 2005)

C.1

Jenis Jenis Coliform

Bakteri Coliform dapat dibedakan atas dua, yaitu coliform fecal dan coliform non-fecal.

1. Coliform fecal merupakan bakteri yang palling tidak dikehendaki kehadirannya di dalam air minum maupun makanan karena bakteri ini ada dalam kotoran manusia maupun hewan, misalnya, Escherichia coli. 2. Coliform non-fecal biasanya ditemukan dalam hewan dan tanaman yang

sudah mati. Coliform fecal biasanya golongan perantara, seperti Enterobacter aerogenes. (Selvy, 2015)

D.

Most Probable Number (MPN)

Metode MPN adalah metode perhitungan mikroorgaisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN atau satuan volume (masa sampel). MPN juga dapat diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri dan juga merupakan metode yang paling sederhana yang digunakan unutk menguji kualitas air. Satuan yang digunakan umumnya per 100 ml.

(9)

layak untuk diminum. Dalam metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dalam hal ini perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati adanya kekeruhan atau terbentukny gas di dalam tabung durham. (Selvy, 2015)

Metode MPN melalui 3 tahap, yaitu :

1.

Uji Awal (Presumtive Test)

Tujuannya untuk mencari kuman peragi laktosa melalui terbentuknya gas pada suhu 37oC. Pada uji awal ini digunakan media laktosa broth.

2.

Uji Penegasan (Confirmation Test)

Bertujuan untuk menegskan apakah kuman peragi laktosa dalam uji awal adalah golongan coli. Pada uji penegasan digunakan media BGLB (Brilliant Green Lactose Broth)

3.

Uji Sempurna 9 Completed Test)

Bertujuan untuk menentukan spesies golongan coli. Biasanya media yang digunakan adalah Mac Conkey Agar.

E. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

F. Defenisi Operasional

1. Air minum isi ulang adalah air yang diperoleh dari depot pdagang AMIU yang ada di jalan Pelita 1 Kampung Durian, Medan.

2. Coliform adalah bakteri yang akan diperiksa dari bahan air minum isi ulang di jalan Pelita 1 Kampung Durian, Medan.

Escherichia coli

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium, yang bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Escherichia coli dalam air minum isi ulang.

B.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Analis Kesehatan Medan.

C.

Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan bulan November-Desember 2016

D.

Bahan Penelitan

Bahan diambil dari contoh air minum isi ulang yang diperjual belikan di Jl. Pelita 1 Kampung Durian, Medan.

E.

Alat

-

Autoclave

-

Inkubator

-

Lampu bunsen

-

Tabung Durham

-

Ose cincin dan ose jarum

-

Labu erlenmeyer

(11)

F.

Media

-

Laktosa Broth

-

BGLB (Brilliant Green Lactose Broth)

-

Mac Conkey Agar

-

IMViC (Indol, Methyl Red, Voger Preskauer dan Simon Citrate)

G. Reagensia

-

Alfa Naphtol 6%

-

KOH 40%

-

Methyl Red

-

Kovacs

-

Aquadest

H.

Rancangan Penelitian

H.1

Metode

Metode yang digunakan penulis adalah metode MPN (Most Probable Number) dengan seri 5 1 1 (5 x 10 ml, 1 x 10 ml, 1 x 0,1 ml)

H.2

Pengambilan Sampel

1. Buka keran lebar lebar, biarkan air mengalir selama kira kira 3 menit.

2. Desinfeksi mulut keran dengan alkohol 70%, tunggu sampai kering

3. Isi air ke dalam botol steri, lalu tutup dengan kapas steril.

4. Beri label pada botol; tangga, lokasi dan waktu pengambilan.

H.3

Cara Kerja

4.

Uji Awal (Presumtive Test)

5.

Uji Penegasan (Confirmation Test)

6.

Uji Sempurna 9 Completed Test)

(12)

Tujuan : Untuk mencari kuman peragi laktosa dan pembentuk gas pada 37o selama 2 x 24 jam

Media : Laktosa Broth Cara Kerja :

-

Masukkan 10 ml Laktosa Broth ke dalam tujuh tabung reaksi steril yang berisi tabung durham steril

-

Susun tabung tabung tersebut dalam rak tabung dan beri label; nomor sampel dan tanggal pemeriksaan

-

Ambil sampel sebanyak 10 ml dengan pipet volum steril, masukkan ke dalam masing-masing lima tabung pertama yang telah berisi Laktosa Broth.

-

Ambil sampel sebanyak 1 ml dengan pipet volum, masukkan ke dalam tabung ke ke enam.

-

Ambil sampel sebanyak 0,1 ml dengan pipet volum, masukkan ke dalam tabung terakhir.

-

Homogenkan media dan sampel dengan cara menggoyang tabung tabung dengan lembut.

-

Inkubasi tabung tabung tersebut de dalam inkubator dengan suhu 37o selama 2 x 24 jam

-

Setelah diinkubasi, amati adanya pembentukan gas dalam tabung durham.

-

Uji dinyatakan positif jika pada tabung durham terbentuk gas 1/10 dari tabung durham, dan dilanjutkan ke uji penegasan.

Hari II. Uji Penegasan (Corfirmation Test)

Tujuan : Untuk menegaskan apakah kuman peragi laktosa dalam uji awal adalah golongan coli

Media : BGLB (Brilliant Green Lactose Broth)

(13)

-

Tanam sampel positif ke dalam media BGLB .

