• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN PERTANIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS JEMBER 5. INTAN PRASASTI J.P. (121510501105) 6. BAMBANG SUTRISNO A (121510501106)

JUDUL ACARA : PENGARUH KUALITAS CAHAYA

TERHADAP KECEPATAN FOTOSINTESIS TANGGAL PRAKTIKUM : 9 MARET 2013

TANGGAL PENYERAHAN : 11 MARET 2013

(2)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fotosintesis merupakan proses terbentuknya glukosa dalam bentuk karbohidrat dari komposisi antara karbondioksida dan air dalam tumbuhan yang memiliki klorofil, tidak hanya karbogidrat saja yang dihasilkan, oksigen pun dihasilkan dari proses fotosintesis. Satu unsur yang sangat penting adalah cahaya, cahaya merupakan bahan bakar untuk melakukan fotosintesis. Ketika intensitas cahaya berkurang maka laju fotosintesis pun akan berkurang pula berbanding lurus dengan kondisi atau inensitas cahaya saat itu. Untuk melakukan fotosintesis tanaman memerlukan penyinaran penuh oleh cahaya (matahari), saat keadaan berawan dan matahari tertutupi oleh awan fotosintesis berjalan tidak lancar bahkan tidak ada aktivitas fotosintesis sama sekali, dan dengan keadaan ini tanaman bisa menjadi layu, dalam kondisi waktu yang cukup panjang tanaman akan mati.

Beberapa faktor yang mempengaruhi fotosintesis seperti suhu, suhu yang ideal untuk tanaman di wilayah tropis di kisaran 30o-40o , apabila kurang ataupun lebih dari suhu ideal maka fotosintesis akan terganggu. CO2 merupakan faktor selanjutnya, semakin banyak konsentrasi CO2 di udara maka laju fotosintesis pun semakin cepat. Air merupakan factor yag tidak dapat dipisahkan dari fotosintesis, air merupakan unsure yang sangat dibutuhkan tanaman, selain memnuhi kebutuhan H2O air juga menydiakan unsure-unsur hara alaupun dalam konsentrasi yang sedikit. Dengan terpenuhunya keutuhn air, tidak berlebihan dan kekurangan, tanaman dapat melaksanakan metabolismenya dengan baik dan tidak terganggu. Air membentuk 80% bagian sel pada tanaman. Terakhir adalah cahaya, tanpa adanya cahaya matahari yang sesuai yaitu antara 400-700nm maka tanaman tidak akan mengalami fotosintesis.

(3)

Terdapat bebrapa varian tanaman yang memiliki beberapa keunggulan seperti lebih adaptif terhadap konsentrasi karbonmonoksida dan lebih adaptif terhadap intensitas cahaya matahari. Untuk tanaman yang adaptif terhadap konsentrasi karbondioksida dinamakan tanaman C3, sedangkan yang lebih adaptif terhadap intensitas cahaya dinamakan C4 dan tanaman yang merupakan gabungan dari keduanya disebut tanaman CAM.

1.2 Tujuan

Praktikan dapat mengetahui dan memahami pengaruh kualitas cahaya terhadap kecepataan fotosintesis tanaman dengan indikator produksi oksigen tiap satuan waktu.

(4)

Peranan mendasar dari fotosintesis di dalam mtabolisme tanaman, cahaya merupakan satu dari faktor-faktor lingkungan terpenting. Cahaya ang dapat dlihat merupakan suatu bagian kecil (400-700nm) dari spektrum radiasi matahari penuh dan tanaman peka terhadap panajng gelombang lainnya, arti penting radiasi cahaya merah jauh (“Cahaya merah jauh merupakan suatu istilah yang gampang api salah) dari panjang gelomabang kira-kira 400-700nm pada morfogenesis telah diketahui dimana-mana. Radiasi mempengaruhi organisme dengan jasa dari energi yang disimpan dan hanya aktif bila diabsorbsi. Jadi cahaya ultraviolet diabsorbsi kuat oleh rotein dan dapat menyebabkan kerusakan; cahaya biru diabsorbsi oleh pigmen karotenoid dan klorofil, cahaya merah oleh klorofil, dan merah serta merah jauh dari fitokrom. Keberadaan pigmen, karena itu, merupakan dasar pada setiap respon dan sebagian besar tanaman nampak berwarna hijau karena sebagian besar pigmen tanaman tersebut mengabsorbsi cahaya hijau (Fitter,1998).

