• Tidak ada hasil yang ditemukan

blabla blabla blabla blabla blabla

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "blabla blabla blabla blabla blabla"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KUALTAS FILM

TERHADAP GAMBAR RADIOGRAFI

Nama : Theresia Serta Riahna Manik

Prodi : Radiodianostik dan Radioterapi

Akademi Pendidikan Kesehatan

Talitakum

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...i

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1LATAR BELAKANG ...1

1.2 TUJUAN ...2

1.3 MANFAAT ...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

2.1 GAMBARAN RADIOGRAFI ...3

2.2 PEMBENTUKAN GAMBAR RADIOGRAFI ...5

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RADIOGRAFI ....7

BAB III PENUTUP ...14

3.1 KESIMPULAN ...14

(3)

i

Teknik radiografi ossa manus

Gambar anatomi ossa manus

 PROYEKSI PA

Ukuran kaset : Gambar reseptor: 8 x 10 inci (18 x 24 cm) untuk ukuran tangan rata-rata atau

24 X 30 cm melintang untuk dua gambar.

(4)

 Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan difoto

 Sesuaikan tinggi badan pasien sehingga lengan bawah berada di atas meja

Posisi Obyek

 lengan bawah pasien di atas meja dan menempatkan tangan dengan palmar menghadap ke bawah pada IR.

 Pusatkan IR ke sendi MCP, dan sesuaikan sumbu panjang paralel IR dengan sumbu panjang tangan dan lengan bawah.

 Rentangkan jari sedikit

 Minta pasien untuk mengendurkan tangan untuk menghindari gerakan. Cegah gerakan tidak sadar dengan menggunakan pita perekat atau memosisikan spons. Karung pasir dapat ditempatkan di atas lengan bawah bagian distal.

Sinar tengah

(5)

CR : Vertikal

CP : caput metacarpal III

KRITERIA GAMBAR

Tampak gambaran tulang-tulang tangan: ossa carpalia, ossa metacarpalia dan phlanges, masing-masing dallam gambar PA, kecuali phalanges ibu jari tampak dalam gambaran oblique

 PA OBLIQUE

Ukuran kaset : Rotasi lateral Gambar reseptor: 8 x 10 inci (18 X 24 cm) memanjang atau

24X 30 cm Menyesuaikan melintang untuk dua gambar

POSISI PASIEN

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan difoto

(6)

Posisi Obyek

 lengan bawah pasien di atas meja dengan tangan dirajang dan telapak tangan bertumpu pada IR.

 Sesuaikan kemiringan tangan sehingga sendi MCP membentuk sudut sekitar 45 derajat dengan bidang IR.

 Saat memeriksa metacarpal, dapatkan proyeksi oblique PA tangan dengan memutar tangan pasien secara laten (eksternal) dari posisi pronasi sampai ujung jari menyentuh IR

 Jika tidak mungkin mendapatkan yang benar posisi dengan semua ujung jari bertumpu pada IR, mengangkat jari telunjuk dan ibu jari pada materi radiolusen yang cocok

 Ketinggian membuka ruang sendi dan mengurangi derajat

foreshortening dari phalanges Untuk pendekatan, pusat IR ke. sendi dan ddjust garis tengah menjadi sejajar dengan sumbu panjang tangan dan forearn

(7)

FFD : 90 cm

CR : Vertikal

CP : metacarpophalangeal joint.

KRITERIA Gambar

Tampak os metacarpal I, phalx proximal dan phalanx distal ibu jari dalam gambaran antero posterior. Basis os metacarpal I overlap. Keempat jari yang lain salig overlap dalam gambaran lateral

 PROYEKSI LATERAL

( EKSTENSIO)

Ukuran kaset ; Perpanjangan mediolateral atau lateromedial dan kipas lateral Gambar reseptor: 8 X 10 inci (18 X 24 cm) memanjang untuk tangan dengan rata-rata ukuran atau 24 X 30 cm melintang untuk dua gambar Posisi pasien.