Seri I disimpan ke dalam inkubator dengan suhu 37oC unutk bakteri golongan coliform

Seri II disimpan ke dalam inkubator dengan suhu 44oC untuk golongan bakteri colivekal

-

Simpan selama 1 x 24 jam

-

Jika terbentuk gas pada tabung durham, lanjutkan penanaman pada media Mac Conkey Agar

Hari III. Penanaman pada Media Mac Conkey Agar

Tujuan : Untuk menentukan species golongan coli

-

Ambil satu ose kuman pada pembenihan BGLB yang positif gas pada penyimpanan suhu 44oC, kemudian isolasi pada media Mac Conkey Agar

-

Inkubasi dalam inkubator pada suhu 37o selama 1 x 24 jam dan lihat

adaya pertumbuhan kuman pada media MCA

Hari IV. Uji Sempuran (Completed Test)

Tujuan : Untuk menentukan golongan coli

Pada uji sempurna ini dilakukan reaksi biokimia, yaitu koloni yang tubuh di tanam ke pada media IMViC

Cara Kerja IMViC

1. Indol

Prinsip : Untuk mengetahui apakah bakteri yang ditanam dalam peptone dapat memecahkan Trythopan menjadi Indol, Skatol, dan Alanin.

Cara Kerja :

(14)

-

Tanamkan ke dalam media indol dengan cara mencampurkannya hingga homogen

-

Tutup rapat dengan kapas steril, lalu masukkan ke dalam inkubatir 37o selama 1 x 24 jam

Hasil : Indol dinyatakan positif apabila terbentuk awan putih di permukaan media cincin merah di permukaan media setelah penambahan reagen kovac.

2. Methyl Red

Pinsip : Untuk mengetahui apakah bakteri dapat membentuk ion H yang banyak sehingga pH menjadi 4,5 yang ditandai dengan adanya warna merah

Cara kerja :

-

Ambil 1 ose koloni kuman dari media MCA dengan menggunakan ose jarum steril

-

Tanamkan ke dalam media Methyl Red dengan cara mencampurkannya hingga homogen

-

Tutup rapat dengan kapas steril, lalu masukkan ke dalam inkubator 37o selama 1 x 24 jam

Hasil : Metyl Red dinyatakan positif apabila terbentuk warna merah setelah penambahan reagen Methyl Red

3. Voges Proskauer

Prinsip : Untuk mengetahui apakah bakteri dapat membentuk Acethylmethylcarbonil dari glukosa

Cara kerja :

-

Ambil 1 ose koloni kuman dari media MCA dengan menggunakan ose jarum steril

(15)

-

Tutup rapat dengan kapas steril, lalu masukkan ke dalam inkubator 37o selama 1 x 24 jam

Hasil :Voges Proskauer dinyatakan positif apabila terbentuk cincin merah setelah penambahan KOH 40% dan α-Naphtol 6%

4. Simon Sitrat

Prinsip : Unutk mengetahui apakah bakteri mampu memecahkan Natrium Sitrat menajdi NaOH dan asam sitrat sehingga media menjadi alkalis

Cara kerja :

-

Ambil 1 ose koloni kuman dari media MCA dengan menggunakan ose jarum steril

-

Tanamkan ke dalam media Methyl Red dengan cara mencampurkannya hingga homogen

-

Tutup rapat dengan kapas steril, lalu masukkan ke dalam inkubator 37o selama 1 x 24 jam

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Totok, S. dkk. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta.

Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi

Rukaesih, Achmad. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Andrian, G. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Isi Ulang dari Depot di Kota Medan [Online]. https://analisis- cemaran-bakteri-coliform-dan-identifikasi-escherichia-coli-pada-air-isi-ulang.html [diakses ]

Selvy, W. 2015. Analisis Bakteri Coliform pada Air Minum Dengan Menggunakan Metode Most Probable Number (MPN) [Online].

https://repository.usu.ac.id/handle/123456789/51703

Sri, M. 2010. Analisis Higiene Sanitasi dan Kualitas Air Minum Isi Ulang (AMIU) Berdasarkan Sumber Air Baku pada Depot Air Minum di Kota Medan [Online]. https://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18461

Sujana, Alamsyah. 2006. Alat Penjernih Air. Jakarta: Kawan Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Hatang & Hapsari (2019) juga turut menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap agency cost dengan alasan bahwa

meliputi bentuklahan lereng atas gunungapi, lereng tengah gunungapi, lereng perbukitan struktural, perbukitan struktural dan escarpment; sementara variasi penggunaan lahan

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 08/PBJ/ BRG-1.DAK /IV.40/2012 tanggal 25 Oktober 2012 perihal Penetapan Pemenang Pekerjaan Pengadaan Peralatan Pendidikan

Pokja ULPD Kepulauan Riau melaksanakan Pelelangan Seleksi Sederhana untuk paket pekerjaan Jasa Konsultan Perencana Kontruksi Fisik Renovasi Ruang Pelayanan pada

   I will financially support the above person during his/her stay in Japan, and I certify the details of the reason why I undertake to support him/her and the means of supporting

12 baratdan konsep menentukan hubungan kecepatan (v) dan waktu (t) pada grafik v- t GLB (10%); dengan menggunakan uji McNemar, secara keseluruhan terjadi perubahan

Meningkatkan kapasitas dukungan pemerintah 1.. Meningkatkan kapasitas dukungan pemerintah

Tujuan yang akan dicapai dalam latihan proyek awal ini adalah merancang alat kontrol lampu otomatis dengan cahaya sebagai sumber isyarat dan mikrokontroler sebagai otak