Intensitas atau kuat sinar matahari berhubungan dengan aktifitas fotosintesis. Intensitas cahaya berbeda-beda atau bervariasi ini yang menyebabakan perbedaan hasil produksi tanaman, dan umunya semua tanaman membutuhkan intensitas cahaya secara penuh (Ashari, 1995)

(5)

tipis. Struktur tersebut lebih berongga dan akan menambah efisien dalam menangkap energi radiasi cahaya untuk proses fotosintesis (Djukri, 2008)

Ketersesiaan unsur hara untuk fotosintesis merupakan hal vital, salah satu unsur hara yang penting ketika fotosintesis adalah Nitrogen. Dachlan (2008) menyatakan kebutuhan nitrogen tanaman padi cukup tersedia sebagai konsekuensi penabahan urea dan Azobacter sp. Dibandingkan dengan yang tidak disertai dengan pupuk urea, sehingga ketersediaan nitrogen yang cukup sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan biji pada tanaman serealia. Sebagai komponen dari klorofil, ketersediaan nitrogen akan meningkatkan laju fotosintesis. Hakim (1986), menyatakan bahwa nitrogen berperan dalam pengisian biji pada tanaman biji-bijian dan mempertinggi kandungan protein pada biji tanaman.

(6)

Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui prose fotosintesis (Nurshanti, 2011).

Menurut Sudomo (2007) karohidrat hasil dari fotosintesis akan disuplai pada bagian yang mengalami pertumbuhan, sebagian besar diarahkan menuju tunas dan sebagian kecil lagi diarahkan menuju akar. Suplai karbohidrat pada masa awal setek akan sedikit, karena sedikitnya air yang diperoleh tanaman karena akar belum terbentuk sempurna.

Lambers (2008) memaparkan bahwa tingkat ke ekstriman suatu lingkungan sangat berpengaruh terhadap tanaman utamanya fotosintesis. Pada kondisi ekstrim panas(tinggi), Pada suhu maksimum, pada suhu 45oC hingga 55oC selama dua jam, tanaman akan mati. Tanaman yang kadarkarbohidratnya tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrim tinggi, Suhu rendah pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas, bunga dan buah. Besarnya kerusakan organ atau jaringan tanaman, akibat suhu rendah tergantung pada, keadaan air, keadaan unsur hara, morfologi dan kodisi fisiologit anaman.Tanaman yang jaringannya kaya unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi jaringan yang banyak mengandung nitrogen padau mumnya lebih rapuh.

Menurut Setyanti (2013) fotosintesis dipengaruhi oleh luas daun, jumlah klorofil serta factor lingkungan. Luas daun berkaitan dengan intensitas luas serapan cahaya. Factor lingkungan berkaitan dengan unsur hara seperti N P dan K. Ternyata bukan hanya tanaman yang berfotosintesis, menurut Hermanto (2011) Nannochloropsis oculata adalah mikroalga yang dapat berfotosintesis, karbondioksida digunakan untuk berfotosintesis dan berkembang biak, kadar karbondioksida yang digunakan tidak banyak hanya sekitar 1- 2 %.

III. BAHAN DAN METODE

(7)

Praktikum ini dilakukan di laboratorium Fisiologi Tanaman lantai 2 Fakultas Pertanian Universitas Jember pada tanggal 9 Maret 2013 pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai.

3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah : 1. Tanaman Hydrilla sp.

2. Beaker glass 1000 ml 3. Stopwatch

4. Hand counter 5. Pemberat

6. Lampu 5 warna (merah, kuning, hijau, biru dan pilokromatik) 7. Aquadest

8. Pinset 9. Gunting

10. Mika 5 warna (sama dengan warna lampu) 11. Benang

3.3 Cara kerja

Langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan lampu dan beaker glass 100ml. Isi beaker glass dengan aquadest

kurang lebih ¾ bagian

2. Menyiapkan dan potong Hydrilla sp , saat memotong usahakan didalam air 3. Kemudian memasukkan hydrlla sp yang sudah dipotong kedalam dasar beaker

glass yang sudah berisi aquadest.