(8)

 Tempatkan pasien di ujung meja radiografi dengan lengan bawah yang bersentuhan dengan meja dan tangan pada posisi lateral dengan aspek ulnaris ke bawah

 Sebagai alternatif, letakkan sisi radial pergelangan tangan terhadap IR .

posisi ini lebih sulit bagi pasien untuk berasumsi

 jika siku sudah dipadatkan, dukung dengan karung pasir

POSISI OBYEK

 Perluas digit pasien dan sesuaikan digit pertama dengan sudut yang tepat ke telapak tangan. .

 Tempatkan permukaan palmar tegak lurus dengan IR

 Center IR ke sendi MCP, dan sesuaikan garis tengah menjadi sejajar dengan sumbu panjang tangan dan lengan bawah. Jika tangan beristirahat di permukaan ulnar, imobilisasi ibu jari mungkin diperlukan.

 Dua posisi digit panjang menghasilkan superimposisi falang. Modifikasi tangan lateral adalah posisi lateral fam, yang menghilangkan super-pembebanan semua kecuali fasisme proksimal.

Sinar tengah

(9)

CP : metcarpophalangeal joint

Kriteria Gambar

Tampak gambaran lateral tulang-tulang tangan dengan jari-jari ekstensio. Ossa carpalia, ossa metacarpalia dan phalanges masing-masing mengalami ovelap , kcuali os metacarpal dan phalanges I

 PROYEKSI LATERAL ( FLEKSIO)

Ukuran kaset : 8 x 10 inci (18 x 24 cm) memanjang

(10)

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto.

 Minta pasien untuk mengistirahatkan lengan bawah di Pusat IR ke sendi MCP, dan meja, dan letakkan tangan pada IR dengan aspek ulnaris ke bawah

Posisi objek

 Tangan di letakkan di atas kaset.

 Telapak tangan vertikal dengan tepi tangan

Ulnaris menempel kaset.

 Spons diletakan di depan telapak tangan

 Ibu jari prone diatas spon.

 Jari-jari yang lain rapat satu sama lain.

 Fleksio(tergantung keadaan sakitnya)

 Tangan di letakkan ditengah kaset

 Kaset horizontal

Sinar FFD : 90cm CR : vertikal

(11)

Tampak gambaran lateral tulang-tulang ttangan dengan jari-jari fleksio. Ossa carpalia, ossa metacarpalia dan phalanges masing-masing

mengalami overlap, kecuali metacarpal dan phalanges jari I. Posisi tersebut hanya dilakukan apabila jari-jari tidak dapat diatur ekstensio.

2. Ossa Carpalia

CARPAL BRIDGE

Ukuran kaset

8 x 10 inch (18 X 24 cm) lengthwise

 Tangensial 1 Posisi pasien :

(12)

 lengan atas menyamping

 horizontal

 siku diliat 90 derajat

 lengan bawah verikal terhada meja pemeriksaan

 bagian ventral lengan bawah menghadap ke posterior penderita

 wirst joint fleksio maksimal

 tangan supine di tengah-tengah kaset

 kaset horizontal di atas meja periksaan sinar : FFD : 90 Cm

CR : supero inferior 45 derajat CP : aspect dorsalis wirst joint

Kriteria gambar : Tampak gambaran carpal bridge

(13)

Posisi pasien :

 Duduk menyaming meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto Posisi Obyek :

 Disediakan pengganjal setinggi tangan

 Di letakkan diatas meja pemeriksaan

 Lengan bawah prone dan horizontal di atas meja pemeriksaan

 Wirst joint pada ujung pengganjal, kemudian di fleksio sehingga telapak tangan vertikal

 Kaset vertikal pada punggung tangan Sinar : FFD : 90 Cm

CR : supero inferior 45º

CP : aspect dorsalis wirst joint

(14)