4. Menghidupkan lampu dengan warna-warna yang berbeda diamkan selama 5 menit. Kemudian, amati perubahan yang terjadi interfal 5 menit

5. Menghitung jumlah O2 yang muncul di permukaan air menggunakan hand counter.

(8)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan

Tabel Pengaruh Kualitas Cahaya Terhadap Kecepatan Fotosintesis

No Warna Waktu Jumlah

1. Polikromatik 5” (I) 5” (II) 141 204

2. Merah 5” (I) 5” (II) 40 49

3. Kuning 5” (I) 5” (II) 373 15

4. Biru 5” (I) 5” (II) 0 0

5. Hijau 5” (I) 5” (II) 0 0

4.2 Pembahasan

(9)

klorofil (zat hijau) lalu energi yang dihasilkan ditangkap oleh senyawa fosfat dan dirubah menjadi energi fosfat atau ATP. Pada proses reaksi terang diperlukan donor elektron untuk menutupi elektron yang digunakan, donor elektron tersebit didapat dari air(H2O) melalui proses fotolisis yang menghasilkan elektron dan juga oksigen yang dilepaskan. Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang, hanya bedanya reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi dibagain kloroplas yang disebut stroma.

Fotosintesis tidak terjadi begitu saja, tentunya ada aspek-aspek atau factor-faktor yang harus terpenuhi sebagi bahan ataupun kondisi-kondisi yang menunjang terjadinya fotositesis. Terdapat empat faktor yang harus ada dan sesuai agar fotosintesis berjalan lancar seperti suhu, konsentrasi karbondioksida, cahaya, dan air. Suhu merupakan kondisi eksternal bagi tumbuhan untuk berfotosintesis, kondisi suhu yang ideal bagi tumbuhan antara 30oC-40oC, bila kondisi suhu terlalu dingin atau kurang dari 30oC maka enzim yang ada didalam taaman tidak dapat bekerja secara maksimal, sedangkan bila kondisinya terlalu panas akan menyebabkan sel rusak dan enzim-enzim yang ada pun rusak. Konsentrasi karbon merupakan unsure penting dalam fotosintesis kare dengan carbon inilah karbohidrat dapat terbentuk, semakin banyak karbondioksida dalam udara semakin cepat pula fotosintesis terjadi. Cahaya adalah factor yang tidak kalah pentingnya, tanpa adanya cahaya penuh fotosintesis tidak dapat tejadi. Panjang gelimbang cahaya yang bisa digunakan fotosintesis antara 360-720 nm (Visible Light), dan air merupakan factor yang tidak bisa ditinggalkan karena struktur dari tanaman sendiri 80% merupakan air, tanpa adanya suplai air yang cukup kehidupan tanaman akan terancam, air juga dapat memnuhi unsure hara yang dibutuhkan tanaman karena pada air terlarut beberapa unsurhara yang dapat diserap tanaman walupun dalam konsentrasi sedikit.

(10)

dari 360 panjang gelombang tersebut biasa di sebut inframerah dan ini tridak befungsi dalam fotosintesis, sedangkan panjang gelombang yang lebih dari 720 nm dinamakan ultraviolet, bila terpapar ultraviolet dapat merusak jaringan dan sel pada tumbuhan.

Hydrilla merupak tumbuhan air yang banyak terdapat di kolam, di sungai ataupun selokan. Hydrilla sebenarnya termasuk tanaman pengganggu, karena pertumbuhannya yang pesat dapat menyumbat saluran irigasi. Tumbuhan air seperti hydilla memiliki metabolisme yang sama dengan tumbuhan diatas tanah, membutuhkan karbondioksida dan air utuk menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Pertumbuhan hydrilla yang cepat membuat laju fotosintesis juga cepat. Dalam perkembangannya, hydrilla banyak digunakan untuk praktikum pengamatan fototosintesis tanaman karena sangat mudah pengaplikasiaanya. Pengamatan yang bisa digunakan adalah dengan memotong tangkai hydrilla dan tetap didalam air, selanjutnya biarkan terkena cahaya matahari, maka akan terlihat gelembung yang keluar dari bekas potongan tangkai tersebut. Gelembung yang keluar meruapakan oksigen yang dihasilkan karena fotosintesis hydrilla. Kemudahan pengamatan ini membuat hydrilla digunakan sebagai alat praktikum.

(11)

warna merah dan polikromatik. Sedangkan pada dua warna sisa yaitu biru dan hijau tidak menghasilkan oksigen, penyebabnya adalah panjang gelombang yang di pancarkan oleh kedua warna tersebut tidak mencapai syarat visible light yang diharapkan oleh tumbuhan. Dapat disumpulkan bahwa penggunaan warna merah dan polikromatik adalah warna yang ideal untuk fotosintesis karena produksi oksigen yang dihasilkan terus meningkat tanpa adanya penurunan.

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Fotosintesis merupakan proses tanaman untuk mendapatkan makanan. Untuk pengertian lebih dalam lagi, fotosintesis merupakan suatu proses biokimia yang membutuhkan sinar matahari untuk energinya. Fotosintesis dapat merubah karbon bebas dari CO2 diikat dan di fiksasi menjadi karbohidrat sebagai energi dan oksigen sebagai hasil sampingannya.

Pada praktikum kali ini penggunaan Hydrilla sebagai bahan praktikum karena untuk pengamatan fotosintesisnya sangat mudah, hanya dengan mengamati gelembung yang dihasilkan hyrilla dapat diketahui produksi oksigen dari hydrilla tersebut. Pada hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa penggunaan warna merah dan polikromatik adalah warna yang ideal untuk fotosintesis karena produksi oksigen yang dihasilkan terus meningkat tanpa adanya penurunan

5.2 Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ashari. 1995. Hortikultura. Universitas Indonesia Pers. Jakarta

Dachlan A. Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Padi Pada berbagai Paket Pemupukan N-Sintetik dan Azotobacter. Jurnal Agrivigor. Vol 7 No.3 hal 230,238

Djukri. 2008. Pengaruh Naungan ParanetTerhadap Sifat Toleransi Tanaman Talas. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol 10 No.2 hal 17,22

Fitter H. A. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman .Gajah Mada Universty Press. Yogyakarta.

Hermanto B. M. 2011.Perancangan Bioreaktor Untuk Pembudidayaan Mikroalga. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol 12 no 03 hal 153, 158

Lambers Hans. 2008. Plant Pysiologycal Ecology. The University of Western Australia. Australia

Nasamsir. 2008. Respon Pertumbuhan Bibit KaretAsal Okulasi Terhadap aplikasi Pupuk NPK Berbeda Konsentrasi. Jurna Ilmiah Univesitas Batang Hari Jambi. Vol 8 no.2 hal 50, 54

Nurshanti. 2011. Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri di Polybag. Jurnal Agronobis. Vol 3 no. 5 hal10,14

Setyanti S.H. 2013. Karakteristik Fotosintetik dan Serapan Fosfor Hijauan Alfalfa (Medicago sativa) pada Tinggi Pemotongan dan Pemupukan

Nitrogen yang Berbeda. Jurnal Anaimal Agriculture. Vol 2 No 1 hal 86,92

Sudomo A. 2007. Pengaruh Jumlah Mata Tunas Terhadap Kemampuan Hidup dan Pertumbuhan Setek Empat Jenis hibrid Murbei. Jurnal Pemulaiaan Tanaman Hutan. Vol 1 no.1 hal 1, 8

(13)

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA : ANGGI BAYU RHOMADONI

NIM : 121510501102

GOL/KELOMPOK : C / II

ANGGOTA :1. MUSLIMAH DARUINI (121510501097)

2. BAMBANG SUTRISNO A (121510501106) 3. EVI DWI ALFIANA (121510501019) 4. MOH. BAGUS N. (121510501104) 5. INTAN PRASASTI J.P. (121510501105) 6. BAMBANG SUTRISNO A (121510501106) 7. ANANG KRISTANTO (121510501107) 8. M. ZULFAHMI AXMI (121510501009)

9. DAINARA D.P (121510501120)

10. EMILIA RISKY S (121510501129)

11. ABDULLAH (121510501090)

12. ANGGA FITRONI (091510501084)

JUDUL ACARA : FUNGSI CAHAYA DAN PIGMEN DALAM

FOTOSINTESIS TANGGAL PRAKTIKUM : 15 MARET 2013 TANGGAL PENYERAHAN : 17 MARET 2013

(14)

2. ASRI RINA H

Fotosintesis merupakan akrivitas kimiawi dari tumbuhan untuk membentuk energi. Bebrapa faktor yang mempengaruhi fotsintesis adalah air, konsentrasi CO2 dan cahaya. Cahaya tidak dapat dipisahkan dari fotosintesis karena cahaya merupaka bahan bakar untuk menghasilkan karbohidrat dan Oksigen. Pada dasarnya satu foton hanya dapat diserap oleh satu molekul saja pada waktu tertentu dan terjadinya eksitasi pada suatu elektron dalam suatu molekul disebabkan oleh foton. Foton akan menempati posisi pada kondisi tereksitasi yang ditangkap oleh molekul-molekul pigmen.