CARPAL CANAL

 Axial 1 Posisi pasien :

 duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto Posisi obyek :

 lengan bawah dan tangan supine di atas meja periksaan

 wirst joint diangkat dan di bawah diletakkan pengganjal dengan sudut 135 derajat

 tepi dorsal wirst joint pada sudut itu

 dan diatur ekstensio sehingga membentuk sudut yang sama dengan sudut puncak pengganjal tersebut

 jari-jari tangan diatur lurus

 kaset vertikal pada bagian ventral lengan bawah

 diusahakan agar proyeksi carpal canal secara horizontal berada di tengah-tengah kaset

sinar : FFD : 90 cm

CR : Horizontal di depan telapak tangan CP : aspect ventralis wirst joint

Kriteria gambar : tampak carpal canal

 Axial 2 Posisi pasien :

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto Posisi obyek:

(15)

 Lengan menyandar pada tei atas kotak

 Bagian ventral lengan bawah dan tangan menghada kotak

 Wirst joint ekstensio sehingga tepi demikian rupa sehingga tepat diatas pertengahan kaset

Sinar : FFD : 90 cm

CR : vertikal, didepan telapak tangan CP : aspect ventralis wirst joint Kriteria gambar :

gambaran caral canal ( relatip sama dengan axial 1 )

 Axial 3 Posisi pasien :

 Berdiri membelakangi meja pemeriksaan

 Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan,

 dengan salah satu tepinya berimpit dengan tepi meja pemeriksaan di belakang tangan yang akan di foto

(16)

 Tangan yang akan di foto memegang tepi meja dan tepi kaset

 Telapak tangan menekan tepi kaset kearah meja pemeriksaan

 Lengan atas condong ke arah dorsal

 Wirst jdibawah telapak tangan diletakkan spons keciloint ekstensio Sinar : FFD : 90 cm

CR : vertikal , dihadaan tepi ventral lengan bawah CP : aspect ventralis wirst joint

Kriteria gambar : gambaran carpal canal ( relatip sama dengan axial 2 )

3. Wirst Joint

PA

Posisi pasien :

 Duduk menyamoing meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto Posisi obyek : ( gambar 4.69)

 Lengan bawah dan tangan prone di atas meja pemeriksaan

 Wrist joint diatur true postero anterior di tengah-tengah kaset

 Dibawah telaak tangan diletakkan spon kecil supaya telapak tangan terangkat

 Sehingga wirst joint menemel pada kaset

 Kaset horizontal pada meja pemeriksaan Sinar : FFD : 90 Cm

CR : vertikal

CP: Pada titik tengah antara processus styloideus radius dan procesussu styloideus ulna tepi dorsal

(17)

AP

Posisi pasien :

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto Posisi obyek :

 Lengan bawah dana tangan supine diatas meja pemeriksaan

 Wirst joint diatur true AP ditengah-tengah kaset ( processus styloideus radius dan processus styloideus ulna berjarak sama terhada kaset)

 Pada tepi dorsal jari-jari diletakkan sand bag sehingga tepi dorsal wirst joint menempel pada kaset

 Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan Sinar : FFD : 90 cm

CR : Vertikal

CP : pada titik tengah antara processus styloideus radius dan processus styloideus ulna, tepi vertikal

Kriteria gambar : tamak gambaran AP wirst joint carpal interspaces tamak lebih renggang, karena karena dengan arah sinar daeri bagian ventral celah-celah tersebut lebih paralel terhadap sinar terhadap sinar yang divergen

 Lateral Posisi pasien:

(18)

 Sendi siku fleksio ± 90º

 Lengan bawah dan tangan diletakkan lateral di meja pemeriksaan dengan tepi ulnaris menemel meja pemeriksaan

 Wirst joint diatur true lateral ditengah-tengah kaset (processus styloideus radius dan processus styloideus ulna ris tegak lurus kaset )