Pigmen –pigmen atau warna-warna pada tanaman terutama sayuran dan buah-buahan memiliki perbedaan warna yang disebabkan oleh pigmen yang ada pada syuran atau buah-buahan tersebut. Bebrapa pigmen yang banyak dan biasa terlihat seperti klorofil, antosianin dan karotenoid (Karoten dan xanotifil)

Warna hijau pada daun merupakan salah satu aplikasi dari pigmen klorofil. Selain memberikan warna hijau pada daun, klorofil memiliki andil besar dalam proses fotosintesis, tanpa adanya klorofil fotosintesis tidak mungkin terjadi, kondisi ini terjadi karena klorofil memiliki sifat dapat menerima sinar cahaya dan dapat mengembalikannya dalam kondisi gelombang yang berbeda. Klorofil dapat mengalami degradasi warna yang awalnya berwarna hijau dapat berubah menjadi warna kuning. Degradasi warna ini dapat menjadi patokan atau tolak ukur dari sayuran apakah masih segar atau tidak. Klorofil tidak larut dalam air melaikan larut dalam etanol, eter, bensol, dan metanol. Klorofil tidak dapat larut dalam air disebabkan memiliki lebih banyak sifat lipofil daripada hidrofil yang menyebabkan sukar bersinggungan dengan air.

(15)

warna merah merupakan hasil dari pigmen likopen, salah satu anggota dari karoten. Pigmen karotenoid sering dikaitkan dengan kadar vitamin A pada buah-buahan dan ini benar adanya.

1.2 Tujuan

(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui prose fotosintesis (Nurshanti, 2011). Lambers (2008) memaparkan bahwa tingkat ke ekstriman suatu lingkungan sangat berpengaruh terhadap tanaman utamanya fotosintesis. Pada kondisi ekstrim panas(tinggi), Pada suhu maksimum, pada suhu 45oC hingga 55oC selama dua jam, tanaman akan mati. Tanaman yang kadarkarbohidratnya tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrim tinggi, Suhu rendah pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas, bunga dan buah. Besarnya kerusakan organ atau jaringan tanaman, akibat suhu rendah tergantung pada, keadaan air, keadaan unsur hara, morfologi dan kodisi fisiologit anaman.Tanaman yang jaringannya kaya unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi jaringan yang banyak mengandung nitrogen padau mumnya lebih rapuh.

(17)

klorofil, jika kekuranganunsur-unsur ini tanaman akan mengalami klorosis. 7) air, air meruakan faktor penting, bila kekurangan air maka mengakibatkan desintegrasi dari klorofil. 8) tempratur, tempratur yang ideal untuk pembentukan klorofil antara 3o-48oC (Dwidjoseputro, 1990). Unsur Magnesium dalam tanaman tidak dapat dikesampingkan, menurut Nasamsir (2008) magnesium merupakan unsur penusun klorofil, sehingga defisiensi magnesium akan merupakan laju fotosintesis tanaman yang berdampak pada rendahnya produksi fotosintat. Rendahnya produksi fotosintat akan mempengaruhi penambahan bobot tanaman yang dicerminkan leh rendahnya LTR. Klorofil sendiri merupakan pembawa warna hijau daun yeng terdapat di kloroplas dan berfungsi penting bagi fotosintesis. Perubahan kkandungan klorofil, karotenoid dan antosianin berperan aktif dalam perkembangan benih, ini menunjukkan pigmen yang ada akan berpengaruh besar pada hasil dan mutu benih, pada masa perkecambahan benih pigmen-pigmen tersebut juga berperan, adapun perbedaan yang terjadi antara klorofil, antosianin dan karotenoid akan menyebabkan perbedaan pula pada masa perkecambahan (Baharudin, 2011).

(18)

Karotenoid dan antosianin dapat berfungsi sebagai antioksidan dari patogen, agens fotoprotektif, dan fotooksidasi yang berguna melindungi benih dari radiasi.

(19)

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilakukan di laboratorium Fisiologi Tanaman lantai 2 Fakultas Pertanian Universitas Jember pada tanggal 15 Maret 2013 pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai.

3.2Bahan dan Alat

3.3.1 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah : 1. Daun tanaman acalipa

Langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : A . Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis

1. Menyiapkan daun ketela pohon dan telah berkembang penuh dan perkirakan mendapat cahay matahari langsung

2. Menutup daun ketela pohon dengan kertas karbon selama 2x24 jam 3. Mengambil daun yang sudah mengalami perlaakuan lalu dipotong dengan

(20)

4. Menyiapkan tabung reaksi, kemudian isikan 5-10ml alkohol 96% dan masukkan potongan daun

5. Memanaskan air dalam beaker glass 1000ml, lalu masukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan tumggu jingga warnanya pucat

6. Mengambil daun yang telah pucat lalu letakkan pada gelas arloji

7. Menguji daun menggunakan larutan I2KI dengan menetesinya. Mengamati warna yang tampak

B . Pengaruh Pigmen dalam Fotosintesis

1. Menyiapkan daun acalipa yang muda dan telah berkembang dan memiliki warna putih dan hijau

2. Mengambil daun tersebut dan potong sehingga mendapatkan dua warna (Hijau dan Putih)

3. Menyiapka tabung reaksi, kemudian isikan 5-10ml alkohol 96% dan masukkan potongan daun

4. Memanaskan air dalam beaker glass 1000ml, lalu masukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan tumggu jingga warnanya pucat

5. Mengambil daun yang telah pucat lalu letakkan pada gelas arloji

6. Menguji daun menggunakan larutan I2KI dengan menetesinya. Mengamati warna yang tampak

C . Pemisahan Pigmen

1. Menimbang 1 gram daun yang telah ditentukan

2. Menumbuk daun dengan mortar dan stemper serta beri sedikit CaCO3 3. Menambahkan 20cc aseton. Menyaring Larutan asetn berwarna hijau gelap

dengan kertas filer untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.

4. Menyiapkan corong pemisah dan diisi dengan 10-25cc petrolium eter dan letakkan berdiri.

5. Mengisikan 10-25cc larutan aseton dalam corong pemisah dan mencampur dengan perlahan. Menunggu hingga terjadi perubahan warna

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Baharudin. 2011. Perubahan Biologis dan Fisiologis Sebagai Indikator Masak Benih Kako Hibrida. Jurnal Littri vol 17 No.2 hal 41-50

Dwidjoseputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta.Gramedia Pustaka Utama

(22)

Nasamsir. 2008. Respon Pertumbuhan Bibit KaretAsal Okulasi Terhadap aplikasi Pupuk NPK Berbeda Konsentrasi. Jurna Ilmiah Univesitas Batang Hari Jambi. Vol 8 no.2 hal 50, 54

Nurshanti. 2011. Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri di Polybag. Jurnal Agronobis. Vol 3 no. 5 hal10,14

Pracaya. 2000. Jeruk Manis Varietas, Budidaya, dan Pasca Panen. Depok. Penebar Swadaya

Salisbury B. 1992. Plant Physiology. Belmont – California. Wadsworth Publishing Comp

Sarghein H. 2008. Effects of UV-Radiation on Photosyntehetic Pigments and UV absorbing compounds in Capsicum longum. Internasional Jurnal of Botany Vol 4 no 4 hal 486-490

Syahputra R. 2008. Analisis Komposisi dan KandunganKarotenoid Total dan Vitamin A Fraksi Cair dan Padat Minyak Sawit Kasar (CPO)

Gambar

Tabel Pengaruh Kualitas Cahaya Terhadap Kecepatan Fotosintesis

Referensi

Dokumen terkait

Primjer ravnina simetrija jednostavno se može prikazati na borovom trifluoridu koji sadrži više ravnina simetrije kao što je prikazano na slici 21., okomite s obzirom na

penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana penguasaan materi akhlak siswa MTsN Kumai, 2) Bagaimana perilaku siswa MTsN Kumai, 3) Apakah ada

Perihal : Pengambilan Kartu Peserta Ujian dan Pelaksanaan Tes Seleksi Penerimaan CPNS Kab.. PESERT A NAMA

Dan kepada satu TUHAN,/ YESUS KRISTUS,/ ANAK ALLAH yang tunggal,/ yang lahir dari Sang BAPA sebelum ada segala zaman./ ALLAH dari ALLAH, Terang dari Terang,/ ALLAH

A synthesis of barium hexaferrite doped Nd atom based sol- gel method using chitosan solution as a dispersant and a starch solution as a natural template was

karena atas berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: Pengaruh Penggunaan Media Gambar Timbul Terhadap Hasil

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

Mawan Diansyah J (2014) dengan judul : Pengembangan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SOAR (Strength, Opportunity, Aspirations, Result) (Studi di Industri Wajik Week