 Kase horizontal tegak lurus diatas meja pemeriksaan Sinar : FFD : 90 Cm

CR : Vertikal

CP : processus styloideus radius

(19)

 tampak lateral wirst joint

 ujung distal os radius dan os ulna overlap

 juga ossa carpalia overlap satu sama lain

 PA OBLIQUE Posisi pasien :

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan difoto Posisi obyek:

 Sendi siku fleksio ± 90º

 Lengan bawah dan tangan diletakkan lateral dengan tepi ulnaris menempel meja pemeriksaan kemudian

 Lengan bawah dan tangan endorotasi

 Sehingga wirs joint oblique PA 45º

 Wirst joint diletakkan pada pada pertengahan kaset

(20)

CR : Vertikal

CP : processus styloideus ulna Kriteria gambar : ( gambar 4.78 )

 Ujung distal os radius dan os ulna sedikit overlap

 Ossa carpalia saling overlap, meskipun tidak total overlap seerti pada foto lateral

 Os scapoid dalam gambaran PA

 Os posiform menonjol kearah ulnaris, dan sedikit overlap dengan os triquetum

 Basis metacarpal I bebas overlap, sedangkan basis metacarpal II, III, IV Dan V mengalami overlap

 AP OBLIQUE Posisi pasien :

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto Posisi obyek : ( gamabar 4.80)

 Sendi siku fleksio ± 90º

 Lengan bawah dan tangan dilekkan lateral dengan tepi ulnaris menempel pada meja pemeriksaan

 Kemudian lengan bawah dan tangan eksorotasi

 Sehingga wirst joint oblique antero posterior 45º

 Wirst joint diletakkan pada pertengahan kaset

 Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan Sinar : FFD : 90 cm

CR : vertikal

CP : processus styloideus ulna Kriteria gambar :

 Dibanding oblique PA, ujung distal os radius dan os ulna mengalami overlap lebih banyak

 Overlap ossa carpalia mendekati gambaran lateral

 Os scapoid tampak dalam gambaran lateral

 Os posiform bebas dari overlap

 Basis metacarpal V terpisah dari basis metacarpal I, II, III, IV yang overlap satu sama lain

(21)

AP

Posisi pasien: ( posisi pasien 4.104 )

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto Posisi obyek:( gambar 4.105)

 Lengan bawah dilekkan supine dan memanjang di atas kaset

 Serta diatur true AP terhada kaset

 Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan

 Diatas telapak tangan diletakkan sand bag untuk immobilization Sinar : FFD : 90 cm

CR : vertikal

CP: pertengahan ossa antebrachi pada bagian ventral diusahakan di tengah-tengah film

kriteria gambar: ( gambar 4.107 )

tampak gambaran AP ossa antebrachi, os ulna dan os radius terpisah satu sama lain. Batas proximal elbow joint, batas distal wirst joint

 Lateral Posisi pasien :

 Duduk menyamping meja pemeriksaanpada tepi tangan yang akan di foto Posisi obyek : ( 4.108 )

 Elbow joint fleksio 90º

 Lengan bawah diletakkan lateral diatas kaset dengan tepi ulnaris menempel kaset

 Sendi bahu direndahkan mendekati meja pemeriksaan, sehingga elbow joint dapat diatur true lateral

 Juga wirst joint diatur true lateral

 Dan kedua sendi tersebut diusahakan termasuk diatas kaset

 Kaset memanjang terhadap lengan bawah

 Dan horizontal diatas meja pemeriksaan Sinar : FFD : 90cm

CR : vertikal

CP : pertengahan ossa antebrachi pada tepi radialis , diusahakan di tengah-tengah film.

(22)

overlap satu sama lain terutama pada bagian distal dan proximal. Elbbow joint pada batas proximal, dan wirst joint pada batas distal masing-masing dalam gambaran lateral ( 4.109)

5. Articulation cubiti ( elbow joint)

6. Olecranon process

 Axial, superior inferior Posisi pasien:

 duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan difoto Posisi obyek: ( gambar 4.143)

 elbow joint fleksio penuh

 bagian ventral lengan atas dan lengan bawah saling berhadapan

 lengan bawah supine diatas meja pemeriksaan dengan elbow menyamping dan menjauh tubuh

 dan jari-jari tangan mengarah ketubuh

 elbow joint diatur di tengah-tengah kaset

 kaset horizontal diatas meja pemeriksaan sinar : FFD : 90 cm

CP : olecranon process

CR : Vertikal & 30º supero inferior Kriteia gambar : (gambar 4.145)

 Dengan CR vertikal, tampak gambaran olecranon process memanjang (relatip sama dengan kriteria axial infero superior, CR vertikal)

 Dengan CR 30º supero inferior, tampak lengkungan batas persendian olecranon process

7. Coronoid Process

 Oblique antero posterior elbow joint, dengan tangan prone Posisi pasien :

(23)

Posisi obyek :

 Dari pemotretan elbow joint antero posterior ( basic )

 Tangan diputar endorotasi sehingga prone

 Elbow joint diatur oblique antero posterior 45º

 Tepi ulnaris dekat dengan film

 Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan dibawah obyek Sinar : FFD : 90 cm

CR : Vertikal

CP : pada rongga sendi, di bawah pertengahan kedua epicondylus Kriteria gambar : coronoid process bebas overlap dan tampak dalam gambaran Lateral ( gambar hal 29 )

8. Ulnar Groove

Ulna groove (sulcus ulnaris) terletak pada daerah postero medial elbow joint, Dan merupakan tempat lewat dari ulnaris. Ulnar groove adalah celah yang dibentuk oleh permukaan medial trochlea dan epicondylus medialis os humerus. Ulnar groove berada dibawah permukaan kulit , sehingga mudah diraba.

 Axial superior inferior

Posisi pasien:

 Duduk membelakangi meja pemeriksaan Posisi obyek :

 Elbow joint fleksio 45º

 Lengan bawah horizontal diatas meja pemeriksaan

 Dengan elbow joint mengarah ke posterior penderita

 Elbow diatur di tengah-tengah kaset

 Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan Sinar : FFD : 90 Cm

CR : vertikal

CP : epicondylus medialis

Kriteria gambar : tamak gambaran ular groove ( gambar hal 30)

9. Os Humerus

(24)

Posisi pasien :

 supine diatas meja pemeriksaan posisi obyek : ( gambar 4.147)

 lengan atas dan lengan bawah lurus

 sedikit abduksi dan diatur supine

 lengan atas memanjang pada pertengahan kaset

 diatur true antero posterior

 kaset hrizontal diatas meja pemeriksaan, jika pasien supine

 kaset vertikal dibelakang lengan atas jika pasien oreot sinar : FFD : 90cm

CP : pertengan os humerus

CR : vertikal, jika pasien supine & horizontal jika pasien erect Kriteria gambar : ( gambar 4.148)

 tampak gambaran antero posterior os humerus

 dengan batas proximal shoulder joint

 batas distal elbow joint

 caput humerus menghadap ke medial

 elbow joint dalam gambaran antero posterior

 lateral posisi pasien :

 supine diatas meja pemeriksaan atau erect posisi obyek: ( gambar 4.149)

 dari posisi AP (basic)

 kemudian lengan endorotasi sehingga telapak tangan menghadap ke medial

 elbow joint fleksio

 telapak tangan diletakkan pada tepi pinggang yang berhadapan

 kaset horizontal diatas meja pemeriksaan jika pasien supine

 kaset vertikal jika pasien erect

 lengan atas memanjang pada garis tengah film dengan elbow dan shoulder joint termasuk kedalam kaset tersebut

sinar : FFD : 90 cm

CP : pertengahan os humerus

CR : vertikal, jika pasien supine & horizontal jika pasien erect Kriteria gambar

 tampak gambaran lateral os humerus

(25)

 dan batas distal elbow joint

 caput humerus menghadap ke posterior, sedang elbow joint dalam gambaran lateral ( gambar 4.150)

 lateral decubitus posisi pasien :

 tidur miring (lateral), tei yang tidak difoto dekat pada meja pemeriksaan posisi obyek : (gambar 4.153)

 lengan atas humerus di samping tubuh

 elbow joint fleksio penuh

 tangan prone di depan sendi bahu dari tepi yang difoto

 kaset horizontal, diletakkan diatara lengan atas dan tubuh

 dan salah satu tepinya sejauh mungkin masuk kedalam pangkal lengan atas

 lengan atas diatur memanjang pada garis tengah film dengan elbow joint termasuk kedalamnya

 lengan bawah prone diatas kaset sinar : FFD 90 CM

CR : vertikal

CP : Pertengahan kaset

Kriteria gambar: tampak gambaran lateral os humerus sepertiga tengah dan distal Termasuk elbow joint. Kaput humerus tidak tampak (gambar 4.154 )

10. Caput Humerus

AP

Posisi pasien :

 Supine diatas meja pemeriksaan Posisi obyek :

 Sendi bahu supine di tengah kaset

 Bahu yang lain di ganjal sehinga punggung bahu yang di foto menempel kaset

 Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan

 Lengan atas dan lengan bawah luruh abduksi ± 70º-90º terhadap tubuh Sinar : FFD : 90 cm

(26)

Kriteria gambar : ( gambar hal 33 yg atas )

 Tangan supine, caput humerus menghadap ke infero medial

 Tangan endorotasi penuh, caput humerus menghadap ke postero superior

 Tangan eksorotasi penuh, caput humerus menghadap ke atero inferior

 Lateral, infero superior Posisi pasien :

 Supine diatas meja pemeriksaan Posisi obyek: (gambar hal 33 bawah kiri)

 Bahu yang akan difoto bahu

 Lengan dan tangan diganjal

 Supine terhadap meja pemeriksaan

 Kaset vertikal pada tepi suerior shoulder joint

 Tinggi pengganjal diatur sedemikian rupa sehingga tepi superior shoulder joint menepel di tengah-tengah kaset

 Kepala menghadap ke tepi yang tidak sakit Sinar : FFD : 90 CM

CP : caput humerus

CR : horizontal infero superior, 45º terhadap film

Kriteria gambar : tampak gambaran lateral caput humerus, dan mengalami

Overlap dengan acromion process ( gambar hal 33 bawah kanan)

 Lateral supero inferior, menggunakan kaset biasa Posisi pasien :

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan difoto Posisi obyek :

 Lengan atas abduksi 45º terhadap tubuh.

 Elbow joint diletakkan diatas meja pemeriksaan arah samping tubuh

 Elbow joint fleksio 90º

 Lengan bawah prone diatas meja pemeriksaan

 Dan diatur supaya pertengahan kaset dibawah axila (kaset antara elbow joint dan tepi lateral tubuh) ( gambar hal 34 kiri )

Sinar : FFD : 90 CM

(27)

Kriteria gambar :

 Relatip sama dengan kriteria lateral infero superior

 Hanya magnefikasi lebih besar karena OFD lebih besar

 Untuk mengusahakan gambar yang lebih tajam

 Perlu digunakan konus sebagai pembatas lapangan penyinaran

 Lateral supero inferior, menggunakan kurva kaset Posisi pasien :

 Duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan difoto Posisi obyek : ( gambar hal 34 kanan)

 Lengan atas abduksi ± 70º

 Kurva kaset diletakkan dibawah axila

 Elbow joint fleksio 90º

 Lengan bawah diletakkan diatas meja pemeriksaan Sinar : FFD : 90 cm

CR : supero inferior, medio lateral 10º CP : acromion process

Kriteria gambar : relatip sama dengan kriteria gambar infero superior

11 .Sholder joint

 AP supine Posisi pasien :

 Supine diatas meja pemeriksaan Posisi obyek :

 Shoulder joint diatur true antero posterior, dengan lengan atas, lengan bawah dan tangan lurus di samping tubuh dan supine terhadap meja pemeriksaan

 Shoulder diatur diatas pertengahan kaset

 Kaset horizontal menggunakan grid Sinar : FFD : 90cm

CR : vertikal

CP : coracoid process

Kriteria gambar: tampak gambaran antero posterior shoulder joint

(28)

Posisi pasien :

 Erect. Kaset vertikal dibelakang shoulder joint yang di foto menggunakan grid

Posisi obyek :

 Bahu yang lain sedikit diputar ke anterior, sehingga bahu yang difoto dapat diatur true AP terhadap kaset

 Supaya shoulder joint dapat menenpel sedekat-dekatnya karah kaset serta immobilization,

 maka elbow joint fleksio ± 90º lengan bawah supine dan di pegang oleh tangan yang lain

sinar : FFD : 90 cm CR : horizontal CP : coracoid process

Kriteria gambar : relatip sama dengan kriteria gambaran AP supine ( gambar hal 37 kiri )

 lateral supine posisi pasien :

 supine diatas meja pemeriksaan posisi obyek :

 bahu yang di foto diganjal sehingga terangkat dan lebih tinggi dari bahu yang lain

 lengan atas dan lengan bawah lurus disamping tubuh

 kaset dengan grid vertikal pada tepi postero lateral bahu yang difoto

 jadi kedudukan tubuh terhadap kaset adalah oblique antero posterior

 caput humerus diatur tepat di depan pertengahan kaset sinar : FFD : 90 CM

CR : horizontal CP : caput humerus

Kriteria gambar : tampak gambaran lateral shoulder joint

 lateral oblique , erect posisi pasien :

 erect menyamping kaset. Kaset dengan grid vertikal disaming dari sendi bahu yang akan difoto

posisi obyek :

(29)

 kemudian tepi yang lain sedikit diputar kebelakang untuk menghindari overlap dengan tepi yang di foto sehingga tubuh menjadi oblique AP terhadap kaset

 lengan atas dari tepi yang difoto lurus disamping tubuh dan diatur true lateral terhadap kaset

 untuk immobilization, tangan yang lain dapat membantu memegang lengan bawah tepi yang difoto

sinar : FFD : 90cm CR : horizontal CP : coracoid process

Gambar

Gambar anatomi ossa manus

Referensi

Dokumen terkait

Iuran Tabarru’ ditentukan berdasarkan usia, jenis kelamin, uang pertanggungan dan risiko- risiko lainnya yang berhubungan dengan peserta dan asuransi tambahan (jika

Berdasarkan alasan tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang bagaimana kadar asam lemak bebas pada minyak goreng yang dipakai berulang, berapa

Secara parsial, variabel dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan keluarga dan ukuran komite audit tidak

"ementara itu* dalam hal &en%aluran =akat* tidak selaman%a =akat disalurkan dalam $entuk konsumtif %ang sekali &akai dan /e&at ha$is+ ;akat $isa di$erikan dalam

Kaymakli Underground City, adalah gua-gua bawah tanah yang digali sejak jaman kota yang digali sejak jaman Hititties, dan diperluas selama berabad-abad untuk digunakan sebagai

Pemisahan dan pemurnian dari platina dan palladium adalah proses yang paling sulit dilakukan dibandingkan proses pemisahan logam yang lain. Hal ini disebabkan karena platina

Penggunaan metode Activity Based Costing System dalam perhitungan harga pokok kamar akan menghasilkan harga pokok kamar yang akurat, karena biaya-biaya yang

Dari hasil survei awal yang dilaku- kan peneliti melalui metode wawan- cara pada peserta Jamkesda, ada beberapa masalah tentang pengeta- huan peserta pengguna Jamkesda